Articles by "Management Accounting"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Management Accounting. Show all posts

Mulai besok, di blog ini akan ditambahkan category baru, yaitu: Accounting untuk Pengendalian (Audit Kinerja: Accounting Support Center?) mendapat antusias (baca: membuahkan responses) yang begitu tinggi dari para manager di luar accounting & keuangan. Begitu banyak saya mendapatkan e-mail dari para manager non-accountant, yang ingin tahu bagaimana caranya memahami accounting dan mengubah pemahaman tersebut menjadi dasar dan alat pengambilan keputusan-keputusan strategis mereka sehari-hari maupun untuk jangka panjang, supaya dapat menunjukkan maximum value-added kepada pemilik (owner/stockholder).

Ketika saya berbincang-bincang dengan orang-orang disekitar saya, mereka khawatir kalau harapan saya untuk menambahkan category ini, hanyalah ambisi saya untuk menandakan bahwa accounting & financial information BUKANLAH (excuse my French) GARBAGE (=sampah).

Jawaban saya: terperinci bukan itu alasannya. Saya akan lebih berfocus pada pembahasan, penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh mengenai: bagaimana memahami accounting & finance information bagi para manager (manager papaun itu), how to utilize it for strategic decisions on manager’s day-to-day roles, and in long run mampu menunjukkan nilai tambah tertinggi bagi perusahaan (read: owner/shareholder).


Benar, saya memang akan pelan-pelan revealing (=membeberkan?) kepada reader, bahwa accounting dan keuangan:
[-]. Bukan sekedar memahami angka-angkanya saja.
[-]. Bukan sekedar mampu debit dan credit saja.
[-]. Bukan sekedar perjuangan membuat balance (read:matching) saja.

Jika orang accounting (siapapun anda) memang masih berpikir yang sekedar-sekedar tadi saja, berarti memang benar ”Accounting & Keuangan tak lebih dari rubbish, garbage, sampah”.

Kenyataan-nya, TIDAK.

Accounting dan keuangan yakni isu terpenting dalam setiap pengambilan keputusan business. Mengapa?

Keputusan apapun yang akan diambil (oleh para manager) akan selalu mengakibatkan pengaruh terhadap keuangan, dan isu keuangan data base-nya yakni Accounting.

Jika dengan extreme saya katakan:

Jangankan keputusan-keputusan strategis, bahkan setiap satu tarikan-hembusan nafas para buruh, staff dan manager di perusahaan (dibagian manapun itu) –pun akan kuat pada keuangan perusahaan!

Apakah Anda setuju? Mungkin sebagian baiklah sebagian tidak.

Saya beri beberapa contoh (yang menurut anda mungkin hal spele):

Seorang pegawai harian pergi ke toilet untuk pipis.

Itu sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan. Pergi ke toilet sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan? mengapa?

Pergi ke toliet artinya:
[-]. Kehilangan 5 menit ( cost = 5/60 x hourly rate)
[-]. Tissue paper usage (hitung sendiri cost-nya)
[-]. Handsoap usage (hitung sendiri cost-nya)

Bagaimana kalau jumlah pekerjanya 1000 orang, mereka ke kamar mandi rata-rata 3 x sehari. Berapa cost-nya sehari? Sebulan? 1 tahun buku?. Now you know how much the cost is. Sekarang anda tahu, aktifitas/perilaku se-sepele itupun kuat terhadap keuangan perusahaan.

Sekarang anda mampu bayangkan (jika anda seorang manager) bagaimana keputusan-keputusan strategis anda sudah pasti, jelas, definitely, absolutely 101% damn sure kuat terhadap keuangan perusahaan.

Okay, back to the topic…..

Sekali lagi, dengan category ini nanti, saya berharap (dan akan berusaha) mampu menunjukkan pemahaman, techniques, strategy dan tactic mengenai bagaimana memahami accounting & isu keuangan, bagaimana mempergunakannya untuk dasar pengambilan keputusan supaya mampu menunjukkan nilai tambah yang maksimal bagi perusahaan.


Adapun scoop pembahasan nanti akan saya kemas dengan struktur menyerupai di bawah ini :

[1]. Accounting dan Contex-nya terhadap Perusahaan

Di bab ini, saya akan berikan pemahaman mengenai accounting, pengaruhnya terhadap, struktur business, shareholder, pengambilan keputusan, Managemenet accounting, Management Controll. Menginterpretasikan laporan keuangan, perspective-nya bagi pengambilan keputusan. Untuk mampu memahami itu semua, saya akan mencoba mengatur pembahasan secara berurut dan systematis melalui sub-sub pokok bahasan menyerupai dibawah ini:

a). Pengenalan Accounting Roles Bagi Manager
b). Accounting dan Hubungannya dengan shareholder serta struktur business
c). Pencatatan Transaksi Keuangan, dan Batasan Accounting
d.). Management Control, Management Accounting, dan Hubungannya dengan Ekonomi Perusahaan.
e). Interpretative, dan critical perspective dalam accounting dan Decision Making
f). Pembuatan Laporan Kauangan dan framework-nya accounting.


[2]. Mempergunakan Accounting & Financial Information untuk Pengambilan Keputusan (Decision Making), Planning dan Controlling.

Pada bab inilah saya akan bahas bagaimana mempergunakan Accounting & Financial Information menjadi dasar pertimbangan dan alat pengambilan keputusan strategis. Technique, strategy dan tactic nya akan saya bahas satu persatu berurut kurang lebih menyerupai dibawah ini:

a). Menginterpretasikan Laporan Keuangan serta Theoritical Alternative-nya
b). Accounting
Untuk Marketing Decision.
c). Accounting
Untuk Operating Decision.
d). Accounting
Untuk Human Resources Decision.
e). Accounting
Untuk Accounting Decision.
f). Strategic Investment Decision.
g). Performance Evaluation untuk Unit-Unit Business.
h). Budgeting & Budgetary Control.


Saya rasa, itu lebih dari cukup.

Wait, sepertinya ada yang berpikir dan berbisik-bisik:

Bagaimana dengan Perpajakan?
Bagimana dengan tutorial accounting yang biasanya?
Bagaimana dengan Export-Import?
Bagimana dengan Tools dan Spreadsheet?

Tenang……Category gres ini (Accounting Untuk Manager) yakni category tambahan. Artinya, posting category ini akan berselang-seling dengan category category yang lain (Acccounting, Perpajakan dan Export Import).

Untuk tools dan spreadsheet, bahkan akan diperbanyak, ditambah ragamnya, akan lebih sering lagi (kalau mampu sekali dalam seminggu akan selalu ada tools, spreadsheet, e-book atau software, yang dibagi-bagikan).

Oh iya, saya juga akan mengundang rekan-rekan yang lain (baik ingusan maupun senior) untuk berkontribusi di sini dengan menunjukkan artikel, tips & tricks atau mungkin tools dan spreadsheet, untuk dibagi-bagi disini. Saya masih pikirkan bagaimana caranya dan format-nya.

Mengenai Member Profile, sudah hampir siap untuk di publish, dan masih ditunggu partisipasi rekan-rekan lain untuk berkirim profile.


Akhirnya saya berharap category gres ini (Accounting Untuk Managers) akan menjadi pinjaman yang mampu menunjukkan nilai tambah bagi siapapun yang membutuhkan atau tertarik untuk mendalaminya.

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGERPengenalan Accounting Roles Bagi Manager ini akan membahas mengenai perkembangan “accounting roles” dari awal hingga perkembangan terkini, bagaimana accounting alhasil menghipnotis “non-financial manager’s roles” terkait dengan penggunaan info keuangan. Pembahasan nanti akan mencakup: Accounting, accountability dan Account, Sejarah singkat accounting, The role of management accounting, Perkembangan Terkini Management Accounting.

Posting topic ini saya anggap penting, terutama bagi rekan-rekan yang tidak berasal dari background akuntansi/keuangan. Dengan posting ini, saya berharap rekan-rekan mampu memiliki perspective dan menempatkan accounting dan keuangan dengan semestinya tanpa di-drive oleh ajaran (read:penilian) yang berlebihan mengenai accounting (neither under-estimates nor over-estimates).

Accounting Untuk Managers, obviously kita akan lebih banyak berbicara (membahas) accounting dari sisi management-nya dibandingkan accounting techniques, akan banyak menggunakan istilah-istilah management. Akan banyak berbicara mengenai agregate dari entitas. Jika anda berpikir di category ini kita akan banyak berbicara mengenai jurnal-jurnal, perlakuan-perlakuan, itu tidak akan ada di category ini. Instead, disini akan banyak berbicara mengenai: strategy-strategy, analyisis-analysis, dan tactic terkait dengan decision-making yang terimplikasi maupun berimplikasi terhadap keuangan, value-added, profit, performance, goal achievement as a management team.

Apakah ini khusus ditujukan bagi mereka yang berposisi manager saja?

