Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New




Angggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang. Suatu anggaran biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.

Anggaran juga menyediakan cara untuk berkomunikasi tujuan jangka pendek organisasi untuk karyawannya. Meminta manajer unit organisasi untuk melaksanakan activities penganggaran dapat mencapai dua hal: (1) merefleksikan seberapa baik tujuan Manajer Unit memahami organisasi, sehingga mereka dapat menyelaraskan kegiatan mereka dan prioritas belanja dengan tujuan tersebut, dan (2) memperlihatkan kesempatan bagi planners senior organisasi untuk memperbaiki kesalahan persepsi perihal tujuan organisasi.

Penganggaran juga berfungsi untuk mengkoordinasikan banyak sekali kegiatan organisasi. Misalnya, anggaran menunjukkan efek dari tingkat penjualan pada pembelian, produksi, dan kegiatan manajemen dan jumlah karyawan yang harus dipekerjakan untuk melayani pelanggan.

Ø   Unsur Anggaran
Penganggaran melibatkan peramalan seruan untuk empat jenis sumber daya selama periode waktu yang berbeda:
1.             Sumber daya Fleksibel yang menciptakan sumber daya variabel biaya.
Fleksibel yaitu mereka yang dapat diakuisisi atau dijual dalam jangka pendek, menyerupai kayu, lem, dan pernis digunakan di pabrik furniture
2.             Sumber daya kapasitas jangka menengah yang menciptakan biaya tetap Contoh meramalkan kebutuhan sewa ruang penyimpanan yang mungkin dikontrak secara triwulanan, semesteran, atau tahunan
3.             Sumber daya yang, dalam jangka menengah dan jangka panjang, meningkatkan potensi taktik organisasi, Ini yaitu pengeluaran diskresioner, yang meliputi penelitian dan pengembangan, pelatihan karyawan, pemeliharaan sumber daya kapasitas, iklan, dan promosi. Ini expenditures diskresioner tidak menyediakan kapasitas, dan tidak bervariasi dengan tingkat kegiatan organizational
4.             Kapasitas sumber daya jangka panjang yang menciptakan biaya tetap Contohnya yaitu kemudahan fabrikasi gres produsen chip komputer, yang mungkin memakan waktu beberapa tahun untuk merencanakan dan membangun dan dapat digunakan selama 10 tahun.

Ø   Karakteristik Anggaran
1.             Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut
2.             Anggaran dinyatakan dalam ukuran moneter dan didukung oleh ukuran-ukuran nonmoneter (seperti : unit yang terjual)
3.             Anggaran biasanya mencakup periode satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun
4.             Anggaran merupakan kesepakatan manajemen, dimana manajer baiklah untuk mendapatkan tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran
5.             Usulan anggaran dikaji ulang dan disahkan oleh manajer dengan wewenang yang lebih tinggi dari pengusul anggaran
6.             Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu
7.             Secara berkala, kinerja keuangan kasatmata dibandingkan dengan anggaran dan varians dianalisis serta dijelaskan.

Penyusunan anggaran berafiliasi dengan peran departemen anggaran dan komite anggaran.
A.           Departemen anggaran adalah departemen yang bertugas mengadministrasikan fatwa informasi sistem pengendalian melalui anggaran. Fungsi departemen anggaran :
1.             Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran
2.             Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap asumsi-asumsi dasar yang dikeluarkan kantor sentra untuk digunakan dalam menyusun anggaran
3.             Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan secara wajar di antara unit-unit organisasi yang saling berafiliasi
4.             Membantu pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam menyusun anggaran
5.             Menganalisis proposal anggaran dan membuat rekomendasi, pada penyusun anggaran dan manajemen puncak
6.             Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut
7.             Menganalisis laporan prestasi bantu-membantu dibandingkan anggarannya, menginterpretasikan akhirnya dan menyiapkan laporan ringkas untuk manajemen puncak
8.             Mengkoordinasikan dan secara fungsional mengendalikan pekerjaan departemen anggaran dieselon bawah.
B.            Komite Anggaran adalah komite yang dibentuk oleh manajemen puncak untuk mengkoordinasikan proses manajemen dalam penyusunan anggaran. Terdiri dari manajemen senior menyerupai CEO, CFO.Tugas Komite Anggaran :
1.             Mengusulkan kepada manajemen puncak mengenai pedoman umum penyusunan anggaran
2.             Menyebarkan pedoman tersebut setelah disetujui manajemen puncak
3.             Mengkoordinasikan banyak sekali macam proposal anggaran yang disusun secara terpisah oleh banyak sekali unit organisasi
4.             Menyelesaikan perbedaan yang timbul di antara proposal anggaran
5.             Menyerahkan anggaran final pada manajemen puncak dan dewan komisaris untuk disahkan
6.             Mendistribusikan anggaran yang telah disahkan kepada banyak sekali unit organisasi

