Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New


Keputusan  Material  Yang Memerlukan Persetujuan RUPS

Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melaksanakan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melaksanakan penggantian atau pemberhentian  anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi.

Apa itu Tarif Bea Masuk MFN (Most Favourable Nations), CEPT, EHP (Early Harvest Package), NT (Normal Track), ST (Sensitive Track)? Apa tujuannya, bagaimana implementasinya? Mungkin gosip ini memiliki kegunaan bagi rekan-rekan yang menggeluti aktifitas Export dan Import, apa pentingnya bagi dunia perpajakan dan accounting?

Mengikuti perkembangan (updated) hal-hal yang bekerjasama dengan aktifitas business kita ialah vital sifatnya, termasuk export – import. Tidak diragukan lagi, untuk Indonesia, hal-hal yang berbau export-import selalu menarik. Mengapa?

[-]. Export ialah andalan devisa Indonesia setelah Gas dan Minyak Bumi
[-]. Untuk supply banyak jenis kemoditi, Indonesia masih bergantung pada Import

Strategic value inilah yang hingga ketika ini masih digarap terus oleh pelaku bisnis di Indonesia, business export-import hingga tahun ini tetap bersinar, meskipun kita tidak menutup mata akan kompetisi yang semakin ketat dengan sesama negara ASEAN dan ASIA.


Hubungan-nya dengan accounting dan perpajakan?

Sangat erat. Bagi rekan-rekan di accounting dan perpajakan yang kebetulan sedang memagang perusahaan export-import, memahami tehnis penghitungan bea masuk, ppn import dan pph pasal 22 import termasuk wajib. Tidak boleh tidak tahu. Dan kehadiran anda diperusahaan akan menjadi lebih berarti jikalau anda memahami tata cara dan prosedur export-import, mengapa?

Terutama bagi perusahaan yang banyak melaksanakan import, structure cost sangat didominasi oleh aktifitas import. Mulai dari inventory, freight cost, bea masuk, insurance, dll.

Kita eksklusif ke topic…….


Tarif Bea Masuk MFN

Apa itu “Tarif Bea Masuk MFN”?
Tarif Bea Masuk MFN (Most Favourable Nations) ialah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari negara lain, kecuali negara yang memiliki perjanjian khusus mengenai tarif bea masuk dengan Indonesia.

Apa tujuan “Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk MFN”?
Untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, menunjukkan kepastian hukum bagi investor, menunjukkan pertolongan bagi konsumen, dan meningkatkan efisiensi manajemen kepabeanan, maka tarif bea masuk MFN akan diubahsuaikan secara bertahap sehingga secara relatif menjadi harmonis, rendah dan uniform pada tahun 2010. Pola pembiasaan tarif bea masuk ini disebut Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk, 2005-2010.


Implementasi Harmonisasi Tarif

Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahap I telah tamat dirumuskan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591/PMK.010/2004 tanggal 21 Desember 2004. Keputusan ini berisi program/jadwal pembiasaan tarif bea masuk produk-produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi baja untuk kurun waktu 2005-2010. Dengan implementasi kegiatan tersebut, maka tarif bea masuk Indonesia pada tahun 2010 akan relatif harmonis, rendah dan uniform.

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591/PMK.010/2004 tersebut, Menteri Keuangan menetapkan kembali tarif bea masuk keseluruhan produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi-baja dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 600/PMK.010/2004 tanggal 23 Desember 2004. Tarif bea masuk yang gres ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2005 dan meliputi 1.964 pos tarif. Dari jumlah ini, tarif bea masuk yang mengalami perubahan pada tahun 2005 ialah sebanyak 239 pos tarif (96 pos tarif mengalami kenaikan dan 143 pos tarif mengalami penurunan).


Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA

Apa itu Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ?
Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ialah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari negara-negara anggota ASEAN yang dilengkapi dengan Formulir-D (Certificate of Origin). Secara umum, ketika ini tarif bea masuk CEPT for AFTA ialah 0-5%, kecuali produk-produk yang masuk Exclusion List. Berdasarkan kesepakatan antar negara ASEAN, 60% dari seluruh pos tarif (10 digit) harus memiliki tarif bea masuk 0% pada tahun 2005.

Implementasi Tarif Bea Masuk CEPT for AFTA ?
Untuk memenuhi kesepakatan tersebut, Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.010/2005 tanggal 18 Mei 2005. Dalam PMK tersebut tarif bea masuk 1.571 pos tarif diturunkan dari 5% menjadi 0%, sehingga secara keseluruhan ketika ini terdapat 60,5% dari seluruh pos tarif memiliki tarif CEPT 0%. Jumlah pos tarif dengan tarif CEPT 0% secara bertahap akan bertambah sehingga pada tahun 2010 perdagangan antar negara ASEAN tidak terdapat lagi hambatan tarif bea masuk.


Tarif Bea Masuk ASEAN-China FTA

Angin segar bagi rekan-rekan yang sering melaksanakan import dari china.

Apa itu Tarif Bea Masuk ASEAN-China FTA?
Adalah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke Indonesia dari China dan/atau negara ASEAN lainnya yang dilengkapi dengan Formulir-E (Certificate of Origin). Dalam rangka kerjasama perdagangan ASEAN-China disepakati untuk menurunkan tarif bea masuk secara bertahap dalam tiga kategori, yaitu Early Harvest Package (EHP), Normal Track (NT) dan Sensitive Track (ST).

Dan ini detailnya:

EHP (Early Harvest Package):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2004 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 0% pada tahun 2006. Program ini telah diimplementasikan oleh Indonesia dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 355/KMK.01/2004 (EHP ASEAN-China, terdiri dari 527 pos tarif) dan 356/KMK.01/2004 (EHP Bilateral Indonesia-China, terdiri dari 46 pos tarif). Tarif bea masuk produk-produk ini menjadi 0% pada tahun 2006, baik di Indonesia maupun di China.

Normal Track (NT):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2005 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 0% pada tahun 2010 dengan pengecualian sejumlah pos tarif yang dapat diturunkan menjadi 0% pada tahun 2012. Tim Tarif ketika ini sedang merumuskan kegiatan normal track yang diperkirakan meliputi lebih dari 9.000 pos tarif.

Sensitive Track (Normal Sensitive dan Highly Sensitive):
Adalah kegiatan penurunan tarif bea masuk antara ASEAN dan China yang dilakukan lebih lambat dari normal track. Sesuai kesepakatan, produk yang masuk Sensitive track memiliki tarif maksimum 20% pada tahun 2012 dan diturunkan secara bertahap sehingga menjadi 5% pada tahun 2018. Sedangkan tarif bea masuk produk highly sensitive tidak boleh melebihi 50% pada tahun 2015. Program ini dirumuskan bantu-membantu dengan Normal Track dan akan ditetapkan dalam satu paket sebagai implementasi dari agreement on Trade in Goods ASEAN-China FTA yang ditandatangani pada bulan Nopember 2004 di Vientiane, Laos.

Bagi rekan-rekan yang sudah memiliki dan membaca buku HS Code Nomenclature, pasti menemukan multiple-coloumn, masing-masing: MFN, CEPT dan AC-FTA. Kolom ini akan terus bertambah apabila kesepakatan FTA antara ASEAN dengan mitra dialog lainnya (i.e.: Korea, Jepang, Australia/New Zealand).

Informasi tambahan:

[a]. HS Code Nomenclature terbaru (2007)

Jika ada diantara rekan-rekan belum memiliki Nomenclature HS Code terbaru (2007) dan bermaksud memilikinya, boleh menghubungi saya di : lie.dharma.putra[at]gmail.com.

Detail Buku:

Isi buku: Daftar komoditi import, beserta tarif-tarif nya (tarif bea masuk dan PPn Import-nya), dikelompokkan sesuai jenis dan materi baku komoditi-nya.

Jumlah Halaman: 1093 halaman.

Jenis file: PDF file, jikalau butuh hard copy juga mampu saya bantu.


[b]. Free Calculator Bea Masuk, PPN & PPh Pasal 22 Import

Sekarang anda mampu memperoleh calculator penghitung Bea Masuk, PPN & PPh Pasal 22 Import disini. Caranya mudah. Silahkan baca detailnya di : Calculator Bea Masuk, PPN & PPh Import.

