Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New


Hak – Hak Dasar Pemegang Saham

Pemegang saham mempunyai hak-hak tertentu  yang  harus  dilindungi  oleh      hukum dan perusahaan. Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk memperoleh pertolongan kepemilikan sahamnya secara aman, mentransfer sahamnya, memperoleh isu perusahaan secara terpola dan sempurna waktu, berpartisipasi  dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), dan dapat memilih direksi dan komisaris, serta berhak atas keuntungan perusahaan sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Klasifikasi hak pemegang saham biasa secara umum terbagi atas tiga, yaitu :
a.              Hak Preemptive
Hak Preemptive merupakan hak untuk menerima persentase kepemilikan yang sama jikalau perusahaan mengeluarkan komplemen lembar saham. Hak ini memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham yang baru, sehingga persentase kepemilikannya tidak berubah (Hartono, 2009).

b.             Hak Kontrol
Hak kontrol ialah hak bunyi untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan perusahaan (La Porta et al., 1999). Hak kontrol terdiri atas dua yaitu :
§    Hak Kontrol Langsung
Hak kontrol pribadi ialah persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali atas nama dirinya pada sebuah perusahaan.
§   Hak Kontrol Tidak Langsung
Hak kontrol tidak pribadi ialah penjumlahan atas hasil control minimum dalam setiap rantai kepemilikan. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang memimpin perusahaannya. Pemegang saham melaksanakan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan dewan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham (Hartono, 2009).

c.              Hak Menerima Pembagian Keuntungan (Hak Aliran Kas)
Hak fatwa kas ialah klaim keuangan pemegang saham terhadap perusahaan (La Porta et al., 1999). Hak fatwa kas terdiri atas dua yaitu :
§    Hak Aliran Kas Langsung
Hak fatwa kas pribadi ialah persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali pada perusahaan publik atas nama dirinya sendiri.
§    Hak Aliran Kas Tidak Langsung
Hak fatwa kas tidak pribadi ialah penjumlahan atas hasil perkalian persentase saham dalam setiap rantai kepemilikan. Hak fatwa kas tidak pribadi menyampaikan klaim pemegang saham pengendali terhadap dividen secara tidak pribadi melalui mekanisme kontrol terhadap perusahaan.

Calculator (penghitung) Bea Masuk, PPN dan PPh Import ini berfungsi untuk membantu melaksanakan estimasi (perkiraan) yang mendekati akurat mengenai perhitungan: Bea Masuk, PPN dan PPh Import atas sebuah rencana import. Saya buat untuk membantu rekan-rekan yang bergelut dengan aktifitas export – import.

Kali ini, giliran rekan-rekan yang bergerak di export-import yang berkesempatan memperoleh tools gratis, biar adil :-).


Model spreadsheet-nya

Seperti screenshot dibawah ini:

 PPN dan PPh Import ini berfungsi untuk membantu melaksanakan estimasi  Bea Masuk, PPN & PPh Import - Calculator
Data yang diperlukan

Adapun data yang perlu di-input:

[-]. Freight Cost (sesuai standard IATA)
[-]. Insurance (jika ada)
[-]. Tariff Bea Masuk (sesuai HS Code Nomenclatur)
[-]. Rate PPN Import (sesuai HS Code Nomenclature)
[-]. Rate PPh Import (sesuai HS Code Nomenclature)


Catatan: HS Code Nomenclature terbaru (2007)

Jika ada diantara rekan-rekan belum memiliki Nomenclature HS Code terbaru (2007) dan bermaksud memilikinya, boleh menghubungi saya di : lie.dharma.putra[at]gmail.com. Detail Buku:

Isi buku: Daftar komoditi import, beserta tarif-tarif nya (tarif bea masuk dan PPn Import-nya), dikelompokkan sesuai jenis dan materi baku komoditi-nya.

Jumlah Halaman: 1093 halaman.

Jenis file: PDF file, bila butuh hard copy juga mampu saya bantu.


Cara kerjanya

Sangat sederhana. Begitu data di atas di input, maka anda akan eksklusif memperoleh estimasi atas:

[-]. Bea Masuk
[-]. PPN Import
[-]. PPh Pasal 22 Import

Di ujung spreadsheet anda akan memperoleh total Import Duty & Tax. Begitu cepat dan mudah.


Tingkat accuracy

Menganut system “Garbage in – Garbage Out”, artinya hasil estimasi yang dihasilkan tergantung seberapa valid angka yang akan dimasukkan. Jika 100% valid maka out-put-nya akan 100% valid juga.


Yang perlu dicatat

Layaknya mesin penghitung, beliau pin-pin-bo :-P alias pintar-pintar-bodoh. Dia tidak mampu mengubah perintah anda yang salah menjadi benar, melainkan hanya mengerjakan apa yang anda perintahkan.


Cara mendapatkan

Bagi yang ingin mendapatkannya, silahkan subscribe dib log ini dan…kirimkan komentar, dengan meng-copy + paste goresan pena dibawah ini dan melengkapi-nya dengan mengisi titi-titik yang ada.

---------------------------------------------------------------------------------------------------
PENDAPAT SAYA MENGENAI BLOG INI ADALAH:

Kekurangan blog ini, yaitu:……………….. (isi pendapat anda, min. 20 kata)

Kelebihan Blog ini, yaitu:…………………… (isi pendapat ini, min. 20 kata)

Ke depan, saya ingin blog ini:…………………(isi cita-cita anda, min 20 kata)

Nama:……………….
E-mail Address:………………
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Jangan segan-segan mengungkapkan kekurangan blog ini, dan memberikan cita-cita anda mengenai blog ini di masa yang akan datang. Semakin banyak jumlah kata yang anda sampaikan semakin bagus.

Jangan khawatir tidak memperoleh Calculator (penghitung) Bea Masuk, PPN dan PPh Import ini hanya alasannya ialah menulis kritik yang pedas, feel free and enjoy!

Sebagai pengantar pembahasan Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold) kita akan mulai dasar-dasarnya terlebih dahulu, citra umum mengenai Harga Pokok Penjualan. Dengan pengetahuan dasar ini, saya berharap anda sanggup memperoleh fundament yang cukup untuk melangkah ke pembahasan dan masalah yang lebih berkembang. Sehingga di final serie nanti anda sanggup mendapat citra yang utuh dan penuh mengenai Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi. Sehingga tidak akan pernah resah lagi walau dibolak balik bagaimanapun juga kasus-nya, berhadapan dengan jenis perjuangan apapun, dengan elemen cost yang bermacam-macam, anda akan tetap sanggup memperlakukannya dengan benar dan akurat.


Difinisi Dasar Harga Pokok Penjualan

Pada dasarnya Harga Pokok Penjualan (istilah yang digunakan IAI) yaitu segala cost yang timbul dalam rangka menciptakan suatu produk menjadi siap untuk dijual. Atau dengan kalimat lain, Harga Pokok penjualan yaitu cost yang terlibat dalam proses pembuatan barang atau yang sanggup dihubungkan pribadi dengan proses yang membawa barang dagangan siap untuk dijual.


Struktur Harga Pokok Penjualan

Dengan difinisi di atas, sanggup kita peroleh struktur dasar harga pokok penjualan. Harga pokok Penjualan intinya terdiri dari dari 3 (tiga) element besar saja:

[-]. Persediaan (Inventory)
[-]. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
[-]. Overhead Cost


Persediaan

Untuk peruhaan dagang, elemen persediaan hanya terdiri dari “Persediaan Barang Jadi” saja, atau yang dikenal dengan “Inventory”.

Sedangkan perusahaan manufaktur persediaannya terdiri dari:

[-]. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials)
[-]. Persediaan Barang Dalam Proses (WIP = Work In Pocess)
[-]. Persediaan Barang Kaprikornus (Inventory)

Elemen “Persediaan” yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu besarnya “Persediaan Terjual”. Dan untuk mengetahui nilai persediaan yang terjual maka perlu mengetahui unsur-unsur dibawah ini terlebih dahulu :

[-]. Persediaan Awal
[-]. Pembelian (Untuk perusahaan dagang)
[-]. Harga Pokok Produksi (Untuk perusahaan manufaktur)
[-]. Persediaan Akhir
[-]. Persediaan digunakan (IAI menyebutnya “Barang Tersedia Untuk Dijual”)

Persediaan Awal:
Adalah besarnya (nilai) persediaan yang sudah kita miliki sebelum proses di periode ini dimulai. Artinya, persediaan tersebut telah ada sebelum acara periode ini dimulai.

