ROI (singkatan bahasa Inggris : return on investment) atau ROR (singkatan bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi – yaitu rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.
Indikator yang paling sering digunakan selama ini dalam menilai kinerja yaitu ROI (return on investment). ROI yaitu perbandingan antara laba dengan jumlah investasi. ROI menggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Perhitungan ROI
ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%
Misalnya, kalau investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp 15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam presentase yaitu
= ((Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000) / Rp 10.000.000) x 100% yaitu sebesar 50%. Dapat disimpulkan tingkat ROI nya yaitu sebesar 50%
Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas produk atau jasa, akan tetapi kita seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk menerima kepastian dan iman bahwa usaha yang dijalankan bisa terus berkembang. Dalam menjalankan bisnis, seorang entrepeneur harus memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target penjualan, jumlah margin keuntungan yang diperoleh dan bab dari margin keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk menyebarkan bisnis. Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka usaha tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang di masa yang akan datang dan bahkan dalam jangka panjang akan mengalami kegagalan.
Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak menunjukkan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiscal.
Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
b. Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Kelebihan ROI antara lain:
1.Selain ROI memiliki kegunaan sebagai alat control juga memiliki kegunaan untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melaksanakan ekspansi.
2.ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.
3.Kegunaan ROI yang paling prinsip yaitu berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akuntansi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.
Kelemahan ROI, antara lain:
1. ROI tidak membawa keadilan bagi sesama sentra pendapatan. Kenaikan dalam ROI belum tentu berarti indah bagi para pemegang saham.
2. Banyaknya biaya diluar kendali
3. Dampak jangka panjang
Post a Comment
Post a Comment