Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

 Operator Knitting sanggup diartikan sebagai operator atau orang yang mengoperasikan mesin ra Jobdesk Operator Knitting (Rajut Benang) di Perusahaan Textile, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Tentang Operator Knitting

Knit mempunyai arti rajut, dan knitting artinya perajutan. Operator Knitting sanggup diartikan sebagai operator atau orang yang mengoperasikan mesin rajut. Terkadang disebut juga operator rajut. Mesin rajut ialah mesin yang mengkonversi benang menjadi kain yang biasanya ada di perusahaan textile. Jenis dan tipe benang yang dirajut pun beraneka ragam, dari mulai benang Cotton, Cotton Combed, PE, Rayon, Polyester, Nylon, Filamen, dan lain lain. Tentunya dengan perbedaan jenis benang yang dipakai, kain yang dihasilkan juga berbeda beda. Dalam hal ini seorang operator rajut mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses produksi di perusahaan tekstil yang mengkhususkan produksi dalam manufaktur kain, alasannya ialah seorang operator rajut dituntut untuk menghasilkan kain yang berkualitas sehingga harus standby dalam waktu 24 jam. Untuk waktu kerjanya sendiri biasanya operator knitting atau operator rajut ini bekerja dalam waktu tiga shift. hal ini ditujukan biar mesin tidak mati dan terus memproduksi kain sehari penuh. Biasanya mesin rajut ini berukuran sedang kurang lebih 2 x 2 meter, tapi mempunyai feeder (tempat memasang benang yang tinggi, hasilnya terkadang perusahaan menentukan karyawan yang mempunyai tinggi tubuh cukup memadai untuk menjalankannya. Di Indonesia sendiri, Industri tekstil sudah sangat berkembang dengan pesat sehingga keberadaan operator knitting atau rajut senantiasa dicari.

B. Tugas Operator Knitting

Dalam kesehariannya di daerah kerja, seorang operator knitting atau operator rajut mempunyai kiprah ;

1. Cek Order / Todays Job / Tugas Hari ini

Biasanya di perusahaan tekstil, seorang operator rajut menghandle tiga hingga empat mesin rajut. Dan terkadap setip mesin rajut yang ia jaga mempunyai kiprah untuk merajut benang dengan jenis yang berbeda. Karena hal ini, seorang operator rajut harus melihat terlebih dahulu kiprah harian yang biasanya diberikan oleh leader produksi, atau disampaikan pada ketika briefing sebelum kerja dimulai. Disini sanggup dilihat benang apa yang akan dirajut, di mesin nomor berapa, targetnya berapa banyak dan berapa lama, serta hal hal lain yang sangat penting sebelum kerja seorang operator dimulai.


2. Membuat Permintaan Benang

Setelah mendapat isu terkait apa yang akan diproduksi, seorang operator knitting harus menciptakan seruan benang terhadap bab gudang. Tidak selalu harus alasannya ialah terkadang operator yang masuk shift 2 atau 3 hanya tinggal melanjutkan produksi dari shift satu. tapi terkadang kalau ada order baru, seorang operator knitting diwajibkan untuk melaksanakan seruan benang terhadap gudang sesuai dengan jumlah order pada mesin yang ia pegang. Dalam hal ini, operator benang tinggal menghubungi Bagian gudang yang biasanya dipegang oleh Checker Gudang dalam hal supply ke produksi.

3. Melakukan Pemasangan Benang Pada Feeder

Setelah benang dikirim oleh bab gudang ke produksi dan di cek kualitas serta kuantitasnya, Operator knitting atau operator rajut kemudian memasang benang benang tersebut ke mesin. Tempat memasang benang di mesin rajut disebut feeder. Satu mesin biasanya berisi 72 feeder. Tapi untuk mesin yang berukuran besar, ada juga yang 120 feeder. Masing-masing ujung benang ini kemudian disambung ke mesin dan mesin pun siap untuk dijalankan.

4. Melakukan proses perajutan dan mencapai target

Setelah semua benang dipasang dan mesin dinyalakan, kemudian operator knitting atau rajut menjalankan mesin tersebut dan menjaganya untuk memastikan tidak ada benang yang putus atau kusut. alasannya ialah kalau kusut atau putus akan mempengaruhi kualitas kain yang dihasilkan. Pada ketika menjalankan mesin, seorang operator knitting sanggup menyesuaikan kecepatan rajut mesin dengan sasaran yang direncanakan oleh perusahaan. Jika targetnya urgent, maka kecepatan dari mesin juga harus ditingkatkan dan ini artinya seorang operator harus ekstra hati-hati untuk menghindari gagal produksi alasannya ialah terkadang pada ketika mesin berjalan dalam kecepatan tinggi, sangat sulit untuk melihat benang yang kusut atau putus.

5. Melakukan Pemotongan dan Penimbangan Kain

Kain yang dihasilkan dari mesin akan berbentuk lembaran besar berukuran lebar kurang lebih 2 hingga 3 meter. Seorang operator kain harus memotong kain tersebut sesuai dengan ukuran standar perusahaan untuk satu roll kain. Biasanya satu roll kain mempunyai berat antara 20 - 30 kilogram sesuai dengan permintaan. Setelah dipotong kemudian kain ditimbang dan dituliskan dalam laporan produksi untuk kemudian dikirim ke bab Quality Control.

C. Tanggung Jawab Operator Knitting / Operator Rajut

1. Memastikan Order yang ditugaskan terealisasi dengan baik
2. Memastikan Material (benang) yang diminta dari gudang tersedia dengan sempurna waktu biar tidak mengurangi efektifitas dan efisiensi produksi
3. Memastikan Target yang ditentukan perusahaan tercapai
4. Memaksimalkan produksi kain sesuai dengan seruan perusahaan
5. Memastikan lingkungan kerja dan mesin produksi selalu dalam keadaan higienis dan terawat.


D. Kualifikasi Operator Rajut

Untuk menjadi Operator di perusahaan tekstil ataupun perusahaan lainnya. Biasanya secara umum perusahaan meminta kandidat dengan pendidikan minimal SMA/SMK sederajat dan umur berada di kisaran 18 - 25 tahun. Dibutuhkan fisik yang berpengaruh untuk menjadi operator knitting atau rajut alasannya ialah pekerjaannya lebih banyak bangkit di banding duduk. selain itu orang yang teliti dan mempunyai penglihatan yang elok juga cocok untuk kandidat operator knitting ini. Sedangkan untuk tinggi badan, dikarenakan mesin produksi knitting cukup tinggi, akan sangat menguntungkan kalau anda mempunyai tinggi tubuh minimal 165 cm.


D. Perusahaan Terkait Operator Knitting/Rajut

Berikut ini beberapa perusahaan yang mempekerjakan bab operator rajut di line produksinya ;
1. PT. Asietex SInar Indopratama
2. PT. GISTEX
3. PT. Wintextile
4. PT. Deslee Clama
5. PT. Elegant Textile
6. Dan lain-lain.

Berikut itulah isu terkait Jobdesk, kiprah dan tanggung jawab operator knitting atau operator rajut di perusahaan tekstile. Jika dirasa artikel ini bermanfaat, silakan disahare, kalau terdapat kesalahan atau kekurangan, silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

Pernah tahu ihwal Sample Of Non-commercial Value ?. Bagi yang sudah di perdagangan export-import pasti sudah tidak absurd lagi, terutama yang pernah di posisi merchandiser, that's good. Tapi di artikel ini saya akan melihatnya dari sudut accounting dan perpajakannya. Apa itu Sample Of Non-Commercial Value ?, Mengapa Sample Of Non-commercial Value?, Bagaimana memposting-nya?. Bagaimana dampak perpajakannya ?. Kita bahas satu persatu di sesi berikutnya.


Apa itu Sample of Non-commercial Value ?

Dalam perdagangan export-import, sebelum pemesanan (placing order) biasanya pembeli (buyer/Importer) akan meminta penjual (seller/exporter) untuk mengirimkan pola barang (samples). Begitu juga sebelum produksi dimulai, buyer akan meminta dikirimkan pre-production sample. Kesemua contoh-contoh barang tersebut biasanya tidak berbayar.

Pada ketika akan dikirimkan, sample tersebut harus dibuat supaya tidak dalam kondisi yang sempurna, dengan kata lain; sengaja dibuat cacad, dalam istilah merchandising-nya disebut dengan "multilated", lalu diberi goresan pena "Sample Of Non-commercial Value". Multilated mampu dilakukan dengan menggunting, mencoret dengan spidol anti air, atau mempoton/mematahkan salah satu bab yang tidak vital.

Pengiriman barang keluar negeri, meskipun hanya berupa contoh, tetap harus disertai dengan dokumen pengiriman, minimal invoice dan packing list. Di dalam invoice harus disebutkan "Sample Of Non-commercial Value". Dan yang paling penting.... perhatikan baik-baik... Harga yang dicantumkan di dalam invoice di buat sangat kecil (UNDER VALUE), biasanya tak lebih dari USD 1.00/unit.

Mengapa Sample Of Non-Commercial Value ?