Pembeliaan:
Jangan lupa yang kita akui yaitu “cost yang terjadi”, sehingga besarnya nilai pembelian yang kita akui hanya sebesar cost yang timbul saja, yang diwujudkan dengan “Pengeluaran Kas (cash disbursement)” atau ratifikasi “Utang Dagang”. Sehingga nilai pembelian yang kita akui yaitu sebesar nilai bersihnya (net purchase) saja. Hal ini perlu ditegaskan alasannya dalam praktek bisnis, seringkali sebagai perusahaan sebagai pembeli, baik itu pembelian barang jadi (untuk perusahaan dagang) maupun pembelian materi baku (perusahaan manufaktur) memperoleh potongan harga (discount), sanggup juga terjadi pengembalian barang kepada pihak penjual (Return). Untuk memperoleh nilai net purchase, maka kita perlu struktur menjadi:
[-]. Gross Purchase (biasa ditulis “Purchase” saja)
[-]. Discount
[-]. Return
[-]. Net Purchase


Persediaan Akhir:
Adalah besarnya persediaan yang kita bukukan sebagai “persediaan” diakhir periode.

Persediaan Digunakan/Terjual (Persediaaan Tersedia Untuk Dijual):
Adalah besarnya persediaan:
[-]. Barang dagangan yang terjual (untuk perusahaan dagang)
[-]. Besarnya Bahan Baku yang digunakan & barang dagangan yang terjual (untuk
perusahaan manufaktur).


Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)

Direct Labor Cost yaitu upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang pribadi terlibat pada proses pengolahan barang dagangan. Dikatakan Direct Labor Cost hanya bila besarnya upah yang dibayarkan tergantung pada jumlah output product yang dihasilkan.

Yang termasuk ke dalam kelompok tenaga kerja pribadi yaitu tenaga kerja yang dibayar berdasarkan: “Upah Satuan” atau “Upah Harian/Jam”.

Dalam hal tenaga kerja dibayar dengan upah satuan, tentu dengan terang sanggup kita lihat bahwa upah tenaga kerja tersebut sanggup dibebankan pribadi pada product yang dihasilkan.

Jika upah yang dibayarkan menurut jumlah jam kerja, maka biasanya perusahaan telah memilih jumlah (satuan) yang harus dihasilkan untuk tengang waktu tertentu (per jam atau perhari). Sehingga pada final perhitungan, sanggup diketahui berapa direct labor cost yang akan di bebankan untuk 1 satu unit product, dan total direct labor cost untuk akumulasi product yang dihasilkan.

Pada perusahaan pedagang kecil (small wholesaler atau retailer), direct labor cost sulit untuk sanggup di alokasikan dengan semestinya. Sehingga Direct Labor Cost hanya sanggup kita temukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur atau pertambangan.


Overhead Cost

Adalah cost yang timbul selain dari ketiga kedua elemen tersebut diatas, yang biasanya disebut dengan indirect cost, jenisnya tentu saja bervariasi, tergantung jenis usaha, sekala perjuangan dan jenis sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan. Yang jamak kita temui pada perjuangan manufaktur atau dagang yaitu :

[-]. Sewa (Rental Cost)
[-]. Penyusutan Mesin & Peralatan (Depreciation on Machineries & Equipment)
[-]. Penyusutan Bangunan Pabrik (Factory’s Building Depreciation)
[-]. Listrik, Air untuk pabrik (Factory’s Utilities)
[-]. Pemeliharaan Pabrik & mesin (Factory & Machineries Maintenance)
[-]. Pengemasan (Packaging/Bottling & labor cost-nya)
[-]. Gudang (Warehousing Cost)
[-]. Sample produksi (Pre-production sampling)
[-]. Ongkos kirim (Inbound & Outbound deliveries)
[-]. Container (Continer)


Siklus dan Alur Jurnal Harga Pokok Penjualan

Inventory

Inventory (yang tercantum di dalam neraca pada periode sebelumnya), akan menjadi persediaan awal pada periode kini (current period). Jika persediaan tersebut terjual pada periode ini, maka persediaan tersebut di biayakan (expensed) dan diakui sebagai Harga Pokok Penjualan.

Proses pembebanan inventory dilakukan pada ketika barang terjual (diserahkan) dengan jurnal:

[Debit]. Harga Pokok Penjualan (Inventory terjual)
[Credit]. Inventory

Catatan: untuk membebankan inventory terjual ke dalam harga pokok penjualan, jurnal di atas:
Sisi debit akan menambah harga pokok penjualan pada laporan keuntungan rugi
Sisi kredit akan mengurangi nilai inventory pada neraca di final periode nanti

Jurnal tersebut berpasangan dengan:

[Debit]. Kas (atau piutang)
[Credit]. Penjualan
Catatan: untuk mengakui penjualan dan piutang (penerimaan kas) di periode tersebut

Jika pada periode yang sama terjadi penambahan inventory akhir pembelian barang dagangan, maka pembelian tersebut akan menambah nilai persediaan barang dagangan (inventory), atas pembelian tersebut di jurnal dengan:

[Debit]. Inventory
[Credit]. Cash (atau Utang Dagang)

Catatan: Jurnal diatas:
Sisi debit akan menambah nilai inventory pada neraca
Sisi kredit akan mengurangi kas atau menambah utang dagang pada neraca

Selanjutnya bila sebagaian dari barang tersebut laris terjual maka bab yang laris terjual tersebut akan dibebankan ke dalam harga pokok penjualan menyerupai pada alur pertama tadi, dengan jurnal yang sama (tentu saja dengan nilai yang sesuai)


Work In Process & Raw Material

Untuk perusahaan manufaktur, disamping persediaan barang jadi, juga terdapat persediaan barang dalam proses (work in process) dan persediaan materi baku.

Persediaan barang dalam proses & materi baku pada neraca periode sebelumnya akan menjadi persediaan awal pada periode berjalan. Jika terpakai dalam proses produksi periode berjalan maka persediaan yang terpakai dibebankan ke dalam harga pokok penjualan dengan jurnal :

Untuk Bahan Baku:

[Debit]. Persediaan Barang Dalam Proses (WIP-Raw Material)
[Credit]. Persediaan Bahan Baku (Raw Material)

Untuk Barang dalam proses:

[Debit]. Inventory
[Credit]. Persediaan Barang Dalam Proses


Jika terjadi pembelian materi baku, maka nilai pembelian tersebut akan menambah persediaan materi baku pada neraca, atas pembelian materi baku tersebut di jurnal:

[Debit]. Bahan Baku (Raw Material)
[Credit]. Cash (Utang Dagang)

Selanjutnya bila sebagian dari materi baku yang dibeli tersebut dipakai, maka dilakukan penjurnalan menyerupai ketika pembebanan persediaan materi baku ke dalam Persediaan Work In Process di atas.


Direct Labor Cost & Over Head Cost

Direct Labor Cost aiakumulasikan dengan Raw Material Usage dan Work In Process Usage akan menghasilkan HARGA POKOK PRODUKSI, selanjutnya Harga Pokok Produksi dan Inventory akan membentuk Harga Pokok Penjualan.



Perhitungan Dasar Harga Pokok Penjualan

Jika kita buatkan formulasi dasar maka perhitungan Harga Pokok Penjualan sanggup dirumuskan dengan:

HPP = Inventory Usage + Direct Labour Cost + Overhead Cost


Inventory Usage sanggup kita turunkan menjadi :

Saldo Awal(+)Pembelian atau Penambahan(–)Saldo Akhir

Pembelian itu sendiri sanggup kita turunkan menjadi:

Purchase atau invoice (-) Discount (-) Return



Format Pelaporan Harga Pokok Penjualan

Dengan Struktur, Alur dan perhitungan Harga Pokok Penjualan menyerupai di atas, maka format laporan harga pokok penjualan sanggup kita construct. Hanya saja, referensi bentuk laporan akan saya berikan pada session berikutnya.

