Search Result For "financial-controller"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts sorted by relevance for query financial-controller. Sort by date Show all posts

Author's Notes :

Tips untuk :

[-1-] Financial Controller pemula alias gres memasuki jenjang Financial Controller

[-2-] Chief accounting sudah senior dan Sedang membidik posisi Financial controller

[-3-] Yang sedang naksir seseorang yang berposisi Financial Controller.. opzzz..!
Maap...saya becanda.....hahahaha.... :)). Maksud saya......

[-3-] Siapa saja yang ingin atau tertarik dengan posisi Financial Controller


Perlu diketahui, Financial Controller atau yang biasa disebut Controller saja, termasuk jenjang "Expert". Jadi, trampil dibidang accounting, keuangan dan perpajakan saja tidaklah cukup. Harus Expert. Expert dalam hal ini maksudnya : Menguasai bidang ini mulai dari theories, concepts, technical (implementing), analytical works, mentality, social & attitude.

Ada bermacam-macam cara untuk mengasah diri supaya lebih advance di bidang controller, tapi yang akan disebutkan disini pokok-pokoknya saja :


[-EXPERT-1-]. Accounting

Perlakuan akuntansi ? Basic hingga advance accounting?. No...!, Itu masa lalu, Itu sudah harus hafal diluar kepala, sudah tidak hanya berada di otak saja, tapi harus sudah mendarah daging.

Tugas Financial Controller bukan menjurnal lagi, bukan menciptakan laporan keuangan, bukan sekedar menganalisa. Tugas Financial Controller ialah menciptakan perusahan sanggup lebih produktif, "memberdayakan" semua sources perusahaan hingga maksimal, meningkatkan value added, mengefisienkan operasional perusahaan.

Seiring perkembangan dunia bisnis, pernyataan standar akuntansi keuangan terus bertambah, keep update dengan PSAK

Minimal sanggup menggunakan 3 worldwide accounting softwares !

Hal yang dilarang ketinggalan : Perkembangan Terkini dunia akuntansi, Journal-journal mengenai akuntansi. Subscribe lah ke beberapa Accounting publisher, minimal FASB & ICPA harus ada di favourite sajian web browser :)


[-EXPERT-2-]. Finance

Posisi Financial Controller, terang harus tahu bagaimana mengelola corporate financial, mulai dari pembiayaan hingga ke investasi. Harus tahu persis mengelola "carried fund cost", musti tahu persis bagaimana memaksimalkan dana perusahaan supaya mencapai pertumbuhan yang paling maksimal.

Mampu melaksanakan transaksi dengan jenis pembayaran apapaun, mulai dari cash, check, Billyet Giro, Letter of Credit, Credit Card, Internet banking. Bahkan hingga harus tahu credit card issuer mana kini yang paling liquid, dan mana yang paling bermasalah dalam transaksi, sehingga sanggup men-judge : credit card mana yang kita confident untuk terima dalam order placement atas product corporate kita.

Minimal subscribe dengan salah satu International credit checker, untuk sanggup melaksanakan analisa financial performance calon atau current oversea customers.

Selalu update dengan segala perkembangan dunia financial, leasing, insurance, suku bunga bank central, fluktuasi nilai mata uang, dll. Bahkan perlu mengetahui bank mana dikala ini yang paling efisien dan reliable untuk mengelola keuangan perusahaan.


[-EXPERT-3-]. Taxation

Perpajakan ialah bab yang tidak terpisahkan dari aktifitas usaha. Bahkan dinegara manapun, perpajakan merupakan salah satu role utama dari bab Accounting & Keuangan.
Seorang Financial Controller harus tahu perpajakan mulai dari teori, Undang-undang Perpajakan, perhitungan, pelaporan, dan analisa.

Membuat SSP, SPM, SPT, restitusi, pajak import, Pajak Pembanguna (PB1), Retribusi, bea materai?, itu pekerjaan sub-ordinat (bawahannya) Financial Controller !

Tugas Financial Controller ialah menganalisa, menilai dan menciptakan taktik perpajakannya corpoorate dengan tetap compliance dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku.

Sudah pegang Berevet C ?, kalau belum, segera ambil brevet mulai dari A hingga C. Tidak harus brevet yang diakui resmi oleh Depkeu.

Selalu updated dengan Undang-undang Perpajakan, keputusan menteri, hingga surat edaran Ditjen Pajak.


[-EXPERT-4-]. Management

Ada puluhan bahkan bahkan mungkin ratusan sub-ordinat di bab accounting dan keuangan, mulai dari Cashier, Clerk, Data Entry, Data Analyst, Book Keeper, Accounting Supervisor, Chief Accounting, Accounting Manager, Cost Controller, Tax Man, Internal Auditor, dan banyak lagi (tergantung besar kecil perjuangan yang anda urusin). Mulai dari interviewing, trainning, coaching hingga performance review.

Bahkan harus menilai kinerja semua administrasi di semua bab dan level. Harus sanggup memberi rekomendasi ampuh untuk keputusan-keputusan administrasi strategis di perusahaan dalam rangka efisiensi dan produktifitas. Ingat Tugas utama Financial Controller yang sudah disebutkan diatas.

Mau tidak mau harus rajin mengasah diri dalam bidang : Manajemen Kepersonaliaan, Manajemen Operasional dan Manajemen strategis.

Minimal harus menghadiri management ceminars quarterly (1 kali dalam 3 bulan).


[-SKILL-1-]. Math

Ketrampilan menggunakan matematika wajib hukumnya. Dari persamaan matematika hingga ke konversi banyak sekali satuan ukuran. Walaupun dalam keseharian menggunakan komputer, sebagai finacial controller harus sanggup menterjemlahkan dan menganalogikan suatu perkara akuntansi atau keuangan ke dalam formula matematis.


[-SKILL-2-]. Statistic

Role Financial Controller itu mostly di sekitar reviewing & analyzing. Yang di review dan di analisa ialah data corporate yang pastinya sangat besar. Dari sentra hingga ke cabang-cabang untuk semua aktifitas. "Non-sense" kalau tidak direview dan di analisa dengan menggunakan statistika.

So, musti terampil bekerja dengan statistika, mulai dari cara yang paling manual hingga menggunakan instant statistical software.

Minimal ada 2 icon statistic software di front screen notebook anda :P


[-SKILL-3-]. Research

Monitoring dan controlling ialah salah satu kiprah terpenting seorang Financial Controller.
Untuk task itu, seorang Controller harus lah seorang problem solver, trouble shooter (bukan trouble maker.. hehehe..). Controller juga dituntut untuk keep improving, all the way !. Corporate's data, its system, its procedure, its attitude.

Untuk sanggup solving, shooting, improving, harus tahu akar permasalahannya, harus sanggup comparing antara system yang usang dengan yang akan di-develope, antara mekanisme yang usang dengan mekanisme yang akan di established. Dan data sources untuk keperluan itu semua, sanggup didapatkan dari RESEARCH, YA RESEARCH !.

Rajin-rajinlah ber experimen, mulai dari observasi kecil-kecilan hingga ke-kesuluruhan dimensi aktifitas perusahaan.


[-SKILL-4-]. Computer & Digital Media

Computer literate ?. Hmmm.. seprtinya saya tidak perlu bahas lagi ya ?.
Ok.... dengan load data yang begitu besar. Berapa external back up hardisk langsung anda ? 1 Hexa ?. Cukup ?. Apakah sudah di enkripsi ber password?. Kalau belum, lakukan sekarang. Data security ialah nyawa seorang Financial Controller.

Biasa export data keuangan dari system ?, print to file, ke texout, delimited, trus excel worksheet?. Good ! lumaya lancar :). Bagaimana bila dikala anda relay data tiba-tiba server lambat ?, connection terputus. Bagaimana bila tiba-tiba ip statick ip di server perusahaan bermasalah, sementara technician sedang tidak available ?. Panik ?.

Do you have reliable plan for that ?. Bisa scanning network trouble sendiri?. Tidak ?. Wah anda harus sanggup tuh ! :P

YET, Financial Controller juga harus gape dengan digital media dan gadget masa kini. Minimal sekali dalam seminggu, FC harus coaching sub-ordinatnya. Ditambah dengan meeting dengan eksekutif 1 kali dalam seminggu, harus mahir menggunakan peralatan presentasi.

Sudah pakai net & mobile banking ?.

Oh ya, pakai skype jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan handphone loh, bahkan dibandingkan telephone cable sekalipun. Sudah pernah pakai ?.


[-SKILL-5-]. Language & Communication

Minimal bahasa inggris anda harus toefl 500. Kurang dari itu ? no way !, anda harus sosialisasikan kebijakan keuangan corporate anda kepada client mancanegara. Apa anda harus pakai interpreter atau mengandalkan sekretaris ? Please don't do that..............for GOD SHAKE, anda harus berinteraksi..... harus sanggup memprovokasi !.



Catatan : Di serie-1 ini, cukup Expertist dan Skill level-nya saja. Akan berlanjut untuk level : [-KNOWLEDGE : Trade, Industrial, Legal, Law -] dan [-SOCIAL : Sport, Family Mentoring, Community Activities, Almamater Connection, Hobies-], dibahas di posting saya selanjutnya.... So keep visit this page. You may bookmark through the bookmark button if you like :-)

Author's Notes :

Tips untuk :

[-1-] Financial Controller pemula alias gres memasuki jenjang Financial Controller

[-2-] Chief accounting sudah senior dan Sedang membidik posisi Financial controller

[-3-] Yang sedang naksir seseorang yang berposisi Financial Controller.. opzzz..!
Maap...saya becanda.....hahahaha.... :)). Maksud saya......