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa sample-sample tersebut dimaksudkan hanya untuk tujuan pemeriksaan kwalitas saja (bentuk, ukuran, warna dan spesifikasi lainnya), bukan untuk diperjual belikan. Seller pun tidak akan mendapatkan pembayaran atas pengiriman sample tersebut. Dengan demikian, maka Sample Of Non-Commercial Value Statement dimaksudkan supaya :

(-). Tidak dibutuhkan dokumen export yang lengkap (termasuk tanpa export licence/quota), melainkan cukup dengan Invoice dan Packing list saja.

(-). Agar Buyer (importir) tidak dikeneakan Bea Masuk maupun Pajak Import.



Bagaimana Perlakuan Akuntansinya ?


Karena sample ini memang dibuat dan dikirimkan bukan untuk dimaksudkan untuk diperdagangkan, dengan bahasa akuntansi mampu dikatakan bahwa pengeluaran untuk sample tersebut tidak akan berpotensi untuk menghasilkan return (cash). Oleh alasannya itu, maka pengeluaran atas sample ini BUKAN BAGIAN DARI HARGA POKOK PRODUKSI (Production Cost) dan juga tidak dimasukkan ke dalam HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Good Sold). Dengan demikian, perlakuan akuntansinya dapat kita rumuskan sebagai berikut :


* Penggunaan Bahan Baku / Bahan Penolong :

Jika untuk pembuatan sample tersebut memerlukan materi baku dan materi penolong, maka atas pembelian materi baku tersebut tidak dicantumkan sebagai pembelian materi baku atau materi penolong, melainkan pribadi dibebankan sebagai biaya di periode yang sama dengan mencatatnya sebagai Biaya Sample (Research & Development), mampu juga dibebankan sebagai Biaya Marketing dan Promosi (Marketing & Promotion). Maka jurnalnya :

[-Debit-]. Research & Development = Rp xxx
[-Credit-]. Cash = Rp xxx

atau :

[-Debit-]. Marketing & Promotion = Rp xxx
[-Credit-]. Cash = Rp xxx

Jika untuk pembuatan sample tersebut memakai materi baku dan materi penolong yang telah ada di gudang, maka atas pengeluaran materi baku/bahan penolong tersebut tidak dicatat sebagai Barang dalam Proses (Work in Process), melainkan pribadi dicatat sebagai Biaya Sample (Research & Development) atau Biaya Marketing & Promosi, sedangkan persediaan materi baku yang diambil tetap dicatat di sisi kreditnya. Jurnalnya menjadi sebagai berikut :


[-Debit-]. Research & Development = Rp xxx
[-Credit-]. Raw Material / Component = Rp xxx

atau :

[-Debit-]. Marketing & Promotion = Rp xxx
[-Credit-]. Raw Material / Component = Rp xxx


* Penggunaan Tenaga Kerja :

Jika dalam pembuatan sample tersebut dipergunakan tenaga kerja pribadi (buruh, tukang, pegawai harian, pegawai borongan), maka pembayarannya tidak dicatat sebagai Biaya Tenaga Kerja Langsung, melainkan dicatat :

[-Debit-]. Research & Development = Rp xxx
[-Credit-]. Cash = Rp xxx

atau :

[-Debit-]. Marketing & Promotion = Rp xxx
[-Credit-]. Cash = Rp xxx


* Pada ketika sample tamat dikerjakan :


Jika barang hasil produksi (bulk production) dicatat sebagai inventory untuk meng-convert Persediaan Barang Dalam Proses, sedangkan untuk sample ini tidak dilakukan pencatatan.


* Packing & Shipping :

Segala pengeluaran terkait dengan pengemasan (Packing) dan pengiriman (Shipping / Courrier), tidak dicatat sebagai Packing atau Shipping Cost, melainkan pribadi dicatat sebagai Reasearch & Development expense. Jurnalnya sama aja dengan jurnal sebelumnya.


* Pelaporannya :

Research & Development atau Marketing & Promotion dikelompokkan ke dalam kelompok Biaya Operasional (expenses).



Tinjauan Perpajakannya


* Pembebanan :

Seperti biasa hukum dasar perpajakan, untuk melegitimasi suatu beban, yang menjadi dasar pertimbangan utama ialah bukti transaksi dan alur transaksi. Sepanjang atas pengeluaran tersebut tersedia bukti transaksi dan didukung oleh alur transaksi yang memadai, maka itu legitimate (syah?) untuk dibebankan. Perkara itu dikelompokkan sebagai Harga Pokok Penjualan atau ke dalam biaya operasional tidaklah penting, karena pada dasarnya akan tetap menjadi faktor pengurang potensi laba, yang artinya juga pengurang potensi pajak.


* Penjualan atas Sample Of Non-commercial Value :

Sekali lagi, yang menjadi materi pertimbangan ialah bukti transaksi dan alur transaksi. kaitannya dengan penjualan export, yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah :

(-) Dokumen export : Pada invoice pengiriman sudah dinyatakan sebagai "Sample Of Non-commercial Value".

(-) Penerimaan Kas : Tidak ada kas masuk (wire/cash payment) yang spesifik terkait dengan pengiriman sample tersebut.


Atas kedua pertimbangan tersebut, maka under value didalam commercial invoice tersebut adalah legitimate (diakui?).

 Gudang yaitu pecahan divisi produksi dan merupakan salah satu elemen penting dalam terlak Jobdesk Operator Gudang Jadi, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Sekilas Tentang Operator Gudang

Gudang yaitu pecahan divisi produksi dan merupakan salah satu elemen penting dalam terealisasi dengan baiknya proses produksi di suatu perusahaan. Dalam hal ini salah satu posisi penting yang ada di pecahan gudang yaitu operator gudang. operatao berasal dari bahasa inggris, yaitu operate, yang artinya mengoperasikan, dalam hal ini operator mempunyai arti seseorang yang mengoperasikan, maka dari itu, operator gudang sanggup dianggap sebagai seseorang, atau sekumpulan orang yang mengoperasikan kinerja di gudang. tapi sebab di gudang tidak ada mesin produksi, melainkan hanya stok barang, maka dari itu, terdapat sedikit perbedaan atara operator gudang dengan operator produksi. 


B. Tugas Operator Gudang Jadi

Dalam kesehariannya seorang operator gudang mempunyai kiprah tugas sebagai berikut.


1. Briefing Pagi

Briefing pagi (meeting pagi) dilakukan biar operator mengetahui perencanaan kerja untuk hari tersebut, hal ini bertujuan biar tidak terjadi kesalahan dalam proses kerja apabila semua operator telah mengtahui tugas-tugas yang harus dilakukan pada hari itu.

2. Receiving

Bagian Operator Receiving di gudang bertugas mendapatkan barang datang/barang masuk ke gudang. barang ini sanggup berasal dari mana saja, sanggup dari vendor, atau barang dari produksi yang dikembalikan

3. Stacker

Bagian stacker bertugas melaksanakan display barang serta menghapalkan nama nama item yang ada di gudang. Stacker ini mungkin mempunyai kemiripan dengan posisi merchandise di perusahaan retail. Tapi jikalau di manufaktur, bisanya posisi ini ada di perusahaan garment/fast moving goods..

4. Picker

Picker yaitu pecahan yang bertugas mengambil barang/menyiapkan barang yang hendak dikirim atau telah dipesan oleh klien. Picker ini dalam proses kerjanya harus bekerja sama dengan pecahan stacker biar proses kerja sanggup lebih cepat, sebab pada kenyataannya, seorang stacker tentunya lebih mengetahui nama dan lokasi barang yang diharapkan oleh picker.


5. Checker

Sebagaimana namanya yang berasal dari kata check, seorang checker bertugas mendapatkan barang yang disiapkan oleh picker sebelum dikirim. Seorang checker ini dituntut untuk mempunyai ketelitian yang luar biasa sebab jikalau tidak teliti, akan terjadi kesalahan pada stok dan akan menjadikan kesulitan pada dikala dilakukan stock opname.


6. Dispatcher

Dispatcher di dalam gudang berfungsi sebagai transporter. simplenya sanggup dibilang pecahan pengiriman atau delivery. Tugas pecahan ini tentunya untuk mengirimkan barang/produk yang telah disiapkan oleh picker dan sudah di cek oleh checker.

C. Tanggung Jawab Operator di Gudang Jadi

1. Memastikan barang terjaga dengan baik
2. Memastikan barang terhitung dengan baik
3. Memastikan data di Komputer sama dengan data di fisik
4. Memastikan pengiriman sanggup hingga sempurna waktu
5. Memastikan sasaran kerja tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
6. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.

D. Kualifikasi Operator Gudang Jadi

Seorang operator gudang haruslah mempunyai fisik yang besar lengan berkuasa sebab terkadang harus lembur hingga larut malam. selain fisik yang kuat, seorang operator gudang, terutama di gudang jadi harus mempunyai ketelitian yang luar biasa sebab dituntut untuk sanggup menawarkan info yang akurat bagi admin gudang. Untuk pendidikannya, Ijazah minimal Sekolah Menengan Atas masih sanggup diterima untuk mengisi posisi ini. 

Posisi Operator gudang jadi ini diharapkan oleh hampir semua perusahaan. tapi data ini saya peroleh dari seorang karyawan perusahaan tekstil di Purwakarta, khusunya PT. Sepatu Bata yang memproduksi sendal dan sepatu dengan brand Bata.

Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

 Operasional Head berasal dari dua kata yaitu Operational yang berasal dari kata operasi y Jobdesk Operational Head (Kepala Operasional) di Perusahaan Asuransi, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Sekilas Tentang Operational Head

Sebagaimana tertulis dalam namanya, Operasional Head berasal dari dua kata yaitu Operational yang berasal dari kata operasi yang mempunyai arti tindakan, operasi, dan perbuatan , dan head yang berarti kepala, dari dua kata diatas sanggup ditarik kesimpulan bahwa Operational Head yaitu sebuah jabatan yang diisi oleh satu orang atau beberapa orang (Jika perusahaan tersebut yaitu retail), yang bertugas menganalisa dan mengkoordinir semua tindakan dan pergerakan yang bertujuan untuk menjalankan suatu perusahaan. Biasanya operasional head ini ditempatkan di daerah yang berbeda, bisa di tiap Provinsi, Kabupaten atau Kota, atau di tiap Kecamatan tergantung besar dan ranah perusahaan tersebut. Dalam hal ini asuransi merupakan salah satu bentuk perjuangan yang dijalankan dengan sketsa retail dan mempunyai aneka macam kantor cabang. Untuk lebih jelasnya mengenai kiprah dan tanggung jawab operasional head di perusahaan asuransi, silakan lihat ulasan dibawah ini.

B. Tugas Operasional Head di Perusahaan Asuransi

Menganalisa dokumen pendukung dari suatu aset, untuk memperkirakan besar kecilnya resiko dari suatu aset yang akan diasuransikan. Tidak hanya hingga disitu, analisa kelayakan dokumen ini juga harus dilihat dari bermacam-macam sudut pandang, diantaranya kondisi keuangan klien serta jumlah dan kondisi serta estimasi kenaikan dan penurunan harga dari aset yang diasuransikan. Makara seorang Operational Head harus membagi bermacam-macam aset menjadi klasifikasinya masing masing dalam sudut pandang harga polis asuransi. Makara jenis paket asuransi dan biaya premi yang harus dibayarkan dari aset yang diasuransikan ini harus sesuai dengan besarnya resiko dan jenis aset yang akan diasuransikan alasannya yaitu jikalau barang yang diasuransikan itu beresiko besar atau rentan terhadap hal hal yang akan merugikan perusahaan, maka mungkin nilai premi yang harus dibayar oleh klien akan menjadi lebih besar lagi, atau tidak menutup kemungkinan, pihak asuransi akan menolak aset yang akan diasuransikan tersebut. Meskipun ada Financial Advisor, dan Data Analyst di perusahaan asuransi, seorang Operational Head memilii tanggung jawab paling awal untuk menganalisa hal ini sebelum ditangani oleh bab lainnya.

Jika dirasa terdapat kejanggalan dan atau kemungkinan kerugian yang sangat besar, seorang operasional head bertugas untuk melaksanakan perundingan dengan klien terkait kenaikan harga premi asuransi yang harus dibayar, atau penurunan jaminan polis yang diberikan akan dikurangi sesuai akad kedua belah pihak. Selain hal yang telah disebutkan diatas, seorang Operational head juga bertugas untuk mengkoordinir anak buah dan semua pegawai yang berada di bawah garis koordinasinya untuk senantiasa melaksanakan kiprah dengan baik dan memenuhi sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan.

C. Tanggung Jawab Operational Head di Perusahaan Asuransi

1. Memastikan Aset Klien dinilai dan diperhitungkan dengan baik
2. Memastikan Premi yang dibayarkan oleh klien sesuai dengan resiko dari aset yang menjadi pertanggungan pada polis asuransi
3. Memastikan polis yang dibentuk merupakan hasil keputusan simpulan yang matang dan tidak merugikan kedua belah pihak dikarenakan telah benar benar dinegosiasikan dengan baik bersama klien.
4. Memastikan kelancaran operasional perusahaan dan memimpin pegawai yang berada di bawah garis koordinasinya untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan.


D. Kualifikasi Operational Head di Perusahaan Asuransi

1. Pendidikan

Dari segi pendidikan, seorang operational head di perusahaan asuransi biasanya dituntut untuk mempunyai strata pendidikan minimal Sarjana di bidang asuransi dengan IPK minimal 2,8. Tapi tidak menutup kemungkinan strata yang lebih rendah ataupun jurusan pendidikan yang lain juga bisa diterima untuk mengisi posisi ini asalkan memilikipengalaman yang mumpuni atau minimal pengalaman yang berkaitan dengan dunia asuransi.

2. Pengalaman

Dari segi pengalaman tentunya untuk menjadi seorang kepala operasional harus benar-benar memahami medan yang akan dihadapi, risikonya pengalaman anda di bidang asuransi akan sangat berkhasiat jikalau anda melamar posisi ini. Pengalaman yang diminta biasanya berkisar antara 2 tahun pengalaman kerja hingga 5 tahun pengalaman kerja di bidang yang sama atau minimal, berkaitan dengan asuransi.

E. Keterampilan Khusus

1. Memahami Manajemen Resiko dan Underwiting

Jika anda memahami mengenai dunia asuransi terutama dalam hal Manajemen Resiko (Risk Management) dan underwriting, pastinya perusahaan tak akan ragu-ragu untuk merekrut anda. Karenanya abagi anda yang berencana atau pernah mengincar posisi ini, setidaknya anda harus mendalami dua hal tersebut meskipun memang masih banyak hal atau bahan lain yang bermanfaat untuk anda dalam melamar posisi ini.

2. Menguasai Literatur Komputer (Office Software)

Dikarenakan perusahaan asuransi merupakan perusahaan jasa yang berkembang dengan pesat dan bisa dibilang ranahnya masih tersegmen di kalangan tertentu, seorang Operational Head di perusahaan asuransi dituntut untuk menguasai literatur komputer dengan baik alasannya yaitu hampir semua proses pekerjaan asuransi ditunjang oleh komputer dan hampir tidak ada yang dilakukan secara manual.

3. Menguasai Bahasa Inggris

Terkadang dikala menjadi seorang Operational Head, realasi dan klien yang tiba bukan hanya dariorang lokal saja tapi bahkan hingga ekspatriat yang berasal dariseluruh dunia tetapi berdomisili di Indonesia. Tentunya jikalau anda mempunyai kemampuan Bahasa Inggris yang baik, akan memudahkan anda untu berkomunikasi dengan mereka bukan?


4. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang baik

Dikarenakan perusahaan asuransi yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, makan tidak heran jikalau semua pegawai asuransi harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini bertujuan aga klien benar benar memahami akan hak dan kewajiban mereka selaku klien asuransi. 

5. Memiliki Relasi yang luas

Kemampuan komunikasi yang baik selalu disandingkan dengan hubungan yang luas, yap, alasannya yaitu orang yang bisa berkomunikasi dengan baik, belum tentu mempunyai hubungan yang luas, alasannya yaitu terkadang komunikasi saja tidak cukup untuk menambah relasi, tapi dbutuhkan waktu yang usang dalam membangun sebuah reputasi yang akan membentuk hubungan anda dengan sendirinya. Karenanya “banyak relasi” ini menjadi salah satu persyaratan khusus bagi anda yang berencana untuk menjadi Operasional head di perusahaan asuransi.

6. Mampu berada dalam tekanan

Sebagaimana umumnya perusahaan jasa, sasaran selalu menjadi momok yang angker dan seolah menjadi sebuah keharusan, sasaran ini tentunya menjadi beban yang berat dan akan menjadi tekanan jikalau anda tidak bisa memenuhinya. Karena itulah, seorang Operational Head di perusahaan asuransi diharuskan mempunyai mental yang besar lengan berkuasa dan bisa menghadapi tekanan yang ada baik dari Internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Berikut itulah Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab dari seorang Operational Head (Kepala Operasional) di perusahaan asuransi. Jika artikel ini bermanfaat silakan dishare, jikalau terdapat kesalahan atau kekuranagna silakan ditambahkan di kolom komentar. 
Salam

Sebelum masuk ke topik utama, yaitu Pembebasan Bea Masuk, Pengkreditan PPn Import dan PPh Import, saya merasa perlu meluruskan beberapa BIG CONFUSSION yang mungkin selama ini masih simpang siur.

Kesimpangsiuran antara istilah BEA MASUK dan PAJAK IMPORT

Biaya yang dikenakan oleh pemerintah terhadap importer atas suatu import barang ada 2 jenis besar :

BEA MASUK (Import Duty) : Adalah merupakan cukai, atau istilah dulunya mungkin upeti atas barang dagangan yang jaman dahulu dipungut oleh syahbandar. Bea Masuk (Import Duty) dihitungan dengan mengalikan CIF (Cost + Insurance + Freight) X Tariff, dimana pentarifan-nya didasarkan atas pembagian terstruktur mengenai barang yang diimport (Harmonized System Codes). Untuk cara dan tumpuan penghitungan silahkan baca : Import Duty Calculation [-baca-], dan untuk Harmonized System Codes, silahkan baca : Memahami Harmonized System Codes [-baca-].