Lanjutkan! :

Harga Pokok Penjualan Untuk Perusahaan Dagang
Harga Pokok Penjualan Untuk Manufacturer
pada posting saya berikutnya.

Disana akan saya berikan klarifikasi struktur, alur jurnal dan perhitungan disertai dengan referensi kasusnya. Juga akan saya tampilkan referensi struktur laporannya yang comprehensive, tidak ketinggalan bahas kajian perpajakannya.

Sekarang kita memasuki Harga Pokok Penjulana (COGS) untuk Usaha Dagang (Trading). Di artikel ini akan dibahas mengenai alur, jurnal, perhitungan, dan pelaporan Harga Pokok Penjualan (COGS). Inventory Valuation akan menjadi salah satu topic penting. Kajian perpajakan terkait dengan COGS akan menjadi epilog artikel ini.


Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya: Harga Pokok Penjualan (COGS) – Basic, bahwa untuk usah dagang (trading), entah itu wholesaler maupun retailer, perhitungan harga pokok penjualannya lebih sederhana dibandingkan dengan perjuangan manufaktur (Industry), namun demikian perjuangan dagang mempunyai characteristic yang khas, antara lain :

[-]. Tidak memakai mesin produksi, oleh karenanya tidak akan ada depreciation cost atas mesin. Mungkin ada depreciation cost atas peralatan. Misal : peralatan vacuum untuk packing.

[-]. Tidak ada Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost), jikapun ada tenaga kerja yang terlibat dalam membawa barang tersebut menjadi siap untuk dijual, cost-nya sulit untuk dialokasikan sebagai Upah Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost), oleh karenanya upah tenaga kerja ibarat ini biasanya dibebankan sebagai bab dari “Overhead Cost” i.e.: Ongkos packing.

[-]. Cost perusahaan dagang siklusnya lebih pendek.

[-]. Menjadi dilema tersendiri bagi perusahaan dagang yang menjual barang yang relative sama dalam jenis, ukuran dan kwalitas, oleh karenanya dibutuhkan penerapan methode tertentu untuk menilai barang persediaannya (Inventory Valuation) yang tentunya juga akan kuat pribadi terhadap pembebanan inventory cost-nya.


Struktur Harga Pokok Penjualan (COGS) Usaha Dagang

Harga Pokok Penjualan perjuangan dagang terdiri dari 2 kelompok besar yaitu: Persediaan Barang (Inventory ) dan Overhead saja.

A. Inventory :

Adalah persediaan barang dagangan yang diperoleh dari sisa persediaan periode sebelumnya yang dalam akuntansi kita sebut sebagai saldo awal persediaan (opening balance) ditambah dengan pembelian pada periode yang sama, dikurangi dengan sisa persediaan di selesai periode (Saldo Akhir = Closing Balance), itulah inventory Cost yang dibebankan sebagai Harga Pokok Penjualan.

Jika kita konstruksi,maka struktur lengkap inventory-nya akan ibarat dibawah ini:

A.1. Opening Balance

A.2. Purchase:
A.2.a. Purchase
A.2.b. Freight In
A.2.c. Discount
A.2.d. Return

A.3. Sales

A.4. Closing Balance


B. Overhead:

Elemen HPP (COGS) perjuangan dagang yang kedua ialah overhead, yaitu cost yang kuat secara tidak pribadi terhadap harga pokok penjualan, berikut ialah overhead cost yang biasa muncul pada perjuangan dagang:

B.1. Packing
B.2. Warehousing
B.3. Freight Out

Akumulasi semua element cost diatas itulah Total Harga Pokok Penjualan perjuangan dagang.

Detail dari masing-masing elemen di atas akan kita bahas pada sub-topic berikut ini.


Alur, Siklus Transaksi dan Jurnalnya

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa elemen COGS perusahaan dagang terdiri dari kelompok besar yaitu: Inventory dan Overhead Cost.

Alur dan siklus Transaksi Inventory Cost:

Setiap proses akuntansi yang terkait dengan Neraca selalu berawal dari: Neraca berupa saldo awal (Opening Balance), dilanjutkan dengan Current Activities (Transaksi Debit [minus] Transaksi Credit), yang pada balasannya akan bermuara ke Neraca kembali berupa saldo selesai (Closing Balance).

Demikian halnya dengan Inventory, Inventory ialah bab dari Neraca. Maka alur inventory juga berawal dari saldo awal inventory, selanjutnya:

Jika terjadi pembelian barang dagangan, maka saldo inventory akan bertambah juga.

Jurnalnya:

[Debit]. Inventory à Menambah saldo inventory di Neraca
[Credit]. Cash / Utang à Mengurangi saldo Kas di Neraca

Dan kalau terjadi penjualan barang dagangan , maka saldo inventory akan berkurang. Pada dikala terjadi penjualan inilah Inventory Cost diakui:

Jurnalnya:

[Debit]. Cost of Goods Sold à Menambah Saldo COGS di Laba Rugi
[Credit]. Inventory à Mengurangi saldo Inventory di Neraca

Catatan: COGS ialah cost yang akan menjadi faktor pengurang Laba, ibarat kita ketahui Laba ialah element Neraca. Berkurangnya inventory pada aktiva di seimbangkan oleh berkurangnya keuntungan pada pasiva. Sehingga Neraca akan tetap dalam kondisi balance.

Karena ini transaksi penjualan, maka penjualan diakui di dikala yang sama

Jurnalnya:

[Debit]. Cash/Piutang à Menambah Saldo Cash atau Piutang di Neraca
[Credit]. Sales à Menambah saldo penjualan di Laba Rugi

Catatan: Sales ialah revenue yang akan menjadi faktor penambah Laba, Laba ialah element Neraca. Berkurangnya Cash/Piutang pada aktiva di seimbangkan oleh bertambahnya keuntungan pada pasiva.

Jika kita gambarkan dalam bentuk diagram, maka alur transaksi harga pokok penjualan akan menjadi ibarat dibawah ini:

 Di artikel ini akan dibahas mengenai alur HARGA POKOK PENJUALAN (COGS) – Usaha Dagang (Trading)Harga Pokok Produksi - COGS


Keputusan  Material  Yang Memerlukan Persetujuan RUPS

Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melaksanakan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melaksanakan penggantian atau pemberhentian  anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi.

Apa itu Tarif Bea Masuk MFN (Most Favourable Nations), CEPT, EHP (Early Harvest Package), NT (Normal Track), ST (Sensitive Track)? Apa tujuannya, bagaimana implementasinya? Mungkin gosip ini memiliki kegunaan bagi rekan-rekan yang menggeluti aktifitas Export dan Import, apa pentingnya bagi dunia perpajakan dan accounting?

Mengikuti perkembangan (updated) hal-hal yang bekerjasama dengan aktifitas business kita ialah vital sifatnya, termasuk export – import. Tidak diragukan lagi, untuk Indonesia, hal-hal yang berbau export-import selalu menarik. Mengapa?

[-]. Export ialah andalan devisa Indonesia setelah Gas dan Minyak Bumi
[-]. Untuk supply banyak jenis kemoditi, Indonesia masih bergantung pada Import

Strategic value inilah yang hingga ketika ini masih digarap terus oleh pelaku bisnis di Indonesia, business export-import hingga tahun ini tetap bersinar, meskipun kita tidak menutup mata akan kompetisi yang semakin ketat dengan sesama negara ASEAN dan ASIA.


Hubungan-nya dengan accounting dan perpajakan?

Sangat erat. Bagi rekan-rekan di accounting dan perpajakan yang kebetulan sedang memagang perusahaan export-import, memahami tehnis penghitungan bea masuk, ppn import dan pph pasal 22 import termasuk wajib. Tidak boleh tidak tahu. Dan kehadiran anda diperusahaan akan menjadi lebih berarti jikalau anda memahami tata cara dan prosedur export-import, mengapa?