Jawabannya: Jelas tidak. Meskipun di category ini tidak membahasa jurnal-jurnal dan perlakuan-perlakuan, mengetahui (kalau mampu mendalami) sisi managerialnya tentu sebuah kemajuan. Belajar mengenai tehnik-tehnik analisa, meng-interpretasikan laporan keuangan untuk kemudian dijadikan alat pengambilan keputusan strategis, isn't that a valuebale knowledge? . Well, intinya jikalau anda suka belajar, suka improvement, suka progress, tidak mau jalan di tempat, ingin menapaki jalan yang lebih luas dan lapang. Let's go and read on....


Accounting, accountability dan Account.

Businesses exist untuk menyediakan barang (product) maupun jasa (services) ke customers guna memperoleh financial reward (imbal balik/wan-prestasi). Sementara itu, sector public (public-sector) dan organisasi-organisasi nirlaba (non-profit organization) juga menyediakan services, meskipun sumber keuangannya bukan berasal dari customers, melainkan dari pemerintah atau sumbangan dan bentuk charity lainnya.

While this post-series is primarily concerned with profit-oriented businesses, akan tetapi saya percaya most dari principles-principles yang akan dibahas equally applicable untuk sector public maupun non-profit organization.

Saya (mungkin semua orang accounting) menyadari sepenuhnya bahwa “Business is not about accounting”, essensi dari sebuah business bukanlah accounting, definitely not. Business ialah mengenai pasar, orang-orang (suppliers & customers) beserta operasinya (penyerahan barang/jasa).

Akan tetapi, accounting berimplikasi terhadap semua keputusan-keputusan business. Mengapa? Karena accounting ialah representasi dari aktifitas-aktifitas business.

AAA (=American Accounting Association) mendifiniskan accounting di tahun 1966 sebagai:

The process of identifying, measuring and communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information”.

Definisi ini ialah penting, karena:

[-]. It recognizes that accounting is a process: that process is concerned with capturing business events, recording their financial effect, summarizing and reporting the result of those effects, and interpreting those results (akan kita bahas di posting-posting selanjutnya).

[-]. It is concerned with economic information: while this is predominantly financial, it also allows for non-financial information (akan kita bahas di posting-posting saya selanjutnya)

[-]. Its purpose is to support "informed judgments and decisions" by users: this emphasizes the decision usefulness of accounting information and the broad spectrum of ‘users’ of that information (akan kita bahas di posting-posting selanjutnya).

While primary concern dari posting-posting saya selanjutnya ialah mengenai penggunaan “accounting information” untuk pengambilan keputusan (decision making), saya juga akan menempatkan perspective stakeholder selaku pengguna info akuntansi, termasuk juga: semua, mereka-mereka yang tertarik dan concern mengenai kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan dari sebuah business: shareholders, employees, customers, suppliers, financiers, government and society as a whole.

The notion of accounting baik itu dalam scoop yang sempit (shareholders dan financiers) maupun dalam scoop luas (masyarakat), menjadi debat philosophy yang penting yang akan kita bahas di posting-posting saya selanjutnya.

This debate derives from questions of accountability: to whom is the business accountable and for what, and what is the role of accounting in that accountability?

Boland and Schultze (1996) defined accountability as:

the capacity and willingness to give explanations for conduct, stating how one has discharged one’s responsibilities, an explaining of conduct with a credible story of what happened, and a calculation and balancing of competing obligations, including moral ones”.

Hoskin (1996) suggested that accountability is:

more total and insistent . . . [it] ranges more freely over space and time, focusing as much on future potential as past accomplishment”.

Accounting ialah sekumpulan sistem-sistem dan proses-proses untuk: mencatat, melaporkan dan menginterpretasikan transaksi business.

Accounting menyediakan:
Account (rekening)”, yaitu penjelasan-penjelasan dalam format laporan keuangan mengenai transaksi-transaksi dari suatu perusahaan (organisasi).

Adalah memungkinkan (read:bisa) bagi managers untuk menawarkan kepuasan bagi stakeholders (owners, government, financiers, suppliers, customers, employees etc.), jika para manager bertindak (read: bersikap dan berperilaku) untuk kepentingan stakeholders (bukan untuk kepentingannya sendiri). Ini ialah pemahaman mengenai accountability terhadap pihak lain, sebagai sebuah hasil dari bentuk pengabdian manager kepada pemilik usaha.

Accounting is traditionally memenuhi 3 (tiga) fungsi berikut ini:

[-]. Scorekeeping: perekaman (capturing), pencatatan (recording), peringkasan dan pelaporan (summarizing & reporting) kinerja keuangan.

[-]. Attention-directing: menarik perhatian para manager sekaligus menawarkan pemberian (read:panduan) untuk menginterpretasikan: kinerja business particularly dalam membandingkan antara implementasi (pelaksanaan) dengan perencanaan.

[-]. Problem-solving: mengidentifikasikan pilihan terbaik diantara alternative action.

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGER


Melalui fungsi-fungsi inilah nantinya akan banyak berbicara mengenai roles dari scorekeeping, emphasizing, attention directing, dan problem solving terkait dengan 3 area fungsi manager di bawah ini:

a). Planning: establishing goals and strategies to achieve those goals.
b). Decision-making: using financial information to make decisions consistent with those goals and strategies.
c). Controlling: using financial information to maintain performance as close as possible to plan, or using the information to modify the plan itself.

Planning, decision-making dan controlling khususnya relevan dengan perkembangan business yang semakin di-decentralized ke dalam business-business unit.

Para manager memerlukan informasi-informasi financial dan non-financial untuk mendevelop dan meng-implementasi-kan strategy-strategy:

[-]. Perencanaan ke depan (budgeting),
[-]. Pengambilan kepetusuan mengenai products, jasa, harga dan berapa cost yang akan dipergunakan (decision making using cost information)
[-]. Memastikan bahwa rencana-renacan yang dibuat ter-eksekusi dengan effective sehingga goal perusahaan mampu tercapai (Controlling)

Fungsi-fungsi ini dikenal dengan Managemenet Accounting (Akuntansi Management).


Sejarah Singkat Accounting

Saya tahu, bagi kebanyakan orang (termasuk saya), membaca ihwal sejarah ialah sesuatu yang membosankan, akan tetapi ialah ironis berbiacara ihwal accounting, tetapi samasekali tidak mengetahui dari mana, dan semenjak kapan accounting itu ada (apalagi untuk rekan-rekan yang bekerja di adegan accounting). Tak kenal maka tak suka, untuk itu ada baiknya mengetahui sedikit ihwal asal-muasal accounting, topic yang telah dan akan terus kita bicarakan nanti. Tapi saya akan bicarakan tonggak-tonggak pentingnya saja.

Accounting bekerjsama telah ada sejak 3600 BC (cukup kuno) sperti disampaikan oleh Stone (1969):

In ancient Egypt in the pharaoh’s central finance department . . . scribes prepared records of receipts and disbursements of silver, corn and other commodities. One recorded on papyrus the amount brought to the warehouse and another checked the emptying of the containers on the roof as it was poured into the storage building. Audit was performed by a third scribe who compared these two records”.

Akan tetapi accounting yang kita kenal sekarang ini dimulai semenjak abad ke-14 di Italia wilayah Florence, Genoa dan Venice yang didorong oleh pertumbuhan perdagangan maritime dan institusi perbankan.

Bank yang menyediakan akomodasi untuk customer pertama kali dibuka di Venice tahun 1149.

Lombards ialah merchant Italia yang pertama kali menyebarkan scheme peminjaman uang di Inggris pada akhir abad ke-12.

Balance Sheet (Neraca) ialah dokumen yang dikenal semenjak sekitar tahun 1400-an, dimana diketahui keluarga “Medicy” telah menggunakan pembukuan untuk pabrik dan penjualan pakaian jadi.

Treaties on Accounting (perlakuan akuntansi) (meskipun terdapat pada sebuah buku mathematic), ialah hasil karya seorang rahib (pendeta) yang berjulukan “LUCA PACIOLI” di tahun 1494.

Professional Accounting pertama kali diperagakan dan di pergunakan di Venice tahun 1581.


Bahasa Accounting

Banyak bahasa di dalam accounting menggunakan akar bahasa latin.

Misalnya:

[-]. “Debtor” berasal dari kata “debitum” (latin), yaitu sesuatu yang dimiliki.
[-]. “Assets” berasal dari kata “ad + satis” (latin), yang artinya mencukupi. Misalnya: untuk membayar kewajiban.
[-]. “Liability” berasal dari kata “ligare” (latin) yang artinya mengikat (to bind).
[-]. “Capital” berasal dari kata “caput” (latin) yang artinya pemimpin (head of wealth).
[-]. “Account” berasal dari latin computare “to count
[-]. “Profit” berasal dari kata “prospectus” (latin) yang artinya advance atau progress.

Selebihnya, banyak mengadopsi bahas Italia, misalnya:

[-]. “Sterling and shilling” berasal dari kata “sterlino” dan “scellino
[-]. LSD (pounds, shillings and pence) berasal dari “lire, soldi, denari”.

