Dari feedback yang masuk ke Accounting, Finance & Taxation Blog, yang isinya pandapat user (visitor) mengenai blog ini, saya memperoleh gambaran perihal kesulitan-kesulitan (issues) yang dialami oleh user/visitor, apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus saya perbaiki/tingkatkan. Walaupun itu gres pendapat beberapa orang saja, tetapi sudah menjadi signal untuk saya follow up.
Pada kesempatan ini saya akan memperlihatkan jawaban dan penjelasan mengenai issues yang telah disampikan oleh beberapa user (saya pikir user juga perlu mengetahui) yaitu:
Issue-1: Pengelompokkan Artikel
“Artikel/tips sebaiknya dikelompokkan (mungkinmenjadi kategori : Accounting, Perpajakan, Export Import)”.
Jika semua (sebagian besar) artikel pernah dibaca, obviously bahwa dalam setiap artikel yang dibahas, tidak berfocus pada salah satu category saja (misal: pajak saja, atau accounting saja, atau export import saja), melainkan “Mixed and Match”, mengkaitkan antara satu category dengan category yang lain.
Misalnya:
Saat membahas perlakuan aktiva tetap, pasti ada kajian perpajakannya.
Saat membahas masalah PPh pasal 21, pasti ada perlakuan akuntansi (pencatatan) atas PPh 21-nya.
Karena memang diantara itu semua saling berkait.
Salah satu kelemahan proses pembelajaran formal (bangku kuliah/pendidikan resmi lainnya), maupun e-learning di situs-situs, pokok bahasan jarang (bahkan mungkin mostly tidak) diintegrasikan dengan aspek lain yang terkait, melainkan diajarkan pada mata kuliah yang berbeda, pada hari/jam yang berbeda, bahkan oleh dosen/pengajar yang berbeda (yang pastinya style, teladan kasusnya berbeda at the most). Meanwhile, pada prakteknya (dunia kerja), mampu atau tidak mampu harus menghadapi satu kasus yang memang terkait satu dengan lainnya. Tidak mampu hanya memahami bagaimana caranya menjurnal saja, atau bagaimana caranya menghitung pajak saja, tetapi harus menyelesaikan masalah yang memang sudah satu paket yang terkait.
Hasilnya?, pembelajaran menjadi sebuah perjalanan yang panjang, harus bekerja puluhan tahun gres mampu mengkaitkan antara masalah yang satu dengan masalah yang lain, mengkaitkan antara kasus perpajakan dengan kasus accounting, atau sebaliknya.
Berangkat dari kenyataan itulah saya mencoba untuk me-minimize dan meng-eliminasi kemungkinan menyerupai itu, semoga mampu menjadi “short-cut”.
Itulah sebabnya mengapa sulit melaksanakan pembagian terstruktur mengenai topic dan membuat list terpisah-pisah berdasarkan kelompok pajak, kelompok accounting dan kelompok export-import (mungkin nanti akan ada kelompok lembaga keuangan, kelompok pasar uang dan pasar modal, kelompok non-profit organization).
Sebetulnya sudah ada kemudahan “KATEGORI”, dari sini bergotong-royong topic mampu ditelusuri lebih detail lagi.
Misalnya : Cost, Cash, aktiva, pajak, export-import, dan lain-lain.
Tetapi, masukan ini masih sangat berkhasiat bagi saya, untuk itu saya mencoba untuk memilahnya menjadi beberapa kelompok, menyerupai yang telah ada sekarang. Nanti kita lihat, apakah ini akan lebih effective atau sebaliknya.
Issue-2: Lay-out
[a]. Semua berada di satu halaman saja (halaman muka), mulai dari artikel, daily topic, chat/shout-box, subscription column, etc.
Itulah perbedaan flatform blog dibandingkan situs. Blog hanya memiliki satu halaman saja, log (posting) dibuat memanjang kebawah (jika melihat blog-blog lain, tentu anda akan banyak menemui blog yang postingnya memanjang kebawah), ditambah dengan satu side-bar memanjang kebawah. That is blog. Tetapi blog juga memiliki kelebihan, yaitu content (artikel) lebih dynamic, dan mampu interaktif, tidak menyerupai website/static site.
Banyak visitor yang berpikir kalau Accounting, Finance Taxation ialah sebuah situs (bukan blog) :P padahal hanyalah sebuah blog. hanya saja saya mencoba men-tweak dan hacking layoutnya semoga mampu menjadi halaman yang static+dynamic.
Did I say “This is a blog, please don’t expect more” ?. No!, I said “We will make it, we will make it better and better”. Asal ada yang mendukung, kita akan buat menjadi lebih baik dan lebih nyaman lagi, definitely!. Let’s go for it!