Informasi lebih lengkap dan detail mengenai Tarif Bea Masuk MFN, CEFT, NT & ST, silahkan hubungi DJBC.

Kali ini, aku mau bagi-bagi: SPREADSHEET BANK RECON (REKONSILIASI BANK), NERACA (BALANCE SHEET) & LABA RUGI CUMA-CUMA (dengan nama rekening yang sudah lengkap, dan dilengkapi dengan formula, anda cukup memasukkan angkanya). Mungkin rekan-rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi, alasannya yaitu sudah ada "Instant Accounting Software". tapi bagi rekan-rekan yang mengurus UKM (Small business), mungkin masih membutuhkannya.

Saya sendiri membagikannya bukan alasannya yaitu aku sudah tidak membutuhkannya lagi, bukan juga alasannya yaitu aku sudah menggunakan accounting software yang nan-canggih. Lebih alasannya yaitu ingin membuatkan saja. Toh ini sesuatu yang sanggup dicopy (tanpa membuatnya menjadi susut), so makin banyak yang sanggup memakai, aku pikir akan makin bagus.

Dikantor aku menggunakan Lean Accounting-nya SAGE (MAS200) yang sudah sangat terintegrasi, mulai dari book-keeping, Credit System, Inventory Management, Production Planning, Budgeting, Forecasting, dan lain-lain. Di notebook maupun desktop aku langsung dirumah ada setidaknya 5 accounting software (3 fully licenced & 2 atau lebih piraced), ada 3 software statistic. Wait.... jangan salah mengerti, aku tidak bermaksud bragging or sacking or else. Saya ingin mengatakan.....

"Somehow, aku masih banyak menggunakan spreadsheet untuk keperluan analysis. Data aku export dari system ke spreadsheet kemudian aku analyze... bahkan aku masih punya template dari lotus & symponi yang aku buat waktu masih jamannya sekolah. Mungkin rekan-rekan kini sebagian besar sudah sebagian besar tidak kenal lotus or symponi. Itu spreadsheet yang terkenal sebelum ada windows".

Ok, enaugh ngobrol dan curhatnya...

Next is Q&A's session, bukan Quality Assurance, tapi Questions and answers :P

[Q]. What is the price?
[A]. As the title its says, the price is as much as "not even single red dim", alias gratis.

[Q]. Why?
[A]. Come on, ini bahkan lebih gampang dibandingkan aku menciptakan posting laporan case study setiap hari disini untuk even anonymous. Lagian aku hanya ingin berbagi.

[Q]. Sampai kapan gratisnya?
[A]. Sampai anda mendelete-nya daro computer anda

[Q]. Is it a password protected spreadsheet?
[A]. No.

[Q]. Is there any debugging guidance?
[A]. Ini hanya "plain simple spreadsheet" no broken, no even macro's command, I believe it doesn't necessary.

[Q]. May I get 3 of them?
[A]. Don't be greedy, that is not good for your fat (kidding :p), sayang sekali anda harus menentukan salah satu.... either one please...

[Q]. How are you going to deliver the gift?
[A]. I am going to submit it to right in your inbox, I am not going to use feeder agent anylonger for such gift delivery, it was too much delay we did before.

[Q]. Final Q..... Bagaimana cara mendapatkannya?, ada hukum main?
[A]. Tentu saja... kita main gundu waktu kecil saja ada aturannya, masa ini tidak... "APA KATA DUNIA...!"... :-))

Okay... caranya mudah:

Tulis komentar di halaman posting ini (mohon tidak di shoutbox, shoutbox khusus aku pakai untuk tanya jawab singkat saja). Commentnya cukup katakan anda ingin minta "spreadsheet: REKONSILIASI BANK" atau "Spreadsheet: LAPORAN LABA RUGI" atau "Spreadsheet: NERACA", cantumkan e-mail address anda, dan.....


Dan jawab pertanyaan poolling aku dibawah ini:

Jika aku menciptakan software (piranti lunak) accounting/perpajakan/keuangan sederhana, piranti kerja apa yang paling anda butuhkan?

Jawab (boleh menjawab lebih dari 1, cukup sebutkan hurufnya saja):

[a]. System penggajian, mulai dari gajian menurut menit lamanya bekerja, dengan rate tertentu yang sanggup anda tentukan sendiri, hingga menghasilkan slip gaji, terintegrasi dengan perhitungan PPh Pasal 21, uang muka PPh 21, dan mengasilkan bukti potong PPh 21, SPT PPh 21 Masa dan Bukti Potongnya.

[b]. Penghitung Penyusutan dan amortisasi, dilengkapi dengan fitur kapitalisasi biaya perolehan dan maintenance, disediakan pilihan metode penyusutan, dihitung menurut tanggal perolehan (bukan bulan dan tahun saja), terintegrasi dengan blanko lampiran khusus A1 SPT PPh Badan (Pasal 29).

[c]. Penghitung persediaan, EOQ, Inventory cost, dilengkapi dengan multi unit conversion, matrix colour dan size.

Sekarang silahkan click link komentar dibawah, jawab pertanyaan aku di atas, sebutkan spreadsheet yang anda inginkan, jangan lupa tinggalkan e-mail address anda secara unique (i.e.: putra[at]yahoo.co.id, dan lain sebagainya).

Enjoy!

L.D.Putra

Update: 10-Apr-08

[1]. Spreadsheet akan di deliver ke inbox e-mail anda paling lambat 1 x 24 jam.

[2]. Yang belum pernah subscribe di sini, silahkan subscribe dahulu, caranya? lihat di ujung halaman ini.

[3]. Saya luruskan, anda perlu menyebutkan:

Spreadsheet yang anda minta sekarang (salah satu: Bank Rekonsiliasi/Neraca/Laba-Rugi)

Dan sebutkan software yang anda paling butuhkan untuk masa yang akan datang (sehingga aku sanggup perioritaskan develope yang mana dahulu.

[4]. Penting: jangan lupa sebutkan e-mail anda, kalau belum silahkan ulangi sebutkan.


Thanks,
Putra

Update: 12-April-2008

Just for your information........

Ternyata template "Bank Reconciliation" dalam file "Word Processor" di luar sana di jual seharga USD 10.00, wahhh... berapa ya kalo di Rupiahkan?, kira-kira jadi Rp 91,000,- dan masih dalam file "Ms Word".
rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi SPREADSHEET BANK RECON, NERACA & LABA RUGI CUMA-CUMADisini aku tidak mengeluarkan template atau form dalam Ms Word file, itu hanya cocok untuk "Secretary" atau "Receptionist" or else. Untuk rekan-rekan di accounting pastinya harus dalam spreadsheet, sudah ada formulanya (dan FREE tentunya).... :-)
So Grab yours now, while they are FREE!

Enjoy!


 RUPS,  Penyelenggaran  RUPS yang  Transparan,  Wajar,  dan Akuntabel

RUPS prinsip dasarnya sebagai organ perusahaan yang merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Pengambilan keputusan RUPS harus dilakukan secara wajar dan transparan dengan memperhatikan hal-hal yang diharapkan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat dalam RUPS harus terdiri dari orang-orang yang patut dan layak (fit and proper) bagi perusahaan.

RUPS harus diselenggarakan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, serta dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah. Penyelenggaraan RUPS merupakan tanggungjawab Direksi. Penyelenggaraan RUPS yang transparan yakni adanya keterbukaan mengenai gosip perusahaan secara akurat dan sempurna waktu yang harus dilakukan dan mencakup informasi  mengenai kinerja keuangan perusahaan, transaksi benturan kepentingan, pengelolaan risiko, struktur pengelolaan dan kebijakan perusahaan. Laporan keuangan harus diaudit oleh auditor independent, kompeten dan memiliki kualitas yang tinggi.

Dari feedback yang masuk ke Accounting, Finance & Taxation Blog, yang isinya pandapat user (visitor) mengenai blog ini, saya memperoleh gambaran perihal kesulitan-kesulitan (issues) yang dialami oleh user/visitor, apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus saya perbaiki/tingkatkan. Walaupun itu gres pendapat beberapa orang saja, tetapi sudah menjadi signal untuk saya follow up.