PAJAK IMPORT (Import Tax) : Adalah jenis pajak atas import barang, ada 2 jenis pajak yang dikenakan, yaitu : Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh). Untuk cara dan tumpuan penghitungan Pajak Import, silahkan baca : Import Tax Calculation [-baca-].

Total Keseluruhan biaya yang dikenakan atas import, ialah adonan kedua elemen biaya diatas, yang diistilahkan dengan : DUTY & TAX.

Masih gundah dengan kedua istilah di atas ?, bila masih bingung, berarti KETERLALAUAN :-P hAhAhAhA……(just kidding). Saya rasa sudah cukup jelas. Kalau belum terang juga silahkan tanya, tidak apa-apa :-).


Kesimpangsiuran istilah PEMBEBASAN dan PENGKREDITAN

BEA MASUK : tidak sanggup dikreditkan, tetapi sanggup minta Pengembalian, Keringanan, atau Pembebasan bea masuk.

PAJAK IMPORT : tidak sanggup diringankan atau dibebaskan, tetapi sanggup dikreditkan dengan kewajiban pajak lainnya yaitu ( PPn Masa & PPh Tahunan ).

Saya berharap tidak ada lagi pertanyaan terbalik : “ Apakah Bea Masuk sanggup dikreditkan ?”, atau “apakah Pajak Import Dapat dibebaskan ?”.

Sudah siap ke hidangan utama ?, bila sudah silahkan lanjutkan baca (pilih salah satu) :

Pengembalian, Keringanan dan Pembebasan Bea Masuk [-baca-]

Mengkreditkan PPn Import [-baca-]

Mengkreditkan PPh Import (PPh Pasal 22) [-baca-]

 posisi recruitment merupakan posisi yang sangat penting Jobdesk Recruitment Head, Tugas dan Tanggung Jawab


A. Sekilas Tentang Recruitment

Dalam sebuah perusahaan, posisi recruitment merupakan posisi yang sangat penting. Hal ini dikarenakan posisi ini merupakan filter awal yang menyaring kualitas dan kapasitas calon karyawan yang akan direkrut dan memulai karir di perusahaan tersebut. Tentunya kita semua telah mengetahui bahwa recruitment berasal dari bahasa inggris yang mempunyai arti merekrut atau mengajak sesorang atau suatu kelompok untuk bergabung dalam suatu organisasi, pekerjaan, himpunan, dan kumpulan lainnya. Karenanya belahan ini memang mempunyai spesialisasi dalam hal perekrutan dan tentunya mempunyai pengetahuan yang luas terhadap perekrutan itu sendiri dimulai dari cara merekrut, cara memilih, cara menilai dan cara mendidik calon karyawan gres yang akan berkarir. Divisi recruitment ini biasanya berada di bawah kordinasi HRD (Human Resource Department). Tapi terkadang pada perusahaan dengan mobilitas karyawan yang tinggi (banyak yang sering keluar masuk) , Divisi Recruitment ini akan mempunyai divisi tersendiri meskipun ranahnya masih berada di bawah administrasi HRD. Hal menyerupai dimaksudkan biar divisi rekrutmen ini mempunyai otoritas yang maksimal dalam proses seleksi dan perekrutan karyawan, sebab tidak bisa dipungkiri, terkadang ada pihak pihak pembangkang yang masih saja melaksanakan nepotisme di perusahaan sehingga banyak bakat berbakat yang terbuang hanya sebab tidak mempunyai link atau kenalan di perusahaan yang beliau lamar.  
Di divisi Recruitment ini biasanya terdapat beberapa posisi yang mengisi, diantaranya ;

- Recruitment Head
- Supervisor Recruitment
- Staff Recruitment
- Recruitment Officer

Dalam proses pelaksanaannya, sebetulnya keempat belahan itu mempunyai jobdesk atau kiprah yang sama, hanya saja mungkin tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing posisi itu berbeda beda. Di postingan kali ini hanya Recruitment Head yang akan dibahas, tapi anda bisa mengklik daftar posisi yang di tulis diatas untuk informasi mengenai jabatan lainnya terkait Divisi Recruitment ini. 


B. Pengertian Recruitment Head

Seperti telah dibahas sebelumnya, Recruitment maupun Head berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti masing-masing, Recruitment ialah perekrutan, mengajak, atau menghimpun seseorang atau golongan untuk ikut berpartisipasi atau bergabung dalam suatu organisasi atau golongan demi mencapai tujuan bersama, sedangkan head bisa diartikan kepala, atau seseorang yang mengepalai. Makara Recruitment Head bisa diartika seseorang yang memimpin dan mengepalai proses penerimaan dan penyaringan karyawan baru. 

C. Tugas Recruitment Head

Dalam pengerjaannya, Recruitment head bertugas untuk;

a. Mengatur dan menyebarkan materi recruitment

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, seorang Recruitment Head bertugas untuk menyebarkan materi uji dan mengaturnya sedemikian rupa biar terlihat lebih unik serta menawarkan hasil uji yang maksimal demi kelancaran kerja perusahaan. Hal ini bisa dimaksudkan, jikalau dulu mungkin dilakukan tes tangan, maka dengan perkembangan teknologi ketika ini, bisa dilakukan tes secara online atau berbasis internet sehingga lebih efisien dan efektif.


b. Mengontrol, mengatur, dan update rencana tenaga kerja

Seorang Recruitment Head harus elakukan observasi terhadap departemen lain dan menciptakan kegiatan terkait pengadaan karyawan baru, hal ini bertujuan biar tidak terjadi kekosongan karyawan yang bisa menciptakan kinerja perusahaan menjadi terhenti dikarenakan terdapat kekosongan karyawan pada belahan yang vital. Selain mengupdate informasi ini, Recruitment Head juga bertugas untuk mengontrol jumlah tenaga kerja yang akan diterima, bisa dibilang jikalau terdapat kandidat yang multitasking dan sanggup memenuhi kebutuhan perusahaan dengan kemampuannya , maka itu yang diprioritaskan. Hal ini dikarekanan selain bertugas untuk mencari karyawan baru, recruitment head juga harus memikirkan efisiensi dan perampingan budget perusahaan terkait penggajian karyawan.

c. Menyiapkan laporan bulanan dan mingguan

Setelah pekerjaan-pekerjaanna terkait hal itu selesai, seorang recruitment head juga bertuga untuk menciptakan laporan bulanan dan mingguan biar kinerjanya bisa dievaluasi kedepannya. 

d. Mengontrol dan memonitor iklan lowongan

Setelah terdapat informasi akurat mengenai jumlah dan divisi yang membutuhkan karyawan baru,  recruitment head harus menciptakan iklan lowongan kerja, baik itu secara online maupun secara ofline, dengan dibantu oleh staff nya, recruitment head bertugas memonitor iklan lowongan ini dan memperhatikan setiap detail update nya.

e. Berkordinasi dengan biro perekrutan

Jika dirasa perlu, Recruitment Head juga bisa bekerja sama dengan biro perekrutan yang dipercaya untuk melaksanakan jasa perekrutan karyawan baru. Hal ini dimaksudkan biar Divisi recruitment bisa lebih teliti dalam menentukan karyawan baru, pun selain itu, jikalau memang dibutuhkan banyak karyawan gres dalam waktu yang singkat, maka jasa biro rekrutment ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan, terutama bagi divisi rekrutmen di perusahaan terkait. 


f. Mendesain iklan lowongan

Jika informasi mengenai jumlah karyawan gres yang dibutuhkan telah fix, salah satu kiprah yang harus dilakukan oleh seorang Recruitment Head ialah mendesain iklan lowongan kerja yang akan di share di media online maupun offline. Meskipun pada kenyataannya, untuk kiprah ini bisa dibantu oleh staff recruitment atau belahan desain yang benar benar memahami desain.

g. Melakukan seleksi kerja

Setelah proses diatas terealisasi dengan baik, maka kiprah selanjutnya dari Recruitment Head dengan dibantu oleh para bawahannya ialah melaksanakan langkah langkah perekrutan yang bisa dipaparkan sebagaimana di bawah ini;

1. Screening
Screening disini bisa juga diartikan filtering, hanya saja biasanya proses screening yang dilakukan oleh belahan recruitment hanya terbatas pada dokumen dokumen baik itu utama atau pendukung yang diberikan oleh calon kandidat karyawan. Dalam proses screening ini seorang Recruitment Head dibantu oleh bawahannya melaksanakan pengecekan terhadap keabsahan dan keaslian dari dokumen tersebut biar kandidat yang diterima atau lanjut pada proses selanjutnya benar benar menyerupai yang diperlukan oleh perusahaan. Setelah didapat calon kandidat yang memenuhi persyaratan yang diajukan oleh perusahaan, serta bisa dipertanggungjawabkan keaslian dan keabsahan dokumennya, maka divisi recruitmen selanjutnya melaksanakan summary atau pengumpulan data dan menjadikannya satu bundle untuk lalu dijadikan materi pertanyaan dan analisa ketika kandidat tersebut dating untuk melaksanakan interview dengan belahan recruitment.

2. Melakukan pertemuan dengan kandidat
Lanjut pada tahap kedua, sesudah screening dan summary simpulan dilakukan, Recruitment Head akan mengatur kegiatan pertemuan dengan calaon kandidat karyawan untuk melaksanakan interview. 

