Articles by "IFRS"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label IFRS. Show all posts

Adopsi IFRS dan perubahaan dari GAAP ke IFRS is now a global phenomenon that is rapidly ga Apakah Kita Siap Adopsi IFRS?Adopsi IFRS dan perubahaan dari GAAP ke IFRS is now a global phenomenon that is rapidly gathering pace. Australia, Russia, the entire European Union, several countries in the Middle East and Africa, and others have decided on a wholesale, mandatory change to IFRS, while the US, South Africa, Singapore and Malaysia, to name but a few, are committed to local standards’ convergence with the international benchmark. Bagaimana dengan Indonesia, apakah kita akan confergence ke IFRS?, Or committed to our PSAK standard? plus simply "belum tahu"? It might be tempting to think “we can wait until IFRS are finalized”, but when will that be? The standards are always evolving, but the information requirements will remain the same and external pressures are climbing? Artikel yang sama juga saya post di situs yang gres dengan judul: Are We Ready For IFRS (Apakah Kita Siap dengan IFRS).


Perubahan Lingkungan Pelaporan Keuangan

Technology informasi yang berkembang pesat telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan secara dramatis, mengurangi batasan jarak fisik dan bisa menciptakan informasi menjadi tersedia di seluruh dunia hanya dengan sekali pencet tombol (enter) dari sebuah computer di tengah perkebunan di desa terpencil. Kemajuan ini membawa jutaan investor (jika tidak milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Antusiasnya para investor tidak terhalangi oleh batasan negara, misalnya: Investor dari Amerika bisa dengan gampang ber-investasi di Eropa atau di Singapore atau bahkan di Indonesia, and vice versa.

“Information is the lifeblood of the capital markets” kata Sam DiPiazza dan Bob Eccles (PricewaterhouseCoopers CEO) pada bukunya: Building Public Trust.


Ke-efektif-an pasar dunia ini tergantung pada ke—tepat waktu—an dari informasi keuangan yang transparan, sanggup dibandingkan dan relevan. Bukan hanya investor dan analyst yang membutuhkan informasi menyerupai ini, melainkan juga diperlukan oleh stakeholder lainnya (pekerja, suppliers, customers, institusi penyedia credit, bahkan pemerintah). Mereka (stakeholders) di jaman globalisasi ini bukan hanya sekedar ingin mengetahui informasi keuangan dari satu perusahaan saja, melainkan dari banyak perusahaan (jika bisa mungkin dari semua perusahaan) dari seluruh pecahan dunia, untuk tujuan benchmarking, membandingkan antar industry vertical maupun horizontal. Benchmarking yaitu sangat crucial kalau mau competitive dalam global business di masa kini ini. Jika tidak, maka akan tergilas.

Pertanyaannya yaitu bagimana kebutuhan ini bisa terpenuhi kalau perusahaan-perusahaan masih menggunakan tata cara, bentuk dan prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-beda?, Amerika menggunakan FASB dan US GAAP, Indonesia menggunakan PSAK-nya IAI, uni eropa menggunakan IAS dan IASB.

Itulah kira-kira yang melatar belakangi gaungnya adopsi IFRS belakangan ini.


Keuntungan (kelebihan) kalau mengadopsi IFRS

Membuat perubahan ke IFRS, artinya anda sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yang akan menciptakan perusahaan (business) anda bisa dimengerti oleh global market (pasar dunia). Thus, kalau kinerja perusahaan anda memang mempunyai nilai jual yang pantas, maka poptensi trade yang dihasilkan logikanya akan lebih manis dibandingkan ketika perusahaan anda belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keuangannya. The big-5 accounting firm mostly menyampaikan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang significant dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia (global).

PricewaterhouseCoopers dalam publikasinya “Making A change To IFRS” yang gres saja saya baca, mengatakan:

Financial reporting that is not easily understood by global users is unlikely to bring new business or capital to a company. This is why so many are either voluntarily changing to IFRS, or being required to by their governments. Communicating in one language to global stakeholders enhances confidence in the business and improves finance-raising capabilities. It also allows multinational groups to apply common accounting across their subsidiaries, which can improve internal communications, and the quality of management reporting and group decision-making. At the same time, IFRS can ease acquisitions and divestments through greater certainty and consistency of accounting interpretation. In increasingly competitive markets, IFRS allows companies to benchmark themselves against their peers worldwide, and allows investors and others to compare the company’s performance with competitors globally. Those companies that do not make themselves comparable (or can’t, because national laws stand in the way) will be at a disadvantage and their ability to attract capital and create value going forward will be undermined


Apakah berubah dan mengikuti IFRS a Big Deal?

