Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New


PROPERTI INVESTASI

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau adegan dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk :
(a)           Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
(b)          Dijual dalam acara usaha sehari-hari.

Properti yang digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif.

 Hak atas properti yang dikuasai oleh lessee melalui sewa operasi dapat dikelompokkan dan dicatat sebagai properti investasi jika, dan hanya jika, properti tersebut tidak bertentangan dengan definisi properti investasi dan lessee menggunakan model nilai wajar menyerupai diatur dalam paragraf 35-59 untuk aset yang bersangkutan.

Properti investasi dapat dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk menerima kenaikan nilai atau keduanya. Dengan demikian, properti investasi tersebut menghasilkan arus kas yang sebagian besar tidak bergantung pada aset lain yang dikuasai oleh entitas. Hal ini membedakan properti investasi dari properti yang digunakan sendiri. Proses produksi atau pengadaan barang atau jasa atau penggunaan properti untuk tujuan administratif dapat menghasilkan arus kas yang dapat diatribusikan tidak hanya ke properti, tetapi juga ke aset lain yang digunakan dalam proses produksi atau persediaan. PSAK 16 (revisi 2011) : Aset Tetap berlaku untuk properti yang digunakan sendiri.

Berikut yaitu pola properti investasi:
(a)    Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual jangka pendek dalam acara usaha sehari-hari.
(b)   Tanah yang dikuasai dikala ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. (Jika entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam acara usaha sehari-hari, tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai).
(c)    Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
(d)   Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
(e)    Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi.

Pertimbangan dibutuhkan untuk menentukan apakah suatu properti memenuhi kriteria sebagai properti investasi. Entitas menyebarkan kriteria sehingga kriteria tersebut dapat digunakan sebagai kebijakan yang konsisten sesuai dengan definisi properti investasi dan petunjuk terkait dalam paragraf 07-13.

Beberapa properti terdiri atas adegan yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai dan adegan lain dari properti tersebut dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau untuk menghasilkan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif. Jika adegan properti tersebut dapat dijual secara terpisah maka entitas harus mencatatnya secara terpisah. Jika adegan tersebut tidak dapat dijual secara terpisah, maka properti ini masuk sebagai properti investasi hanya jikalau suatu adegan yang digunakan dalam proses produksi atau persediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif jumlahnya tidak signifikan.

Pengakuan Properti investasi
Properti investasi diakui sebagai aset jikalau dan hanya jikalau :
(a)    Besar kemungkinan manfaat ekonomik di masa depan dari aset yang tergolong properti investasi akan mengalir ke dalam entitas.
(b)   Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.

Entitas mengevaluasi sesuai dengan prinsip legalisasi atas seluruh biaya perolehan properti investasi pada dikala terjadinya. Biaya perolehan termasuk biaya yang terjadi pada dikala memeroleh properti investasi dan biaya yang terjadi setelahnya untuk penambahan, penggantian adegan properti atau perbaikan properti.

Sesuai dengan prinsip legalisasi dalam PSAK 13 pada paragraf 16, entitas tidak mengakui dalam jumlah tercatat properti investasi sehubungan dengan biaya harian penggunaan properti. Bagian dari suatu properti investasi dapat diperoleh melalui penggantian. Contoh, interior dinding bangunan mungkin merupakan penggantian dinding aslinya. Berdasarkan prinsip pengakuan, entitas mengakui jumlah tercatat properti investasi atas biaya penggantian properti investasi pada dikala terjadinya biaya, jikalau kriteria legalisasi terpenuhi.

Pengukuran Pada Saat Pengakuan Awal Properti Investasi
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan dari properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan diklasifikasikan sebagai properti investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan menyerupai diatur dalam PSAK 30 (Revisi 2012): Sewa paragraf 19, dalam hal ini aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

Biaya perolehan properti investasi tidak bertambah dengan :
(a)    Biaya perintisan (kecuali biaya-biaya yang dibutuhkan untuk membawa properti ke kondisi yang diinginkan sehingga dapat digunakan sesuai dengan maksud manajemen);
(b)   Kerugian operasional yang terjadi sebelum properti investasi mencapai tingkat hunian yang direncanakan; atau
(c)    Pemborosan materi baku, buruh atau sumber daya lain yang terjadi selama masa pembangunan atau pengembangan properti.

Jika pembayaran atas properti investasi ditangguhkan, maka biaya perolehan yaitu setara harga tunai. Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan diklasifikasikan sebagai properti investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan menyerupai diatur dalam PSAK 30 (revisi 2011) : Sewa paragraf 19, dalam hal ini aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

Jika hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa diklasifikasikan sebagai properti investasi, maka hak atas properti tersebut dicatat sebesar nilai wajar dari hak tersebut dan bukan dari properti yang mendasari. Satu atau lebih properti investasi mungkin diperoleh dalam pertukaran dengan aset moneter atau aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Biaya perolehan dari suatu properti investasi diukur pada nilai wajar kecuali :
(a)    Transaksi pertukaran tersebut tidak memiliki substansi komersial; atau
(b)   Nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Suatu entitas dapat :
a)      Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi yang menjadi agunan liabilitas yang menghasilkan imbalan yang terkait pribadi dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset tertentu termasuk properti investasi.
b)      Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi lain, tanpa memerhatikan pilihan sebagaimana dimaksud dalam karakter (a).

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Properti Investasi
Kebijakan Akuntansi
PSAK 25 (revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan menetapkan bahwa perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan secara sukarela hanya diizinkan apabila perubahan tersebut akan menghasilkan penyajian transaksi, kejadian, atau kondisi yang lebih sesuai dalam laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.

Model Nilai Wajar
Setelah legalisasi awal, entitas yang memilih menggunakan model nilai wajar mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar, kecuali dalam kasus menyerupai yang diuraikan pada paragraph 55. Jika hak atas properti yang dimiliki oleh lessee melalui sewa operasi diklasifikasi sebagai properti investasi berdasarkan paragraf 06, paragraf 29 tidak bebas pilih, model nilai wajar harus diterapkan. Hal ini dapat terjadi apabila entitas memilih untuk menerapkan model nilai wajar setelah legalisasi awal.

Ketidakmampuan Menetapkan Nilai Wajar yang Andal
Ada anggapan yang sulit dibantah bahwa entitas dapat menentukan nilai wajar properti investasi secara hebat atas dasar berkelanjutan. Namun demikian dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, terdapat bukti yang terang ketika suatu entitas pertama kali memperoleh properti investasi (atau ketika properti yang ada pertama kali menjadi properti investasi sebab perubahan penggunaan) bahwa nilai wajar properti investasi tidak dapat ditentukan secara hebat atas dasar berkelanjutan.

