Articles by "Operator Produksi"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Operator Produksi. Show all posts

 Operator Knitting sanggup diartikan sebagai operator atau orang yang mengoperasikan mesin ra Jobdesk Operator Knitting (Rajut Benang) di Perusahaan Textile, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Tentang Operator Knitting

Knit mempunyai arti rajut, dan knitting artinya perajutan. Operator Knitting sanggup diartikan sebagai operator atau orang yang mengoperasikan mesin rajut. Terkadang disebut juga operator rajut. Mesin rajut ialah mesin yang mengkonversi benang menjadi kain yang biasanya ada di perusahaan textile. Jenis dan tipe benang yang dirajut pun beraneka ragam, dari mulai benang Cotton, Cotton Combed, PE, Rayon, Polyester, Nylon, Filamen, dan lain lain. Tentunya dengan perbedaan jenis benang yang dipakai, kain yang dihasilkan juga berbeda beda. Dalam hal ini seorang operator rajut mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses produksi di perusahaan tekstil yang mengkhususkan produksi dalam manufaktur kain, alasannya ialah seorang operator rajut dituntut untuk menghasilkan kain yang berkualitas sehingga harus standby dalam waktu 24 jam. Untuk waktu kerjanya sendiri biasanya operator knitting atau operator rajut ini bekerja dalam waktu tiga shift. hal ini ditujukan biar mesin tidak mati dan terus memproduksi kain sehari penuh. Biasanya mesin rajut ini berukuran sedang kurang lebih 2 x 2 meter, tapi mempunyai feeder (tempat memasang benang yang tinggi, hasilnya terkadang perusahaan menentukan karyawan yang mempunyai tinggi tubuh cukup memadai untuk menjalankannya. Di Indonesia sendiri, Industri tekstil sudah sangat berkembang dengan pesat sehingga keberadaan operator knitting atau rajut senantiasa dicari.

B. Tugas Operator Knitting

Dalam kesehariannya di daerah kerja, seorang operator knitting atau operator rajut mempunyai kiprah ;

1. Cek Order / Todays Job / Tugas Hari ini

Biasanya di perusahaan tekstil, seorang operator rajut menghandle tiga hingga empat mesin rajut. Dan terkadap setip mesin rajut yang ia jaga mempunyai kiprah untuk merajut benang dengan jenis yang berbeda. Karena hal ini, seorang operator rajut harus melihat terlebih dahulu kiprah harian yang biasanya diberikan oleh leader produksi, atau disampaikan pada ketika briefing sebelum kerja dimulai. Disini sanggup dilihat benang apa yang akan dirajut, di mesin nomor berapa, targetnya berapa banyak dan berapa lama, serta hal hal lain yang sangat penting sebelum kerja seorang operator dimulai.


2. Membuat Permintaan Benang

Setelah mendapat isu terkait apa yang akan diproduksi, seorang operator knitting harus menciptakan seruan benang terhadap bab gudang. Tidak selalu harus alasannya ialah terkadang operator yang masuk shift 2 atau 3 hanya tinggal melanjutkan produksi dari shift satu. tapi terkadang kalau ada order baru, seorang operator knitting diwajibkan untuk melaksanakan seruan benang terhadap gudang sesuai dengan jumlah order pada mesin yang ia pegang. Dalam hal ini, operator benang tinggal menghubungi Bagian gudang yang biasanya dipegang oleh Checker Gudang dalam hal supply ke produksi.

3. Melakukan Pemasangan Benang Pada Feeder

Setelah benang dikirim oleh bab gudang ke produksi dan di cek kualitas serta kuantitasnya, Operator knitting atau operator rajut kemudian memasang benang benang tersebut ke mesin. Tempat memasang benang di mesin rajut disebut feeder. Satu mesin biasanya berisi 72 feeder. Tapi untuk mesin yang berukuran besar, ada juga yang 120 feeder. Masing-masing ujung benang ini kemudian disambung ke mesin dan mesin pun siap untuk dijalankan.

4. Melakukan proses perajutan dan mencapai target

Setelah semua benang dipasang dan mesin dinyalakan, kemudian operator knitting atau rajut menjalankan mesin tersebut dan menjaganya untuk memastikan tidak ada benang yang putus atau kusut. alasannya ialah kalau kusut atau putus akan mempengaruhi kualitas kain yang dihasilkan. Pada ketika menjalankan mesin, seorang operator knitting sanggup menyesuaikan kecepatan rajut mesin dengan sasaran yang direncanakan oleh perusahaan. Jika targetnya urgent, maka kecepatan dari mesin juga harus ditingkatkan dan ini artinya seorang operator harus ekstra hati-hati untuk menghindari gagal produksi alasannya ialah terkadang pada ketika mesin berjalan dalam kecepatan tinggi, sangat sulit untuk melihat benang yang kusut atau putus.

