Articles by "Akuntansi Perusahaan Dagang"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Akuntansi Perusahaan Dagang. Show all posts

Transaksi Perusahaan Dagang - Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat, ialah pembelian, pengeluaran kas, penjualan, dan penerimaan kas.


Pembelian

Transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagang an, ialah barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

1) Beban Angkut Pembelian
Beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian. Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut bergantung pada syarat penyerahan barang yang telah disepakati. Syarat penyerahan barang yang biasa di guna kan, di antaranya FOB shipping point dan FOB destination point.

 transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat Macam Transaksi Perusahaan Dagang


a) Free on Board Shipping Point/FOB Shipping Point
Berdasarkan syarat ini, pihak pembeli menanggung biaya angkut pengiriman barang dari gudang penjual hingga ke gudang pembeli.
b) Free on Board Destination Point/FOB Destination Point
Berdasarkan syarat ini, pihak penjual menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual hingga ke gudang pembeli.

2) Potongan Tunai Pembelian
Potongan tunai pembelian akan mengurangi jumlah pem be li an. Perusahaan akan mendapatkan pecahan tunai pembeli an pada ketika membeli barang dagangan atau barang lainnya secara tunai atau membayar utang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati. Misalnya, syarat pemba yarannya 3/10, n/60. Angka 3 me nunjuk kan besarnya pecahan (dalam persen), 10 me nunjukkan lamanya waktu pembayaran yang mendapatkan pecahan semenjak tanggal terjadinya transaksi, dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. Dengan demikian, syarat 3/10, n/60 berarti akan mendapat pecahan sebesar 3%, jikalau pem bayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari semenjak terjadinya transaksi dan jangka waktu pelunasannya selama 60 hari.

3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Retur pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai pembelian barang dagangan. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga terjadi pada ketika barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga.


Pengeluaran Kas

Jika waktu pembayaran sudah jatuh tempo, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut. Selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan sejumlah kas untuk membeli barang dagangan dan membeli barang atau jasa lain secara tunai.


Penjualan

Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

1) Potongan Tunai Penjualan
Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penju al an. Perusahaan akan menunjukkan pecahan tunai penjualan pada ketika menjual barang dagangan secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau mendapatkan pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.

2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan. Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan baik. Barang dagangan mampu saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau tidak sesuai dengan yang di pesan sehingga mungkin saja pembeli me ngembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus menerimanya.


Penerimaan Kas

Perusahaan akan mendapatkan sejumlah kas pada ketika pelanggan membayar utangnya kepada perusahaan dan menjual barang dagangan atau barang lainnya secara tunai. Perusahaan juga akan mendapatkan kas dari aktivitas lain di luar usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari pendapatan bunga. Transaksi-transaksi perusahaan dagang tersebut dapat di ringkas dalam bentuk Bagan 1.2 berikut.

 transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat Macam Transaksi Perusahaan Dagang

Jurnal Khusus Perusahaan Dagang - (Special Journal) Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu kurun akuntansi. Oleh sebab itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.

Jurnal khusus ialah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis. Dalam jurnal khusus, setiap jenis transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya sehingga pencatatannya lebih mudah. Oleh sebab itu, tujuan peng gunaan jurnal khusus, di antaranya untuk memper mudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus dikeluar kan untuk mencatat transaksi tersebut. Sesuai dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, jurnal khusus dibagi menjadi empat, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, dan jurnal pengeluaran kas.


Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal pembelian ialah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya secara kredit. Bentuk jurnal pembelian, yaitu sebagai berikut.

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang



Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal penerimaan kas ialah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas yang dilakukan per usahaan. Bentuk jurnal penerimaan kas, yaitu sebagai berikut.

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang



Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal penjualan ialah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit. Bentuk jurnal penjualan, yaitu sebagai berikut.

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang



Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas ialah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran kas. Bentuk jurnal penge luaran kas, yaitu sebagai berikut.

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang


Pada perusahaan dagang, jurnal umum digunakan untuk men catat semua transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari keempat jurnal khusus tersebut. Misalnya, transaksi retur pembelian dan pengurangan harga serta retur penjualan dan pengurangan harga. Bentuk jurnal umum, sama menyerupai pada perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

 Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar - Seluruh transaksi perusahaan dagang dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum, baik dengan menggunakan sistem perpetual maupun sistem periodik. Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar. Buku besar (ledger) yaitu sekelompok akun/perkiraan yang digunakan oleh perusahaan. Buku besar berisi akun-akun yang ada dalam perusahaan beserta nilainya. Pemindahbukuan (posting), yaitu proses memindahkan jumlah yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing.

