Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Jurnal Penyesuaian - Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa acara akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh alasannya yaitu itu, biar neraca saldo menyampaikan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan adaptasi dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal adaptasi (adjusting journal entry).

Pada kondisi ibarat apakah jurnal adaptasi diperlukan? Jurnal adaptasi diharapkan untuk hal-hal sebagai berikut.


  • Transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada tamat periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, gres akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 yaitu sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada tamat periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.
Misalnya, pada tamat periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Perhatikan rujukan lainnya! Perusahaan mendapatkan bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, hingga dengan 31 Des perusahaan masih harus mendapatkan pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan adaptasi sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


c. Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) yaitu aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan adaptasi pada tamat periode? Semua aktiva tetap setiap tamat periode harus dilakukan adaptasi kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun alasannya yaitu kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.

Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau peniadaan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.

Pada waktu adaptasi dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada tamat umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Penyusutan tahunan =
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Jika pada tamat periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00



  • Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi alasannya yaitu tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diharapkan dengan dua cara sebagai berikut.

1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada ketika pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada tamat periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.

Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada ketika terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Pada tamat periode dilakukan adaptasi dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:




Dengan sumbangan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006.




2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada ketika pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada rujukan di atas maka pada ketika pembayaran dibuatlah jurnal adaptasi ibarat berikut.




Analisis dilakukan dengan menggunakan sumbangan garis waktu sebagai berikut:




Karena pada ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi yaitu nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00

Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:




b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada tamat periode dapat diketahui dengan melaksanakan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik
pada tamat periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.




Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka
1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada ketika penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, bekerjsama sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada ketika terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan yaitu 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan rujukan di atas, maka pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal adaptasi tanggal 31 Des 2006 yaitu sebagai berikut:




Jurnal adaptasi selain berkhasiat untuk menyampaikan data keuangan yang sebenarnya, berkhasiat juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada ketika menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit aneka macam perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal ketika terjadi transaksi adalah




Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama adaptasi yaitu dengan menghapus jurnal yang salah.




Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.




Kesalahan pada rujukan di atas yaitu kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.


Sekian mengenai Jurnal Penyesuaian, semoga dapat bermanfaat.

Kertas kerja (work sheet) - Pernahkah Anda membuat kertas kerja? Apa kekerabatan kertas kerja dengan laporan keuangan? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahuinya! Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang memiliki kegunaan untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam dokumen akuntansi yang wajib dibuat.

Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:

Kertas Kerja bentuk 6 kolom




Kertas Kerja bentuk 8 kolom




Kertas kerja bentuk 10 kolom




Di antara ketiga jenis kertas kerja di atas, manakah yang menurut Anda mudah?

Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom. Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.

1. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya.
2. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
3. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo diadaptasi diperoleh dari neraca saldo yang telah diadaptasi dengan data dari jurnal penyesuaian.
4. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.
a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut:
a) saldo laba pada sisi kredit;
b) saldo rugi pada sisi debit.

Berikut ini disajikan pola kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada final periode terdapat catatan sebagai berikut.
1. Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
2. Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00

Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
2. Sewa yang telah menjadi beban adalah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
3/12 × Rp1.200.000,00 = Rp300.000,00
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
9/12 × Rp1.200.000,00 = Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.




Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja Eva Salon berikut ini!




Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada sisi neraca ini berarti Eva Salon menerima laba/ keuntungan.

Neraca saldo setelah penutupan - Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berkhasiat untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.

Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya yaitu akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini pola neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.


 Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah ber Neraca Saldo Setelah Penutupan


Data neraca saldo setelah penutupan tersebut, diambil dari saldo akun buku besar setelah posting jurnal pembiasaan dan jurnal penutupan.