Pada kesempatan ini saya akan memperlihatkan jawaban dan penjelasan mengenai issues yang telah disampikan oleh beberapa user (saya pikir user juga perlu mengetahui) yaitu:


Issue-1: Pengelompokkan Artikel

“Artikel/tips sebaiknya dikelompokkan (mungkinmenjadi kategori : Accounting, Perpajakan, Export Import)”.

Jika semua (sebagian besar) artikel pernah dibaca, obviously bahwa dalam setiap artikel yang dibahas, tidak berfocus pada salah satu category saja (misal: pajak saja, atau accounting saja, atau export import saja), melainkan “Mixed and Match”, mengkaitkan antara satu category dengan category yang lain.

Misalnya:

Saat membahas perlakuan aktiva tetap, pasti ada kajian perpajakannya.
Saat membahas masalah PPh pasal 21, pasti ada perlakuan akuntansi (pencatatan) atas PPh 21-nya.

Karena memang diantara itu semua saling berkait.

Salah satu kelemahan proses pembelajaran formal (bangku kuliah/pendidikan resmi lainnya), maupun e-learning di situs-situs, pokok bahasan jarang (bahkan mungkin mostly tidak) diintegrasikan dengan aspek lain yang terkait, melainkan diajarkan pada mata kuliah yang berbeda, pada hari/jam yang berbeda, bahkan oleh dosen/pengajar yang berbeda (yang pastinya style, teladan kasusnya berbeda at the most). Meanwhile, pada prakteknya (dunia kerja), mampu atau tidak mampu harus menghadapi satu kasus yang memang terkait satu dengan lainnya. Tidak mampu hanya memahami bagaimana caranya menjurnal saja, atau bagaimana caranya menghitung pajak saja, tetapi harus menyelesaikan masalah yang memang sudah satu paket yang terkait.

Hasilnya?, pembelajaran menjadi sebuah perjalanan yang panjang, harus bekerja puluhan tahun gres mampu mengkaitkan antara masalah yang satu dengan masalah yang lain, mengkaitkan antara kasus perpajakan dengan kasus accounting, atau sebaliknya.

Berangkat dari kenyataan itulah saya mencoba untuk me-minimize dan meng-eliminasi kemungkinan menyerupai itu, semoga mampu menjadi “short-cut”.

Itulah sebabnya mengapa sulit melaksanakan pembagian terstruktur mengenai topic dan membuat list terpisah-pisah berdasarkan kelompok pajak, kelompok accounting dan kelompok export-import (mungkin nanti akan ada kelompok lembaga keuangan, kelompok pasar uang dan pasar modal, kelompok non-profit organization).

Sebetulnya sudah ada kemudahan “KATEGORI”, dari sini bergotong-royong topic mampu ditelusuri lebih detail lagi.

Misalnya : Cost, Cash, aktiva, pajak, export-import, dan lain-lain.

Tetapi, masukan ini masih sangat berkhasiat bagi saya, untuk itu saya mencoba untuk memilahnya menjadi beberapa kelompok, menyerupai yang telah ada sekarang. Nanti kita lihat, apakah ini akan lebih effective atau sebaliknya.


Issue-2: Lay-out

[a]. Semua berada di satu halaman saja (halaman muka), mulai dari artikel, daily topic, chat/shout-box, subscription column, etc.

Itulah perbedaan flatform blog dibandingkan situs. Blog hanya memiliki satu halaman saja, log (posting) dibuat memanjang kebawah (jika melihat blog-blog lain, tentu anda akan banyak menemui blog yang postingnya memanjang kebawah), ditambah dengan satu side-bar memanjang kebawah. That is blog. Tetapi blog juga memiliki kelebihan, yaitu content (artikel) lebih dynamic, dan mampu interaktif, tidak menyerupai website/static site.

Banyak visitor yang berpikir kalau Accounting, Finance Taxation ialah sebuah situs (bukan blog) :P padahal hanyalah sebuah blog. hanya saja saya mencoba men-tweak dan hacking layoutnya semoga mampu menjadi halaman yang static+dynamic.

Did I sayThis is a blog, please don’t expect more” ?. No!, I said “We will make it, we will make it better and better”. Asal ada yang mendukung, kita akan buat menjadi lebih baik dan lebih nyaman lagi, definitely!. Let’s go for it!

[b]. Semua content selain artikel sebaiknya ditaruh disamping, semoga tidak setiap meng-click link, harus scrolling down untuk menemukan isinya.

Excellent!

Dari awal saya memang merasa, bahwa sangat mungkin user (visitor) gres akan kebingungan dan berpikir “kenapa setiap saya meng-click sesuatu, halaman yang muncul halaman ini lagi - ini lagi. Ugh!”, padahal sodara-sodara…. perubahan content terjadi ditengah-tengah (bukan di ujung atas screen) dan dapat dilihat jikalau di scroll kebawah.

Saya mengerti, itu suatu kesulitan. Untuk itu, sekarang artikel saya tempatkan di ujung atas, semoga pribadi kelihatan :-).

Tetapi memindahkan semua (selain artikel) ke side-bar (samping) ialah kendala untuk content yang tulisannya agak panjang, akan menjadi floating ke bawah, dan akibatnya, side-bar (bagian samping) akan menjadi sangat panjang kebawah, sementara di halaman tengan sudah kosong, sungguh menjadi bentuk yang aneh. Saya ingin tetap seimbang antara ujung samping dengan ujung tengah. Untuk itu saya sedang mencoba memperlebar episode side-bar, semoga mampu menampung goresan pena yang lebih panjang. Itu butuh waktu.

[b]. Lay-out-nya gelap.

Maaf, sebelumnya saya tidak mempertimbangkan kalau tidak semua user memakai LCD. Untuk itu saya sedang membuat lay-out yang lebih terang. We will make it brighter.

[c]. Lay-out-nya kaku dan monoton.

Yupz, dari awal saya selalu berpikir; bagaimana membuat layout yang tidak kaku, tetapi juga tidak obstructive nor deceiptive. Rasanya aneh, jikalau bacaan se-serious accounting/pajak harus dihiasi dengan animasi-animasi, flash, dan javascript yang fency-fency :-) atau graphic-graphic menyerupai social media macem friendster, myspace, atau situs-situs distributor jodoh, atau situs-situs iklan.

Hmmm… but let’s make it better anyway!


Issue-3: Download Spreadsheet ribet/tidak jelas

Berikut ialah usaha-usaha yang pernah saya lakukan:

[-]. Awalnya saya kesulitan mencari free file hosting, saya coba upload pribadi ke blog, akibatnya? Page load menjadi sangat lambat, dan visitor yang hanya sekedar ingin baca artikel pun menjadi kesulitan untuk membuka. That was worst.

[-]. Saya menemukan file storage, tetapi tidak lama kemudian, sudah dipenuhi oleh spam, banyak pihak yang mencoba gamming, spamming & bugging the system. Akibatnya, unduh tidak lancar lagi.

[-]. Saya menggunakan cara berbeda, yaitu mengirimkan pribadi ke e-mail pihak yang meminta. It’s much better actually, tetapi belakangan juga tidak cukup mulus, mengapa?

Banyak user/visitor yang tidak mematuhi aturan main, misalnya:

[-]. Subscribe memakai e-mail address yang tidak valid. Atau e-mail address valid, tetapi tidak melaksanakan verifikasi yang semestinya, akibat-nya…. Auto responder subscribe system-nya menjadi sangat sensitive, proses menjadi panjang, bahkan parahnya ada beberapa subscribe yang sungguh-sungguh, tetapi dipikir spam oleh system. Ini sangat saya sayangkan, rekan-rekan yang bersungguh-sungguh menjadi korban orang yang main-main dan mencoba bugging saja.
[-]. Minta spreadsheet tetapi tidak subscribe.
[-]. Meminta spreadsheet tidak dihalaman yang membahas masalah itu. Akibatnya, saya kesulitan untuk memeriksa setiap comment yang ada.
[-]. Meminta spreadsheet tetapi, tidak menyebutkan spreadsheet apa yang diminta.
[-]. Tidak/lupa meninggalkan e-mail address.
[-]. E-mail address yang diberikan tidak valid, atau salah ketik.
[-]. E-mail address yang diset dengan auto response, jadinya spreadsheet yang saya kirimkan bounced-back.
[-]. Spreadsheet yang saya kirimkan kena filter oleh e-mail penerima, sehingga spreadsheet masuk ke folder “junk mail” Bulk Folder” atau “spam folder”

Apakah saya sudah menyerah? Belum.