Kiranya saya tidak perlu untuk membicarakan perkembangan accounting lebih jauh lagi (Accounting pada masa revolusi Industri inggris, jerman dan amerika, vatter, Kaplan hingga Chandler).


Accounting Roles dan Perkembangan Terkini.

Akibat stimualsi kerugian yang relevant atau mungkin konsekwensi dari perubahan dunia business yang begitu cepat, management accounting berkembang dan berpindah dari management tradisional (yang concern pada masalah-masalah sempit saja) ke masalah-masalah yang lebih luas dalam kerangka meningkatkan dan mengefisienkan kinerja.

Management accounting is now implicated, to greater or lesser degrees in different organizations, with:

[-]. Value-based Management
[-]. Non-financial Performance Measurement Systems
[-]. Quality Management Approaches
[-]. Activity-based Management
[-]. Strategic Management Accounting

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGERValue-based Management akan dijelaskan lebih mendalam lagi di posting-posting saya selanjutnya, akan tetapi perlu saya singgung sedikit bahwa Value-Based Management ialah teori yang banyak berfocus mengenai “bagaimana meningkatkan nilai dari sebuah business bagi shareholders-nya". Management accounting berimplikasi dalam hal ini sebagai “fundamental role” dari non-financial managers untuk membuat keputusan yang akan menawarkan kontribusi untuk meningkatkan “Business Value”.

Non-financial Performance Measure Systems are a major concern of both accountants and non-financial managers, as they tend to be leading indicators of the financial performance that will be reported at some future time.

Improving the quality of products and services is also a major concern. Disinilah Quality Management Approaches mengambil peranan. Advancement dalam technology produksi dan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dengan mengurangi pemborosan mulai menjadi perhatian, hal ini menggiring dunia business pada management-management tools yang semakin dikembangkan ketika ini, diantaranya:

[-]. Total Quality Management (TQM)
[-]. Just-In-Time (JIT),
[-]. Business Process Re-engineering (BPR)

Yang sangat grass ketika ini ialah “Continuous Improvement Processes", i.e.: “Six Sigma(SS)" dan “Business Excellence Model (BEM)”.

Management accounting has a role to play in these techniques and non-financial managers need to understand the relationships between accounting and new management techniques!

Activity-based Management ialah approach yang menitik-beratkan dasar-dasar “business-process” yang diperlukan untuk mengahasilkan barang atau jasa dan kebutuhan untuk mengidentifikasi penyebab (read:drivers) aktifitas-aktifitas tersebut guna dapat membuat budget dan melaksanakan control dengan lebih effective

Strategic Management Accounting (saya akan bahas lebih detail lagi posting-posting saya selanjutnya) berfocus mengenai pergeseran perspective accountant (dan non-financial managers) dari “pandangan ke dalam” kepada “pandangan ke luar”, menyadari akan kebutuhan untuk melihat rantai luar business (suppliers and customers) dan mencari jalan untuk pencapaian “competitive advantage”.

Pergeseran dari perspective sempit yang dahulu ihwal accounting ke partisipasi yang lebih aktif untuk memformulasikan dan meng-implementasi-kan business strategy, diiringi oleh pergeseran penggunaan set laporan dan analysis keuangan (read:tools) yang dahulu hanya diperlukan (read:difungsikan) oleh accountant dan financial manager, kini telah menjadi kebutuhan yang semakin urgent bagi non-financial managers.


Manyadari betapa “Accounting Roles” ialah sangat penting yang di drive oleh pergeseran perspective inilah yang menjadi alasan mengapa non-finacial manager perlu (sangat perlu) membekali diri dengan pemahaman mengenai accounting dan keuangan yang lebih baik. Up-coming post about Accounting for Manager is: Accounting dan Hubungannya dengan Shareholder serta Struktur Business.

Mulai besok, di blog ini akan ditambahkan category baru, yaitu: Accounting untuk Manager. Category gres ini akan khusus berfocus mengenai bagaimana memahami akuntansi kemudian mengubah pemahaman tersebut menjadi dasar pertimbangan dan alat pengambilan keputusan strategis bagi para manager semua belahan (Marketing Manager, Production Manager, HRD Manager, dan manager-manager lainnya).

 di blog ini akan ditambahkan category gres ACCOUNTING UNTUK MANAGERS


Sungguh di luar dugaan, posting saya mengenai: Pengendalian (Audit Kinerja: Accounting Support Center?) menerima antusias (baca: membuahkan responses) yang begitu tinggi dari para manager di luar accounting & keuangan. Begitu banyak saya mendapatkan e-mail dari para manager non-accountant, yang ingin tahu bagaimana caranya memahami accounting dan mengubah pemahaman tersebut menjadi dasar dan alat pengambilan keputusan-keputusan strategis mereka sehari-hari maupun untuk jangka panjang, supaya sanggup menunjukkan maximum value-added kepada pemilik (owner/stockholder).

Ketika saya berbincang-bincang dengan orang-orang disekitar saya, mereka khawatir jikalau cita-cita saya untuk menambahkan category ini, hanyalah ambisi saya untuk mengambarkan bahwa accounting & financial information BUKANLAH (excuse my French) GARBAGE (=sampah).

Jawaban saya: terperinci bukan itu alasannya. Saya akan lebih berfocus pada pembahasan, penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh mengenai: bagaimana memahami accounting & finance information bagi para manager (manager papaun itu), how to utilize it for strategic decisions on manager’s day-to-day roles, and in long run sanggup menunjukkan nilai tambah tertinggi bagi perusahaan (read: owner/shareholder).


Benar, saya memang akan pelan-pelan revealing (=membeberkan?) kepada reader, bahwa accounting dan keuangan:
[-]. Bukan sekedar memahami angka-angkanya saja.
[-]. Bukan sekedar sanggup debit dan credit saja.
[-]. Bukan sekedar usaha menciptakan balance (read:matching) saja.

Jika orang accounting (siapapun anda) memang masih berpikir yang sekedar-sekedar tadi saja, berarti memang benar ”Accounting & Keuangan tak lebih dari rubbish, garbage, sampah”.

Kenyataan-nya, TIDAK.

Accounting dan keuangan yaitu isu terpenting dalam setiap pengambilan keputusan business. Mengapa?

Keputusan apapun yang akan diambil (oleh para manager) akan selalu menimbulkan efek terhadap keuangan, dan isu keuangan data base-nya yaitu Accounting.

Jika dengan extreme saya katakan:

Jangankan keputusan-keputusan strategis, bahkan setiap satu tarikan-hembusan nafas para buruh, staff dan manager di perusahaan (dibagian manapun itu) –pun akan besar lengan berkuasa pada keuangan perusahaan!

Apakah Anda setuju? Mungkin sebagian oke sebagian tidak.

Saya beri beberapa contoh (yang berdasarkan anda mungkin hal spele):

Seorang pegawai harian pergi ke toilet untuk pipis.

Itu sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan. Pergi ke toilet sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan? mengapa?

Pergi ke toliet artinya:
[-]. Kehilangan 5 menit ( cost = 5/60 x hourly rate)
[-]. Tissue paper usage (hitung sendiri cost-nya)
[-]. Handsoap usage (hitung sendiri cost-nya)

Bagaimana jikalau jumlah pekerjanya 1000 orang, mereka ke kamar mandi rata-rata 3 x sehari. Berapa cost-nya sehari? Sebulan? 1 tahun buku?. Now you know how much the cost is. Sekarang anda tahu, aktifitas/perilaku se-sepele itupun besar lengan berkuasa terhadap keuangan perusahaan.

Sekarang anda sanggup bayangkan (jika anda seorang manager) bagaimana keputusan-keputusan strategis anda sudah pasti, jelas, definitely, absolutely 101% damn sure besar lengan berkuasa terhadap keuangan perusahaan.

Okay, back to the topic…..

Sekali lagi, dengan category ini nanti, saya berharap (dan akan berusaha) sanggup menunjukkan pemahaman, techniques, strategy dan tactic mengenai bagaimana memahami accounting & isu keuangan, bagaimana mempergunakannya untuk dasar pengambilan keputusan supaya sanggup menunjukkan nilai tambah yang maksimal bagi perusahaan.


Adapun scoop pembahasan nanti akan saya kemas dengan struktur menyerupai di bawah ini :

[1]. Accounting dan Contex-nya terhadap Perusahaan

Di belahan ini, saya akan berikan pemahaman mengenai accounting, pengaruhnya terhadap, struktur business, shareholder, pengambilan keputusan, Managemenet accounting, Management Controll. Menginterpretasikan laporan keuangan, perspective-nya bagi pengambilan keputusan. Untuk sanggup memahami itu semua, saya akan mencoba mengatur pembahasan secara berurut dan systematis melalui sub-sub pokok bahasan menyerupai dibawah ini:

a). Manager. Category gres ini akan khusus berfocus mengenai bagaimana memahami akuntansi kemudian mengubah pemahaman tersebut menjadi dasar pertimbangan dan alat pengambilan keputusan strategis bagi para manager semua belahan (Marketing Manager, Production Manager, HRD Manager, dan manager-manager lainnya).


 di blog ini akan ditambahkan category gres ACCOUNTING UNTUK MANAGERS


Sungguh di luar dugaan, posting saya mengenai: Pengenalan Accounting Roles Bagi Manager
b). Accounting dan Hubungannya dengan shareholder serta struktur business
c). Pencatatan Transaksi Keuangan, dan Batasan Accounting
d.). Management Control, Management Accounting, dan Hubungannya dengan Ekonomi Perusahaan.
e). Interpretative, dan critical perspective dalam accounting dan Decision Making
f). Pembuatan Laporan Kauangan dan framework-nya accounting.


