Bagimana perlakuan atas diskon (potongan)? Bagaimana prosedurnya?. Bagimana perlakuan sales return dan provision for sales return? Bagaimana garansi diperpalukan? Itulah topic yang dibahas dalam posting ini. Keberadaan diskon (potongan), retur penjualan, dan garansi memang sering kurang mendapat porsi yang cukup dalam pembahasan-pembahasan akuntansi, baik di buku-buku maupun di dingklik kuliah. Kenyataannya, bagi perusahaan-perusahaan trading, terutama retailer, discount, sales return dan warranty yakni issue-issue yang sangat mendominasi dalam pelaksanaan manajemen perusahaan.
Discount (Diskon)
Ada 2 jenis discount yang biasa diberikan kepada customers, yaitu: Trade Discount/Rebate (Potongan Dagang/Rabat) dan Sales (Cash) Discount (Potongan Penjualan). Banyak diantara kita yang masih mixed-up mengenai kedua jenis discount ini.
Sebagai gambaran singkat:
Sebagian besar retailer memasang publish price di catalog atau brosurnya, harga bahu-membahu diberikan pada ketika realisasi penjualan terjadi. Lalu bagaimana pencatatannya? Ini yakni issue yang jamak terjadi dalam dunia perdagangan.
Pada payment term (i.e: 2/10;N/30), perusahaan selaku penjual juga menyampaikan discount lain sebagai perangsang bagi pelanggan untuk melaksanakan pembayaran lebih cepat. Bagimana prosedurnya, bagaimana keterkaitannya dengan discount yang telah diberikan pada ketika konfirmasi pembelian terjadi. This is another issue, dilema kedua yang perlu kita ketahui.
Sales Return (Retur Penjualan).
Dalam setiap penjualan, selalu ada kemungkinan barang kembli (retur), entah alasannya yakni barang cacat atau alasannya yakni tidak memenuhi spesifikasi pesanan. Bagaimana penanganan retur dilakukan? Bagaimana pengaruhnya terhadap PPN? Bagaimana pengaruhnya terhadap revenue dan account receivable (piutang)? Ini yakni dilema berikutnya yang dibahas dalam topic ini.
Warranty (Garansi)
Sebagai strategy usaha dagang yang terakhir, “after sales service (layanan purna jual)” berupa garansi (warranty) yakni sudah menjadi keharusan yang tidak tertulis dalam praktek perdagangan cerdik balig cukup akal ini. Menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penentuan keputusan pembelian bagi pelanggan (customer).
Teram and Condition dari garansi (warranty) mampu bermacam-macam, misalnya:
[-]. Penggantian dengan barang baru
[-]. Penggantian Spare-part
[-]. Service (repair)
Bagi penjual yang menyediakan warranty, ini yakni pengeluaran-pengeluaran nyata, artinya memang benar-benar suatu pengeluaran, akan tetapi di sisi lainnya, pengeluaran ini tidak diikuti oleh sales event (kejadian penjualan). Tidak mampu disandingkan, bukan? Bagimana penanganannya?
Semua topic di atas saya bahas di satu posting khusus, yaitu : Accounting Treatment : Discount, Sales Return and Warranty di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Bagi yang berminat dengan masalah-masalah diskon (potongan harga), retur (pengembalian barang) dan garansi (jaminan), mampu dibaca di sana. Jangan lupa register dahulu di ruang member. Have a nice day!
Post a Comment
Post a Comment