Articles by "Financial Control"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Financial Control. Show all posts

Sesuai kesepakatan Putra di posting sebelumnya, tips ini mungkin berkhasiat bagi anda (anda yang pemilik usaha, Financial controller, manajer atau siapapun yang “anti-fraud”).

Setiap perusahaan atau institusi apapun juga rentan akan terjadinya penggelapan, terlebih-lebih perusahaan. Dapat dibayangkan betapa berat beban yang ditanggung oleh perusahaan ketika laba perusahaan lebih banyak menguap ditengah jalan.

Walaupun bentuk penggelapan yang terjadi banyak macamnya, akan tetapi pada dasarnya penggelapan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar, yaitu : Penyalahgunaan Aset, Korupsi, Laporan Keuangn Fiktif

Karena posting ini dimaksudkan sebagai TIPS yang dapat dijadikan panduan, maka disini tidak akan dibahas konsep atau researchs terkait dengan penggelapan, melainkan pribadi ke tips-nya.

Tips ini akan disajikan dalam bentuk yang berbeda……yaitu dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan….. yang dianggap signifikan untuk menentukan potensi penggelapan.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membawa anda sendiri pada suatu kesimpulan…. “SEBERAPA RENTAN PERUSAHAAN ANDA TERHADAP PENGGELAPAN”, sekaligus pertanyaan-pertanyaan nanti akan memperlihatkan tanggapan secara tidak pribadi mengenai bagaimana mencegah dan menangkap indikasi penggelapan. Perlu disampaikan bahwa urutan pertanyaan tidak menunjukkan intensitas bobot potensi.

1.Apakah satu atau dua staff kunci kelihatan sangat mendominasi di dalam perusahaan anda ?.
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi penggelapan : “Ada”
TIPS : Awasi staf tersebut secara ketat dan mulai batasi wewenangnya !.
Catatan : Staf kunci yang mendominasi di perusahaan memungkinkan melaksanakan penggelapan secara rapi yang sulit untuk di-deteksi, bahkan dari ulu hingga hilir proses.

2.Apakah salah satu atau dua staff kunci diperusahaan anda kelihatan memiliki kekerabatan yang akrab dengan pemasok ?.
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan pemindahan peran terhadap karyawan tersebut, gantikan dengan staf yang lain, lakukan pemeriksaan rutin terhadap account supplier tersebut, telusuri setiap transaksi janggal hingga ke hal yang paling rinci.

3.Apakah staf kunci ada memeiliki pekerjaan luar yang berpotensi konflik dengan tugasnya di perusahaan anda?
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Awasi jam kerja dan tingkat kehadiran karyawan tersebut secara ketat, lakukan penilaian kinerja yang ketat, dan kegiatan sehari-hari pegawai tersebut di perusahaan.
Catatan : Pegawai yang memiliki pekerjaan sampingan di luar perusahaan sangat berpotensi melaksanakan korupsi jam kerja, tidak fokus terhadap tugas-tugas di perusahaan, menggunakan kemudahan perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan sampingannya ( Misalnya : Penggunaan mesin photo copy, kertas, telephone, komputer, internet, alat transportasi, bahkan mampu mempergunakan kemudahan discount yang disediakan oleh supplier untuk memperoleh bagian harga bagi pekerjaan sampingannya).

4.Apakah Perusahaan anda melaksanakan pemeriksaan rujukan terhadap calon pegawai yang akan di-rekrut ? (terkait dengan penyelewengan ataupun pelanggaran etika).
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Selalu lakukan pemeriksaan rujukan terhadap calon pegawai pada perusahaan dimana bekerja sebelumnya, mengenai kemungkinan tabiat buruk, kasus penggelapan yang mungkin saja pernah dilakukan sebelumnya.

5.Apakah perusahaan anda memperlihatkan penanaman mental mengenai tabiat kerja dan anti penggelapan terhadap pegawai semenjak mereka masih junior ?
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Selalu tanamkan mental anti penggelapan, anti korupsi, anti penyelewengan pada setiap pegawai, kalau perlu pasang poster-poster besar yang menyerukan maksud tersebut.

6.Apakah perusahaan anda menyediakan media (sarana) penganduan yang dijamin kerahasiaannya ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Sebaiknya mulai sekarang sediakan sarana pengaduan mengenai penggelapan, baik itu dalam bentuk tertulis maupun verbal (telephone).

7.Apakah perusahaan anda melaksanakan rolling system atau tour of duty terencana di bab Keuangan atau Accounting ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Berlakukan tour of duty secara berkala
Catatan : Tour of Duty akan dapat membuka kecurangan ataupun penggelapan yang terselubung, sekaligus menangkapnya.

8.Apakah Perusahaan anda melaksanakan koordinasi yang intensif dengan bank pengelola keungan perusahaan anda?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan koordinasi yang intensif dengan bank pengelola keungan perusahaan, dengan selalu mengirimkan daftar check yang dikeluarkan setiap hari (beserta tanggal jatuh temponya).
Catatan : Jika suatu dikala bank mendapatkan ajakan pencairan check yang tidak ada di dalam daftar check, bank akan menolaknya, untuk kemudian melaporkannya kepada pihak perusahaan anda, dengan demikian maka penggelapan dapat dicegah secara instant, dan pelaku penggelapan dapat diungkap dengan cepat

9.Apakah Perusahaan anda melaksanakan pemeriksaan terencana terhadap transaksi “pengembalian pembayaran”, “potongan harga” atau “bentuk pembebasan pembayaran” lainnya ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan pemeriksaan terencana terhadap transaksi-transaksi tersebut, periksa ke akuratan catatan dan bukti transaksinya.
Catatan : Pengembalian pembayaran, bagian harga, atau bentuk pembebasan pembayaran yang dimaksudkan disini yaitu yang berasal dari supplier maupun yang dari pihak perusahaan anda sendiri terhadap pihak customer/pelanggan. Transaksi-transaksi ini sangat berpotensi dan mudah untuk digelapkan hanya dengan melaksanakan manipulasi data yang sangat sederhana.

10.Apakah pembeliaan, penerimaan, proses pembayaran, pemeriksaan jurnal-jurnal transaksi ditangani oleh petugas masing-masing yang berbeda?
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Harus dilakukan pemisahan dan pembatasan fungsi yang terang antar pelaksanaan tugas-tuas tersebut. Harus lah dilakukan oleh pegawai yang berbeda.
Catatan : Jika tidak maka penggelapan yang terjadi di pembelian akan diperlancar dengan pembayaran dan dengan mudah ditutupi dengan pencatatan yang fiktif.

11.Apakah administrasi melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap sistem, catatan dan penghitungan terkait dengan penggajian ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem penghitungan, pencatatan dan bukti pembayaran gaji pegawai. Perhatikan nama pegawai yang mungkin ganda, Pegawai yang sudah berhenti mungkin namanya masih muncul, status pegawai, adakan pemeriksaan silang antara penghitungan gaji dengan catatan kehadiran pegawai, surat keterangan sakit yang sah, termasuk catatan cuti berbayarnya.

12.Apakah perusahaan memilik kebijakan khusus mengenai “Penerimaan hadiah, souvenir”, atau bentuk lain dari supplier ?
Jika Jawaban :”Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Berlakukan aturan dan tabiat untuk tidak mendapatkan hadiah dalam bentuk apapun dari supplier, kirimkan surat resmi kepada supplier mengenai kebijakan perusahaan ini, tegaskan juga mengenai sangsi yang akan dijatuhkan bagi pihak yang melanggarnya termasuk sangsi terhadap supplier itu sendiri.

13.Apakah perusahaan membuat kontrak khusus mengenai pelanggaran instruksi etik kerja, pencurian data, pembocoran diam-diam perusahaan dengan karyawan yang diberikan terusan pribadi atau tak pribadi terhadap info atau data-data penting perusahaan ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : ”Ada”
TIPS : Cantumkan mengenai hal ini pada salah satu butir perjanjian kerja dengan karyawan yang akan diberikan terusan pribadi atau tak pribadi terhadap data penting perusahaan.
Catatan : Jika kontrak ini tidak ada atau tidak dicantumkan di dalam kontrak, dikemudian hari kalau terjadi penggelapan atau penyelewengan dalam bentuk ini, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk melaksanakan tuntutan hukum terhadap pegawai tersebut.

14.Apakah perusahaan anda memiliki sistem pengamanan fisik yang cukup ketat ?
Jika jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Sediakan sistem pengamanan yang ketat, dengan jumlah personil yang mencukupi.
Catatan : Pengawasan fisik terhadap aset perusahaan mutlak diperlukan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemindahan fisik aset perusahaan secara tidak sah. Rasio antara Jumlah personil Satuan Pengaman dengan Jumlah pegawai, dan jumlah aset fisik perusahaan hendaknya mencukupi.

Dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, anda mampu menilai sendiri seberapa besar potensi penggelapan yang akan mungkin terjadi di perusahaan anda, dan seharusnya sudah tau harus berbuat apa untuk meminimalisasi bahkan mencegahnya lebih dini.

Fakta: Pengendalian Internal Tidak selalu efektif.

Sistem pengendalian internal yang efektif dapat membantu di dalam mencegah "SALAH PENYAJIAN" (misstatement) entah sebab kesalahan yang tidak disengaja (erronous) atau sebab FRAUD, yaitu dengan menemukannya pada laporan keuangan perusahaan.

Benar sekali!

Tetapi......

--- Selanjutnya ---

Bagaimana jikalau pegawai bisa MENGECOH/MENGAKALI struktur Pengendalian itu sendiri?.


Jurnal-jurnal entry yang ada di adegan atas (Pendapatan, Penjualan, Kas, Investasi, Utang Dagang, dsb) tergolong yang paling sering di selewengkan. Memang hampir mustahil bagi pegawai/staf untuk bisa melaksanakan adjustmen-adjustmen di sub-ledger-nya, akan tetapi dengan kerjasama antar departemen dan penguasaan pada internal control yang dilaksanakan secara rapi, itu bisa dilakukan.


Penyelewengan yang paling sering terjadi dalam kasus ini yaitu akreditasi atas pos pendapatan yang terlalu prematur. Satu-satunya yang mambuat ini bisa terjadi yaitu melalui penguasaan terhadap pengendalian internal, lalu mengakalinya/mengecohnya.

SAYANG SEKALI : perusahaan sering terlena terhadap sistem pengendalian intern yang dianggap sudah sangat efektif mencegah kesalahan-kesalahan maupun penyelewengan.