[-3-] Siapa saja yang ingin atau tertarik dengan posisi Financial Controller


Perlu diketahui, Financial Controller atau yang biasa disebut Controller saja, termasuk jenjang "Expert". Jadi, trampil dibidang accounting, keuangan dan perpajakan saja tidaklah cukup. Harus Expert. Expert dalam hal ini maksudnya : Menguasai bidang ini mulai dari theories, concepts, technical (implementing), analytical works, mentality, social & attitude.

Ada beragam cara untuk mengasah diri biar lebih advance di bidang controller, tapi yang akan disebutkan disini pokok-pokoknya saja :


[-EXPERT-1-]. Accounting

Perlakuan akuntansi ? Basic hingga advance accounting?. No...!, Itu masa lalu, Itu sudah harus hafal diluar kepala, sudah tidak hanya berada di otak saja, tapi harus sudah mendarah daging.

Tugas Financial Controller bukan menjurnal lagi, bukan membuat laporan keuangan, bukan sekedar menganalisa. Tugas Financial Controller yaitu membuat perusahan mampu lebih produktif, "memberdayakan" semua sources perusahaan hingga maksimal, meningkatkan value added, mengefisienkan operasional perusahaan.

Seiring perkembangan dunia bisnis, pernyataan standar akuntansi keuangan terus bertambah, keep update dengan PSAK

Minimal mampu menggunakan 3 worldwide accounting softwares !

Hal yang tidak boleh ketinggalan : Perkembangan Terkini dunia akuntansi, Journal-journal mengenai akuntansi. Subscribe lah ke beberapa Accounting publisher, minimal FASB & ICPA harus ada di favourite menu web browser :)


[-EXPERT-2-]. Finance

Posisi Financial Controller, terperinci harus tahu bagaimana mengelola corporate financial, mulai dari pembiayaan hingga ke investasi. Harus tahu persis mengelola "carried fund cost", musti tahu persis bagaimana memaksimalkan dana perusahaan biar mencapai pertumbuhan yang paling maksimal.

Mampu melaksanakan transaksi dengan jenis pembayaran apapaun, mulai dari cash, check, Billyet Giro, Letter of Credit, Credit Card, Internet banking. Bahkan hingga harus tahu credit card issuer mana sekarang yang paling liquid, dan mana yang paling bermasalah dalam transaksi, sehingga mampu men-judge : credit card mana yang kita confident untuk terima dalam order placement atas product corporate kita.

Minimal subscribe dengan salah satu International credit checker, untuk mampu melaksanakan analisa financial performance calon atau current oversea customers.

Selalu update dengan segala perkembangan dunia financial, leasing, insurance, suku bunga bank central, fluktuasi nilai mata uang, dll. Bahkan perlu mengetahui bank mana ketika ini yang paling efisien dan reliable untuk mengelola keuangan perusahaan.


[-EXPERT-3-]. Taxation

Perpajakan yaitu bab yang tidak terpisahkan dari aktifitas usaha. Bahkan dinegara manapun, perpajakan merupakan salah satu role utama dari bab Accounting & Keuangan.
Seorang Financial Controller harus tahu perpajakan mulai dari teori, Undang-undang Perpajakan, perhitungan, pelaporan, dan analisa.

Membuat SSP, SPM, SPT, restitusi, pajak import, Pajak Pembanguna (PB1), Retribusi, bea materai?, itu pekerjaan sub-ordinat (bawahannya) Financial Controller !

Tugas Financial Controller yaitu menganalisa, menilai dan membuat seni administrasi perpajakannya corpoorate dengan tetap compliance dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku.

Sudah pegang Berevet C ?, kalau belum, segera ambil brevet mulai dari A hingga C. Tidak harus brevet yang diakui resmi oleh Depkeu.

Selalu updated dengan Undang-undang Perpajakan, keputusan menteri, hingga surat edaran Ditjen Pajak.


[-EXPERT-4-]. Management

Ada puluhan bahkan bahkan mungkin ratusan sub-ordinat di bab accounting dan keuangan, mulai dari Cashier, Clerk, Data Entry, Data Analyst, Book Keeper, Accounting Supervisor, Chief Accounting, Accounting Manager, Cost Controller, Tax Man, Internal Auditor, dan banyak lagi (tergantung besar kecil usaha yang anda urusin). Mulai dari interviewing, trainning, coaching hingga performance review.

Bahkan harus menilai kinerja semua administrasi di semua bab dan level. Harus mampu memberi rekomendasi ampuh untuk keputusan-keputusan administrasi strategis di perusahaan dalam rangka efisiensi dan produktifitas. Ingat Tugas utama Financial Controller yang sudah disebutkan diatas.

Mau tidak mau harus rajin mengasah diri dalam bidang : Manajemen Kepersonaliaan, Manajemen Operasional dan Manajemen strategis.

Minimal harus menghadiri management ceminars quarterly (1 kali dalam 3 bulan).


[-SKILL-1-]. Math

Ketrampilan menggunakan matematika wajib hukumnya. Dari persamaan matematika hingga ke konversi aneka macam satuan ukuran. Walaupun dalam keseharian memakai komputer, sebagai finacial controller harus mampu menterjemlahkan dan menganalogikan suatu kasus akuntansi atau keuangan ke dalam formula matematis.


[-SKILL-2-]. Statistic

Role Financial Controller itu mostly di sekitar reviewing & analyzing. Yang di review dan di analisa yaitu data corporate yang pastinya sangat besar. Dari sentra hingga ke cabang-cabang untuk semua aktifitas. "Non-sense" kalau tidak direview dan di analisa dengan menggunakan statistika.

So, musti terampil bekerja dengan statistika, mulai dari cara yang paling manual hingga menggunakan instant statistical software.

Minimal ada 2 icon statistic software di front screen notebook anda :P


[-SKILL-3-]. Research

Monitoring dan controlling yaitu salah satu peran terpenting seorang Financial Controller.
Untuk task itu, seorang Controller harus lah seorang problem solver, trouble shooter (bukan trouble maker.. hehehe..). Controller juga dituntut untuk keep improving, all the way !. Corporate's data, its system, its procedure, its attitude.

Untuk mampu solving, shooting, improving, harus tahu akar permasalahannya, harus mampu comparing antara system yang lama dengan yang akan di-develope, antara prosedur yang lama dengan prosedur yang akan di established. Dan data sources untuk keperluan itu semua, mampu didapatkan dari RESEARCH, YA RESEARCH !.

Rajin-rajinlah ber experimen, mulai dari observasi kecil-kecilan hingga ke-kesuluruhan dimensi aktifitas perusahaan.


[-SKILL-4-]. Computer & Digital Media

Computer literate ?. Hmmm.. seprtinya saya tidak perlu bahas lagi ya ?.
Ok.... dengan load data yang begitu besar. Berapa external back up hardisk langsung anda ? 1 Hexa ?. Cukup ?. Apakah sudah di enkripsi ber password?. Kalau belum, lakukan sekarang. Data security yaitu nyawa seorang Financial Controller.

Biasa export data keuangan dari system ?, print to file, ke texout, delimited, trus excel worksheet?. Good ! lumaya lancar :). Bagaimana bila ketika anda relay data tiba-tiba server lambat ?, connection terputus. Bagaimana bila tiba-tiba ip statick ip di server perusahaan bermasalah, sementara technician sedang tidak available ?. Panik ?.

Do you have reliable plan for that ?. Bisa scanning network trouble sendiri?. Tidak ?. Wah anda harus mampu tuh ! :P

YET, Financial Controller juga harus gape dengan digital media dan gadget masa kini. Minimal sekali dalam seminggu, FC harus coaching sub-ordinatnya. Ditambah dengan meeting dengan eksekutif 1 kali dalam seminggu, harus mahir menggunakan peralatan presentasi.

Sudah pakai net & mobile banking ?.

Oh ya, pakai skype jauh lebih efisien dibandingkan memakai handphone loh, bahkan dibandingkan telephone cable sekalipun. Sudah pernah pakai ?.


[-SKILL-5-]. Language & Communication

Minimal bahasa inggris anda harus toefl 500. Kurang dari itu ? no way !, anda harus sosialisasikan kebijakan keuangan corporate anda kepada client mancanegara. Apa anda harus pakai interpreter atau mengandalkan sekretaris ? Please don't do that..............for GOD SHAKE, anda harus berinteraksi..... harus mampu memprovokasi !.



Catatan : Di serie-1 ini, cukup Expertist dan Skill level-nya saja. Akan berlanjut untuk level : [-KNOWLEDGE : Trade, Industrial, Legal, Law -] dan [-SOCIAL : Sport, Family Mentoring, Community Activities, Almamater Connection, Hobies-], dibahas di posting saya selanjutnya.... So keep visit this page. You may bookmark through the bookmark button if you like :-)

Author’s Note :

Tips ini yaitu Lanjutan dari serie sebelumnya : LEBIH ADVANCE DI DUNIA CONTROLLER.

Being expert and Skilled only is just not enough to achieve the advance level, ya, definitely !, perlu didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang memadai. Tentunya pengetahuan dan wawasan yang relevan. Berikut ini yaitu sederetan minimum knowledges yang dianggap relevan untuk financial controller :

[-KNOWLEDGE-1-]. Trade

Pada dasarnya trade atau perdagangan yaitu esensi dasar dari sebuah binis atau usaha. Katakanlah perjuangan itu di sektor pariwisata atau industri, atau jasa, intinya yaitu “berjualan”. Value added development, ya… mengubah sesuatu menjadi lebih berdaya guna, entah itu dari materi baku dasar, atau barang setengah jadi, atau berupa layanan, apapun itu. Apabila hendak dikomersialisasikan maka artinya itu diperdagangkan.