5. Melakukan Pemotongan dan Penimbangan Kain

Kain yang dihasilkan dari mesin akan berbentuk lembaran besar berukuran lebar kurang lebih 2 hingga 3 meter. Seorang operator kain harus memotong kain tersebut sesuai dengan ukuran standar perusahaan untuk satu roll kain. Biasanya satu roll kain mempunyai berat antara 20 - 30 kilogram sesuai dengan permintaan. Setelah dipotong kemudian kain ditimbang dan dituliskan dalam laporan produksi untuk kemudian dikirim ke bab Quality Control.

C. Tanggung Jawab Operator Knitting / Operator Rajut

1. Memastikan Order yang ditugaskan terealisasi dengan baik
2. Memastikan Material (benang) yang diminta dari gudang tersedia dengan sempurna waktu biar tidak mengurangi efektifitas dan efisiensi produksi
3. Memastikan Target yang ditentukan perusahaan tercapai
4. Memaksimalkan produksi kain sesuai dengan seruan perusahaan
5. Memastikan lingkungan kerja dan mesin produksi selalu dalam keadaan higienis dan terawat.


D. Kualifikasi Operator Rajut

Untuk menjadi Operator di perusahaan tekstil ataupun perusahaan lainnya. Biasanya secara umum perusahaan meminta kandidat dengan pendidikan minimal SMA/SMK sederajat dan umur berada di kisaran 18 - 25 tahun. Dibutuhkan fisik yang berpengaruh untuk menjadi operator knitting atau rajut alasannya ialah pekerjaannya lebih banyak bangkit di banding duduk. selain itu orang yang teliti dan mempunyai penglihatan yang elok juga cocok untuk kandidat operator knitting ini. Sedangkan untuk tinggi badan, dikarenakan mesin produksi knitting cukup tinggi, akan sangat menguntungkan kalau anda mempunyai tinggi tubuh minimal 165 cm.


D. Perusahaan Terkait Operator Knitting/Rajut

Berikut ini beberapa perusahaan yang mempekerjakan bab operator rajut di line produksinya ;
1. PT. Asietex SInar Indopratama
2. PT. GISTEX
3. PT. Wintextile
4. PT. Deslee Clama
5. PT. Elegant Textile
6. Dan lain-lain.

Berikut itulah isu terkait Jobdesk, kiprah dan tanggung jawab operator knitting atau operator rajut di perusahaan tekstile. Jika dirasa artikel ini bermanfaat, silakan disahare, kalau terdapat kesalahan atau kekurangan, silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

 Gudang yaitu pecahan divisi produksi dan merupakan salah satu elemen penting dalam terlak Jobdesk Operator Gudang Jadi, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Sekilas Tentang Operator Gudang

Gudang yaitu pecahan divisi produksi dan merupakan salah satu elemen penting dalam terealisasi dengan baiknya proses produksi di suatu perusahaan. Dalam hal ini salah satu posisi penting yang ada di pecahan gudang yaitu operator gudang. operatao berasal dari bahasa inggris, yaitu operate, yang artinya mengoperasikan, dalam hal ini operator mempunyai arti seseorang yang mengoperasikan, maka dari itu, operator gudang sanggup dianggap sebagai seseorang, atau sekumpulan orang yang mengoperasikan kinerja di gudang. tapi sebab di gudang tidak ada mesin produksi, melainkan hanya stok barang, maka dari itu, terdapat sedikit perbedaan atara operator gudang dengan operator produksi. 


B. Tugas Operator Gudang Jadi

Dalam kesehariannya seorang operator gudang mempunyai kiprah tugas sebagai berikut.


1. Briefing Pagi

Briefing pagi (meeting pagi) dilakukan biar operator mengetahui perencanaan kerja untuk hari tersebut, hal ini bertujuan biar tidak terjadi kesalahan dalam proses kerja apabila semua operator telah mengtahui tugas-tugas yang harus dilakukan pada hari itu.

2. Receiving

Bagian Operator Receiving di gudang bertugas mendapatkan barang datang/barang masuk ke gudang. barang ini sanggup berasal dari mana saja, sanggup dari vendor, atau barang dari produksi yang dikembalikan

3. Stacker

Bagian stacker bertugas melaksanakan display barang serta menghapalkan nama nama item yang ada di gudang. Stacker ini mungkin mempunyai kemiripan dengan posisi merchandise di perusahaan retail. Tapi jikalau di manufaktur, bisanya posisi ini ada di perusahaan garment/fast moving goods..

4. Picker

Picker yaitu pecahan yang bertugas mengambil barang/menyiapkan barang yang hendak dikirim atau telah dipesan oleh klien. Picker ini dalam proses kerjanya harus bekerja sama dengan pecahan stacker biar proses kerja sanggup lebih cepat, sebab pada kenyataannya, seorang stacker tentunya lebih mengetahui nama dan lokasi barang yang diharapkan oleh picker.


5. Checker

Sebagaimana namanya yang berasal dari kata check, seorang checker bertugas mendapatkan barang yang disiapkan oleh picker sebelum dikirim. Seorang checker ini dituntut untuk mempunyai ketelitian yang luar biasa sebab jikalau tidak teliti, akan terjadi kesalahan pada stok dan akan menjadikan kesulitan pada dikala dilakukan stock opname.