SAYANG SEKALI : pegawai, termasuk administrasi senior terlalu pandai dan sangat cepat mencari tepatnya membuat suatu cara untuk mengecoh sistem pengendalian internal itu sendiri.

Misalnya : dengan memasukkan journal entry yang nilainya sengaja dikecilkan untuk maksud supaya dapat memperoleh persetujuan dengan lebih cepat, sekaligus untuk mengecoh auditor dengan penampilan angka yang tidak material.

Okay.....

Mulailah berpikir....

"Adakah sesuatu yang tidak beres pada perusahaan ini?, adakah usaha-usah untuk mengecoh sistem pengendalian yang telah ada?".

Adalah terbaik jikalau pemeriksaan atau percobaan-percobaan tidak dikonsentrasikan hanya pada "apakah sudah ada sistem pengendalian intern", tetapi lebih berkonsntrasi pada kemungkinan terjadinya pengecohan atau usaha-usaha untuk mengakali sistem pengendalian intern itu sendiri.


Menilai Tingkat Ke-efektif-an sistem Pemeriksaaan journal entry

Berpikir perihal begitu tingginya resiko yang terjadi terhadap pengambil alihan kekeuasaan administrasi dan pengecohan terhadap sistem pengendalian di peruasahaan, pemeriksaan kelayakan prosedur di sekitar proses journal entry.

Pertanyaan-pertanyaan berikut mungkin memiliki kegunaan untuk menarik kesimpulan mengenai tingkat ke-efektif-an system pemeriksaan

jurnal entry yang telah ada :

1) Prosedur internal apakah selama ini yang telah di laksanakan untuk BUKAN HANYA MEMERIKSA PROSES JURNAL ENTRY-NYA SAJA, tetapi juga sekaligus memeriksa pengecohan/usaha mengakali yang terjadi pada proses posting jurnal?.

2) Apakah prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan "PERNYATAAN STANDAR AUDIT" ?

3) Bagamana pemeriksaan (testing) dilaksanakan?, apakah dilaksanakan berdasarkan suatu sample (contoh) atau di automisasi supaya dapat menganalisa data secara keseluruhan (100%)?.

4) Jika perusahaan belum pernah melaksanakan pemeriksaan terhadap proses jurnal entry, langkah apa yang akan kita diambil untuk bisa memperlihatkan sumber data yang bersifat konsultatif atau software atau trainning terhadap staff supaya pemeriksaan ini bisa berjalan ?


Pemeriksaan Terhadap Journal Entry diperlukan

Mempertimbangkan kemampuan journal entry untuk mengefektifkan pemeriksaan atas laporan keuangan, Pemeriksaan terhadap proses jurnal entry menjadi urgent untuk dilakukan.
The auditor should design procedures to test the appropriateness of journal entries recorded in the General Ledger and other adjustments (Statement of Audit Standard).

Lebih Specific lagi.....

Dalama semua jenis pemeriksaan, Auditor hendaknya :

(a)Memperoleh pemahaman terhadap proses laporan keuangan perusahaan dan PENGENDALIAN TERHADAP JOURNAL-JOURNAL ENTRY beserta PENYESUAIANNYA;

(b) Identifikasi dan pilih beberapa journal entry dan dan beberapa jurnal adaptasi untuk dilakukan test.

(c) Tentukan waktu pelaksanaan test

(d) Selidiki atau periksa orang-orang yang terlibat di dalam proses laporan kuangan, mengenai kejadian atas suatu ketidak normalan posting dalam journal entry dan atau jurnal penyesuaian.


Alat Pemeriksaan Journal Entry

Alat apa yang paling efektif untuk memeriksa jurnal entry ?.

Jawabannya : Banyak alat yang bisa dipakai, dari yang paling canggih hingga yang paling sederhana (CAAT tools : ACL, IDEA, ActiveData for Excel, Microsoft Access or even Microsoft Excel ).

Melaksanakan Pemeriksaan Journal Entry


Bagaimana cara melaksanakan test-nya ?..


Here we go..... ! :P


Pilihlah type journal entry khas yang rentan bermasalah.

Ada beberapa karakteristik jurnal entry bermasalah, yang biasanya sangat khas :

(a) Transaksi tidak terkait dengan transaksi lain (berdiri sendiri), tidak biasanya dan ada di akun yang jarang dipakai.
(b) Dibuat oleh seseorang yang bukan petugas data jurnal entry itu sendiri.
(c) Di posting pada final periode atau menjelang penutupan buku, tidak ada keterangan atau deskripsi yang jelas.
(d) Dibuat entah sebelum atau pada dikala persiapan pembuatan laporan keuangan, yang tidak memiliki account number yang di set.
(e) Mengandung angka pembulatan yang membuat angka itu menjadi genap (tidak ganjil)
(f) Di pergunakan akun atau rekening yang mengandung transaksi yang kompleks, tanggal jatuh temponya sulit ditentukan.

Saya asumsikan anda perusahaan anda memakai accounting software atau data base management.


Agar mudah untuk anda pahami dan ingat, langkah-langkahnya saya kelompokkan menjadi beberapa pertanyaan : -Siapa?-, -Apa?-, -Kapan?-, -Dimana?-, -Mengapa?-

[-Siapa ?-] :

Kelompokkan dan ringkas jurnal entry kedalam kelompok orang-orang yang mempostingnya, dan apakah orang-orang tersebut memiliki otoritas untuk melaksanakan posting journal.


[-Apa ?-]
Tranfser jurnal dari data base system ke spreadsheet,
lalu extract manual entry dengan yang dientry dengan system (yang tadi sudah di transfer ke excel, untuk selanjutnya dapat di analysis.
Sort dan summerize data berdasarkan nomor code ledger untuk dapat mengidentifikasi transaksi berulang dan unik dengan menggunakan 5 postingan pertama yang bersaldo debit dan credit, Jumlahkan mutasi general ledger pada adegan jumlah nominal untuk memperoleh jumlah yang paling sering muncul di sisi debit maupun debit secara terpisah.


[-Kapan ?-]
Ambil journal-jurnal entry yang di psoting di final pekan dan hari libur.Ambil jurnal-jurnal yang di posting di awal tahun buku atau ditujukan untuk jatuh tempo di awal tahun buku., Kemudian short jurnal-jurnal debit dan kredit berdasarkan tanggal, bukan dan tahun.


[-Dimana?-]
Ambil jurnal-jurnal yang diposting ke akun atau rekening yang tidak tuntas (misal deposit, biaya dibayar dimuka, cash advance, dll).


[-Mengapa ?-]
Ambil nilai transaksi di general ledger ( debit maupun kredit) yang lebih dari rata-rata nilai general ledger tersebut dengan persentase tertentu ( cobalah 5 x nilai general ledger).
Ambil jurnal entry yang mengandung angka pembulatan dan kelipatan : 10,000, 100,000 dan 1,000,000Ambil lah jurnal entry yang nilainya persis sebatas maksimal transaksi diijinkan, yang terjadi berkali2, seolah-oleh diposting berkali-kali hingga mencapai jumlah tertentu sebab dibatasi oleh transaksi maksimal.

Author’s Notes :

TIPS ini tidak berbicara wacana bagaiamana memeriksa GENERAL LEDGER, tetapi : BAGAIMANA MEMERIKSA GENERAL LEDGER DENGAN LEBIH EFEKTIF.

Pengalaman Pribadi (anggap ini sebagai pengantar) :

Ditempat saya mengais rejeki (Perusahaan Amerika yang berkantor di kota saya), memakai MAS200 (EBS by Sage) sebagai main FIS.

Memeriksa General Ledger Details setiap bulan, sangat memakan waktu, time consuming!. Jika dihitung-hitung, hampir 500 halaman yang harus di periksa setiap bulan. Terutama transaksi-transaksi yang berasal dari expenses account. Ugh….. aneka macam :P

Pertama kali saya review GENERAL LEDGER DETAILS…. Saya kerjakan hampir 2 hari (what a worst time record ya ? :P ). Mulai dari downloading & transferring data ke excel sheet (saya merasa lebih nyaman melaksanakan review dan analysis dengan excel sheet), melaksanakan review ke satu persatu account, hingga menulusurinya ke bukti transaksi !.

Satu BIG QUESTION about REVIEWING GENERAL LEDGER (Particulary GENERAL LEDGER DETAILS)……

IS THERE ANY MORE EFFECTIVE WAY TO REVIEW GENERAL LEDGER ?.


Hubungan Antara FINANCIAL CONTROL dengan GENERAL LEDGER REVIEW ?

General Ledger Details review merupakan adegan dari system FINANCIAL CONTROL. Peralatan kendali yang paling sering dipakai.

Fungsi utama dari Financial Control itu sendiri yaitu untuk mencegah dan menemukan kesalahan (erroneous) maupun ketidak wajaran (inappropriate) pada transaksi maupun proses keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Selanjutnya…..

Aktifitas untuk mencegah/menemukan kesalahan maupun ketidakwajaran tidak saja dengan salah satu elemen financial control saja, tetapi juga dengan mengintegrasikan keseluruhan elemen. Kelemahan salah satu elemen sering bisa diatasi dengan kekuatan pada lemen lain.

Fakta :

Erroneous mapun inappropriate pada financial process sering kali pribadi kelihatan di General Ledger, terutama di General Ledger Details.

Tanpa bermaksud mengecilkan arti dari elemen financial control yang lain, antara proses purchase requisition dengan General Ledger review sangat berhubungan.

Ketika proses purchase requisition diperketat, ternyata proses review bisa lebih cepat diselesaikan. Kenapa ?. Karena hulu dari sebuah transaksi biaya yaitu proses purchase requisition.

Terus……..

Apakah itu cukup ?

Jawabannya : BIG NO !

So.. what is next ?.

[-NEXT-]….

Tips Cara Efektif Memeriksa General Ledger

Financial Controller (pemeriksa lainnya), hendaknya memfocuskan perhatiannya pada transaksi-transaksi yang dapat dipertanyakan, atau diragukan, atau yang rentan terhadap kesalahan, yang kerap dilanggar prosedurnya, yaitu :

[1] Transaksi yang tidak lumrah
Dimulai dengan mencari dan menemukan transaksi-transaksi yang tidak lumrah alias aneh, biasanya dibayarkan atau ditujukan kepada vendor (pemasok) yang tidak dikenal atau vendor yang tidak layak. Vendor yang nilai transaksinya besar, walapun tidak satu transaksi besar, mungkin 2 atau 3 transaksi, akan tetapi kalau digabung menjadi besar nilainya, ini perlu diperdalam pemeriksaannya. Dari sisi materilitas transaksi yang bernilai kecil secara alami mengandung resiko yang kecil pula.