Selain buku besar, dalam proses akuntansi perusahaan dagang digunakan juga buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar pembantu memiliki kegunaan untuk mencatat perincian akun yang ada dalam buku besar. Buku besar pembantu, di antaranya buku besar pembantu utang dagang, buku besar pembantu piutang dagang, dan buku besar pembantu persediaan barang dagangan.

Langkah-langkah mem-posting jurnal khusus ke dalam buku besar, yaitu sebagai berikut.
a. Jumlahkan semua kolom yang ada dalam jurnal khusus, kecuali kolom serba-serbi.
b. Jumlahkan akun-akun yang sejenis yang ada pada kolom serbaserbi.
c. Buat buku besar untuk setiap akun yang ada dalam jurnal khusus.
d. Pindahkan jumlah yang ada dalam jurnal khusus ke setiap buku besar.
e. Jumlahkan setiap akun dalam buku besar. Bentuk akun buku besar dan buku besar pembantu bermacammacam, ada bentuk T, bentuk 2 kolom, bentuk 3 kolom, dan bentuk 4 kolom.

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar


Untuk kelengkapan data, posting jurnal ke buku besar menggunakan bentuk 4 kolom. Namun, melihat kemudahannya digunakan bentuk T. Contoh cara posting dari jurnal khusus ke buku besar bentuk T, yaitu sebagai berikut.

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar


Contoh Soal
Perusahaan Abadi Jaya selama Agustus 2007 melaksanakan transaksi sebagai berikut.
2 Agustus, dibeli barang dagangan dari PT Murni Rp3.000.000,00, dengan syarat pembayaran 5/10, n/30 dan bukti transaksi berupa faktur No. B801.
5 Agustus, dikeluarkan nota debet No. RB801 yang dilampirkan dengan bukti pengiriman barang yang rusak kepada PT Murni sebesar Rp300.000,00.
11 Agustus, dibayar utang dagang kepada PT Murni dengan cek No. PB801.
12 Agustus, dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko Sejahtera sebesar Rp2.000.000,00 dengan bukti tran saksi No. JT801.
13 Agustus, dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp280.000,00 secara tunai dari Toko Sejati dengan bukti transaksi No. BT801.
16 Agustus, dibeli barang dagangan dari PT Sari Jaya sebesar Rp5.000.000,00 dengan syarat pembayaran 5/10, n/30 dan bukti transaksi berupa faktur No. B802.
16 Agustus, dijual barang dagangan kepada Toko Melati sebesar Rp3.500.000,00 tunai dengan bukti transaksi No. JT802.
19 Agustus, dijual barang dagangan kepada Toko Sinar Abadi sebesar Rp2.000.000,00, syarat pembayaran 3/10, n/30 dengan bukti transaksi berupa faktur No. J801.
20 Agustus, diterima kembali barang dagangan dari Toko Sinar Abadi Rp250.000,00 alasannya yaitu ada barang yang rusak dengan bukti nota kredit No. RJ801.
21 Agustus, dibayar iklan sebesar Rp500.000,00 dan tagihan listrik sebesar Rp750.000,00 secara tunai.
22 Agustus, dijual barang dagangan kepada Toko Abadi sebesar Rp500.000,00 dengan bukti transaksi berupa faktur No. J802 dan syarat pembayaran 3/10, n/30.
30 Agustus, dibayar gaji pegawai sebesar Rp1.750.000,00.
31 Agustus, diterima cek dari Toko Sinar Abadi untuk pelunasan utangnya.

Berdasarkan transaksi Perusahaan Abadi Jaya tersebut, dibuat jurnal khusus. Kemudian, pada selesai bulan diakumulasi dan diposting ke buku besar umum dan buku besar pembantu.

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar


Setelah jurnal pengeluaran kas di-posting, akun utang dagang, perlengkapan kantor, beban iklan, beban listrik, gaji pegawai, kas, dan kepingan pembelian akan tampak ibarat berikut.

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar


Setelah jurnal umum di-posting, akun utang dagang, retur pembelian dan pengurangan harga, retur penjualan dan pengu rangan harga, serta piutang dagang akan tampak ibarat berikut.

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar Pemindahbukuan Jurnal Ke Buku Besar

Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang – pribadi saja kita bahas sebagai berikut.