Perdagangan yang dimaksudkan untuk seorang financial controller : Mulai dari seluk beluk retail, hypermarket, brokage, agency, join operation trade, francaise, royalty based market, hingga ke pasar uang dan pasar modal, stock exchange, bond, modus dan instrument lainnya. Minimal bisa membaca dan menganalisa index saham dan analisa-nya.

Termasuk juga disini yaitu world trade, perdagangan antar negara, mekanisme export-import, familiar dengan mekanisme dan tehnis pabean, custom procedure. Mengetahui Good and Services Tax banyak Negara, terutamanya negara-negara tujuan export maupun asal import yang common untuk Indonesia.


[-KNOWLEDGE-2-]. Industrial

Industrial yaitu wilayah kedua yang yang perlu diexplore oleh Financial cotroller. Bahkan bisa dikatakan wajib.

Production planning, production set up, time motion test for production movement, Quality control management beserta standard-nya. Semua itu yaitu pengetahuan yang perlu bagi seorang Financial Controller.

Bagian lain yang tak boleh ketinggalan dalam industri yaitu sikap industri, psikologi industri.


[-KNOWLEDGE-3-]. Legal & Law

Legal yaitu pengetahuan yang tak kalah pentingnya, sisi legal dari suatu perjuangan yaitu hal yang vital dan case sensitive. Saat perusahaan akan melaksanakan expansi atau merger, atau aquiciting perusahaan lain. Semua event itu memerlukan pengetahuan yang cukup perihal mekanisme dan batasan-batasan legalnya.

Notarical process and documentation, selalu akrab dengan dunia usaha. Semestinya seorang financial control bisa menginterpretasikan isi sebuah akte perusahaan apapun bentuknya, akte pendirian usaha, akte sewa-menyewa, akte perubahan, dan sisi lega lainnya.


Dibutuhkan pengetahuan yang cukup perihal itu semua : Trade, Industry, Legal & Law.

Pertanyaan : "Bukankah biasanya corporate memakai jasa professional dalam urusan menyerupai itu ? Pialang, Factory Manager, Quality Controller, Lawyer, Notary ?. Isn’t this a double work or duplication if you need to take care of those miscellaneous as well ?".

Yupz… benar, corporate biasanya memakai jasa proffesinal untuk take care urusan menyerupai itu.

Tapi…. Tahukan anda ? :

Professional dibidang itu bekerja based on order ? artinya : mereka mewujudkannya. Tapi otaknya, idea-nya, details planningnya berasal dari corporate itu sendiri ?.

What’s gonna be happened if they are failed in the missions ?. while you’re know nothing about that ?.

Tugas utama seorang Financial Controller yaitu menjaga perusahaan dari kemungkinan kerugian, kerugian dalam bentuk apapun, dalam jumlah berapapun. Kemampuan menjaga ini yaitu ukuran mutlak bagi kesuksesan seorang Financial Controller.


Expertis, Skill, knowledge, seems to be alright. What else ?.

Jika kita sedang membangun, maka yang berikutnya yaitu sesi finishingnya, pemolesan, pembentukan selesai hingga mejadi sempurna. Menjadi tepat lantaran tidak hanya ahli, terampil dan berwawasan saja, tetapi di dongkrak juga oleh mentalitas dan attitude yang sesuai.

Berikut adalah, aspek-aspek sosial yang dianggap kuat atau bisa dijadikan parameter terhadap mentalitas dan sikap seorang Financial Controller :

[-SOCIAL-1-]. Sport

Untuk aktifitas yang begitu padat, diharapkan stamina badan yang prima, untuk itu olahraga semestinya menjadi hal yang selalu dibutuhkan (bahkan oleh siapapun juga, dari kalangan manpun juga). Kesehatan yang selalu di level yang baik, kuat positif terhadap daya kerja otak.

Bagaimana dengan olahraga yang disamping menyehatkan tubuh, tetapi juga membangun jaringan, alias menambah korelasi ?. Itulah sebabnya sport dalam hal ini golongkan ke aspek social.

Untuk Financial Controller, Golf yaitu pilihan yang tepat, sebagai olahraga yang ampuh untuk network development atau maintenance. Aneh ya ?, kenapa golf menjadi pilihan ?. Tentu tidak aneh…. Karena anda ingin atau sedang bermain di field yang advance.

[-SOCIAL-2-]. Family Mentoring

Family yaitu lab mini yang paling available bagi siapapun untuk bersosialisasi, berdisiplin, menempa mental dan perilaku. Financial Controller semestinya ia yaitu figure pemimpin, a leader. Musti punya mental seorang pemimpin, “to lead”. Jika dikalangan keluarga sendiri saja tidak bisa dijadikan sebagai figure panutan, bagaimana diluar ?. Sementara di luar anda harus memimpin, jadi panutan bagi staff yang even jauh lebih kritis, punya background yang berbeda, punya interest tersendiri yang sangat mungkin bertolak belakang dengan misi anda sendiri.

Menjadi mentor dikeluarga sendiri bukan berarti bersikap arogan, sok kuasa, sok ngatur, melainkan bisa memperlihatkan mentalitas, sikap dan sikap yang pantas untuk di contoh. Bersifat melindungi, menawarkan dorongan semangat, menawarkan guidelines yang terang dan efektif, menjadi best persoalan shooter, ulet, tegar dan beripikir positif terhadap segala sesuatu.

Terkadang prestasi yang membanggakan juga bisa menciptakan anda menjadi titik awal untuk menjadi mentor di dalam keluarga sendiri :-)


[-SOCIAL-3-]. Community Activities

Bersosialisasi, eksklusif terlintas dipikiran kita perihal akivitas kumpul-kumpul, melaksanakan sesuatu bersama-sama. Community activies yang dimaksudkan disini tentunya komunitas yang baik dan aktifitas yang positif. Misalnya : Persekutuan Gereja, Pengajian bersama, atau kerja bakti social di lingkungan sendiri.

Community activities yaitu lab yang lebih besar dibandingkan family, daerah mencar ilmu berinterkasi, mencar ilmu menjadi leader, atau bahkan mencar ilmu menjadi bawahan yang diatur-atur :-P

Berkumpul, berbagi, diskusi, bertukar pikiran dengan orang-orang diluar aktifitas rutin (beyond office) terkadang bisa membangkitkan ide berpikir :-)


[-SOCIAL-4-]. Almamater connection

Sebagai mantan anak kampus tentunya punya teman-teman almamater, baik yang itu yang satu jurusan maupun yang beda jurusan, punya dosen favourite. Punua kenangan masa-masa indah sebagai mahasiswa/i.

Yang kita jadikan pertimbangan utama, bukan lah kenang-kenangannya saja, tapi lebih jauh dari itu, yaitu : mentalitas

Pernah dengar atau baca : Lupa kacang akan kulitnya ?. Sungguh tidak terpuji bila hingga kita lupa akan asal-usul kita, darimana kita berasal, dilingkungan mana kita didik. Sekalipun bukan kampus elite, bukan kampus favourite, bukan kampus unggulan.

Ini soal mental, kepribadian !

While itu penting untuk tetap berafiliasi dengan almamater….
What a surprise, ketika kita dipanggil oleh Ditjen pajak, ternyata orang yang akan ditemui di gedung itu yaitu sahabat sekelas kita waktu kuliah :-):-)

Berurusan atau ber-relasi dengan sahabat lama, bukan berarti berujung pada collusion atau nepotism. No !. Masing-masing harus menjaga dan menghargai professionalism.

Positif, lantaran komunikasi menjadi lancar, komunikasi yang lancar akan mencapai kesepahaman yang lebih efektif, dan pada jadinya menciptakan segala sesuatunya menjadi berjalan sebagaiman mestinya. Bukankah itu positif ?.


[-Hobbies-]. Any

Berhobi, pada hakekatnya yaitu melepaskan pikiran dari rutinitas kita dikantor. Serelah begitu melelahkan dengan aktifitas kantor selama 5-6 hari, saatnya bagi otak kita untuk get refreshed di selesai pecan dengan melaksanakan apa yang kita sukai di luar pekerjaan.

Melepaskan diri dari rutinitas works penting.

Tidak harus hobby yang mahal, apapun yang anda suka, asalkan itu bisa membebaskan pikiran dan perhatian dari pekerjaan dan office tasks, asalkan itu bisa menciptakan isi otak kita segar dan siap kembali beraktifitas di hari senen :-)

By the way…. I LOVE SUNDAY ! :-)

Semoga bermanfaat.

Author’s Note :

Tips ini yaitu Lanjutan dari serie sebelumnya : LEBIH ADVANCE DI DUNIA CONTROLLER.

Being expert and Skilled only is just not enough to achieve the advance level, ya, definitely !, perlu didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang memadai. Tentunya pengetahuan dan wawasan yang relevan. Berikut ini yaitu sederetan minimum knowledges yang dianggap relevan untuk financial controller :

[-KNOWLEDGE-1-]. Trade

Pada dasarnya trade atau perdagangan yaitu esensi dasar dari sebuah binis atau usaha. Katakanlah usaha itu di sektor pariwisata atau industri, atau jasa, pada dasarnya yaitu “berjualan”. Value added development, ya… mengubah sesuatu menjadi lebih berdaya guna, entah itu dari materi baku dasar, atau barang setengah jadi, atau berupa layanan, apapun itu. Apabila hendak dikomersialisasikan maka artinya itu diperdagangkan.

Perdagangan yang dimaksudkan untuk seorang financial controller : Mulai dari seluk beluk retail, hypermarket, brokage, agency, join operation trade, francaise, royalty based market, hingga ke pasar uang dan pasar modal, stock exchange, bond, modus dan instrument lainnya. Minimal bisa membaca dan menganalisa index saham dan analisa-nya.