Keinginan saya sungguh besar untuk berbagi. Sekarang saya mencoba membuat sarana lain dan mengintegrasikannya dengan file storage yang lebih tinggi tingkat security-nya (agar tidak kena spam), semoga rekan-rekan bebas mendownload (bahkan tidak perlu saya ketahui siapa saja yang mendownload) tidak perlu ribet/sulit untuk mendownload.

Let’s make it better.

Sekalilagi thanks untuk feedback nya untuk Accounting, Finance & Taxation blog ini, sangat saya hargai dan akan menjadi pertimbangan utama dalam langkah-langkah perbaikan yang akan saya lakukan.

Karena banyaknya permintaan, dalam posting kali ini saya akan bahas mengenai : Alur Akuntansi, Prosedur dan Jurnal Tutup Buku. Bagaimana Alur Akuntansi sesungguhnya? Apa essence dari sebuah laporan keuang (financial statement)? Apa dan bagaimana essence dari tutup buku? Mengapa perlu tutup buku? Bagaimana mekanisme tutup buku? Bagimana jurnalnya? Bagaimana kaitannya dengan Laba? Bagaimana Kaitannya dengan Balance Sheet? Akan dibahas sesaat lagi.

Sesungguhnya ini yakni subject untuk basic accounting, tetapi sangat vital artinya, kunci awal pemahaman akuntansi. Failure on this knowledge, you gonna go to a middle of no where, lost!, Is that worst? Course not, kita masih bisa berguru lagi, berguru sama-sama lagi di sini. Fail and broke is happened just at the point of when saying “I am quit!”, isn’t it?

Saya berharap dengan artikel ini, anda akan memperoleh citra yang lebih utuh mengenai alur akuntansi, dari awal hingga ke awal lagi tanpa terputus, mempunyai fundament yang cukup dan siap menghadapi kasus akuntansi yang lebih complex. Dan… “Closing Journal Entry Headache No More!” :-)…”ternyata mekanisme dan jurnal penutupan buku itu gampang ya…”.


Accounting & Financial Statement Essence

Pembukuan (bookkeeping) dalam scoop yang lebih sempit atau Akuntansi (accounting) dalam scoop yang lebih luas yakni cerminan dari kondisi keuangan suatu acara bisnis (perseorangan maupun badan) yang di administrasikan.

Dengan kalimat sederhana, transaksi-transaksi yang yang dinilai/diukur, di catat, diakui dan di laporkan dalam accounting yakni reflection (=cerminan?) dari aktifitas bisnis itu sendiri. Sehingga, laporan keuangan (financial statement) merupakan instrument untuk menilai kondisi atau mengukur performance (kinerja) suatu bisnis atau perjuangan dalam scoop yang luas.

Elemen utama dari Laporan Keuangan intinya ada dua saja yaitu: Laporan Laba/Rugi (Profit & Lost Statement) dan Neraca (Balance Sheet). Sedangkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Equity Statement) hanyalah instrument tambahan, yang even untuk perusahaan yang belum go-public tidak diharuskan. Bukan berarti tidak penting, tentu saja penting untuk menganalisa liquiditas perusahaan dan rasi-rasio lainnya.

LAPORAN LABA/RUGI (Profit & Lost Statement) yakni laporan yang disampaikan oleh pihak management sebagai "Assertion" (bentuk pertanggung jawaban) kepada stakeholder (pemegang saham) atau pemilik mengenai kondisi keuangan pada periode tertentu, yang nantinya akan dijadikan alat untuk menilai kinerja perusahaan untuk menjawab satu pertanyaan utama : “Apakah pada periode ini perusahaan dalam keadaan untung atau rugi?”.

Misalnya:

Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Periode 01 January s/d 31 December 2007

atau;

Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

adalah laporan yang mengatakan kinerja perusahaan dari tanggal 01 January hingga 31 Desember 2007.

Basic Equation untuk Profit & Lost Statement adalah menyerupai dibawah ini:

Profit/Lost = Revenue-COGS-Expenses


NERACA (Balance Sheet) yakni laporan yang mengatakan posisi keuangan perusahaan pada ketika (tanggal) tertentu yang merupakan salah elemen laporan keuangan yang paling penting bagi stakeholder atau pemilik perjuangan untuk menjawab pertanyaan berikut ini:

Pada ketika ini:….(misal: 31 Desember 2007)…

[-]. Berapa kekayaan higienis perusahaan? (Net Asset = Total Asset [minus] Liabilities).

[-]. Berapa tingkat liquiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk menuntaskan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya)?

[-]. Berapa tingkat solvability perusahaan (kemampuan untuk menuntaskan kewajiban jangka panjangnya.

[-]. Berapa akumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment)

[-}. Berapa akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)

[-]. dan seterusnya…….

Semua pertanyaan tersebut terjawab dengan melaksanakan analisis terhadap nilai yang tercantum di masing-masing elemen Neraca.

Basic Equation untuk Neraca adalah menyerupai di bawah ini:

Indonesian Version : Asset = Liabilities + Equity

USA Version : Asset – Liabilities = Net Asset = Equity

Sedanagkan equoation untuk Equity adalah sebagai berikut:

Equity = Capital + Net Retained Earning

Net Retained Earning = Retained Earning + Earning - Dividen


Mana yang lebih menggambarkan Financial Statement Essence?, silahkan interpretasikan masing-masing, bahasa iklannya “Ambil baiknya Saja” (Ku Tau Yang Ku Mahu… Sempraittt…!) :-P


Alur Akuntansi (Accounting Allure)

Secara garis besarnya, bila saya gambarkan dengan diagram sederhana, kurang lebih menyerupai ini:


 dalam posting kali ini saya akan bahas mengenai  ALUR AKUNTANSI, PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU-baca-].

Mengapa?

Karena disana saya akan bahas prosedur penutupan buku, jurnalnya, bagaimana mengconvert Laba (Earning) di Laba/Rugi ke Retained Earning di Neraca, bagaimana menutup account2 nominal (temporary account)... dan lain sebagainya, hingga siap untuk transaksi di periode/tahun buku berikutnya.

So, hingga ketemu di : PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU (Closing Entry & Its Procedure) don't miss it!

Dengan terpaksa serie ALUR AKUNTANSI, PROSEDUR & JURNAL TUTUP BUKU saya tunda publish –nya untuk sesaat. Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu, sekaligus mungkin sanggup menjadi pembelajaran juga, terutama bagi rekan-rekan, adik-adik mahasiswa yang mulai berguru publishing (menggunakan media publikasi) online.
Update: 16-Apr-2008
Artikel : Prosedur dan Jurnal Tutup Buku kini telah di publisikan, silahkan [-baca-]


Belajar Publikasi Online Itu Positif

Belajar berpublikasi itu ialah hal yang positif (menurut saya), disamping untuk berguru berdialog, menulis dan berinteraksi dengan society/public (=khalayak) online, juga akan memacu diri kita sendiri untuk terus berguru perihal banyak hal.

Misalnya :

[-]. Memahami dunia publikasi online
[-]. Memahami mekanisme hosting, MSQL Server, Technology 2.0
[-]. Memahami technology web : HTML, XML, PHP, C++, Javascript, Flash)
[-]. Memahami alogarithm search engine (SEO = Search Engine Optimization)
[-]. Statistic analyzation
[-]. Feed Technology……

dan masih banyak hal menarik lainnya… yang jikalau kita memang suka berguru hal-hal baru, itu semua akan menjadi minning knowledge dengan warna yang berbeda (tidak accounting dan perpajakan melulu) tentunya.