Masalah penentuan fair value, untuk instrumen yang memiliki kuotasi di pasar aktif ibarat FVTPL, tentunya mudah untuk menentukan fair valuenya, namun apabila tidak memiliki pasar aktif fair value ibarat itu tidak akan didapat. PSAK No. 55 (revisi 2006) AP 86 dan 89 mengatur mengenai pengukuran instrumen yang tidak mempunyai pasar aktif dengan teknik penilaian :
• Penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan (arm’s length market transaction)
• Nilai wajar terkini instrumen lain yang secra substansial sama
• Analisis discounted cash flow
• Penggunaan option pricings model

Jurnal penutup (closing journal entry) - Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal. Pada pembahasan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan menambahkan penghasilan dan beban. Penghasilan dan beban merupakan unsur penambah atau pengurang modal pemilik.

Oleh sebab itu, pada simpulan periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke akun induknya, yaitu modal pemilik Pada akhirnya, saldo laba atau rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupakan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup, yang dilaksanakan melalui jurnal penutup.

Setelah jurnal penutup dibuat akan dilakukan posting, akun kelompok pendapatan dan beban akan memiliki saldo nihil (nol). Akun yang memerlukan jurnal penutup, yaitu akun pendapatan, beban ikhtisar laba/rugi, dan pengambilan langsung (prive).

Perhatikan pola jurnal penutup untuk kasus perusahaan Eva Salon berikut!


 struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok Jurnal Penutup


Setelah dilakukan jurnal penutup tersebut, maka akun pendapatan dan beban Eva salon akan menyampaikan saldo nol.


Pemindah bukuan (posting) jurnal pembiasaan dan jurnal penutup
Setelah jurnal pembiasaan dan jurnal penutup dibuat, tahap selanjutnya yaitu pemindahbukuan (posting) kedua jurnal tersebut ke dalam akun buku besar. Berikut pola posting jurnal pembiasaan dan jurnal penutup untuk kasus Eva Salon.










Apa yang harus dilakukan adegan akuntansi Eva Salon setelah pemindahbukuan atau posting jurnal pembiasaan dan jurnal penutup ke dalam akun buku besar? Bagian akuntansi Eva Salon akan membuat neraca saldo setelah penutupan. Simak pada subbab berikut ini!

Jurnal Pembalik - Jurnal pembalik dilakukan berkaitan dengan pembiasaan terhadap halhal sebagai berikut:
1. beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
2. pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan,
3. beban yang masih harus dibayar,
4. pendapatan yang masih harus diterima.


  • Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban

Jika pada ketika terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat dengan menggunakan pendekatan harta, akun yang akan muncul ialah “beban dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka yang dicatat dengan pendekatan akun riil pada awal masa tidak memerlukan jurnal pembalik alasannya yakni akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya memperlihatkan saldo yang bekerjsama dari akun yang bersangkutan. Adapun bila dicatat dengan menggunakan pendekatan beban, akun yang akan muncul ialah “beban” (akun nominal). Akun beban pada selesai masa akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol.


Berikut pola transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon. Transaksi

1 Oktober 2006 dibayar beban sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada ketika pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut.






Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, dapat dilihat pada tanggal 31 Desember 2006 saldo akun beban sewa nol. Selanjutnya, setelah ada jurnal pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa sebesar Rp900.000,00. Hal tersebut, memperlihatkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk masa mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk akuntansi masa berikutnya.


  • Pendapatan diterima dimuka yang dicatat sebagai pendapatan

Jika pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai utang, akun yang akan muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil). Namun, bila pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada selesai masa akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Oleh alasannya yakni itu, diharapkan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp24.000.000,00. Pada ketika pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:






  • beban yang masih harus dibayar

Eva salon, mempunyai utang gaji dan upah kepada karyawannya sebesar Rp150.000,00. Utang gaji dan upah tersebut terdiri atas beban gaji dan upah bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban gaji dan upah bulan Januari sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari 2006. Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal pembiasaan sebagai berikut:





Karena beban gaji tersebut sudah dicatat sebagai utang gaji maka akun “utang gaji” serta akun “beban gaji” harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada awal masa diubahsuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut.