Ø   Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
1.             Penerbitan Pedoman
Mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi sejak disetujui.
2.             Usulan awal anggaran
Mengembangkan seruan anggaran, didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman
3.             Negosiasi
Pembuat anggaran mendiskusikan proposal anggaran dengan atasannya. Pertimbangan yang mempengaruhi, yaitu kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan
4.             Tinjauan dan persetujuan 
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Analis akan menganalisis proposal anggaran dari banyak sekali unit bisnis dengan mempelajari konsistensi, contoh; apakah anggaran produksi konsisten dengan rencana volume penjualan.
5.             Revisi anggaran, harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi  yang signifikan dari yang ada saat anggaran yang asli disetujui

Ø   Prosedur Penyusunan Anggaran
TAHAP 1
Penentuan Pedoman Anggaran
            Menetapkan rencana besar perusahaan
            Membentuk panitia penyusun anggaran
TAHAP 2
Persiapan Anggaran
            Sebelum membuat anggaran, hendaknya terlebih dahulu membuat ramalan (forecast)
TAHAP 3
Penentuan Anggaran
            Menyesuaikan rencana final komponen anggaran
            Mengkoordinasikan & menelaah komponen anggaran
            Pengesahan & pendistribusian anggaran
TAHAP 4
Pelaksanaan Anggaran
            Membuat laporan realisasi anggaran




Opsi beli ialah opsi yang menunjukkan hak kepada pemegangnya untuk membeli suatu aktiva induk (underlying asset) dengan jmalh tertentu pada harga tertentu (strike price / exercise price) setiap waktu hingga suatu tangal tertentu atau tanggal jatuh tempo dari opsi beli. Namun, jikalau ketika jatuh tempo nilai aktiva lebih rendah dari exercise prise maka opsi dapat tidak digunakan dan akan kadaluarsa tanpa nilai. Disisi lain jikalau ternyata nilai aktiva induk lebih tinggi dari exercise price maka opsi akan dieksekusi. Kaprikornus hasil dari sebuah opsi beli bergantung pada pergerakan harga aktiva induk pada ketika mendekati jatuh tempo untuk di exercise. Secara ringkas transaksi opsi beli (call option) dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ikhtisar Transaksi opsi beli (Call option)

Saat ini
Saat jatuh tempo
Pembeli 
call



Penjual call
Membayar harga call dan mendapat hak eksekusi



Menerima harga call dan oke menyerahkan aktiva sesuai harga exercise, jikalau pembeli menghendaki kapan saja sebelum jatuh tempo.
Jika nilai aktiva (S) > harga exercise (X) maka pembeli akan eksekusi haknya.
Laba kotor = S – X
Laba bersih = S – X – premi call

Jika nilai aktiva (S) < harga exercise (X) maka pembeli tidak akan eksekusi.
Kerugian pembeli = harga opsi
Keuntungan penjual = harga opsi
Sumber : Hinsa P. Siahaan.



Tujuan sistem pengendalian strategik yaitu untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran – sasaran strategik. Strategi funsional dapat menunjukkan aliran – aliran acara lebih terang dan masih diharapkan untuk menjamin pemanfataannya. Sebagai alat implementasi taktik yang efektif, sistem pengendalian taktik harus mencakup standard pelaksanaan kerja, pengukur pelaksanaan kerja, perbandingan/evaluasi pelaksanaan kerja, dan upaya acara perbaikan atau koreksi. Sistem pengendalian seharusnya juga mencakup komponen-komponen yang bisa menggunakan sumberdaya keuangan, manusia, dan fisik perusahaan untuk tujuan pelaksanaan taktik secara efektif.