Ada banyak media yang sanggup dipergunakan, mislanya : blog menyerupai yang saya pakai ini, multiply, atau bahkan mempunyai situs sendiri.

Bagi rekan-rekan muda, adik-adik mahasiswa/mahasiwi yang berguru bikin blog, multiply, friendster blog, bahkan situs pribadi, hanya sekedar untuk meng-express diri sendiri, bikin daily personal journal (diary), membuatkan hal-hal yang kita sukai secara personal (photo-photo pribadi, daily activity), meng-upload video clip atau MP3 kesayangan, hangout dengan kerabat atau teman-teman dekat, PUN itu masih positif dibandingkan menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan. Hal-hal yang dituangkan dan ditulis itu juga termasuk materi pembelajaran.


Bahan Publikasi (Content) Diperlukan

Apapun jenis media yang dipakai, apapun harapan dan motivasi untuk berpublikasi, menciptakan blog, multiply, situs, tentunya memerlukan materi untuk dipublikasikan. Photo-photo pribadi (keluarga), MP3, Video Clip, karya ilmiah, hasil research, dan lain-lain, itu semua ialah bahan-bahan yang diperlukan.

Menulis materi perkuliahan yang gres saja diterima tadi pagi/siang/sore/malam di campus juga sanggup di tulis ulang dan dipublikasikan, itu ialah positif, mengapa? Karena secara tidak eksklusif akan menciptakan kita selalu mengingatnya, hal yang di baca, ditulis kembali, di edit akan carving (memperkuat) ingatan kita perihal subject (pelajaran tersebut. Apalagi itu menerima reaksi dari teman-teman kuliah anda atau mahasiswa atau bahkan public, akan menciptakan kita semakin memperdalamnya.

Menulis dan mencatat daftar kuliah, sasaran pencapaian belajar, laporan hasil penelitian, materi skripsi, perkembangan penelitian, juga sanggup ditulis.


Duplikasi Content

Pada dasarnya semua orang awalnya sulit untuk menulis, mulai dari mencari idea, merancang, hingga menuangkannya ke dalam goresan pena dan mempublikasikan, itu hal yang tidak mudah(TERMASUK SAYA tentunya :-P).

Mempublikasikan artikel orang lain ialah salah satu alternative yang sanggup dipertimbangkan.

Walaupun intinya menduplikasi (copy) isi artikel (content) itu tidak baik, tetapi jikalau artikel tersebut dianggap anggun dan bermanfaat untuk dishare, dibagikan dan di publikasikan, tentunya dengan cara-cara yang baik dan benar (tidak melanggar hukum, norma dan etika).

Mengapa duplikasi content itu tidak baik?

Karena ada potensi resiko besar yang menyertai:

[-].Jika pengunjung situs/blog/multiply kita pernah membaca artikel yang sama disitus/blog/multiply lain, tentu tidak akan tertarik atau bahkan menganggap semua isi situs kita hasil duplikat (bukan karya sendiri), sudah niscaya pengunjung tidak akan pernah berkunjung lagi.

[-].Jika blog/multiply/situs-nya belum terindex di search engine, maka sangat mungkin tidak akan pernah ke-index (muncul) di search engine.

[-].Jika sudah ter-index (sudah muncul) di search engine, maka dalam waktu yang relative singkat, biasanya akan di hapus dan tidak akan pernah muncul lagi di search engine, di-remove dan dibanned selamanya.

[-]. Jika content (isi situs) yang di-copy terlindungi, entah itu dengan © copyright local, maupun yang international (seperti copyscape.com yang saya pakai), sudah niscaya akan mendapatkan konsekwensi tegas, termasuk konsekwensi aturan tentunya.

Hari ini saya menerima pemberitahuan dari copyscape.com (partner yang menjadi pelindung content blog ini) bahwa telah ditemukan beberapa situs/blog/multiply yang telah meng-copy content blog ini. Tentu saja, sebagai pemilik saya diberikan url address (alamat blog/situs/multiply-nya) dimana content saya di re-published.

Saya kunjungi situs/blog/multiply tersebut satu persatu, ternyata memang benar content blog saya ini telah di copy, ada yang mengcopy sebagian dan menyebutkan source-nya (dan menaruh link http://putra-finance-accounting.blogspot.com) ada yang mengcopy tetapi di edit sedikit-sedikit, yang paling parah ada beberapa yang meng-copy mentah-mentah tanpa menyebutkan sumber dan link-nya ;-) .. wow..!!

Sebenarnya saya bahagia dan terharu content saya hingga dipublikasikan ulang, itu artinya goresan pena saya disukai, itu artinya goresan pena saya dianggap baik.

Mengcopy untuk dipergunakan sendiri tentu saja tidak dilarang, termasuk dari blog saya ini.

Jika memang suka, dianggap bermanfaat, silahkan dicopy sebanyak yang anda suka, diprint, dimasukkan ke flash disk, atau di convert ke PDF file, silahkan saja. Toh maksud dan tujuan saya mempublikasikan artikel ini juga untuk berbagi, biar sanggup memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada public, bagi saya itu ialah kepuasan bathin tersendiri. Tetapi…..

Tetapi…. JANGAN DIPUBLIKASIKAN ULANG. Itu namanya piracy, tindakan illegal yang melanggar hukum. Yang biasa nonton bioskop tentu sering melihat tayangan menjelang film dimulai "YOU WON'T STEAL HANDPHONE, YOU WON'T STEAL...., PIRACY IS STEALING, YOU WON'T PIRACE A FILM" :-)

Kepada rekan-rekan atau adik-adik yang ingin mempublikasikan kembali (meng-upload) isi artikel-artikel saya diblog/situs/multiply-nya, tentu saja saya ijinkan :-)…. Boleh…. sekalilagi saya sampaikan "BOLEH". Tetapi.....

Tetapi… sebaiknya minta ijin dahulu, biar saya sanggup beritahukan caranya mengcopy dan mempublikasikan kembali dengan baik dan benar. Berikut ialah cara mempublikasikan yang baik dan di-ijinkan:

[1]. Mengambil isi content melalui Feed blog ini. Pada ujung halaman setiap artikel, ada link yang sanggup diclick untuk ambil feed , click link “Subscribe: Post (atom)” (perhatikan gambar dibawah), kemudian di paste ke blog/situs/multiply-nya


 Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu PROSEDUR & JURNAL PENUTUP - Ditunda


[2]. Atau dimabil dengan cara meng-click “Link Posting Ini”, terus ikuti petunjuk yang muncul di screen, perhatikan gambar dibawah ini:


 Saya ingin menyelipkan pemberitahuan yang saya anggap perlu PROSEDUR & JURNAL PENUTUP - Ditunda


[3]. Jika kedua cara di atas tidak sanggup (tidak tahu caranya), anda boleh saja memblock, trus copy kemudian paste ke blog/situs/multiply-nya. TETAPI ANDA HARUS MENYEBUTKAN SUMBERNYA, yaitu : “Sumber: ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION” dan sertakan alamat situs (link url) blog ini, yaitu, https://materiakuntansiperusahaan.blogspot.com//

Diluar ketiga cara di atas, tidak dibenarkan.

Seperti telah saya sebutkan, bahwa isi blog saya ini telah dilindungi oleh copyscape.com, dan setiap pelanggaran hak cipta, wangsit dan kekayaan intelektual lainnya konsekwensinya ialah hukum, yang sayapun tidak menginginkan itu terjadi kepada rekan-rekan pengunjung yang selama ini saya ajak berbagi, apalagi itu adik-adik mahasiswa yang creative.

Bagi yang merasa telah meng-copy salah satu, sebagian atau semua isi blog ini dan mempublikasikannya ditempat lain tanpa seijin dari saya, silahkan kirim e-mail ke saya di lie.dharma.putra[at]gmail.com, kemudian pakai cara yang ke-3 di atas, sehingga anda tidak perlu menghapus artikel, isi (content) yang telah anda pasang tersebut.

Jika tidak mau/tidak ingin/malas mengikuti cara yang telah saya sebutkan diatas, saya minta biar content artikel, isi (content) yang diambil dari blog ini dihapus saja.

