Articles by "Cash Flow"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Cash Flow. Show all posts

Di artikel sebelumnya sudah pernah saya bahas mengenai cara membuat LAPORAN ARUS KAS menggunakan Indirect Method. Pada artikel kali ini akan saya berikan panduan membuat MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS DENGAN DIRECT METHOD. Akan saya jelaskan langkah-langkahnya satu persatu hingga menjadi laporan arus kas.

Kilas Balik Laporan Arus Kas Indirect Method

Terus terang saya prefer menggunakan Indirect Method, alasannya ialah dapat sekaligus mengukur accuracy (akurasi?) Laporan Keuangan secara keseluruhan (Profit & Lost Statement maupun Balance sheet). Tapi bagi yang ingin menggunakan direct method, saya berikan panduannya di artikel ini.

Menggunakan Indirect Method, yang dijadikan sumber data ialah Laporan Laba Rugi dan Neraca. Dengan mengetahui kegiatan tahun berjalan dari kedua laporan tersebut, maka cash flow report dapat dibuat. Untuk lebih detail mengenai langkah-langkahnya silahkan baca kembali : CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS [-baca-]


Membuat Laporan Arus Kas dengan Direct Method

Elemen Laporan Arus Kas Direct Method sama saja dengan Indirect method, yang berbeda ialah sumber data dan langkah-langkahnya.

* Sumber Data :
(-) Semua Buku Kas Bank ( Jika ada lebih dari satu bank maka dipakai semua)
(-) Buku Kas Kecil (Petty Cash)


Cara membuatnya sangat sederhana, hanya dengan 4 (empat) langkah saja :

Sebelum masuk ke langkah utamanya, alangkah baiknya kalau terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan silang antara : Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil. Jika rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan dengan teratur, persiapan ini mampu di lewatkan saja.

1) Elimiansi (hapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.

2) Pada setiap Buku Kas (baik kas bank maupun kas kecil), kalisifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas. Masih ingat elemen-elem laporan arus kas ?, yaitu : Aktifitas Operasi , Aktifitas Investasi dan Aktifitas pendanaan. Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing aktifitas tersebut, dapat menggunakan panduan berikut :

3) Aktifitas Operasi : Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas opersional ialah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba/Rugi , mulai dari “Pendapatan (revenue)”, “Harga Pokok Penjualan”, hingga dengan “Biaya operasional”.

(-) Aktifitas Investasi : Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang menjadikan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini ialah pertolongan cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.

(-) Aktifitas Pendanaan : Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang gres (bank loans & credit loans). Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.


4) Setelah terklasifikasi, maka mulailah susun “Laporan Arus Kas” dengan menjumlahkan masing-masing jenis kegiatan yang telah dikelompokkan tadi, menjadi angka tunggal untuk masing-masing jenis aktifitasnya (operasional, investasi dan pendanaan). Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.

Catatan Penting : tidak perlu lagi berpikir wacana eleminiasi atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash bases, alasannya ialah penglompokkan ini kita lakukan pada buku kas, jadi sudah pasti semua transaksi di sini ialah menggunakan kas, apapun jenis transaksinya.

Mengenai :

TRICKs Membuat Laporan Arus Kas Dengan Excel yaitu dengan Menggunakan Buku Catatan Kas Berbasis Excel...Akan saya di posting di kesempatan berikutnya. Sekarang juga telah tersedia SPREADSHEET CASH FLOW STATEMENT, silahkan baca petunjuk cara mendapatkannya.

Membuat Cash Flow Report dengan Direct Method gampang-gampang susah. Gampangnya : tidak perlu berpikir wacana mana yang accrual mana yg cash bases, mana yang cash transaction mana yang non cash, alasannya yakni data sources kita buku kas semua, sudah pasti cash bases Bukan?. Susahnya : mengkalisifikasikan semua transaksi kas yang lumayan banyak, lumayan memakan waktu. Tapi jikalau kita lakukan sedikit trick, mungkin pekerjaan itu mampu kita selesaikan lebih cepat. Di artikel ini saya akan kasi trick membuat cash flow report dengan excel, dengan screen shot – screen shot yang saya tampilkan, saya yakin anda mampu mengikutinya dengan mudah.