Jika anda bermaksud atau sedang berusaha beralih ke IFRS, saya ucapkan goodluck, anda bukanlah sekedar berganti hukum akuntansi (accounting rules) semata. IFRS yaitu sebuah “System Pengukuran Kinerja Baru”, a new primary GAAP yang harus di umumkan kepada semua pihak di perusahaan (organisasi) anda. Beralih ke IFRS artinya anda akan atau sedang “pola pikir pegawai accounting/keuangan dan bab lain di perusahaan anda dalam bekerja. Ini akan membutuhkan “decesive shift” dalam “strategic management” perusahaan (organisasi) anda.


PricewaterhouseCoopers:

"Transition often affects many areas, including:

[-]. Product viability
[-]. Capital Instruments
[-]. Derivatives and hedging
[-]. Employee benefits

The list goes on: fair valuations, capital allocation, leasing, segment reporting, revenue recognition, impairment reviews, deferred taxation, cash flows, disclosures, borrowing arrangements and banking covenants
".

So kesimpulannya: beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan anda, tetapi mungkin akan mengubah rujukan pikir dan cara semua element di dalam perusahaan.


IFRS Vs GAAP; Principles—based Vs Rules

Although there has been much conjecture about the need to teach IFRS as a "principles-based" system versus teaching U.S. GAAP as a "rules-based" system, this may be more jargon than anything. In a 2003 Sarbanes-Oxley-mandated study, the sec said neither U.S. GAAP nor IFRS can be described as one or the other. Both have aspects of each” (Susan Schott Karr, Financial Executive; Morristown).

Sementara itu Munter dari KPMG mengatakan: “the distinction between IFRS and U.S. GAAP has more to do with industry guidance (IFRS has none) and application guidance (U.S. GAAP has more)”, menyerupai di lansir oleh wordsuite .com.


Tantangan Dari Corporate ke Campus

Bagi pengusaha pada umumnya, yang menjadi materi pertimbangan apakah akan beralih ke IFRS atau tidak yaitu “Apakah implementasi IFRS akan menghasilan incremental benefit atau tidak?”. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah go international, atau yang mempunyai partner dari Uni Eropa, Australia dan Russia dan beberapa Middle East countries, tentu sudah tidak punya pilihan lain selain “mau tidak mau harus mulai berusaha menerapkan IFRS” dalam pelaporan keuangannya kalau masih mau berpartner dengan mereka..

Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari GAAP (atau PSAK atau lainnya) ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi para pekerja accounting.

Saya sendiri sudah melihat faktanya, sudah begitu banyak e-mail masuk dari pengunjung blog ini yang menanyakan, apakah saya mempunyai buku ketentuan-ketentuan IFRS. Rekan-rekan yang bekerja di representative office atau subsidiary perusahaan absurd mulai dituntut untuk mengetahui dan bisa menciptakan laporan keuangan ber-standard IFRS. Mereka begitu desparately untuk sanggup mempelajari ketentuan IFRS, hingga mereka rela untuk membeli e-book khusus hukum IFRS, sebuah tuntutan yang lebih mendesak dari apapun untuk ketika ini. Penguasaan ketentuan IFRS yaitu the only tool yang bisa menyelamatkan career-nya yang terancam.

Ketika saya mulai membuka category “Accounting Job Vacancies” di blog saya yang gres “Accounting, Financial, Taxation (baru)“ sudah ada perusahaan yang mensyaratkan “IFRS capability”. Wow! Mungkin saya yang ketinggalan dalam hal ini. Itulah yang mendorong saya untuk mendedikasikan waktu simpulan pekan saya kemarin untuk khusus mengumpulkan informasi perkembangan IFRS. MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation.