[2]. Mempergunakan Accounting & Financial Information untuk Pengambilan Keputusan (Decision Making), Planning dan Controlling.

Pada belahan inilah saya akan bahas bagaimana mempergunakan Accounting & Financial Information menjadi dasar pertimbangan dan alat pengambilan keputusan strategis. Technique, strategy dan tactic nya akan saya bahas satu persatu berurut kurang lebih menyerupai dibawah ini:

a). Menginterpretasikan Laporan Keuangan serta Theoritical Alternative-nya
b). Accounting
Untuk Marketing Decision.
c). Accounting
Untuk Operating Decision.
d). Accounting
Untuk Human Resources Decision.
e). Accounting
Untuk Accounting Decision.
f). Strategic Investment Decision.
g). Performance Evaluation untuk Unit-Unit Business.
h). Budgeting & Budgetary Control.


Saya rasa, itu lebih dari cukup.

Wait, tampaknya ada yang berpikir dan berbisik-bisik:

Bagaimana dengan Perpajakan?
Bagimana dengan tutorial accounting yang biasanya?
Bagaimana dengan Export-Import?
Bagimana dengan Tools dan Spreadsheet?

Tenang……Category gres ini (Accounting Untuk Manager) yaitu category tambahan. Artinya, posting category ini akan berselang-seling dengan category category yang lain (Acccounting, Perpajakan dan Export Import).

Untuk tools dan spreadsheet, bahkan akan diperbanyak, ditambah ragamnya, akan lebih sering lagi (kalau sanggup sekali dalam seminggu akan selalu ada tools, spreadsheet, e-book atau software, yang dibagi-bagikan).

Oh iya, saya juga akan mengundang rekan-rekan yang lain (baik ingusan maupun senior) untuk berkontribusi di sini dengan menunjukkan artikel, tips & tricks atau mungkin tools dan spreadsheet, untuk dibagi-bagi disini. Saya masih pikirkan bagaimana caranya dan format-nya.

Mengenai Member Profile, sudah hampir siap untuk di publish, dan masih dinantikan partisipasi rekan-rekan lain untuk berkirim profile.


Akhirnya saya berharap category gres ini (Accounting Untuk Managers) akan menjadi proteksi yang sanggup menunjukkan nilai tambah bagi siapapun yang membutuhkan atau tertarik untuk mendalaminya.

Sebelum membahas Accounting, Corporate Financial Controller, anda wajib tahu mengenai ini. Jika ada yang belum tahu, jangan khawatir, kita akan biacarakan mengenai itu sebentar lagi.

Untuk memperoleh gambaran yang terperinci mengenai semua itu, saya akan bicarakan semenjak awal sekali.....


Shareholders


Sejak periode ke-17, para pelaku usaha mulai memperkenalkan yang namanya LLC (=Limited Liability Company) yang di Indonesia dikenal dengan Perseoran Terbatas (PT), dimana tanggung jawab (kewajiban) pelaku usaha di dalam acara usahanya hanya sebatas jumlah modal (yang diwujudkan dalam bentuk saham) yang ditanamkan saja. Tidak lebih.

Pemilik usaha (read:shareholders) menunjuk seorang director (terkadang beberapa director) untuk mengelola usahanya. Direktur lah yang kemudian mengangkat manager untuk membantunya me-manage usaha yang dikelolanya. Mulai dari membuat perencanaan opersional, pemasaran, sumber daya manusia, accounting dan keuangan, dan meng-execute rencana yang telah dibuat, sampai mengevaluasinya.

Shareholder berkuasa penuh untuk memilih (menentukan) director, menunjuk auditor independent dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan berhak atas laporan tahunan yang berisi kinerja keuangan perusahaan, yang kita kenal dengan Laporan Keuangan.

Okay, terkait dengan accounting & financial market ada 2 macam, yaitu:
[1]. Capital Market
[2]. Product/Services Market

Selanjutnya kita bahas, satu persatu apa itu capital market dan apa itu product/services market. Di final pembahasan nanti kita akan memperoleh gambaran kekerabatan antara capital market dan product market, terkait dengan duduk perkara keuangan.


Capital Market

Capital Market (Pasar Modal) ialah pasar dimana para investor (shareholders) memperjual-belikan saham yang kemudian kita kenal dengan “Stock Exchange (Bursa Saham)”. Di Indonesia so far gres ada 2, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Perusahaan biasanya memperoleh dana (baik initial maupun tambahan) dari shareholders memalui penerbitan saham (equity), terkadang juga dari institusi keuangan yaitu berupa sumbangan (debt). Atas dana yang diperoleh tentu menjadikan cost. Cost yang timbul akhir penggunaan dana dalam menjalankan usaha (business) ini lah yang disebut dengan Cost of Capital (Beban atas Modal).

Cost of Capital terdiri dari:

[-]. Cost Of Equity, berupa: Dividen dan Capital Growth, yaitu bab keuntungan yang dibayarkan (read:dikembalikan) kepada shareholders.

[-]. Cost Of Debt, berupa: interest (bunga), yaitu jumlah tertentu (read:price) yang dikenakan oleh pemberi sumbangan (institusi keuangan/financier).


Product Market

Setelah memperoleh dana untuk beroperasi, tentunya perusahaan akan menginvestasikan (read:memutar) dana tersebut pada raw material, sumber daya insan serta technology guna dapat melaksanakan jual beli atau serah-terima barang maupun jasa. Inilah yang disebut dengan product market.


Critical Question: So apa kekerabatan antara Capital Market dengan Product Market?

Hubungan Capital Market & Product Market

Focus dari para pemilik usaha (shareholders) didalam mengumpulkan kekayaan-nya adalah: MEMPEROLEH TINGKAT RATE (COST OF DEBT)YANG TER-RENDAH DARI CAPITAL MARKET UNTUK KEMUDIAN DIINVETASIKAN DENGAN MENGEKSPLOITASI KETIDAK SEMPURNAAN PRODUCT MARKET.

Apa yang dimaksudkan dengan ketidak-sempurnaan product market? yaitu kesenjangan antara supply dan demand pada banyak sekali sources (raw material, sumber daya manusia, technology and all its circumatnces). Dari sanalah nantinya diperlukan diperoleh selisih, (selisih surplus tentunya) yang kemudian dikenal dengan LABA (profit), yang pada laporan keuangan nantinya akan terakumulasi pada retained earning, lalu dibagikan (read:dikembalikan) kepada shareholder dalam bentuk dividen.

Jika saya gambarkan dengan bagan, hubungan antara capital market dengan product market ialah ibarat dibawah ini:

Bagimana kekerabatan capital market dan product market Accounting, Corporate Finance & Shareholder


Semua shareholder tentu mengharapkan gain yang tertinggi secara consistent dan continuously baik itu dari equity (berupa dividen) maupun dari peningkatan harga sahamnya di pasar modal dari waktu ke waktu.

Jika perusahaan (dimana dana di invetasikan) berhasil mewujudkan objective (goal) yang ditetapkan oleh shareholder, maka shareholder akan memperoleh gain tertinggi melalui perolehan dividen. Keberhasilan shareholder memperoleh dividen yang tinggi serta kenaikan nilai saham (harga saham) dari waktu ke waktu itulah Pengelolaan kekerabatan antara perusahaan dengan Capital Market inilah dikenal dengan FINANCIAL MANAGEMENT atau CORPORATE FINANCE. Dan semenjak tahun 1990-an accounting roles mengambil peranan yang semakin dominant di dalam menyediakan tools-tools bagi para manager untuk mengambil keputusan-keputusan guna mengahasilkan profit (return) yang tinggi, serta tools dan isu keuangan yang akurat bagi corporate finance untuk melaksanakan pengelolaan keuangan (financial management) guna dapat menawarkan sharareholder value added (SVA) tertinggi.



Peranan Accounting didalam menyediakan tools bagi pengaturan strategy keuangan dan business guna mencapai maximum shareholder value added sangat penting. Up-coming post ialah mengenai Shareholder Value Added, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: Apa itu Shareholder Value Added? Mengapa Shareholder Value Added ialah crucial? Bagimana Shareholder Value Added diukur? Apa saja yang mendrive shareholder value added?. Talk to you on the next post!

