Articles by "Akuntansi Perusahaan Jasa"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Akuntansi Perusahaan Jasa. Show all posts

Perusahan Jasa - Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi. Coba Anda ingat kembali, apakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimanakah konsepnya? Bekal pemahaman pada Bab posting sebelumnya akan memudahkan Anda dalam mempelajari materi dalam episode ini.

Perhatikan skema siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Apa saja yang akan dimasukkan dalam tahap-tahap tersebut di atas?
Bagaimana informasi dalam akuntansi diolah semoga mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkhasiat bagi pemakai informasi?

Tahap pencatatan dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dalam akuntansi suatu perusahaan. Tahap pencatatan dimulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap pengikhtisaran, yaitu setelah posting ke buku besar disusunlah akun-akun dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Bagaimanakah aplikasi tahap-tahap akuntansi tersebut di perusahaan jasa?

Agar lebih jelas, pelajari materi dalam episode ini!

Setiap acara operasi perusahaan hanya mempunyai satu tujuan, yaitu memperoleh laba. Dalam dunia usaha, kita mengenal tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Tahukah Anda, apakah ciri khas masing-masing perusahaan itu?

Perhatikan ciri khas masing-masing perusahaan itu berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Berbeda dengan perusahaan dagang, meskipun ia juga menjual produk kepada pelanggan namun ia tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Lain lagi dengan perusahaan jasa (services business), ia hanya menawarkan jasa berupa pelayanan kepada masyarakat. Apakah karakteristik yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Untuk mengetahuinya, pelajari karakteristik perusahaan jasa berikut ini.


Ada empat karakteristik yang membedakan antara perusahaan jasa (service) dan perusahaan barang (goods), yaitu sebagai berikut.
1. Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik; ia hanya dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya, pinjaman jasa potong rambut di salon sekaligus merupakan produksi dan penjualan produk jasa.
3. Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi alasannya ialah sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.

Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh alasannya ialah itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung dikala ada akad antara perusahaan dan konsumen. Oleh alasannya ialah itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan.


Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapantahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa ialah sebagai berikut:
1. Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).
2. Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo final dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).
Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Tahap pembuatan laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal Umum - Jurnal (jurnal) merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan. Oleh alasannya ialah itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama (books of original entry). 


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam bukti transaksi.

Ada dua macam jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dapat digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode akuntansi. Adapun jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Pembahasan mengenai jurnal khusus disajikan pada siklus akuntansi perusahaan dagang. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal biasanya menggunakan bentuk yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi Indonesia. Bentuk standar jurnal umum ialah sebagai berikut.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Keterangan:
1. Nomor halaman, diisi dengan nomor halaman jurnal.
2. Kolom tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi.
3. Kolom keterangan, diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat perihal transaksi yang dicatat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang dicatat di sisi debit ditulis terlebih dahulu
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat perihal transaksi
4. Kolom tumpuan digunakan untuk mencatat instruksi akun dikala ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum posting dilakukan biarkan kolom tumpuan kosong.
5. Kolom debit dan kredit, digunakan untuk mencatat nilai transaksi.

Pencatatan satu transaksi dengan transaksi berikutnya dalam jurnal harus dipisahkan. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan memberi jarak satu baris kosong. Contoh pencatatan transaksi dalam jurnal disajikan sebagai berikut.

Transaksi:
3 Maret 2006 Tn. Adi memulai usahanya dengan menyerahkan uang pribadinya sebagai modal awal perusahaan bengkel “XX” sebesar Rp15.000.000,00.
5 Maret 2006 Dibayar sewa gedung sebesar Rp5.000.000,00.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Analisis transaksi


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum

Transaksi Keuangan - Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita, kegiatan akuntansi pun merupakan suatu sistem yang memiliki masukan (input) proses dan keluaran (out put). Masukan sistem akuntansi keuangan, berupa transaksi keuangan. Adapun keluarannya ialah laporan keuangan.

sebagai suatu sistem digambarkan dalam denah berikut:


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


Transaksi keuangan ialah kegiatan perusahaan atau tubuh usaha yang dapat diukur dengan menggunakan satuan moneter. Transaksi keuangan perusahaan dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. Agar transaksi tersebut dapat dicatat secara benar, untuk setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Apa sajakah bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan itu? Anda akan mempelajarinya pada subbab setelah ini.