Termasuk juga disini yaitu world trade, perdagangan antar negara, prosedur export-import, familiar dengan prosedur dan tehnis pabean, custom procedure. Mengetahui Good and Services Tax banyak Negara, terutamanya negara-negara tujuan export maupun asal import yang common untuk Indonesia.


[-KNOWLEDGE-2-]. Industrial

Industrial yaitu wilayah kedua yang yang perlu diexplore oleh Financial cotroller. Bahkan bisa dikatakan wajib.

Production planning, production set up, time motion test for production movement, Quality control management beserta standard-nya. Semua itu yaitu pengetahuan yang perlu bagi seorang Financial Controller.

Bagian lain yang tak boleh ketinggalan dalam industri yaitu perilaku industri, psikologi industri.


[-KNOWLEDGE-3-]. Legal & Law

Legal yaitu pengetahuan yang tak kalah pentingnya, sisi legal dari suatu usaha yaitu hal yang vital dan case sensitive. Saat perusahaan akan melaksanakan expansi atau merger, atau aquiciting perusahaan lain. Semua event itu memerlukan pengetahuan yang cukup ihwal prosedur dan batasan-batasan legalnya.

Notarical process and documentation, selalu akrab dengan dunia usaha. Semestinya seorang financial control bisa menginterpretasikan isi sebuah akte perusahaan apapun bentuknya, akte pendirian usaha, akte sewa-menyewa, akte perubahan, dan sisi lega lainnya.


Dibutuhkan pengetahuan yang cukup ihwal itu semua : Trade, Industry, Legal & Law.

Pertanyaan : "Bukankah biasanya corporate menggunakan jasa professional dalam urusan ibarat itu ? Pialang, Factory Manager, Quality Controller, Lawyer, Notary ?. Isn’t this a double work or duplication if you need to take care of those miscellaneous as well ?".

Yupz… benar, corporate biasanya menggunakan jasa proffesinal untuk take care urusan ibarat itu.

Tapi…. Tahukan anda ? :

Professional dibidang itu bekerja based on order ? artinya : mereka mewujudkannya. Tapi otaknya, idea-nya, details planningnya berasal dari corporate itu sendiri ?.

What’s gonna be happened if they are failed in the missions ?. while you’re know nothing about that ?.

Tugas utama seorang Financial Controller yaitu menjaga perusahaan dari kemungkinan kerugian, kerugian dalam bentuk apapun, dalam jumlah berapapun. Kemampuan menjaga ini yaitu ukuran mutlak bagi kesuksesan seorang Financial Controller.


Expertis, Skill, knowledge, seems to be alright. What else ?.

Jika kita sedang membangun, maka yang berikutnya yaitu sesi finishingnya, pemolesan, pembentukan final hingga mejadi sempurna. Menjadi tepat karena tidak hanya ahli, terampil dan berwawasan saja, tetapi di dongkrak juga oleh mentalitas dan attitude yang sesuai.

Berikut adalah, aspek-aspek sosial yang dianggap besar lengan berkuasa atau bisa dijadikan parameter terhadap mentalitas dan perilaku seorang Financial Controller :

[-SOCIAL-1-]. Sport

Untuk aktifitas yang begitu padat, diharapkan stamina badan yang prima, untuk itu olahraga semestinya menjadi hal yang selalu dibutuhkan (bahkan oleh siapapun juga, dari kalangan manpun juga). Kesehatan yang selalu di level yang baik, besar lengan berkuasa positif terhadap daya kerja otak.

Bagaimana dengan olahraga yang disamping menyehatkan tubuh, tetapi juga membangun jaringan, alias menambah kekerabatan ?. Itulah sebabnya sport dalam hal ini golongkan ke aspek social.

Untuk Financial Controller, Golf yaitu pilihan yang tepat, sebagai olahraga yang ampuh untuk network development atau maintenance. Aneh ya ?, kenapa golf menjadi pilihan ?. Tentu tidak aneh…. Karena anda ingin atau sedang bermain di field yang advance.

[-SOCIAL-2-]. Family Mentoring

Family yaitu lab mini yang paling available bagi siapapun untuk bersosialisasi, berdisiplin, menempa mental dan perilaku. Financial Controller semestinya ia yaitu figure pemimpin, a leader. Musti punya mental seorang pemimpin, “to lead”. Jika dikalangan keluarga sendiri saja tidak bisa dijadikan sebagai figure panutan, bagaimana diluar ?. Sementara di luar anda harus memimpin, jadi panutan bagi staff yang even jauh lebih kritis, punya background yang berbeda, punya interest tersendiri yang sangat mungkin bertolak belakang dengan misi anda sendiri.

Menjadi mentor dikeluarga sendiri bukan berarti bersikap arogan, sok kuasa, sok ngatur, melainkan bisa menunjukkan mentalitas, sikap dan perilaku yang pantas untuk di contoh. Bersifat melindungi, memperlihatkan dorongan semangat, memperlihatkan guidelines yang terperinci dan efektif, menjadi best persoalan shooter, ulet, tegar dan beripikir positif terhadap segala sesuatu.

Terkadang prestasi yang membanggakan juga bisa membuat anda menjadi titik awal untuk menjadi mentor di dalam keluarga sendiri :-)


[-SOCIAL-3-]. Community Activities

Bersosialisasi, pribadi terlintas dipikiran kita ihwal akivitas kumpul-kumpul, melaksanakan sesuatu bersama-sama. Community activies yang dimaksudkan disini tentunya komunitas yang baik dan aktifitas yang positif. Misalnya : Persekutuan Gereja, Pengajian bersama, atau kerja bakti social di lingkungan sendiri.

Community activities yaitu lab yang lebih besar dibandingkan family, kawasan mencar ilmu berinterkasi, mencar ilmu menjadi leader, atau bahkan mencar ilmu menjadi bawahan yang diatur-atur :-P

Berkumpul, berbagi, diskusi, bertukar pikiran dengan orang-orang diluar aktifitas rutin (beyond office) terkadang bisa membangkitkan wangsit berpikir :-)


[-SOCIAL-4-]. Almamater connection

Sebagai mantan anak kampus tentunya punya teman-teman almamater, baik yang itu yang satu jurusan maupun yang beda jurusan, punya dosen favourite. Punua kenangan masa-masa mengagumkan sebagai mahasiswa/i.

Yang kita jadikan pertimbangan utama, bukan lah kenang-kenangannya saja, tapi lebih jauh dari itu, yaitu : mentalitas

Pernah dengar atau baca : Lupa kacang akan kulitnya ?. Sungguh tidak terpuji jikalau hingga kita lupa akan asal-usul kita, darimana kita berasal, dilingkungan mana kita didik. Sekalipun bukan kampus elite, bukan kampus favourite, bukan kampus unggulan.

Ini soal mental, kepribadian !

While itu penting untuk tetap berafiliasi dengan almamater….
What a surprise, ketika kita dipanggil oleh Ditjen pajak, ternyata orang yang akan ditemui di gedung itu yaitu sahabat sekelas kita waktu kuliah :-):-)

Berurusan atau ber-relasi dengan sahabat lama, bukan berarti berujung pada collusion atau nepotism. No !. Masing-masing harus menjaga dan menghargai professionalism.

Positif, karena komunikasi menjadi lancar, komunikasi yang lancar akan mencapai kesepahaman yang lebih efektif, dan pada kesannya membuat segala sesuatunya menjadi berjalan sebagaiman mestinya. Bukankah itu positif ?.


[-Hobbies-]. Any

Berhobi, pada hakekatnya yaitu melepaskan pikiran dari rutinitas kita dikantor. Serelah begitu melelahkan dengan aktifitas kantor selama 5-6 hari, saatnya bagi otak kita untuk get refreshed di final pecan dengan melaksanakan apa yang kita sukai di luar pekerjaan.

Melepaskan diri dari rutinitas works penting.

Tidak harus hobby yang mahal, apapun yang anda suka, asalkan itu bisa membebaskan pikiran dan perhatian dari pekerjaan dan office tasks, asalkan itu bisa membuat isi otak kita segar dan siap kembali beraktifitas di hari senen :-)

By the way…. I LOVE SUNDAY ! :-)

Semoga bermanfaat.

Catatan Penting : Perlu diketahui, Blog ini "bukanlah blog atau situs lowongan pekerjaan atau sejenisnya". Artikel ini merupakan embel-embel acuan bacaan bagi anda yang menggeluti atau berminat terhadap bidang akuntansi, keuangan atau perpajakan.


Financial Controller atau sering cuma disebut Controller saja, yaitu jenjang puncak tertinggi dari tingkat jabatan dibidang Accounting dan Keuangan. Memiliki Fungsi, kiprah dan tanggung jawab serta kewenangan tertinggi di cuilan Accounting dan Keuangan.

Perusahaan yang sadar akan pentingnya Pengendalian Keuangan, sudah tentu membutuhkan seorang Financial Controller.

Tuagas, Peranan dan Tanggung Jawab Utama Financial Controller

Berperanan eksklusif terhadap urusan keuangan dan persiapan analisa operasional perusahaan, termasuk laporan keuangan dan interim terjadwal.

Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan kebijakan dibidang keuangan, praktek akuntansi, termasuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan institusi pembiayaan dan komunitas keuangan, menangani perpajakan, menganalisa dan menilai laporan keuangan sebelum ditetapkan menjadi laporan fiscal dan laporan keuangan resmi perusahaan, Ikut serta dalam mengawasi staf dibagian accounting dan keuangan, Akuntansi Umum, Akuntansi Aktiva, Akuntansi Biaya, dan pengawasan terhadap anggaran.