Okay, tampaknya rekan-rekan yang sedang giat-giatnya, berusaha keras untuk mengumpulan informasi, mau tidak mau harus ikut mengikuti workshop-workshop atau courses atau ceminar yang diselenggarakan oleh “the big 5 accounting firms”, termasuk membeli buku maupun e-book IFRS. Tidak ada cara lain, alasannya yaitu memang itulah satu-satunya short-cut yang tersedia ketika ini untuk cepat bisa memahami dan menguasai ketentuan IFRS.

The next questions are:

[1]. Apakah calon-calon “accountancy bachelor degree” di Indonesia yang akan graduate setiap tahun, yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan ribu per tahun ini harus mengikuti jejak pendahulunya, yaitu harus berusaha keras compliance dengan IFRS sehabis bekerja? Atau;

[2]. Apakah kalangan akademisi accounting kita di Indonesia (guru SMEA, dosen dan guru besar akuntansi) sudah siap mengganti: kurikulum, buku literature, syllabi dan bahan/alat didik accounting lainnya?

[3]. Apakah para penyelenggara: accounting short-course, computer akuntansi, pendalaman profesi akuntansi (PPAk), penyelenggara USAP siap akan perubahan ini?


Michael Cangemi (President dan CEO dari FEI) menyampaikan dalam tulisannya diMarch issue “ mengatakan: "This means that all of the GAAP books you own, everything you learned in college and in your entire career will change", semua buku mengenai GAAP yang anda miliki beserta segala sesuatu yang anda pelajari di sekolah dan career akan berubah.

Major accounting schools - the Universities of Texas, Illinois and Wisconsin - will teach IFRS”, kata Larry Rittenberg, Ph.D., Ernst & Young professor, University of Wisconsin. Hampir semua universitas yang menyelenggarakan jurusan akuntansi di semua negara bab amerika serikat telah mempunyai kelas khusus IFRS, katanya, menyerupai di lansir oleh Financial executive online.


Dari sebuah blog yang sangat ramai di U.S. sana, tetapi saya lupa mencatat nama blognya, saya membaca satu komentar yang tidak mengecewakan menggelitik. Kalau tidak salah bunyinya menyerupai ini:

Mengubah accounting curriculum bukanlah pekerjaan mudah, menyangkut banyak aspect. Apakah anda pikir para decision maker curriculum yang nota bena-nya yaitu para guru besar accounting yang sebentar lagi sudah akan memasuki masa retired (pensiun) akan bersedia menunda masa pensiunnya hingga universitas sepenuhnya IFRS ready? No way, bahkan mungkin mereka akan menentukan mempercepat masa pensiunnya! :P”.

Ada salah satu komentator lain menanggapi menyerupai ini: ”Saya seorang dosen akuntansi dari negara bab Maryland, kebetulan saya seorang guru besar, setahu saya, kami para dosen bukanlah orang yang berpikiran sempit, kami siap menunda masa pensiun, begitu kami menerima statement resmi dari bahwa FASB, SEC dan ICPA akan mengikuti IFRS”. Rupanya kalangan akademisi di United State masih ”wait and see” perilaku resmi dari institusi yang mereka anggap sebagai kiblat. Tetapi setidaknya mereka siap untuk menunda masa pensiun untuk kepentingan generasi penerus mereka.

Bagaimana dengan bapak-ibu dosen, guru besar, para tetua akuntansi, the so-called ”embahnya auditor”, para penyelenggara Pendalaman Profesi Akuntansi, penyelenggara USAP, di Indonesia yang terhormat? Apakah ada yang belum sempat membaca ketentuan-ketentuan IFRS? Apakah anda pernah berpikiran untuk pelan-pelan mulai mengganti materi didik akuntansi kita menjadi berbasis IFRS-principles walaupun mungkin masih menggunakan GAAP-rules sedikit-sedikit? :-)

By the way, kabar burungnya: hingga ketika ujian CPA yang diselenggarakan periode tarakhir, ICPA sama sekali tidak mensyaratkan ”IFRS capability”. Hmmm.....Bagaimana dengan USAP 2008 yang akan di selenggarakan awal july ini? Bagi rekan-rekan yang kebetulan ikut, mohon saya diberikan bocorannya. Terimaksih sebelumnya.