Terutama bagi perusahaan yang banyak melaksanakan import, structure cost sangat didominasi oleh aktifitas import. Mulai dari inventory, freight cost, bea masuk, insurance, dll.

Kita eksklusif ke topic…….


Tarif Bea Masuk MFN

Apa itu “Tarif Bea Masuk MFN”?
Tarif Bea Masuk MFN (Most Favourable Nations) ialah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari negara lain, kecuali negara yang memiliki perjanjian khusus mengenai tarif bea masuk dengan Indonesia.

Apa tujuan “Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk MFN”?
Untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, menunjukkan kepastian hukum bagi investor, menunjukkan pertolongan bagi konsumen, dan meningkatkan efisiensi manajemen kepabeanan, maka tarif bea masuk MFN akan diubahsuaikan secara bertahap sehingga secara relatif menjadi harmonis, rendah dan uniform pada tahun 2010. Pola pembiasaan tarif bea masuk ini disebut Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk, 2005-2010.


Implementasi Harmonisasi Tarif

Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahap I telah tamat dirumuskan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591/PMK.010/2004 tanggal 21 Desember 2004. Keputusan ini berisi program/jadwal pembiasaan tarif bea masuk produk-produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi baja untuk kurun waktu 2005-2010. Dengan implementasi kegiatan tersebut, maka tarif bea masuk Indonesia pada tahun 2010 akan relatif harmonis, rendah dan uniform.

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591/PMK.010/2004 tersebut, Menteri Keuangan menetapkan kembali tarif bea masuk keseluruhan produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi-baja dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 600/PMK.010/2004 tanggal 23 Desember 2004. Tarif bea masuk yang gres ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2005 dan meliputi 1.964 pos tarif. Dari jumlah ini, tarif bea masuk yang mengalami perubahan pada tahun 2005 ialah sebanyak 239 pos tarif (96 pos tarif mengalami kenaikan dan 143 pos tarif mengalami penurunan).


Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA

Apa itu Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ?
Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ialah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari negara-negara anggota ASEAN yang dilengkapi dengan Formulir-D (Certificate of Origin). Secara umum, ketika ini tarif bea masuk CEPT for AFTA ialah 0-5%, kecuali produk-produk yang masuk Exclusion List. Berdasarkan kesepakatan antar negara ASEAN, 60% dari seluruh pos tarif (10 digit) harus memiliki tarif bea masuk 0% pada tahun 2005.

Implementasi Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ?
Untuk memenuhi kesepakatan tersebut, Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.010/2005 tanggal 18 Mei 2005. Dalam PMK tersebut tarif bea masuk 1.571 pos tarif diturunkan dari 5% menjadi 0%, sehingga secara keseluruhan ketika ini terdapat 60,5% dari seluruh pos tarif memiliki tarif CEPT 0%. Jumlah pos tarif dengan tarif CEPT 0% secara bertahap akan bertambah sehingga pada tahun 2010 perdagangan antar negara ASEAN tidak terdapat lagi hambatan tarif bea masuk.


Tarif Bea Masuk ASEAN-China FTA

Angin segar bagi rekan-rekan yang sering melaksanakan import dari china.

Apa itu Tarif Bea Masuk ASEAN-China FTA?
Adalah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari China dan/atau negara ASEAN lainnya yang dilengkapi dengan Formulir-E (Certificate of Origin). Dalam rangka kerjasama perdagangan ASEAN-China disepakati untuk menurunkan tarif bea masuk secara bertahap dalam tiga kategori, yaitu Early Harvest Package (EHP), Normal Track (NT) dan Sensitive Track (ST).

Dan ini detailnya:

EHP (Early Harvest Package):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2004 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 0% pada tahun 2006. Program ini telah diimplementasikan oleh Indonesia dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 355/KMK.01/2004 (EHP ASEAN-China, terdiri dari 527 pos tarif) dan 356/KMK.01/2004 (EHP Bilateral Indonesia-China, terdiri dari 46 pos tarif). Tarif bea masuk produk-produk ini menjadi 0% pada tahun 2006, baik di Indonesia maupun di China.

Normal Track (NT):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2005 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 0% pada tahun 2010 dengan pengecualian sejumlah pos tarif yang dapat diturunkan menjadi 0% pada tahun 2012. Tim Tarif ketika ini sedang merumuskan kegiatan normal track yang diperkirakan meliputi lebih dari 9.000 pos tarif.

Sensitive Track (Normal Sensitive dan Highly Sensitive):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China yang dilakukan lebih lambat dari normal track. Sesuai kesepakatan, produk yang masuk Sensitive track memiliki tarif maksimum 20% pada tahun 2012 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 5% pada tahun 2018. Sedangkan tarif bea masuk produk highly sensitive tidak boleh melebihi 50% pada tahun 2015. Program ini dirumuskan bantu-membantu dengan Normal Track dan akan ditetapkan dalam satu paket sebagai implementasi dari agreement on Trade in Goods ASEAN-China FTA yang ditandatangani pada bulan Nopember 2004 di Vientiane, Laos.

Bagi rekan-rekan yang sudah memiliki dan membaca buku HS Code Nomenclature, pasti menemukan multiple-coloumn, masing-masing: MFN, CEPT dan AC-FTA. Kolom ini akan terus bertambah apabila kesepakatan FTA antara ASEAN dengan mitra dialog lainnya (i.e.: Korea, Jepang, Australia/New Zealand).

Informasi tambahan:

[a]. HS Code Nomenclature terbaru (2007)

Jika ada diantara rekan-rekan belum memiliki Nomenclature HS Code terbaru (2007) dan bermaksud memilikinya, boleh menghubungi saya di : lie.dharma.putra[at]gmail.com.

Detail Buku:

Isi buku: Daftar komoditi import, beserta tarif-tarif nya (tarif bea masuk dan PPn Import-nya), dikelompokkan sesuai jenis dan materi baku komoditi-nya.

Jumlah Halaman: 1093 halaman.

Jenis file: PDF file, jikalau butuh hard copy juga mampu saya bantu.


[b]. Free Calculator Bea Masuk, PPN & PPh Pasal 22 Import

Sekarang anda mampu memperoleh calculator penghitung Bea Masuk, PPN & PPh Pasal 22 Import disini. Caranya mudah. Silahkan baca detailnya di : Calculator Bea Masuk, PPN & PPh Import.

Informasi lebih lengkap dan detail mengenai Tarif Bea Masuk MFN, CEFT, NT & ST, silahkan hubungi DJBC.

Kali ini, aku mau bagi-bagi: SPREADSHEET BANK RECON (REKONSILIASI BANK), NERACA (BALANCE SHEET) & LABA RUGI CUMA-CUMA (dengan nama rekening yang sudah lengkap, dan dilengkapi dengan formula, anda cukup memasukkan angkanya). Mungkin rekan-rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi, alasannya yaitu sudah ada "Instant Accounting Software". tapi bagi rekan-rekan yang mengurus UKM (Small business), mungkin masih membutuhkannya.

Saya sendiri membagikannya bukan alasannya yaitu aku sudah tidak membutuhkannya lagi, bukan juga alasannya yaitu aku sudah menggunakan accounting software yang nan-canggih. Lebih alasannya yaitu ingin membuatkan saja. Toh ini sesuatu yang sanggup dicopy (tanpa membuatnya menjadi susut), so makin banyak yang sanggup memakai, aku pikir akan makin bagus.

Dikantor aku menggunakan Lean Accounting-nya SAGE (MAS200) yang sudah sangat terintegrasi, mulai dari book-keeping, Credit System, Inventory Management, Production Planning, Budgeting, Forecasting, dan lain-lain. Di notebook maupun desktop aku langsung dirumah ada setidaknya 5 accounting software (3 fully licenced & 2 atau lebih piraced), ada 3 software statistic. Wait.... jangan salah mengerti, aku tidak bermaksud bragging or sacking or else. Saya ingin mengatakan.....

"Somehow, aku masih banyak menggunakan spreadsheet untuk keperluan analysis. Data aku export dari system ke spreadsheet kemudian aku analyze... bahkan aku masih punya template dari lotus & symponi yang aku buat waktu masih jamannya sekolah. Mungkin rekan-rekan kini sebagian besar sudah sebagian besar tidak kenal lotus or symponi. Itu spreadsheet yang terkenal sebelum ada windows".