Pengendalian  strategik yang dimaksu yaitu serangkaian acara yang dilakukan oleh manajer untuk memastikan bahwa tujuan umum dan taktik yang dipilih telah diterapkan sesuai dengan yang diinginkan. Pengendalian taktik dengan demikian mencakup pengamatan terhadap perubahan lingkungan dan pengum[pulan info yang dipergunakan untuk materi evaluasi strategi.

     

 Bagimana perlakuan sales return dan provision for sales return Perlakuan : Diskon, Retur Penjualan, Garansi
Bagimana perlakuan atas diskon (potongan)? Bagaimana prosedurnya?. Bagimana perlakuan sales return dan provision for sales return? Bagaimana garansi diperpalukan? Itulah topic yang dibahas dalam posting ini. Keberadaan diskon (potongan), retur penjualan, dan garansi memang sering kurang mendapat porsi yang cukup dalam pembahasan-pembahasan akuntansi, baik di buku-buku maupun di dingklik kuliah. Kenyataannya, bagi perusahaan-perusahaan trading, terutama retailer, discount, sales return dan warranty yakni issue-issue yang sangat mendominasi dalam pelaksanaan manajemen perusahaan.
Discount (Diskon)

Ada 2 jenis discount yang biasa diberikan kepada customers, yaitu: Trade Discount/Rebate (Potongan Dagang/Rabat) dan Sales (Cash) Discount (Potongan Penjualan). Banyak diantara kita yang masih mixed-up mengenai kedua jenis discount ini.

Sebagai gambaran singkat:

Sebagian besar retailer memasang publish price di catalog atau brosurnya, harga bahu-membahu diberikan pada ketika realisasi penjualan terjadi. Lalu bagaimana pencatatannya? Ini yakni issue yang jamak terjadi dalam dunia perdagangan.

Pada payment term (i.e: 2/10;N/30), perusahaan selaku penjual juga menyampaikan discount lain sebagai perangsang bagi pelanggan untuk melaksanakan pembayaran lebih cepat. Bagimana prosedurnya, bagaimana keterkaitannya dengan discount yang telah diberikan pada ketika konfirmasi pembelian terjadi. This is another issue, dilema kedua yang perlu kita ketahui.

Sales Return (Retur Penjualan).

Dalam setiap penjualan, selalu ada kemungkinan barang kembli (retur), entah alasannya yakni barang cacat atau alasannya yakni tidak memenuhi spesifikasi pesanan. Bagaimana penanganan retur dilakukan? Bagaimana pengaruhnya terhadap PPN? Bagaimana pengaruhnya terhadap revenue dan account receivable (piutang)? Ini yakni dilema berikutnya yang dibahas dalam topic ini.

Warranty (Garansi)

Sebagai strategy usaha dagang yang terakhir, “after sales service (layanan purna jual)” berupa garansi (warranty) yakni sudah menjadi keharusan yang tidak tertulis dalam praktek perdagangan cerdik balig cukup akal ini. Menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penentuan keputusan pembelian bagi pelanggan (customer).

Teram and Condition dari garansi (warranty) mampu bermacam-macam, misalnya:

[-]. Penggantian dengan barang baru
[-]. Penggantian Spare-part
[-]. Service (repair)

Bagi penjual yang menyediakan warranty, ini yakni pengeluaran-pengeluaran nyata, artinya memang benar-benar suatu pengeluaran, akan tetapi di sisi lainnya, pengeluaran ini tidak diikuti oleh sales event (kejadian penjualan). Tidak mampu disandingkan, bukan? Bagimana penanganannya?


Semua topic di atas saya bahas di satu posting khusus, yaitu : Accounting Treatment : Discount, Sales Return and Warranty di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Bagi yang berminat dengan masalah-masalah diskon (potongan harga), retur (pengembalian barang) dan garansi (jaminan), mampu dibaca di sana. Jangan lupa register dahulu di ruang member. Have a nice day!


      

Responsibility centers ialah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aneka macam kegiatannya. Umumnya, suatu perusahaan merupakan kumpulan dari responsibility centers, yang masing-masingnya diwakili oleh suatu kotak tabel organisasi. Responsibility centers ini membentuk suatu hirarki. Pada level terendah ialah sentra section/bagian, work shift, dan unit organisasi kecil lainnya.