3. Mengumpulkan review tekait CV dan sertifikast serta testimoni yang dimiliki kandidat
Setelah Interview dilakukan, Recruitment Head dibantu oleh para staff melaksanakan pengumpulan data atas jawaban-jawaban serta testimony dari para kandidat untuk lalu menyerahkan hasil interview tersebut ke Kepala Divisi atau Kepala Departemen lain yang membutuhkan karyawan terkait untuk melaksanakan Interview lanjutan.

D. Tanggung Jawab Recruitment Head

Dalam kerjanya, Seorang Recruitment Head mempunyai Tanggung Jawab Untuk
1. Merekrut Karyawan Baru yang sesuai dengan ekspektasi perusahaan
2. Memastikan Keaslian dan Keabsahan Dokumen menyerupai Ijazah dan Pengalaman Kerja dari calon kandidat bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.
3. Memastikan Kandidat yang diterima merupakan kandidat yang terbaik
4. Memastikan penerimaan karyawan sesuai dengan sasaran yang ditentukan oleh perusahaan
5. Memastikan laporan rekrutmen tersusun rapid an bisa dipertanggungjawabkan setiap bulannya terhadap Manager HRD

E. Kualifikasi Recruitment Head

Dari segi pengalaman, bagi anda yang berminat untuk mengisi posisi ini, seorang recruitment head biasanya dituntut untuk mempunyai pengalaman di bagia HRD, khusunya recruitment Officer atau Petugas Rekrutment selama minimal 5 Tahun, atau bisa juga dipertimbangkan jikalau pernah menjadi manager di bidang rekrutmen atau HRD selama minimal 3 Tahun.  Dari segi pendidikan, biasanya seorang yang berpengalaman dengan background pendidikan Psikologi dengan strata Sarjana (S1) akan sangat disukai, terlebih lagi jikalau anda mempunyai gelar Master (S2)

F. Keterampilan Khusus

Selain Kualifikasi yang disebutkan di atas, seorang Recruitment Head juga diperlukan mempunyai kemampuan untuk berbicara dengan baik, atau mempunyai kemampuan komunikasi diatas rata-rata, mempunyai naluri selektif, mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan sasaran dan mempunyai kemampuan untuk berada dibawah tekanan. 

Itulah Jobdesk, kiprah serta tanggung jawab dari Recruitment Head yang bisa dibahas, semoga artikel ini bermanfaat. Jobdesk yang dijabarkan ini, tidak terbatas hanya pada satu bidang perjuangan saja, tapi bisa diterapkan dalam segala aspek/bidang kerja perusahaan seperti, Manufaktur, Jasa, Perhotelan, Teknik, dan lain-lain.


 Berbicara mengenai kiprah dan tanggung jawab Account Officer Jobdesk Account Officer, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Account Officer

Berbicara mengenai kiprah dan tanggung jawab Account Officer, tampaknya anda semua sudah tahu bahwa secara umum, istilah jabatan ini hanya ada di Perusahaan yang bergerak di bidang finansial atau keuangan, menyerupai Bank, Leasing, Koperasi, dan le,baga keuangan lainnya. Sebutannya pun beragam, dari mulai Account Officer dan biasa disingkat AO, ataupun Account Executive (AE). Secara garis besar, bahu-membahu dua posisi ini yaitu saa dan bilapun tidak, minimal mempunyai aneka macam persamaan. Seperti anda ketahui, Istilah account officer berasal dari Bahasa Inggris yang mempunyai arti Account = Akun. Akun disini bisa diartikan nasabah / klien dalam dunia finansial dan perbankan. Dan Officer itu sendiri bisa diartikan petugas, atau orang yang menangani. Makara bila diartikan secara harfiah, Account Officer ini bisa diartikan Seseorang atau petugas yang kesehariannya yaitu mengurusi segala hal yang berkaitan dengan klien. Dikarenakan sangat pentingnya posisi klien bagi dunia perbankan da finansial, maka dibentuklah bab ini dan hamper di setiap Bank atau Leasing atau perusahaan finansial lainnya, anda bisa dengan muah menemukan Account Officer ini. Dalam dunia perbankan atau leasing ada beberapa jenis Account Officer, diantaranya ;
1. Account Officer Micro
2. Account Officer SME
3. Account Officer Secured Loan
4. Account Officer Financial Services
5. Account Officer Kredit
Dari kelima nama tersebut, kiprah dan tanggung jawab mereka sama, hanya saja produk yang dipasarkan berbeda beda, missal, seorang account officer micro, maka yang menjadi prioritas pemasarannya yaitu produk kredit untuk perjuangan micro tentunya.


B. Tugas Account Officer

Secara umum, banyak orang yang mempunyai aliran bahwa account officer itu yaitu sales/marketing. Yap benar, tapi tidak sepenuhnya. Jika Account Officer diposisikan sebagai sales atau marketing, maka mustahil Bank atau perusahaan lainnya di bidang perbankan masih membuka lowongan dan atau mempekerjakan marketing di perusahaan mereka. Secara gamblang hal ini sudah memperlihatkan citra pada kita bahwa bahu-membahu ada perbedaan yang signifikan antara marketing dan Account Officer meskipun pada kenyataannya memang terdapat aneka macam kesamaan antara kiprah dan tanggung jawab Account Officer dengan Marketing. Untuk lebih singkatnya kita bahas satu persatu kiprah Account Officer dibawah ini ;

1. Melakukan pengenalan produk terhadap klien/nasabah/konsumen

Dalam hal ini, tanggung jawab utama dari sweorang Account Officer yaitu memperlihatkan pengenalan Produk dari daerah ia bekerja kepada konsumen, produk yang yang ditawarkan itu biasanya bukan berupa barang, tapi berupa jasa, misalkan jasa pinjaman, KPR, Kredit, Deposito, dan lain-lain yang bersahabat hubungannya dengan dunia perbankan atau finance. Pengenalan produk ini dilakukan dimana saja, baik itu di kantor jikalau ada konsumen yang dating, ataupun dilapangan dimana seorang account officer mendatangi klien secara langsung, atau melalui kegiatan perusahaan, biasanya melalui pameran, atau melalui gathering di daerah tempat yang ramai. 

2. Menjaga Hubungan Baik dengan Klien/Nasabah/Konsumen (Follow Up)

Terhadap konsumen baru, ataupun konsumen yang sudah pernah menjadi nasabah/klien, seorang account officer bertugas untuk menjalin korelasi baik. Cara menjalin korelasi ini beragam, baik dari menghubungi via telepon atau cara on air lainnya, ataupun dengan mendatangi eksklusif sekedar menanyakan kabar. Mengapa hal menyerupai ini harus dilakukan. Logikanya, jikalau seorang kekerabatan anda mempunyai sepuluh orang sanak keluarga, maka jikalau anda mempunyai 10 kekerabatan anda bisa dikatakan mempunyai seratus nama yang mungkin saja bisa menjadi klien anda, alasannya biasanya seorang nasabah yang sudah merasa kenal kepada seorang account officer ataupun marketing selalu mereferensikan saudara atau sanak mereka yang hendak memakai jasa perbankan atau finance kepada Account Officer dan Marketing yang mereka kenal tersebut.

3. Memberikan Penerangan Terhadap Klien yang Tidak Mengerti

Jika terdapat klien yang belum memahami produk yang akan merekan ambil, Account Officer bertugas memperlihatkan penerangan secara menyeluruh hingga klien tersebut mengerti dan benar benar memahami produk yang akan ia ambil semoga tidak terjadi kesalahpahaman kedepannya. Jika kemudian terjadi salah paham, maka Account Officer yang menangani klien ini sebelumnya harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya terhadap atasannya. Resikonya sangat besar, bisa hingga Pemutusan Hubungan Kerja jikalau diketahui seorang Accout Officer tidak memperlihatkan penerangan yang lengkap kepada konsumen.

4. Berkoordinasi dengan Marketing Untuk Membuat Perencanaan Pemasaran

Jika dirasa perlu, seorang Account Officer senantiasa berkoordinasi dengan marketing untuk lebih mempermudah pekerjaannya, tentunya unsur efektivitas dan efisiensi kerja senantiasa diterapkan dalam ranah perjuangan apapu, dan koordinasi dengan marketing bagi Seorang Account officer yaitu demi mendukung efisiensi dan efektifitas tersebut. 

5. Memberikan Solusi Bagi Konsumen/Klien/Nasabah yang bermasalah

Jika terdapat Konsumen/Klien/Nasabah yang bermasalah, baik itu dari segi pengajuan ataupun pembayaran dan pelunasan, seorang account officer bertugas untuk memperlihatkan solusi terbaik dan jalan keluar yang lebih menguntungkan perusahaan tanpa menciptakan si konsumen merasa dirugikan. Begitu tepatnya, hasilnya dibutuhkan gaya bicara yang persuasif dalam menghadapi konsumen menyerupai ini.