[2] Transaksi ganda
Maksudnya, transaksi berbeda yang nama vebdornya sama, atau nomor fakturnya sama, atau jumlah nilainya sama. Kemungkinan besar ini yaitu double entry, alias di posting dua kali (entah disengaja atau tidak). Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) yang indah biasanya sudah bisa mencegah duplikasi nomor invoice. Saat entry nomor invoice yang sama, system akan menolaknya. Akan tetapi bagaimana kalau itu disengaja, nomor invoice diganti, akan tetapi nilai dan vendor tetap sama ?, itulah sebabnya ini tetap harus diselidiki lebih dalam lagi.

[3] Kesalahan penggunaan isyarat pada : Dana, Organisasi/Departemen, Akun (Account), Proyek/Program, Aktifitas/transaksi maupun Lokasi/Divisi. Termasuk juga perlakuan yang salah atas dana untuk elemen-elemen tersebut. Ini biasanya tergolong kesalahan yang tidak disengaja (erroneous).

[4] Transaksi yang tidak masuk akal
Seorang Financial Controller (pemeriksa lain) hendaknya bisa menangkap sinyalemen ketidak masuk-akalan suatu transaksi. Misalnya : Pembayaran terhadap vendor yang sudah dinyatakan gulung tikar secara resmi oleh pemerintah.

[5] Batas Toleransi yang diijinkan oleh kebijakan perusahaan
Perusahaan biasanya menetapkan batas toleransi tertentu mengenai pengesahan terhadap suatu transaksi. Misalnya : Batas uang makan bagi pegawai yang bertugas keluar kota, atau type fasilitas dan makanan yang ditanggung oleh perusahaan untuk sebuah perjalanan dinas. Jika anda nemenmukan minuman beralkohol dalam klaim penggantian uang makan, anda sudah patut mencurigainya dan memebri tanda merah untuk diperiksa lebih detail.

[-NEXT-]
…………………………

Kita lanjutkan mengenai (click link lini) : GENERAL LEDGER REVIEW STRATEGY di posting berikutnya… kalau mau mengikutinya….. semoga lebih dalam…. Saya sarankan untuk mem-bookmark halaman ini. Silahkan click tombol bookmark diujung atas blog ini.

Cheers….. :-)

Author’s Notes :

Masih kelanjutan dari seri artikel sebelumnya, mengenai GENERAL LEDGER REVIEW. Di artikel ini lebih spesifik lagi :
STRATEGI MEMERIKSA GENERAL LEDGER ( General Ledger Review Strategy). Disini tehniknya akan dibahas dengan lebih terperinci.



Materiality As Main Judgement

Dalam pengambilan keputusan mengenai keuangan, yang dijadikan materi pertimbangan utama yakni metrialitas dari sebuah transaksi atau kejadian ekonomi.

Metrialitas hendaknya jangan dipandang dari nominal (angkanya) saja , akan tetapi dipandang dari implikasinya. Seberapa luas akhir yang ditimbulkan. Makin luas akhir yang ditimbulkannya, makin material lah transaksi/kejadian ekonomi itu.

[-FAKTA-1-]

Semakin material sebuah transaksi semakin besar resiko yang dikandungnya, and vice versa….

[-NEXT-]

………… here we go…… !


[-WARNING-]

Memeriksa semua angka-angka transaksi satu persatu yakni tindakan yang sangat tidak berilmu (kalau tidak mau disebut bodoh) !.

Dengan time frame yang begitu sempit, memriksa begitu banyak transaksi, belum lagi harus mensupervisi sub-ordinat, harus berkoordinasi dengan bagian-bagian lain (diluar keuangan). Begitu banyak role yang harus dicover.

Ada quote yang bunyinya begini :

Menyelesaikan satu pekerjaan dengan hasil yang “WOW” yakni jauh lebih berarti dibandingkan mengerjakan banyak hal yang biasa-biasa saja.

Di Accounting dan Financial Dept. saya punya satu quote saja :

Strategy, Speed, Spread, Success !



Ada beberapa kemungkinan taktik yang mampu dipakai dalam membuat seni administrasi pemeriksaan GENERAL LEDGER [-Pilih yang paling sesuai untuk anda-] :


1). Nominal yang Signifikan dari Transaksi.

Dengan time frame yang begitu sempit, maka buatlah kategori diperiksa atau tidak diperiksa dilihat dari besar kecilnya angka transaksi.

Misalnya : Satu transaksi tunggal yang bernilai lebih dari Rp 500,000 masuk category periksa secara rinci, sedangkan transaksi-transaksi bernominal lebih kecil, cukup diperiksa dengan “sampling” saja.

[-Penting-] :

Dalam menggunakan seni administrasi ini, penetapan kategori pemeriksaan rinci atau sampling sebaiknya memperhatikan elemen-elemen financial control yang lain juga.

Wilayah yang sekiranya memiliki kontrol yang lemah (misalnya : prosedur otorisasinya kurang memadai), mungkin perlu dipatok dengan standar nominal yang lebih rendah, sehingga incase bila terjadi kelolosan kendali di area tersebut, dapat difilter di sesi pemeriksaan general ledger ini. Jika tidak, mungkin kesalahan atau pun penyelewengan itu akan lolos begitu saja.

2). Penyimpangan dari Transaksi bulan sebelumnya atau tahun buku sebelumnya.

Strategi ini dilakukan dengan cara, mengambil data dari bulan lalu atau tahun buku sebelumnya (dari buku besar account yang sama di bulan lalu atau tahun buku sebelumnya), di extract ke Excel Sheet, kemudian dibandingkan dengan transaksi yang terjadi sekarang. Saat membandingkannya, tentu anda melihat penyimpangan atau perbedaan, ada yang perbedaanya kecil ada juga yang besar tentunya.

Set sebuah prosentase deviasi. Misalnya untuk yang perbedaanya mencapai 20% (lebih besar atau lebih kecil) masuk kategori periksa secara rinci, sedangkan yang lebih kecil cukup diperiksa dengan sampling saja.

[-Penting-] :

Sebelum menerapan seni administrasi ini, anda harus tahu persis, account-account, divisi-divisi, departemen-departemen, vendor-vendo,r atau customer-customer mana saja yang typically atau “khas” memiliki tumpuan fluktuasi tertentu.

Hal ini penting anda ketahui terlebih dahulu, alasannya yakni nantinya… mungkin anda perlu men-set level deviasi yang berbeda antara account yang satu dengan lainnya, atau antara divisi yang satu dengan divisi lainnya, atau antara vendor yang satu dengan vendor yang lain, dan seterusnya. Account/divisi/vendor/customer yang tingkat fluktuasinya tinggi sebaiknya di set dengan level deviasi yang lebih rendah… and vice versa….


3) Type Account yang Mengandung Transaksi Resiko Tinggi

Temukan dan tentukan account-account yang berpotensi mengandung transaksi-transaksi resiko tinggi. Dalam setiap perusahaan pasti ada account-account type ini. Tempatkan account-account tersebut sebagai top priority review !, rinci dan dalam hingga ke legitimasi bukti transaksinya.

Sebagai gambaran saja, saya menempatkan account-account ini sebagai High Risk Account :
(a) Biaya Perjalanan Dinas
(b) Biaya Entertain
(c) Biaya lain-lain
(d) Donasi dan Amal

Mudah-mudahan salah satu dari seni administrasi itu sesuai dengan anda.


[-FYI-] [-Bagi Rahasia :-P mumpung saya lagi baik hati-]

Saya memakai ketiga-tiganya, saya pool data dari system, saya pindahkan ke spreadsheet, kemudian di spreadsheet saya tambahkan satu kolom di ujung akhir, saya isi formula terntu, saya copy dan paste formula tersebut hingga ujung halaman bawah……muncul category-category tertentu, lalu saya sort berdasarkan column tersebut….dan bingo !....saya sudah tahu mana yang harus saya periksa mana yang tidak, mana yang periksa in details mana yang sampling……battle has just beggun ! ;-))

Cheers :-)

Author's Notes :

Tips untuk :

[-1-] Financial Controller pemula alias gres memasuki jenjang Financial Controller

[-2-] Chief accounting sudah senior dan Sedang membidik posisi Financial controller

[-3-] Yang sedang naksir seseorang yang berposisi Financial Controller.. opzzz..!
Maap...saya becanda.....hahahaha.... :)). Maksud saya......

[-3-] Siapa saja yang ingin atau tertarik dengan posisi Financial Controller


Perlu diketahui, Financial Controller atau yang biasa disebut Controller saja, termasuk jenjang "Expert". Jadi, trampil dibidang accounting, keuangan dan perpajakan saja tidaklah cukup. Harus Expert. Expert dalam hal ini maksudnya : Menguasai bidang ini mulai dari theories, concepts, technical (implementing), analytical works, mentality, social & attitude.

Ada beragam cara untuk mengasah diri biar lebih advance di bidang controller, tapi yang akan disebutkan disini pokok-pokoknya saja :


[-EXPERT-1-]. Accounting

Perlakuan akuntansi ? Basic hingga advance accounting?. No...!, Itu masa lalu, Itu sudah harus hafal diluar kepala, sudah tidak hanya berada di otak saja, tapi harus sudah mendarah daging.

Tugas Financial Controller bukan menjurnal lagi, bukan membuat laporan keuangan, bukan sekedar menganalisa. Tugas Financial Controller yaitu membuat perusahan mampu lebih produktif, "memberdayakan" semua sources perusahaan hingga maksimal, meningkatkan value added, mengefisienkan operasional perusahaan.

Seiring perkembangan dunia bisnis, pernyataan standar akuntansi keuangan terus bertambah, keep update dengan PSAK

Minimal mampu menggunakan 3 worldwide accounting softwares !