6. Dispatcher

Dispatcher di dalam gudang berfungsi sebagai transporter. simplenya sanggup dibilang pecahan pengiriman atau delivery. Tugas pecahan ini tentunya untuk mengirimkan barang/produk yang telah disiapkan oleh picker dan sudah di cek oleh checker.

C. Tanggung Jawab Operator di Gudang Jadi

1. Memastikan barang terjaga dengan baik
2. Memastikan barang terhitung dengan baik
3. Memastikan data di Komputer sama dengan data di fisik
4. Memastikan pengiriman sanggup hingga sempurna waktu
5. Memastikan sasaran kerja tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
6. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.

D. Kualifikasi Operator Gudang Jadi

Seorang operator gudang haruslah mempunyai fisik yang besar lengan berkuasa sebab terkadang harus lembur hingga larut malam. selain fisik yang kuat, seorang operator gudang, terutama di gudang jadi harus mempunyai ketelitian yang luar biasa sebab dituntut untuk sanggup menawarkan info yang akurat bagi admin gudang. Untuk pendidikannya, Ijazah minimal Sekolah Menengan Atas masih sanggup diterima untuk mengisi posisi ini. 

Posisi Operator gudang jadi ini diharapkan oleh hampir semua perusahaan. tapi data ini saya peroleh dari seorang karyawan perusahaan tekstil di Purwakarta, khusunya PT. Sepatu Bata yang memproduksi sendal dan sepatu dengan brand Bata.

Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

 Dalam dunia industri istilah operator sangat sering dipakai Jobdesk Operator Produksi, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Operator Produksi

Dalam dunia industri istilah operator sangat sering digunakan, tidak hanya sering dipakai saja, posisi operator ini merupakan posisi yang bisa menampung banyak pekerja alasannya ialah hampir di seluruh ranah industri, operator ialah posisi yang membutuhkan pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan seorang operator merupakan posisi yang sangat vital dalam memilih produktivitas suatu perusahaan. Bagaimana tidak, dalam memulai sebuah produksi, operator ini merupakan posisi yang menghandle semua kerja produksi (sesuai bab dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan material produksi hingga proses finishing alias penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh operator ini. Kata operator berasal dari bahasa inggris, Operate yang mempunyai arti, mengoperasikan. Operator itu sendiri bisa diartikan seseorang atau sekelompok orang yang mengoperasikan suatu alat kerja, baik berupa mesin, alat manual, maupun kendaraa. Sebenarnta kiprah operator ini berbeda beda sesuai dengan embel embel di belakang kata operator nya, misal, operator timbang, maka mungkin bisa diartikan kiprah utama dalam kesehariannya ialah melaksanakan proses timbang, begitu pula dengan posisi operator yang lain. Tapi dalam postingan kali ini akan dibahas secara umum saja kiprah operator produksi secara keseluruhan.

B. Tugas Operator Produksi

Dalam segala industri seorang operator produksi mempunyai kiprah yang sama meskipun secara spesifik cara kerja nya yang berbeda, untuk lebih jelasnya silakan dilihat urutannya di bawah ini ;

1. Briefing

Setiap akan memulai kerja, seorang operator diwajibkan untuk mengikuti briefing yang akan dipimpin oleh leader produksi. Karenanya jikalau seorang operator masuk jam 8 pagi, biasanya perusahaan mengharapkan durunya tiba 30 menit sebelumnya untuk mengikuti briefing yang bisa dibilang wajib. Hal ini dikarenakan, dalam briefing ini biasanya dibahas rencana kerja hari tersebut, target, dan review dari kerja dihari sebelumnya. Rencana kerja yang dibahas biasanya meliputi pembagian pekerjaan, pembagian mesin jaga, pembagian sasaran kerja dan lain lain. Di sebagian industri, pada dikala yang bersamaan di beberapa perusahaan biasanya juga diinformasikan isu penting lainnya yang masih berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan. Briefing biasanya ditutup dengan doa bersama.

2. Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya

Setelah dilakukan briefing, seorang operator akan memulai pekerjaannya sesuai bidangnya masing masing, misal, seorang operator mesin akan mulai menyalakan mesinnya dan bekerja sesuai perkerjaannya, begitupula seorang operator jahit ia akan mulai menyalakan mesin jahitnya sesuai dengan bagiannya. Dari awal kerja ini seorang operator sudah mulai menyalakan mesin sesuai dengan sasaran yang diberikan kepadanya. Tentu saja aspek yang harus diperhatikan ialah kecepatan mesinnya, alasannya ialah kecepatan operasi sebuah mesin berbanding lurus dengan kuantitas atau jumlah produksi yang dihasilkan.

3. Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure)

Dalam bekerja, seringkali seorang operator tidak memperhatikan SOP (Standar Operational Procedure) yang sudah ditentukan perusahaan, SOP ini bahwasanya sangat penting alasannya ialah mencakup 

a. Pemeliharaan media kerja
Dengan mengikuti SOP yang ditentukan perusahaan, maka tata cara seorang operator dalam menjalankan mesin dan atau media kerja lainnya tidak akan asal asalan dan sesuai dengan prosedyr yang seharusnya. Misal, jikalau seharusnya pada dikala mengganti gear sebuah mesin harus dilumasi oli dulu dan seorang operator mengikutinya, Hal ini tentunya akan menciptakan mesin lebih infinit dibanding tidak memakai pelumas, padahal meskipun tidak pakai pelumas, mesin akan tetap jalan dan bisa beroprasi, tapi kemungkinan akan lebih cepat rusak.

b. Efisiensi material produksi
Jika mesin lancar dan tidak ada kendala, kemungkinan material atau materi produksi yang dipakai akan lebih efisien. Tapi jikalau tidak mengikuti SOP dan terjadi kerusakan mesin, kemungkinan material yang sudah dijalankan ialah 50:50, bisa dipakai atau bisa saja terbuang alasannya ialah kualitasnya jadi buruk.

c. Kualitas produksi yang dihasilkan
Dengan mengikuti SOP yang ditentukan perusahaan pada dikala bekerja, seorang operator tentu akan bisa menghasilkan produksi yang berkualitas sehingga lebih efektif dan efisien baginya dalam memenuhi target.

d. Keamanan (safety) bagi operator itu sendiri
Dengan mengikuti SOP yang ditenyikan perusahaan, seorang operator telah menjaga keselamatan difinya sendiri. Tidak bisa dipungkiri, SOP itu sendiri bahwasanya dibentuk untuk mengutamakan keselamatan pekerja.

4. Bekerja sesuai target

Perusahaan menerapkan sasaran kepada operator atau line produksi alasannya ialah berkaitan dengan deadline yang diminta oleh klien. Sebagai operator, tentunya harus berusaha untuk memenuhi sasaran produksi tersebut demi menjaga dapat dipercaya perusahaan.

5. Memberikan Informasi pada dikala pergantian shift

Sebagian perusahaan menerapkan bagan shift pada karyawannya demi mencapai sasaran produksi. Satu hari biasanya dibagi menjadi tiga shift dengan masing masing jam kerja 8 jam dipotong satu jam untuk istirahat. Kaprikornus jikalau shift pagi masuk jam 8.00 hingga jam 16.00, shift siang masuk jam 16.00 hingga jam 12 malam dan shift malam masuk jam 12 malam hingga jam 8.00 pagi. Pada dikala pergantian shift ini seorang operator harus memperlihatkan isu selengkap lengkapnya pada shift selanjutnya terkait order yang dijalankan, perubahan rencana kerja, target, kendala, dan lain lain.

6. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja

Dalam bekerja, seorang operator haruslah menjaga dan memelihara lingkungan kerja nya yang meliputi, peralatan produksi, material mentah, sparepart, kebersihan mesin dan line, dan lain lain.

7. Membuat Laporan

Seperti hal wajib, seorang operator apapun di dunia industri haruslah menciptakan laporan dari kinerja yang ia lakukan sebagai materi analisa bagi leader produksi dan sebagai laporan untuk akunting produksi nantinya. Biasanya dalam laporan ini berisikan,
1. Kuantitas produksi yang dicapai
2. Jenis produk yang dihasilkan
3. Jam lembur
4. Keterangan pemanis lainnya

C. Tanggung Jawab Operator Produksi

1. Memastikan kinerjanya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai hasil briefing pagi
2. Memastikan segala sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure)
3. Memastikan sasaran yang ditentukan perusahaan tercapai dengan baik
4. Memastikan lingkungan kerja terjaga kerapihan dan kebersihannya
5. Memastikan shift selanjutnya memahami kiprah yang disampaikan dikala briefing
6. Menjaga Safety
7. Memastikan Laporan kerja dibentuk sebagai materi pertanggung balasan nantinya

D. Kualifikasi Operator Produksi

Sebuah perusahaan biasanya mencari kandidat operator produksi dengan kualifikasi pendidikan minimal SMU atau Sekolah Menengah kejuruan sederajat. Tapi biasanya Sekolah Menengah kejuruan lebih diminati. Hal ini biasanya dikarenakan lulusan Sekolah Menengah kejuruan lebih kompatible untuk bekerja alasannya ialah memang dipersiapkan untuk menjadi engineer. Berbeda dengan lulusan Sekolah Menengan Atas yang lebih cenderung ke administratif. Tapi ada juga beberapa perusahaan yang masih mendapatkan lulusan SD-SMP (biasanya garment). Dari segi pengalaman ada di kisaran 0 hingga 1 tahun pengalaman kerja. Kaprikornus bisa dibilang fresh graduate atau lulusan gres dengan pengalaman minim bisa bekerja menjadi operator produksi. Untuk tinggi tubuh biasanya perisahaan mematok 165 cm untuk tinggi tubuh laki-laki dan 150 cm untuk tinggi tubuh perempuan meskipun ada juga perusahaan yang tidak mempermasalahkan tinggi tubuh untuk menjafi operator di perusahaannya.