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGERPengenalan Accounting Roles Bagi Manager ini akan membahas mengenai perkembangan “accounting roles” dari awal hingga perkembangan terkini, bagaimana accounting balasannya mempengaruhi “non-financial manager’s roles” terkait dengan penggunaan warta keuangan. Pembahasan nanti akan mencakup: Accounting, accountability dan Account, Sejarah singkat accounting, The role of management accounting, Perkembangan Terkini Management Accounting.

Posting topic ini saya anggap penting, terutama bagi rekan-rekan yang tidak berasal dari background akuntansi/keuangan. Dengan posting ini, saya berharap rekan-rekan sanggup mempunyai perspective dan menempatkan accounting dan keuangan dengan semestinya tanpa di-drive oleh fatwa (read:penilian) yang hiperbola mengenai accounting (neither under-estimates nor over-estimates).

Accounting Untuk Managers, obviously kita akan lebih banyak berbicara (membahas) accounting dari sisi management-nya dibandingkan accounting techniques, akan banyak memakai istilah-istilah management. Akan banyak berbicara mengenai agregate dari entitas. Jika anda berpikir di category ini kita akan banyak berbicara mengenai jurnal-jurnal, perlakuan-perlakuan, itu tidak akan ada di category ini. Instead, disini akan banyak berbicara mengenai: strategy-strategy, analyisis-analysis, dan tactic terkait dengan decision-making yang terimplikasi maupun berimplikasi terhadap keuangan, value-added, profit, performance, goal achievement as a management team.

Apakah ini khusus ditujukan bagi mereka yang berposisi manager saja?

Jawabannya: Jelas tidak. Meskipun di category ini tidak membahasa jurnal-jurnal dan perlakuan-perlakuan, mengetahui (kalau sanggup mendalami) sisi managerialnya tentu sebuah kemajuan. Belajar mengenai tehnik-tehnik analisa, meng-interpretasikan laporan keuangan untuk kemudian dijadikan alat pengambilan keputusan strategis, isn't that a valuebale knowledge? . Well, intinya kalau anda suka belajar, suka improvement, suka progress, tidak mau jalan di tempat, ingin menapaki jalan yang lebih luas dan lapang. Let's go and read on....


Accounting, accountability dan Account.

Businesses exist untuk menyediakan barang (product) maupun jasa (services) ke customers guna memperoleh financial reward (imbal balik/wan-prestasi). Sementara itu, sector public (public-sector) dan organisasi-organisasi nirlaba (non-profit organization) juga menyediakan services, meskipun sumber keuangannya bukan berasal dari customers, melainkan dari pemerintah atau sumbangan dan bentuk charity lainnya.

While this post-series is primarily concerned with profit-oriented businesses, akan tetapi saya percaya most dari principles-principles yang akan dibahas equally applicable untuk sector public maupun non-profit organization.

Saya (mungkin semua orang accounting) menyadari sepenuhnya bahwa “Business is not about accounting”, essensi dari sebuah business bukanlah accounting, definitely not. Business yakni mengenai pasar, orang-orang (suppliers & customers) beserta operasinya (penyerahan barang/jasa).

Akan tetapi, accounting berimplikasi terhadap semua keputusan-keputusan business. Mengapa? Karena accounting yakni representasi dari aktifitas-aktifitas business.

AAA (=American Accounting Association) mendifiniskan accounting di tahun 1966 sebagai:

The process of identifying, measuring and communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information”.

Definisi ini yakni penting, karena:

[-]. It recognizes that accounting is a process: that process is concerned with capturing business events, recording their financial effect, summarizing and reporting the result of those effects, and interpreting those results (akan kita bahas di posting-posting selanjutnya).

[-]. It is concerned with economic information: while this is predominantly financial, it also allows for non-financial information (akan kita bahas di posting-posting saya selanjutnya)

[-]. Its purpose is to support "informed judgments and decisions" by users: this emphasizes the decision usefulness of accounting information and the broad spectrum of ‘users’ of that information (akan kita bahas di posting-posting selanjutnya).

While primary concern dari posting-posting saya selanjutnya yakni mengenai penggunaan “accounting information” untuk pengambilan keputusan (decision making), saya juga akan menempatkan perspective stakeholder selaku pengguna warta akuntansi, termasuk juga: semua, mereka-mereka yang tertarik dan concern mengenai kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan dari sebuah business: shareholders, employees, customers, suppliers, financiers, government and society as a whole.

The notion of accounting baik itu dalam scoop yang sempit (shareholders dan financiers) maupun dalam scoop luas (masyarakat), menjadi debat philosophy yang penting yang akan kita bahas di posting-posting saya selanjutnya.

This debate derives from questions of accountability: to whom is the business accountable and for what, and what is the role of accounting in that accountability?

Boland and Schultze (1996) defined accountability as:

the capacity and willingness to give explanations for conduct, stating how one has discharged one’s responsibilities, an explaining of conduct with a credible story of what happened, and a calculation and balancing of competing obligations, including moral ones”.

Hoskin (1996) suggested that accountability is:

more total and insistent . . . [it] ranges more freely over space and time, focusing as much on future potential as past accomplishment”.

Accounting yakni sekumpulan sistem-sistem dan proses-proses untuk: mencatat, melaporkan dan menginterpretasikan transaksi business.

Accounting menyediakan:
Account (rekening)”, yaitu penjelasan-penjelasan dalam format laporan keuangan mengenai transaksi-transaksi dari suatu perusahaan (organisasi).

Adalah memungkinkan (read:bisa) bagi managers untuk menunjukkan kepuasan bagi stakeholders (owners, government, financiers, suppliers, customers, employees etc.), jika para manager bertindak (read: bersikap dan berperilaku) untuk kepentingan stakeholders (bukan untuk kepentingannya sendiri). Ini yakni pemahaman mengenai accountability terhadap pihak lain, sebagai sebuah hasil dari bentuk dedikasi manager kepada pemilik usaha.

Accounting is traditionally memenuhi 3 (tiga) fungsi berikut ini:

[-]. Scorekeeping: perekaman (capturing), pencatatan (recording), peringkasan dan pelaporan (summarizing & reporting) kinerja keuangan.

[-]. Attention-directing: menarik perhatian para manager sekaligus menunjukkan sumbangan (read:panduan) untuk menginterpretasikan: kinerja business particularly dalam membandingkan antara implementasi (pelaksanaan) dengan perencanaan.

[-]. Problem-solving: mengidentifikasikan pilihan terbaik diantara alternative action.

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGER


Melalui fungsi-fungsi inilah nantinya akan banyak berbicara mengenai roles dari scorekeeping, emphasizing, attention directing, dan problem solving terkait dengan 3 area fungsi manager di bawah ini:

a). Planning: establishing goals and strategies to achieve those goals.
b). Decision-making: using financial information to make decisions consistent with those goals and strategies.
c). Controlling: using financial information to maintain performance as close as possible to plan, or using the information to modify the plan itself.

Planning, decision-making dan controlling khususnya relevan dengan perkembangan business yang semakin di-decentralized ke dalam business-business unit.

Para manager memerlukan informasi-informasi financial dan non-financial untuk mendevelop dan meng-implementasi-kan strategy-strategy:

[-]. Perencanaan ke depan (budgeting),
[-]. Pengambilan kepetusuan mengenai products, jasa, harga dan berapa cost yang akan dipergunakan (decision making using cost information)
[-]. Memastikan bahwa rencana-renacan yang dibentuk ter-eksekusi dengan effective sehingga goal perusahaan sanggup tercapai (Controlling)

Fungsi-fungsi ini dikenal dengan Managemenet Accounting (Akuntansi Management).


Sejarah Singkat Accounting

Saya tahu, bagi kebanyakan orang (termasuk saya), membaca wacana sejarah yakni sesuatu yang membosankan, akan tetapi yakni ironis berbiacara wacana accounting, tetapi samasekali tidak mengetahui dari mana, dan semenjak kapan accounting itu ada (apalagi untuk rekan-rekan yang bekerja di belahan accounting). Tak kenal maka tak suka, untuk itu ada baiknya mengetahui sedikit wacana asal-muasal accounting, topic yang telah dan akan terus kita bicarakan nanti. Tapi saya akan bicarakan tonggak-tonggak pentingnya saja.

Accounting bersama-sama telah ada sejak 3600 BC (cukup kuno) sperti disampaikan oleh Stone (1969):

In ancient Egypt in the pharaoh’s central finance department . . . scribes prepared records of receipts and disbursements of silver, corn and other commodities. One recorded on papyrus the amount brought to the warehouse and another checked the emptying of the containers on the roof as it was poured into the storage building. Audit was performed by a third scribe who compared these two records”.

Akan tetapi accounting yang kita kenal sekarang ini dimulai semenjak abad ke-14 di Italia wilayah Florence, Genoa dan Venice yang didorong oleh pertumbuhan perdagangan maritime dan institusi perbankan.

Bank yang menyediakan akomodasi untuk customer pertama kali dibuka di Venice tahun 1149.

Lombards yakni merchant Italia yang pertama kali membuatkan scheme peminjaman uang di Inggris pada akhir abad ke-12.