  • Pendapatan yang masih harus diterima

Eva Salon mempunyai piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan sebesar Rp300.000. Bunga tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober. Jurnal pembiasaan yang dibuat sebagai berikut:




Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal pembiasaan sebagai piutang dan pendapatan bunga, akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus dihilangkan (disesuaikan). Pada awal masa harus diubahsuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut:





Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik ayat jurnal pembiasaan yang digunakan pada waktu menutup masa akuntansi. Tujuan pembalikan ayat jurnal pembiasaan ini yakni untuk memudahkan pencatatan transaksi pada awal masa berikutnya. Dalam hal ini, segala transaksi yang bekerjasama dengan ayat jurnal penyesuaian. Penggunaan ayat jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

Konsep Persamaan - Setiap acara dalam perusahaan yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan. Kegiatan-kegiatan tersebut tercermin dalam transaksi usaha (business transaction). Pencatatan transaksi usaha dalam akuntansi menggunakan konsep persamaan. Dengan konsep persamaan akuntansi dapat diketahui pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Untuk memudahkan kita dalam mengetahui pengaruh suatu transaksi, maka transaksi tersebut harus dikelompokkan ke dalam satu catatan transaksi yang sejenis disebut pos transaksi atau akun. Dalam materi berikut ini akan dijelaskan pencatatan transaksi usaha dengan menggunakan persamaan akuntansi serta jenis-jenis akun yang terdapat dalam persamaan akuntansi.


Konsep Persamaan

Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi. Dengan konsep tersebut dapat diketahui pengaruh dari suatu transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Pada materi sebelumnya sepintas disebutkan bahwa ada kesamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan. Kesamaan itu biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut persamaan akuntansi (accounting equation).

 Setiap acara dalam perusahaan yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan Konsep Persamaan

Kekayaan yang dimiliki perusahaan biasanya disebut aktiva atau harta (assets). Aktiva menunjukkan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan yang diperlukan dapat memperlihatkan keuntungan bagi usaha tersebut di abad mendatang.

Adapun sumber pembelanjaan menunjukkan siapa yang membelanjai kekayaan tersebut. Sumber pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua ialah dari kreditor dan pemilik. Bagi perusahaan, sumber pembelanjaan dari kreditor membawa akhir timbulnya kewajiban untuk mengembalikan.

Oleh sebab itu sumber pembelanjaan dari kreditor disebut kewajiban atau utang. Sedangkan sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal. Dengan demikian persamaan akuntansi dapat pula ditulis sebagai berikut:

 Setiap acara dalam perusahaan yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan Konsep Persamaan


Persamaan akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Karena transaksi usaha akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan, maka setiap transaksi usaha dapat dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap ketiga unsur dalam persamaan akuntansi. Efek terhadap unsur persamaan akuntansi dinyatakan dalam penambahan atau pengurangan dari unsurunsur tersebut.



Sekian mengenai Konsep Persamaan , supaya dapat bermanfaat.


PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut :
a. Seluruh tipe instrumen keuangan
b. Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
c. Instrumen ekuitas ialah kontrak yang menunjukkan kepada pemegangnya hak residu atasaset entitas setelah dikurangi dengan semua liabilitas
d. Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas dan utang. Nilai utang ditetapkan terlebih dahulu
e. Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai perubahan atasekuitas sehingga tidak ada keuntungan/kerugian yang diakui.

Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan ialah kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas suatu entitas. Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bab dalam suatu kontrak provisi atas suatu instrumen.

PSAK 50 (2010)
 PSAK 50 (revisi 2010) hanya mengatur ihwal penyajian instrumen keuangan.
 Pengaturan ihwal pengungkapan instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
– Ruang lingkup & Definisi (puttable instrument)
– Penyajian :
• Liabilitas dan ekuitas
• Instrumen keuangan majemuk
• Saham treasuri
• Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian
• Saling hapus aset dan liabilitas keuangan
 Pengaturan gres : puttable instrumen; Kewajiban menyerahkan bab aset neto secara prorata ketika likuidasi; Reklasifikasi dari liabilitas keuangan ke instrumen ekuitas dan sebaliknya.