6. Melakukan Analisa Kelayakan Konsumen/Klien/Nasabah

Seorang Account Officer bertugas untuk melaksanakan analisa kelayakan dari konsumen/klien/Nasabah yang mengajukan kredit terhadap perusahaan, hal ini dimaksudkan semoga konsumen yang diberi kredit yaitu konsumen yang tidak mempunyai peluang untuk menjadi Problem Account atau secara sederhananya bermasalah dalam segi pembayaran kedepannya. Jika seorang Account Officer melaksanakan analisa secara asal asalan, sikhawatirkan akan terjadi dilema kedepannya yang akan menciptakan karir ia menjadi tersendat, bahkan bisa hingga PHK. 

6. Membuat Laporan

Setiap ahad atau bulan, seorang acoount officer bertugas untuk menciptakan laporan kerja, atau laporan analisa dari konsumen yang ia handle. Sebagai gosip tambahan, seorang Account Officer dalam satu perusahaan finansial biasanya mempunyai wilayah kerja masing masing, missal jikalau dalam satu kota dibagi menjadi  empat region, maka biasanya terdapat empat orang account officer yang bertugas menangani segala permasalahan diregional mereka masing masing.

C. Tanggung jawab

Dalam menjalani pekerjaannya, seorang Account Officer betanggung jawab untuk ;
1. Memastikan produk perusahaan terdistribusi dan diperkenalkan dengan baik.
2. Memastikan Konsumen memahami produk yang diambil dari perusahaan.
3. Memastikan korelasi dengan konsumen dijaga dengan baik
4. Memastikan konsumen mendapat solusi yang sempurna bagi setiap permasalahannya yang terkait dengan akun di perusahaan.
5. Menjaga dapat dipercaya dan nama baik perusahaan

D. Kualifikasi Account Officer

Untuk menjadi seorang Account Officer, biasanya perusahaan akan meminta kandidat yang mempunyai pendidikan setara minmal D3 dari segala jurusan, pengalaman di bidang yang sama akan sangat membantu jikalau anda memang berminat untuk mengisi posisi ini. Karenanya meskipun anda hanya mempunyai ijazah SMA, tetapi mempunyai pengalaman yang cukup usang sebagai account officer, anda akan sangat dipertimbangkan untuk mengisi posisi ini. Hal ini dikarenakan seorang Account Officer memang harus benar benar mempunyai kapasitas yang cukup untuk menangani pekerjaannya tersebut, selain alasannya tanggung jawab yang besar, resiko kerjanya pun sangat besar, apalgi jikalau anda sudah menghadi complain dari nasabah yang menjadi tanggung jawab anda.

E. Keahlian Khusus

Untuk keahlian khusus, seorang Account Officer biasanya dituntut untuk mempunyai kemampuan bicara yang baik. Tetapi kemampuan bicara yang baik saja tentu tidak cukup untuk menunjang kinerja seorang account officer, hasilnya selain kemampuan biacara yang baik, dibutuhkan juga kemampuan untuk membina korelasi baik, lebih manis jikalau intinya anda mempunyai jaringan yang luas. Ditambah lagi, seorang account officer harus mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam kondisi tertekan, alasannya yang namanya bekerja di perusahaan finansial, tentunya sasaran selalu ada, dan sasaran ini akan sangat menekan anda jikalau tidak tercapai.

Itulah sedikit pembahasan mengenai Jobdesk Account Officer, Tugas dan Tanggung Jawabnya. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan, silakan ditambahkan di kolom komentar. 
Salam

 Dalam menunjang stabilitas dan dan eksistensi perusahaan Jobdesk Account Payable, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Account Payable

Dalam menunjang stabilitas dan dan eksistensi perusahaan, diharapkan dua faktor pendukung utama yaitu proses produksi dan proses jual beli. Hal ini ditujukan supaya terjadi keseimbangan cashflow perusahaan. Dibagian Akunting atau Finance di perusahaan pastinya anda akan sering mendengar istilah Account Payable, Apa pengertian Account Payable ini?. Masih berada dalam ranah akuntansi, Kata Account Payable berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti Account = Akun, dan Payable = Pembayaran atau pengeluaran, alasannya ialah payable berasal dari kata Pay yang berarti membayar. Bila diartikan secara Harfiah, Account Payable ini mempunyai artian akun atau transaksi yang dibentuk oleh perusahaan untuk dibayar oleh perusahaan, atau dalam kata lain transaksi pengeluaran yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Lebih sederhananya lagi Account Payable ini bisa diartikan transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Sebenarnya tidak ada posisi Accout Payable diperusahaan, tapi lebih tepatnya Account Payable Staff, Staff Akun Payable, Atau Account Payable Officer. Untuk lebih jelasnya mengenai Account Payable Silakan lanjut ke Jobdesk atau Tugas dan tanggung Jawab seorang Account Payable Staff di bawah ini.

B. Tugas Account Payable Staff

Dalam pekerjaannya seorang Account Payable Staff atau Account Payable Officer mempunyai kiprah untuk ;

1. Melakukan kordinasi dengan bab penggalan yang terkait dengan Supply Chain (Warehouse, Produksi, Purchasing, Sales dan vendor)

Di dalam denah perusahaan, setiap proses pembelian selalu melibatkan banyak pihak dari mulai bab purchasing, Maketing dan Sales, serta bab Storing (Gudang), siklus ini biasa disebut Supply Chain alias Rantai Suplai. Seorang admin Account Payable sudah seharusnya benar benar memahami siklus rantai suplai ini, hal ini dikarenakan bab Account Receivable merupakan posisi vital yang harus memastikan eksistensi barang sebelum melaksanakan pembayaran. Kordinasi dengan bab penggalan yang terikat dengan supply chain tentunya akan menciptakan kinerja seorang Account Payable lebih gampang dan lebih cepat.

2. Melakukan Analisa terhadap acara pembelian (Purchase atau Purchasing)

Tidak semua orang seelalu benar, supaya lebih terlihat kredibel dalam bekerja, seorang Staff Account Payable tentunya harus melaksanakan pengecekan ulang terhadap dokumen dokumen pembelian yang ada di bab purchasing. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kesalahan kedepannya. Purchase Order (PO) yang telah disahkan oleh manajer pembelian harus dicek ulang alasannya ialah terkadang metode pembayaran dari suatu produk yang dipesan oleh perusahaan juga berbeda beda.

3. Melakukan Pencatatan terhadap acara pembelian tersebut

Segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelian dan harus dibayar, maka hal itu harus masuk ke dalam catatan besar seorang Staff Account Payable. Hal ini dimaksudkan, kalau kedepannya terjadi kekeliruan, maka keputusan akan dilihat menurut fakta yang ada 

4. Melakukan Pembayaran terhadap Pembelian yang sudah absah sesuai perjanjian.

Jika semua tahap diatas telah terlewati, kiprah pamungkas dari seorang Account Payable Staff ialah melaksanakan pembayaran. Sebagai catatan, ada tig abentuk pembayaran yaitu :

a. Pembayaran CAD (Cash After Delivery)
Pembayaran jenis ini mempunyai artian, perusahaan (Account Payable) membayar kalau barang sudah diterima oleh perusahaan.

b. Pembayaran CBD (Cash Before Delivery)
Pembayaran jenis ini mempunyai artian, perusahaan (Account Payable) membayar sebelum barang diterima oleh perusahaan.

c. Pembayaran 2 Tahap, Down Payment (DP) dan pelunasan
Untuk jenis pembayaran yang ini perusahaan memperlihatkan Down Payment sebagai tanda jadi pada ketika barang yang dibeli belum tamat dan dilunasi pada ketika barang yang dipesan sudah diterima oleh perusahaan.

5. Membuat laporan dan Neraca pembelian

Setiap mingguan atau bulanan, seorang Account Payable Staff akan menciptakan laporan yang akan ia pertanggungjawabkan terhadap supervisor AR atau Manager AR. 

C. Tanggung Jawab Account Payable Staff

Seorang Accout Payable Staff atau Account Payable Officer bertanggung jawab untuk ;
1. Memastikan keseimbangan cashflow perusahaan, hal ini hanya sanggup dilakukan dengan berkordinasi secara menyeluruh dengan bab dari supply chain atau rantai supply, menyerupai bab sales marketing, Gudang, Bagian Purchasing, Dan Bagian Account Receivable yang merupakan lawan dari Account Payable.
2. Memastikan dokumen dan arsip arsip yang berkaitan dengan pembelian perusahaan (akun yang harus dibayar) dianalisa dan di cek dengan baik.
3. Memastikan segala pembelian yang dilakukan oleh perusahaan dicatat dengan baik.
4. Memastikan pembayaran terhadap barang yang sudah diterima oleh perusahaan atau belum diterima tapi telah dilakukan kesepakatan sebelumnya terealisasi dengan baik sesuai kesepakatan.
5. Memastikan Laporan mingguan dan bulanan terkait pembelian perusahaan dilaporkan pada manajer atau supervisor untuk dipertanggung jawabkan.

D. Kualifikasi Staff Account Payable

Untuk menjadi seorang Account Payable, biasanya dibutuhkan seorang sarjana akuntansi yang berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun. Kandidat dengan strata pendidikan yang lebih rendah juga bisa masuk asalkan mempunyai pengalaman yang sama mumpuni di bidang Account Payable atau Account Receivable, atau minimal pernah bekerja dibagian yang mempunyai keterkaitan dengan Bagian Account Payable menyerupai Bagian Purchasing atau Payroll.