Jika entitas menentukan bahwa nilai wajar properti investasi dalam proses pembangunan tidak dapat ditentukan secara hebat tetapi mengharapkan nilai wajar properti tersebut dapat ditentukan secara hebat dikala pembangunan selesai, maka properti tersebut diukur dengan cara properti investasi dalam proses pembangunan diukur berdasarkan biaya perolehan hingga nilai wajarnya dapat ditentukan secara hebat atau hingga pembangunannya selesai (mana yang lebih dahulu).

Jika entitas menetukan bahwa nilai wajar dari properti investasi (selain properti investasi dalam proses pembangunan) tidak dapat ditentukan secara hebat pada dasar berkelanjutan, entitas mengukur properti investasi tersebut menggunakan model biaya sesuai PSAK 16 (revisi 2011) : Aset Tetap.

Transfer
Transfer ke atau dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan :
(a)    Dimulainya penggunaan oleh pemilik, ditransfer dari properti investasi menjadi properti yang digunakan sendiri.
(b)   Dimulainya pengembangan untuk dijual, ditransfer dari properti investasi menjadi persediaan.
(c)    Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, ditransfer dari properti yang digunakan sendiri menjadi properti investasi.
(d)   Dimulainya sewa operasi ke pihak lain, ditransfer dari persediaan menjadi properti investasi.

Pelepasan
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada dikala pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik di masa depan yang dapat diharapkan pada dikala pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto dari pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi (kecuali jikalau PSAK 30 (revisi 2011): Sewa mensyaratkan lain dalam hal jual dan sewa-balik) dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Pengungkapan
Pengungkapan berikut diterapkan di samping pengungkapan lain yang diharuskan PSAK 30 (revisi 2010) : Sewa. Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2010), pemilik properti investasi melaksanakan pengungkapan lessor atas sewa yang telah disepakati. Entitas yang memegang hak atas properti investasi dalam bagan sewa pembiayaan atau sewa operasi melaksanakan pengungkapan lessee atas sewa pembiayaan dan pengungkapan lessor atas sewa operasi yang telah disepakati.

Entitas mengungkapkan :
(a)    Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya.
(b)   Jika menerapkan model nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti investasi.
(c)    Apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan (lihat paragraf 14), kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam acara usaha sehari-hari.
(d)   Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi, yang mencakup pernyataan apakah penentuan nilai wajar tersebut didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain (yang harus diungkapkan oleh entitas tersebut) sebab sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat diperbandingkan.
(e)    Sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi (yang diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan) didasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.
(f)    Jumlah yang diakui dalam laba rugi untuk :
·   Penghasilan rental dari properti investasi.
·   Beban operasi pribadi (mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan penghasilan rental selama periode tersebut.
·   Beban operasi pribadi (mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul dari properti investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental selama periode tersebut; dan
·   Perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laba rugi atas penjualan properti investasi dari sekelompok aset yang mana model biaya digunakan ke kelompok yang menggunakan model nilai wajar (lihat paragraf 34).
(g)   Eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau    pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan.
(h)   Kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau menyebarkan properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.

Mulai besok, di blog ini akan ditambahkan category baru, yaitu: Accounting untuk Pengendalian (Audit Kinerja: Accounting Support Center?) mendapat antusias (baca: membuahkan responses) yang begitu tinggi dari para manager di luar accounting & keuangan. Begitu banyak saya mendapatkan e-mail dari para manager non-accountant, yang ingin tahu bagaimana caranya memahami accounting dan mengubah pemahaman tersebut menjadi dasar dan alat pengambilan keputusan-keputusan strategis mereka sehari-hari maupun untuk jangka panjang, supaya dapat menunjukkan maximum value-added kepada pemilik (owner/stockholder).

Ketika saya berbincang-bincang dengan orang-orang disekitar saya, mereka khawatir kalau harapan saya untuk menambahkan category ini, hanyalah ambisi saya untuk menandakan bahwa accounting & financial information BUKANLAH (excuse my French) GARBAGE (=sampah).

Jawaban saya: terperinci bukan itu alasannya. Saya akan lebih berfocus pada pembahasan, penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh mengenai: bagaimana memahami accounting & finance information bagi para manager (manager papaun itu), how to utilize it for strategic decisions on manager’s day-to-day roles, and in long run mampu menunjukkan nilai tambah tertinggi bagi perusahaan (read: owner/shareholder).


Benar, saya memang akan pelan-pelan revealing (=membeberkan?) kepada reader, bahwa accounting dan keuangan:
[-]. Bukan sekedar memahami angka-angkanya saja.
[-]. Bukan sekedar mampu debit dan credit saja.
[-]. Bukan sekedar perjuangan membuat balance (read:matching) saja.

Jika orang accounting (siapapun anda) memang masih berpikir yang sekedar-sekedar tadi saja, berarti memang benar ”Accounting & Keuangan tak lebih dari rubbish, garbage, sampah”.

Kenyataan-nya, TIDAK.

Accounting dan keuangan yakni isu terpenting dalam setiap pengambilan keputusan business. Mengapa?

Keputusan apapun yang akan diambil (oleh para manager) akan selalu mengakibatkan pengaruh terhadap keuangan, dan isu keuangan data base-nya yakni Accounting.

Jika dengan extreme saya katakan:

Jangankan keputusan-keputusan strategis, bahkan setiap satu tarikan-hembusan nafas para buruh, staff dan manager di perusahaan (dibagian manapun itu) –pun akan kuat pada keuangan perusahaan!

Apakah Anda setuju? Mungkin sebagian baiklah sebagian tidak.

Saya beri beberapa contoh (yang menurut anda mungkin hal spele):

Seorang pegawai harian pergi ke toilet untuk pipis.

Itu sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan. Pergi ke toilet sudah berdampak terhadap keuangan perusahaan? mengapa?

Pergi ke toliet artinya:
[-]. Kehilangan 5 menit ( cost = 5/60 x hourly rate)
[-]. Tissue paper usage (hitung sendiri cost-nya)
[-]. Handsoap usage (hitung sendiri cost-nya)

Bagaimana kalau jumlah pekerjanya 1000 orang, mereka ke kamar mandi rata-rata 3 x sehari. Berapa cost-nya sehari? Sebulan? 1 tahun buku?. Now you know how much the cost is. Sekarang anda tahu, aktifitas/perilaku se-sepele itupun kuat terhadap keuangan perusahaan.

Sekarang anda mampu bayangkan (jika anda seorang manager) bagaimana keputusan-keputusan strategis anda sudah pasti, jelas, definitely, absolutely 101% damn sure kuat terhadap keuangan perusahaan.

Okay, back to the topic…..

Sekali lagi, dengan category ini nanti, saya berharap (dan akan berusaha) mampu menunjukkan pemahaman, techniques, strategy dan tactic mengenai bagaimana memahami accounting & isu keuangan, bagaimana mempergunakannya untuk dasar pengambilan keputusan supaya mampu menunjukkan nilai tambah yang maksimal bagi perusahaan.


