Cara Pengelompokan dan pengkodean akun - Ingatkah Anda, seberapa pentingkah bukti transaksi itu? Ya, bukti transaksi merupakan sumber dalam melaksanakan proses pencatatan akuntansi yang pertama. Apa yang harus diperhatikan dalam tahap pencatatan tersebut? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.


  • Pengelompokan Akun
Satu hal yang harus diketahui dalam tahap awal pencatatan akuntansi ialah memahami pengelompokan akun-akun. Seorang akuntan harus dapat mengelompokkan bukti transaksi ke dalam akun-akun yang tepat. Lalu, apa sajakah kelompok akun-akun itu? Bagaimana pula proses pengelompokan transaksi dalam akun?

Pengelompokan akun berdasarkan atas posisi keuangan perusahaan, yaitu harta atau aktiva, utang atau kewajiban, modal dan ekuitas, penghasilan, dan beban. Apakah akun itu? Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau pengurangan) dan saldo dari suatu pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Proses pengelompokan transaksi ke dalam akun ialah dipilih transaksi yang sejenis ke dalam akun yang sesuai.


Berdasarkan sifatnya, akun dibagi menjadi dua, yaitu akun riil dan akun nominal. Akun tersebut dapat dirinci sebagai berikut.

a. Akun Riil (Real Accounts)
Akun riil merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam neraca, yang terdiri atas kelompok akun aktiva, utang, dan modal.

b. Akun Nominal (Nominal Accounts)
Akun nominal merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi, terdiri atas kelompok akun penghasilan dan kelompok akun biaya/beban.
Rincian kelompok akun nominal sebagai berikut:
1) Akun penghasilan (income) terdiri atas
a) pendapatan operasional,
b) pendapatan lain-lain.
2) Akun beban terdiri atas
a) beban operasional,
b) beban manajemen dan umum,
c) beban lain-lain,
d) beban luar biasa.


  • Pengkodean Akun
Mengapa diharapkan isyarat akun? Apakah fungsinya? Setelah mengetahui pengelompokan akun, dalam proses pencatatan selanjutnya diharapkan isyarat akun. Fungsinya, untuk memudahkan pencatatan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan keuangan. Setiap perusahaan dapat menerapkan aturan yang berbeda mengenai pengkodean akun sesuai dengan budi manajemen dan kaedah-kaedah yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan. Bagaimanakah sistem pengkodean akun ini?

Sistem penyusunan isyarat akun dapat dilakukan dengan cara numerical. Kode akun dengan sistem numerical merupakan pengkodean akun dengan menggunakan angka mulai 1 hingga dengan 9.

Penyusunan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Disusun Menurut Angka Berurutan
Perhatikan teladan berikut!

100-108 Aktiva lancar
101 Kas
102 Kas di bank
103 Piutang usaha
104 Asuransi dibayar dimuka
105 Sewa dibayar dimuka
106 Persediaan barang dagangan
107 Perlengkapan kantor
108 Perlengkapan toko

109-115 Aktiva tetap
110 Gedung
111 Akun pembiasaan gedung
112 Kendaraan
113 Akumulasi penyusutan kendaraan
114 Peralatan
115 Akumulasi penyusutan kendaraan

b. Disusun Menurut Kelompok Akun (Group)
Perhatikan teladan berikut! Pemberian isyarat akun menurut kelompok dilakukan berdasarkan beberapa kelompok, yaitu aktiva, modal, penghasilan, dan beban. Setiap isyarat akun terdiri atas beberapa angka yang menyampaikan nama akun, kelompok, subkelompok, dan nomor urut akun. Contoh pengkodean menurut kelompok ialah sebagai berikut:


 seberapa pentingkah bukti transaksi itu Pengelompokan Dan Pengkodean Akun


c. Disusun Menurut Blok (Blok Code)
Pengkodean akun menurut blok dilakukan dengan membagi akun menjadi beberapa blok secara sistematis, menyerupai berikut:
Blok Akun Kode Akun
Aktiva 100-199
Kewajiban 200-299
Modal 300-399
Penghasilan 400-499
Beban 500-599

Penggambaran isyarat akun di atas hanya merupakan petunjuk umum. Bagaimanakah pengkodean akun dilakukan dalam perusahaan? Pengkodean akun pada perusahaan diubahsuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing perusahaan.