Demikian saya beritahukan untuk sanggup diperhatikan.


Pengungkapan  Struktur Kepemilikan 

Kepemilikan Piramid
Kepemilikan piramida yakni kepemilikan secara tidak pribadi terhadap suatu perusahaan melalui perusahaan lain, baik melalui perusahaan publik maupun perusahaan nonpublik (Claessens et al., 2000a; Claessens et al.,2000b). Ada dua hal yang harus dipenuhi biar kepemilikan dapat dikategorikan sebagai kepemilikan piramida yaitu :
1)             Terdapat pemegang saham pengendali atau pemilik ultimat pada pisah batas hak kontrol yang ditentukan.
2)             Terdapat perusahaan lain yang dalam kepemilikan tersebut antara pemegang saham pengendali dengan perusahaan publik yang dikendalikan.

Cash-Flow  Right
Cash Flow Right Leverage merupakan deviasi hak fatwa kas dari hak kontrol. Semakin besar deviasi hak fatwa kas dan hak kontrol menyampaikan semakin tinggi peningkatan kontrol pemegang saham pengendali melebihi hak fatwa kasnya. Peningkatan kontrol tersebut diperoleh melalui beberapa mekanisme yang lazim dilakukan menyerupai kepemilikan piramida.

Cash flow right leverage (selisih antara perbedaan hak kontrol dan hak fatwa kas) sering dijadikan alat ukur untuk mengetahui kemampuan pemegang saham pengendali untuk menerima manfaat privat atas kontrol yang dimilikinya.

Control Right (CR)
Control rights yakni persentase hak kendali yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali ultimat.

Hubungannya  Dengan Insentif Untuk Ekspropriasi
Hubungannya dengan insentif untuk ekspropriasi ini terkait dengan Cash flow right leverage yang menyampaikan tingginya insentif dan kemampuan pemegang saham pengendali untuk melaksanakan ekspropriasi terhadap pemegang saham non pengendali. Namun, apabila hak fatwa kas juga tinggi, maka hak fatwa kas ini dapat mengurangi harapan pemegang saham pengendali untuk melaksanakan ekspropriasi.

Setelah Standard Cost & Variance dibahas, sekarang lanjut lagi mengenai Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) perusahaan manufaktur. Yang sering menjadi sumber kesulitan dalam memahami Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan perusahaan manufaktur ialah alur dan jurnalnya. Sekarang akan dibahas khusus alur dan jurnalnya.

Beberapa bulan yang lalu, friend’s of my friend mengalami kesulitan mengenai alur dan jurnal harga pokok produksi dan harga pokok penjualan, padahal ia sudah pernah menangani accounting sebuah pabrik sebelumnya. Hanya saja sebelumnya, pabrik yang ditangani tidak mengakui adanya persediaan barang dalam proses, sementara perusahaannya yang sekarang mengakui.

Ok, let’s keep it short and quick……

Sebenarnya alur harga pokok produksi sebagian sudah saya bahas di Standard Cost, hanya saja, alasannya di topic itu focus pada standard cost & variance, maka pembicaraan lebih banyak di sekitar bagaimana penentuan standard cost, terjadinya variance, perlakuan dan approach yang dipergunakan. Sehingga alurnya kurang difocuskan. Sekarang saya akan berfocus pada alur dan jurnalnya sampai terbentuknya Harga Pokok Penjualan (tanpa memperhitungkan adanya standard cost maupun variance).

Jika saya gambarkan dengan diagram, kurang-lebih ibarat ini:
 Yang sering menjadi sumber kesulitan dalam memahami Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok  COST OF GOODS SOLD (COGS/HPP) - MANUFAKTUR (The Alure)Harga Pokok Produksi (Manufacturing Cost) dan Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold/HPP) perusahaan Manufactur.

Prosedur dan Jurnal Tutup Buku ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle, disini akan dibahas secara specific konsep, mekanisme dan pengerjaannya step—by—step, hingga mengahsilkan Laporan Keuangan (Profit/Lost Statement & Balance Sheet).

Di artikel sebelumnya (Alur Akuntansi [-baca-]) kita sudah hingga pada pembuatan “Adjusted Trial Balance” yang hasilnya menyerupai dibawah ini (sekedar mengingat kembali):

 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU


Artikel ini yakni lanjutan dari Alur akuntansi (Sorry for a while break), di artikel ini akan dilanjutkan.

Sebelum ke mekanisme dan Jurnal Tutup Buku, berikut ini yakni cuplikan percakapan menarik sekaligus menggelitik yang saya extract dari suatu milis, kalau tidak salah ini yakni percakapan antara user suatu “Accounting Software” dengan seorang IT consultant:

Dari : DJ <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya lagi galau dengan istilah posting. Itu maksudnya bagaimana? Kalokartu stok, piutang, dan hutang tidak di dihapus ntar bagaimana dengansaldo awal ? Biasanya kan pada tanggal 1 tiap bulannya diberiketerangan saldo awal, kalo lanjut terus bagaimana pada tanggal 1 bulanberikutnya?

Halo D,

Posting itu bahasa akuntansi yang artinya memasukkan semua jurnal kebuku besar. Hanya ketika ini lebih baik pribadi dimasukkan secaraotomatis (posting otomatis). Kan setiap simpulan bulan, kartu stok, piutang, hutang, jurnal, bukubesar, keuntungan rugi dan neraca ditutup bulan. Kaprikornus niscaya saldo awal bulanini yakni saldo simpulan bulan lalu. Data kartu stok, piutang, hutang,jurnal, buku besar, keuntungan rugi dan neraca tidak perlu dihapus, biar siuser bisa melihat data yang bulan2 lalu.

Advess
ISV and IT Consultant


Dihapus?”. I don't mean to insult anybody, but it sound ODD to me. Tentu saja “hapus/tidak” bukanlah pilihan (mirip-mirip judul lagu di MTV ya?). Saya rasa pertanyaanya bukan dihapus atau tidak, tetapi “bagaimana prosedurnya yang benar?” :-).


Apa Essensi Tutup Buku?

Arti harfiah “Tutup Buku” mengesankan bahwa pembukuan perusahaan ditutup, apakah berarti buku catatan keuangan perusahan ditutup?.

Concept dasar tutup buku yakni memindahkan "Nominal Accounts" dan "Dividen" ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)” sehingga diperoleh nilai “Equity (modal)” di simpulan periode”.

Tutup buku dimaksudkan untuk:

[-]. Melakukan pemisahan (dikenal dengan istilah “CUT-OFF/PISAH BATAS”) antar periode/tahun buku.

[-]. Menentukan “Laba/Rugi” di simpulan periode.

[-]. Memperoleh “Neraca Akhir”

[-]. Memisahkan “Hard Copy” (bukti transaksi) antar periode/tahun buku

Dan sesudah tutup buku nantinya diperlukan biar aneka macam pihak (yang berkepentingan) dapat:

[-]. Menilai “achievement progress” atau perkembangan pencapaian perusahaan ke arah objective (tujuan) perusahaan (organisasi) yang intinya yakni “Profit/Laba”.

[-]. Mengetahui kekayaan perusahaan di simpulan periode.

[-]. Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya (liquidity) dan jangka panjangnya (solvability), dan rasio keuangan lainnya.

You may questioning “Account apa saja yang disebut sebagai Nominal Account ?

Nominal Account: yakni account-account temporary yang harus ditutup diakhir periode ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)”, yang meliputi:

- Cost & Expense accounts (Cost & Biaya)
- Income Tax
- Revenue accounts (Pendapatan)

Disamping "Nominal Account", "Dividen" juga harus ditutup.

Dari Penjelasan diatas saya yakin, sudah mulai ada citra yang cukup mengenai apa itu tutup buku, dan mungkin sudah mulai ada citra bagaimana seharusnya mekanisme tutup buku itu?. Anyway, I am handing-this-on right now, read on....