Adapun scoop pembahasan nanti akan saya kemas dengan struktur menyerupai di bawah ini :

[1]. Accounting dan Contex-nya terhadap Perusahaan

Di bab ini, saya akan berikan pemahaman mengenai accounting, pengaruhnya terhadap, struktur business, shareholder, pengambilan keputusan, Managemenet accounting, Management Controll. Menginterpretasikan laporan keuangan, perspective-nya bagi pengambilan keputusan. Untuk mampu memahami itu semua, saya akan mencoba mengatur pembahasan secara berurut dan systematis melalui sub-sub pokok bahasan menyerupai dibawah ini:

a). Pengenalan Accounting Roles Bagi Manager
b). Accounting dan Hubungannya dengan shareholder serta struktur business
c). Pencatatan Transaksi Keuangan, dan Batasan Accounting
d.). Management Control, Management Accounting, dan Hubungannya dengan Ekonomi Perusahaan.
e). Interpretative, dan critical perspective dalam accounting dan Decision Making
f). Pembuatan Laporan Kauangan dan framework-nya accounting.


[2]. Mempergunakan Accounting & Financial Information untuk Pengambilan Keputusan (Decision Making), Planning dan Controlling.

Pada bab inilah saya akan bahas bagaimana mempergunakan Accounting & Financial Information menjadi dasar pertimbangan dan alat pengambilan keputusan strategis. Technique, strategy dan tactic nya akan saya bahas satu persatu berurut kurang lebih menyerupai dibawah ini:

a). Menginterpretasikan Laporan Keuangan serta Theoritical Alternative-nya
b). Accounting
Untuk Marketing Decision.
c). Accounting
Untuk Operating Decision.
d). Accounting
Untuk Human Resources Decision.
e). Accounting
Untuk Accounting Decision.
f). Strategic Investment Decision.
g). Performance Evaluation untuk Unit-Unit Business.
h). Budgeting & Budgetary Control.


Saya rasa, itu lebih dari cukup.

Wait, sepertinya ada yang berpikir dan berbisik-bisik:

Bagaimana dengan Perpajakan?
Bagimana dengan tutorial accounting yang biasanya?
Bagaimana dengan Export-Import?
Bagimana dengan Tools dan Spreadsheet?

Tenang……Category gres ini (Accounting Untuk Manager) yakni category tambahan. Artinya, posting category ini akan berselang-seling dengan category category yang lain (Acccounting, Perpajakan dan Export Import).

Untuk tools dan spreadsheet, bahkan akan diperbanyak, ditambah ragamnya, akan lebih sering lagi (kalau mampu sekali dalam seminggu akan selalu ada tools, spreadsheet, e-book atau software, yang dibagi-bagikan).

Oh iya, saya juga akan mengundang rekan-rekan yang lain (baik ingusan maupun senior) untuk berkontribusi di sini dengan menunjukkan artikel, tips & tricks atau mungkin tools dan spreadsheet, untuk dibagi-bagi disini. Saya masih pikirkan bagaimana caranya dan format-nya.

Mengenai Member Profile, sudah hampir siap untuk di publish, dan masih ditunggu partisipasi rekan-rekan lain untuk berkirim profile.


Akhirnya saya berharap category gres ini (Accounting Untuk Managers) akan menjadi pinjaman yang mampu menunjukkan nilai tambah bagi siapapun yang membutuhkan atau tertarik untuk mendalaminya.

Seperti sudah saya sampaikan sebelumnya, kini Calculator Penyusutan Aktiva Tetap – Excel Sheet saya publish mulai sekarang.


Bentuk Caluclatornya
Seperti ini:
 sanggup dilihat bahwa calculator ini terdiri dari  Calculator Penyusutan Aktiva – Excel Sheet


Jika screen shoot di atas diperhatikan, sanggup dilihat bahwa calculator ini terdiri dari 5 kolom:

Kolom #1: Tahun periode penyusutan
Akan terisi sendiri (anda tidak perlu input apapun di sini).

Kolom #2: Double Cleaning Balance
Hasil perhitungan penyusutan untuk masing-masing periode menurut Double Cleaning Balance Method. Akan terisi sendiri (anda tidak perlu input apapun di sini).

Kolom #3: Straight-Line Method
Hasil perhitungan penyusutan untuk masing-masing periode menurut Straight-Line Method. Akan terisi sendiri (anda tidak perlu input apapun di sini).

Kolom #4: Sum Of Year Digits Method
Hasil perhitungan penyusutan untuk masing-masing periode menurut Sum Of Year Digits Method. Akan terisi sendiri (anda tidak perlu input apapun di sini).

Kolom #5: 150% Declining Balance
Hasil perhitungan penyusutan untuk masing-masing periode menurut 150% Declining Balance Method. Akan terisi sendiri (anda tidak perlu input apapun di sini).

Semua hasil perhitungan ke-5 metode penyusutan tersebut anda peroleh dalam satu tampilan. Tinggal anda pilih methode mana yang akan anda pakai.


Cara kerjanya

Saya demonstrasikan cara kerjanya dengan screen-shoot.

Misalnya:
Saya mencoba menghitung penyusutan Mobil dengan harga perolehan Rp 250,000,000. Saya mencadangkan salvage value sebesar Rp 1,500,000 saja. Sedangkan umur hemat saya perkirakan 8 Tahun.

Saya masukkan 3 data saja:
[-]. Harga Perolehan Aktiva sebesar Rp 250,000,000
[-]. Salvage value sebesar Rp 1,500,000
[-]. Umur Ekonomis 8 Tahun (saya masukkan angka 8 saja)


Ketiga data di atas saya masukkan di bab yang saya isi tanda panah & bundar berwarna biru (seperti dibawah ini):

 sanggup dilihat bahwa calculator ini terdiri dari  Calculator Penyusutan Aktiva – Excel Sheet
Dan akhirnya yakni ibarat dibawah ini:


 sanggup dilihat bahwa calculator ini terdiri dari  Calculator Penyusutan Aktiva – Excel Sheet
Hasil perhitungan 4 metode penyusutan dalam satu screen!

Bagaimana jikalau ketiga data di atas di ubah?

Okay, saya coba ubah datanya:

[-]. Harga Perolehan Aktiva tetap sebesar Rp 250,000,000 (tdk saya ubah)
[-]. Salvage value saya ubah menjadi Rp 7,000,000
[-]. Umur Ekonomis saya ubah menjadi 12 tahun

Hasilnya yakni ibarat dibawah ini:

 sanggup dilihat bahwa calculator ini terdiri dari  Calculator Penyusutan Aktiva – Excel Sheet


Semuanya berubah dengan sendirinya.

Sederhana, gampang dan cepat. Yet, akhirnya akurat.

Dari penulis: Ingin mengikuti artikel-artikel mengenai tips dan trick menangani pekerjaan dikantor dengan lebig effisien, membina karir secara systematis, bersaing sehat ditempat kerja untuk menerima promosi jabatan, mengelola keuangan langsung anda? Coba deh ikuti tulisan-tulisan saya di: Works Wealth Wisely. Sukses selalu!