Tugas dan Peranan Dasar Financial Controller

1) Membentuk, menganalisa dan menginterpretasikan data statistik maupun warta keuangan, sehingga sanggup menunjukkan penilaian yang independent mengenai rasio atau perbandingan antara hasil operasi (tingkat keuntungan) dan kinerja terhadap anggaran, dan hal-hal lain terkait dengan perpajakan maupun tingkat ke-efektif-an operasional perusahaan

2) Bertanggung jawab secara eksklusif untuk mengevaluasi kinerja staf maupun manajer Bagian Accounting. Kemampuan untuk menunjukkan pembinaan terhadap karyawan yaitu diperulan, bertugas untuk menjaga keterampilan staf di cuilan keuangan dan accounting biar tetap berada di level yang terbaik, boleh menunjukkan rekomendasi untuk mengangkat maupun memberhentikan staf maupun manajer di cuilan accounting dan keuangan.

3) Menjaga sistem akuntansi dan pencatatan transaksi maupun aset perusahaan.

4) Berpartisipasi di dalam menyusun anggaran dan peramalan keuangan, institusi, dan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan prosedur, analisa dan pelaporan selisih.

5) Bertanggung jawab terhadap perencanaan perpajakan, sejalan dengan peraturan Ditjen Pajak terkait dengan peraturan pemerintah setempat mengenai penggajian dan pengupahan, serta peraturan lainnya terkait dengan perpajakan.

6) Melengkapi laporan internal, beserta perbaikan dan perubahannya biar sanggup lebih berkhasiat dan efisien, serta kelengkapan laporan terhadap pihak eksternal perusahaan.

7) Menilai tingkat penyusutan aktiva yang sanggup dikapitalisasi dan menunjukkan saran kepada pihak administrasi manakala diharapkan pembiasaan terkait dengan perubahan peraturan maupun undang-undang perpajakan.

8) Bekerja sama dengan Kepala Bagian Keuangan mengenai alur pembukuan maupun peningkatan mekanisme dan prosesnya.

9) Mengawasi proses tutup buku bulanan, termasuk penjadwalannya, menilai semua journal-jurnal pembukuan dan analisa terhadap akun-akun yang ada.

10) Mengkoordinasikan investigasi tahunan dan persiapan tutup buku tahunan.

11) Meneliti rekening Koran dan laporan rekonsiliasinya atas bank yang mengelola keuangan perusahaan, anak, atau cabang perusahaan (bila ada).

12) Mempertahankan pencatatab jadwal penarikan aktiva dari operasional perusahaan.

13) Menajaga inforamsi atas akun-akun investasi.

14) Menuntaskan proses pengembalian pajak (restitusi pajak) beserta rekonsiliasinya.

15) Memeriksa utang untuk memastikan bahwa sistem pengawasan internal dipatuhi.


Kwalifikasi Jabatan Financial Controller

Untuk sanggup melakukan kiprah dan tanggung jawabnya dengan baik, seorang financial controller hendaknya bisa melakukan fungsinya yang sanggup memuaskan pihak pemilik perusahaan. Kwalifikasi yang akan disebutkan dibawah ini yaitu mewakili persayaratan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Financial Controller.

a) Pendidikan dan atau Pengelaman
Minimal seorang Sarjana Akuntansi, keuangan atau bidang terkait. Memiliki sertifikasi Akuntan Publik, hendaknya mempunyai pengalaman minimal 5 tahun mengelolaan keuangan.

b) Kemampuan Berbahasa dan Komunikasi
Harus mempunyai kecakapan berkomunikasi yang sempurna, baik mulut maupun tertulis. Mampu membaca, menganalisa dan menginterpretasikan laporan ilmiah maupun hasil riset dibidang keuangan, laporan imiliah profesi, mekanisme dan peraturan pemerintah,. Mampu menulis laporan bisnis, surat-menyurat maupun menulis petunjuk atau intsruksi terhadap suatu prosedur. Mampu mempresentasikan suatu informasi, serta menunjukkan respon terhadap pertanyaan banyak sekali pihak.

c) Keterampilan Matematis
Mampu bekerja mempergunakan konsep-konsep matematis ( konsep probabilitas, statistika dan ekonomitrika lainnya). Mampu mengaplikasikan konsep pemecahan, prosentase, rasio, perata-rataan, dan proporsi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

d) Kemampuan Penalaran
Mampu memcahkan problem mudah dan menangani bermacam-macam variable dalam situasi dimana satandar atau fatwa yang tersedia sangat terbatas.

e) Kerahasiaan Data
Mampu menjaga dan menjamin kerahasiaan data-data perusahaan.

f) Koneksi di DalamMaupun di Luar Perusahaan
Mampu membina relasi yang baik dengan pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan (pemasok, pelanggan, pemerintah, institusi pembiayaan, masyarakat sekitar, dll), yang mana akan memerlukan kemampuan berdiplomasi, dan kemampuan menghadapi situasi yang sulit.

g) Pertimbangan Independent
Mampu menimbangan secara sanggup bangun diatas kaki sendiri terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu

h) Kompleksitas Tugas
Mampu menangani kiprah yang mempunyai tingkat keberagaman dan kompleksitas yang tinggi, yang sering menuntut kemampuan analisa, pertimbangan dan pengambilan keputusan yang kritis.

i) Kemampuan dan Keterampilan Teknis
Memiliki kemampuan advance dalam penggunakan banyak sekali spreadsheet, Berbagai software akuntansi, software administrasi terkait, bisa memakai banyak sekali peralatan media dan digital terkini relvan dengan tugasnya.

Pengantar

Gaji yang bahasa inggrisnya payroll, yakni imbalan yang diberikan oleh pihak yang mempekerjakan kepada pihak pekerja, dalam kekerabatan yang relatif tetap, maupun dalam bentuk kontrak.

Besarnya Gaji biasanya sudah ditentukan pada ketika akad kerja dilakukan, dan tidak akan berubah hingga dengan adanya akad baru. Nilainya relatif tetap.

Dalam artikel ini tidak akan dibahas secara mendalam mengenai gaji dilihat dari sudut pandang kepersonaliaan maupun administrasi umum. Pembahasan akan dikonsentrasikan pada aspek-aspek akuntansinya.

Dalam akuntansi, Gaji dimasukkan kedalam golongan biaya, yaitu biaya gaji. Bukan cost.

Elemen-elemen Gaji

Walaupun begitu banyak variasi elemen yang ada pada biaya gaji, akan tetapi pada garis besarnya ada 4 elemen dasar dan 2 elemen tambahan, yang terdiri dari :

1). Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan elemen utama, yang dijadikan dasar pertimbangan mengapa gaji digolongkan kedalam kelompok biaya operasional. Dimana nilainya relatif tetap (paling tidak untuk satu tahun buku). Besarnya nilai pada elemen ini tentunya bervariasi sesuai dengan kemampuan perusahaan, jabatan, masa kerja. Semakin tinggi kemampuan perusahaan, biasanya juga akan menentukan nilai gaji pokok yang relatif lebih tinggi, semakin tinggi suatu jabatan semakin tinggi juga gaji pokoknya, semakin lama masa kerjanya maka kemungkinan kenaikan gaji akan semakin luas yang nantinya berakumulasi menjadi peningkatan nilai dari gaji pokoknya.

2). Lembur
Kebijakan mengenai lembur tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya lembur biasanya diberikan hanya pada pegawai di tingkatan (level) tertentu saja, yaitu staf (bukan manajer).

3). Tunjangan-Tunjangan
Ada aneka macam macam jenis tunjangan, dimana dalam pelaksanaannya sangat tergantung dari kemampuan perusahaan.

a).Tunjangan Jabatan
Jenis santunan ini melekat pada suatu jabatan tertentu. Semakin tinggi suatu jabatan, santunan inipun semakin tinggi (sampai pada batas tertentu).
b).Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan tergolong santunan yang paling banyak disediakan oleh perusahaan setelah santunan jabatan. Dalam praktiknya santunan kesehatan ini diberikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya ; Penggantian biaya kesehatan, pembebasan biaya pembelian obat, dan lain sebagainya.
c).Tunjangan Asuransi
Tunjangan asuransi yang paling lumrah dipakai di Indonesia yakni produk-produk asuransi yang disediakan oleh PT. Jamsostek (Persero)
d). Dan Tunjangan lain (yang bervariasi dan tidak umum dipakai)

4). Potongan-potongan
Potongan atas Gaji yang paling dasar yakni potongan Pajak Penghasilan (PPh), Premi asuransi yang ditanggung oleh pegawai,.

5). Bonus & Insentif
Bonus & insentif merupakan elemen tambahan, biasanya disediakan oleh jenis perusahaan tertentu dan untuk pegawai tertentu saja, yaitu distributor, bank, finance dan perusahaan sejenis yang operasionalnya berorientasikan target. Elemen ini nilainya tidak tetap.


Perlakuan Akuntansi atas Gaji

1). Penilaian (Penghitungan Gaji)
Gaji dihitung dengan memformulasikan elemen-elemen yang ada pada gaji. Dari semua elemen yang ada, hanya elemen potongan lah yang menjadi factor pengurang besarnya nilai gaji. Sedangkan elemen lainnya merupakan faktar penambah besarnya nilai Gaji.

Gaji dapat diformulasikan sebagai berikut :

[Gaji Pokok] + [Lembur] + [Tunjangan] - [Potongan] + [Bonus/Insentif]

Dengan formula ini, besarnya biaya gaji yang akan timbul dapat ditentukan.