Balance Sheet (Neraca) yakni dokumen yang dikenal semenjak sekitar tahun 1400-an, dimana diketahui keluarga “Medicy” telah memakai pembukuan untuk pabrik dan penjualan pakaian jadi.

Treaties on Accounting (perlakuan akuntansi) (meskipun terdapat pada sebuah buku mathematic), yakni hasil karya seorang rahib (pendeta) yang berjulukan “LUCA PACIOLI” di tahun 1494.

Professional Accounting pertama kali diperagakan dan di pergunakan di Venice tahun 1581.


Bahasa Accounting

Banyak bahasa di dalam accounting memakai akar bahasa latin.

Misalnya:

[-]. “Debtor” berasal dari kata “debitum” (latin), yaitu sesuatu yang dimiliki.
[-]. “Assets” berasal dari kata “ad + satis” (latin), yang artinya mencukupi. Misalnya: untuk membayar kewajiban.
[-]. “Liability” berasal dari kata “ligare” (latin) yang artinya mengikat (to bind).
[-]. “Capital” berasal dari kata “caput” (latin) yang artinya pemimpin (head of wealth).
[-]. “Account” berasal dari latin computare “to count
[-]. “Profit” berasal dari kata “prospectus” (latin) yang artinya advance atau progress.

Selebihnya, banyak mengadopsi bahas Italia, misalnya:

[-]. “Sterling and shilling” berasal dari kata “sterlino” dan “scellino
[-]. LSD (pounds, shillings and pence) berasal dari “lire, soldi, denari”.

Kiranya saya tidak perlu untuk membicarakan perkembangan accounting lebih jauh lagi (Accounting pada masa revolusi Industri inggris, jerman dan amerika, vatter, Kaplan hingga Chandler).


Accounting Roles dan Perkembangan Terkini.

Akibat stimualsi kerugian yang relevant atau mungkin konsekwensi dari perubahan dunia business yang begitu cepat, management accounting berkembang dan berpindah dari management tradisional (yang concern pada masalah-masalah sempit saja) ke masalah-masalah yang lebih luas dalam kerangka meningkatkan dan mengefisienkan kinerja.

Management accounting is now implicated, to greater or lesser degrees in different organizations, with:

[-]. Value-based Management
[-]. Non-financial Performance Measurement Systems
[-]. Quality Management Approaches
[-]. Activity-based Management
[-]. Strategic Management Accounting

 ini akan membahas mengenai perkembangan  PENGENALAN “ACCOUNTING ROLES” BAGI MANAGERValue-based Management akan dijelaskan lebih mendalam lagi di posting-posting saya selanjutnya, akan tetapi perlu saya singgung sedikit bahwa Value-Based Management yakni teori yang banyak berfocus mengenai “bagaimana meningkatkan nilai dari sebuah business bagi shareholders-nya". Management accounting berimplikasi dalam hal ini sebagai “fundamental role” dari non-financial managers untuk menciptakan keputusan yang akan menunjukkan bantuan untuk meningkatkan “Business Value”.

Non-financial Performance Measure Systems are a major concern of both accountants and non-financial managers, as they tend to be leading indicators of the financial performance that will be reported at some future time.

Improving the quality of products and services is also a major concern. Disinilah Quality Management Approaches mengambil peranan. Advancement dalam technology produksi dan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dengan mengurangi pemborosan mulai menjadi perhatian, hal ini menggiring dunia business pada management-management tools yang semakin dikembangkan ketika ini, diantaranya:

[-]. Total Quality Management (TQM)
[-]. Just-In-Time (JIT),
[-]. Business Process Re-engineering (BPR)

Yang sangat grass ketika ini yakni “Continuous Improvement Processes", i.e.: “Six Sigma(SS)" dan “Business Excellence Model (BEM)”.

Management accounting has a role to play in these techniques and non-financial managers need to understand the relationships between accounting and new management techniques!

Activity-based Management yakni approach yang menitik-beratkan dasar-dasar “business-process” yang diperlukan untuk mengahasilkan barang atau jasa dan kebutuhan untuk mengidentifikasi penyebab (read:drivers) aktifitas-aktifitas tersebut guna sanggup menciptakan budget dan melaksanakan control dengan lebih effective

Strategic Management Accounting (saya akan bahas lebih detail lagi posting-posting saya selanjutnya) berfocus mengenai pergeseran perspective accountant (dan non-financial managers) dari “pandangan ke dalam” kepada “pandangan ke luar”, menyadari akan kebutuhan untuk melihat rantai luar business (suppliers and customers) dan mencari jalan untuk pencapaian “competitive advantage”.

Pergeseran dari perspective sempit yang dahulu wacana accounting ke partisipasi yang lebih aktif untuk memformulasikan dan meng-implementasi-kan business strategy, diiringi oleh pergeseran penggunaan set laporan dan analysis keuangan (read:tools) yang dahulu hanya diperlukan (read:difungsikan) oleh accountant dan financial manager, kini telah menjadi kebutuhan yang semakin urgent bagi non-financial managers.


Manyadari betapa “Accounting Roles” yakni sangat penting yang di drive oleh pergeseran perspective inilah yang menjadi alasan mengapa non-finacial manager perlu (sangat perlu) membekali diri dengan pemahaman mengenai accounting dan keuangan yang lebih baik. Up-coming post about Accounting for Manager is: Accounting dan Hubungannya dengan Shareholder serta Struktur Business.

Sebelum membahas Accounting, Corporate Financial Controller, anda wajib tahu mengenai ini. Jika ada yang belum tahu, jangan khawatir, kita akan biacarakan mengenai itu sebentar lagi.

Untuk memperoleh citra yang terang mengenai semua itu, saya akan bicarakan semenjak awal sekali.....


Shareholders


Sejak kurun ke-17, para pelaku perjuangan mulai memperkenalkan yang namanya LLC (=Limited Liability Company) yang di Indonesia dikenal dengan Perseoran Terbatas (PT), dimana tanggung jawab (kewajiban) pelaku perjuangan di dalam acara usahanya hanya sebatas jumlah modal (yang diwujudkan dalam bentuk saham) yang ditanamkan saja. Tidak lebih.

Pemilik perjuangan (read:shareholders) menunjuk seorang director (terkadang beberapa director) untuk mengelola usahanya. Direktur lah yang kemudian mengangkat manager untuk membantunya me-manage perjuangan yang dikelolanya. Mulai dari menciptakan perencanaan opersional, pemasaran, sumber daya manusia, accounting dan keuangan, dan meng-execute planning yang telah dibuat, sampai mengevaluasinya.

Shareholder berkuasa penuh untuk menentukan (menentukan) director, menunjuk auditor independent dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan berhak atas laporan tahunan yang berisi kinerja keuangan perusahaan, yang kita kenal dengan Laporan Keuangan.

Okay, terkait dengan accounting & financial market ada 2 macam, yaitu:
[1]. Capital Market
[2]. Product/Services Market

Selanjutnya kita bahas, satu persatu apa itu capital market dan apa itu product/services market. Di selesai pembahasan nanti kita akan memperoleh citra kekerabatan antara capital market dan product market, terkait dengan duduk perkara keuangan.


Capital Market

Capital Market (Pasar Modal) ialah pasar dimana para investor (shareholders) memperjual-belikan saham yang kemudian kita kenal dengan “Stock Exchange (Bursa Saham)”. Di Indonesia so far gres ada 2, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Perusahaan biasanya memperoleh dana (baik initial maupun tambahan) dari shareholders memalui penerbitan saham (equity), terkadang juga dari institusi keuangan yaitu berupa pemberian (debt). Atas dana yang diperoleh tentu menyebabkan cost. Cost yang timbul tanggapan penggunaan dana dalam menjalankan perjuangan (business) ini lah yang disebut dengan Cost of Capital (Beban atas Modal).

Cost of Capital terdiri dari:

[-]. Cost Of Equity, berupa: Dividen dan Capital Growth, yaitu bab laba yang dibayarkan (read:dikembalikan) kepada shareholders.

[-]. Cost Of Debt, berupa: interest (bunga), yaitu jumlah tertentu (read:price) yang dikenakan oleh pemberi pemberian (institusi keuangan/financier).


Product Market

Setelah memperoleh dana untuk beroperasi, tentunya perusahaan akan menginvestasikan (read:memutar) dana tersebut pada raw material, sumber daya insan serta technology guna sanggup melaksanakan jual beli atau serah-terima barang maupun jasa. Inilah yang disebut dengan product market.


Critical Question: So apa kekerabatan antara Capital Market dengan Product Market?

Hubungan Capital Market & Product Market

Focus dari para pemilik perjuangan (shareholders) didalam mengumpulkan kekayaan-nya adalah: MEMPEROLEH TINGKAT RATE (COST OF DEBT)YANG TER-RENDAH DARI CAPITAL MARKET UNTUK KEMUDIAN DIINVETASIKAN DENGAN MENGEKSPLOITASI KETIDAK SEMPURNAAN PRODUCT MARKET.