Seperti sudah dibahas di artikel saya sebelumnya (Tips Membuat Laporan Arus Kas – Direct Method), ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : (1) Mengeleminasi transaksi kas silang, (2) Mengklasifikasikan transaksi ke dalam aktivtas operasi, investasi & pembiayaan dan, (3) Menyusun laporan arus kas.

Dengan menggunakan excel, eliminasi kita lakukan tidak pada langkah pertama melainkan pada langkah ke-dua. Ada beberapa langkah kecil yang harus dilakukan untuk setiap langkah besar tadi.

Langsung saja ke langkah-langkahnya :

Pekerjaan paling lama ada di langkah-langkah awal ini, yaitu mengklasifikasikan semua transaksi ke dalam kelompok acara operasi, investasi & pendanaan. Itu jikalau anda membuatnya pada ketika semua catatan sudah akibat dan laporan arus kas sudah harus selesai. Tetapi jikalau di set dari awal, dan dilakukan on daily bases, rasanya tidak akan berat.

Buku Kas Bank, mungkin bentuknya menyerupai ini :

Membuat Cash Flow Report dengan Direct Method gampang TRICK MEMBUAT  DIRECT CASH FLOW  REPORT DENGAN EXCELFree spreadsheet Cash Flow Statemen telah tersedia. Silahkan baca petunjuk cara mendapatkannya.

Di artikel sebelumnya sudah pernah saya bahas mengenai cara menciptakan LAPORAN ARUS KAS memakai Indirect Method. Pada artikel kali ini akan saya berikan panduan menciptakan MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS DENGAN DIRECT METHOD. Akan saya jelaskan langkah-langkahnya satu persatu hingga menjadi laporan arus kas.

Kilas Balik Laporan Arus Kas Indirect Method

Terus terang saya prefer memakai Indirect Method, alasannya yakni sanggup sekaligus mengukur accuracy (akurasi?) Laporan Keuangan secara keseluruhan (Profit & Lost Statement maupun Balance sheet). Tapi bagi yang ingin memakai direct method, saya berikan panduannya di artikel ini.

Menggunakan Indirect Method, yang dijadikan sumber data yakni Laporan Laba Rugi dan Neraca. Dengan mengetahui kegiatan tahun berjalan dari kedua laporan tersebut, maka cash flow report sanggup dibuat. Untuk lebih detail mengenai langkah-langkahnya silahkan baca kembali : CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS [-baca-]


Membuat Laporan Arus Kas dengan Direct Method

Elemen Laporan Arus Kas Direct Method sama saja dengan Indirect method, yang berbeda yakni sumber data dan langkah-langkahnya.

* Sumber Data :
(-) Semua Buku Kas Bank ( Jika ada lebih dari satu bank maka digunakan semua)
(-) Buku Kas Kecil (Petty Cash)


Cara membuatnya sangat sederhana, hanya dengan 4 (empat) langkah saja :

Sebelum masuk ke langkah utamanya, alangkah baiknya jikalau terlebih dahulu dilakukan investigasi silang antara : Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil. Jika rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan dengan teratur, persiapan ini sanggup di lewatkan saja.

1) Elimiansi (hapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.

2) Pada setiap Buku Kas (baik kas bank maupun kas kecil), kalisifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas. Masih ingat elemen-elem laporan arus kas ?, yaitu : Aktifitas Operasi , Aktifitas Investasi dan Aktifitas pendanaan. Untuk memilih transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing aktifitas tersebut, sanggup memakai panduan berikut :

3) Aktifitas Operasi : Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas opersional yakni segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba/Rugi , mulai dari “Pendapatan (revenue)”, “Harga Pokok Penjualan”, hingga dengan “Biaya operasional”.

(-) Aktifitas Investasi : Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang menjadikan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini yakni kontribusi cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.

(-) Aktifitas Pendanaan : Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang gres (bank loans & credit loans). Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.


4) Setelah terklasifikasi, maka mulailah susun “Laporan Arus Kas” dengan menjumlahkan masing-masing jenis kegiatan yang telah dikelompokkan tadi, menjadi angka tunggal untuk masing-masing jenis aktifitasnya (operasional, investasi dan pendanaan). Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.