2). Pengakuan Atas Gaji
Gaji yang dibayarkan dengan system transfer diakui apada ketika transfer dilaksanakan, gaji yang dibayarkan dengan menggunakan check diakui pada ketika check tersebut dicairkan oleh peserta gaji, sedangkan gaji yang dibayarkan dalam bentuk tunai (cash) diakui pada ketika gaji diserahkan. Besarnya biaya gaji yang diakui yakni sebesar nilai hasil formulasi di atas.

3). Pencatatan (Jurnal Penggajian)
Gaji dicatat pada ketika pengakuannya, yaitu : sesuai tanggal yang tertera di slip transfer, di slip gaji, tanggal check (tergantung bentuk gaji yang diberikan).
Adapun jurnal atas gaji yakni sebagai berikut :

Pada ketika penggajian :
Debit : Biaya Gaji
Kredit : Kas dan Utang PPh

Contoh :
Biaya Gaji (Debit) : Rp 100,000,000,-
Kas (Kredit) : Rp 90,000,000,-
Utang PPh Pasal 21 (Kredit) : Rp 10,000,000,-

Pada ketika penyetoran PPh :
Utang PPh Pasal 21 (Debit) : Rp 10,000,000
Kas (Kredit) : Rp 10,000,000

4) Pelaporan Gaji
Pada Laporan Rugi Laba, Gaji termasuk di dalam kelompok besar biaya operasional dan dinyatakan di dalam akun Biaya Gaji, yang nantinya akan mensugesti besar-kecilnya laba atau rugi perusahaan. Pernyataan Laba rugi akan memberi kontribusi terhadap Akun laba ditahan (retained earning) pada Neraca.


Prosedur Penggajian

a). Penghitungan Gaji
Penghitungan gaji didahului oleh pengumpulan data-data yang nantinya akan dijadikan dasar perhitungan. Sumber data penghitungan gaji berasal dari bab personalia yang seharusnya diserahkan begitu tutup buku penggajian dilakukan (biasanya 1 ahad sebelum tanggal penggajian). Adapun data-data yang diharapkan yaitu :
Untuk menentukan besarnya Gaji Pokok, Tunjangan dan Potongan : Daftar Karyawan (lengkap dengan jabatan dan masa kerjanya), daftar absensi, daftar cuti, daftar libur berbayar.
Untuk menentukan Bonus atau insentif : Daftar yang dijadikan dasar perhitungan (Daftar Penjualan dari masing-masing salesman).
Formula yang dipakai yakni menyerupai yang telah disebutkan pada sub pokok bahasan di atas.
Setelah perhitungan selesai dilakukan, hendaknya dilakukan pemeriksaan dan penelitian kembali sebelum dimintakan persetujuan kepada Manajer Personalia.

b). Persetujuan Gaji
Daftar Gaji diajukan oleh Manajer Personalia kepada Direktur, dengan tembusan kepada General Manager dan atau Financial Controller. Financial Controller maupun General Manager akan melaksanakan penelitian baik itu secara mengkhusu dan terperinci maupun umum, yang sangat tergantung dari Daftar Gaji yang diajukan (apakah daftar gaji itu dinilai wajar atau tidak). Setelah diteliti, jikalau dapat disetujui maka Financial Controller atau General Manager akan memperlihatkan rekomendasi kepada eksekutif untuk disetujui, Sedangkan jikalau dianggap tidak wajar, maka Financial Controller atau General Manager berhak untuk menahannya hingga dijelaskan dan atau dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya.

c). Permintaan Kas untuk Penggajian
Dalam hal Daftar Gaji disetujui dan telah disahkan, maka daftar Gaji tersebut akan diserahkan kepada Bagian Accounting sebagai dasar untuk usul kas penggajian. Bagian Accounting akan menyiapkan Kas sesuai dengan permintaan. Permintaan Kas disertai daftar gaji yang telah disahkan hendaknya telah diterima selambat-lambatnya 2 hari sebelum tanggal penggajian.
Untuk gaji yang akan dibayarkan dalam bentuk tunai, akan dibuatkan 1 check tunai saja untuk semuanya. Untuk gaji yang dibayarkan dalam bentuk check, akan dibuatkan check masin-masing untuk satu karyawan. Sedangkan untuk gaji yang dibayarkan melalui transfer, maka akan disiapkan satu daftar perintah transfer kepada bank.

d). Pembagian Gaji
Gaji dibagikan atau ditransfer sempurna pada tanggal pengajian, dibagikan oleh kasir perusahaan, disaksikan oleh staf personalia. Diawasi oleh Chief Accounting dan Manajer Personalia. Hal ini penting, biar jikalau diharapkan dapat memperlihatkan penjelasan yang sesuai kepada pegawai yang membutuhkan penjelasan.

e). Pencatatan Penggajian
Setelah pembayaran gaji selesai dilaksanakan, maka Book Keeper akan melaksanakan pencatatan dengan memposting ayat-ayat jurnal yang sesuai (lihat di sub pokok pembahasan sebelumnya).

f). Pemeriksaan Penggajian
Proses selanjutnya yakni proses pemeriksaan. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Financial Controller. Adapun pemeriksaan yang dilakukan, yaitu dengan membandingkan antara daftar gaji yang telah desetujui dengan pengeluaran kas, Slip Gaji, sisa fisik uang yang masih ada di kasir, Bukti pemotongan PPh Pasal 21, untuk kemudian dibandingkan dengan General Ledger Detail yang di print-out oleh Book Keeper. Apabila tidak ditemukan kesalahan atau ketidak wajaran, maka Financial Controller akan membuat pernyataan wajar atas penggajian tersebut, sekaligus memperlihatkan ijin untuk ditutup.

g). Penutupan dan Arsip Penggajian
Proses tamat dari penggajian yakni penutupan, dimana penutupan dilakukan apabila pemeriksaan telah selesai dilaksanakan oleh Financial Controller. Selanjutnya semua bukti yang terkait dengan penggajian (Daftar Gaji, Slip Gaji, Bukti Tranfer, Bonggol Check dan Print Out General Ledger Detail yang disahkan oleh Financial Controller) diarsipkan ke dalam masing-masing binder yang telah ditentukan.

Pengantar

Gaji yang bahasa inggrisnya payroll, ialah imbalan yang diberikan oleh pihak yang mempekerjakan kepada pihak pekerja, dalam korelasi yang relatif tetap, maupun dalam bentuk kontrak.

Besarnya Gaji biasanya sudah ditentukan pada ketika janji kerja dilakukan, dan tidak akan berubah hingga dengan adanya janji baru. Nilainya relatif tetap.

Dalam artikel ini tidak akan dibahas secara mendalam mengenai honor dilihat dari sudut pandang kepersonaliaan maupun administrasi umum. Pembahasan akan dikonsentrasikan pada aspek-aspek akuntansinya.

Dalam akuntansi, Gaji dimasukkan kedalam golongan biaya, yaitu biaya gaji. Bukan cost.

Elemen-elemen Gaji

Walaupun begitu banyak variasi elemen yang ada pada biaya gaji, akan tetapi pada garis besarnya ada 4 elemen dasar dan 2 elemen tambahan, yang terdiri dari :

1). Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan elemen utama, yang dijadikan dasar pertimbangan mengapa honor digolongkan kedalam kelompok biaya operasional. Dimana nilainya relatif tetap (paling tidak untuk satu tahun buku). Besarnya nilai pada elemen ini tentunya bervariasi sesuai dengan kemampuan perusahaan, jabatan, masa kerja. Semakin tinggi kemampuan perusahaan, biasanya juga akan memilih nilai honor pokok yang relatif lebih tinggi, semakin tinggi suatu jabatan semakin tinggi juga honor pokoknya, semakin usang masa kerjanya maka kemungkinan kenaikan honor akan semakin luas yang nantinya berakumulasi menjadi peningkatan nilai dari honor pokoknya.

2). Lembur
Kebijakan mengenai lembur tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya lembur biasanya diberikan hanya pada pegawai di tingkatan (level) tertentu saja, yaitu staf (bukan manajer).

3). Tunjangan-Tunjangan
Ada banyak sekali macam jenis tunjangan, dimana dalam pelaksanaannya sangat tergantung dari kemampuan perusahaan.

a).Tunjangan Jabatan
Jenis pinjaman ini menempel pada suatu jabatan tertentu. Semakin tinggi suatu jabatan, pinjaman inipun semakin tinggi (sampai pada batas tertentu).
b).Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan tergolong pinjaman yang paling banyak disediakan oleh perusahaan sehabis pinjaman jabatan. Dalam praktiknya pinjaman kesehatan ini diberikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya ; Penggantian biaya kesehatan, pembebasan biaya pembelian obat, dan lain sebagainya.
c).Tunjangan Asuransi
Tunjangan asuransi yang paling lumrah digunakan di Indonesia ialah produk-produk asuransi yang disediakan oleh PT. Jamsostek (Persero)
d). Dan Tunjangan lain (yang bervariasi dan tidak umum dipakai)

4). Potongan-potongan
Potongan atas Gaji yang paling dasar ialah potongan Pajak Penghasilan (PPh), Premi asuransi yang ditanggung oleh pegawai,.

5). Bonus & Insentif
Bonus & insentif merupakan elemen tambahan, biasanya disediakan oleh jenis perusahaan tertentu dan untuk pegawai tertentu saja, yaitu distributor, bank, finance dan perusahaan homogen yang operasionalnya berorientasikan target. Elemen ini nilainya tidak tetap.


Perlakuan Akuntansi atas Gaji

1). Penilaian (Penghitungan Gaji)
Gaji dihitung dengan memformulasikan elemen-elemen yang ada pada gaji. Dari semua elemen yang ada, hanya elemen potongan lah yang menjadi factor pengurang besarnya nilai gaji. Sedangkan elemen lainnya merupakan faktar penambah besarnya nilai Gaji.