Ok, enaugh ngobrol dan curhatnya...

Next is Q&A's session, bukan Quality Assurance, tapi Questions and answers :P

[Q]. What is the price?
[A]. As the title its says, the price is as much as "not even single red dim", alias gratis.

[Q]. Why?
[A]. Come on, ini bahkan lebih gampang dibandingkan aku menciptakan posting laporan case study setiap hari disini untuk even anonymous. Lagian aku hanya ingin berbagi.

[Q]. Sampai kapan gratisnya?
[A]. Sampai anda mendelete-nya daro computer anda

[Q]. Is it a password protected spreadsheet?
[A]. No.

[Q]. Is there any debugging guidance?
[A]. Ini hanya "plain simple spreadsheet" no broken, no even macro's command, I believe it doesn't necessary.

[Q]. May I get 3 of them?
[A]. Don't be greedy, that is not good for your fat (kidding :p), sayang sekali anda harus menentukan salah satu.... either one please...

[Q]. How are you going to deliver the gift?
[A]. I am going to submit it to right in your inbox, I am not going to use feeder agent anylonger for such gift delivery, it was too much delay we did before.

[Q]. Final Q..... Bagaimana cara mendapatkannya?, ada hukum main?
[A]. Tentu saja... kita main gundu waktu kecil saja ada aturannya, masa ini tidak... "APA KATA DUNIA...!"... :-))

Okay... caranya mudah:

Tulis komentar di halaman posting ini (mohon tidak di shoutbox, shoutbox khusus aku pakai untuk tanya jawab singkat saja). Commentnya cukup katakan anda ingin minta "spreadsheet: REKONSILIASI BANK" atau "Spreadsheet: LAPORAN LABA RUGI" atau "Spreadsheet: NERACA", cantumkan e-mail address anda, dan.....


Dan jawab pertanyaan poolling aku dibawah ini:

Jika aku menciptakan software (piranti lunak) accounting/perpajakan/keuangan sederhana, piranti kerja apa yang paling anda butuhkan?

Jawab (boleh menjawab lebih dari 1, cukup sebutkan hurufnya saja):

[a]. System penggajian, mulai dari gajian menurut menit lamanya bekerja, dengan rate tertentu yang sanggup anda tentukan sendiri, hingga menghasilkan slip gaji, terintegrasi dengan perhitungan PPh Pasal 21, uang muka PPh 21, dan mengasilkan bukti potong PPh 21, SPT PPh 21 Masa dan Bukti Potongnya.

[b]. Penghitung Penyusutan dan amortisasi, dilengkapi dengan fitur kapitalisasi biaya perolehan dan maintenance, disediakan pilihan metode penyusutan, dihitung menurut tanggal perolehan (bukan bulan dan tahun saja), terintegrasi dengan blanko lampiran khusus A1 SPT PPh Badan (Pasal 29).

[c]. Penghitung persediaan, EOQ, Inventory cost, dilengkapi dengan multi unit conversion, matrix colour dan size.

Sekarang silahkan click link komentar dibawah, jawab pertanyaan aku di atas, sebutkan spreadsheet yang anda inginkan, jangan lupa tinggalkan e-mail address anda secara unique (i.e.: putra[at]yahoo.co.id, dan lain sebagainya).

Enjoy!

L.D.Putra

Update: 10-Apr-08

[1]. Spreadsheet akan di deliver ke inbox e-mail anda paling lambat 1 x 24 jam.

[2]. Yang belum pernah subscribe di sini, silahkan subscribe dahulu, caranya? lihat di ujung halaman ini.

[3]. Saya luruskan, anda perlu menyebutkan:

Spreadsheet yang anda minta sekarang (salah satu: Bank Rekonsiliasi/Neraca/Laba-Rugi)

Dan sebutkan software yang anda paling butuhkan untuk masa yang akan datang (sehingga aku sanggup perioritaskan develope yang mana dahulu.

[4]. Penting: jangan lupa sebutkan e-mail anda, kalau belum silahkan ulangi sebutkan.


Thanks,
Putra

Update: 12-April-2008

Just for your information........

Ternyata template "Bank Reconciliation" dalam file "Word Processor" di luar sana di jual seharga USD 10.00, wahhh... berapa ya kalo di Rupiahkan?, kira-kira jadi Rp 91,000,- dan masih dalam file "Ms Word".
rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi SPREADSHEET BANK RECON, NERACA & LABA RUGI CUMA-CUMADisini aku tidak mengeluarkan template atau form dalam Ms Word file, itu hanya cocok untuk "Secretary" atau "Receptionist" or else. Untuk rekan-rekan di accounting pastinya harus dalam spreadsheet, sudah ada formulanya (dan FREE tentunya).... :-)
So Grab yours now, while they are FREE!

Enjoy!


 RUPS,  Penyelenggaran  RUPS yang  Transparan,  Wajar,  dan Akuntabel

RUPS prinsip dasarnya sebagai organ perusahaan yang merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Pengambilan keputusan RUPS harus dilakukan secara wajar dan transparan dengan memperhatikan hal-hal yang diharapkan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat dalam RUPS harus terdiri dari orang-orang yang patut dan layak (fit and proper) bagi perusahaan.

RUPS harus diselenggarakan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, serta dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah. Penyelenggaraan RUPS merupakan tanggungjawab Direksi. Penyelenggaraan RUPS yang transparan yakni adanya keterbukaan mengenai gosip perusahaan secara akurat dan sempurna waktu yang harus dilakukan dan mencakup informasi  mengenai kinerja keuangan perusahaan, transaksi benturan kepentingan, pengelolaan risiko, struktur pengelolaan dan kebijakan perusahaan. Laporan keuangan harus diaudit oleh auditor independent, kompeten dan memiliki kualitas yang tinggi.

Dari feedback yang masuk ke Accounting, Finance & Taxation Blog, yang isinya pandapat user (visitor) mengenai blog ini, saya memperoleh gambaran perihal kesulitan-kesulitan (issues) yang dialami oleh user/visitor, apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus saya perbaiki/tingkatkan. Walaupun itu gres pendapat beberapa orang saja, tetapi sudah menjadi signal untuk saya follow up.

Pada kesempatan ini saya akan memperlihatkan jawaban dan penjelasan mengenai issues yang telah disampikan oleh beberapa user (saya pikir user juga perlu mengetahui) yaitu:


Issue-1: Pengelompokkan Artikel

“Artikel/tips sebaiknya dikelompokkan (mungkinmenjadi kategori : Accounting, Perpajakan, Export Import)”.

Jika semua (sebagian besar) artikel pernah dibaca, obviously bahwa dalam setiap artikel yang dibahas, tidak berfocus pada salah satu category saja (misal: pajak saja, atau accounting saja, atau export import saja), melainkan “Mixed and Match”, mengkaitkan antara satu category dengan category yang lain.

Misalnya:

Saat membahas perlakuan aktiva tetap, pasti ada kajian perpajakannya.
Saat membahas masalah PPh pasal 21, pasti ada perlakuan akuntansi (pencatatan) atas PPh 21-nya.

Karena memang diantara itu semua saling berkait.

Salah satu kelemahan proses pembelajaran formal (bangku kuliah/pendidikan resmi lainnya), maupun e-learning di situs-situs, pokok bahasan jarang (bahkan mungkin mostly tidak) diintegrasikan dengan aspek lain yang terkait, melainkan diajarkan pada mata kuliah yang berbeda, pada hari/jam yang berbeda, bahkan oleh dosen/pengajar yang berbeda (yang pastinya style, teladan kasusnya berbeda at the most). Meanwhile, pada prakteknya (dunia kerja), mampu atau tidak mampu harus menghadapi satu kasus yang memang terkait satu dengan lainnya. Tidak mampu hanya memahami bagaimana caranya menjurnal saja, atau bagaimana caranya menghitung pajak saja, tetapi harus menyelesaikan masalah yang memang sudah satu paket yang terkait.