Apa yang dimaksudkan dengan ketidak-sempurnaan product market? yaitu kesenjangan antara supply dan demand pada aneka macam sources (raw material, sumber daya manusia, technology and all its circumatnces). Dari sanalah nantinya diperlukan diperoleh selisih, (selisih surplus tentunya) yang kemudian dikenal dengan LABA (profit), yang pada laporan keuangan nantinya akan terakumulasi pada retained earning, kemudian dibagikan (read:dikembalikan) kepada shareholder dalam bentuk dividen.

Jika saya gambarkan dengan bagan, hubungan antara capital market dengan product market ialah menyerupai dibawah ini:

Bagimana kekerabatan capital market dan product market Accounting, Corporate Finance & Shareholder


Semua shareholder tentu mengharapkan gain yang tertinggi secara consistent dan continuously baik itu dari equity (berupa dividen) maupun dari peningkatan harga sahamnya di pasar modal dari waktu ke waktu.

Jika perusahaan (dimana dana di invetasikan) berhasil mewujudkan objective (goal) yang ditetapkan oleh shareholder, maka shareholder akan memperoleh gain tertinggi melalui perolehan dividen. Keberhasilan shareholder memperoleh dividen yang tinggi serta kenaikan nilai saham (harga saham) dari waktu ke waktu itulah Pengelolaan kekerabatan antara perusahaan dengan Capital Market inilah dikenal dengan FINANCIAL MANAGEMENT atau CORPORATE FINANCE. Dan semenjak tahun 1990-an accounting roles mengambil peranan yang semakin dominant di dalam menyediakan tools-tools bagi para manager untuk mengambil keputusan-keputusan guna mengahasilkan profit (return) yang tinggi, serta tools dan warta keuangan yang akurat bagi corporate finance untuk melaksanakan pengelolaan keuangan (financial management) guna sanggup menunjukkan sharareholder value added (SVA) tertinggi.



Peranan Accounting didalam menyediakan tools bagi pengaturan strategy keuangan dan business guna mencapai maximum shareholder value added sangat penting. Up-coming post ialah mengenai Shareholder Value Added, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: Apa itu Shareholder Value Added? Mengapa Shareholder Value Added ialah crucial? Bagimana Shareholder Value Added diukur? Apa saja yang mendrive shareholder value added?. Talk to you on the next post!

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANAnalisa Kwalitas Penjualan (sales quality analysis) penting untuk dilakukan. Mengapa? Bagaimana melaksanakan analisanya? Itulah topic yang akan dibahas di posting ini.

Saat penutupan buku, sering bab penjualan menanyakan ke accounting: “berapa penjualan kita bulan ini?Obviously mereka ingin tahu berapa besarnya penjualan, dan string (maksud lain) di balik pertanyaan ini mampu bermacam-macam:

[1]. Berapa komisi saya bulan ini (mungkin ini paling penting)
[2]. Berapa incentive saya bulan ini (jika mendapatkan gaji+incentive)

Untuk pertanyaan ini, tentu jawabannya sangat mudah, bukan? Sekali lagi, obviously yang ditanyakan ialah berapa total penjualan bulan ini. Dan jawabannya, anda tinggal melihat buku besar penjualan, atau melihat rekening penjualan (sales) di income statement.

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANBiasanya si penanya akan lebih puas bila anda mau sedikit membuka spreadsheet, lalu menghitung:

Misalnya:

Penjualan = Rp 100,000,000
Comission = 5% x 100,000,000 = 5,000,000

Lalu dengan cepat anda menawarkan tanggapan :
”Penjualan total = Rp 100,000,000 dan komisi anda Rp 5,000,000 (potong pajak)”

Jika angka komisinya lumayan besar, tentu si penanya akan tersenyum puas, tetapi bila angka komisinya relatif kecil, mungkin si penanya akan bertanya lebih jauh lagi: ”koq kecil ya?, memangnya bagaimana hitung-hitungannya?, boleh tidak saya dapat printout penjualan?” dan lain sebagainya. Penghitungan komisi yang begitu sederhana menjadi sangat rumit baginya, hingga perlu menanyakan ”bagaimana hitung-hitungannya?” :-)

Tentunya situasi tersebut sudah biasa kita hadapi di accounting.


Sales Quality Analysis

Ilustrasi di atas, ialah schema sederhana, dan yang bertanya ialah sales.

Bagaimana bila yang bertanya ialah Pak Direktur Utama?

Ehem..ehem! (berusaha mengatur tekanan bunyi biar seolah-olah direktur) ”Bagimana penjualan kita bulan ini?”.

Pertanyaan pak dirut ini hampir sama dengan pertanyaan dari bab sales, nyaris sama. Tetapi bila anda jeli, pertanyaan ini susungguhnya sangat berbeda.

Apakah anda akan menawarkan tanggapan yang sama (total penjualan + komisi)? Atau total penjualan saja?

Jika posisi anda masih clerk atau maksimal bookkeeper, mungkin tanggapan sederhana (total penjualan lawan komisi saja) mampu dimaklumi. Tetapi bila posisi anda lebih tinggi dari itu dan anda menawarkan tanggapan yang sama, percayalah mungkin hingga dua tahun lagi, career anda akan tetap di posisi yang sekarang.

Lalu tanggapan apa tolong-menolong yang diperlukan oleh seorang administrator utama, perihal sales?.

Pertanyaannya lumayan terang ”Bagaimana penjulan kita bulan ini?”, diawali dengan kata bagaimana (how?) bukan ”berapa”. So jawabannya terang bukan total penjualan, melainkan ”good/okay/worst.

Itu saja? tentu tidak, seharusnya diikuti dengan alasan mengapa good, mengapa okay, mengapa worst. Atau lebih tepatnya lagi: how good it is or how worst it is.

Tidak hanya sekedar total penjualan yang ingin diketahui, tetapi yang jauh lebih penting dari sekedar angka (saldo) pada rekening, yaitu : Sales Quality (kwalitas penjualan).

Bagaimana mengukur suatu penjualan apakah itu cantik atau tidak?

Jawabannya ialah : Quality Of Sales Ratio (QOSR).

Bagaimana menghitungnya? it's somewhat simple:
 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALAN
Contoh:

Total Sales periode 01 s/d 30 June 2008 = Rp 100,000,000
Tetapi cash yangbaru diterima gres Rp 40,000,000
So Quality Of Sales Rationya ialah = 40%

Mengapa cash diterima (Cash Received) yang menjadi ukuran?

Ukuran quality dari revenue (yang dalam hal ini ialah sales) selalu ”Liquidity Level” atau “Tingkat Likwiditas”. Yang artinya, seberapa besar sales tersebut mampu direalisasikan menjadi cash. Sekaligus mengetahui seberapa besar potensi resikonya.

Apa resiko dari suatu sales? Ketertagihannya!. Good Debt atau Bad Debt.

Seberapa besar cash yang diterima dibandingkan dengan total sales, itulah liquidity levelnya. Meskipun memang dalam Balance Sheet, piutang (Account Receivable) itu tergolong Current Asset yang lumayan liquid tetapi belum cukup liquid dibandingkan dengan cash.

Perlu disadari bahwa sangat mungkin dari sekian total sales yang masih nyangkut di rekening Account Receivable (dari referensi di atas Rp 60,000,000 masih berstatus AR) tidak mampu ditagih, atau tertagih tetapi jangka waktu realisasinya sangat lama hingga melewati production turnover. Atau tertagih tetapi tidak semuanya.

Catatan: Khusus mengenai analisa piutang kita akan bahas di topic lain.

Okay, mungkin diantara anda ada yang ingin bertanya: “so what is the good percentage?, berapa prosentase QOSR yang bagus?”, jawabannya tergantung:

[-]. Berapa lamanya production turnover
[-]. Berapa Besarnya Net Earning pada periode yang sama.

Lain kali kita akan bahas analisa terintegrasi mengenai Income Quality dan Sales quality. Untuk ketika ini cukup itu dahulu.


Advancement Sign!

Mau mendapat better point lagi di mata pak dirut? Mau cepat naik gaji/career? :P just kidding. Maksud saya: "mau menawarkan tanggapan yang lebih berkwalitas lagi kepada pak dirut?".

Okay, tambahkan tanggapan tadi dengan “Trend analysis.

Caranya?

Caranya, mudah:

(QOSR Jan+Feb+March+April+May)/5 dibandingkan dengan QOSR bulan june 2008. Naik atau turun? Jika naik berapa persen kenaikannya?, bila turun berapa persen penurunanya?.

Saya rasa saya tidak perlu jelaskan bagaimana mencari prosentase kenaikan atau penurunan tersebut, bukan?.
Jika ada bertanya ”berapa besar penjualan kita bulan ini?”, maka jawabannya ialah total penjualan (Rp/$ bla bla bla). Jika pertanyaannya ”Bagimana penjualan kita bulan ini” maka jawabannya ialah Analisa Kwalitas Sales (Sales Quality Analysis).