Cara mendapatkannya

Tugas saya hanya menciptakan dan mempublishnya, mengnai cara mendapatkannya saya serahkan kepada rekan-rekan sekalian sajalah. Silahkan sampaikan pendapatnya dengan mengisi komentar, semoga calculator ini sanggup segera berfungsi.

Saya percaya Calculator Penyusutan Aktiva Tetap - Excel Sheet akan mempunyai kegunaan untuk mempercepat perhitungan penyusutan aktiva tetap. Depreciation calculation never been easy!.

Apa itu Laporan Keuangan Konsolidasi?, Kapan diperlukan? Metode / Pendekatan/Approach apa saja yang biasa dipakai?, Bagaimana prosedurnya?. Mulai posting ini hingga beberapa posting ke depan saya akan membahas mengenai LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI, mulai dari konsepnya, metode-metodenya, prosedurnya, tentu saja akan disertai oleh contoh-contoh kasus, tidak ketinggalan kajian perpajakan terkait dengan perusahaan induk (parent company) dan anak (subsidiary) atau cabang, serta perwakilan (representative). Oh ya, di simpulan serie nanti saya juga akan bagikan kepada anda worksheet laporan keuangan konsolidasi, berupa template laporan keuangan konsolidasi, kalau diperlukan. Layaknya template, tentu sudah ada formula di dalamnya.


Laporan Keuangan Konsolidasi termasuk “advance financial accounting” topic.

Bagi rekan-rekan yang belum pernah menangani laporan keuangan konsolidasi, dan ingin mengingat-ingat kembali topic yang pernah di ajarkan di Akuntansi Keuangan Lanjutan pada akhir-akhir semester perkuliahan dahulu. Jangan khawatir, kita akan mulai dari konsep dasarnya sekali. Dan pelan-pen nanti akan kita tingkatkan ke bagian-bagian yang lebih mendalam seiring dengan tingkat pemahaman kita.

Bagi rekan-rekan yang sedang (sudah pernah) menangani laporan keuangan konsolidasi, mungkin tidak ada salahnya untuk mengikuti pembahasan awalnya juga. Siapa tahu ada bab tertentu yang anda tinggalkan, atau bahkan mungkin ada bab dari pembahasan awal ini yang sanggup membuka sumbat yang selama ini mengganjal pemahaman (penguasaan) anda di dalam menciptakan laporan keuangan konsolidasi.

Okay, enough with talks, kita mulai ke topic-nya….


Gambaran Umum Laporan Keuangan Konsolidasi

Definisi Umum

Laporan Keuangan Konsolidasi ialah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.

Dari difinisi umum diatas, sanggup kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi diharapkan apabila salah satu perusahaan yang bergabung mempunyai kontrol terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan.

Artinya; kalau tidak mempunyai hak kendali (control) yang lebih, maka mereka ialah tubuh perjuangan (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan menciptakan laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan mustahil untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. So, there is no point to construct a consolidated financial statement.
 Mulai posting ini hingga beberapa posting ke depan saya akan membahas mengenai LAPORAN KE LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIMerger & Acquisition Accounting) terlebih dahulu. Di sana akan dibahas mengenai konsep Merger & Acquisition, dan mekanisme pembuatan laporan konsolidasi pada ketika Merger/Acquisition terjadi. Dengan memahami konsep dan prosesnya semenjak awal, saya berharap; pemahaman mekanisme pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi pasca penggabungan nantinya sanggup lebih gampang dipahami. Sampai ketemu di Merger & Acquisition Accounting - Part1. dan Merger & Acquisition Accounting - Part2.


EVALUASI KINERJA DAN INISIASI PENYESUAIAN KOREKTIF

Mengevaluasi Kinerja Dan Memulai Penyesuaian Hasil
Komponen kelima administrasi taktik dalam proses pemantauan perkembangan eksternal baru, mengevaluasi kemajuan perusahaan, dan membuat adjustments korektif yaitu titik pemicu untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah visi dan misi, tujuan, taktik perusahaan, dan / atau metode taktik eksekusi (Thompson et.al., 2012).

Corporate Governance : Peran Dewan Direksi Dalam Proses Pelaksana Strategi
Menurut Thompson et.al (2012), ada lima tugas yang dilakukan oleh manajemen strategis dengan cara yang ada di kepentingan pemegang saham terbaik dan pemangku kepentingan lainnya, seorang administrator perusahaan memiliki empat kewajiban penting untuk dipenuhi, yaitu :
1.             Mengawasi perusahaan dalam bidan akuntansi keuangan dan praktik pelaporan keuangan. 
2.             Kritis menilai arah perusahaan, strategi, dan pendekatan bisnis.
3.             Evaluasi keterampilan kepemimpinan strategis eksekutif senior.
4.             Lembaga rencana kompensasi untuk eksekutif puncak yang menunjukkan penghargaan kepada mereka atas tindakan dan hasil yang menyajikan kepentingan pemegang saham. 

Poin Utama
Proses administrasi strategis terdiri dari lima peran yang saling terkait (Thompson et.al., 2012) :
1.             Mengembangkan visi strategis dari masa depan perusahaan, sebuah pernyataan misi yang mendefinisikan tujuan perusahaan ketika ini, dan satu set nilai-nilai inti untuk memandu mengejar visi dan misi. Tugas manajerial ini dalam menunjukkan isyarat bagi perusahaan, menginspirasi karyawan perusahaan, panduan tindakan seluruh organisasi, dan berkomunikasi dengan stakeholder administrasi aspirasi untuk masa depan perusahaan.
2.             Menetapkan tujuan untuk mengubah visi dan misi ke dalam target kinerja dan menggunakan hasil yang ditargetkan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja perusahaan. 
3.             Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan memindahkan perusahaan sepanjang proses strategis. Strategi datang dari jago yang melaksanakan hal-hal berbeda dari pesaing itu penting yang menjadi lebih berdayaguna, menjadi lebih imajinatif dan menyesuaikan diri lebih cepat. Dalam perusahaan diversifikasi besar, hirarki taktik pembuatan terdiri dari empat tingkat, yang masing-masing melibatkan tingkat yang sesuai administrasi : taktik perusahaan, taktik bisnis (strategi bisnis individu yang bersaing dalam industri tunggal), fungsional taktik dalam setiap bisnis (misalnya, pemasaran, R & D, logistik), dan operasi strategi. Dengan demikian, pembuatan taktik yaitu acara kolaboratif inklusif yang melibatkan tidak hanya eksekutif senior perusahaan tetapi juga kepala divisi bisnis utama, manajer fungsional daerah, dan manajer operasi utama. Semakin besar dan lebih beragam operasi suatu perusahaan, semakin banyak poin dari inisiatif strategis yang telah dan semakin tingkat administrasi yang memainkan membuat peran taktik menjadi lebih penting.
4.             Pelaksana taktik yang dipilih dan mengubah rencana strategis ke dalam tindakan. Mengelola pelaksanaan taktik merupakan acara operasi yang berorientasi membentuk kinerja acara bisnis inti mendukung secara strategi. Manajemen penanganan dari proses implementasi taktik dapat dianggap berhasil kalau ada yang cukup lancar bahwa perusahaan memenuhi atau mengalahkan sasaran strategis dan keuangan kinerja dan menunjukkan kemajuan yang baik dalam mencapai administrasi visi strategis. 
5.             Pemantauan perkembangan, evaluasi kinerja, dan memulai menyesuaikan dalam pengalaman nyata, perubahan kondisi, ide-ide gres dan peluang baru. Ini peran dari proses administrasi taktik yaitu titik pemicu untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah visi perusahaan dan metode misi, tujuan, strategi, dan / atau pelaksanaan strategi.