Hal yang tidak boleh ketinggalan : Perkembangan Terkini dunia akuntansi, Journal-journal mengenai akuntansi. Subscribe lah ke beberapa Accounting publisher, minimal FASB & ICPA harus ada di favourite menu web browser :)


[-EXPERT-2-]. Finance

Posisi Financial Controller, terperinci harus tahu bagaimana mengelola corporate financial, mulai dari pembiayaan hingga ke investasi. Harus tahu persis mengelola "carried fund cost", musti tahu persis bagaimana memaksimalkan dana perusahaan biar mencapai pertumbuhan yang paling maksimal.

Mampu melaksanakan transaksi dengan jenis pembayaran apapaun, mulai dari cash, check, Billyet Giro, Letter of Credit, Credit Card, Internet banking. Bahkan hingga harus tahu credit card issuer mana sekarang yang paling liquid, dan mana yang paling bermasalah dalam transaksi, sehingga mampu men-judge : credit card mana yang kita confident untuk terima dalam order placement atas product corporate kita.

Minimal subscribe dengan salah satu International credit checker, untuk mampu melaksanakan analisa financial performance calon atau current oversea customers.

Selalu update dengan segala perkembangan dunia financial, leasing, insurance, suku bunga bank central, fluktuasi nilai mata uang, dll. Bahkan perlu mengetahui bank mana ketika ini yang paling efisien dan reliable untuk mengelola keuangan perusahaan.


[-EXPERT-3-]. Taxation

Perpajakan yaitu bab yang tidak terpisahkan dari aktifitas usaha. Bahkan dinegara manapun, perpajakan merupakan salah satu role utama dari bab Accounting & Keuangan.
Seorang Financial Controller harus tahu perpajakan mulai dari teori, Undang-undang Perpajakan, perhitungan, pelaporan, dan analisa.

Membuat SSP, SPM, SPT, restitusi, pajak import, Pajak Pembanguna (PB1), Retribusi, bea materai?, itu pekerjaan sub-ordinat (bawahannya) Financial Controller !

Tugas Financial Controller yaitu menganalisa, menilai dan membuat seni administrasi perpajakannya corpoorate dengan tetap compliance dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku.

Sudah pegang Berevet C ?, kalau belum, segera ambil brevet mulai dari A hingga C. Tidak harus brevet yang diakui resmi oleh Depkeu.

Selalu updated dengan Undang-undang Perpajakan, keputusan menteri, hingga surat edaran Ditjen Pajak.


[-EXPERT-4-]. Management

Ada puluhan bahkan bahkan mungkin ratusan sub-ordinat di bab accounting dan keuangan, mulai dari Cashier, Clerk, Data Entry, Data Analyst, Book Keeper, Accounting Supervisor, Chief Accounting, Accounting Manager, Cost Controller, Tax Man, Internal Auditor, dan banyak lagi (tergantung besar kecil usaha yang anda urusin). Mulai dari interviewing, trainning, coaching hingga performance review.

Bahkan harus menilai kinerja semua administrasi di semua bab dan level. Harus mampu memberi rekomendasi ampuh untuk keputusan-keputusan administrasi strategis di perusahaan dalam rangka efisiensi dan produktifitas. Ingat Tugas utama Financial Controller yang sudah disebutkan diatas.

Mau tidak mau harus rajin mengasah diri dalam bidang : Manajemen Kepersonaliaan, Manajemen Operasional dan Manajemen strategis.

Minimal harus menghadiri management ceminars quarterly (1 kali dalam 3 bulan).


[-SKILL-1-]. Math

Ketrampilan menggunakan matematika wajib hukumnya. Dari persamaan matematika hingga ke konversi aneka macam satuan ukuran. Walaupun dalam keseharian memakai komputer, sebagai finacial controller harus mampu menterjemlahkan dan menganalogikan suatu kasus akuntansi atau keuangan ke dalam formula matematis.


[-SKILL-2-]. Statistic

Role Financial Controller itu mostly di sekitar reviewing & analyzing. Yang di review dan di analisa yaitu data corporate yang pastinya sangat besar. Dari sentra hingga ke cabang-cabang untuk semua aktifitas. "Non-sense" kalau tidak direview dan di analisa dengan menggunakan statistika.

So, musti terampil bekerja dengan statistika, mulai dari cara yang paling manual hingga menggunakan instant statistical software.

Minimal ada 2 icon statistic software di front screen notebook anda :P


[-SKILL-3-]. Research

Monitoring dan controlling yaitu salah satu peran terpenting seorang Financial Controller.
Untuk task itu, seorang Controller harus lah seorang problem solver, trouble shooter (bukan trouble maker.. hehehe..). Controller juga dituntut untuk keep improving, all the way !. Corporate's data, its system, its procedure, its attitude.

Untuk mampu solving, shooting, improving, harus tahu akar permasalahannya, harus mampu comparing antara system yang lama dengan yang akan di-develope, antara prosedur yang lama dengan prosedur yang akan di established. Dan data sources untuk keperluan itu semua, mampu didapatkan dari RESEARCH, YA RESEARCH !.

Rajin-rajinlah ber experimen, mulai dari observasi kecil-kecilan hingga ke-kesuluruhan dimensi aktifitas perusahaan.


[-SKILL-4-]. Computer & Digital Media

Computer literate ?. Hmmm.. seprtinya saya tidak perlu bahas lagi ya ?.
Ok.... dengan load data yang begitu besar. Berapa external back up hardisk langsung anda ? 1 Hexa ?. Cukup ?. Apakah sudah di enkripsi ber password?. Kalau belum, lakukan sekarang. Data security yaitu nyawa seorang Financial Controller.

Biasa export data keuangan dari system ?, print to file, ke texout, delimited, trus excel worksheet?. Good ! lumaya lancar :). Bagaimana bila ketika anda relay data tiba-tiba server lambat ?, connection terputus. Bagaimana bila tiba-tiba ip statick ip di server perusahaan bermasalah, sementara technician sedang tidak available ?. Panik ?.

Do you have reliable plan for that ?. Bisa scanning network trouble sendiri?. Tidak ?. Wah anda harus mampu tuh ! :P

YET, Financial Controller juga harus gape dengan digital media dan gadget masa kini. Minimal sekali dalam seminggu, FC harus coaching sub-ordinatnya. Ditambah dengan meeting dengan eksekutif 1 kali dalam seminggu, harus mahir menggunakan peralatan presentasi.

Sudah pakai net & mobile banking ?.

Oh ya, pakai skype jauh lebih efisien dibandingkan memakai handphone loh, bahkan dibandingkan telephone cable sekalipun. Sudah pernah pakai ?.


[-SKILL-5-]. Language & Communication

Minimal bahasa inggris anda harus toefl 500. Kurang dari itu ? no way !, anda harus sosialisasikan kebijakan keuangan corporate anda kepada client mancanegara. Apa anda harus pakai interpreter atau mengandalkan sekretaris ? Please don't do that..............for GOD SHAKE, anda harus berinteraksi..... harus mampu memprovokasi !.



Catatan : Di serie-1 ini, cukup Expertist dan Skill level-nya saja. Akan berlanjut untuk level : [-KNOWLEDGE : Trade, Industrial, Legal, Law -] dan [-SOCIAL : Sport, Family Mentoring, Community Activities, Almamater Connection, Hobies-], dibahas di posting saya selanjutnya.... So keep visit this page. You may bookmark through the bookmark button if you like :-)

Author’s Note :

Tips ini yaitu Lanjutan dari serie sebelumnya : LEBIH ADVANCE DI DUNIA CONTROLLER.

Being expert and Skilled only is just not enough to achieve the advance level, ya, definitely !, perlu didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang memadai. Tentunya pengetahuan dan wawasan yang relevan. Berikut ini yaitu sederetan minimum knowledges yang dianggap relevan untuk financial controller :

[-KNOWLEDGE-1-]. Trade

Pada dasarnya trade atau perdagangan yaitu esensi dasar dari sebuah binis atau usaha. Katakanlah usaha itu di sektor pariwisata atau industri, atau jasa, pada dasarnya yaitu “berjualan”. Value added development, ya… mengubah sesuatu menjadi lebih berdaya guna, entah itu dari materi baku dasar, atau barang setengah jadi, atau berupa layanan, apapun itu. Apabila hendak dikomersialisasikan maka artinya itu diperdagangkan.

Perdagangan yang dimaksudkan untuk seorang financial controller : Mulai dari seluk beluk retail, hypermarket, brokage, agency, join operation trade, francaise, royalty based market, hingga ke pasar uang dan pasar modal, stock exchange, bond, modus dan instrument lainnya. Minimal bisa membaca dan menganalisa index saham dan analisa-nya.

Termasuk juga disini yaitu world trade, perdagangan antar negara, prosedur export-import, familiar dengan prosedur dan tehnis pabean, custom procedure. Mengetahui Good and Services Tax banyak Negara, terutamanya negara-negara tujuan export maupun asal import yang common untuk Indonesia.


[-KNOWLEDGE-2-]. Industrial

Industrial yaitu wilayah kedua yang yang perlu diexplore oleh Financial cotroller. Bahkan bisa dikatakan wajib.

Production planning, production set up, time motion test for production movement, Quality control management beserta standard-nya. Semua itu yaitu pengetahuan yang perlu bagi seorang Financial Controller.

Bagian lain yang tak boleh ketinggalan dalam industri yaitu perilaku industri, psikologi industri.


[-KNOWLEDGE-3-]. Legal & Law

Legal yaitu pengetahuan yang tak kalah pentingnya, sisi legal dari suatu usaha yaitu hal yang vital dan case sensitive. Saat perusahaan akan melaksanakan expansi atau merger, atau aquiciting perusahaan lain. Semua event itu memerlukan pengetahuan yang cukup ihwal prosedur dan batasan-batasan legalnya.

Notarical process and documentation, selalu akrab dengan dunia usaha. Semestinya seorang financial control bisa menginterpretasikan isi sebuah akte perusahaan apapun bentuknya, akte pendirian usaha, akte sewa-menyewa, akte perubahan, dan sisi lega lainnya.


Dibutuhkan pengetahuan yang cukup ihwal itu semua : Trade, Industry, Legal & Law.

Pertanyaan : "Bukankah biasanya corporate menggunakan jasa professional dalam urusan ibarat itu ? Pialang, Factory Manager, Quality Controller, Lawyer, Notary ?. Isn’t this a double work or duplication if you need to take care of those miscellaneous as well ?".

Yupz… benar, corporate biasanya menggunakan jasa proffesinal untuk take care urusan ibarat itu.