E. Keahlian Khusus

Sebagai seorang yang akan bekerja berafiliasi dengan finance atau keuangan tentunya hal non akademik yang akan sangat diminta oleh perusahaan dari kandidat ialah mempunyai ketelitian yang luar biasa. Karena tanpa disadari bab ini merupakan salah satu bab yang sangat vital dalam menjaga stabilitas cashflow perusahaan. Selain itu, kandidat dengan kemampuan analisa yang baik juga akan sangat diminati untuk mengisi posisi ini, apalagi kalau ditunjang dengan kemampuan berbicara yang baik pula baik dalam bahasa local maupun bahasa abnormal (minimal 1 bahasa abnormal – pasif). Secara non akademis mungkin itu saja keahlian khusus yang biasanya diminta oleh perusahaan untuk mengisi posisi ini. Untuk keahlian lainnya, kalau anda mempunyai kemampuan dalam aplikasi besar perusahaan menyerupai SAP dan aplikasi untuk finance menyerupai Microsoft Excel atau Accelera, tentunya hal itu akan sangat membantu anda.

Sekian postingan mengenai Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab Account Payable di perusahaan. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan dishare, kalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.


PROSEDUR DAN DOKUMEN YANG DIGUNAKAN UNTUK  PENGUMPULAN  DAN  PEMROSESAN DATA

Secara historis, kebanyakan bisnis menggunakan dokumen sumber paper untuk mengumpulkan data wacana acara bisnis mereka. Dokumen kemudian dipindahkan data ke komputer. Bila data yang dimasukkan menggunakan layar komputer, mereka sering mempertahankan nama yang sama dan format dasar sebagai sumber dokumen paper itu diganti.

Perubahan haluan dokumen yaitu output perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal, yang sering menambahkan data ke dokumen, dan kemudian dikembalikan kepada perusahaan sebagai dokumen masukan. Dokumen berada dalam bentuk yang dapat dibaca mesin untuk memudahkan pengolahan dokumen selanjutnya sebagai catatan masukan. Contohnya yaitu tagihan utilitas yang dikirimkan ke pelanggan, kembali dengan pembayaran pelanggan, dan dibaca oleh alat scan khusus saat dikembalikan.

Sumber data transaksi sebagai perangkat otomatisasi menangkap data dalam bentuk mesin yang dapat dibaca pada waktu dan daerah asal mereka. Contoh termasuk ATM yang digunakan oleh bank, point-of-sale (POS) scanner yang digunakan di toko-toko ritel, dan kafe code scanner yang digunakan di gudang.

Langkah kedua dalam proses input untuk membuat data yang yakin diambil yaitu akurat dan lengkap. Salah satu cara untuk melaksanakan ini yaitu dengan menggunakan otomatisasi sumber data atau dirancang dengan baik dokumen turnaround dan data layar entri. Dokumen yang dirancang dengan baik dan layar meningkatkan akurasi dan kelengkapan dengan menunjukkan arahan atau menanyakan wacana data apa untuk mengumpulkan, mengelompokkan pecahan logis terkait info berdekatan, menggunakan kotak checkoff atau pull-down untuk menyajikan pilihan yang tersedia, dan menggunakan shading dan perbatasan yang sempurna dengan terang memisahkan item data. Kadang-kadang layar ini mirip sumber dokumen, dan user mengisi layar dengan cara yang sama akan dokumen sumber paper.

Pengguna dapat meningkatkan kontrol baik dengan menggunakan sumber dokumen diberi nomor sebelumnya atau dengan memiliki sistem otomatis menetapkan nomor urut untuk setiap transaksi baru. Prenumbering menyederhanakan memverifikasi bahwa semua transaksi telah dicatat dan bahwa tidak ada dokumen telah salah.

Langkah ketiga dalam proses input untuk membuat kebijakan perusahaan diikuti, mirip menyetujui atau memverifikasi transaksi. Sebagai contoh, S & S tidak ingin menjual barang ke pelanggan yang tidak membayar tagihan atau menjual item untuk pengiriman segera yang keluar dari saham. Masalah-masalah ini dicegah dengan pemrograman sistem untuk memeriksa pelanggan batas kredit dan sejarah pembayaran, serta status persediaan, sebelum mengkonfirmasi customer sale.

 posisi ni merupakan posisi yang sangat penting di perusahaan Jobdesk Account Receivable, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Account Receivable

Bicara ihwal Account receivable, posisi ni merupakan posisi yang sangat penting di perusahaan. Hal ini dikarenakan, bersama account Payable, posisi inilah yang memilih keseimbangan cashflow dan neraca sebuah perusahaan dimana keduanya memegang peranan sebagai peserta dan pembayar. Tentunya anda tahu bahwa kehidupan sebuah perusahaan bergantung pada pembayaran dan Penerimaan ini. Perlu diketahui, secara sederhana Bagian ini merupakan kebalikan dari Account payable. Kedua istilah posisi ini berasal dari bahasa Inggris. Jika payable mempunyai arti = yang harus dibayar, maka receivable ialah sebaliknya, yang akan diterima dimana receive berasal dari bahasa inggris yang artinya menerima, dan payable berasal dari bahasa Inggris Pay, yang artinya membayar. Posisi ini berada dalam ranah akuntansi dan sangat dekat kaitannya dengan purchasing, storage, dan warehousing. Akan tetapi dikarenakan kurangnya profesionalitas kerja dan demi efisiensi pekerja, terkadang posisi Account Receivable dan Account Payable ini disatukan sehingga berbagai pekerja yang berada di posisi ini merasa kesulitan. Kembali pada Account Receivable, posisi Account receivable ini secara umum mempunyai kiprah untuk menyediakan layanan keuangan, melaksanakan kinerja klerikal dan manajemen untuk memastikan pembayaran yang efisien, sempurna waktu dan akurat di bawah kendalinya oleh klien yang memang mempunyai utang terhadap perusahaan daerah ia bekerja. Utang ini tentunya berasal dari pengunaan jasa atau produk perusahaan daerah ia bekerja oleh klien yang biasanya merupakan perusahaan lain yang memakai jasa dan produk perusahaan daerah ia bekerja.
Untuk lebih lengkapnya silakan lanjut ke pembahasan di bawah ini ;

B. Tugas Account Receivable

1. Melakukan sistem penagihan yang up-to-date

Secara sistematis dan sesuai Standar Operasional Perusahaan, seorang Account Receivable bertugas untuk melaksanakan penagihan terhadap klien yang telang memakai dan memesan jasa atau produk perusahaan daerah ia bekerja. Penagihan yang up to date mempunyai artian, seorang account receivable haruslah mempunyai warta teraktual mengenai klien mana saja yang belum membereskan pembayarannya terhadap perusahaan. Karena kalau terjadi kesalahan, atau salah menagih, misalkan, seorang Account Receivable melaksanakan penagihan terhadap klien yang sudah membayar, tentunya hal ini akan mendatangkan complain dan merusak nama baik perusahaan.

2. Menghasilkan dan mengirimkan faktur

Dalam proses pembelian, Faktur ialah hal yang sangat penting. Jika anda belum memahami apa itu faktur, faktur bisa diartikan secara sederhana menjadi kwitansi pembayaran kalau terjadi dalam kondisi yang lebih pribadi. Tapi di perusahaan kwitansi ini lebih dikenal dengan nama faktur. Faktur ini merupakan lawan dari PO (Purchase Order) yang mempunyai arti Order Pembelian. Kaprikornus sesudah klien mengirimkan PO atau Purchase Order kepada perusahaan kita, seorang Accoutn Receivable bertugas untuk menciptakan dan mengirimkan Faktur sesegera mungkin terhadap klien yang memesan.

3. Menindaklanjuti, mengumpulkan dan mengalokasikan pembayaran

Jika pembayaran sudah dilakukan oleh klien, Account Receivable bertugas untuk melaksanakan tindak lanjut terhadap pembayaran itu, yaitu dengan mengumpulkan dan mengalokasikan pembayaran pembayaran tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan (aturan tiap perusahaan berbeda beda). 
4. Melakukan penagihan, pengumpulan dan pelaporan aktivitas sesuai tenggat waktu tertentu
Jika terdapat Klien yang menunggak, seorang Account Receivable bertugas untuk melaksanakan penagihan terhadap klien tersebut dan melaksanakan perjanjian ulang, atau sederhananya meminta klien menciptakan pernyataan kesiapan pelunasan pada tanggal yang sempurna dan spesifik. Setelah selesai, dilakukan pengumpulan data data tersebut sebagai materi laporan untuk atasan dan sebagai materi penelitian AR Aging.

5. Pantau rincian akun pelanggan untuk non-pembayaran, pembayaran tertunda dan penyimpangan lainnya

Seorang Account Receivable juga bertugas untuk melaksanakan pemantauan terhadap klien baik yang lancer maupun yang mengalami penunggakan atau keterlambatan pembayaran dalam proses pembayaran. Data data yang dihasilkan menjadi sebuah laporan lengkap mengenai track record seorang klien dari awal sampai akhir. Inilah yang disebut AR Aging. Dari sini seorang Account Receivable sanggup menilai kepatuhan seorang klien dilihat dari track recordnya tersebut, kalau dirasa terdapat kesalahan atau keterlambatan yang terlalu banyak dan terlalu sering, bisa dilakukan blacklist terhadap perusahaan yang melaksanakan keterlambatan tersebut.