E. Kemampuan Khusus

Seorang operator produksi biasanya dibutuhkan untuk mempunyai kemampuan sebagai berikut ;
1. Memiliki ketahan fisik yang baik
2. Tidak buta warna
3. Mampu bekerja dengan target
4. Mampu berada dalam tekanan
5. Mampu bekerja dalam tim
6. Memiliki inisiatif 
7. Bersedia bekerja secara shift

Berikut itulah jobdesk, kiprah dan tanggung jawab seorang operator produksi di perusahaan industri dan manufaktur. Untuk melihat jenis jenis operator produksi lainnya bisa dilihat di Jenis-jenis Operator Produksi. Jika diras artikel ini bermanfaat silakan di share, jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

 Operator QC yaitu serpihan yang menangani pengelolaan kualitas dalam suatu proses produksi Jobdesk Operator QC di Manufaktur, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Operator QC di Manufaktur

Operator QC yaitu serpihan yang menangani pengelolaan kualitas dalam suatu proses produksi di perusahaan manufaktur. Secara bahasa QC yaitu akronim dari Quality Control yang mempunyai arti kontrol kualitas atau pengelolaan kualitas. Dalam hal ini harus dipahami dulu perbedaan antara Quality Control dengan Quality Assurance (Penjaminan kualitas). Quality assurance lebih cenderung ke bentuk akreditasi terhadap suatu produk bahwa produk tersebut terjamin secara kualitas, sedang Quality Control lebih ke bagaimana proses produksi suatu barang sanggup menghasilkan kualitas produk yang sanggup lolos di Quality Assurance. Tapi lantaran terkadang banyak hal yang terlalu merumitkan, perusahaan manufaktur seringkali menyatukan kedua kiprah ini menjadi kiprah satu orang, yaitu Operator Quality Control. Karenanya dalam pembahasan kiprah dan tanggung jawab operator qc ini akan ada beberapa kiprah qa (quality assurance) yang dimasukkan. Untuk lebih lengkapnya silakan lanjut ke paragraf selanjutnya.


B. Tugas Operator Quality Control

Dalam kesehariannya seorang operator QC diharuskan melaksanakan hal-hal yang tentunya sangat teliti dan penuh tanggung jawab ibarat ;

1. Briefing 

Briefing atau meeting pagi yaitu sebuah keharusan di dunia industri, terutama untuk para pekerja yang bekerja di line produksi yang tentunya menjadi titik awal produksi suatu perusahaan. Dalam briefing pagi, biasanya akan dibahas schedule kerja hari tersebut, review dari shift sebelumnya dan info penting lain terkait urusan kerja pada hari tersebut. Karenanya jikalau seorang operator tidak menghadiri briefing pagi, tentunya ia akan kebingungan lantaran ia tidak mengetahui secara lengkap info terkait pekerjaan hari tersebut. Dalam hal ini operator QC (Quality Control) juga mempunyai kans yang sama lantaran mereka merupakan salah satu serpihan dari line produksi yang bertanggung jawab dalam kualitas dan kuantitas produksi. Dalam hal ini, perusahaan terkadang hanya menyebut operator QC sebagai operator produksi juga dikarenakan kesamaan mereka di line produksi. Tapi ada juga beberapa perusahaan yang memang membedakan secara signifikan antara operator produksi dengan operator QC meskipun pada kenyataannya, kiprah mereka selintas memang terlihat sama.

2. Melihat Task Schedule

Setelah melaksanakan briefing pagi, Operator Quality Control pribadi berkumpul dengan sub leader QC, atau leader QC untuk meminta WPS (work planning sheets). Istilah perusahaan berbeda beda dalam menamai WPS ini, ada yang dinamai Plan Sheets saja, ada Agenda Kerja, ada Task Schedule, dan lain lain. Tapi pada dasarnya sama saja lantaran di dalam WPS ini berisikan kegiatan kerja yang harus dilakukan oleh operator QC pada hari itu. Dari WPS ini operator QC sanggup melihat poin poin ibarat ;

a. Target
Target apa saja yang harus tercapai pada hari itu.

b. Material
Produk apa saja yang harus dicek pada hari tersebut, mana yang harus didahulukan, mana yang tidak harus didahulukan, mana yang tidak lolos, mana yang lolos, mana yang audah di cek, mana yang belum di cek, dan lain lain.

c. Kendala
Selain dua hal di atas, dari WPS ini seorang operator QC sanggup menemukan apa saja hambatan dari pengecekan hasil produksi sebelumnya.

3. Melakukan pengecekan hasil produksi

Setelah selesai dengan dua poin penting di atas, kiprah operator QC selanjutnya berlanjut pada kiprah mereka yang paling utama yaitu melaksanakan pengecekan terhadap hasil produksi. Tentunya anda tahu bahwa hasil produksi disini sanggup berbeda beda tergantung bidang perjuangan dari perusahaan masing masing, ada yang memproduksi sparepart, kendaraan, elektronik, kain, gerabah, dan lain lain. Lepas dari jenis produksi perusahaan, intisari dari kiprah operator QC ini yaitu melaksanakan pengecekan secara menyeluruh dan mendetail terhadap hasil produksi ini. Bagaimana cara mengeceknya? Anda tidak usah khawatir akan ketidaktahuan, lantaran setiap perusahaan akan mempunyai standarisasi masing masing. Standarisasi ini biasanya dibukukan atau setidaknya dibentuk semacam poster di sekitar daerah anda bekerja. Dengan mengacu pada standarisasi dari perusahaan ini anda sanggup memilih mana yang lolos dan mana yang tidak. 