Tapi…. Tahukan anda ? :

Professional dibidang itu bekerja based on order ? artinya : mereka mewujudkannya. Tapi otaknya, idea-nya, details planningnya berasal dari corporate itu sendiri ?.

What’s gonna be happened if they are failed in the missions ?. while you’re know nothing about that ?.

Tugas utama seorang Financial Controller yaitu menjaga perusahaan dari kemungkinan kerugian, kerugian dalam bentuk apapun, dalam jumlah berapapun. Kemampuan menjaga ini yaitu ukuran mutlak bagi kesuksesan seorang Financial Controller.


Expertis, Skill, knowledge, seems to be alright. What else ?.

Jika kita sedang membangun, maka yang berikutnya yaitu sesi finishingnya, pemolesan, pembentukan final hingga mejadi sempurna. Menjadi tepat karena tidak hanya ahli, terampil dan berwawasan saja, tetapi di dongkrak juga oleh mentalitas dan attitude yang sesuai.

Berikut adalah, aspek-aspek sosial yang dianggap besar lengan berkuasa atau bisa dijadikan parameter terhadap mentalitas dan perilaku seorang Financial Controller :

[-SOCIAL-1-]. Sport

Untuk aktifitas yang begitu padat, diharapkan stamina badan yang prima, untuk itu olahraga semestinya menjadi hal yang selalu dibutuhkan (bahkan oleh siapapun juga, dari kalangan manpun juga). Kesehatan yang selalu di level yang baik, besar lengan berkuasa positif terhadap daya kerja otak.

Bagaimana dengan olahraga yang disamping menyehatkan tubuh, tetapi juga membangun jaringan, alias menambah kekerabatan ?. Itulah sebabnya sport dalam hal ini golongkan ke aspek social.

Untuk Financial Controller, Golf yaitu pilihan yang tepat, sebagai olahraga yang ampuh untuk network development atau maintenance. Aneh ya ?, kenapa golf menjadi pilihan ?. Tentu tidak aneh…. Karena anda ingin atau sedang bermain di field yang advance.

[-SOCIAL-2-]. Family Mentoring

Family yaitu lab mini yang paling available bagi siapapun untuk bersosialisasi, berdisiplin, menempa mental dan perilaku. Financial Controller semestinya ia yaitu figure pemimpin, a leader. Musti punya mental seorang pemimpin, “to lead”. Jika dikalangan keluarga sendiri saja tidak bisa dijadikan sebagai figure panutan, bagaimana diluar ?. Sementara di luar anda harus memimpin, jadi panutan bagi staff yang even jauh lebih kritis, punya background yang berbeda, punya interest tersendiri yang sangat mungkin bertolak belakang dengan misi anda sendiri.

Menjadi mentor dikeluarga sendiri bukan berarti bersikap arogan, sok kuasa, sok ngatur, melainkan bisa menunjukkan mentalitas, sikap dan perilaku yang pantas untuk di contoh. Bersifat melindungi, memperlihatkan dorongan semangat, memperlihatkan guidelines yang terperinci dan efektif, menjadi best persoalan shooter, ulet, tegar dan beripikir positif terhadap segala sesuatu.

Terkadang prestasi yang membanggakan juga bisa membuat anda menjadi titik awal untuk menjadi mentor di dalam keluarga sendiri :-)


[-SOCIAL-3-]. Community Activities

Bersosialisasi, pribadi terlintas dipikiran kita ihwal akivitas kumpul-kumpul, melaksanakan sesuatu bersama-sama. Community activies yang dimaksudkan disini tentunya komunitas yang baik dan aktifitas yang positif. Misalnya : Persekutuan Gereja, Pengajian bersama, atau kerja bakti social di lingkungan sendiri.

Community activities yaitu lab yang lebih besar dibandingkan family, kawasan mencar ilmu berinterkasi, mencar ilmu menjadi leader, atau bahkan mencar ilmu menjadi bawahan yang diatur-atur :-P

Berkumpul, berbagi, diskusi, bertukar pikiran dengan orang-orang diluar aktifitas rutin (beyond office) terkadang bisa membangkitkan wangsit berpikir :-)


[-SOCIAL-4-]. Almamater connection

Sebagai mantan anak kampus tentunya punya teman-teman almamater, baik yang itu yang satu jurusan maupun yang beda jurusan, punya dosen favourite. Punua kenangan masa-masa mengagumkan sebagai mahasiswa/i.

Yang kita jadikan pertimbangan utama, bukan lah kenang-kenangannya saja, tapi lebih jauh dari itu, yaitu : mentalitas

Pernah dengar atau baca : Lupa kacang akan kulitnya ?. Sungguh tidak terpuji jikalau hingga kita lupa akan asal-usul kita, darimana kita berasal, dilingkungan mana kita didik. Sekalipun bukan kampus elite, bukan kampus favourite, bukan kampus unggulan.

Ini soal mental, kepribadian !

While itu penting untuk tetap berafiliasi dengan almamater….
What a surprise, ketika kita dipanggil oleh Ditjen pajak, ternyata orang yang akan ditemui di gedung itu yaitu sahabat sekelas kita waktu kuliah :-):-)

Berurusan atau ber-relasi dengan sahabat lama, bukan berarti berujung pada collusion atau nepotism. No !. Masing-masing harus menjaga dan menghargai professionalism.

Positif, karena komunikasi menjadi lancar, komunikasi yang lancar akan mencapai kesepahaman yang lebih efektif, dan pada kesannya membuat segala sesuatunya menjadi berjalan sebagaiman mestinya. Bukankah itu positif ?.


[-Hobbies-]. Any

Berhobi, pada hakekatnya yaitu melepaskan pikiran dari rutinitas kita dikantor. Serelah begitu melelahkan dengan aktifitas kantor selama 5-6 hari, saatnya bagi otak kita untuk get refreshed di final pecan dengan melaksanakan apa yang kita sukai di luar pekerjaan.

Melepaskan diri dari rutinitas works penting.

Tidak harus hobby yang mahal, apapun yang anda suka, asalkan itu bisa membebaskan pikiran dan perhatian dari pekerjaan dan office tasks, asalkan itu bisa membuat isi otak kita segar dan siap kembali beraktifitas di hari senen :-)

By the way…. I LOVE SUNDAY ! :-)

Semoga bermanfaat.

[ Serie - 1 ]

Pengantar

Menentukan resiko yang mungkin timbul pada proses keuangan, tidak cukup hanya dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan alat kontrol secara sendiri-sendiri dan terpisah-pisah. Dibutuhkan penilaian menyeluruh terhadap seluruh elemen dan lingkungan pengendalian yang terkait dengan proses keuangan itu sendiri.

Berikut ialah langkah-langkah yang perlu diambil didalam membuat lingkungan Financial Control yang kokoh :

1.Mempekerjakan staf yang kompeten, sanggup mengemban amanah dengan kewenangan dan tanggungjawab yang jelas
Job Description yang terperinci mutlak dipersiapkan, sehingga langkap yang maksimal bisa dilakukan semenjak pada tahapan interview dan tes seleksi terhadap staff keuangan. Hal ini juga akan memudahkan perusahaan di dalam mempersiapkan dan menawarkan training yang sempurna terhadap staf gres di bab keungan.

Pemeriksaan latar belakang dan acuan juga merupakan bab yang penting di dalam pengangkatan staff gres di bab keungan. Selanjutnya, supervisor atau kepala bab hendaknya menawarkan training dan trainning yang intensif secara terperinci mengenai cara melaksanakan suatu pekerjaan, derma pola dan praktik pribadi melaksanakan pekerjaan ialah cara yang paling efektif. Supervisor atau atasan pribadi sebaiknya juga menawarkan pengetahuan yang cukup mengenai budaya dan budpekerti perusahaan.

Staf yang cakap dan jujur akan bisa melaksanakan pekerjaan dengan level yang lebih tinggi, bahkan kalau diterapkan pemanis sistem kontrol sekalipun. Staff yang tidak cakap dan tidak jujur akan berdampak terhadap keefektifan sistem pengendalian.

2.Melakukan pemisahan fungsi dan kiprah di dalam perusahaan

a.Memisahkan antara penghitungan aset dengan accounting
Mungkin ini merupakan jenis pemisahan fungsi yang paling penting, yaitu dengan tidak menawarkan ruang menyembunyikan atau melindungi kesalahan terhadap suatu transaksi aset. Resiko berat yang mungkin timbul kalau menawarkan tanggungjawab penghitungan aset sekaligus melaksanakan pembukuan ialah penjualan aset perusahaan untuk laba pribadi, yang kemudian melaksanakan adjustment (penyesuaian) di dalam pembukuan oleh staff yang bersangkutan juga. Mengerikan bukan ?.

b.Memisahkan staf yang mempunyai otorisasi terhadap transaksi dengan penghitung aset
Petugas yang mempunyai wewenang terhadap suatu transaksi seharusnya tidak mempunyai wewenang pengawasan terhadap aset. Contoh : Petugas yang mempunyai wewenang terhadap penentuan besarnya uang service di restoran, tidak sekaligus bertugas membagikan uang service itu sendiri. Jika tidak, maka akan sangat mungkin uang service ditentukan tinggi, akan tetapi yang dibagikan rendah, dan selisihnya diambil untuk laba pribadi.

c.Memisahkan Tugas dan tanggung jawab antar fungsi-fungsi yang ada di accounting.
Petugas yang melaksanakan posting ke account (mislanya: Posting ke buku kas, Posting buku Piutang, dan lain-lain ) seharusnya tidak bertugas melaksanakan posting tertentu di General Ledger. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah lolosnya kesalahan yang tidak disengaja.


d.Memisahkan kiprah antara accounting dengan pengawasan.
Staf yang bertugas melaksanakan posting transaksi, seharusnya tidak sekaligus bertugas menilik General Ledger ataupun General Ledger Detail. Pemisahan fungsi ini akan sangat efektif untuk menangkap kesalahan baik yang disengaja atupun yang tidak disengaja.

e.Memisahkan antara tanggungjawab operasional dengan tanggung jawab investigasi pembukuan.
Seseorang yang bertugas melaksanakan proses operasional sehari-hari di accounting, seharusnya tidak sekaligus bertugas melaksanakan review terhadap buku besar opersional maupun yang bertugas membuat laporan keuangan. Hal ini guna mencegah terjadinya interpretasi yang kabur terhadap pelaksanaan anggaran.