[b]. Semua content selain artikel sebaiknya ditaruh disamping, semoga tidak setiap meng-click link, harus scrolling down untuk menemukan isinya.
Excellent!
Dari awal saya memang merasa, bahwa sangat mungkin user (visitor) gres akan kebingungan dan berpikir “kenapa setiap saya meng-click sesuatu, halaman yang muncul halaman ini lagi - ini lagi. Ugh!”, padahal sodara-sodara…. perubahan content terjadi ditengah-tengah (bukan di ujung atas screen) dan dapat dilihat jikalau di scroll kebawah.
Saya mengerti, itu suatu kesulitan. Untuk itu, sekarang artikel saya tempatkan di ujung atas, semoga pribadi kelihatan :-).
Tetapi memindahkan semua (selain artikel) ke side-bar (samping) ialah kendala untuk content yang tulisannya agak panjang, akan menjadi floating ke bawah, dan akibatnya, side-bar (bagian samping) akan menjadi sangat panjang kebawah, sementara di halaman tengan sudah kosong, sungguh menjadi bentuk yang aneh. Saya ingin tetap seimbang antara ujung samping dengan ujung tengah. Untuk itu saya sedang mencoba memperlebar episode side-bar, semoga mampu menampung goresan pena yang lebih panjang. Itu butuh waktu.
[b]. Lay-out-nya gelap.
Maaf, sebelumnya saya tidak mempertimbangkan kalau tidak semua user memakai LCD. Untuk itu saya sedang membuat lay-out yang lebih terang. We will make it brighter.
[c]. Lay-out-nya kaku dan monoton.
Yupz, dari awal saya selalu berpikir; bagaimana membuat layout yang tidak kaku, tetapi juga tidak obstructive nor deceiptive. Rasanya aneh, jikalau bacaan se-serious accounting/pajak harus dihiasi dengan animasi-animasi, flash, dan javascript yang fency-fency :-) atau graphic-graphic menyerupai social media macem friendster, myspace, atau situs-situs distributor jodoh, atau situs-situs iklan.
Hmmm… but let’s make it better anyway!
Issue-3: Download Spreadsheet ribet/tidak jelas
Berikut ialah usaha-usaha yang pernah saya lakukan:
[-]. Awalnya saya kesulitan mencari free file hosting, saya coba upload pribadi ke blog, akibatnya? Page load menjadi sangat lambat, dan visitor yang hanya sekedar ingin baca artikel pun menjadi kesulitan untuk membuka. That was worst.
[-]. Saya menemukan file storage, tetapi tidak lama kemudian, sudah dipenuhi oleh spam, banyak pihak yang mencoba gamming, spamming & bugging the system. Akibatnya, unduh tidak lancar lagi.
[-]. Saya menggunakan cara berbeda, yaitu mengirimkan pribadi ke e-mail pihak yang meminta. It’s much better actually, tetapi belakangan juga tidak cukup mulus, mengapa?
Banyak user/visitor yang tidak mematuhi aturan main, misalnya:
[-]. Subscribe memakai e-mail address yang tidak valid. Atau e-mail address valid, tetapi tidak melaksanakan verifikasi yang semestinya, akibat-nya…. Auto responder subscribe system-nya menjadi sangat sensitive, proses menjadi panjang, bahkan parahnya ada beberapa subscribe yang sungguh-sungguh, tetapi dipikir spam oleh system. Ini sangat saya sayangkan, rekan-rekan yang bersungguh-sungguh menjadi korban orang yang main-main dan mencoba bugging saja.
[-]. Minta spreadsheet tetapi tidak subscribe.
[-]. Meminta spreadsheet tidak dihalaman yang membahas masalah itu. Akibatnya, saya kesulitan untuk memeriksa setiap comment yang ada.
[-]. Meminta spreadsheet tetapi, tidak menyebutkan spreadsheet apa yang diminta.
[-]. Tidak/lupa meninggalkan e-mail address.
[-]. E-mail address yang diberikan tidak valid, atau salah ketik.
[-]. E-mail address yang diset dengan auto response, jadinya spreadsheet yang saya kirimkan bounced-back.
[-]. Spreadsheet yang saya kirimkan kena filter oleh e-mail penerima, sehingga spreadsheet masuk ke folder “junk mail” Bulk Folder” atau “spam folder”
Apakah saya sudah menyerah? Belum.
Keinginan saya sungguh besar untuk berbagi. Sekarang saya mencoba membuat sarana lain dan mengintegrasikannya dengan file storage yang lebih tinggi tingkat security-nya (agar tidak kena spam), semoga rekan-rekan bebas mendownload (bahkan tidak perlu saya ketahui siapa saja yang mendownload) tidak perlu ribet/sulit untuk mendownload.