Hasilnya?, pembelajaran menjadi sebuah perjalanan yang panjang, harus bekerja puluhan tahun gres mampu mengkaitkan antara masalah yang satu dengan masalah yang lain, mengkaitkan antara kasus perpajakan dengan kasus accounting, atau sebaliknya.

Berangkat dari kenyataan itulah saya mencoba untuk me-minimize dan meng-eliminasi kemungkinan menyerupai itu, semoga mampu menjadi “short-cut”.

Itulah sebabnya mengapa sulit melaksanakan pembagian terstruktur mengenai topic dan membuat list terpisah-pisah berdasarkan kelompok pajak, kelompok accounting dan kelompok export-import (mungkin nanti akan ada kelompok lembaga keuangan, kelompok pasar uang dan pasar modal, kelompok non-profit organization).

Sebetulnya sudah ada kemudahan “KATEGORI”, dari sini bergotong-royong topic mampu ditelusuri lebih detail lagi.

Misalnya : Cost, Cash, aktiva, pajak, export-import, dan lain-lain.

Tetapi, masukan ini masih sangat berkhasiat bagi saya, untuk itu saya mencoba untuk memilahnya menjadi beberapa kelompok, menyerupai yang telah ada sekarang. Nanti kita lihat, apakah ini akan lebih effective atau sebaliknya.


Issue-2: Lay-out

[a]. Semua berada di satu halaman saja (halaman muka), mulai dari artikel, daily topic, chat/shout-box, subscription column, etc.

Itulah perbedaan flatform blog dibandingkan situs. Blog hanya memiliki satu halaman saja, log (posting) dibuat memanjang kebawah (jika melihat blog-blog lain, tentu anda akan banyak menemui blog yang postingnya memanjang kebawah), ditambah dengan satu side-bar memanjang kebawah. That is blog. Tetapi blog juga memiliki kelebihan, yaitu content (artikel) lebih dynamic, dan mampu interaktif, tidak menyerupai website/static site.

Banyak visitor yang berpikir kalau Accounting, Finance Taxation ialah sebuah situs (bukan blog) :P padahal hanyalah sebuah blog. hanya saja saya mencoba men-tweak dan hacking layoutnya semoga mampu menjadi halaman yang static+dynamic.

Did I sayThis is a blog, please don’t expect more” ?. No!, I said “We will make it, we will make it better and better”. Asal ada yang mendukung, kita akan buat menjadi lebih baik dan lebih nyaman lagi, definitely!. Let’s go for it!

[b]. Semua content selain artikel sebaiknya ditaruh disamping, semoga tidak setiap meng-click link, harus scrolling down untuk menemukan isinya.

Excellent!

Dari awal saya memang merasa, bahwa sangat mungkin user (visitor) gres akan kebingungan dan berpikir “kenapa setiap saya meng-click sesuatu, halaman yang muncul halaman ini lagi - ini lagi. Ugh!”, padahal sodara-sodara…. perubahan content terjadi ditengah-tengah (bukan di ujung atas screen) dan dapat dilihat jikalau di scroll kebawah.

Saya mengerti, itu suatu kesulitan. Untuk itu, sekarang artikel saya tempatkan di ujung atas, semoga pribadi kelihatan :-).

Tetapi memindahkan semua (selain artikel) ke side-bar (samping) ialah kendala untuk content yang tulisannya agak panjang, akan menjadi floating ke bawah, dan akibatnya, side-bar (bagian samping) akan menjadi sangat panjang kebawah, sementara di halaman tengan sudah kosong, sungguh menjadi bentuk yang aneh. Saya ingin tetap seimbang antara ujung samping dengan ujung tengah. Untuk itu saya sedang mencoba memperlebar episode side-bar, semoga mampu menampung goresan pena yang lebih panjang. Itu butuh waktu.

[b]. Lay-out-nya gelap.

Maaf, sebelumnya saya tidak mempertimbangkan kalau tidak semua user memakai LCD. Untuk itu saya sedang membuat lay-out yang lebih terang. We will make it brighter.

[c]. Lay-out-nya kaku dan monoton.

Yupz, dari awal saya selalu berpikir; bagaimana membuat layout yang tidak kaku, tetapi juga tidak obstructive nor deceiptive. Rasanya aneh, jikalau bacaan se-serious accounting/pajak harus dihiasi dengan animasi-animasi, flash, dan javascript yang fency-fency :-) atau graphic-graphic menyerupai social media macem friendster, myspace, atau situs-situs distributor jodoh, atau situs-situs iklan.

Hmmm… but let’s make it better anyway!


Issue-3: Download Spreadsheet ribet/tidak jelas

Berikut ialah usaha-usaha yang pernah saya lakukan:

[-]. Awalnya saya kesulitan mencari free file hosting, saya coba upload pribadi ke blog, akibatnya? Page load menjadi sangat lambat, dan visitor yang hanya sekedar ingin baca artikel pun menjadi kesulitan untuk membuka. That was worst.

[-]. Saya menemukan file storage, tetapi tidak lama kemudian, sudah dipenuhi oleh spam, banyak pihak yang mencoba gamming, spamming & bugging the system. Akibatnya, unduh tidak lancar lagi.

[-]. Saya menggunakan cara berbeda, yaitu mengirimkan pribadi ke e-mail pihak yang meminta. It’s much better actually, tetapi belakangan juga tidak cukup mulus, mengapa?

Banyak user/visitor yang tidak mematuhi aturan main, misalnya:

[-]. Subscribe memakai e-mail address yang tidak valid. Atau e-mail address valid, tetapi tidak melaksanakan verifikasi yang semestinya, akibat-nya…. Auto responder subscribe system-nya menjadi sangat sensitive, proses menjadi panjang, bahkan parahnya ada beberapa subscribe yang sungguh-sungguh, tetapi dipikir spam oleh system. Ini sangat saya sayangkan, rekan-rekan yang bersungguh-sungguh menjadi korban orang yang main-main dan mencoba bugging saja.
[-]. Minta spreadsheet tetapi tidak subscribe.
[-]. Meminta spreadsheet tidak dihalaman yang membahas masalah itu. Akibatnya, saya kesulitan untuk memeriksa setiap comment yang ada.
[-]. Meminta spreadsheet tetapi, tidak menyebutkan spreadsheet apa yang diminta.
[-]. Tidak/lupa meninggalkan e-mail address.
[-]. E-mail address yang diberikan tidak valid, atau salah ketik.
[-]. E-mail address yang diset dengan auto response, jadinya spreadsheet yang saya kirimkan bounced-back.
[-]. Spreadsheet yang saya kirimkan kena filter oleh e-mail penerima, sehingga spreadsheet masuk ke folder “junk mail” Bulk Folder” atau “spam folder”

Apakah saya sudah menyerah? Belum.

Keinginan saya sungguh besar untuk berbagi. Sekarang saya mencoba membuat sarana lain dan mengintegrasikannya dengan file storage yang lebih tinggi tingkat security-nya (agar tidak kena spam), semoga rekan-rekan bebas mendownload (bahkan tidak perlu saya ketahui siapa saja yang mendownload) tidak perlu ribet/sulit untuk mendownload.

Let’s make it better.

Sekalilagi thanks untuk feedback nya untuk Accounting, Finance & Taxation blog ini, sangat saya hargai dan akan menjadi pertimbangan utama dalam langkah-langkah perbaikan yang akan saya lakukan.

Karena banyaknya permintaan, dalam posting kali ini saya akan bahas mengenai : Alur Akuntansi, Prosedur dan Jurnal Tutup Buku. Bagaimana Alur Akuntansi sesungguhnya? Apa essence dari sebuah laporan keuang (financial statement)? Apa dan bagaimana essence dari tutup buku? Mengapa perlu tutup buku? Bagaimana mekanisme tutup buku? Bagimana jurnalnya? Bagaimana kaitannya dengan Laba? Bagaimana Kaitannya dengan Balance Sheet? Akan dibahas sesaat lagi.

Sesungguhnya ini yakni subject untuk basic accounting, tetapi sangat vital artinya, kunci awal pemahaman akuntansi. Failure on this knowledge, you gonna go to a middle of no where, lost!, Is that worst? Course not, kita masih bisa berguru lagi, berguru sama-sama lagi di sini. Fail and broke is happened just at the point of when saying “I am quit!”, isn’t it?