Conclusions: Berpindah dari “GAAP” ke “International Financial Reporting Standards” akan berdampak besar terhadap cara berpikir kita dalam memahami akuntansi. Mulai dari university, accounting course hingga corporate level, hendaknya dilihat sebagai tantangan bersama bagi kita semua (para pegiat accounting dan para akademisi).

Seperti saya yang sudah sekian usang berusaha keras berguru “berbahasa jawa (karena memang saya terlahir tidak berbahasa jawa)” hingga saya benar-benar bisa, tetapi tiba-tiba kini saya harus berguru "bahasa Sunda". Ya, sama-sama bahasa jawa memang, yang satu bahasa “Jawa” yang satunya lagi bahasa “Jawa Barat (sunda)”. Namun, mereka (bahasa Jawa vs bahasa Sunda) sangat berbeda dalam idioms, intonasi termasuk cara pengucapannya :). “It needs time”, itu bahu-membahu yang ingin saya katakan :)

Next is last sub-topic……………


What is FASB and SEC Status Recently, Are They Ready?

According to CFO.com coverage of a Webcast hosted by the FASB earlier this week, the board is working to pare down the number of projects on its plate and then speed up those that remain in order to facilitate the Securities and Exchange Commission’s “acceleration of convergence” of the two sets of standards. Since the move to convergence began, emphasis has shifted from reconciling the standards to dropping U.S. GAAP altogether in favor of IFRS” (Lora Bentley, ITBusinessEdge.com on June 26, 2008 at 1:58 pm).

Sementara June 27’ 2008 saya mendapatkan info dari google alert. AccountancyAge dalam “Date for IFRS in the US Two Years Away” melansir:

The Securities and Exchange Commission (SEC) has refused to put a date on the implementation of international accounting standards for at least two years. The Commission's chief accountant Conrad Hewitt said that the SEC will propose a date for the go-ahead of IFRS for US public companies but that it would not be confirmed for two years as a commission examined whether key milestones had been met”.


MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation. Silahkan kunjungi dan register jadi member. Jangan khawatir, menyerupai disini, semuanya tetap free.

Adopsi IFRS dan perubahaan dari GAAP ke IFRS is now a global phenomenon that is rapidly ga Apakah Kita Siap Adopsi IFRS?Adopsi IFRS dan perubahaan dari GAAP ke IFRS is now a global phenomenon that is rapidly gathering pace. Australia, Russia, the entire European Union, several countries in the Middle East and Africa, and others have decided on a wholesale, mandatory change to IFRS, while the US, South Africa, Singapore and Malaysia, to name but a few, are committed to local standards’ convergence with the international benchmark. Bagaimana dengan Indonesia, apakah kita akan confergence ke IFRS?, Or committed to our PSAK standard? plus simply "belum tahu"? It might be tempting to think “we can wait until IFRS are finalized”, but when will that be? The standards are always evolving, but the information requirements will remain the same and external pressures are climbing? Artikel yang sama juga saya post di situs yang gres dengan judul: Are We Ready For IFRS (Apakah Kita Siap dengan IFRS).


Perubahan Lingkungan Pelaporan Keuangan

Technology informasi yang berkembang pesat telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan secara dramatis, mengurangi batasan jarak fisik dan bisa membuat informasi menjadi tersedia di seluruh dunia hanya dengan sekali pencet tombol (enter) dari sebuah computer di tengah perkebunan di desa terpencil. Kemajuan ini membawa jutaan investor (jika tidak milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Antusiasnya para investor tidak terhalangi oleh batasan negara, misalnya: Investor dari Amerika bisa dengan mudah ber-investasi di Eropa atau di Singapore atau bahkan di Indonesia, and vice versa.

“Information is the lifeblood of the capital markets” kata Sam DiPiazza dan Bob Eccles (PricewaterhouseCoopers CEO) pada bukunya: Building Public Trust.