4. Menyortir hasil produksi yang lolos dengan yang tidak lolos

Setelah melaksanakan pengecekan secara menyeluruh dan mendetail terhadap hasil produksi, selanjutnya operator QC harus melaksanakan penyortiran terhadap material hasil produksi yang telah dicek, jadi disini anda akan menemukan tiga jalur atau tiga daerah untuk menyimpan hasil sortir
- Jalur pertama yaitu jalur untuk material atau hasil produksi yang lolos
- Jalur kedua yaitu jalir untuk hasil produksi yang tidak lolos dengan kegagalan dibawah 50%, dalam artian, produk ini sanggup diperbaiki dalam waktu yang singkat.
- Jalur ketiga yaitu jalur untuk material dan hasil produksi yang kegagalannya diatas 50%, sanggup dikatakan harus di daur ulang, atau mungkin bila diperbaiki akan memakan waktu yang sangat lama. Dalam pembagian jalur atau daerah ini tentunya anda harus sanggup memastikan bahwa anda benar benar mengikuti SOP (Standard Operational Procedure) alias standarisasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk barang barang yang bersifat ambigu atau anda ragu akan kerusakannya, akan lebih baik jikalau anda mengambil kemungkinan terburukbdari produk tersebut. Kaprikornus jangan ambil resiko dan mengorbankan karir anda hanya lantaran sebuah kesalahan kecil atas nama kemungkinan atau perasaan anda.

5. Menemukan kesalahan atau penyebab tidak lolos secara detail

Setelah berhasil menemukan produk mana saja yang lolos dengan yang tidak lolos Quality Control, dari sini anda pastinya akan sangat paham mengenai alasannya sebab suatu produk tidak anda loloskan. Sebab alasannya ini harus anda analisa dengan baik dan jangan hingga lupa, minimal anda harus menandai atau memperlihatkan note pada setiap barang yang tidak diloloskan sebagai materi analisa dan investigasi nantinya. Tidak sembarangan lantaran terkadang hal ini menjadikan konflik dengan operator produksi yang memproduksi barang yang tidak anda loloskan jikalau anda tidak tahu secara mendetail penyebab barang tersebut tidak anda loloskan.

6. Menemukan solusi untuk produk yang gagal

Tidak hanya menemukan cacat atau kesalahan dari suatu hasil produksi, operator QC juga harus memperlihatkan solusi kepada operator produksi terkait kesalahan yang mengakibatkan hasil produksi menjadi cacat atau tidak lolos. Hal ini juga merupakan salah satu kiprah dari operatot QC ini. Demi efisiensi dan efektifitas kerja di line produksi, kerjasama dan koordinasi yang baik sangat diharapkan untuk mencapai sasaran produksi yang ditentukan perusahaan.

7. Membuat laporan kerja

Setelah semua kiprah terealisasi dengan baik, kiprah operator QC selanjutnya yaitu sama dengan operator produksi yaitu menciptakan dan menyusun laporan kinerja sebagai materi pertanggungjawaban nantinya. Laporan ini berisikan sasaran yang dicapai dan info penting lainnya terkait kondisi produksi, agenda, kendala, dan lain lain.

8. Berkoordinasi antar shift

Tugas operator QC yang terakhir yaitu melaksanakan koordinasi dengan shift lain terkait pekerjaan yang telah dilakukan dan info lainnya. Kordinasi antar shift ini sangat penting untuk dilakukan lantaran akan menghasilkan efisiensi kerja.

C. Tanggung Jawab Operator QC di Manufaktur

1. Memastikan kinerja sesuai WPS (work plan sheet)
2. Memastikan barang hasil produksi di cek dengan baik
3. Memastikan barang yang tidak lolos cek diketahui kesalahan dan cara menanggulangi nya
4. Memastikan koordinasi dengan shift lain terealisasi dengan baik
5. Memastikan laporan kerja dibentuk sempurna waktu
6. Memastikan sasaran produksi tercapai dengan maksimal
7. Menjaga nama baik perusahaan

D. Kualifikasi Operator QC di Manufaktur

Untuk menjadi operator QC di manufaktur biasanya diharapkan kandidat dengan pendidikan minimal diploma 3 atau D3, tapi tak jarang perusahaan hanya mematok pendidikan Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan untuk mengisi posisi ini. Pengalaman minimal 1 tahun di bidang yang sama akan sangat membantu untuk anda yang berencana mengisi posisi sebagai operator QC.

E. Keahlian Khusus

Untuk menjadi seorang operator QC biasanya diharapkan kandidat yang teliti dan mempunyai pengetahuan mengenai produk yang di cek. Selain itu fokus yang tinggi dan daya tahan badan yang besar lengan berkuasa juga sangat diharapkan untuk mengisi posisi ini.