Catatan Penting : tidak perlu lagi berpikir perihal eleminiasi atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash bases, alasannya yakni penglompokkan ini kita lakukan pada buku kas, jadi sudah niscaya semua transaksi di sini yakni memakai kas, apapun jenis transaksinya.

Mengenai :

TRICKs Membuat Laporan Arus Kas Dengan Excel yaitu dengan Menggunakan Buku Catatan Kas Berbasis Excel...Akan saya di posting di kesempatan berikutnya. Sekarang juga telah tersedia SPREADSHEET CASH FLOW STATEMENT, silahkan baca petunjuk cara mendapatkannya.

Membuat Cash Flow Report dengan Direct Method gampang-gampang susah. Gampangnya : tidak perlu berpikir wacana mana yang accrual mana yg cash bases, mana yang cash transaction mana yang non cash, alasannya yakni data sources kita buku kas semua, sudah niscaya cash bases Bukan?. Susahnya : mengkalisifikasikan semua transaksi kas yang tidak mengecewakan banyak, tidak mengecewakan memakan waktu. Tapi jikalau kita lakukan sedikit trick, mungkin pekerjaan itu sanggup kita selesaikan lebih cepat. Di artikel ini saya akan kasi trick menciptakan cash flow report dengan excel, dengan screen shot – screen shot yang saya tampilkan, saya yakin anda sanggup mengikutinya dengan mudah.

Seperti sudah dibahas di artikel saya sebelumnya (Tips Membuat Laporan Arus Kas – Direct Method), ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : (1) Mengeleminasi transaksi kas silang, (2) Mengklasifikasikan transaksi ke dalam aktivtas operasi, investasi & pembiayaan dan, (3) Menyusun laporan arus kas.

Dengan memakai excel, eliminasi kita lakukan tidak pada langkah pertama melainkan pada langkah ke-dua. Ada beberapa langkah kecil yang harus dilakukan untuk setiap langkah besar tadi.

Langsung saja ke langkah-langkahnya :

Pekerjaan paling usang ada di langkah-langkah awal ini, yaitu mengklasifikasikan semua transaksi ke dalam kelompok acara operasi, investasi & pendanaan. Itu jikalau anda membuatnya pada ketika semua catatan sudah final dan laporan arus kas sudah harus selesai. Tetapi jikalau di set dari awal, dan dilakukan on daily bases, rasanya tidak akan berat.

Buku Kas Bank, mungkin bentuknya menyerupai ini :

Membuat Cash Flow Report dengan Direct Method simpel TRICK MEMBUAT  DIRECT CASH FLOW  REPORT DENGAN EXCELFree spreadsheet Cash Flow Statemen telah tersedia. Silahkan baca petunjuk cara mendapatkannya.

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANAnalisa Kwalitas Penjualan (sales quality analysis) penting untuk dilakukan. Mengapa? Bagaimana melaksanakan analisanya? Itulah topic yang akan dibahas di posting ini.

Saat penutupan buku, sering bab penjualan menanyakan ke accounting: “berapa penjualan kita bulan ini?Obviously mereka ingin tahu berapa besarnya penjualan, dan string (maksud lain) di balik pertanyaan ini mampu bermacam-macam:

[1]. Berapa komisi saya bulan ini (mungkin ini paling penting)
[2]. Berapa incentive saya bulan ini (jika mendapatkan gaji+incentive)

Untuk pertanyaan ini, tentu jawabannya sangat mudah, bukan? Sekali lagi, obviously yang ditanyakan ialah berapa total penjualan bulan ini. Dan jawabannya, anda tinggal melihat buku besar penjualan, atau melihat rekening penjualan (sales) di income statement.