PPh Pasal 21 perhitungan dan perlakuan akuntansinya, tetapi tidak ada salahnya kalau me-reference ke kawasan lain juga.

Karena banyaknya kasus sejenis (masalah Pajak dan status ketenaga kerjaan orang asing) yang saya terima, maka saya menganggap perlu untuk sedikit berbicara mengenai bentuk tubuh usaha, status ke-tenaga kerja-an dan pajak gaji atas tenaga kerja asing, sebelum eksklusif menjawab pertanyaan Ms. Ci.


Bentuk/Status Usaha dan Pajak atas gaji Tenaga Kerja Asing.

Perhitungan PPh Pasal 21/26 tidak terpengaruh oleh bentuk maupun status perusahaan. Entah itu UD, Fa, CV, PT, PT (PMDN), BUT maupun PT (PMA). Tetapi tenaga kerja orang absurd ada kaitannya dengan bentuk usaha. Untuk menyederhanakan penjelasan, saya mulai dengan pertanyaan:

Siapa (pihak mana) saja yang boleh mempekerjakan orang asing?

Yang boleh mempekerjakan orang absurd hanya tubuh usaha yang berbentuk: BUT, PT (PMA) dan PT lokal PMDN or NON-PMDN) menengah dan besar.


Lalu pertanyaan berikutnya:

Apa criteria ukuran sekala perusahaan (kecil, menengah dan besar)?

Yang menjadi ukuran resmi ialah “Modal”:

[-]. Modal lebih kecil dari Rp 100 juta: PT. Kecil
[-]. Modal antara Rp 100 juta s/d 600 juta : PT. Menengah (Sedang)
[-]. Modal lebih besar dari Rp 600 juta: PT. Besar

Jika anda pegang SIUP dan TDP, cobalah periksa, disana akan disebutkan apakah SIUP kecil, menengah atau, besar.

Tips:

Bagi rekan-rekan yang berencana akan mempekerjakan orang absurd atau mengeluarkan sponsorship untuk tenaga kerja asing, sebaiknya dari awal sudah memperhitungkan (mencocok-kan) rencana penggunaan tenaga kerja absurd nya dengan besaran modal perusahaan, biar tidak bermasalah ditengah jalan.

Jika somehow, tenaga kerja asing-nya sudah berada di Indonesia tetapi usaha yang rencananya akan menunjukkan sponsorship tergolong PT Kecil, bagaimana?.

Jika itu yang terjadi, maka status calon tenaga kerja asing-nya belum boleh dipekerjakan dan masih akan berstatus sebagai tourist. Akan tetapi seharusnya itu tidak boleh terjadi, dan termasuk tindakan illegal. Warga negara absurd yang visa-nya visa tourist atau VOA (Visa On Arrival lainnya) seharusnya tidak boleh bekerja di Indonesia, alasannya ialah memang purpose awalnya datang ke Indonesia bukan untuk bekerja.

Dalam kasus di atas, tenaga kerja absurd (pegawai BUT-nya) memakai visa on arrival, alasannya ialah masih menunggu work permit (ijin kerja) selama tiga bulan. Apakah itu boleh (legal)?

Jawabannya: boleh, dengan catatan sebelum work permit keluar yang bersangkutan belum occupied (dipekerjakan).

Bagaimana kalau terlanjur sudah dipekerjakan, apakah itu masalah?

 Penting bagi mereka yang memiliki tenaga kerja absurd PPh Pasal 21/26 Tenaga Kerja Asing - KasusPPh Pasal 21/26 TKA - Gaji Diperkecil.

Penggabungan Usaha ialah salah satu strategy dari acara perluasan perjuangan yang banyak dilakukan. Dan penggabungan perjuangan pilihannya ada 2 (dua), yaitu: Merger & Acquisition. Sebagai pegawai accounting dan keuangan (mulai dari staff sampai management) mau tidak mau harus memahami mekanisme dan bisa melaksanakan manajemen atas bencana ekonomi ibarat ini. Itulah sebabnya mengapa memahami Merger & Acquisition Accounting ialah penting bagi orang-orang accounting dan keuangan. Di posting ini saya akan mebahas apa itu penggabungan usaha, mengapa, dan bagaimana bentuk Merger & Acquisition. Diakhir posting nanti saya akan tampilkan slide show mengenai "Merger & Takeover Ditinjau dari perspektif Financial Planning".

Jika dicarikan definisinya, penggabungan usaha ialah aktifitas perluasan perjuangan yang dilakukan dengan cara menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.

Tentu banyak possibilities penyebab mengapa melaksanakan penggabungan usaha, diantara banyaknya kemungkinan yang ada, berikut ini ialah kemungkinan penyebab (alasan) yang paling common:

[-]. Investment profitability
Melakukan investasi pada perusahaan yang sehat dan mempunyai tingkat profitability yang tinggi ialah salah satu alasan mengapa penggabungan perjuangan ialah pilihan perluasan usaha. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang profitable, maka perusahaan akan berkesempatan untuk ikut menikmati laba yang didapatkan oleh perusahaan investee.

[-]. Business Diversification
Diversifikasi perjuangan (business diversification) ialah strategy lainnnya yang banyak ditempuh. Dengan menguasai banyak sekali bidang perjuangan yang berbeda-beda akan membuka kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih banyak lagi dalam business.

[-]. Business Scale
Peningkatan skala perusahaan (business scale) ialah alasan lain mengapa dilakukan penggabungan usaha. Setelah penggabungan terjadi, tentu asset perusahaan akan bertambah, kapasitas bertambah, jangkauan pasar akan lebih luas dan yang tentunya akan diikuti oleh peningkatan omset, integrasi dari peningkatan itulah yang akan mengakibatkan skala perusahaan menjadi bertambah besar.