Ke-efektif-an pasar dunia ini tergantung pada ke—tepat waktu—an dari informasi keuangan yang transparan, dapat dibandingkan dan relevan. Bukan hanya investor dan analyst yang membutuhkan informasi menyerupai ini, melainkan juga diharapkan oleh stakeholder lainnya (pekerja, suppliers, customers, institusi penyedia credit, bahkan pemerintah). Mereka (stakeholders) di jaman globalisasi ini bukan hanya sekedar ingin mengetahui informasi keuangan dari satu perusahaan saja, melainkan dari banyak perusahaan (jika bisa mungkin dari semua perusahaan) dari seluruh penggalan dunia, untuk tujuan benchmarking, membandingkan antar industry vertical maupun horizontal. Benchmarking ialah sangat crucial jikalau mau competitive dalam global business di masa sekarang ini. Jika tidak, maka akan tergilas.

Pertanyaannya ialah bagimana kebutuhan ini bisa terpenuhi jikalau perusahaan-perusahaan masih memakai tata cara, bentuk dan prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-beda?, Amerika memakai FASB dan US GAAP, Indonesia memakai PSAK-nya IAI, uni eropa memakai IAS dan IASB.

Itulah kira-kira yang melatar belakangi gaungnya adopsi IFRS belakangan ini.


Keuntungan (kelebihan) jikalau mengadopsi IFRS

Membuat perubahan ke IFRS, artinya anda sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan (business) anda bisa dimengerti oleh global market (pasar dunia). Thus, jikalau kinerja perusahaan anda memang memiliki nilai jual yang pantas, maka poptensi trade yang dihasilkan logikanya akan lebih bagus dibandingkan ketika perusahaan anda belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keuangannya. The big-5 accounting firm mostly mengatakan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang significant dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia (global).

PricewaterhouseCoopers dalam publikasinya “Making A change To IFRS” yang gres saja saya baca, mengatakan:

Financial reporting that is not easily understood by global users is unlikely to bring new business or capital to a company. This is why so many are either voluntarily changing to IFRS, or being required to by their governments. Communicating in one language to global stakeholders enhances confidence in the business and improves finance-raising capabilities. It also allows multinational groups to apply common accounting across their subsidiaries, which can improve internal communications, and the quality of management reporting and group decision-making. At the same time, IFRS can ease acquisitions and divestments through greater certainty and consistency of accounting interpretation. In increasingly competitive markets, IFRS allows companies to benchmark themselves against their peers worldwide, and allows investors and others to compare the company’s performance with competitors globally. Those companies that do not make themselves comparable (or can’t, because national laws stand in the way) will be at a disadvantage and their ability to attract capital and create value going forward will be undermined


Apakah berubah dan mengikuti IFRS a Big Deal?

Jika anda bermaksud atau sedang berusaha beralih ke IFRS, saya ucapkan goodluck, anda bukanlah sekedar berganti aturan akuntansi (accounting rules) semata. IFRS ialah sebuah “System Pengukuran Kinerja Baru”, a new primary GAAP yang harus di umumkan kepada semua pihak di perusahaan (organisasi) anda. Beralih ke IFRS artinya anda akan atau sedang “pola pikir pegawai accounting/keuangan dan bab lain di perusahaan anda dalam bekerja. Ini akan membutuhkan “decesive shift” dalam “strategic management” perusahaan (organisasi) anda.


PricewaterhouseCoopers:

"Transition often affects many areas, including:

[-]. Product viability
[-]. Capital Instruments
[-]. Derivatives and hedging
[-]. Employee benefits

The list goes on: fair valuations, capital allocation, leasing, segment reporting, revenue recognition, impairment reviews, deferred taxation, cash flows, disclosures, borrowing arrangements and banking covenants
".

So kesimpulannya: beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan anda, tetapi mungkin akan mengubah contoh pikir dan cara semua element di dalam perusahaan.


IFRS Vs GAAP; Principles—based Vs Rules

Although there has been much conjecture about the need to teach IFRS as a "principles-based" system versus teaching U.S. GAAP as a "rules-based" system, this may be more jargon than anything. In a 2003 Sarbanes-Oxley-mandated study, the sec said neither U.S. GAAP nor IFRS can be described as one or the other. Both have aspects of each” (Susan Schott Karr, Financial Executive; Morristown).