Isi PSAK 50 – Revisi 2014
 Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
 Penyajian
– Liabilitas dan Ekuitas
– Instrumen Keuangan Majemuk
– Saham yang Diperoleh Kembali
– Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
– Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013)
 Pedoman Penerapan yang merupakan bab yang tidak terpisahkan dari PSAK 50
 Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bab dari PSAK 50

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Dagang - Pada materi di depan, Anda telah mempelajari materi mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal-hal yang perlu Anda kuasai sebelum mengetahui siklus akuntansi perusahaan jasa, di antaranya ialah sebagai berikut. Apakah akuntansi itu dan siapakah yang memerlukan isu akuntansi? Bagaimanakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimana cara mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit? Bagaimana cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum? Yang terakhir, bagaimana cara memposting jurnal umum ke dalam buku besar?

Setelah Anda bisa menyelesaikan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan di atas maka Anda berhak untuk mempelajari materi selanjutnya pada episode ini.


Apa yang akan Anda lakukan setelah aneka macam proses pencatatan, pengikhtisaran, dan penggolongan transaksi selesai dibuat? Sebagai langkah tamat dari segala proses tersebut Anda perlu membuat sebuah laporan yang disebut laporan keuangan. Apakah laporan keuangan itu? Apakah perusahaan jasa juga memerlukan laporan keuangan? Bagaimana bentuk laporan keuangan di perusahaan jasa? Sebelum mempelajari materi ini lebih lanjut, perhatikan peta konsep berikut!


Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Dagang Laporan Keuangan Perusahaan


Seperti telah dikemukakan di depan, laporan keuangan dibuat sebagai langkah tamat dari sekian tahap siklus akuntansi. Apakah laporan keuangan itu? Bagaimanakah bentuk laporan keuangan pada perusahaan jasa? Pelajari baik-baik materi berikut ini!

Laporan keuangan merupakan hasil keluaran dari sistem akuntansi keuangan. Laporan keuangan yang disajikan pada umumnya terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan berkhasiat bagi para pemakai isu akuntansi untuk mengambil keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Pada episode ini, dibahas mengenai laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba/ rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.

Prinsip – Adalah Prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak hanya berisi perihal prinsip tetapi juga perihal konsep dan metode yang menyampaikan bagaimana cara yang sempurna untuk menghasilkan isu akuntansi. Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi ialah prinsip biaya historis (historical cost principle), prinsip objektivitas (objectives principle), prinsip mempertemukan (matching principle), prinsip konsistensi (consistency principles), dan prinsip lengkap (full disclousure). 


Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Misalkan jasa salon membeli seperangkat peralatan salon dengan harga yang murah yaitu Rp500.000,00. Prinsip biaya menetapkan bahwa pemilik salon harus mencatat barang tersebut berdasarkan harga yang sesungguhnya, yaitu Rp600.000,00 ialah harga yang lebih memadai. Dengan demikian, prinsip biaya ialah aktiva dan jasa yang diperoleh harus dicatat menurut harga aktualnya atau harga yang benarbenar dibayarkan pada ketika terjadinya transaksi. Selain itu prinsip biaya yang menetapkan bahwa catatan akuntansi harus tetap mempertahankan nilai historis dari sebuah aktiva selama perusahaan tersebut memilikinya.


Prinsip Objektivitas (Objectives Principle)
Laporan akuntansi harus didasarkan atas data tersedia yang paling sanggup mendapatkan amanah sehingga catatan dan laporan tersebut akan menjadi akurat dan berguna. Catatan akuntansi haruslah didasarkan atas isu yang berasal dari kegiatan yang didokumentasikan dan berdasarkan bukti-bukti objektif. Inilah yang disebut sebagai prinsip objektivitas.

Misalnya, Iwan ingin membeli sebuah gedung kecil untuk usahanya. Iwan memperkirakan bahwa harga gedung itu ialah Rp50.000.000,00. Namun untuk memperjelas harga gedung tersebut, Iwan menyewa dua jago real estate. Kedua jago tersebut memperkirakan harga gedung tersebut ialah Rp45.000.000,00. Dari kedua nilai tersebut, nilai yang sanggup mendapatkan amanah ialah yang dibuat oleh kedua jago tersebut, alasannya ialah nilai tersebut didukung oleh pengamatan secara objektif. Prinsip objektivitas mampu disebut prinsip keandalan.


Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip mempertemukan maksudnya mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul alasannya ialah biaya tersebut. Memadukan beban terhadap pendapatan berarti mengurangkan beban dari pendapatan untuk menghitung laba atau rugi bersih. Prinsip mempertemukan dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini.

 Adalah Prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak hanya berisi perihal prinsip tetapi juga Prinsip Prinsip


Pada prinsip mempertemukan, pertama-tama dapat dilakukan dengan mengidentifikasikan pendapatan dalam suatu periode dengan beban yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Misalnya, suatu perusahaan yang biasa membayar komisi penjualan kepada para tenaga penjualan akan memiliki beban komisi jikalau pegawai tersebut melaksanakan penjualan. Namun jikalau mereka tidak melaksanakan penjualan, maka perusahaan tersebut tidak memiliki beban komisi. Dalam praktiknya dalam mempertemukan biaya dengan pendapatan digunakan jurnal-jurnal pembiasaan pada setiap selesai periode.


Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Untuk mengetahui perkembangan usaha yang telah dicapai, perusahaan akan membandingkan laporan keuangan pada ketika sekarang dengan tahuntahun sebelumnya. Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Selain itu, tujuan penyusunan laporan keuangan ialah untuk menyampaikan keadaan keuangan dan hasil kegiatan dalam satu periode akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut, haruslah dipilih metode-metode dan prosedurprosedur akuntansi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.


Prinsip Lengkap (Full Disclousure)
Konsep full disclousure mewajibkan semoga laporan keuangan disajikan sebagai kumpulan dari kejadian ekonomi yang memengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan berisi cukup isu sehingga membuat orang, baik umum atau investor paham dan tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut. Apabila semua isu tersebut tidak mungkin dimasukkan ke dalam laporan keuangan, maka keterangan aksesori atas isu dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk catatan kaki atau lampiran.



Sekian mengenai Prinsip Biaya Historis, Prinsip Objektivitas, Prinsip Mempertemukan, Prinsip Konsistensi, Prinsip Lengkap . Semoga ini dapat bermanfaat.

Proses Keuangan - Dilihat dari proses dan kegunaannya, acara akuntansi meliputi halhal berikut ini. perekrutan pegawai baru? Hal tersebut tidak dapat digolongkan sebagai transaksi akuntansi dan alasannya itu tidak diproses lebih lanjut dalam akuntansi.



Proses Identifikasi dan Pengukuran Data
Data ialah transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Setiap transaksi atau kejadian akan berafiliasi dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Sedangkan impian membeli barang tidak termasuk transaksi, alasannya belum dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. Satuan pengukur yang sempurna ialah satuan uang (rupiah, dollar, yen, dan lain-lain). Bagaimana dengan acara perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, misalnya 



Proses Pemrosesan dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data meliputi acara pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan (recording) transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Selain dicatat, transaksi perusahaan juga digolongkan dalam kelompok yang berhubungan. Penggolongan (classifiying) transaksi sangat penting alasannya penyajian dapat diringkas. Sedangkan pengikhtisaran ialah menyajikan informasi yang telah dikelompok-kelompokkan ke dalam bentuk laporan menyerupai yang diinginkan pemakai.



Proses Laporan
Laporan akuntansi (accounting reports) ialah hasil dari sistem akuntansi. Laporan akuntansi banyak jenisnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung kepada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu jenis laporan akuntansi yang utama ialah laporan keuangan (financial statement). Selain laporan keuangan masih banyak lagi jenis laporan antara lain: laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporanlaporan kepada pemerintah, misalnya kepada Bapepam dan laporan-laporan khusus untuk administrasi perusahaan secara intern.