Let’s make it better.
Pada kesempatan ini saya akan memperlihatkan jawaban dan penjelasan mengenai issues yang telah disampikan oleh beberapa user (saya pikir user juga perlu mengetahui) yaitu:
Issue-1: Pengelompokkan Artikel
“Artikel/tips sebaiknya dikelompokkan (mungkinmenjadi kategori : Accounting, Perpajakan, Export Import)”.
Jika semua (sebagian besar) artikel pernah dibaca, obviously bahwa dalam setiap artikel yang dibahas, tidak berfocus pada salah satu category saja (misal: pajak saja, atau accounting saja, atau export import saja), melainkan “Mixed and Match”, mengkaitkan antara satu category dengan category yang lain.
Misalnya:
Saat membahas perlakuan aktiva tetap, pasti ada kajian perpajakannya.
Saat membahas masalah PPh pasal 21, pasti ada perlakuan akuntansi (pencatatan) atas PPh 21-nya.
Karena memang diantara itu semua saling berkait.
Salah satu kelemahan proses pembelajaran formal (bangku kuliah/pendidikan resmi lainnya), maupun e-learning di situs-situs, pokok bahasan jarang (bahkan mungkin mostly tidak) diintegrasikan dengan aspek lain yang terkait, melainkan diajarkan pada mata kuliah yang berbeda, pada hari/jam yang berbeda, bahkan oleh dosen/pengajar yang berbeda (yang pastinya style, teladan kasusnya berbeda at the most). Meanwhile, pada prakteknya (dunia kerja), mampu atau tidak mampu harus menghadapi satu kasus yang memang terkait satu dengan lainnya. Tidak mampu hanya memahami bagaimana caranya menjurnal saja, atau bagaimana caranya menghitung pajak saja, tetapi harus menyelesaikan masalah yang memang sudah satu paket yang terkait.
Hasilnya?, pembelajaran menjadi sebuah perjalanan yang panjang, harus bekerja puluhan tahun gres mampu mengkaitkan antara masalah yang satu dengan masalah yang lain, mengkaitkan antara kasus perpajakan dengan kasus accounting, atau sebaliknya.
Berangkat dari kenyataan itulah saya mencoba untuk me-minimize dan meng-eliminasi kemungkinan menyerupai itu, semoga mampu menjadi “short-cut”.
Itulah sebabnya mengapa sulit melaksanakan pembagian terstruktur mengenai topic dan membuat list terpisah-pisah berdasarkan kelompok pajak, kelompok accounting dan kelompok export-import (mungkin nanti akan ada kelompok lembaga keuangan, kelompok pasar uang dan pasar modal, kelompok non-profit organization).
Sebetulnya sudah ada kemudahan “KATEGORI”, dari sini bergotong-royong topic mampu ditelusuri lebih detail lagi.
Misalnya : Cost, Cash, aktiva, pajak, export-import, dan lain-lain.
Tetapi, masukan ini masih sangat berkhasiat bagi saya, untuk itu saya mencoba untuk memilahnya menjadi beberapa kelompok, menyerupai yang telah ada sekarang. Nanti kita lihat, apakah ini akan lebih effective atau sebaliknya.
Issue-2: Lay-out
[a]. Semua berada di satu halaman saja (halaman muka), mulai dari artikel, daily topic, chat/shout-box, subscription column, etc.
Itulah perbedaan flatform blog dibandingkan situs. Blog hanya memiliki satu halaman saja, log (posting) dibuat memanjang kebawah (jika melihat blog-blog lain, tentu anda akan banyak menemui blog yang postingnya memanjang kebawah), ditambah dengan satu side-bar memanjang kebawah. That is blog. Tetapi blog juga memiliki kelebihan, yaitu content (artikel) lebih dynamic, dan mampu interaktif, tidak menyerupai website/static site.
Banyak visitor yang berpikir kalau Accounting, Finance Taxation ialah sebuah situs (bukan blog) :P padahal hanyalah sebuah blog. hanya saja saya mencoba men-tweak dan hacking layoutnya semoga mampu menjadi halaman yang static+dynamic.
Did I say “This is a blog, please don’t expect more” ?. No!, I said “We will make it, we will make it better and better”. Asal ada yang mendukung, kita akan buat menjadi lebih baik dan lebih nyaman lagi, definitely!. Let’s go for it!
[b]. Semua content selain artikel sebaiknya ditaruh disamping, semoga tidak setiap meng-click link, harus scrolling down untuk menemukan isinya.
Excellent!