Saya berharap dengan artikel ini, anda akan memperoleh citra yang lebih utuh mengenai alur akuntansi, dari awal hingga ke awal lagi tanpa terputus, mempunyai fundament yang cukup dan siap menghadapi kasus akuntansi yang lebih complex. Dan… “Closing Journal Entry Headache No More!” :-)…”ternyata mekanisme dan jurnal penutupan buku itu gampang ya…”.


Accounting & Financial Statement Essence

Pembukuan (bookkeeping) dalam scoop yang lebih sempit atau Akuntansi (accounting) dalam scoop yang lebih luas yakni cerminan dari kondisi keuangan suatu acara bisnis (perseorangan maupun badan) yang di administrasikan.

Dengan kalimat sederhana, transaksi-transaksi yang yang dinilai/diukur, di catat, diakui dan di laporkan dalam accounting yakni reflection (=cerminan?) dari aktifitas bisnis itu sendiri. Sehingga, laporan keuangan (financial statement) merupakan instrument untuk menilai kondisi atau mengukur performance (kinerja) suatu bisnis atau perjuangan dalam scoop yang luas.

Elemen utama dari Laporan Keuangan intinya ada dua saja yaitu: Laporan Laba/Rugi (Profit & Lost Statement) dan Neraca (Balance Sheet). Sedangkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Equity Statement) hanyalah instrument tambahan, yang even untuk perusahaan yang belum go-public tidak diharuskan. Bukan berarti tidak penting, tentu saja penting untuk menganalisa liquiditas perusahaan dan rasi-rasio lainnya.

LAPORAN LABA/RUGI (Profit & Lost Statement) yakni laporan yang disampaikan oleh pihak management sebagai "Assertion" (bentuk pertanggung jawaban) kepada stakeholder (pemegang saham) atau pemilik mengenai kondisi keuangan pada periode tertentu, yang nantinya akan dijadikan alat untuk menilai kinerja perusahaan untuk menjawab satu pertanyaan utama : “Apakah pada periode ini perusahaan dalam keadaan untung atau rugi?”.

Misalnya:

Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Periode 01 January s/d 31 December 2007

atau;

Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

adalah laporan yang mengatakan kinerja perusahaan dari tanggal 01 January hingga 31 Desember 2007.

Basic Equation untuk Profit & Lost Statement adalah menyerupai dibawah ini:

Profit/Lost = Revenue-COGS-Expenses


NERACA (Balance Sheet) yakni laporan yang mengatakan posisi keuangan perusahaan pada ketika (tanggal) tertentu yang merupakan salah elemen laporan keuangan yang paling penting bagi stakeholder atau pemilik perjuangan untuk menjawab pertanyaan berikut ini:

Pada ketika ini:….(misal: 31 Desember 2007)…

[-]. Berapa kekayaan higienis perusahaan? (Net Asset = Total Asset [minus] Liabilities).

[-]. Berapa tingkat liquiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk menuntaskan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya)?

[-]. Berapa tingkat solvability perusahaan (kemampuan untuk menuntaskan kewajiban jangka panjangnya.

[-]. Berapa akumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment)

[-}. Berapa akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)

[-]. dan seterusnya…….

Semua pertanyaan tersebut terjawab dengan melaksanakan analisis terhadap nilai yang tercantum di masing-masing elemen Neraca.

Basic Equation untuk Neraca adalah menyerupai di bawah ini:

Indonesian Version : Asset = Liabilities + Equity

USA Version : Asset – Liabilities = Net Asset = Equity

Sedanagkan equoation untuk Equity adalah sebagai berikut:

Equity = Capital + Net Retained Earning

Net Retained Earning = Retained Earning + Earning - Dividen


Mana yang lebih menggambarkan Financial Statement Essence?, silahkan interpretasikan masing-masing, bahasa iklannya “Ambil baiknya Saja” (Ku Tau Yang Ku Mahu… Sempraittt…!) :-P


Alur Akuntansi (Accounting Allure)

Secara garis besarnya, bila saya gambarkan dengan diagram sederhana, kurang lebih menyerupai ini:


 dalam posting kali ini saya akan bahas mengenai  ALUR AKUNTANSI, PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU-baca-].

Mengapa?

Karena disana saya akan bahas prosedur penutupan buku, jurnalnya, bagaimana mengconvert Laba (Earning) di Laba/Rugi ke Retained Earning di Neraca, bagaimana menutup account2 nominal (temporary account)... dan lain sebagainya, hingga siap untuk transaksi di periode/tahun buku berikutnya.

So, hingga ketemu di : PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU (Closing Entry & Its Procedure) don't miss it!

Dengan terpaksa serie ALUR AKUNTANSI, PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU saya tunda publish –nya untuk sesaat. Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu, sekaligus mungkin sanggup menjadi pembelajaran juga, terutama bagi rekan-rekan, adik-adik mahasiswa yang mulai berguru publishing (menggunakan media publikasi) online.
Update: 16-Apr-2008
Artikel : Prosedur dan Jurnal Tutup Buku kini telah di publisikan, silahkan [-baca-]


Belajar Publikasi Online Itu Positif

Belajar berpublikasi itu ialah hal yang positif (menurut saya), disamping untuk berguru berdialog, menulis dan berinteraksi dengan society/public (=khalayak) online, juga akan memacu diri kita sendiri untuk terus berguru perihal banyak hal.

Misalnya :

[-]. Memahami dunia publikasi online
[-]. Memahami mekanisme hosting, MSQL Server, Technology 2.0
[-]. Memahami technology web : HTML, XML, PHP, C++, Javascript, Flash)
[-]. Memahami alogarithm search engine (SEO = Search Engine Optimization)
[-]. Statistic analyzation
[-]. Feed Technology……

dan masih banyak hal menarik lainnya… yang jikalau kita memang suka berguru hal-hal baru, itu semua akan menjadi minning knowledge dengan warna yang berbeda (tidak accounting dan perpajakan melulu) tentunya.

Ada banyak media yang sanggup dipergunakan, mislanya : blog menyerupai yang saya pakai ini, multiply, atau bahkan mempunyai situs sendiri.

Bagi rekan-rekan muda, adik-adik mahasiswa/mahasiwi yang berguru bikin blog, multiply, friendster blog, bahkan situs pribadi, hanya sekedar untuk meng-express diri sendiri, bikin daily personal journal (diary), membuatkan hal-hal yang kita sukai secara personal (photo-photo pribadi, daily activity), meng-upload video clip atau MP3 kesayangan, hangout dengan kerabat atau teman-teman dekat, PUN itu masih positif dibandingkan menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan. Hal-hal yang dituangkan dan ditulis itu juga termasuk materi pembelajaran.


Bahan Publikasi (Content) Diperlukan

Apapun jenis media yang dipakai, apapun harapan dan motivasi untuk berpublikasi, menciptakan blog, multiply, situs, tentunya memerlukan materi untuk dipublikasikan. Photo-photo pribadi (keluarga), MP3, Video Clip, karya ilmiah, hasil research, dan lain-lain, itu semua ialah bahan-bahan yang diperlukan.

Menulis materi perkuliahan yang gres saja diterima tadi pagi/siang/sore/malam di campus juga sanggup di tulis ulang dan dipublikasikan, itu ialah positif, mengapa? Karena secara tidak eksklusif akan menciptakan kita selalu mengingatnya, hal yang di baca, ditulis kembali, di edit akan carving (memperkuat) ingatan kita perihal subject (pelajaran tersebut. Apalagi itu menerima reaksi dari teman-teman kuliah anda atau mahasiswa atau bahkan public, akan menciptakan kita semakin memperdalamnya.

Menulis dan mencatat daftar kuliah, sasaran pencapaian belajar, laporan hasil penelitian, materi skripsi, perkembangan penelitian, juga sanggup ditulis.


Duplikasi Content

Pada dasarnya semua orang awalnya sulit untuk menulis, mulai dari mencari idea, merancang, hingga menuangkannya ke dalam goresan pena dan mempublikasikan, itu hal yang tidak mudah(TERMASUK SAYA tentunya :-P).