3.Menerapkan mekanisme yang memadai untuk suatu transaksi dan sistem otorisasi

Penerapan mekanisme dan otorisasi mutlak diperlukan. Suatu pembelian hendaknya melalui beberapa tahapan prosedur, mulai dari penilaian surat penawaran dari supplier, cost analysis, hingga dengan keputusan pembelian.

Prosedur seharusnya dibentuk begitu terperinci mulai dari awal proses hingga dengan akhirnya. Mulai dari rencana pembelian atau pembayaran hingga penutupan pembukuan dan pengarsipan bukti pembeliannya.

Demikian halnya dengan sistim otorisasi, hendaknya di set level-level transaksi, baik itu yang diukur dari frekwensi transaksinya maupun dari nilai transaksinya. Misalnya : transaksi yang nilainya kurang dari Rp 500.000,- boleh di sahkan oleh seorang manajer saja, akan tetapi untuk transaksi yang berkisar antara 500.000 hingga dengan 1.000.000,- harus di approve oleh 3 orang manager.

Transaksi yang berkaitan dengan biaya operasional sehari-dari sanggup diapprove oleh seorang Purchasing Manager saja, akan tetapi transaksi yang terkait dengan investasi hendaknya di approve oleh Financial Controller atau General Manager

Sesuai kesepakatan Putra di posting sebelumnya, tips ini mungkin mempunyai kegunaan bagi anda (anda yang pemilik usaha, Financial controller, manajer atau siapapun yang “anti-fraud”).

Setiap perusahaan atau institusi apapun juga rentan akan terjadinya penggelapan, terlebih-lebih perusahaan. Dapat dibayangkan betapa berat beban yang ditanggung oleh perusahaan ketika keuntungan perusahaan lebih banyak menguap ditengah jalan.

Walaupun bentuk penggelapan yang terjadi banyak macamnya, akan tetapi intinya penggelapan sanggup dikelompokkan menjadi tiga golongan besar, yaitu : Penyalahgunaan Aset, Korupsi, Laporan Keuangn Fiktif

Karena posting ini dimaksudkan sebagai TIPS yang sanggup dijadikan panduan, maka disini tidak akan dibahas konsep atau researchs terkait dengan penggelapan, melainkan pribadi ke tips-nya.

Tips ini akan disajikan dalam bentuk yang berbeda……yaitu dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan….. yang dianggap signifikan untuk memilih potensi penggelapan.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membawa anda sendiri pada suatu kesimpulan…. “SEBERAPA RENTAN PERUSAHAAN ANDA TERHADAP PENGGELAPAN”, sekaligus pertanyaan-pertanyaan nanti akan memperlihatkan tanggapan secara tidak pribadi mengenai bagaimana mencegah dan menangkap indikasi penggelapan. Perlu disampaikan bahwa urutan pertanyaan tidak memperlihatkan intensitas bobot potensi.

1.Apakah satu atau dua staff kunci kelihatan sangat mendominasi di dalam perusahaan anda ?.
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi penggelapan : “Ada”
TIPS : Awasi staf tersebut secara ketat dan mulai batasi wewenangnya !.
Catatan : Staf kunci yang mendominasi di perusahaan memungkinkan melaksanakan penggelapan secara rapi yang sulit untuk di-deteksi, bahkan dari ulu hingga hilir proses.

2.Apakah salah satu atau dua staff kunci diperusahaan anda kelihatan mempunyai hubungan yang akrab dengan pemasok ?.
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan pemindahan kiprah terhadap karyawan tersebut, gantikan dengan staf yang lain, lakukan investigasi rutin terhadap account supplier tersebut, telusuri setiap transaksi janggal hingga ke hal yang paling rinci.

3.Apakah staf kunci ada memeiliki pekerjaan luar yang berpotensi konflik dengan tugasnya di perusahaan anda?
Jika Jawaban : “Ya”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Awasi jam kerja dan tingkat kehadiran karyawan tersebut secara ketat, lakukan evaluasi kinerja yang ketat, dan kegiatan sehari-hari pegawai tersebut di perusahaan.
Catatan : Pegawai yang mempunyai pekerjaan sampingan di luar perusahaan sangat berpotensi melaksanakan korupsi jam kerja, tidak fokus terhadap tugas-tugas di perusahaan, memakai kemudahan perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan sampingannya ( Misalnya : Penggunaan mesin photo copy, kertas, telephone, komputer, internet, alat transportasi, bahkan sanggup mempergunakan kemudahan discount yang disediakan oleh supplier untuk memperoleh belahan harga bagi pekerjaan sampingannya).

4.Apakah Perusahaan anda melaksanakan investigasi acuan terhadap calon pegawai yang akan di-rekrut ? (terkait dengan penyelewengan ataupun pelanggaran etika).
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Selalu lakukan investigasi acuan terhadap calon pegawai pada perusahaan dimana bekerja sebelumnya, mengenai kemungkinan etika buruk, perkara penggelapan yang mungkin saja pernah dilakukan sebelumnya.

5.Apakah perusahaan anda memperlihatkan penanaman mental mengenai etika kerja dan anti penggelapan terhadap pegawai semenjak mereka masih junior ?
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Selalu tanamkan mental anti penggelapan, anti korupsi, anti penyelewengan pada setiap pegawai, kalau perlu pasang poster-poster besar yang menyerukan maksud tersebut.

6.Apakah perusahaan anda menyediakan media (sarana) penganduan yang dijamin kerahasiaannya ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Sebaiknya mulai kini sediakan sarana pengaduan mengenai penggelapan, baik itu dalam bentuk tertulis maupun verbal (telephone).

7.Apakah perusahaan anda melaksanakan rolling system atau tour of duty terencana di bab Keuangan atau Accounting ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Berlakukan tour of duty secara berkala
Catatan : Tour of Duty akan sanggup membuka kecurangan ataupun penggelapan yang terselubung, sekaligus menangkapnya.

8.Apakah Perusahaan anda melaksanakan koordinasi yang intensif dengan bank pengelola keungan perusahaan anda?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan koordinasi yang intensif dengan bank pengelola keungan perusahaan, dengan selalu mengirimkan daftar check yang dikeluarkan setiap hari (beserta tanggal jatuh temponya).
Catatan : Jika suatu ketika bank mendapatkan usul pencairan check yang tidak ada di dalam daftar check, bank akan menolaknya, untuk kemudian melaporkannya kepada pihak perusahaan anda, dengan demikian maka penggelapan sanggup dicegah secara instant, dan pelaku penggelapan sanggup diungkap dengan cepat

9.Apakah Perusahaan anda melaksanakan investigasi terencana terhadap transaksi “pengembalian pembayaran”, “potongan harga” atau “bentuk pembebasan pembayaran” lainnya ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan investigasi terencana terhadap transaksi-transaksi tersebut, periksa ke akuratan catatan dan bukti transaksinya.
Catatan : Pengembalian pembayaran, belahan harga, atau bentuk pembebasan pembayaran yang dimaksudkan disini yaitu yang berasal dari supplier maupun yang dari pihak perusahaan anda sendiri terhadap pihak customer/pelanggan. Transaksi-transaksi ini sangat berpotensi dan gampang untuk digelapkan hanya dengan melaksanakan manipulasi data yang sangat sederhana.

10.Apakah pembeliaan, penerimaan, proses pembayaran, investigasi jurnal-jurnal transaksi ditangani oleh petugas masing-masing yang berbeda?
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Harus dilakukan pemisahan dan pembatasan fungsi yang terang antar pelaksanaan tugas-tuas tersebut. Harus lah dilakukan oleh pegawai yang berbeda.
Catatan : Jika tidak maka penggelapan yang terjadi di pembelian akan diperlancar dengan pembayaran dan dengan gampang ditutupi dengan pencatatan yang fiktif.

11.Apakah administrasi melaksanakan investigasi rutin terhadap sistem, catatan dan penghitungan terkait dengan penggajian ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Lakukan investigasi rutin terhadap sistem penghitungan, pencatatan dan bukti pembayaran honor pegawai. Perhatikan nama pegawai yang mungkin ganda, Pegawai yang sudah berhenti mungkin namanya masih muncul, status pegawai, adakan investigasi silang antara penghitungan honor dengan catatan kehadiran pegawai, surat keterangan sakit yang sah, termasuk catatan cuti berbayarnya.

12.Apakah perusahaan memilik kebijakan khusus mengenai “Penerimaan hadiah, souvenir”, atau bentuk lain dari supplier ?
Jika Jawaban :”Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Berlakukan aturan dan etika untuk tidak mendapatkan hadiah dalam bentuk apapun dari supplier, kirimkan surat resmi kepada supplier mengenai kebijakan perusahaan ini, tegaskan juga mengenai sangsi yang akan dijatuhkan bagi pihak yang melanggarnya termasuk sangsi terhadap supplier itu sendiri.

13.Apakah perusahaan menciptakan kontrak khusus mengenai pelanggaran arahan etik kerja, pencurian data, pembocoran diam-diam perusahaan dengan karyawan yang diberikan susukan pribadi atau tak pribadi terhadap info atau data-data penting perusahaan ?.
Jika Jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : ”Ada”
TIPS : Cantumkan mengenai hal ini pada salah satu butir perjanjian kerja dengan karyawan yang akan diberikan susukan pribadi atau tak pribadi terhadap data penting perusahaan.
Catatan : Jika kontrak ini tidak ada atau tidak dicantumkan di dalam kontrak, dikemudian hari kalau terjadi penggelapan atau penyelewengan dalam bentuk ini, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk melaksanakan tuntutan aturan terhadap pegawai tersebut.

14.Apakah perusahaan anda mempunyai sistem pengamanan fisik yang cukup ketat ?
Jika jawaban : “Tidak”
Potensi Penggelapan : “Ada”
TIPS : Sediakan sistem pengamanan yang ketat, dengan jumlah personil yang mencukupi.
Catatan : Pengawasan fisik terhadap aset perusahaan mutlak diperlukan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemindahan fisik aset perusahaan secara tidak sah. Rasio antara Jumlah personil Satuan Pengaman dengan Jumlah pegawai, dan jumlah aset fisik perusahaan hendaknya mencukupi.

Dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, anda sanggup menilai sendiri seberapa besar potensi penggelapan yang akan mungkin terjadi di perusahaan anda, dan seharusnya sudah tau harus berbuat apa untuk meminimalisasi bahkan mencegahnya lebih dini.