Suatu responsibility centers hadir untuk menyelesaikan satu atau beberapa sasaran, diistilahkan dengan tujuan. Perusahaan secara keseluruhan mempunyai tujuan, dan senior manajemen memutuskan pada serangkaian taktik untuk menyelesaikan tujuan itu. Tujuan dari aneka macam responsibility centers di perusahaan ialah untuk membantu mengimplementasikan taktik itu. Karena setiap organisasi ialah merupakan jumlah dari responsibility centers nya, kalau tiap responsibility centers sukses dengan tujuannya, maka tujuan organisasi akan diraih.

Responsibility centers menerima input, dalam bentuk material, pekerja, dan layanan. Dengan menggunakan working capital (missal: inventaris, uang yang dapat diterima), peralatan, dan aset lainnya, responsibility centers melaksanakan kinerja pada fungsi tertentunya, dengan tujuan utama mengantarkan input terhadap output, apakah itu tengible atau intangible. Pada proses produksi, output itu berupa barang. Pada unit staf, menyerupai sumber daya manusia, transportasi, engineering, akunting, dan administrasi, outputnya ialah pelayanan.

Produknya (misalnya, barang dan jasa) diproduksi oleh responsibility center yang mampu saja dilengkapi oleh bab lain selain responsibility center, apakah itu input, atau di luar pasar, dimana hal itu ialah output organisasi secara keseluruhan. Pendapatan ialah jumlah yang diperoleh dari penyediaan output-output itu.

Free Tools & spreadsheet ahad ini adalah: CASH FLOW SPREADSHEET. Spreadsheet ini berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan "Cash Flow Report (Laporan Arus Kas)". Spreadsheet ini telah disusun sedemikian rupa sesuai dengan bentuk laporan arus kas yang standard. So, yang belum pernah menciptakan laporan arus kas-pun, kini niscaya sanggup membuatnya. Tidak ada alasan untuk tidak sanggup lagi. Dan bab terbaiknya, spreadsheet ini telah dilengkapi dengan build-in formula. Anda tinggal memasukkan saldo-saldo dari buku besar, sedangkan urusan hitung-menghitungnya akan diambil alih oleh spreadsheet itu sendiri. Chart account-chart account (rekening-rekening) di dalamnya bebas anda ubah (sesuai dengan tingkat kebutuhan) lantaran bagian-bagian ini sengaja tidak dilock. Spreahseet ini saya beri nama "CASH FLOW STATEMENT". [mau tahu bagaimana cara-nya mengawasi penggunaan uang anda pribadi?, silahkan kunjungi "4 steps to control your cash intelligently and increase saving"]


Menggunakan Spreadsheet "Cash Flow Statement"


Cara menggunakannya sangat mudah:

[1]. Isi cell yang berwarna putih saja, selain yang berwarna putih anda tidak perlu isi, lantaran spreadsheetlah yang akan melakukannya untuk anda.

[2]. Chart account (nama rekening) bebas untuk diubah sesuai dengan kebutuhan anda.

That is it!. Selesai. Laporan Cash Flow anda sudah selesai!


Bentuk Spreadsheet "Cash Flow Statement"

Bentuk dan susunannya, telah saya sesuaikan dengan standard cash flow statement yang ada. Namun demikian, anda boleh mengganti nama rekening sesuai dengan kebutuhan anda. Jika ada nama rekening yang kelihatannya tidak anda kenal (atau tidak anda butuhkan), saya sarankan sebaiknya jangan dihapus (dibiarkan saja nilainya kosong), siapa tahu kapan-kapan anda membutuhkannya.

Nah, bentuknya menyerupai dibawah ini:


 Spreadsheet ini berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan  CASH FLOW SPREADSHEET - FREE  Spreadsheet ini berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan  CASH FLOW SPREADSHEET - FREE


Cara Mendaparkan Spreasheet "Cash Flow Statement"

Kali ini, caranya agak lain dari sebelum-sebelumnya. Dan kali ini saya akan agak strick. Saya ingin memastikan hanya rekan-rekan yang benar-benar membutuhkannyalah yang akan mendapatkannya.