6. Mengatasi perbedaan pembayaran

Jika terdapat kesalahan dalam jumlah pembayaran yang dilakukan oleh klien, maka sekali lagi seorang Account Receivable bertugas untuk menuntaskan problem ini sampai didapat nilai nominal yang sempurna bagi kedua belah pihak.

C. Tanggung Jawab Account Receivable

Dalam menjalankan tugasnya seorang Account Receivable mempunyai tanggung jawab untuk ;
1. Menghasilkan analisis usia (AR Aging)
2. Review AR aging untuk memastikan kepatuhan
3. Memelihara file dan catatan pelanggan piutang
4. Mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan untuk memproses kuitansi, uang tunai dan lain-lain
5. Memproses pembayaran kartu kredit
6. Menyiapkan deposito bank
7. Menganalisa dan menuntaskan undangan pelanggan
8. Menyesuaikan proses pembayaran
9. Mengembangkan sistem pemulihan dan melaksanakan upaya pengumpulan
10. Melakukan komunikasi dengan pelanggan via telepon, email, surat atau pribadi
11. Membantu Closing Akunting di selesai bulan
12. Mengumpulkan data dan menyiapkan matriks bulanan

D. Kualifikasi Account Receivable

Dalam proses rekrutmen, biasanya sebuah perusahaan akan mengharapkan kandidat dengan Pendidikan minimal Diploma 3, Jurusan Akuntansi dengan pengalaman kerja lebih dari 3 tahun, di bidang Akuntansi umum atau seorang Sarjana Akuntansi dan Magister Akuntansi dengan pengalaman minimal satu tahun di bab Akuntansi Umum. Tentunya Kandidat yang dicari ialah kandidat yang benar-benar mempunyai pengetahuan ihwal piutang dagang, manajemen dan mekanisme kantor, mekanisme pembukuan umum, prinsip akuntansi umum, standar peraturan dan persyaratan kepatuhan serta mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan minimal satu aplikasi akunting secara professional misalakn Microsoft Excel, atau Accelera, dan lain lain.

E. Keahlian Khusus

Seorang Account Receivable dibutuhkan mempunyai kemampuan utnuk berpikir secara detail dan akurat, serta mempunyai kemampuan komunikasi mulut dan tertulis yang baik. Selain itu ia juga harus mempunyai kemampuan berorganisasi dan cukup memahami mengenai manajemen warta serta bisa mengatasi problem dengan sempurna dan bisa berada dalam tekanan kerja serta jam kerja yang mungkin saja bisa membuatnya lembur sampai malam hari.
Berikut itulah Jobdesk, Tugas dan Tanggung jawab seorang Account Receivable, Jika dirasa bermanfaat, silakan share artikel ini bagi teman atau kerabat anda yang sedang membutuhkannya, kalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan atau diperbaiki di kolom komentar.
Salam

Di artikel sebelumnya sudah pernah saya bahas mengenai cara membuat LAPORAN ARUS KAS menggunakan Indirect Method. Pada artikel kali ini akan saya berikan panduan membuat MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS DENGAN DIRECT METHOD. Akan saya jelaskan langkah-langkahnya satu persatu hingga menjadi laporan arus kas.

Kilas Balik Laporan Arus Kas Indirect Method

Terus terang saya prefer menggunakan Indirect Method, alasannya ialah dapat sekaligus mengukur accuracy (akurasi?) Laporan Keuangan secara keseluruhan (Profit & Lost Statement maupun Balance sheet). Tapi bagi yang ingin menggunakan direct method, saya berikan panduannya di artikel ini.

Menggunakan Indirect Method, yang dijadikan sumber data ialah Laporan Laba Rugi dan Neraca. Dengan mengetahui kegiatan tahun berjalan dari kedua laporan tersebut, maka cash flow report dapat dibuat. Untuk lebih detail mengenai langkah-langkahnya silahkan baca kembali : CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS [-baca-]


Membuat Laporan Arus Kas dengan Direct Method

Elemen Laporan Arus Kas Direct Method sama saja dengan Indirect method, yang berbeda ialah sumber data dan langkah-langkahnya.

* Sumber Data :
(-) Semua Buku Kas Bank ( Jika ada lebih dari satu bank maka dipakai semua)
(-) Buku Kas Kecil (Petty Cash)


Cara membuatnya sangat sederhana, hanya dengan 4 (empat) langkah saja :

Sebelum masuk ke langkah utamanya, alangkah baiknya kalau terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan silang antara : Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil. Jika rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan dengan teratur, persiapan ini mampu di lewatkan saja.

1) Elimiansi (hapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.

2) Pada setiap Buku Kas (baik kas bank maupun kas kecil), kalisifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas. Masih ingat elemen-elem laporan arus kas ?, yaitu : Aktifitas Operasi , Aktifitas Investasi dan Aktifitas pendanaan. Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing aktifitas tersebut, dapat menggunakan panduan berikut :

3) Aktifitas Operasi : Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas opersional ialah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba/Rugi , mulai dari “Pendapatan (revenue)”, “Harga Pokok Penjualan”, hingga dengan “Biaya operasional”.

(-) Aktifitas Investasi : Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang menjadikan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini ialah pertolongan cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.

(-) Aktifitas Pendanaan : Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang gres (bank loans & credit loans). Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.


4) Setelah terklasifikasi, maka mulailah susun “Laporan Arus Kas” dengan menjumlahkan masing-masing jenis kegiatan yang telah dikelompokkan tadi, menjadi angka tunggal untuk masing-masing jenis aktifitasnya (operasional, investasi dan pendanaan). Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.

Catatan Penting : tidak perlu lagi berpikir wacana eleminiasi atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash bases, alasannya ialah penglompokkan ini kita lakukan pada buku kas, jadi sudah pasti semua transaksi di sini ialah menggunakan kas, apapun jenis transaksinya.

Mengenai :

TRICKs Membuat Laporan Arus Kas Dengan Excel yaitu dengan Menggunakan Buku Catatan Kas Berbasis Excel...Akan saya di posting di kesempatan berikutnya. Sekarang juga telah tersedia SPREADSHEET CASH FLOW STATEMENT, silahkan baca petunjuk cara mendapatkannya.

Pengembalian, pembebasan atau dispensasi sanggup diberikan terhadap seluruh atau sebagian bea masuk yang telah dibayar atas :


1). Kelebihan pembayaran bea masuk tanggapan :

a). Kesalahan penetapan tarif dan/atau nilai pabean oleh pejabat bea dan cukai atas barang impor.

b). Perbedaan penetapan tarif dan nilai pabean, dengan penetapan kembali tarif dan nilai pabean oleh dirjen bea dan cukai.

c). Kesalahan tata usaha, antara lain yaitu kesalahan tulis, kesalahan hitung, atau kesalahan pencantuman tarif.
2). Impor barang yang mendapat akomodasi pembebasan atau dispensasi bea masuk.
3). Impor barang yang oleh lantaran tertentu harus diekspor kembali atau dimusnahkan di bawah pengawasan pejabat bea dan cukai.
4). Impor barang yang sebelum diberikan persetujuan impor untuk digunakan kedapatan jumlah yang bergotong-royong lebih kecil daripada yang telah dibayar bea masuknya, cacat, bukan barang yang dipesan, atau berkualitas lebih rendah
5). Kelebihan pembayaran bea masuk sebagai tanggapan putusan forum banding.

Caranya :

Importir mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Jika permohonan pembebasan atau dispensasi bea masuk disetujui, eksekutif jenderal bea dan cukai a.n. Menteri keuangan menerbitkan keputusan pembebasan atau dispensasi bea masuk.


Syarat (embel-embel :-P ) Pengembalian, Keringanan & Pembebasan Bea Masuk

Menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi indonesia

Menyimpan dan memelihara untuk sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun pada kawasan usahanya semua dokumen, catatan dan pembukuan yang berkaitan dengan pembebasan atau dispensasi bea masuk atas import.


Untuk pengamanan hak keuangan negara dan menjamin dipenuhinya ketentuan kepabeanan, direktorat jenderal bea dan cukai melaksanakan pengawasan fungsional dan post audit atas pembukuan, catatan dan dokumen pengusaha/importir yang berkaitan dengan pemasukan dan penggunaan barang.

Berdasarkan hasil audit, pengusaha/importir bertanggung jawab atas pelunasan bea masuk, cukai, ppn, dan pph pasal 22 impor yang terutang, dan hukuman manajemen berupa DENDA.

Artikel Export-Import lain yang terkait :

Pengantar Bea Masuk [-baca-]
Import Duty Calculation - Menghitung Bea Masuk [-baca-]
Memahami Harmonized System (HS) [-baca-]
Pembebasan Bea Masuk, Kredit PPn & PPh Import [-baca-]
Import Tax Calculation (Perhitungan Pajak Import) [-baca-]
Mengkreditkan PPn Import [-baca-]
Mengkreditkan PPh Import (Pasal 22) [-baca-]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.