Setiap jenis transaksi keuangan memiliki sumber yang berbeda dan pelaku yang berbeda pula. Perhatikan penggolongan jenis transaksi keuangan berdasarkan sumber dan pihak yang melakukannya berikut ini.


Jenis Transaksi Menurut Sumbernya
a. Transaksi modal yaitu transaksi yang mempunyai korelasi dengan pemilik perusahaan. Misalnya, penyetoran uang/barang sebagai modal oleh pemilik perusahaan dan pengambilan uang/barang oleh pemilik modal (prive).
b. Transaksi usaha merupakan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha/operasi perusahaan. Misalnya, pembayaran gaji karyawan dan pendapatan berupa hasil usaha.


Jenis Transaksi Menurut pilak yang melakukannya
a. Transaksi intern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, antara lain, sebagai berikut.
1) Penyusutan aktiva perusahaan
2) Transaksi dengan pihak ketiga (dari luar perusahaan) yang tidak mungkin didapat bukti transaksinya, misalnya ongkos naik becak.


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


3) Pengakuan beban perlengkapan yang telah dipakai.
b. Transaksi ekstern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi antara pihak perusahaan dan pihak luar, antara lain, sebagai berikut.
1) Pembayaran gaji karyawan
2) Surat bukti penanaman modal dari pemilik.
3) Pembelian/penjualan barang yang dilengkapi dengan bukti transaksi jual beli.
4) Sewa-menyewa yang dilengkapi dengan surat perjanjian sewa menyewa dan kwitansi pembayaran.
5) Pinjaman uang ke bank yang disertai surat bukti pengeluaran dan penerimaan kas.

Pengungkapan transaksi dapat dilihat dalam bukti transaksi, misalnya kuitansi, faktur, nota, dan memo. Transaksi yang terjadi biasanya diungkapkan secara uraian (descriptive).

Contoh:
11 Juni 2005 diterima pembayaran dari A. Sabar untuk jasa basuh kendaraan beroda empat yang telah dilakukan senilai Rp20.000,00.

Keterangan:
Tanggal transaksi 11 Juni 20005
Uraian transaksi diterima … senilai ….
Nilai transaksi Rp20.000,00

Jenis transaksi yang terjadi dapat diketahui dengan melihat kata kunci yang ada dalam uraian transaksi. Dari teladan di atas, kata kuncinya ialah diterima pembayaran dari jasa cuci. Hal ini menawarkan bahwa perusahaan telah mendapatkan uang tunai sebagai balas jasa dari manfaat basuh kendaraan beroda empat yang dinikmati A. Sabar. Coba Anda cari beberapa kata kunci lainnya!

Bukti Transaksi - Apakah bukti transaksi itu? Macam macamya? Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall, Anda pasti akan memperoleh bukti penerimaan barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi ini bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan.

Oleh alasannya ialah itu, menyerupai telah disebutkan di muka bahwa setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Mengapa demikian? Karena bukti transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi.

Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bab pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.

Contoh bukti transaksi ekstern ialah kuitansi, faktur, nota debit, nota kredit, nota kontan, dan bukti memorial.
a. Kuitansi ialah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


b. Faktur ialah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan (secara kredit).
Contoh bentuk faktur:


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


c. Nota debit ialah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


d. Nota kredit ialah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


e. Nota kontan ialah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


f. Cek ialah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut.

g. Bukti memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam perusahaan kepada bab akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
Contoh bukti memorial


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


Staf bab akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai materi terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi

Pengertian dan Manfaat -  Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini:


Pengertian

Pengertian akuntansi terus berkembang semenjak tahun 1494 oleh Luca Paciali, pada ketika itu akuntansi dirumuskan sebagai ilmu. Sebagai ilmu pengetahuan, pengertian akuntansi mengalami beberapa tahap definisi.

Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini Pengertian dan Manfaat


Menurut American institute of Certified Public Accountants (AICPA) 1953, mengartikan :

" sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai abjad keuangan dan penafsiran hasilnya".

Sedangkan Pengertian akuntansi menurut "American Accounting Association” (AAA) tahun 1966 :

" sebagai proses. Proses itu meliputi identifikasi pengukuran dan pengkomunikasian isu ekonomi yang memungkinkan penilaian dan pengambilan keputusan yang berharga oleh penggunaan informasi."