Proses Analisis dan Interpretasi
Diketahui laba perusahaan tahun 2005 ialah Rp50 juta. Angka ini tidak banyak berarti. Namun bila angka ini dibandingkan dengan total penjualan Rp1 Milyar, maka akan lebih banyak berarti alasannya diketahui relasi antara laba dengan total penjualan yaitu sebesar 5%, artinya perusahaan telah memperoleh laba sebesar 5% dari penjualan. Akan lebih lengkap lagi dalam mengambil keputusan administrasi jikalau angka tersebut dihubungkan dengan laba periode yang lalu, misalnya laba tahun 2004 sebesar 12%. Dari data tersebut diketahui bahwa laba perusahaan mengalami penurunan. Dengan demikian analisis laporan keuangan ialah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahannya. Hasil analisis tersebut akan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Adapun interpretasi laporan keuangan yaitu menghubungkan angkaangka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari relasi ini dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Misalnya dari tumpuan di atas bahwa laba perusahaan mengalami penurunan, untuk mencegah adanya penurunan lebih lanjut, maka perlu diadakan promosi besar-besaran atau acara yang menunjang peningkatan penjualan. Perlu diketahui bahwa informasi akuntansi sangat penting dalam mengambil keputusan, namun suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut. Secara ringkas, proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut.

 acara akuntansi meliputi halhal berikut ini Proses  Keuangan




Sekian mengenai Proses Keuangan supaya bermanfaat dan terimakasih

Pengguna dan Manfaat Informasi - Pernahkah kalian mencatat barang-barang yang telah kalian beli setelah belanja, tentunya sekaligus harga barang kemudian menjumlahkannya? Apabila kalian melaksanakan hal tersebut berarti kalian telah melaksanakan akuntansi secara sederhana. Catatan yang kalian lakukan dapat digunakan sebagai info yang memiliki kegunaan untuk mengambil keputusan. Kalian setelah mencatat daftar belanjaan, maka catatan tersebut dapat kalian gunakan untuk menentukan barang apa yang belum terbeli atau yang masih kurang. Selain itu catatan harga dapat digunakan untuk fatwa berbelanja pada periode berikutnya.

Jika dalam perusahaan, pengguna info akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern merupakan pihak yang bekerjasama eksklusif dengan operasi perusahaan. Dalam hal ini yaitu pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan membutuhkan info akuntansi sebab ia yang bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.

Pengguna dan Manfaat Informasi  Pengguna dan Manfaat Informasi


Adapun pihak ekstern yakni pihak yang secara tidak eksklusif terlibat dalam perusahaan. Berikut ini yang termasuk pihak-pihak ekstern.



Pemilik dan Calon Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan tentu menginginkan dana yang ditanamkannya dapat berkembang. Oleh sebab itu pemilik perusahaan selalu mengevaluasi hasil aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Di sinilah, info akuntansi sangat membantu para pemilik perusahaan untuk mengambil keputusan apakah ia akan tetap menanamkan modalnya, menambah modal, mengurangi atau justru menarik modal yang telah ditanamkan dalam perusahaan. Adapun untuk para calon pemilik perusahaan akan menggunakan info akuntansi sebagai tolok ukur tingkat keuntungan yang akan diterimanya bila ia membeli saham perusahaan tertentu.



Kreditor dan Investor

Kreditor yakni seseorang atau lembaga yang meminjami dana kepada perusahaan. Kreditor mempunyai kepentingan terhadap dana yang dipinjamkannya dan tingkat penghasilan yang akan diperolehnya. Sebelum menunjukkan pinjaman, para kreditor akan menentukan dahulu kemampuan peminjam dalam menepati jadwal pelunasannya. Evaluasi ini termasuk mengevaluasi proyek atas hasil operasi di masa datang, yang didasarkan pada info akuntansi.

Adapun bagi investor, laporan keuangan sangat memiliki kegunaan untuk memutuskan apakah akan membantu usaha gres atau tidak. Investor yang potensial tentunya akan mengevaluasi kemungkinan hasil yang akan mereka terima dari investasi tersebut. Dengan demikian laporan akuntansi merupakan salah satu sumber info utama bagi investor.