Mengapa ini saya lakukan? Karena saya tidak mau lama-lama storage anda penuh terisi oleh spreadsheet-spreadsheet atau freebies lainnya yang EVEN TIDAK PERNAH ANDA SENTUH. Itu sia-sia, untuk apa memenuhi storage anda dengan sesuatu yang tidak anda butuhkan. Jikapun selama ini, setiap spreadsheet/tools yang saya berikan selalu ada hukum mainnya, lantaran apapun yang saya buat hanya untuk membantu orang yang benar-benar membutuhkannya.

Okay, caranya:

Saya kasi sebuah Accounting Quiz, kiprah anda ialah menjawabnya. Jangan khawatir, pertanyaanya sangat gampang (Itu kalau anda serius).

Anda merasa dipersulit?

Come on.... dengan menjawab quiz ini, anda sekaligus berlatih untuk kemajuan anda sendiri, bukan untuk saya.

Anda merasa ini ribet?

Kalau iya, berarti anda tidak benar-benar membutuhkan spreadsheet ini, so untuk apa?

Okay, here is the persoalan that need you to solve:

Berikan klarifikasi bedanya "Cost" dengan "Expense", sertakan teladan nya masing-masing.

Tulis balasan anda dengan menulis komentar, jangan lupa sertakan e-mail address anda, sekalilagi jangan lupa cantumkan e-mail address anda.
Warning:
Saya mengerti pendapat orang sanggup saja sama, tapi cobalah sampaikan pendapat anda sendiri dengan memakai bahasa anda sendiri juga, use your own tones.

Praktis bukan?

Selamat menjawab quiz, dan dapatkan free spreadsheet Cash Flow Statament. Yang belum subscribe jangan lupa subscribe: Accounting Finance Taxation



ROI (singkatan bahasa Inggris : return on investment) atau ROR (singkatan bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi – yaitu rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.

Indikator yang paling sering digunakan selama ini dalam menilai kinerja yaitu ROI (return on investment). ROI yaitu perbandingan antara laba dengan jumlah investasi. ROI menggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Perhitungan ROI
ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%

Misalnya, kalau investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp 15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam presentase yaitu
= ((Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000) / Rp 10.000.000) x 100% yaitu sebesar 50%. Dapat disimpulkan tingkat ROI nya yaitu sebesar 50%

Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas produk atau jasa, akan tetapi kita seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk menerima kepastian dan iman bahwa usaha yang dijalankan bisa terus berkembang. Dalam menjalankan bisnis, seorang entrepeneur harus memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target penjualan, jumlah margin keuntungan yang diperoleh dan bab dari margin keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk menyebarkan bisnis. Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka usaha tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang di masa yang akan datang dan bahkan dalam jangka panjang akan mengalami kegagalan.

Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak menunjukkan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiscal.

Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor :
a.       Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
b.       Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

Kelebihan ROI antara lain:
1.Selain ROI memiliki kegunaan sebagai alat control juga memiliki kegunaan untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melaksanakan ekspansi.
2.ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.
3.Kegunaan ROI yang paling prinsip yaitu berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akuntansi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.
Kelemahan ROI, antara lain:
1.         ROI tidak membawa keadilan bagi sesama sentra pendapatan. Kenaikan dalam ROI belum tentu berarti indah bagi para pemegang saham.
2.         Banyaknya biaya diluar kendali
3.         Dampak jangka panjang



Residual Income (RI) ialah laba yang dihasilkan diatas target pengembalian investasi pada suatu sentra laba.
RI = Laba – (Investasi x Target ROI)

Keunggulan dan kelemahan RI
Keunggulan RI:
a.       Membuat semua sentra laba memiliki sasaran yang sama untuk sentra investasi yang sebanding
b.      Dapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki resiko yang berbeda

Kelemahan RI:
a.    RI hanya mendorong manajer sentra laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka pendek, sebab kinerjanya dibatasi hanya untuk satu masa akuntansi saja.
b.   RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
c.    Karena hasil final RI ialah berupa angka absolut, bukan rasio maka sulit untuk membandingkan RI dari satu sentra laba dengan RI dari sentra laba lainnya yang memiliki jumlah investasi yang berbeda.