[-]. Risk Reduction
No business could be a risk free. Definitely no. Dengan kata lain; ialah mustahil menghilangkan resiko dari sebuah business, yang mungkin ialah berusaha me-manage resiko yang ada, tentunya dengan banyak sekali strategy yang diterapkan. Menjalankan satu perjuangan saja, disamping kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih besar menjadi lebih terbatas (dibandingkan bila melaksanakan diversifikasi), juga sama artinya dengan menaruh business pada potensi resiko tanpa jalan keluar. Dengan perluasan perjuangan dibutuhkan resiko akan lebih tersebar sehingga akan menjadi lebih ringan, atau resiko kerugian pada perusahaan yang satu, mungkin akan bisa ditutup oleh perusahaan lain yang dimiliki.

[-]. Controlling power gain
Controlling power gain is a typical reason. Ini ialah satu alasan khas mengapa suatu perusahaan melaksanakan penggabungan usaha. Bisa dikatakan alasan inilah yang paling mendominasi. Ada banyak sekali kemungkinan alasan mengapa suatu perusahaan ingin mendapat kendali atas perusahaan lain, diantaranya:

a). Market penetration
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengalami kesulitan untuk memasuki suatu area pasar tertentu.
Contoh:
Danone ingin memasuki pasar air mineral di Indonesia, sementara Aqua sudah mengurat akar di masyarakat konsumen Indonesia, Danone tidak mempunyai pilihan lain selain membeli Aqua untuk bisa memasuki pasar terbesar di south east asia (khususnya Indonesia).

b). Supplies sustainability
Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar yang mengalami kesulitan supply akhir raw material dikuasai oleh perusahaan lain. Untuk memastikan sustainability supplies, perusahaan tidak mempunyai pilihan lain selain membeli perusahaan tersebut.

c). Technology advancement
Banyak perusahaan yang invest (read:acquisites) lantaran perusahaan investee mempunyai technology yang dianggap unggul dan bisa menopang kelangsungan businessnya. Contoh: Google Inc mengakuisisi Feed Burner. Atau Times Warner yang mengakuisisi AOL.

d). Reducing competition
Menguasai perusahaan competitor ialah salah satu strategy untuk memenangkan persaingan.
Contoh:
Issue yang paling hot ketika ini ialah penjualan Yahoo. Google Inc dan Microsoft Inc. sedang berusaha keras untuk bisa mengakuisi Yahoo. Kita ketahui ketiganya ialah raksasa search engine terbesar di muka bumi ini untuk kala sekarang. Kita sama-sama lihat apakah nanti yahoo karenanya akan di akuisi oleh Google Inc. atau Microsoft Inc. Bagi saya pribadi sebagai publisher (walaupun kecil-kecilan) saya sangat berharap Google lah yang nantinya mengakuisi yahoo. Saya punya interest tersendiri mengapa saya berharap Google (bukan Microsoft), bukan lantaran saya pemakai blogspot (anak perusahaan google), tetapi lebih lantaran search engine strategy saja.

Okay, saya rasa cukup untuk alasan mengapa penggabungan usaha.


Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha

Pengambila-alihan suatu perjuangan lain, sejatinya hanya dengan 2 (dua) kemungkinan cara, yaitu:

[a]. Net Asset Acquisition (Pengambil-alihan “Aktiva Bersih”)

Jika yang diambil-alih ialah aktiva bersihnya, maka penggabungan perjuangan tersebut diacatat sebagai MERGER atau bisa jadi CONSOLIDATION. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah kini berada di bawah satu entitas.

So, iZZit a Merger or a consolidation?.

Okay….

Jika sesudah pengambil-alihan terjadi, perusahaan investee dibubarkan (dilikuidasi) dan perusahaan hasil penggabungan menggunakan bendera perusahaan investor (pengakuisisi), maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “MERGER”.

Contoh: Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan XX

Sedangkan bila sesudah penggabungan terjadi, kedua perusahaan atau lebih semuanya dibubarkan (dilikuidasi) dan muncul bendera gres dengan nama entitas gres sebagai hasil peleburan kedua perjuangan (atau lebih) yang melanjutkan usaha, maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “CONSOLIDATION”.

Contoh : Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan ZZ


[-]. Share Acquisition (Pengambil-alihan saham).

Dalam hal ini, pengambil-alihan dilakukan dengan cara membeli saham lebih banyak didominasi berhak-suara perusahaan investee (bukan dengan mengambil alih aktiva bersihnya).

Selanjutnya….

Jika perusahaan yang diambil-alih dibubarkan (dilakuidasi), maka bentuk ini dicatat sebagai “MERGER” atau bisa jadi “CONSOLIDATION” (berlaku ibarat net asset acquisition di atas).

Sedangkan bila perusahaan terakuisisi tidak dibubarkan dan tetap sama-sama beroperasi, maka penggabungan ini dicatat sebagai “SHARE ACQUISITION”. Selanjutnya, perusahaan pengakuisisi disebut sebagai "PARENT COMPANY (Perusahaan Induk)" sedangkan perusahaan terakuisisi selanjutnya disebut sebagai “SUBSIDIARY (Anak Perusahaan)”.

Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali, cukup hanya dengan menguasai saham mayoritas.

Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan (parent company) ialah perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary), biasanya melalui pemilikian lebih banyak didominasi di saham biasa.


Merger & Acquisition - Financial Planning View

Berikut ini ialah slideshow, yang mempresentasikan "Bagaimana Merger & takeover dilihat dari perspektif Financial Planning" sebuah kajian dari sudut pandang berbeda mengenai Merger & Acquisition. Sangat manis bagi rekan-rekan yang ketika ini sedang mengelola keuangan dan mungkin sedang berencana (atau sudah) melaksanakan acquisition (takeover). It is a good knowledge about "how a merger & takeover should be financed and what the implication is".

Slideshow ini disediakan oleh sahabat baik saya yang sedang menempuh study Master Financial Planning di Griffith University. Thanks Yulie untuk materi ini. Best of luck for you as always. GBU.


Merger & Acquisition Accounting – Part 2 dengan pola kasus, penjurnalan sampai pelaporannya.


KOMPONEN STRATEJIK YANG RELEVAN TERHADAP LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN

Menurut Arthur A. Thompson (Crafting and Excuting Strategy : 2012) digambarkan bahwa terdapat lingkungan makro dari sebuah perusahaan di luar dari industri perusahaan itu. Gambar ini memperlihatkan faktor apa saja yang dapat mensugesti bisnis dari sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya, yang terdapat beberapa komponen yang termasuk di dalam lingkungan makro  atau lingkungan eksternal perusahaan.

Lingkungan makro menggambarkan suatu situasi diluar perusahaan yang dapat mensugesti kinerja perusahaan. Perusahaan mengamati lingkungan makro dengan melaksanakan penelitian dalam mengantisipasi lingkungan yang mudah berubah, harus memperhatikan enam komponen yang dapat mensugesti perusahaan dalam berusaha. Komponen – komponen tersebut meliputi faktor demografi, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, politik, dan hukum serta lingkungan sosial budaya. Setiap komponen dalam lingkungan makro dapat mensugesti perusahaan dalam menghadapi iklim persaingan dinamis.