Manajemen

Dalam hal ini yang dimaksud administrasi yakni pengelola perusahaan yang mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya perusahaan. Bagi manajemen, akuntansi mempunyai beberapa manfaat berikut ini.

a. Melindungi Harta Perusahaan
Laporan akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu sehingga mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang akan melaksanakan korupsi maupun manipulasi.
b. Menyusun Rencana Kegiatan Perusahaan yang Akan Datang
Anggaran merupakan rencana aktivitas yang dinyatakan dalam satuan uang, yang menjadi panduan perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya di masa yang akan datang.
c. Mengukur Laba Perusahaan dalam Periode Tertentu
Adanya laporan akuntansi yang menunjukkan besarnya penghasilan perusahaan dan biaya-biaya yang ada, maka dapat diketahui besarnya laba atau kerugian perusahaan. Perusahaan memperoleh laba jikalau penghasilan perusahaan lebih besar daripada biaya-biaya. Sedangkan jikalau penghasilan lebih kecil dari biaya-biaya yang ada maka perusahaan mengalami kerugian.
d. Mengawasi Kegiatan Perusahaan
Dengan berpedoman pada rencana yang ditetapkan, administrasi dapat mengukur efektifitas dan efisiensi produksi, prestasi manajemen, dan sebagainya. Adapun hasil pengawasan dianalisis untuk menentukan ketidakberesan yang mengakibatkan target perencanaan tidak dapat dicapai. Dengan demikian akuntansi mempunyai tugas dalam perencanaan sekaligus pengawasan ataupun pengendalian.



Karyawan dan Serikat Pekerja

Karyawan sebagai individu berkepentingan terhadap kondisi dan prospek perkembangan perusahaan sebagai kawasan mencari nafkah, sebab hal itu dekat kaitannya dengan keterjaminan kerja mereka. Laporan akuntansi menjadi indikator untuk mengukur kondisi dan perkembangan perusahaan tersebut. Adapun bagi serikat pekerja akuntansi sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan upaya melindungi pekerja.



Pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan terhadap:
a. Pembayaran pajak, baik yang ditanggung oleh perusahaan menyerupai pajak penghasilan tubuh maupun yang harus dihitung, dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh perusahaan, misalnya pajak penghasilan karyawan.
b. Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, misalnya perihal pertolongan Upah Minimum Regional (UMR).
c. Penetapan kebijakan tertentu.

Dalam hal tersebut laporan akuntansi sangat penting perananannya untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dan karyawan, serta untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan pemerintah yang dilakukan oleh perusahaan.



Sekian mengenai Pengguna dan Manfaat Informasi , agar ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan. terimakasih


PSAK 50 (revisi 2006) mengatur pengungkapan untuk seluruh instrumen derivatif dengan rinci.
Yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan meliputi :
a. Format, Tempat dan Klasifikasi Instrumen Keuangan
• Pernyataan ini tidak mengatur format dari info yang dipersyaratka untuk diungkapkan atau tempatnya dalamlaporan keuangan.
• Pengungkapan dapat berbentuk kombinasi dari penjelasannaratif dan kuantitatif, sepanjang dianggap memadaiuntuk mengungkapkan karakteristik instrumen dimaksudserta arti pentingnya bagi entitas.
• Manajemen entitas mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam beberapa kelompok sesuai sifat dariinformasi yang diungkapkan, dengan mempertimbangkanbeberapa hal ibarat karakteristik instrumen tersebut dandasar pengukuran yang telah digunakan.

b. Kebijakan Manajemen Risiko dan Aktivitas Lindung Nilai
• Mengungkapkan tujuan dan kebijakan administrasi risiko keuangan termasuk kebijakan lindung nilainya. Penjelasan kebijakan administrasi risiko harus memuat kebijakan yang menyangkut hal-hal ibarat lindung nilai atas eksposur risiko upaya penghindaran konsentrasi risiko yang berlebihan, dan persyaratan mengenai agunan guna mengurangi risiko kredit.
• Menjelaskan sejauh mana suatu instrumen keuangan digunakan, risiko yang terkait dan sasaran usaha yang ingin dicapai.
• Untuk lindung nilai atas nilai wajar, lindung nilai atas arus kas, dan lindung nilai atas investasi bersih dalam operasidi luar negeri, pengungkapan terpisah secara lebih spesifik dan terperinci harus dilakukan.