Prosedur dan Jurnal Tutup Buku

Pada dasarnya mekanisme tutup buku sederhana saja. Tehnisnya menyerupai ini:

Step-1: Pisahkan “Nominal Accounts” dengan “Real Account”

Jika kita pisahkan account-account yang ada di trial balance ke dua kelompok di atas maka akan menjadi sebagai berikut:



 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU


Step-2: Menutup “Nominal Account” ke “Income Statement (Lap. Laba Rugi)”

Pemindahan nominal account (Revenue/Sales, Cost & Expenses) ke Income Statement dilakukan dengan:

(a). Menutup Cost & Expense ke “Profit/Lost”
(b). Menutup Revenue/Sales ke “Profit/Lost”

Dengan jurnal :



 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Catatan:
Costs & Expenses ditutup dengan men-debit rekening "Profit/Lost", sedangkan Revenue ditutup dengen meng-credit rekening "Profit/Lost"

Dengan kedua jurnal di atas maka:

[-]. Saldo simpulan semua account Cost, Expense, & Revenue akan menjadi 0 (nol).
[-]. Dan membentuk Buku Besar “Profit/Lost”.


Step-3: Membuat “Profit & Lost Statement”

Dari sini “Profit & Lost Statement” sudah sudah bisa di-construct, dan hasilnya akan menyerupai dibawah ini:



 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Catatan: Hasil jadinya masih berupa “Earning Before Tax” = Rp 15,437,500


Step-4: Menghitung “Income Tax”

Dengan “Earning Before Tax” diatas maka “Income Tax " sanggup kita hitung (Laba Kena Pajak dibawah Rp 50,000,000 so rate-nya 10%):

Rp 15,437,500 x 10% = Rp 1,543,750


Step-5: Posting “Income Tax”

Income Tax dijurnal dengan:

 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Catatan:
Jurnal diatas akan membentuk Buku Besar gres yaitu:

Buku Besar “Income Tax” dengan saldo Debit = Rp 1,543,750
Buku Besar “Income Tax Payable” dengan saldo Credit = Rp 1,543,750


Step-5: Menutup Buku Besar "Income Tax" ke "Profit/Lost"

Karena Income Tax juga termasuk account nominal, biar saldo jadinya juga menjadi nol maka ditutup dengan jurnal:
 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Setelah Income Tax ditutup ke buku besar "Profit/Lost" maka “Profit & Lost Statement” sudah bisa diconstruct sempurna. Setelah Income Tax dimasukkan, maka Income Statement simpulan akan kita peroleh menyerupai dibawah ini:


 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Catatan: Setelah rekening-rekening Cost, Expense, Revenue & Income Tax ditutup ke rekening gres "Profit/Lost", maka Buku Besar "Profit/Lost" akan menjadi menyerupai dibawah ini:


 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU



Step-6: Menutup Buku Besar “Profit/Lost” ke “Retained Earning”

Pada jadinya Buku Besar “Profit/Lost” juga harus kita tutup. Dan “Profit/Lost” ditutup ke “Retained Earning” dengan jurnal:


 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU

Catatan:

Pada dasarnya semua nominal account hanyalah daerah persinggahan sementara, yang pada jadinya ditutup ke Retained Earning (Real Account), itulah sebabnya Nominal Account sering disebut dengan "Temporary Account".

Sekarang semua Nominal Account telah kita tutup

Tetapi masih ada satu rekening yang masih open, yaitu “Dividen” yang dibayarkan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,000,000,- dan ini harus ditutup juga.


Step-7: Menutup “Dividen” ke “Retained Earning”

Dividen ditutup dengan jurnal:

 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU


Sampai ketika ini semua Nominal Account & Dividen telah ditutup, artinya: SEMUA REKENING NOMINAL SUDAH BERSALDO 0 (NOL), tinggal “Real Account” yang masih ada saldonya, karena memang Real Account akan rolled up ke periode berikutnya.

Langkah selanjutnya yakni menciptakan “Neraca Lajur”.


Step-8: Membuat “Neraca Lajur”

Jika semua buku besar yang masih ada saldo-nya (Real Account) kita masukkan ke dalam “Neraca Lajur” maka hasilnya akan menyerupai dibawah ini:


 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU

Step-9: Membuat Neraca Akhir (31-Dec-2008)

Dari Neraca lajur pada step-8 diatas maka kita sudah bisa mendapat “NERACA Per 31 Desember 2008” menyerupai dibawah ini:

 ini akan menjadi simpulan dari accounting cycle PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Catatan: (Penting)

Jika ada penyesuaian-penyesuaian, maka perlu dilakukan “Penyesuaian Kembali pada ketika menjelang awal tahun buku. Hal ini dimaksudkan biar buku tetap consistent, tetapi lantaran pokok bahasan ini hanya mengenai penutupan buku, maka hal tersebut tidak saya bahas di artikel ini. Akan saya bahas di artikel yang lain.

Contoh saya buat sesederhana mungkin dengan maksud utama: AGAR SIKLUS BISA DI PAHAMI DENGAN JELAS. There is no way to cover cases allover those “wide-range-industries-and services” in one article :P.

Tetapi jikalau dipadukan dengan kasus-kasus specific, perlakuan-perlakuan specific, yang sudah dan akan saya tambahkan diposting-posting saya berikutnya, saya yakin siapapun tidak akan mengalami kesulitan untuk construct laporan keuangan.

Even, I made that simple, I know it still sound not easy, izzit?, I know I know…….

But if you try to do your best to understand and follow all the step since the beginning, keep excercising, trust me, it will be more than worth it!, that's why I merely writte this step-by-step guidance. Hopefuly this helps.

Have a bright time!

Putra


Peran Investor Institusi

Investor institusi cenderung memperhatikan  market  yang dapat menunjukkan keberadaan dan keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang (sustainable)  (Suchman, 1995; Barkemeyer, 2007). Dengan demikian, apabila perusahaan memiliki kontrak dengan pemilik institusi, baik dalam relasi kepemilikan atau relasi dagang, maka perusahaan akan lebih didukung dalam melaksanakan pengungkapan laporan keberlanjutannya.

Institutional investors cenderung tertarik pada  long-term capital gain, sehingga pada banyak kasus,  stable shareholders tidak tertarik berpartisipasi pada administrasi perusahaan, melainkan pada seluruh kesehatan dan pertumbuhan perusahaan.

Seperti apakah bentuk dan struktur penyajian Harga Pokok Penjualan (COGS) pada Laporan Laba/Rugi?. Kita akan bahas sebentar lagi.

Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold) yang sering disingkat dengan HPP atau COGS strukturnya berbeda-beda tergantung jenis usaha dan tingkat keperluan management dalam menyajikan laporan.

Ada perusahaan yang menyajikan “Laporan Laba/Rugi” hanya dengan menyebutkan Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold) saja, ada juga yang di sertai oleh rincian perhitungan-nya dengan lampiran terpisah, ada juga yang menyajikan semua element yang membentuknya secara lengkap.

Semakin terang suatu laporan tentu semakin baik, aku eksklusif menyarankan semoga menyajikan Harga Pokok Penjualan (pada Laporan Laba/Rugi) minimal menawarkan unsur utama yang membentuk harga pokok penjualan tersebut, sesuai dengan jenis usahanya.


Perusahaan Dagang

Seperti yang sudah sering aku sampaikan, bahwa untuk perusahaan dagang, harga pokok penjualannya biasanya hanya terdiri dari “Inventory” dan “Overhead” saja, untuk itu penyajian harga pokok penjualannya hendaknya menawarkan kedua unsur tersebut.

Lebih concrete-nya, bentuknya mampu ibarat ini:

struktur penyajian Harga Pokok Penjualan  Harga Pokok Penjualan (COGS) – Struktur LaporanCost Of Goods Sold – Manufaktur (The Alure)), mampu anda temukan bahwa pada perusahaan manufaktur, Direct Labor Cost dan Overhead Cost telah diconvert ke dalam nilai inventory pada ketika barang final dan diserahkan ke gudang penyimpanan barang jadi. Sehingga semua barang jadi (Inventory) yang masuk ke gudang penyimpanan sudah mengandung Direct Labor Cost & Overhead Cost.

Sebagai penutup serie setelah Harga Pokok Penjualan (COGS) - Struktur Laporan ini, di posting aku berikutnya, akan kita bahas: Cost Of Goods Sold – Taxation Notes. Disana akan aku bahas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan Cost Of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan) terkait dengan perpajakan.