Catatan Penting : Perlu diketahui, Blog ini "bukanlah blog atau situs lowongan pekerjaan atau sejenisnya". Artikel ini merupakan embel-embel acuan bacaan bagi anda yang menggeluti atau berminat terhadap bidang akuntansi, keuangan atau perpajakan.


Financial Controller atau sering cuma disebut Controller saja, yaitu jenjang puncak tertinggi dari tingkat jabatan dibidang Accounting dan Keuangan. Memiliki Fungsi, kiprah dan tanggung jawab serta kewenangan tertinggi di cuilan Accounting dan Keuangan.

Perusahaan yang sadar akan pentingnya Pengendalian Keuangan, sudah tentu membutuhkan seorang Financial Controller.

Tuagas, Peranan dan Tanggung Jawab Utama Financial Controller

Berperanan eksklusif terhadap urusan keuangan dan persiapan analisa operasional perusahaan, termasuk laporan keuangan dan interim terjadwal.

Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan kebijakan dibidang keuangan, praktek akuntansi, termasuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan institusi pembiayaan dan komunitas keuangan, menangani perpajakan, menganalisa dan menilai laporan keuangan sebelum ditetapkan menjadi laporan fiscal dan laporan keuangan resmi perusahaan, Ikut serta dalam mengawasi staf dibagian accounting dan keuangan, Akuntansi Umum, Akuntansi Aktiva, Akuntansi Biaya, dan pengawasan terhadap anggaran.

Tugas dan Peranan Dasar Financial Controller

1) Membentuk, menganalisa dan menginterpretasikan data statistik maupun warta keuangan, sehingga sanggup menunjukkan penilaian yang independent mengenai rasio atau perbandingan antara hasil operasi (tingkat keuntungan) dan kinerja terhadap anggaran, dan hal-hal lain terkait dengan perpajakan maupun tingkat ke-efektif-an operasional perusahaan

2) Bertanggung jawab secara eksklusif untuk mengevaluasi kinerja staf maupun manajer Bagian Accounting. Kemampuan untuk menunjukkan pembinaan terhadap karyawan yaitu diperulan, bertugas untuk menjaga keterampilan staf di cuilan keuangan dan accounting biar tetap berada di level yang terbaik, boleh menunjukkan rekomendasi untuk mengangkat maupun memberhentikan staf maupun manajer di cuilan accounting dan keuangan.

3) Menjaga sistem akuntansi dan pencatatan transaksi maupun aset perusahaan.

4) Berpartisipasi di dalam menyusun anggaran dan peramalan keuangan, institusi, dan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan prosedur, analisa dan pelaporan selisih.

5) Bertanggung jawab terhadap perencanaan perpajakan, sejalan dengan peraturan Ditjen Pajak terkait dengan peraturan pemerintah setempat mengenai penggajian dan pengupahan, serta peraturan lainnya terkait dengan perpajakan.

6) Melengkapi laporan internal, beserta perbaikan dan perubahannya biar sanggup lebih berkhasiat dan efisien, serta kelengkapan laporan terhadap pihak eksternal perusahaan.

7) Menilai tingkat penyusutan aktiva yang sanggup dikapitalisasi dan menunjukkan saran kepada pihak administrasi manakala diharapkan pembiasaan terkait dengan perubahan peraturan maupun undang-undang perpajakan.

8) Bekerja sama dengan Kepala Bagian Keuangan mengenai alur pembukuan maupun peningkatan mekanisme dan prosesnya.

9) Mengawasi proses tutup buku bulanan, termasuk penjadwalannya, menilai semua journal-jurnal pembukuan dan analisa terhadap akun-akun yang ada.

10) Mengkoordinasikan investigasi tahunan dan persiapan tutup buku tahunan.

11) Meneliti rekening Koran dan laporan rekonsiliasinya atas bank yang mengelola keuangan perusahaan, anak, atau cabang perusahaan (bila ada).

12) Mempertahankan pencatatab jadwal penarikan aktiva dari operasional perusahaan.

13) Menajaga inforamsi atas akun-akun investasi.

14) Menuntaskan proses pengembalian pajak (restitusi pajak) beserta rekonsiliasinya.

15) Memeriksa utang untuk memastikan bahwa sistem pengawasan internal dipatuhi.


Kwalifikasi Jabatan Financial Controller

Untuk sanggup melakukan kiprah dan tanggung jawabnya dengan baik, seorang financial controller hendaknya bisa melakukan fungsinya yang sanggup memuaskan pihak pemilik perusahaan. Kwalifikasi yang akan disebutkan dibawah ini yaitu mewakili persayaratan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Financial Controller.

a) Pendidikan dan atau Pengelaman
Minimal seorang Sarjana Akuntansi, keuangan atau bidang terkait. Memiliki sertifikasi Akuntan Publik, hendaknya mempunyai pengalaman minimal 5 tahun mengelolaan keuangan.

b) Kemampuan Berbahasa dan Komunikasi
Harus mempunyai kecakapan berkomunikasi yang sempurna, baik mulut maupun tertulis. Mampu membaca, menganalisa dan menginterpretasikan laporan ilmiah maupun hasil riset dibidang keuangan, laporan imiliah profesi, mekanisme dan peraturan pemerintah,. Mampu menulis laporan bisnis, surat-menyurat maupun menulis petunjuk atau intsruksi terhadap suatu prosedur. Mampu mempresentasikan suatu informasi, serta menunjukkan respon terhadap pertanyaan banyak sekali pihak.

c) Keterampilan Matematis
Mampu bekerja mempergunakan konsep-konsep matematis ( konsep probabilitas, statistika dan ekonomitrika lainnya). Mampu mengaplikasikan konsep pemecahan, prosentase, rasio, perata-rataan, dan proporsi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

d) Kemampuan Penalaran
Mampu memcahkan problem mudah dan menangani bermacam-macam variable dalam situasi dimana satandar atau fatwa yang tersedia sangat terbatas.

e) Kerahasiaan Data
Mampu menjaga dan menjamin kerahasiaan data-data perusahaan.

f) Koneksi di DalamMaupun di Luar Perusahaan
Mampu membina relasi yang baik dengan pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan (pemasok, pelanggan, pemerintah, institusi pembiayaan, masyarakat sekitar, dll), yang mana akan memerlukan kemampuan berdiplomasi, dan kemampuan menghadapi situasi yang sulit.

g) Pertimbangan Independent
Mampu menimbangan secara sanggup bangun diatas kaki sendiri terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu

h) Kompleksitas Tugas
Mampu menangani kiprah yang mempunyai tingkat keberagaman dan kompleksitas yang tinggi, yang sering menuntut kemampuan analisa, pertimbangan dan pengambilan keputusan yang kritis.

i) Kemampuan dan Keterampilan Teknis
Memiliki kemampuan advance dalam penggunakan banyak sekali spreadsheet, Berbagai software akuntansi, software administrasi terkait, bisa memakai banyak sekali peralatan media dan digital terkini relvan dengan tugasnya.

Fakta: Pengendalian Internal Tidak selalu efektif.

Sistem pengendalian internal yang efektif sanggup membantu di dalam mencegah "SALAH PENYAJIAN" (misstatement) entah alasannya ialah kesalahan yang tidak disengaja (erronous) atau alasannya ialah FRAUD, yaitu dengan menemukannya pada laporan keuangan perusahaan.

Benar sekali!

Tetapi......

--- Selanjutnya ---

Bagaimana kalau pegawai bisa MENGECOH/MENGAKALI struktur Pengendalian itu sendiri?.


Jurnal-jurnal entry yang ada di bab atas (Pendapatan, Penjualan, Kas, Investasi, Utang Dagang, dsb) tergolong yang paling sering di selewengkan. Memang hampir tidak mungkin bagi pegawai/staf untuk bisa melaksanakan adjustmen-adjustmen di sub-ledger-nya, akan tetapi dengan kerjasama antar departemen dan penguasaan pada internal control yang dilaksanakan secara rapi, itu bisa dilakukan.


Penyelewengan yang paling sering terjadi dalam kasus ini ialah legalisasi atas pos pendapatan yang terlalu prematur. Satu-satunya yang mambuat ini bisa terjadi ialah melalui penguasaan terhadap pengendalian internal, kemudian mengakalinya/mengecohnya.

SAYANG SEKALI : perusahaan sering terlena terhadap sistem pengendalian intern yang dianggap sudah sangat efektif mencegah kesalahan-kesalahan maupun penyelewengan.

SAYANG SEKALI : pegawai, termasuk administrasi senior terlalu berilmu dan sangat cepat mencari tepatnya menciptakan suatu cara untuk mengecoh sistem pengendalian internal itu sendiri.

Misalnya : dengan memasukkan journal entry yang nilainya sengaja dikecilkan untuk maksud semoga sanggup memperoleh persetujuan dengan lebih cepat, sekaligus untuk mengecoh auditor dengan penampilan angka yang tidak material.

Okay.....

Mulailah berpikir....

"Adakah sesuatu yang tidak beres pada perusahaan ini?, adakah usaha-usah untuk mengecoh sistem pengendalian yang telah ada?".

Adalah terbaik kalau investigasi atau percobaan-percobaan tidak dikonsentrasikan hanya pada "apakah sudah ada sistem pengendalian intern", tetapi lebih berkonsntrasi pada kemungkinan terjadinya pengecohan atau usaha-usaha untuk mengakali sistem pengendalian intern itu sendiri.


Menilai Tingkat Ke-efektif-an sistem Pemeriksaaan journal entry

Berpikir wacana begitu tingginya resiko yang terjadi terhadap pengambil alihan kekeuasaan administrasi dan pengecohan terhadap sistem pengendalian di peruasahaan, investigasi kelayakan mekanisme di sekitar proses journal entry.

Pertanyaan-pertanyaan berikut mungkin mempunyai kegunaan untuk menarik kesimpulan mengenai tingkat ke-efektif-an system pemeriksaan

jurnal entry yang telah ada :

1) Prosedur internal apakah selama ini yang telah di laksanakan untuk BUKAN HANYA MEMERIKSA PROSES JURNAL ENTRY-NYA SAJA, tetapi juga sekaligus menyidik pengecohan/usaha mengakali yang terjadi pada proses posting jurnal?.

2) Apakah mekanisme yang dilaksanakan sesuai dengan "PERNYATAAN STANDAR AUDIT" ?

3) Bagamana investigasi (testing) dilaksanakan?, apakah dilaksanakan menurut suatu sample (contoh) atau di automisasi supaya sanggup menganalisa data secara keseluruhan (100%)?.