Pengertian akuntansi menurut AICPA (Penyempurnaan tahun 1953)/APB opinion no. 4 tahun 1990 :

" sebagai acara jasa yang berfungsi untuk menghasilkan isu yang bersifat angka, terutama perihal finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat memiliki kegunaan sebelum pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang berpengaruh di bandingkan kalau mengambil pilihan yang lain."

Menurut Waren, et.al (2004) :
” sebagai suatu sistem informasi. Sistem isu merupakan bab dari sistem bisnis keseluruhan di kurun informasi.”

Dari beberapa pengertian akuntansi tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa akuntansi semakin diperlukan di setiap denyut bisnis, akuntansi menjadi semakin multidimensi tidak hanya dipandang sebagai catatan historis, realitas ekonomi, sistem informasi, komoditi, pertanggungjawaban, teknologi, pelaporan, pengukuran kinerja melainkan menjadi dasar pemilihan seni administrasi sebuah entitas.


Manfaat dan Pemakaian

a) Manfaat
Beberapa manfaat dari akuntansi bagi dunia bisnis, antara lain sebagai berikut.
1) Menyediakan isu ekonomis suatu perusahaan untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit.
2) Memberikan gambaran kondisi perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
3) Memberikan potret yang dapat mengemban amanah mengenai kemampuan untuk menghasilkan laba.
4) Menjadi media komunikasi antar administrasi dengan pengguna informasi.
5) Merupakan bentuk pertanggungjawaban administrasi kepada stockholder.

b) Pemakai
Pemakai (pengguna) isu akuntansi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Pemakaian internal
2. Pemakaian eksternal

Pemakaian internal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan yang berakibat eksklusif kepada operasional perusahaan, misalnya komisaris, direksi, manajemen, dan karyawan perusahaan.

Pemakaian eksternal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan terkait dengan kekerabatan mereka dengan perusahaan, misal kreditur, investor, pemasok, pemerintah, pelanggan, peneliti, dan komunitas terkait.

Pengertian, Sifat, Kendala Informasi – Adalah pribadi saja kita bahas.


Pengertian Informasi
Informasi tidak sama dengan data, walaupun seringkali dianggap sama. Data ialah suatu rekaman fakta, sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan. Penjualan tahun depan diperkirakan naik 10% dari tahun sekarang, ini ialah referensi sebuah informasi, sedangkan faktur penjualan ialah merupakan data atas gosip tersebut. Informasi akuntansi ialah merupakan data akuntansi yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan akuntansi.


sebagai sistem informasi
Tujuan utama akuntansi ialah menyajikan gosip kepada para pengguna ekstern (akuntansi keuangan) dan menyajikan gosip kepada para pengguna internal (institusi manajemen). Dengan demikian akuntansi ialah merupakan gosip bagi pihak-pihak terkait di dalam pengambilan keputusan dalam satu kesatuan usaha yang utuh.


Sifat gosip yang bermanfaat
Kualitas gosip sangat menentukan kualitas keputusan yang diambil. Agar keputusan berkualitas diharapkan karakteristik gosip sebagai berikut.
a) Relevan
Informasi harus relevan dengan keputusan yang akan dibuat, oleh alasannya ialah itu keputusan yang berbeda membutuhkan gosip yang berbeda, maka gosip yang disampaikan harus selaras dengan keputusan yang diambil.
b) Ketelitian
Keputusan itu selalu untuk waktu yang akan datang. Masa mendatang ialah masa yang penuh ketidakpastian, sehingga gosip mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang haruslah seteliti mungkin semoga ada nilai gunanya, bila gosip tunggal dianggap kurang teliti, maka gosip perlu dibuat dalam kisaran, misal penjualan dimasa mendatang berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta dengan probabilitas 95%.
c) Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sempurna waktu, artinya gosip harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitasnya untuk memengaruhi keputusan, maka gosip harus disajikan sedini mungkin pada dikala keputusan akan diambil.
d) Efektivitas Biaya
Manfaat gosip harus melebihi biaya untuk memperolehnya, gosip tidak ada gunanya bila pengorbanan lebih besar dari manfaatnya.
e) Mudah dipahami
Informasi haruslah disajikan dalam bentuk yang lugas, singkat, terang dan mudah dipahami. Jangan menggunakan istilah-istilah yang justru sulit dipahami.

 sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan Pengertian, Sifat, Kendala Informasi


Kendala Kualitas Informasi
Di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, terdapat 4 (empat) kendala yaitu :
a. Cost - benefits
b. Materialism
c. Conservatism
d. Industrial practice