Gaji sanggup diformulasikan sebagai berikut :

[Gaji Pokok] + [Lembur] + [Tunjangan] - [Potongan] + [Bonus/Insentif]

Dengan formula ini, besarnya biaya honor yang akan timbul sanggup ditentukan.


2). Pengakuan Atas Gaji
Gaji yang dibayarkan dengan system transfer diakui apada ketika transfer dilaksanakan, honor yang dibayarkan dengan memakai check diakui pada ketika check tersebut dicairkan oleh akseptor gaji, sedangkan honor yang dibayarkan dalam bentuk tunai (cash) diakui pada ketika honor diserahkan. Besarnya biaya honor yang diakui ialah sebesar nilai hasil formulasi di atas.

3). Pencatatan (Jurnal Penggajian)
Gaji dicatat pada ketika pengakuannya, yaitu : sesuai tanggal yang tertera di slip transfer, di slip gaji, tanggal check (tergantung bentuk honor yang diberikan).
Adapun jurnal atas honor ialah sebagai berikut :

Pada ketika penggajian :
Debit : Biaya Gaji
Kredit : Kas dan Utang PPh

Contoh :
Biaya Gaji (Debit) : Rp 100,000,000,-
Kas (Kredit) : Rp 90,000,000,-
Utang PPh Pasal 21 (Kredit) : Rp 10,000,000,-

Pada ketika penyetoran PPh :
Utang PPh Pasal 21 (Debit) : Rp 10,000,000
Kas (Kredit) : Rp 10,000,000

4) Pelaporan Gaji
Pada Laporan Rugi Laba, Gaji termasuk di dalam kelompok besar biaya operasional dan dinyatakan di dalam akun Biaya Gaji, yang nantinya akan menghipnotis besar-kecilnya keuntungan atau rugi perusahaan. Pernyataan Laba rugi akan memberi donasi terhadap Akun keuntungan ditahan (retained earning) pada Neraca.


Prosedur Penggajian

a). Penghitungan Gaji
Penghitungan honor didahului oleh pengumpulan data-data yang nantinya akan dijadikan dasar perhitungan. Sumber data penghitungan honor berasal dari bab personalia yang seharusnya diserahkan begitu tutup buku penggajian dilakukan (biasanya 1 ahad sebelum tanggal penggajian). Adapun data-data yang diharapkan yaitu :
Untuk memilih besarnya Gaji Pokok, Tunjangan dan Potongan : Daftar Karyawan (lengkap dengan jabatan dan masa kerjanya), daftar absensi, daftar cuti, daftar libur berbayar.
Untuk memilih Bonus atau insentif : Daftar yang dijadikan dasar perhitungan (Daftar Penjualan dari masing-masing salesman).
Formula yang digunakan ialah menyerupai yang telah disebutkan pada sub pokok bahasan di atas.
Setelah perhitungan selesai dilakukan, hendaknya dilakukan investigasi dan penelitian kembali sebelum dimintakan persetujuan kepada Manajer Personalia.

b). Persetujuan Gaji
Daftar Gaji diajukan oleh Manajer Personalia kepada Direktur, dengan tembusan kepada General Manager dan atau Financial Controller. Financial Controller maupun General Manager akan melaksanakan penelitian baik itu secara mengkhusu dan terperinci maupun umum, yang sangat tergantung dari Daftar Gaji yang diajukan (apakah daftar honor itu dinilai masuk akal atau tidak). Setelah diteliti, jikalau sanggup disetujui maka Financial Controller atau General Manager akan menawarkan rekomendasi kepada administrator untuk disetujui, Sedangkan jikalau dianggap tidak wajar, maka Financial Controller atau General Manager berhak untuk menahannya hingga dijelaskan dan atau dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya.

c). Permintaan Kas untuk Penggajian
Dalam hal Daftar Gaji disetujui dan telah disahkan, maka daftar Gaji tersebut akan diserahkan kepada Bagian Accounting sebagai dasar untuk undangan kas penggajian. Bagian Accounting akan menyiapkan Kas sesuai dengan permintaan. Permintaan Kas disertai daftar honor yang telah disahkan hendaknya telah diterima selambat-lambatnya 2 hari sebelum tanggal penggajian.
Untuk honor yang akan dibayarkan dalam bentuk tunai, akan dibuatkan 1 check tunai saja untuk semuanya. Untuk honor yang dibayarkan dalam bentuk check, akan dibuatkan check masin-masing untuk satu karyawan. Sedangkan untuk honor yang dibayarkan melalui transfer, maka akan disiapkan satu daftar perintah transfer kepada bank.

d). Pembagian Gaji
Gaji dibagikan atau ditransfer sempurna pada tanggal pengajian, dibagikan oleh kasir perusahaan, disaksikan oleh staf personalia. Diawasi oleh Chief Accounting dan Manajer Personalia. Hal ini penting, semoga jikalau diharapkan sanggup menawarkan klarifikasi yang sesuai kepada pegawai yang membutuhkan penjelasan.

e). Pencatatan Penggajian
Setelah pembayaran honor selesai dilaksanakan, maka Book Keeper akan melaksanakan pencatatan dengan memposting ayat-ayat jurnal yang sesuai (lihat di sub pokok pembahasan sebelumnya).

f). Pemeriksaan Penggajian
Proses selanjutnya ialah proses pemeriksaan. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Financial Controller. Adapun investigasi yang dilakukan, yaitu dengan membandingkan antara daftar honor yang telah desetujui dengan pengeluaran kas, Slip Gaji, sisa fisik uang yang masih ada di kasir, Bukti pemotongan PPh Pasal 21, untuk kemudian dibandingkan dengan General Ledger Detail yang di print-out oleh Book Keeper. Apabila tidak ditemukan kesalahan atau ketidak wajaran, maka Financial Controller akan menciptakan pernyataan masuk akal atas penggajian tersebut, sekaligus menawarkan ijin untuk ditutup.

g). Penutupan dan Arsip Penggajian
Proses simpulan dari penggajian ialah penutupan, dimana penutupan dilakukan apabila investigasi telah selesai dilaksanakan oleh Financial Controller. Selanjutnya semua bukti yang terkait dengan penggajian (Daftar Gaji, Slip Gaji, Bukti Tranfer, Bonggol Check dan Print Out General Ledger Detail yang disahkan oleh Financial Controller) diarsipkan ke dalam masing-masing binder yang telah ditentukan.

Upah yang dalam bahasa inggrisnya “wages” ialah imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja langsung, atas pekerjaan/jasa yang diberikan yang dihitung berdasarkan satuan atau borongan atau waktu tertentu.

Macam dan Sistem Pengupahan

Berdasarkan cara penghitungannya, upah dapat dibedakan menjadi :

1). Upah Satuan

Upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah unit yang diserahkan, tanpa memperhitungkan lamanya waktu. Makin banyak satuan yang diserahkan, makin banyak pula upah yang akan dibayarkan. Jikapun suatu produksi atau pengerjaan proyek tertentu menggunakan target waktu pengerjaan, akan tetapi target waktu tersebut tidak mensugesti jumlah upah yang dibayarkan.

2). Upah Borongan

Upah yang dibayarkan atas suatu proyek atau pekerjaan atau jasa tertentu, tanpa memperhitungkan jumlah unit yang dihasilkan maupun waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

3). Upah Harian

Upah yang dibayarkan atas suatu pekerjaan atau jasa yang diserahkan, yang dihitung berdasarkan lamanya waktu yang telah dipergunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. tanpa mempertimbangkan jumlah unit yang dihasilkan maupun besarnya volume suatu pekerjaan. Jikapun perusahaan mematok target jumlah atau volume tertentu , maka jumlah maupun volume tersebut tidak lah memperngaruhi jumlah upah yang akan diperhitungkan sepanjang waktu yang dipergunakan sama.
Pengelompokan Upah berdasarkan waktu pembayarannya,
sengaja tidak dibahas disini mengingat kaitannya tidak terlalu relevan dengan
Accounting, selain penentuan waktu pembayarannya itu sendiri.

Perlakuan Akuntansi Atas Upah

a). Penilaian (penghitungan) atas Upah

Cara menentukan besar kecilnya nilai upah, atau cara menghitung upah, tergantung jenis upah yang akan dihitung :
Upah Satuan : Dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang diserahkan dengan ongkos satuan dari barang tersebut, kemudian dikurangi dengan pecahan pengembalian atau barang cacat yang tidak mampu diperbaiki (jika ada). Besarnya pecahan atas barang cacat yang tiidak mampu diperbaiki tergantung dari kebijakan perusahaan. Jika perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak menyerahkan barang cacat tersebut kepada buruh untuk lasan tertentu, maka perusahaan hanya mengenakan pecahan sebesar upah satuan dikalikan dengan jumlah barang cacat. Jika Perusahaan memperlihatkan barang cacat sepenuhnya kepada pekerja, maka perusahaan akan mengenakan pecahan sebesar nilai materi baku yang digunakan ditambah overhead.
Jika yang dikerjakan terdiri dari jenis pekerjaan yang berbeda-beda dengan ongkos satuan yang berbeda-beda, maka cara penghitungannya tetap sama, yaitu harga satuan dikalikan jumlah barang yang diserahkan, hanya saja kemudian dijumlahkan dengan jenis pekerjaan yang lainnya.
Upah Borongan : Dihitung dengan mengalikan jumlah proyek dengan harga janji per proyek.
Upah Harian : Dihitung berdasarkan jumlah hari bekerja dikalikan dengan upah harian.


b). Pengakuan atau Pencatatan atas Upah

Upah dicatat atau diakui sebesar nilai bersih yang dibayarkan (Upah dikurangi potongan). Saat pengakuannya :
Jika Perusahaan menerapkan accrual bases, maka upah diakui atau dicatat pada ketika barang diserahkan atau pada tanggal nota penerimaan barang. Sedangkan jikalau perusahaan menerapkan cash bases, maka upah diakui atau dicatat pada ketika upah dibayarkan (sesaui tanggal slip pembayaran upah).