4) Jika perusahaan belum pernah melaksanakan investigasi terhadap proses jurnal entry, langkah apa yang akan kita diambil untuk bisa memperlihatkan sumber data yang bersifat konsultatif atau software atau trainning terhadap staff semoga investigasi ini bisa berjalan ?


Pemeriksaan Terhadap Journal Entry diperlukan

Mempertimbangkan kemampuan journal entry untuk mengefektifkan investigasi atas laporan keuangan, Pemeriksaan terhadap proses jurnal entry menjadi urgent untuk dilakukan.
The auditor should design procedures to test the appropriateness of journal entries recorded in the General Ledger and other adjustments (Statement of Audit Standard).

Lebih Specific lagi.....

Dalama semua jenis pemeriksaan, Auditor hendaknya :

(a)Memperoleh pemahaman terhadap proses laporan keuangan perusahaan dan PENGENDALIAN TERHADAP JOURNAL-JOURNAL ENTRY beserta PENYESUAIANNYA;

(b) Identifikasi dan pilih beberapa journal entry dan dan beberapa jurnal pembiasaan untuk dilakukan test.

(c) Tentukan waktu pelaksanaan test

(d) Selidiki atau periksa orang-orang yang terlibat di dalam proses laporan kuangan, mengenai kejadian atas suatu ketidak normalan posting dalam journal entry dan atau jurnal penyesuaian.


Alat Pemeriksaan Journal Entry

Alat apa yang paling efektif untuk menyidik jurnal entry ?.

Jawabannya : Banyak alat yang bisa dipakai, dari yang paling canggih hingga yang paling sederhana (CAAT tools : ACL, IDEA, ActiveData for Excel, Microsoft Access or even Microsoft Excel ).

Melaksanakan Pemeriksaan Journal Entry


Bagaimana cara melaksanakan test-nya ?..


Here we go..... ! :P


Pilihlah type journal entry khas yang rentan bermasalah.

Ada beberapa karakteristik jurnal entry bermasalah, yang biasanya sangat khas :

(a) Transaksi tidak terkait dengan transaksi lain (berdiri sendiri), tidak biasanya dan ada di akun yang jarang dipakai.
(b) Dibuat oleh seseorang yang bukan petugas data jurnal entry itu sendiri.
(c) Di posting pada selesai periode atau menjelang penutupan buku, tidak ada keterangan atau deskripsi yang jelas.
(d) Dibuat entah sebelum atau pada ketika persiapan pembuatan laporan keuangan, yang tidak mempunyai account number yang di set.
(e) Mengandung angka pembulatan yang menciptakan angka itu menjadi genap (tidak ganjil)
(f) Di pergunakan akun atau rekening yang mengandung transaksi yang kompleks, tanggal jatuh temponya sulit ditentukan.

Saya asumsikan anda perusahaan anda menggunakan accounting software atau data base management.


Agar gampang untuk anda pahami dan ingat, langkah-langkahnya saya kelompokkan menjadi beberapa pertanyaan : -Siapa?-, -Apa?-, -Kapan?-, -Dimana?-, -Mengapa?-

[-Siapa ?-] :

Kelompokkan dan ringkas jurnal entry kedalam kelompok orang-orang yang mempostingnya, dan apakah orang-orang tersebut mempunyai otoritas untuk melaksanakan posting journal.


[-Apa ?-]
Tranfser jurnal dari data base system ke spreadsheet,
lalu extract manual entry dengan yang dientry dengan system (yang tadi sudah di transfer ke excel, untuk selanjutnya sanggup di analysis.
Sort dan summerize data menurut nomor code ledger untuk sanggup mengidentifikasi transaksi berulang dan unik dengan menggunakan 5 postingan pertama yang bersaldo debit dan credit, Jumlahkan mutasi general ledger pada bab jumlah nominal untuk memperoleh jumlah yang paling sering muncul di sisi debit maupun debit secara terpisah.


[-Kapan ?-]
Ambil journal-jurnal entry yang di psoting di selesai pekan dan hari libur.Ambil jurnal-jurnal yang di posting di awal tahun buku atau ditujukan untuk jatuh tempo di awal tahun buku., Kemudian short jurnal-jurnal debit dan kredit menurut tanggal, bukan dan tahun.


[-Dimana?-]
Ambil jurnal-jurnal yang diposting ke akun atau rekening yang tidak tuntas (misal deposit, biaya dibayar dimuka, cash advance, dll).


[-Mengapa ?-]
Ambil nilai transaksi di general ledger ( debit maupun kredit) yang lebih dari rata-rata nilai general ledger tersebut dengan persentase tertentu ( cobalah 5 x nilai general ledger).
Ambil jurnal entry yang mengandung angka pembulatan dan kelipatan : 10,000, 100,000 dan 1,000,000Ambil lah jurnal entry yang nilainya persis sebatas maksimal transaksi diijinkan, yang terjadi berkali2, seolah-oleh diposting berkali-kali hingga mencapai jumlah tertentu alasannya ialah dibatasi oleh transaksi maksimal.

[ Serie - 1 ]

Pengantar

Menentukan resiko yang mungkin timbul pada proses keuangan, tidak cukup hanya dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan alat kontrol secara sendiri-sendiri dan terpisah-pisah. Dibutuhkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh elemen dan lingkungan pengendalian yang terkait dengan proses keuangan itu sendiri.

Berikut ialah langkah-langkah yang perlu diambil didalam menciptakan lingkungan Financial Control yang kokoh :

1.Mempekerjakan staf yang kompeten, dapat diandalkan dengan kewenangan dan tanggungjawab yang jelas
Job Description yang terang mutlak dipersiapkan, sehingga langkap yang maksimal bisa dilakukan semenjak pada tahapan interview dan tes seleksi terhadap staff keuangan. Hal ini juga akan memudahkan perusahaan di dalam mempersiapkan dan menunjukkan pelatihan yang sempurna terhadap staf gres di bab keungan.

Pemeriksaan latar belakang dan rujukan juga merupakan bab yang penting di dalam pengangkatan staff gres di bab keungan. Selanjutnya, supervisor atau kepala bab hendaknya menunjukkan pelatihan dan trainning yang intensif secara terperinci mengenai cara melaksanakan suatu pekerjaan, pinjaman pola dan praktik pribadi melaksanakan pekerjaan ialah cara yang paling efektif. Supervisor atau atasan pribadi sebaiknya juga menunjukkan pengetahuan yang cukup mengenai budaya dan adat perusahaan.

Staf yang cakap dan jujur akan bisa melaksanakan pekerjaan dengan level yang lebih tinggi, bahkan kalau diterapkan aksesori sistem kontrol sekalipun. Staff yang tidak cakap dan tidak jujur akan berdampak terhadap keefektifan sistem pengendalian.

2.Melakukan pemisahan fungsi dan peran di dalam perusahaan

a.Memisahkan antara penghitungan aset dengan accounting
Mungkin ini merupakan jenis pemisahan fungsi yang paling penting, yaitu dengan tidak menunjukkan ruang menyembunyikan atau melindungi kesalahan terhadap suatu transaksi aset. Resiko berat yang mungkin timbul kalau menunjukkan tanggungjawab penghitungan aset sekaligus melaksanakan pembukuan ialah penjualan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi, yang kemudian melaksanakan adjustment (penyesuaian) di dalam pembukuan oleh staff yang bersangkutan juga. Mengerikan bukan ?.

b.Memisahkan staf yang memiliki otorisasi terhadap transaksi dengan penghitung aset
Petugas yang memiliki wewenang terhadap suatu transaksi seharusnya tidak memiliki wewenang pengawasan terhadap aset. Contoh : Petugas yang memiliki wewenang terhadap penentuan besarnya uang service di restoran, tidak sekaligus bertugas membagikan uang service itu sendiri. Jika tidak, maka akan sangat mungkin uang service ditentukan tinggi, akan tetapi yang dibagikan rendah, dan selisihnya diambil untuk keuntungan pribadi.

c.Memisahkan Tugas dan tanggung jawab antar fungsi-fungsi yang ada di accounting.
Petugas yang melaksanakan posting ke account (mislanya: Posting ke buku kas, Posting buku Piutang, dan lain-lain ) seharusnya tidak bertugas melaksanakan posting tertentu di General Ledger. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah lolosnya kesalahan yang tidak disengaja.


d.Memisahkan peran antara accounting dengan pengawasan.
Staf yang bertugas melaksanakan posting transaksi, seharusnya tidak sekaligus bertugas memeriksa General Ledger ataupun General Ledger Detail. Pemisahan fungsi ini akan sangat efektif untuk menangkap kesalahan baik yang disengaja atupun yang tidak disengaja.

e.Memisahkan antara tanggungjawab operasional dengan tanggung jawab pemeriksaan pembukuan.
Seseorang yang bertugas melaksanakan proses operasional sehari-hari di accounting, seharusnya tidak sekaligus bertugas melaksanakan review terhadap buku besar opersional maupun yang bertugas membuat laporan keuangan. Hal ini guna mencegah terjadinya interpretasi yang kabur terhadap pelaksanaan anggaran.

3.Menerapkan prosedur yang memadai untuk suatu transaksi dan sistem otorisasi

Penerapan prosedur dan otorisasi mutlak diperlukan. Suatu pembelian hendaknya melalui beberapa tahapan prosedur, mulai dari penilaian surat penawaran dari supplier, cost analysis, hingga dengan keputusan pembelian.

Prosedur seharusnya dibuat begitu terperinci mulai dari awal proses hingga dengan akhirnya. Mulai dari rencana pembelian atau pembayaran hingga penutupan pembukuan dan pengarsipan bukti pembeliannya.

Demikian halnya dengan sistim otorisasi, hendaknya di set level-level transaksi, baik itu yang diukur dari frekwensi transaksinya maupun dari nilai transaksinya. Misalnya : transaksi yang nilainya kurang dari Rp 500.000,- boleh di sahkan oleh seorang manajer saja, akan tetapi untuk transaksi yang berkisar antara 500.000 hingga dengan 1.000.000,- harus di approve oleh 3 orang manager.

Transaksi yang berkaitan dengan biaya operasional sehari-dari dapat diapprove oleh seorang Purchasing Manager saja, akan tetapi transaksi yang terkait dengan investasi hendaknya di approve oleh Financial Controller atau General Manager

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.