Sumber : Thompson A., Peteraf, M., Gamble, J., & Strickland, L. (2012, p47). Crafting and Excuting Strategy 18th edition. New York : McGraw - Hill
·                Faktor Politik dan Hukum
Tindakan pemerintah juga akan mensugesti taktik yang dapat menawarkan peluang maupun hambatan usaha. Keuntungan ekonomi merupakan salah satu alasan pemerintah memberi perlindungan kepada perusahaan, karena alasan keamanan dan tenaga kerja serta alasan lainnya. Bantuan tersebut dapat berupa subsidi, proteksi, pembelian dalam jumlah besar untuk barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan kecerdikan yang mengarah pada perkembangan perusahaan (Bloom dan Boone, 2006:45).

·                Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi spesifik yang umum dianalisis dalam lingkungan pemasaran ialah tahap siklus bisnis, gejala inflasi, kebijakan keuangan, kebijakan fiskal dan neraca pembayaran (TH. Goh dan Kheng – Hor, 2003:47).

·                Faktor Sosial Budaya
Masyarakatlah yang membentuk keyakinan dan nilai dasar pada diri kita, bentuk standar yang memerintahkan bagaimana kita berafiliasi dan berinteraksi dengan orang lain. Setiap tempat memiliki nilai dasar yang berbeda mengenai, kebebasan, kepribadian, kepraktisan, pencapaian, peningkatan, perikemanusiaan, kenyamanan dan kesehatan merupakan hal yang penting untuk mengadaptasi produk ddengan nilai dasar budaya yang dipegang oleh para konsumen (Bloom dan Boone, 2006:44).

·                Faktor Teknologi
Faktor teknologi dapat mensugesti acara pemasaran karena teknologi memungkinkan untuk mengubah cara hidup dan contoh konsumsi manusia. Hasil yang optimal akan diperoleh jikalau didukung dengan penggunaan teknologi yang modern misalnya komputer untuk kasir akan mempercepat pembayaran (Kotler, 2004:169).

·                Faktor Lingkungan Alam
Lingkungan alam dapat berkembang menjadi rusak disebabkan ulah manusia. Kerusakan lingkungan menyebabkan penipisan sumber daya alam, dan penipisan ini akan menimbulkan korelasi ekologis antara insan dan alam semakin tidak bersahabat. Tindakan bijaksana diharapkan dalam mengantisipasi kekurangan materi baku, meningkatnya biaya energi, populasi penduduk, dan perubahan tugas pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup (Kotler, 2004:167).

·                Faktor Demografi
Faktor yang merupakan huruf statistik dari pasar yang anda tuju, mencakup skala atau ukuran, distribusi usia, komposisi keluarga, gabungan etnik, mobilitas, serta distribusi strategis dan kesemua variabel yang telah dituliskan menentukan potensi dan daya beli serta perubahan – perubahan yang terjadi dipasar (Bloom dan Boone, 2006:42).
 
Analisa tersebut menggunakan teknik PESTEL yang merupakan singkatan dari Economy, Social, Political dan Technology serta ditambahkan Environment dan Law & Regulations. Kerangka PESTEL digunakan untuk mengidentifikasi faktor – faktor lingkungan makro yang dapat mensugesti taktik bisnis, dan menilai bagaimana faktor tersebut dapat mensugesti kinerja bisnis dikala ini dan masa yang akan datang. Teknik ini dapat membantu dalam melihat secara keseluruhan kondisi lingkungan dari Industri yang akan dituju.

Apa faktor strategis yang relevan di dalam lingkungan makro? Industri berbeda secara signifikan bagaimana mereka dipengaruhi oleh kondisi lingkungan makro yang luas. Mengidentifikasi faktor-faktor ini ialah strategis yang relevan ialah langkah pertama untuk memahami bagaimana sebuah perusahaan terletak di lingkungan eksternal. Analisis PESTEL faktor politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, lingkungan / ekologi, dan hukum / peraturan menyediakan kerangka kerja untuk mendekati problem ini secara sistematis. Mengidentifikasi fitur strategis yang relevan dari lingkungan makro menetapkan tahapan untuk analisis yang akan datang, karena mereka memainkan tugas penting dalam menentukan potensi industri untuk keuntungan yang menarik.

Setelah kita bahas Teori konsolidasi, sekarang saatnya untuk bahas tehnik konsolidasi, bagaimana membuat laporan keuangan konsolidasi. Untuk memastikan topic ini mampu dipahami dengan mudah, saya akan mencoba menunjukkan penjelasan dari teori dan pola yang paling sederhana dahulu. Nanti semakin ke belakang akan semakin di kembangkan dengan pola kasus yang lebih rumit, seiring dengan berkembangnya pemahaman.

Untuk mempersingkat waktu, kita pribadi ke problem konsolidasi.



Laporan Keuangan Konsolidasi dikala akuisi.

Contoh: Pengambil-alihan aktiva bersih

Putra Inc (P) mengambil alih net asset (aktiva bersih) PT. Sherrine (S) dengan cash $500,000. Asumsi: Nilai Buku sama dengan nilai wajarnya/Harga pasarnya (Fair/Market Value). Neraca kedua perusahan sebelum proses akuisi nampak ibarat dibawah ini:



 sekarang saatnya untuk bahas tehnik konsolidasi LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – 1Laporan Keuangan Konsolidasi - Part2.

Sejauh ini kita di Accounting, Finance & Taxation sudah berinteraksi dengan cukup baik, akan tetapi itu gres komunikasi dua arah saja (member & author/admin), rasanya masih kurang lengkap. Rasanya akan lebih indah dan lebih hangat bila kita sanggup mewujudkan komunikasi 4 (empat arah). Terlebih-lebih bila kita sanggup saling mengenal dalam scheme yang lebih real (lebih nyata) lagi, sangat mungkin kita (author vs member, member vs member) sanggup membina persaudaraan, kekerabatan, bersilaturahmi, persahabatan, bahkan mungkin mengembangkan network untuk kepentingan business/usaha atau career, why not?


Komunikasi 4 (empat) arah

Komunikasi 4 (empat) arah yang saya maksudkan disini adalah:

Member Vs Author
Member Vs Member

Sebenarnya, hal itu sudah dimungkinkah oleh flatform blog ini, yaitu di sajian “komentar (comment)” yang telah disediakan.

Interaksi sanggup dilakukan dengan cara member menanggapi pertanyaan, keluhan (atau apapun itu) dari member lain. Sejauh ini saya belum melihat adanya member menanggapi pertanyaan member yang lain. Padahal mungkin itu sangat bermanfaat, saling menanggapi dalam kerangka “saling mengisi dan melengkapi”.

Misalnya:

[-]. Salah satu member (atau pengunjung non-member) menanyakan sesuatu, member lain sanggup menawarkan balasan (atau tanggapan) mengenai pertanyaan itu, dengan menulis komentar dihalaman yang sama.