      

Transfer pricing dalam arti sempit, ialah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Sedangkan Harga transfer dalam arti luas ialah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.

Harga Transfer lazimnya dipraktikkan oleh perusahaan yang organisasinya berbentuk desentralisasi dan pertanggungjawaban dilakukan melalui pusat laba (profit center) atau pusat investasi (investment center).

Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain:
a. Memberi berita yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
b. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan impian (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
c. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
d. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.


Kegiatan ini ialah mentransfer laba dari dalam negeri ke perusahaan dengan korelasi istimewa di negara lain yang tarif pajaknya lebih rendah. Hal ini dapat dilakukan dengan membayar harga penjualan yang lebih rendah dari harga pasar, membiayakan biaya-biaya lebih besar daripada harga yang wajar, thin capitalization (memperbesar utang dengan beban bunga untuk mengurangi laba). Misalnya: tarif pajak di Indonesia 28%, di Singapura 25%. PT A punya anak perusahaan B Ltd di Singapura, maka laba di PT A dapat digeser ke B Ltd yang tarifnya lbh kecil dengan cara B LTd meminjamkan uang dengan bunga yang besar, sehingga laba PT A berkurang, memang pendapatan B Ltd bertambah namun tarif pajaknya lebih kecil. Hal mampu juga dilakukan dengan PT A menjual rugi (mark down) barang dan jasa (harga jual di bawah ongkos produksinya) ke B Ltd. Di Indonesia, transfer pricing dicegah dalam UU PPh pasal 18 dimana pihak fiskus berhak mengkoreksi harga transaksi, penghitungan utang sebagai modal dan DER (Debt Equity Ratio).



Faktur pajak berfungsi sebagai kredit pajak masukan (input tax), ialah dapat menjadi kredit terhadap faktur pajak keluaran yang diterbitkan pada periode kapan kredit di klaim. Kedua, faktur pajak dipergunakan untuk keperluan pemeriksaan pemungutan pajak oleh otoritas pajak. Untuk memenuhi kriteria ini, dalam mendesain ketentuan mengenai faktur pajak, setiap pengusaha yang melaksanakan penyerahan kena pajak kepada PKP lainnya harus menerbitkan faktur pajak pada setiap penyerahan atau pembayaran atas penyerahan tersebut.

Agar dapat dikategorikan sebagai faktur pajak disyaratkan memenuhi gosip yang benar dan menandakan data-data (Tait, 1988) “Name and address of person issuing the invoice, VAT registration number, serial number of the invoice, date of issue of the invoice, date of supply of the goods or services (if different from the date of invoice), a description of the goods or services, Amount charged, excluding VAT, rate (including zero rate) and amount of VAT of each rate, and name and address of customer.”

Keharusan untuk memasukkan seluruh gosip di atas akan mengakibatkan faktur pajak dokumen formal. Namun demikian, hal ini tidak sempurna untuk transaksi kecil, misalnya penjualan pengecer kepada konsumen yang bukan PKP (Williams, tt; Thuronyi, 1996).

Pada dasarnya, manajemen yang efisien akan tercapai bila fiskus menunjukkan contoh-contoh bentuk faktur pajak sesuai dengan undang-undang walaupun tidak secara detail. Fleksibilitas perlu diberikan, misalnya dengan mengizinkan faktur yang dibuat dengan komputer (sepanjang semua persyaratan dipenuhi) setiap bentuk faktur dapat dijadikan bukti bagi pengusaha.

Ketentuan mengenai faktur pajak akan menjadi sangat ketat kalau suatu faktur yang tidak berisi satu atau lebih gosip (yang ditentukan dalam UU PPN), tidak dapat menjadi pajak masukan. Sepanjang usul di atas tercantum, setiap faktur (commercial) seharusnya dapat menjadi bukti. Beberapa otoritas pajak mensyarat- kan untuk menstandarkan faktur untuk menjadi faktur pajak.