Cost - benefits
Informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan gosip tersebut. Permasalahannya ialah kita sulit mengukur manfaat dan sebuah informasi, namun relatif lebih mudah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan gosip tersebut.
Materialism
hanya menyajikan gosip penting, yaitu gosip yang dapat mensugesti keputusan pengguna.
Conservatism
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan administrasi dan pemilik perusahaan.
Conservatism mempunyai 2 (dua) kaidah pokok, yaitu :
a. Tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi.
Contoh :
Dalam kasus hukum kemungkinan >60% memenangkan sejumlah uang, hal ini tidak boleh dicatat sebagai harta sebelum benar-benar diterima uangnya, sedangkan bila >60% kalah dan harus membayar tambahan, maka kerugian dan kewajiban harus segera dibukukan.
b. Apabila dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Contoh:
Pada dikala inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO. Industri praktis
Masing-masing industri memiliki karakteristik pelaporan yang berbeda, hal ini akan menjadikan kesulitan pengguna membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.



Sekian materi mengenai Pengertian, Sifat, Kendala Informasi semoga bermanfaat.

Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance - Seperti dikemukakan di depan, neraca saldo merupakan salah satu tahap pengikhtisaran dalam siklus akuntansi. Tahukah Anda, apakah neraca saldo itu? Mari kita simak penjelasan berikut.

Keseimbangan posisi keuangan, sulit dilihat secara eksklusif dari akunakun yang ada. Oleh alasannya yaitu itu, pada simpulan periode perlu dilakukan verifikasi terhadap akun-akun yang ada untuk melihat keseimbangan antara sisi debit dan sisi kredit. Verifikasi ini dikenal dengan istilah neraca saldo atau neraca sisa (trial balance). Jadi, yang dimaksud dengan neraca saldo yaitu suatu dokumen yang berisi saldo-saldo akun buku besar. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo ini?

Tujuan pembuatan neraca saldo yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menguji pembuatan neraca debit dan kredit dalam akun buku besar
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Coba Anda perhatikan ilustrasi neraca saldo Eva Salon berikut ini!


Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance


Apakah fungsi neraca saldo? Dapatkah Anda mengambil kesimpulan setelah memahami bahan di atas? Coba Anda tulis kesimpulan Anda dan tunjukkan pada gurumu!

Pemindahan (posting) jurnal ke buku besar - Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar. Jadi, apakah posting itu? Posting atau pemindahbukuan yakni memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai. Buku besar ini merupakan kumpulan akun-akun yang saling berafiliasi dan merupakan satu kesatuan. Karena itu, buku besar hampir sama dengan akun. Perbedaannya hanyalah pada penyebutannya.
Ingatkah Anda, apakah akun itu?


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar


Lalu, bagaimana cara memposting ke buku besar? Cara memposting ke buku besar melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
1. mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke dalam akun yang sesuai;
2. mengisi kolom “Referensi: dalam akun nomor halaman jurnal;
3. mengisi kolom “Referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.
Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk T, akun 2 kolom, akun 3 kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom” mengacu pada jumlah kolom yang digunakan untuk mencatat nilai uang. Berikut disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar



Keterangan:
1. Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan
2. Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan
3. Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
4. Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
5. Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen yang menjadi sumber pencatatan.
6. Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
7. Saldo, untuk mencatat saldo selesai suatu akun setelah suatu transaksi dicatat dalam akun tersebut.

Perhatikan cara memposting dari jurnal ke dalam buku besar bentuk tiga kolom di bawah ini!




Setelah Anda mempelajari aneka macam bentuk akun buku besar, akan lebih terperinci lagi kalau Anda mempelajari cara pencatatan transaksi dalam jurnal dan melaksanakan posting ke dalam buku besar yang disajikan berikut ini.

Transaksi selama bulan Oktober pada Eva Salon
1 Oktober 2005, Ny Eva memulai usaha salon yang diberi nama “Eva Salon”
a. Uang tunai senilai Rp5.000.000,00
b. Piutang jasa Rp300.000,00
c. Perlengkapan salon Rp7.000.000,00
d. Peralatan salon Rp10.000.000,00
2 Dibayar sewa gedung untuk salon Rp1.200.000,00 untuk masa sewa satu tahun.
4 Pembelian peralatan salon sebesar Rp3.000.000,00 secara kredit.
6 Dikeluarkan uang tunai sebesar Rp50.000,00 untuk membayar beban iklan di koran.
10 Dikeluarkan uang per kas sebesar Rp500.000,00 untuk membayar angsuran utang kepada Toko Sinar.
15 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
16 Diterima pendapatan setengah bulan pertama Rp4.000.000,00.
27 Dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini Rp150.000,00.
31 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
31 Pelayanan salon yang pembayarannya tidak diterima pribadi berjumlah Rp1.450.000,00.
31 Pengambilan prive oleh pemilik sebesar Rp200.000,00.