[-]. Salah satu member (atau pengunjung non-member) menanggapi goresan pena saya, member sanggup menawarkan tanggapan (apapun itu tanggapannya, entah itu berupa pertanyaan atau pernyataan, dsb) dengan menulis komentar dihalaman yang sama.

[-]. Jika member lain merasa punya pandangan (pendapat/opini) yang berbeda terhadap pandangan/opini member yang sudah disampaikan, sanggup disampaikan juga dengan cara menulis komentar di halaman yang sama.

Itulah fungsi-nya link komentar (Comment Link) yang disediakan di ujung bawah article, tujuannya: supaya model komunikasi ibarat di atas sanggup diwujudkan.

Mungkin saya agak terlambat untuk mensosialisasikan hal ini. Di kesempatan ini, saya ingin encourage, saya ingin mengajak rekan-rekan pengunjung (member maupun non-member) untuk berinteraksi dengan lebih intensif lagi, biar suasana kekeluargaan dan kebersamaan layaknya sebuah community sanggup kita rasakan bersama.

Ada sebuah quote classic : “Beban yang sama akan terasa lebih ringan bila dipikul bersama orang banyak dibandingkan bila dipikul sendiri”.

Saya tambahkan satu quote lagi: “Suka cita (kegembiraan) akan bermetamorfosis kebahagiaan yang indah apabila kita nikmati bersama-sama”.

Yet, saya percaya (setidaknya berdasarkan saya) berkomunikasi; memberikan pendapat, menaggapi pernyataan orang lain, mempertahankan pendapat, ber-argumentasi, berkompromi, bersabar, bersopan-santun, bertegur sapa, yaitu salah satu pembelajaran penting sebagai manusia untuk menuju ke-kedewasaan yang tidak seharusnya kita abaikan, termasuk peningkatan jenjang career.

Saya tidak sanggup bayangkan bila saya harus berhadapan dengan seorang supervisor/kepala bagian/kepala seksi/manager/director yang tidak sanggup berkomunikasi, yang hanya sanggup memperlihatkan power (kekuasaan) nya untuk mengoperasikan pekerjaan atau usaha. Atau hanya berilmu sendiri, tanpa sanggup menawarkan bimbingan pembinaan kepada bawahannya.

Yang saya sampaikan berikut ini, mungkin hal yang bodoh (silly) bagi rekan-rekan sekalian, tapi buat saya ini yaitu sangat penting….

10 hingga 7 tahun yang lalu….. saya desperately ingin sanggup tersenyum dan tertawa dengan lepas (read;tulus). Saya merasa mengalami kesulitan besar lantaran tidak sanggup tersenyum & tertawa dengan lepas. Mungkin hal ini disebabkan oleh kebiasaan saya yang selalu serius bahkan cenderung tegang semenjak jaman kuliah akuntansi hingga tahun-tahun pertama saya bekerja. Belajar untuk sanggup memasang tampang hirau taacuh dan serius, rasanya sudah cukup bagi saya. I can perform those tasks very well, julukan “wajah dingin, preman accounting, heartless, dsb” is enough buat saya, yang mana saya samasekali tidak gembira oleh karenanya.

Justru sesudah saya semakin usang bekerja, saya merasa kesulitan lantaran saya tidak sanggup tertawa/tersenyum dengan lepas. Waktu itu, saya selalu merasa… setiap kali saya mencoba tertawa, rasanya hambar bahkan cenderung masam. Ugh!... sungguh sebuah beban bagi saya. Saya pikir “bisa tertawa lepas” itu yaitu pecahan dari pembelajaran untuk sanggup menjadi lebih dewasa, termasuk lebih professional.

Sampai ketika inipun, saya masih belum sebagus rekan-rekan di marketing/management lainnya dalam hal tertawa/tersenyum dengan lepas. Tetapi saya terus take practices, practices, selalu banyak tersenyum/tertawa disetiap kesempatan (tentunya tidak pada ketika meeting duduk perkara penting dengan stakeholder!).

So, let’s learn to communicate :-) jangan hingga ibarat saya (untuk berguru tertawa pun rasanya lebih sulit dibandingkan berguru analysis korelasi/regresi).


Berbagi Profile

Saya mengerti, mungkin komunikasi menjadi tersendat (tidak lancar) lantaran merasa tidak cukup saling mengenal (tak kenal maka tak komunikatif).

Untuk itu, saya berencana untuk menampilkan profile rekan-rekan member disini. Tentunya ini bagi rekan-rekan yang mau menyebarkan profile dengan member yang lain, yang bersedia/mau di publikasikan, dilihat oleh member yang lain. Bagi rekan-rekan yang tidak ingin dipublikasikan tentu saja boleh (itu pilihan anda), saya menghargai privacy rekan-rekan sekalian.

Untuk mewujudkan hal itu, saya meminta kesediaan rekan-rekan untuk mengirimkan profilenya kepada saya di: lie.dharma.putra@gmail.com

Contoh profile:

Photo diri: boleh tanpa photo (tetapi alangkah bagusnya bila dengan photo)

 akan tetapi itu gres komunikasi dua arah saja  ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION COMMUNITY
Nama: Lie Dharma Putra (wajib isi)
Profesi: Accountant & Financial Controller (wajib isi)
Tahun Lahir: 1945 (wajib isi)
Alamat: Taman Danau Biru No. 6, Lippo Karawachi, Tangerang (boleh tidak isi)
Kota: Tangerang (wajib di isi)
Telp Kantor: 021-855559999 (boleh tidak isi)
Telp Rumah: 021-681324500 (boleh tidak isi)
Mobile: 0811194545 (boleh tidak isi)
E-mail: lie.dharma.putra@gmail.com (wajib diisi/di usahakan email yang valid)

Profile nanti akan saya store di satu halaman besar, kemudian dipublikasikan. Semua member (baik yang punya profile atau tidak) akan sanggup mengakses (melihat profile yang dipublikasikan).

Dengan profile yang dipublikasikan nanti, antar member sanggup saling mengenal dengan lebih baik, sehingga sanggup membina persaudaraan/persahabatan ibarat yang diharapkan.

Sekalilagi, ini hanyalah anjuran (bagi yang mau) saja, bukan suatu keharusan. Sekali lagi, saya menghargai privacy anda.

Saya tidak akan pernah mempublikasikan/memberikan/mensharing/memindah-tangankan data apapun yang pernah anda kirimkan kepada saya (never!) tanpa seijin anda.

Apapun pendapat anda mengenai planning pembentukan “Accounting, Financial & Taxation Community” ini, saya menunggu tanggapan dari rekan-rekan sekalian. Silahkan sampaikan pendapatnya di halaman ini (hitung-hitung berguru memberikan pendapat), mari kita bersuara. Sebelumnya saya ucapkan terimaksih.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.