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANBiasanya si penanya akan lebih puas bila anda mau sedikit membuka spreadsheet, lalu menghitung:

Misalnya:

Penjualan = Rp 100,000,000
Comission = 5% x 100,000,000 = 5,000,000

Lalu dengan cepat anda menawarkan tanggapan :
”Penjualan total = Rp 100,000,000 dan komisi anda Rp 5,000,000 (potong pajak)”

Jika angka komisinya lumayan besar, tentu si penanya akan tersenyum puas, tetapi bila angka komisinya relatif kecil, mungkin si penanya akan bertanya lebih jauh lagi: ”koq kecil ya?, memangnya bagaimana hitung-hitungannya?, boleh tidak saya dapat printout penjualan?” dan lain sebagainya. Penghitungan komisi yang begitu sederhana menjadi sangat rumit baginya, hingga perlu menanyakan ”bagaimana hitung-hitungannya?” :-)

Tentunya situasi tersebut sudah biasa kita hadapi di accounting.


Sales Quality Analysis

Ilustrasi di atas, ialah schema sederhana, dan yang bertanya ialah sales.

Bagaimana bila yang bertanya ialah Pak Direktur Utama?

Ehem..ehem! (berusaha mengatur tekanan bunyi biar seolah-olah direktur) ”Bagimana penjualan kita bulan ini?”.

Pertanyaan pak dirut ini hampir sama dengan pertanyaan dari bab sales, nyaris sama. Tetapi bila anda jeli, pertanyaan ini susungguhnya sangat berbeda.

Apakah anda akan menawarkan tanggapan yang sama (total penjualan + komisi)? Atau total penjualan saja?

Jika posisi anda masih clerk atau maksimal bookkeeper, mungkin tanggapan sederhana (total penjualan lawan komisi saja) mampu dimaklumi. Tetapi bila posisi anda lebih tinggi dari itu dan anda menawarkan tanggapan yang sama, percayalah mungkin hingga dua tahun lagi, career anda akan tetap di posisi yang sekarang.

Lalu tanggapan apa tolong-menolong yang diperlukan oleh seorang administrator utama, perihal sales?.

Pertanyaannya lumayan terang ”Bagaimana penjulan kita bulan ini?”, diawali dengan kata bagaimana (how?) bukan ”berapa”. So jawabannya terang bukan total penjualan, melainkan ”good/okay/worst.

Itu saja? tentu tidak, seharusnya diikuti dengan alasan mengapa good, mengapa okay, mengapa worst. Atau lebih tepatnya lagi: how good it is or how worst it is.

Tidak hanya sekedar total penjualan yang ingin diketahui, tetapi yang jauh lebih penting dari sekedar angka (saldo) pada rekening, yaitu : Sales Quality (kwalitas penjualan).

Bagaimana mengukur suatu penjualan apakah itu cantik atau tidak?

Jawabannya ialah : Quality Of Sales Ratio (QOSR).

Bagaimana menghitungnya? it's somewhat simple:
 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALAN
Contoh:

Total Sales periode 01 s/d 30 June 2008 = Rp 100,000,000
Tetapi cash yangbaru diterima gres Rp 40,000,000
So Quality Of Sales Rationya ialah = 40%

Mengapa cash diterima (Cash Received) yang menjadi ukuran?

Ukuran quality dari revenue (yang dalam hal ini ialah sales) selalu ”Liquidity Level” atau “Tingkat Likwiditas”. Yang artinya, seberapa besar sales tersebut mampu direalisasikan menjadi cash. Sekaligus mengetahui seberapa besar potensi resikonya.

Apa resiko dari suatu sales? Ketertagihannya!. Good Debt atau Bad Debt.

Seberapa besar cash yang diterima dibandingkan dengan total sales, itulah liquidity levelnya. Meskipun memang dalam Balance Sheet, piutang (Account Receivable) itu tergolong Current Asset yang lumayan liquid tetapi belum cukup liquid dibandingkan dengan cash.

Perlu disadari bahwa sangat mungkin dari sekian total sales yang masih nyangkut di rekening Account Receivable (dari referensi di atas Rp 60,000,000 masih berstatus AR) tidak mampu ditagih, atau tertagih tetapi jangka waktu realisasinya sangat lama hingga melewati production turnover. Atau tertagih tetapi tidak semuanya.

Catatan: Khusus mengenai analisa piutang kita akan bahas di topic lain.