Sementara itu Munter dari KPMG mengatakan: “the distinction between IFRS and U.S. GAAP has more to do with industry guidance (IFRS has none) and application guidance (U.S. GAAP has more)”, menyerupai di lansir oleh wordsuite .com.


Tantangan Dari Corporate ke Campus

Bagi pengusaha pada umumnya, yang menjadi materi pertimbangan apakah akan beralih ke IFRS atau tidak ialah “Apakah implementasi IFRS akan menghasilan incremental benefit atau tidak?”. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah go international, atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia dan Russia dan beberapa Middle East countries, tentu sudah tidak punya pilihan lain selain “mau tidak mau harus mulai berusaha menerapkan IFRS” dalam pelaporan keuangannya jikalau masih mau berpartner dengan mereka..

Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari GAAP (atau PSAK atau lainnya) ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi para pekerja accounting.

Saya sendiri sudah melihat faktanya, sudah begitu banyak e-mail masuk dari pengunjung blog ini yang menanyakan, apakah saya mempunyai buku ketentuan-ketentuan IFRS. Rekan-rekan yang bekerja di representative office atau subsidiary perusahaan gila mulai dituntut untuk mengetahui dan bisa membuat laporan keuangan ber-standard IFRS. Mereka begitu desparately untuk dapat mempelajari ketentuan IFRS, hingga mereka rela untuk membeli e-book khusus aturan IFRS, sebuah tuntutan yang lebih mendesak dari apapun untuk ketika ini. Penguasaan ketentuan IFRS ialah the only tool yang bisa menyelamatkan career-nya yang terancam.

Ketika saya mulai membuka category “Accounting Job Vacancies” di blog saya yang gres “Accounting, Financial, Taxation (baru)“ sudah ada perusahaan yang mensyaratkan “IFRS capability”. Wow! Mungkin saya yang ketinggalan dalam hal ini. Itulah yang mendorong saya untuk mendedikasikan waktu tamat pekan saya kemarin untuk khusus mengumpulkan informasi perkembangan IFRS. MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation.

Okay, sepertinya rekan-rekan yang sedang giat-giatnya, berusaha keras untuk mengumpulan informasi, mau tidak mau harus ikut mengikuti workshop-workshop atau courses atau ceminar yang diselenggarakan oleh “the big 5 accounting firms”, termasuk membeli buku maupun e-book IFRS. Tidak ada cara lain, alasannya ialah memang itulah satu-satunya short-cut yang tersedia ketika ini untuk cepat bisa memahami dan menguasai ketentuan IFRS.

The next questions are:

[1]. Apakah calon-calon “accountancy bachelor degree” di Indonesia yang akan graduate setiap tahun, yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan ribu per tahun ini harus mengikuti jejak pendahulunya, yaitu harus berusaha keras compliance dengan IFRS setelah bekerja? Atau;

[2]. Apakah kalangan akademisi accounting kita di Indonesia (guru SMEA, dosen dan guru besar akuntansi) sudah siap mengganti: kurikulum, buku literature, syllabi dan bahan/alat latih accounting lainnya?

[3]. Apakah para penyelenggara: accounting short-course, computer akuntansi, pendalaman profesi akuntansi (PPAk), penyelenggara USAP siap akan perubahan ini?


Michael Cangemi (President dan CEO dari FEI) mengatakan dalam tulisannya diMarch issue “ mengatakan: "This means that all of the GAAP books you own, everything you learned in college and in your entire career will change", semua buku mengenai GAAP yang anda miliki beserta segala sesuatu yang anda pelajari di sekolah dan career akan berubah.

Major accounting schools - the Universities of Texas, Illinois and Wisconsin - will teach IFRS”, kata Larry Rittenberg, Ph.D., Ernst & Young professor, University of Wisconsin. Hampir semua universitas yang menyelenggarakan jurusan akuntansi di semua negara bab amerika serikat telah memiliki kelas khusus IFRS, katanya, menyerupai di lansir oleh Financial executive online.