Mempublikasikan artikel orang lain ialah salah satu alternative yang sanggup dipertimbangkan.

Walaupun intinya menduplikasi (copy) isi artikel (content) itu tidak baik, tetapi jikalau artikel tersebut dianggap anggun dan bermanfaat untuk dishare, dibagikan dan di publikasikan, tentunya dengan cara-cara yang baik dan benar (tidak melanggar hukum, norma dan etika).

Mengapa duplikasi content itu tidak baik?

Karena ada potensi resiko besar yang menyertai:

[-].Jika pengunjung situs/blog/multiply kita pernah membaca artikel yang sama disitus/blog/multiply lain, tentu tidak akan tertarik atau bahkan menganggap semua isi situs kita hasil duplikat (bukan karya sendiri), sudah niscaya pengunjung tidak akan pernah berkunjung lagi.

[-].Jika blog/multiply/situs-nya belum terindex di search engine, maka sangat mungkin tidak akan pernah ke-index (muncul) di search engine.

[-].Jika sudah ter-index (sudah muncul) di search engine, maka dalam waktu yang relative singkat, biasanya akan di hapus dan tidak akan pernah muncul lagi di search engine, di-remove dan dibanned selamanya.

[-]. Jika content (isi situs) yang di-copy terlindungi, entah itu dengan © copyright local, maupun yang international (seperti copyscape.com yang saya pakai), sudah niscaya akan mendapatkan konsekwensi tegas, termasuk konsekwensi aturan tentunya.

Hari ini saya menerima pemberitahuan dari copyscape.com (partner yang menjadi pelindung content blog ini) bahwa telah ditemukan beberapa situs/blog/multiply yang telah meng-copy content blog ini. Tentu saja, sebagai pemilik saya diberikan url address (alamat blog/situs/multiply-nya) dimana content saya di re-published.

Saya kunjungi situs/blog/multiply tersebut satu persatu, ternyata memang benar content blog saya ini telah di copy, ada yang mengcopy sebagian dan menyebutkan source-nya (dan menaruh link http://putra-finance-accounting.blogspot.com) ada yang mengcopy tetapi di edit sedikit-sedikit, yang paling parah ada beberapa yang meng-copy mentah-mentah tanpa menyebutkan sumber dan link-nya ;-) .. wow..!!

Sebenarnya saya bahagia dan terharu content saya hingga dipublikasikan ulang, itu artinya goresan pena saya disukai, itu artinya goresan pena saya dianggap baik.

Mengcopy untuk dipergunakan sendiri tentu saja tidak dilarang, termasuk dari blog saya ini.

Jika memang suka, dianggap bermanfaat, silahkan dicopy sebanyak yang anda suka, diprint, dimasukkan ke flash disk, atau di convert ke PDF file, silahkan saja. Toh maksud dan tujuan saya mempublikasikan artikel ini juga untuk berbagi, biar sanggup memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada public, bagi saya itu ialah kepuasan bathin tersendiri. Tetapi…..

Tetapi…. JANGAN DIPUBLIKASIKAN ULANG. Itu namanya piracy, tindakan illegal yang melanggar hukum. Yang biasa nonton bioskop tentu sering melihat tayangan menjelang film dimulai "YOU WON'T STEAL HANDPHONE, YOU WON'T STEAL...., PIRACY IS STEALING, YOU WON'T PIRACE A FILM" :-)

Kepada rekan-rekan atau adik-adik yang ingin mempublikasikan kembali (meng-upload) isi artikel-artikel saya diblog/situs/multiply-nya, tentu saja saya ijinkan :-)…. Boleh…. sekalilagi saya sampaikan "BOLEH". Tetapi.....

Tetapi… sebaiknya minta ijin dahulu, biar saya sanggup beritahukan caranya mengcopy dan mempublikasikan kembali dengan baik dan benar. Berikut ialah cara mempublikasikan yang baik dan di-ijinkan:

[1]. Mengambil isi content melalui Feed blog ini. Pada ujung halaman setiap artikel, ada link yang sanggup diclick untuk ambil feed , click link “Subscribe: Post (atom)” (perhatikan gambar dibawah), kemudian di paste ke blog/situs/multiply-nya


 Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu PROSEDUR & JURNAL PENUTUP - Ditunda


[2]. Atau dimabil dengan cara meng-click “Link Posting Ini”, terus ikuti petunjuk yang muncul di screen, perhatikan gambar dibawah ini:


 Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu PROSEDUR & JURNAL PENUTUP - Ditunda


[3]. Jika kedua cara di atas tidak sanggup (tidak tahu caranya), anda boleh saja memblock, trus copy kemudian paste ke blog/situs/multiply-nya. TETAPI ANDA HARUS MENYEBUTKAN SUMBERNYA, yaitu : “Sumber: ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION” dan sertakan alamat situs (link url) blog ini, yaitu, https://materiakuntansiperusahaan.blogspot.com//

Diluar ketiga cara di atas, tidak dibenarkan.

Seperti telah saya sebutkan, bahwa isi blog saya ini telah dilindungi oleh copyscape.com, dan setiap pelanggaran hak cipta, wangsit dan kekayaan intelektual lainnya konsekwensinya ialah hukum, yang sayapun tidak menginginkan itu terjadi kepada rekan-rekan pengunjung yang selama ini saya ajak berbagi, apalagi itu adik-adik mahasiswa yang creative.

Bagi yang merasa telah meng-copy salah satu, sebagian atau semua isi blog ini dan mempublikasikannya ditempat lain tanpa seijin dari saya, silahkan kirim e-mail ke saya di lie.dharma.putra[at]gmail.com, kemudian pakai cara yang ke-3 di atas, sehingga anda tidak perlu menghapus artikel, isi (content) yang telah anda pasang tersebut.

Jika tidak mau/tidak ingin/malas mengikuti cara yang telah saya sebutkan diatas, saya minta biar content artikel, isi (content) yang diambil dari blog ini dihapus saja.

Demikian saya beritahukan untuk sanggup diperhatikan.


Pengungkapan  Struktur Kepemilikan 

Kepemilikan Piramid
Kepemilikan piramida yakni kepemilikan secara tidak pribadi terhadap suatu perusahaan melalui perusahaan lain, baik melalui perusahaan publik maupun perusahaan nonpublik (Claessens et al., 2000a; Claessens et al.,2000b). Ada dua hal yang harus dipenuhi biar kepemilikan dapat dikategorikan sebagai kepemilikan piramida yaitu :
1)             Terdapat pemegang saham pengendali atau pemilik ultimat pada pisah batas hak kontrol yang ditentukan.
2)             Terdapat perusahaan lain yang dalam kepemilikan tersebut antara pemegang saham pengendali dengan perusahaan publik yang dikendalikan.

Cash-Flow  Right
Cash Flow Right Leverage merupakan deviasi hak fatwa kas dari hak kontrol. Semakin besar deviasi hak fatwa kas dan hak kontrol menyampaikan semakin tinggi peningkatan kontrol pemegang saham pengendali melebihi hak fatwa kasnya. Peningkatan kontrol tersebut diperoleh melalui beberapa mekanisme yang lazim dilakukan menyerupai kepemilikan piramida.

Cash flow right leverage (selisih antara perbedaan hak kontrol dan hak fatwa kas) sering dijadikan alat ukur untuk mengetahui kemampuan pemegang saham pengendali untuk menerima manfaat privat atas kontrol yang dimilikinya.

Control Right (CR)
Control rights yakni persentase hak kendali yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali ultimat.

Hubungannya  Dengan Insentif Untuk Ekspropriasi
Hubungannya dengan insentif untuk ekspropriasi ini terkait dengan Cash flow right leverage yang menyampaikan tingginya insentif dan kemampuan pemegang saham pengendali untuk melaksanakan ekspropriasi terhadap pemegang saham non pengendali. Namun, apabila hak fatwa kas juga tinggi, maka hak fatwa kas ini dapat mengurangi harapan pemegang saham pengendali untuk melaksanakan ekspropriasi.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.