c. Persyaratan, Kondisi dan Kebijakan Akuntansi
• Untuk tiap kelompok aktiva finansial, kewajiban finansial,dan instrumen ekuitas, entitas harus mengungkapkan:
1) Informasi mengenai cakupan dan sifat instrumenkeuangan, termasuk persyaratan dan kondisi yangbersifat signifikan yang dapat menghipnotis jumlah,waktu, dan tingkat kepastian arus kas di masa datang; dan
2) Kebijakan dan metode akuntansi yang digunakan,termasuk kriteria pengukuhan dan dasar pengukuranyang diterapkan.
• Pengungkapan untuk setiap kategori aset keuangan apakahpembelian dan penjualan aset keuangan dicatat pada tanggal perdagangan atau pada tanggal penyelesaian.
• Jika instrumen keuangan bersifat signifikan, maka seluruhpersyaratan dan kondisi instrumen tersebut harus diungkapkan.

d. Risiko Tingkat Bunga
• Informasi mengenai eksposur risiko tingkat bunga, termasuk: :
1) Tanggal penilaian ulang (repricing) atau tanggal jatuh tempo kontraktual, mana yang lebih dahulu;dan
2) Tingkat bunga efektif, bila tersedia.
• Mengindikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan mana yang terekspos risiko tingkat bunga atas nilai wajar, terekspos risiko tingkat bunga atas arus kas, dan tidak secara eksklusif terekspos terhadap risiko tingkat bunga (misal instrumen ekuitas).
• Pengungkapan suku bunga efektif berlaku untuk obligasi,notes, pinjaman, dan instrumen keuangan sejenis yang melibatkan pembayaran di masa datang yangmencerminkan nilai waktu dari uang.
• Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi instrumenkeuangan ibarat investasi dalam instrumen ekuitas daninstrumen derivatif yang tingkat bunga efektifnya tidakdapat ditentukan.

e. Risiko Kredit
• Mengungkapkan info mengenai eksposur risiko kredit,termasuk:
1) Jumlah yang paling mewakili eksposur risiko kredit maksimal apabila pihak lawan tidak bisa memenuhikewajibannya, tanpa memperhitungkan nilai wajar dariagunan; dan
2) Konsentrasi risiko kredit yang bersifat signifikan
• Aset keuangan dengan hak saling hapus dengan liabilitaskeuangan, tidak boleh disajikan neto dalam neraca, kecuali penyelesaian akan dilakukan secara neto atau secarabersamaan.Namun demikian, entitas mengungkapkan eksistensi haksecara hukum untuk melaksanakan saling hapus ketikamenyajikan info ibarat yang dipersyaratkan di atas.

f. Nilai wajar
• Mengungkapkan nilai wajar tiap kelompok aset dan liabilitas dalam cara yang memungkinkan untukdiperbandingkan dengan nilai tercatat dalam Neraca.
• Jika entitas tidak mengukur instrumen keuangan di neracapada nilai wajar, maka entitas wajib menyediakan informasinilai wajar pada pengungkapan tambahan.
• Jika investasi dalam instrumen ekuitas atau derivatif yangterkait tidak memiliki kuotasi, maka instrumen tersebutdiukur pada biaya perolehan berdasarkan Pernyataan ini.Fakta ini harus diungkapkan bersamaan dengan penjelasaninstrumen keuangan tersebut, nilai tercatatnya, danpenjelasan mengapa nilai wajarnya tidak dapat diukursecara andal, dan bila memungkinkan, kisaran dari estimasinilai wajar yang paling memungkinkan.

g. Pengungkapan Lainnya
Pengungkapan lainnya mengenai :
• Penghentian pengakuan
• Jaminan
• Instrumen Keuangan Majemuk dengan Beberapa
• Derivatif Melekat
• Instrumen Keuangan pada Nilai Wajar
• Reklasifikasi/Penggolongan Kembali
• Laporan Laba Rugi dan Ekuitas
• Penurunan Nilai
• Wanprestasi dan Pelanggaran

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.