Okay, mungkin diantara anda ada yang ingin bertanya: “so what is the good percentage?, berapa prosentase QOSR yang bagus?”, jawabannya tergantung:

[-]. Berapa lamanya production turnover
[-]. Berapa Besarnya Net Earning pada periode yang sama.

Lain kali kita akan bahas analisa terintegrasi mengenai Income Quality dan Sales quality. Untuk ketika ini cukup itu dahulu.


Advancement Sign!

Mau mendapat better point lagi di mata pak dirut? Mau cepat naik gaji/career? :P just kidding. Maksud saya: "mau menawarkan tanggapan yang lebih berkwalitas lagi kepada pak dirut?".

Okay, tambahkan tanggapan tadi dengan “Trend analysis.

Caranya?

Caranya, mudah:

(QOSR Jan+Feb+March+April+May)/5 dibandingkan dengan QOSR bulan june 2008. Naik atau turun? Jika naik berapa persen kenaikannya?, bila turun berapa persen penurunanya?.

Saya rasa saya tidak perlu jelaskan bagaimana mencari prosentase kenaikan atau penurunan tersebut, bukan?.
Jika ada bertanya ”berapa besar penjualan kita bulan ini?”, maka jawabannya ialah total penjualan (Rp/$ bla bla bla). Jika pertanyaannya ”Bagimana penjualan kita bulan ini” maka jawabannya ialah Analisa Kwalitas Sales (Sales Quality Analysis).

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANAnalisa Kwalitas Penjualan (sales quality analysis) penting untuk dilakukan. Mengapa? Bagaimana melaksanakan analisanya? Itulah topic yang akan dibahas di posting ini.

Saat penutupan buku, sering bab penjualan menanyakan ke accounting: “berapa penjualan kita bulan ini?Obviously mereka ingin tahu berapa besarnya penjualan, dan string (maksud lain) di balik pertanyaan ini sanggup bermacam-macam:

[1]. Berapa komisi saya bulan ini (mungkin ini paling penting)
[2]. Berapa incentive saya bulan ini (jika mendapatkan gaji+incentive)

Untuk pertanyaan ini, tentu jawabannya sangat mudah, bukan? Sekali lagi, obviously yang ditanyakan yaitu berapa total penjualan bulan ini. Dan jawabannya, anda tinggal melihat buku besar penjualan, atau melihat rekening penjualan (sales) di income statement.

 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALANBiasanya si penanya akan lebih puas kalau anda mau sedikit membuka spreadsheet, kemudian menghitung:

Misalnya:

Penjualan = Rp 100,000,000
Comission = 5% x 100,000,000 = 5,000,000

Lalu dengan cepat anda memperlihatkan tanggapan :
”Penjualan total = Rp 100,000,000 dan komisi anda Rp 5,000,000 (potong pajak)”

Jika angka komisinya tidak mengecewakan besar, tentu si penanya akan tersenyum puas, tetapi kalau angka komisinya relatif kecil, mungkin si penanya akan bertanya lebih jauh lagi: ”koq kecil ya?, memangnya bagaimana hitung-hitungannya?, boleh tidak saya sanggup printout penjualan?” dan lain sebagainya. Penghitungan komisi yang begitu sederhana menjadi sangat rumit baginya, hingga perlu menanyakan ”bagaimana hitung-hitungannya?” :-)

Tentunya situasi tersebut sudah biasa kita hadapi di accounting.


Sales Quality Analysis

Ilustrasi di atas, yaitu schema sederhana, dan yang bertanya yaitu sales.

Bagaimana kalau yang bertanya yaitu Pak Direktur Utama?

Ehem..ehem! (berusaha mengatur tekanan bunyi semoga seakan-akan direktur) ”Bagimana penjualan kita bulan ini?”.

Pertanyaan pak dirut ini hampir sama dengan pertanyaan dari bab sales, nyaris sama. Tetapi kalau anda jeli, pertanyaan ini susungguhnya sangat berbeda.

Apakah anda akan memperlihatkan tanggapan yang sama (total penjualan + komisi)? Atau total penjualan saja?

Jika posisi anda masih clerk atau maksimal bookkeeper, mungkin tanggapan sederhana (total penjualan lawan komisi saja) sanggup dimaklumi. Tetapi kalau posisi anda lebih tinggi dari itu dan anda memperlihatkan tanggapan yang sama, percayalah mungkin hingga dua tahun lagi, career anda akan tetap di posisi yang sekarang.