Dari awal saya memang merasa, bahwa sangat mungkin user (visitor) gres akan kebingungan dan berpikir “kenapa setiap saya meng-click sesuatu, halaman yang muncul halaman ini lagi - ini lagi. Ugh!”, padahal sodara-sodara…. perubahan content terjadi ditengah-tengah (bukan di ujung atas screen) dan dapat dilihat jikalau di scroll kebawah.
Saya mengerti, itu suatu kesulitan. Untuk itu, sekarang artikel saya tempatkan di ujung atas, semoga pribadi kelihatan :-).
Tetapi memindahkan semua (selain artikel) ke side-bar (samping) ialah kendala untuk content yang tulisannya agak panjang, akan menjadi floating ke bawah, dan akibatnya, side-bar (bagian samping) akan menjadi sangat panjang kebawah, sementara di halaman tengan sudah kosong, sungguh menjadi bentuk yang aneh. Saya ingin tetap seimbang antara ujung samping dengan ujung tengah. Untuk itu saya sedang mencoba memperlebar episode side-bar, semoga mampu menampung goresan pena yang lebih panjang. Itu butuh waktu.
[b]. Lay-out-nya gelap.
Maaf, sebelumnya saya tidak mempertimbangkan kalau tidak semua user memakai LCD. Untuk itu saya sedang membuat lay-out yang lebih terang. We will make it brighter.
[c]. Lay-out-nya kaku dan monoton.
Yupz, dari awal saya selalu berpikir; bagaimana membuat layout yang tidak kaku, tetapi juga tidak obstructive nor deceiptive. Rasanya aneh, jikalau bacaan se-serious accounting/pajak harus dihiasi dengan animasi-animasi, flash, dan javascript yang fency-fency :-) atau graphic-graphic menyerupai social media macem friendster, myspace, atau situs-situs distributor jodoh, atau situs-situs iklan.
Hmmm… but let’s make it better anyway!
Issue-3: Download Spreadsheet ribet/tidak jelas
Berikut ialah usaha-usaha yang pernah saya lakukan:
[-]. Awalnya saya kesulitan mencari free file hosting, saya coba upload pribadi ke blog, akibatnya? Page load menjadi sangat lambat, dan visitor yang hanya sekedar ingin baca artikel pun menjadi kesulitan untuk membuka. That was worst.
[-]. Saya menemukan file storage, tetapi tidak lama kemudian, sudah dipenuhi oleh spam, banyak pihak yang mencoba gamming, spamming & bugging the system. Akibatnya, unduh tidak lancar lagi.
[-]. Saya menggunakan cara berbeda, yaitu mengirimkan pribadi ke e-mail pihak yang meminta. It’s much better actually, tetapi belakangan juga tidak cukup mulus, mengapa?
Banyak user/visitor yang tidak mematuhi aturan main, misalnya:
[-]. Subscribe memakai e-mail address yang tidak valid. Atau e-mail address valid, tetapi tidak melaksanakan verifikasi yang semestinya, akibat-nya…. Auto responder subscribe system-nya menjadi sangat sensitive, proses menjadi panjang, bahkan parahnya ada beberapa subscribe yang sungguh-sungguh, tetapi dipikir spam oleh system. Ini sangat saya sayangkan, rekan-rekan yang bersungguh-sungguh menjadi korban orang yang main-main dan mencoba bugging saja.
[-]. Minta spreadsheet tetapi tidak subscribe.
[-]. Meminta spreadsheet tidak dihalaman yang membahas masalah itu. Akibatnya, saya kesulitan untuk memeriksa setiap comment yang ada.
[-]. Meminta spreadsheet tetapi, tidak menyebutkan spreadsheet apa yang diminta.
[-]. Tidak/lupa meninggalkan e-mail address.
[-]. E-mail address yang diberikan tidak valid, atau salah ketik.
[-]. E-mail address yang diset dengan auto response, jadinya spreadsheet yang saya kirimkan bounced-back.
[-]. Spreadsheet yang saya kirimkan kena filter oleh e-mail penerima, sehingga spreadsheet masuk ke folder “junk mail” Bulk Folder” atau “spam folder”
Apakah saya sudah menyerah? Belum.
Keinginan saya sungguh besar untuk berbagi. Sekarang saya mencoba membuat sarana lain dan mengintegrasikannya dengan file storage yang lebih tinggi tingkat security-nya (agar tidak kena spam), semoga rekan-rekan bebas mendownload (bahkan tidak perlu saya ketahui siapa saja yang mendownload) tidak perlu ribet/sulit untuk mendownload.
Let’s make it better.
Sekalilagi thanks untuk feedback nya untuk Accounting, Finance & Taxation blog ini, sangat saya hargai dan akan menjadi pertimbangan utama dalam langkah-langkah perbaikan yang akan saya lakukan.
Post a Comment
Post a Comment