Berikut itulah jobdesk, kiprah dan tanggung jawab operator QC yang sanggup kami jelaskan, jikalau dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan, silahkan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

 Bagi anda yang gres mencoba melamar pekerjaan Jobdesk Operator Dyeing, Tugas dan Tanggung Jawab

Mengenal Departemen Dyeing

Bagi anda yang gres mencoba melamar pekerjaan, salah satu pekerjaan yang sangat potensial untuk anda coba lamar ialah operator dyeing. Tahukah anda apa itu operator dyeing? Operator Dyeing ialah orang yang bekerja di penggalan dyeing yang ada di perusahaan tekstil biasanya. penggalan dyeing ini sendiri biasanya ialah penggalan pewarnaan. Baik itu pewarnaan kain ataupun pewarnaan benang. Bagian Dyeing ini sendiri terbagi menjadi beberapa sub penggalan yang tidak kalah penting dibandingkan penggalan lain dan masing masing penggalan saling bersinergis dengan penggalan lainnya menyerupai diantaranya ialah di bawah ini:

  1. Bagian Laboratorium Warna
  2. Bagian Obat/Chemical
  3. Bagian Celup
  4. Bagian Coating
  5. Bagian Stenter
Makara jikalau anda melamar pada penggalan operator dyeing, maka ada beberapa kemungkinan posisi yang akan anda isi diantara ke - 5 posisi di atas.

Di perusahaan tekstil sendiri, penggalan dyeing merupakan salah satu penggalan yang sangat vital dan tidak sanggup dikesampingkan. Posisinya begitu penting hasilnya orang yang mengisi penggalan dyeing ini sendiri ialah orang orang yang sudah berpengalaman biasanya.

Tugas Operator Dyeing

Jika kita mengesampingkan beberapa sub penggalan yang ada di dalam departemen dyeing, maka kiprah seorang operator dyeing sanggup dikategorikan sebagai berikut di setiap harinya.

1. Melakukan Meeting Pagi dan Serah Terima Shift

Pada setiap kedatangannya, semua operator di penggalan dyeing akan melaksanakan meeting dan setelahnya mereka melaksanakan change shift atau serah terima shift. Pastinya anda tahu bahwa operator dyeing bekerja dalam sistem shift. Biasanya 3 shift dalam satu hari dengan waktu 8 jam per shift, tapi ada juga yang dua shift dalam satu hari dengan waktu 12 jam per shift. masing masing shift biasanya mempunyai job yang sama dengan shift lainnya dan shift lain akan melanjutkan kinerja dari shift sebelumnya. inilah yang dimaksud dengan change shift atau serah terima shift. Sedangkan meeting pagi disini bertujuan untuk membahas mengenai sasaran dan pekerjaan pada hari tersebut. Biasanya meeting dilakukan sebelum shift dimulai. hasilnya setiap operator harus tiba sebelum jam kerja dimulai.

2. Melihat WPS (Work Plan Sheet)

Work Plan Sheet atau biasa disingkat WPS ialah lembaran kertas yang berisikan job pada hari tersebut. Anda harus memulai pekerjaan dengan melihat WPS ini di setiap harinya. Perlu anda tahu, setiap perusahaan menciptakan istilah yang berbeda beda mengenai WPS ini. Ada yang menyebutnya rencana kerja (RK), Pekerjaan Harian (PH), dan lain lain. Makara anda jangan terlalu kaku dengan istilah istilah menyerupai ini sebab seringkali istilah menyerupai ini hanya menciptakan galau saja. Di dalam WPS ini biasanya terdapat pemberitahuan dri PPIC perihal berapa order (target) yang harus tercapai pada hari tersebut, berapa usang order tersebut akan dilaksanakan, Berapa jumlah materi yang diperlukan dan jenis bahannya apa saja, dan lain lain. Anda hanya perlu membacanya dan memastikan kalau WPS tersebut terealisasi dengan baik.

3. Menyiapkan Bahan Bahan Yang Dibutuhkan Dalam Proses Dyeing

Selanjutnya anda harus menyiapkan materi bahan yang diperlukan dalam proses dyeing yang sudah terlampir di dalm WPS. Barang barang ini sanggup anda dapatkan di gudang, tentunya ada mekanisme untuk mendapatkannya dan mekanisme ini harus diadaptasi dengan kebijakan perusahaan daerah anda bekerja. Tapi secara umum, materi bahan yang diperlukan dalam proses dyeing ialah :

a. Formula Warna
Formula warna ini sanggup anda dapatkan dari Laboratorium Warna dengan berkoordinasi pada operator Matching Color. Formula warna ini harus anda aplikasikan pada mesin dyeing yang dipakai dan anda sanggup mendapat materi bahan untuk formula yang diperlukan di gudang obat pada masing masing divisi dyeing.

b. Raw Material
Bahan kedua yang diperlukan dan harus anda dapatkan pada hari tersebut ialah Raw Material atau materi mentah. dalam hal ini materi mentah yang diperlukan berbeda beda sesuia dengan WPS yang berlaku. Jika yang akan dicelup ialah benang, maka anda harus mencari benar yang diminta dan jikalau yang diperlukan ialah kain, maka anda harus menemukan kain yang diminta. di beberapa perusahaan, ada penggalan pengatur benang dan kain menyerupai ini sehingga operator hanya tinggal melaksanakan pencelupan saja.

c. Pallet
Pallet ini harus anda sediakan sebelum proses selesai sebab materi bahan yang sudah dicelup nantinya akan disimpan di atas pallet sebelum di bawa ke penggalan lainnya.