Dari sebuah blog yang sangat ramai di U.S. sana, tetapi saya lupa mencatat nama blognya, saya membaca satu komentar yang lumayan menggelitik. Kalau tidak salah bunyinya menyerupai ini:

Mengubah accounting curriculum bukanlah pekerjaan mudah, menyangkut banyak aspect. Apakah anda pikir para decision maker curriculum yang nota bena-nya ialah para guru besar accounting yang sebentar lagi sudah akan memasuki masa retired (pensiun) akan bersedia menunda masa pensiunnya hingga universitas sepenuhnya IFRS ready? No way, bahkan mungkin mereka akan memilih mempercepat masa pensiunnya! :P”.

Ada salah satu komentator lain menanggapi menyerupai ini: ”Saya seorang dosen akuntansi dari negara bab Maryland, kebetulan saya seorang guru besar, setahu saya, kami para dosen bukanlah orang yang berpikiran sempit, kami siap menunda masa pensiun, begitu kami mendapat statement resmi dari bahwa FASB, SEC dan ICPA akan mengikuti IFRS”. Rupanya kalangan akademisi di United State masih ”wait and see” sikap resmi dari institusi yang mereka anggap sebagai kiblat. Tetapi setidaknya mereka siap untuk menunda masa pensiun untuk kepentingan generasi penerus mereka.

Bagaimana dengan bapak-ibu dosen, guru besar, para tetua akuntansi, the so-called ”embahnya auditor”, para penyelenggara Pendalaman Profesi Akuntansi, penyelenggara USAP, di Indonesia yang terhormat? Apakah ada yang belum sempat membaca ketentuan-ketentuan IFRS? Apakah anda pernah berpikiran untuk pelan-pelan mulai mengganti materi latih akuntansi kita menjadi berbasis IFRS-principles walaupun mungkin masih memakai GAAP-rules sedikit-sedikit? :-)

By the way, kabar burungnya: hingga ketika ujian CPA yang diselenggarakan periode tarakhir, ICPA sama sekali tidak mensyaratkan ”IFRS capability”. Hmmm.....Bagaimana dengan USAP 2008 yang akan di selenggarakan awal july ini? Bagi rekan-rekan yang kebetulan ikut, mohon saya diberikan bocorannya. Terimaksih sebelumnya.

Conclusions: Berpindah dari “GAAP” ke “International Financial Reporting Standards” akan berdampak besar terhadap cara berpikir kita dalam memahami akuntansi. Mulai dari university, accounting course hingga corporate level, hendaknya dilihat sebagai tantangan bersama bagi kita semua (para pegiat accounting dan para akademisi).

Seperti saya yang sudah sekian lama berusaha keras berguru “berbahasa jawa (karena memang saya terlahir tidak berbahasa jawa)” hingga saya benar-benar bisa, tetapi tiba-tiba sekarang saya harus berguru "bahasa Sunda". Ya, sama-sama bahasa jawa memang, yang satu bahasa “Jawa” yang satunya lagi bahasa “Jawa Barat (sunda)”. Namun, mereka (bahasa Jawa vs bahasa Sunda) sangat berbeda dalam idioms, intonasi termasuk cara pengucapannya :). “It needs time”, itu bersama-sama yang ingin saya katakan :)

Next is last sub-topic……………


What is FASB and SEC Status Recently, Are They Ready?

According to CFO.com coverage of a Webcast hosted by the FASB earlier this week, the board is working to pare down the number of projects on its plate and then speed up those that remain in order to facilitate the Securities and Exchange Commission’s “acceleration of convergence” of the two sets of standards. Since the move to convergence began, emphasis has shifted from reconciling the standards to dropping U.S. GAAP altogether in favor of IFRS” (Lora Bentley, ITBusinessEdge.com on June 26, 2008 at 1:58 pm).

Sementara June 27’ 2008 saya mendapatkan gosip dari google alert. AccountancyAge dalam “Date for IFRS in the US Two Years Away” melansir:

The Securities and Exchange Commission (SEC) has refused to put a date on the implementation of international accounting standards for at least two years. The Commission's chief accountant Conrad Hewitt said that the SEC will propose a date for the go-ahead of IFRS for US public companies but that it would not be confirmed for two years as a commission examined whether key milestones had been met”.


MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation. Silahkan kunjungi dan register jadi member. Jangan khawatir, menyerupai disini, semuanya tetap free.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.