Pada hal impor barang, sebaiknya pemungutan PPN impor dan bea masuk harus dilakukan dalam waktu bersamaan. Ketentuan dan prosedur PPN impor sedapat mungkin harus sejalan dengan prosedur serta ketentuan bea masuk (customs duty). Perlu diperhatikan juga bahwa kapan dikala pajak terhutang seharusnya mempunyai kekerabatan dengan kapan dikala faktur pajak harus dibuat. Faktur pajak harus dibuat pada dikala atau segera setelah penyerahan dan harus ditentukan waktunya kapan setelah penyerahan atau pembayaran.

Idealnya, pihak penjual mendapatkan pembayaran termasuk PPN sebelum jatuh tempo sehingga tidak perlu melaksanakan pembayaran PPN dengan dananya sendiri (pre-financing). Pembuatan faktur pajak akan menentukan dikala pajak terutang yang harus dilaporkan dalam SPT. Oleh sebab itu, waktu pembuatan faktur pajak harus diperhatikan semoga pengusaha tidak terganggu arus dananya (cash flow) dengan melakukan pre-financing.



Pertama, waspada pada asumsi umum yang tidak benar misalnya asumsi bahwa seluruh biaya variable merupakan biaya relevan dan sebaliknya seluruh biaya tetap ialah tidak relevan.  Asumsi umum ini terkait mengenai biaya mana yang masuk dalam kategori biaya relevan dan mana yang tidak masuk, pada ketika beberapa alternatif keputusan hendak diambil.

Contoh  :
Perusahaan XYZ memiliki kapasitas produksi kasatmata sirup “JERUK” sebesar 4000 botol per hari.  Ada pilihan lain untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi 4500 botol per hari.  Secara umum, manajer menganggap bahwa biaya distribusi akan naik sehingga menambah cost per botol.  Ternyata penambahan 500 botol per hari ini tidak menambah biaya distribusi alasannya kapasitas kendaraan beroda empat distribusi produk masih bisa menampung kelebihan jumlah botol.

Kedua adalah data biaya per unit yang menyesatkan pengambil keputusan dalam dua cara utama  :
a.       memasukkan biaya tidak relevan sebagai materi pertimbangan pengambilan keputusan,
b.      menggunakan biaya per unit yang sama pada tingkat keluaran yang berbeda, alasannya biaya tetap per unit berubah sesuai tingkat keluaran yang berbeda.

Ø  Jenis-Jenis Keputusan Berkaitan Dengan Informasi Relevan
a.       One-Time-Only Special Orders
Keputusan perusahaan untuk mendapatkan atau menolak pesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai implikasi jangka panjang.
Contoh :
Pesanan embel-embel sirup “JERUK” sebanyak 5.000 botol ketika produksi perusahaan masih 30.000 botol dibandingkan dengan kapasitas produksi sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya variable produksi merupakan biaya embel-embel yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan  untuk dibandingkan dengan pendapatan embel-embel dari mendapatkan pesanan khusus tersebut.
b.      Insourcing versus Outsourcing atau Keputusan Make or Buy
Insourcing adalah memproduksi barang/jasa secara mampu bangun diatas kaki sendiri oleh suatu organisasi, sedangkan outsourcing adalah membeli barang/jasa dari pemasok di luar organisasi tersebut. Keputusan yang disebut juga keputusan make or buy ini memilih opsi yang menawarkan biaya paling rendah dengan keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.
c.       Product-Mix
Keputusan product mix adalah keputusan yang dibuat perusahaan wacana jenis produk apa dan dalam jumlah berapa produk tersebut dijual.  Keputusan ini diambil dengan memilih produk yang menghasilkan kontribusi marjin per unit yang paling tinggi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
d.      Customer Profitability
Keputusan didasarkan pada kemampuan menawarkan keuntungan yang dimiliki pelanggan, sehingga pilihan alternatif yang diambil melalui penambahan atau pengurangan suatu pelanggan berkaitan dengan kenaikan perolehan laba operasi perusahaan.
e.       Branch/Segment: Adding or Discontinuing
Keputusan ini hampir sama dengan keputusan customer profitability, namun didasarkan pada kemampuan menawarkan penambahan keuntungan yang dimiliki oleh suatu cabang atau segmen perusahaan.
f.       Equipment Replacement
Biaya historis, akumulasi depresiasi, dan nilai buku peralatan yang dimiliki serta fenomena akuntansi keuangan mengenai potensi kerugian/keuntungan transaksi penggantian peralatan merupakan berita yang tidak relevan dan seringkali menyulitkan dalam pengambilan keputusan penggantian peralatan.  Oleh alasannya itu, analisa pendapatan/biaya relevan dilakukan untuk memilih alternatif yang menghasilkan laba operasi paling tinggi. 