Diminta :
1. Buatlah jurnal umumnya!
2. Dari jurnal postinglah ke buku besar!


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar


Apabila akun dalam jurnal umum diposting ke buku besar maka keseluruhan transaksi EVA Salon akan terlihat sebagai berikut.








Tahap pencatatan akuntansi yang meliputi jurnal dan posting ke buku besar telah Anda pelajari. Berikut ini Anda akan mempelajari tahap selanjutnya, yaitu tahap pengikhtisaran.

Jurnal Penyesuaian - Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa acara akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh alasannya yaitu itu, biar neraca saldo menyampaikan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan adaptasi dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal adaptasi (adjusting journal entry).

Pada kondisi ibarat apakah jurnal adaptasi diperlukan? Jurnal adaptasi diharapkan untuk hal-hal sebagai berikut.


  • Transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada tamat periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, gres akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 yaitu sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada tamat periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.
Misalnya, pada tamat periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Perhatikan rujukan lainnya! Perusahaan mendapatkan bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, hingga dengan 31 Des perusahaan masih harus mendapatkan pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan adaptasi sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


c. Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) yaitu aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan adaptasi pada tamat periode? Semua aktiva tetap setiap tamat periode harus dilakukan adaptasi kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun alasannya yaitu kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.

Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau peniadaan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.

Pada waktu adaptasi dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada tamat umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Penyusutan tahunan =
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Jika pada tamat periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00



  • Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi alasannya yaitu tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diharapkan dengan dua cara sebagai berikut.

1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada ketika pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada tamat periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.

Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada ketika terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Pada tamat periode dilakukan adaptasi dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:




Dengan sumbangan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006.




2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada ketika pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada rujukan di atas maka pada ketika pembayaran dibuatlah jurnal adaptasi ibarat berikut.




Analisis dilakukan dengan menggunakan sumbangan garis waktu sebagai berikut:




Karena pada ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi yaitu nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00

Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:




b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada tamat periode dapat diketahui dengan melaksanakan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik
pada tamat periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.




Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka
1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada ketika penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, bekerjsama sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada ketika terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan yaitu 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan rujukan di atas, maka pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal adaptasi tanggal 31 Des 2006 yaitu sebagai berikut:




Jurnal adaptasi selain berkhasiat untuk menyampaikan data keuangan yang sebenarnya, berkhasiat juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada ketika menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit aneka macam perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal ketika terjadi transaksi adalah




Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama adaptasi yaitu dengan menghapus jurnal yang salah.




Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.




Kesalahan pada rujukan di atas yaitu kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.


Sekian mengenai Jurnal Penyesuaian, semoga dapat bermanfaat.

Kertas kerja (work sheet) - Pernahkah Anda membuat kertas kerja? Apa kekerabatan kertas kerja dengan laporan keuangan? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahuinya! Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang memiliki kegunaan untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam dokumen akuntansi yang wajib dibuat.

Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:

Kertas Kerja bentuk 6 kolom




Kertas Kerja bentuk 8 kolom




Kertas kerja bentuk 10 kolom




Di antara ketiga jenis kertas kerja di atas, manakah yang menurut Anda mudah?

Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom. Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.

1. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya.
2. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
3. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo diadaptasi diperoleh dari neraca saldo yang telah diadaptasi dengan data dari jurnal penyesuaian.
4. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.
a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut:
a) saldo laba pada sisi kredit;
b) saldo rugi pada sisi debit.

Berikut ini disajikan pola kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada final periode terdapat catatan sebagai berikut.
1. Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
2. Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00

Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
2. Sewa yang telah menjadi beban adalah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
3/12 × Rp1.200.000,00 = Rp300.000,00
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
9/12 × Rp1.200.000,00 = Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.




Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja Eva Salon berikut ini!




Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada sisi neraca ini berarti Eva Salon menerima laba/ keuntungan.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.