Upah dicatat (dijurnal) Sebagai Berikut :
Accrual Bases :
[Debit : Tenaga Kerja Langsung] [Credit: Utang Kepada si A]
Pada ketika Pembayaran :
[Debit : Utang Kepada si A] [Credit : Kas]
Cash Bases :
[Debit : Tenaga Kerja Langsung] [Credit : Kas]


c). Pelaporan Upah

Upah bab dari kelompok besar Harga Pokok Produksi yang merupakan elemen utama dari Harga Pokok Penjualan (COGS) yang dicatat sebagai Ongkos Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost), yang nantinya akan mensugesti Laba Kotor perusahaan (Gross Profit) secara langsung, dan mensugesti Laba Bersih (Net Profit) dalam pernyataan Laba Rugi Perusahaan (Income Statement).


Prosedur Pengupahan

a). Penghitungan Upah

Upah dihitung oleh staf produksi dengan dasar perhtungan ibarat pada sub pokok bahasan di atas. Untuk kemudian di serahkan kepada bab accounting, atau di upload ke server induk (jika menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang online). Untuk kemudian di download oleh staf accounting, diringkas menjadi laporan per individu buruh.

b). Persetujuan Upah

Sebelum upah dibayarkan, perincian atau daftar upah beserta perhitungannya dimintakan persetujuan kepada Direktur yang ditembuskan kepada General Manager dan atau Financial Controller untuk diteliti dan diperiksa seperlunya. Dalam hal rincian dan perhitungan upah disetujui, maka Financial Controller atau General Manager akan memperlihatkan rekomendasi kepada Direktur untuk distujui. Jika tidak, maka upah akan ditangguhkan hingga mendapat penjelasan atau dilakukan revisi-revisi.

c). Pembayaran Upah

Upah hanya dibayarkan apabila sudah mendapat persetujuan dan rekomendasi yang diperlukan. Perusahaan akan menarik uang kas untuk kemudian dibayarkan, atau menerbitkan check atau mentransfernya, dengan menerbitkan slip pembayaran upah.

d). Pemeriksaan Upah

Seusai pengupahan dilaksanakan, Financial Controller akan melaksanakan pemeriksaan dengan membandingkan antara rincian upah yang telah disetujui dengan bukti penarikan kas, sisa fisik uang dikasir, dan slip pembayaran upah. Apabila Financial Controller tidak menemukan kesalahan atau ketidakwajaran maka akan dibuatkan surat pernyataan kewajaran atas pengupahan.

e). Pengarsipan (Penutupan) Upah

Rincian beserta lampiran perhitungan upah, Bukti penarikan kas untuk upah, slip pembayaran upah dan surat pernyataan wajar dari Financial Controller diarsipkan ke dalam file Upah.

Upah yang dalam bahasa inggrisnya “wages” yakni imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja langsung, atas pekerjaan/jasa yang diberikan yang dihitung menurut satuan atau borongan atau waktu tertentu.

Macam dan Sistem Pengupahan

Berdasarkan cara penghitungannya, upah sanggup dibedakan menjadi :

1). Upah Satuan

Upah yang dibayarkan menurut jumlah unit yang diserahkan, tanpa memperhitungkan lamanya waktu. Makin banyak satuan yang diserahkan, makin banyak pula upah yang akan dibayarkan. Jikapun suatu produksi atau pengerjaan proyek tertentu memakai sasaran waktu pengerjaan, akan tetapi sasaran waktu tersebut tidak menghipnotis jumlah upah yang dibayarkan.

2). Upah Borongan

Upah yang dibayarkan atas suatu proyek atau pekerjaan atau jasa tertentu, tanpa memperhitungkan jumlah unit yang dihasilkan maupun waktu yang dihabiskan untuk menuntaskan proyek tersebut.

3). Upah Harian

Upah yang dibayarkan atas suatu pekerjaan atau jasa yang diserahkan, yang dihitung menurut lamanya waktu yang telah dipergunakan untuk menuntaskan suatu pekerjaan. tanpa mempertimbangkan jumlah unit yang dihasilkan maupun besarnya volume suatu pekerjaan. Jikapun perusahaan mematok sasaran jumlah atau volume tertentu , maka jumlah maupun volume tersebut tidak lah memperngaruhi jumlah upah yang akan diperhitungkan sepanjang waktu yang dipergunakan sama.
Pengelompokan Upah menurut waktu pembayarannya,
sengaja tidak dibahas disini mengingat kaitannya tidak terlalu relevan dengan
Accounting, selain penentuan waktu pembayarannya itu sendiri.

Perlakuan Akuntansi Atas Upah

a). Penilaian (penghitungan) atas Upah

Cara memilih besar kecilnya nilai upah, atau cara menghitung upah, tergantung jenis upah yang akan dihitung :
Upah Satuan : Dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang diserahkan dengan ongkos satuan dari barang tersebut, kemudian dikurangi dengan cuilan pengembalian atau barang cacat yang tidak sanggup diperbaiki (jika ada). Besarnya cuilan atas barang cacat yang tiidak sanggup diperbaiki tergantung dari kebijakan perusahaan. Jika perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak menyerahkan barang cacat tersebut kepada buruh untuk lasan tertentu, maka perusahaan hanya mengenakan cuilan sebesar upah satuan dikalikan dengan jumlah barang cacat. Jika Perusahaan menawarkan barang cacat sepenuhnya kepada pekerja, maka perusahaan akan mengenakan cuilan sebesar nilai materi baku yang dipakai ditambah overhead.
Jika yang dikerjakan terdiri dari jenis pekerjaan yang berbeda-beda dengan ongkos satuan yang berbeda-beda, maka cara penghitungannya tetap sama, yaitu harga satuan dikalikan jumlah barang yang diserahkan, hanya saja kemudian dijumlahkan dengan jenis pekerjaan yang lainnya.
Upah Borongan : Dihitung dengan mengalikan jumlah proyek dengan harga janji per proyek.
Upah Harian : Dihitung menurut jumlah hari bekerja dikalikan dengan upah harian.


b). Pengakuan atau Pencatatan atas Upah

Upah dicatat atau diakui sebesar nilai higienis yang dibayarkan (Upah dikurangi potongan). Saat pengakuannya :
Jika Perusahaan menerapkan accrual bases, maka upah diakui atau dicatat pada dikala barang diserahkan atau pada tanggal nota penerimaan barang. Sedangkan jikalau perusahaan menerapkan cash bases, maka upah diakui atau dicatat pada dikala upah dibayarkan (sesaui tanggal slip pembayaran upah).

Upah dicatat (dijurnal) Sebagai Berikut :
Accrual Bases :
[Debit : Tenaga Kerja Langsung] [Credit: Utang Kepada si A]
Pada dikala Pembayaran :
[Debit : Utang Kepada si A] [Credit : Kas]
Cash Bases :
[Debit : Tenaga Kerja Langsung] [Credit : Kas]


c). Pelaporan Upah

Upah bab dari kelompok besar Harga Pokok Produksi yang merupakan elemen utama dari Harga Pokok Penjualan (COGS) yang dicatat sebagai Ongkos Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost), yang nantinya akan menghipnotis Laba Kotor perusahaan (Gross Profit) secara langsung, dan menghipnotis Laba Bersih (Net Profit) dalam pernyataan Laba Rugi Perusahaan (Income Statement).


Prosedur Pengupahan

a). Penghitungan Upah

Upah dihitung oleh staf produksi dengan dasar perhtungan menyerupai pada sub pokok bahasan di atas. Untuk kemudian di serahkan kepada bab accounting, atau di upload ke server induk (jika memakai Sistem Informasi Akuntansi yang online). Untuk kemudian di download oleh staf accounting, diringkas menjadi laporan per individu buruh.

b). Persetujuan Upah

Sebelum upah dibayarkan, perincian atau daftar upah beserta perhitungannya dimintakan persetujuan kepada Direktur yang ditembuskan kepada General Manager dan atau Financial Controller untuk diteliti dan diperiksa seperlunya. Dalam hal rincian dan perhitungan upah disetujui, maka Financial Controller atau General Manager akan menawarkan rekomendasi kepada Direktur untuk distujui. Jika tidak, maka upah akan ditangguhkan hingga menerima klarifikasi atau dilakukan revisi-revisi.

c). Pembayaran Upah

Upah hanya dibayarkan apabila sudah menerima persetujuan dan rekomendasi yang diperlukan. Perusahaan akan menarik uang kas untuk kemudian dibayarkan, atau menerbitkan check atau mentransfernya, dengan menerbitkan slip pembayaran upah.

d). Pemeriksaan Upah

Seusai pengupahan dilaksanakan, Financial Controller akan melaksanakan investigasi dengan membandingkan antara rincian upah yang telah disetujui dengan bukti penarikan kas, sisa fisik uang dikasir, dan slip pembayaran upah. Apabila Financial Controller tidak menemukan kesalahan atau ketidakwajaran maka akan dibuatkan surat pernyataan kewajaran atas pengupahan.

e). Pengarsipan (Penutupan) Upah

Rincian beserta lampiran perhitungan upah, Bukti penarikan kas untuk upah, slip pembayaran upah dan surat pernyataan masuk akal dari Financial Controller diarsipkan ke dalam file Upah.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.