Salah satu jenis penarikan aktiva ialah PENJUALAN AKTIVA TETAP. Perlakuan Akuntansinya (Prosedur, perhitungan, pencatatan dan pelaporan -nya) akan dibahas di artikel ini, termasuk aspek perpajakan -nya.

Pada dasarnya, tidak satupun perusahaan bermaksud dan merencanakan untuk menjual aktiva tetapnya, alasannya aktiva tetap dibeli dimaksudkan untuk dipergunakan selama umur ekonomisnya untuk menjaga kelangsungan perjuangan (entah untuk berproduksi, dijadikan daerah usaha, dijadikan peralatan kerja, dan lain sebagainya).

Akan tetapi ada kondisi-kondisi (read: reason) tertentu yang mengakibatkan perusahaan menjual aktiva tetapnya, antara lain:

[-]. Karena perusahaan kekurangan supply dana, sehingga perusahaan dengan terpaksa menjual aktiva tetap-nya untuk memperoleh embel-embel dana entah untuk modal kerja, atau untuk memenuhi kewajiban (bayar hutang) jangka pendek/panjang-nya.

[-]. Karena perusahaan berganti jenis product, sehingga mesin-mesin dan perlatan tertentu tidak diharapkan lagi (tidak memberi manfaat lagi). Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi “fast moving product”, misalnya: Perusahaan Apparel, perubahan animo mode akan menciptakan perusahaan tidak mempergunakan mesin untuk jenis pengerjaan bab tertentu lagi.

[-]. Karena perusahaan berganti technology, misalnya: perusahaan menjual semua computer ber spesifikasi Pentium III, alasannya perusahaan akan membeli computer yang berspefisifikasi Pentium IV. Atau perusahaan menjual monitor non-flat alasannya akan memakai flat-monitor.

[-]. Karena perusahaan akan ditutup (berhenti beroperasi) alasannya alasan tertentu.


Prosedur dan Perlakuan Akuntansi atas penjualan Aktiva Tetap

Pada garis besarnya mekanisme dan jurnal penjualan aktiva tetap hanya terdiri dari 2 (dua) langkah saja, yaitu:

Step-1: Update Buku Aktiva yang dijual
Step-2: Hapus Aktiva Tetap

Tentu saja ada beberapa langkah detail dari masing-masing langkah di atas


Contoh Kasus:

Pada tanggal 18 April 2008, PT. ROYAL BALI CEMERLANG menjual salah satu mesin produksinya seharga Rp 15,000,000. Dahulunya dibeli pada tanggal 22 February 2005 dengan harga perolehan sebesar Rp 25,000,000.

Catatan:

PT. Royal Bali Cemerlang menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan aktiva tetapnya, tanpa “Salvage Value (nilai residu)”, umur hemat (life time) mesin diperkirakan 8 Tahun. Posisi Aktiva Tetap Mesin PT. Royal Bali Cemerlang per 31 Des 2007 ialah sebagai berikut:

Perolehan = Rp 25,000,000
Accum Deprec = (Rp 8,854,167)
----------------------------------------
Nilai Buku = Rp 16,145,833


Prosedur dan Perlakuan-nya:


Step-1: Update Buku Aktiva Tetap

[-]. Hitung Penyusutan 01 January – 18 Maret 2008:

Karena mesin dijual pada tanggal 18 April 2008, dimana tanggal 18 sudah melewati tengah bulan, oleh hasilnya untuk bulan April dianggap mesin telah dipergunakan selama satu bulan penuh (jika dibawah tanggal 15 maka dianggap belum dipergunakan), maka.

Penyusutan 01 Jan – 18 Apr 2008:

4/12 x (25,000,000/8) = Rp 1,041,667

[-]. Bebankan Penyusutan dengan jurnal:

[Debit]. Depreciation = Rp 1,041,667
[Credit]. Accum Deprec = Rp 1,041,667

Catatan: Jurnal di atas akan menambah "Depreciation Cost" dan menambah "Accum Deprec" mesin sebesar Rp 1,041,667

Sehingga "Accum Deprec Mesin" per tanggal 18 April 2008 adalah:

Accum Deprec per 31 Dec 2007 = Rp 8,854,167
Accum Deprec 01 Jan-18 Apr 2008 = Rp 1,041,667
-------------------------------------------------------------
Accum Deprec per 18 April 2008 = Rp 9.895,833

Dan nilai "Buku Aktiva Tetap Mesin" per 18 April 2008 adalah:

Rp 25,000,000 – Rp 9,895,833 = Rp 15,104,167

Langkah berikutnya ialah penghapusan


Step-2: Penghapusan Aktiva Tetap Mesin

Aktiva Tetap Mesin dihapus dengan jurnal:

[Debit]. Kas/Piutang = Rp 15,000,000,-
[Debit]. Accum Deprec Mesin = Rp 9,895,833
[Debit]. Rugi Penjualan Aktiva = Rp 104,167
[Credit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 25,000,000

Catatan:

Jurnal di atas akan:

(-). Menghapus Aktiva Tetap Mesin dan Akumulasi penyusutannya. Penghapusan terjadi alasannya posting Aktiva Tetap Mesin di masukkan di credit (berlawanan dengan perolehan aktiva tetap mesin yang berada di debit) dan Deprec Accum di masukkan ke sisi Debit (berlawanan dengan saldonya yang berada di sisi credit).

(-). Mencatat Kas masuk atau mengakui piutang sebesar nilai penjualan

(-). Mengakui Rugi Penjualan Aktiva Tetap sebesar selisih antara harga perolehan dengan (Kas+ Accum Deprec), dengan kata lain selisih antara nilai buku aktiva tetap sehabis di-update dengan nilai penjualan.


Bagaimana jikalau mesin dijual seharga Rp 16,000,000?

Jurnalnya:

[Debit]. Kas/Piutang = Rp 16,000,000,-
[Debit]. Accum Deprec Mesin = Rp 9,895,833
[Credit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 25,000,000
[Credit]. Laba Penjualan Aktiva = Rp 895,833

Catatan: terjadi Laba dan diakui sebagai Laba Penjualan Aktiva Tetap sebesar Rp 895,833, yang dihitung dengan cara mencari selisih antara Nilai Buku Aktiva Tetap Mesin dengan Nilai Penjualan (Rp 6,000,000 - Rp 15,104,167).


Pelaporan Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap

Laba atau Rugi Penjualan Aktiva Tetap di laporkan pada “Laporan Laba/Rugi” masuk dalam kelompok “Pendapatan Lain-Lainbernilai nyata jikalau untung, dan bernilai negative jikalau rugi.


PPN (=PPn?) atas Penjualan Aktiva (My big Question)

Terus terperinci saya masih belum sanggup memahami (read: hard to understand) Undang-Undang PPN No (Pasal) 16D, apakah penjualan aktiva tetap memang terhutang PPN? mengapa?, bukankah PPN ialah Pajak Pertambahan Nilai?, apakah ada value-added (nilai yang ditambahkan) atas penggunaan aktiva sehingga nilai aktiva menjadi meningkat? yang ada nilai aktiva menurun alasannya haus jawaban penggunaan-nya. So... again, it is still my big question.

Sekiranya ada yang lebih sanggup memahami ihwal hal ini, mungkin ada bapak-bapak petugas pajak atau konsultan pajak kebetulan singgah dan membaca posting saya ini, mohon biar sanggup diberikan pencerahan (jawaban) atas pertanyaan-pertanyaan saya di atas, Terimakasih.


Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap Pada Laporan Laba/Rugi Fiskal

Laba/Rugi atas PENJUALAN AKTIVA TETAP ialah Obyek pajak PPh Badan, sehingga dalam Laporan Laba/Rugi Fiskal, Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap juga masuk ke dalam pendapatan lain-lain, bernilai nyata jikalau untung, dan bernilai negative jikalau rugi. Sedangkan pada SPT PPh Badan (Pasal 29), Laba/Rugi atas PENJUALAN AKTIVA TETAP di masukkan pada kelompok “Laba/Rugi Penjualan Aktiva".

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.