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANAnalisa Kwalitas Penjualan (sales quality analysis) penting untuk dilakukan. Mengapa? Bagaimana melaksanakan analisanya? Itulah topic yang akan dibahas di posting ini.

Saat penutupan buku, sering bab penjualan menanyakan ke accounting: “berapa penjualan kita bulan ini?Obviously mereka ingin tahu berapa besarnya penjualan, dan string (maksud lain) di balik pertanyaan ini sanggup bermacam-macam:

[1]. Berapa komisi saya bulan ini (mungkin ini paling penting)
[2]. Berapa incentive saya bulan ini (jika mendapatkan gaji+incentive)

Untuk pertanyaan ini, tentu jawabannya sangat mudah, bukan? Sekali lagi, obviously yang ditanyakan yaitu berapa total penjualan bulan ini. Dan jawabannya, anda tinggal melihat buku besar penjualan, atau melihat rekening penjualan (sales) di income statement.

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANBiasanya si penanya akan lebih puas kalau anda mau sedikit membuka spreadsheet, kemudian menghitung:

Misalnya:

Penjualan = Rp 100,000,000
Comission = 5% x 100,000,000 = 5,000,000

Lalu dengan cepat anda memperlihatkan tanggapan :
”Penjualan total = Rp 100,000,000 dan komisi anda Rp 5,000,000 (potong pajak)”

Jika angka komisinya tidak mengecewakan besar, tentu si penanya akan tersenyum puas, tetapi kalau angka komisinya relatif kecil, mungkin si penanya akan bertanya lebih jauh lagi: ”koq kecil ya?, memangnya bagaimana hitung-hitungannya?, boleh tidak saya sanggup printout penjualan?” dan lain sebagainya. Penghitungan komisi yang begitu sederhana menjadi sangat rumit baginya, hingga perlu menanyakan ”bagaimana hitung-hitungannya?” :-)

Tentunya situasi tersebut sudah biasa kita hadapi di accounting.


Sales Quality Analysis

Ilustrasi di atas, yaitu schema sederhana, dan yang bertanya yaitu sales.

Bagaimana kalau yang bertanya yaitu Pak Direktur Utama?

Ehem..ehem! (berusaha mengatur tekanan bunyi semoga seakan-akan direktur) ”Bagimana penjualan kita bulan ini?”.

Pertanyaan pak dirut ini hampir sama dengan pertanyaan dari bab sales, nyaris sama. Tetapi kalau anda jeli, pertanyaan ini susungguhnya sangat berbeda.

Apakah anda akan memperlihatkan tanggapan yang sama (total penjualan + komisi)? Atau total penjualan saja?

Jika posisi anda masih clerk atau maksimal bookkeeper, mungkin tanggapan sederhana (total penjualan lawan komisi saja) sanggup dimaklumi. Tetapi kalau posisi anda lebih tinggi dari itu dan anda memperlihatkan tanggapan yang sama, percayalah mungkin hingga dua tahun lagi, career anda akan tetap di posisi yang sekarang.

Lalu tanggapan apa bergotong-royong yang diperlukan oleh seorang eksekutif utama, perihal sales?.

Pertanyaannya tidak mengecewakan terang ”Bagaimana penjulan kita bulan ini?”, diawali dengan kata bagaimana (how?) bukan ”berapa”. So jawabannya terang bukan total penjualan, melainkan ”good/okay/worst.

Itu saja? tentu tidak, seharusnya diikuti dengan alasan mengapa good, mengapa okay, mengapa worst. Atau lebih tepatnya lagi: how good it is or how worst it is.

Tidak hanya sekedar total penjualan yang ingin diketahui, tetapi yang jauh lebih penting dari sekedar angka (saldo) pada rekening, yaitu : Sales Quality (kwalitas penjualan).

Bagaimana mengukur suatu penjualan apakah itu elok atau tidak?

Jawabannya yaitu : Quality Of Sales Ratio (QOSR).

Bagaimana menghitungnya? it's somewhat simple:
 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALAN
Contoh:

Total Sales periode 01 s/d 30 June 2008 = Rp 100,000,000
Tetapi cash yangbaru diterima gres Rp 40,000,000
So Quality Of Sales Rationya yaitu = 40%

Mengapa cash diterima (Cash Received) yang menjadi ukuran?

Ukuran quality dari revenue (yang dalam hal ini yaitu sales) selalu ”Liquidity Level” atau “Tingkat Likwiditas”. Yang artinya, seberapa besar sales tersebut sanggup direalisasikan menjadi cash. Sekaligus mengetahui seberapa besar potensi resikonya.

Apa resiko dari suatu sales? Ketertagihannya!. Good Debt atau Bad Debt.

Seberapa besar cash yang diterima dibandingkan dengan total sales, itulah liquidity levelnya. Meskipun memang dalam Balance Sheet, piutang (Account Receivable) itu tergolong Current Asset yang tidak mengecewakan liquid tetapi belum cukup liquid dibandingkan dengan cash.

Perlu disadari bahwa sangat mungkin dari sekian total sales yang masih nyangkut di rekening Account Receivable (dari teladan di atas Rp 60,000,000 masih berstatus AR) tidak sanggup ditagih, atau tertagih tetapi jangka waktu realisasinya sangat usang hingga melewati production turnover. Atau tertagih tetapi tidak semuanya.

Catatan: Khusus mengenai analisa piutang kita akan bahas di topic lain.

Okay, mungkin diantara anda ada yang ingin bertanya: “so what is the good percentage?, berapa prosentase QOSR yang bagus?”, jawabannya tergantung:

[-]. Berapa lamanya production turnover
[-]. Berapa Besarnya Net Earning pada periode yang sama.

Lain kali kita akan bahas analisa terintegrasi mengenai Income Quality dan Sales quality. Untuk ketika ini cukup itu dahulu.


Advancement Sign!

Mau menerima better point lagi di mata pak dirut? Mau cepat naik gaji/career? :P just kidding. Maksud saya: "mau memperlihatkan tanggapan yang lebih berkwalitas lagi kepada pak dirut?".

Okay, tambahkan tanggapan tadi dengan “Trend analysis.

Caranya?

Caranya, mudah:

(QOSR Jan+Feb+March+April+May)/5 dibandingkan dengan QOSR bulan june 2008. Naik atau turun? Jika naik berapa persen kenaikannya?, kalau turun berapa persen penurunanya?.

Saya rasa saya tidak perlu jelaskan bagaimana mencari prosentase kenaikan atau penurunan tersebut, bukan?.
Jika ada bertanya ”berapa besar penjualan kita bulan ini?”, maka jawabannya yaitu total penjualan (Rp/$ bla bla bla). Jika pertanyaannya ”Bagimana penjualan kita bulan ini” maka jawabannya yaitu Analisa Kwalitas Sales (Sales Quality Analysis).

Lean Accounting yakni accounting system yang didesign khusus untuk perusahaan yang menera Lean Accounting & Lean ManufacturingLean Accounting yakni accounting system yang didesign khusus untuk perusahaan yang menerapkan Lean Manufacturing Concept. So untuk memahami lean accounting mau tidak mau harus memahami lean manufacturing concept dahulu. Seperti apa sebetulnya lean manufacturing concept tersebut? Sejauh mana lean manufacturing concept mensugesti kinerja (performance) perusahaan? mengapa lean manufacturing and lean accounting? apakah lean concept sesuai untuk perusahaan saya?



Saya gres saja post pembahasan mengenai Lean Manufacturing sebagai dasar nantinya untuk membahas Lean Accounting yang akan segera aku mulai pembahasannya. Dengan pembahasan detail mengenai lean manufacturing yang telah aku post, aku berharap nantinya Lean Accounting sanggup dipahami dengan mudah.



Jika sudah sanggup dipahami, sebetulnya lean concept sanggup diterapkan pada semua jenis business, bahkan dalam kehidupan eksklusif anda sehari-hari di luar perusahaan. Bagimana mengimplementasikan lean concept untuk non-manufacturer? bagiamana menamkan "lean mentality" dalam eksklusif kita?. Saya akan bahas topic ini inside-out beserta rujukan implementasi yang gampang untuk di palikasikan sendiri. Meskipun mungkin tidak sebagus jikalau anda mengikuti workshop atau ceminar. At least anda sanggup dapatkan disini at no cost. Dan, tidak ada potongan yang disembunyikan :) sebab memang semangat yang mendorong adanya blog ini maupun situs aku yang gres yakni semangat membuatkan untuk memperoleh kemajuan, meskipun mungkin tidak dramatically, but at least me make something.



So, jikalau anda teratrik mengikuti topic ini, tiba dan ikut bersama aku di situs aku yang baru: Accounting, Financial, Taxation (New). Posting pertama mengenai lean manufacturing telah aku post di situs yang gres (Lean Accounting for Lean Manufacturer), selanjutnya aku akan post lean accounting, value stream management, termasuk implementasi lean concept untuk non-manufacturer dan kehidupan pribadi.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.