Lalu tanggapan apa bergotong-royong yang diperlukan oleh seorang eksekutif utama, perihal sales?.

Pertanyaannya tidak mengecewakan terang ”Bagaimana penjulan kita bulan ini?”, diawali dengan kata bagaimana (how?) bukan ”berapa”. So jawabannya terang bukan total penjualan, melainkan ”good/okay/worst.

Itu saja? tentu tidak, seharusnya diikuti dengan alasan mengapa good, mengapa okay, mengapa worst. Atau lebih tepatnya lagi: how good it is or how worst it is.

Tidak hanya sekedar total penjualan yang ingin diketahui, tetapi yang jauh lebih penting dari sekedar angka (saldo) pada rekening, yaitu : Sales Quality (kwalitas penjualan).

Bagaimana mengukur suatu penjualan apakah itu elok atau tidak?

Jawabannya yaitu : Quality Of Sales Ratio (QOSR).

Bagaimana menghitungnya? it's somewhat simple:
 Itulah topic yang akan dibahas di posting ini ANALISA KWALITAS PENJUALAN
Contoh:

Total Sales periode 01 s/d 30 June 2008 = Rp 100,000,000
Tetapi cash yangbaru diterima gres Rp 40,000,000
So Quality Of Sales Rationya yaitu = 40%

Mengapa cash diterima (Cash Received) yang menjadi ukuran?

Ukuran quality dari revenue (yang dalam hal ini yaitu sales) selalu ”Liquidity Level” atau “Tingkat Likwiditas”. Yang artinya, seberapa besar sales tersebut sanggup direalisasikan menjadi cash. Sekaligus mengetahui seberapa besar potensi resikonya.

Apa resiko dari suatu sales? Ketertagihannya!. Good Debt atau Bad Debt.

Seberapa besar cash yang diterima dibandingkan dengan total sales, itulah liquidity levelnya. Meskipun memang dalam Balance Sheet, piutang (Account Receivable) itu tergolong Current Asset yang tidak mengecewakan liquid tetapi belum cukup liquid dibandingkan dengan cash.

Perlu disadari bahwa sangat mungkin dari sekian total sales yang masih nyangkut di rekening Account Receivable (dari teladan di atas Rp 60,000,000 masih berstatus AR) tidak sanggup ditagih, atau tertagih tetapi jangka waktu realisasinya sangat usang hingga melewati production turnover. Atau tertagih tetapi tidak semuanya.

Catatan: Khusus mengenai analisa piutang kita akan bahas di topic lain.

Okay, mungkin diantara anda ada yang ingin bertanya: “so what is the good percentage?, berapa prosentase QOSR yang bagus?”, jawabannya tergantung:

[-]. Berapa lamanya production turnover
[-]. Berapa Besarnya Net Earning pada periode yang sama.

Lain kali kita akan bahas analisa terintegrasi mengenai Income Quality dan Sales quality. Untuk ketika ini cukup itu dahulu.


Advancement Sign!

Mau menerima better point lagi di mata pak dirut? Mau cepat naik gaji/career? :P just kidding. Maksud saya: "mau memperlihatkan tanggapan yang lebih berkwalitas lagi kepada pak dirut?".

Okay, tambahkan tanggapan tadi dengan “Trend analysis.

Caranya?

Caranya, mudah:

(QOSR Jan+Feb+March+April+May)/5 dibandingkan dengan QOSR bulan june 2008. Naik atau turun? Jika naik berapa persen kenaikannya?, kalau turun berapa persen penurunanya?.

Saya rasa saya tidak perlu jelaskan bagaimana mencari prosentase kenaikan atau penurunan tersebut, bukan?.
Jika ada bertanya ”berapa besar penjualan kita bulan ini?”, maka jawabannya yaitu total penjualan (Rp/$ bla bla bla). Jika pertanyaannya ”Bagimana penjualan kita bulan ini” maka jawabannya yaitu Analisa Kwalitas Sales (Sales Quality Analysis).

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.