4. Proses Pencelupan

Proses pencelupan merupakan proses pamungkas di dalam proses dyeing ini. Artinya, proses ini merupakan proses utama yang menjadi kewajiban departemen dyeing. Dalam proses ini formula warna akan dimasukkan ke dalam mesin celup bersama dengan air dan cairan kimia lainnya. kemudian operator produksi atau operator dyeing akan memasukkan materi yang akan di celup sesuai dengan mekanisme yang diberlakukan perusahaan.

Perlu anda ketahui, dalam departemen dyeing ini ada dua jenis mesin celup yakni mesin celup kain dan mesin celup benang. Jika anda masuk ke penggalan celup kain, maka anda akan menemukan mesin berukuran ekstra besar dengan beberapa bak dal roll. Kolam inilah yang menjadi daerah mencelup kain kain tersebut. Sedangkan untuk mesin celup benang, ukurannya lebih kecil dan biasanya mempunyai feeder atau daerah manggantungkan cones (gulungan benang).

5. Proses Clearing

Setelah benang atau kain selesai di celup, proses selanjutnya yang akan dilakukan oleh seorang operator dyeing ialah proses clearing yakni proses permbersihan senyawa kimia dari kain atau benang yang sudah dicelup. Ada cairan khusus yang dipakai untuk proses ini.

6. Proses Coating

Secara umum, proses coating ini tidak selalu dikaukan. proses coaling ialah proses laminasi untuk menciptakan kain menjadi anti air menyerupai contohnya kain jas hujan atau kain payung. Tidak semua kain membutuhkan proses coating menyerupai ini. tapi mungkin akan bermanfaat jikalau anda tahu bahwa proses coating ini biasanya disatukan di departemen dyeing pada perusahaan tekstil meskipun tidak semua melakukannya. ada juga yang mengakibatkan departemen coating sebagai departemen yang independen.

7. Proses Stenter

Tugas operator dyeing selanjutnya ialah melaksanakan proses stenter. Proses stenter merupakan proses yang terakhir di dalam departemen dyeing. Mungkin terdengar keren dalam istilah stenter. tapi perlu anda tahu kalau proses stenter ini tidak ubahnya menyerupai proses setrika saja. hanya saja mesin yang dipakai tidak menyerupai setrika rumahan pada umumnya.

Itulah beberapa proses yang menjadi kiprah dari seorang operator dyeing yang mungkin sedang anda coba untuk lamar.

Tanggung Jawab Operator Dyeing

Jika kiprah operator dyeing sudah ada pahami dengan baik, pastinya anda harus melanjutkan ke tanggung jawab apa yang harus anda emband dikala menjabat posisi ini. Silakan cek list di bawah ini :

1. Memastikan formula warna untuk pencelupan yang dibentuk sesuai dengan undangan dari klien.
2. Memastikan proses celup berjalan dengan lancar
3. Memastikan sasaran kerja tercapai dengan baik
4. Memastikan Kualitas dan kebersihan produksi terjaga dengan baik
5. Memastikan kebersihan lingkungan kerja dan peralatannya terjaga da terawat dengan baik.

Kualifikasi Operator Dyeing

Bagi anda yang sedang mencari pekerjaan sebagai opeartor dyeing, kualifikasi yang diperlukan dari posisi ini tidak terlalu tinggi. dari segi pendidikan mungkin ijazah minimal Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan masih sanggup diterima. Dan sebab mesin dyeing mempunyai tinggi yang lumayan, tinggi tubuh minimal 165 juga akan diperlukan untuk mengisi posisi ini. Lebih jauh pengalaman di bidang yang sama juga akan sangat bermanfaat untuk kelancaran anda dalam melamar posisi ini. Kecuali untuk beberapa penggalan menyerupai contohnya operator laboratorium warna dan operator gudang obat, biasanya diperlukan seseorang dengan ijazah Sarjana analisa kimia atau ijazah Sekolah Menengan Atas dengan pengalaman tidak kurang dari 5 tahun.

Kualifikasi Tambahan

Di bebreapa perusahaan, mungkin sebab sistem kerja yang tidak general shift, perusahaan biasanya akan mematok kandidat yang mempunyai daya tahan tubuh yang bagus, tidak berkacamata, dan tidak mempunyai penyakit kelainan kulit atau alergi.

Inilah beberapa informasi yang sanggup kami sampaikan. Jika bermanfaat silakan di share, tapi jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.