 sangat penting dalam pengendalian piutang  Pengendalian: Kebijakan Kredit (Credit Policy)Kebijakan Kredit (credit policy) sangat penting dalam pengendalian piutang (receivable). Banyak atau sedikitnya piutang tak tertagih (bad debt) sangat dipengaruhi oleh kebijakan cerdit yang anda terapkan di perusahaan. Ketika sales force dilakukan tanpa kendali, saldo account receivable membumbung tinggi, sementara masih banyak aktifitas operasional perusahaan yang memerlukan pendanaan segera juga. Gaji karyawan, pembelian raw material, office supplies, semuanya mendesak. Sampai dimana anda setting batas credit? kepada siapa anda mampu menunjukkan cerdit? untuk jangka berapa lama credit anda sedikanan bagi customer? intinya; Bagaimana credit policy anda?. Apakah sudah syncrone antara credit policy, sales force dan ketersediaan cash di dalam perusahaan? Itulah topic yang dibahas di artikel ini.


Kata "policy", sekilas konotasinya mirip-mirip kata "police/polisi" atau "politic/politik", dan semua itu terdengar menyeramkan, mengekang dan menekan. Setidak-tidaknya, policy and procedure mampu mengakibatkan kesan sesuatu yang akan menghambat dan memperlambat. Konotasi dan persepsi itu ada benarnya, kalau policy yang dibuat tidak mengikuti rytme perusahaan, terang itu akan menjadi pengahmbat, menjadi birokrasi yang tidak penting.

Tetapi, kalau anda membuat kebijakan yang tepat, justru kebijakan yang anda buat malah mendukung, menopang, dan menaikkan productifitas perusahaan. Meningkatkan value added, sekaligus menjadi pencegah kebocoran dan pemborosan. Bagaimana caranya?

Segala sesuatu yang berisi kata "policy (kebijakan)" terdengar agak sakral. Sesuatu yang taboo untuk diubah. Kenyataannya, operasional perusahaan berjalan begitu dynamic, mengikuti tumbuh kembangnya perusahaan, market competitiveness, global musim yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Benarkah credit policy tidak boleh diubah?


Bukan hanya sekedar berbicara bagaimana sebuah credit policy sebaiknya di set, tetapi saya juga menunjukkan panduan bagaimana membuat kebijakan kredit (credit policy). Sebagai embel-embel saya akan post satu contoh credit policy (kebijakan kredit) yang mungkin mampu dijadikan sebagai reference. Posting selengkapnya ada di blog saya yang gres (Accounting, Financial, Taxation yang baru), kalau anda tertarik anda mampu baca melalui link ini: Receivable Control: Credit Policy (Kebijakan Kredit).


Strategi menghadapi temuan pemeriksa tentang  konfirmasi  PPN  yang dinyatakan ”tidak ada”.


Saat melaksanakan pemeriksaan, seringkali pemeriksaan pajak (fiskus) mengoreksi   pajak  pajak masukan manakala konfirmasi terhadap pajak masukan tersebut mendapat balasan “tidak ada” dari kantor pajak lainnya. Asumsinya, jikalau jawabannya “tidak ada”, maka faktru pajak dari pajak masukan tersebut di anggap fiktif. Bahkan ada juga beberapa orang yang mengaitkannya dengan soal tanggungjawab renteng PPN. Kedua anggapan tersebut semuanya tidak benar sebab fiktif dan tanggungjawab renteng PPN punya pembagian terstruktur mengenai dan definisi sendiri-sendiri.

Ketentuan umum konfirmasi
Terkait dengan soal kinfirmasi atau klarifikasi faktur pajak ini, dirjen pajak bahwasanya telah menerbitkan sebuah aturan khusus bernomor KEP-754/PJ/2001 wacana tata cara pelaksanaan konfirmasi faktur pajak dengan aplikasi sistem isu perpajakan. Keputusan Dirjen pajak ini digulirkan pada tanggal 26 desember 2001. 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.