Definisi Perusahaan Dagang

Perusahaan yaitu setiap bentuk usaha yang menjalankan usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, didirikan, bekerja, dan berkedudukan di daerah tertentu dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan.

Tujuan setiap per usahaan, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasil kan. Keuntungan atau laba (profit) yaitu selisih antara jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dari jumlah yang harus dike lu ar kan untuk meng hasilkan dan menjual barang atau jasa tersebut. Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pe langgan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah bentuknya. Bentuk perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer, dan pengecer.

Berdasarkan definisi perusahaan dagang, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri perusahaan dagang, yaitu sebagai berikut.
a. Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada pelanggan.
b. Barang dagangan yang dibeli tidak diproses terlebih dahulu sebelum dijual kepada pelanggan.
c. Dalam menghasilkan pendapatan, dilakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.
d. Penjualan merupakan pendapatan untuk perusahaan dagang.
e. Biaya untuk memperoleh barang dagangan dilaporkan sebagai harga pokok penjualan.
f. Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang dagangan yang dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca.


 pribadi saja kita bahas sebagai berikut Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang



Transaksi Perusahaan Dagang

Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat, yaitu pembelian, pengeluaran kas, penjualan, dan penerimaan kas.

a. Pembelian
Transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagang an, yaitu barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Beban Angkut Pembelian
2) Potongan Tunai Pembelian
3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

b. Pengeluaran Kas

c. Penjualan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Potongan Tunai Penjualan
2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

d. Penerimaan Kas

 pribadi saja kita bahas sebagai berikut Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang



Jurnal Khusus (Special Journal)

Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu periode akuntansi. Oleh sebab itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.

a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
b. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
c. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Sistem Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan dapat dicatat dengan dua metode, yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.

a. Sistem Perpetual (Perpetual System)
Pada sistem perpetual, pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat pada akun persediaan barang dagangan (merchandise inventory) sehingga pergerakan barang dagangan selalu dicatat, baik yang tersedia untuk dijual maupun yang telah dijual.

b. Sistem Periodik (Periodic System)
Berbeda dengan sistem perpetual, pada sistem periodik pergerakan barang dagangan sepanjang periode akuntansi tidak dicatat. Pada simpulan periode, perusahaan harus menghitung per sediaan yang masih tersisa secara fisik untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa. Berikut di sajikan bentuk ayat jurnal untuk kedua sistem pen catatan tersebut.

 pribadi saja kita bahas sebagai berikut Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

 pribadi saja kita bahas sebagai berikut Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang


Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar

Seluruh transaksi perusahaan dagang dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum, baik dengan menggunakan sistem perpetual maupun sistem periodik. Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar. Buku besar (ledger) yaitu sekelompok akun/perkiraan yang digunakan oleh perusahaan. Buku besar berisi akun-akun yang ada dalam perusahaan beserta nilainya. Pemindahbukuan (posting), yaitu proses memindahkan jumlah yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing.

Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) HPP Perusahaan Dagang - Beban yang paling utama yang harus dikeluarkan oleh per usahaan dagang, ialah harga pokok penjualan. Nilai yang ditunjukkan dalam akun harga pokok penjualan merupakan harga pokok barang dagangan yang dijual kepada pelanggan (harga beli barang dagangan tersebut).


Cara menghitung harga pokok penjualan, ialah sebagai berikut.



 Beban yang paling utama yang harus dikeluarkan oleh per usahaan dagang Harga Pokok Penjualan HPP

 Beban yang paling utama yang harus dikeluarkan oleh per usahaan dagang Harga Pokok Penjualan HPP


Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang - Langsung saja kita bahas berdasar bahan berikut.


Neraca Saldo (Trial Balance)

Berdasarkan Bagan 1.1 perihal siklus akuntansi, langkah selanjutnya setelah dilakukan posting ke dalam buku besar, yaitu menyusun neraca saldo. Neraca saldo yaitu daftar saldo setiap akun yang ada dalam buku besar pada suatu waktu tertentu. Fungsi neraca saldo, di antaranya untuk mengambarkan keseim bangan jumlah debet dan kredit serta menguji kebenarannya.

Selain itu, neraca saldo memiliki kegunaan untuk melihat posisi aktiva, kewajiban, dan modal setelah posting ke buku besar dari setiap akun yang ada dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan saldo-saldo buku besar Perusahaan Abadi Jaya, dapat disusun neraca saldo sebagai berikut.

Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang




Neraca Lajur (Work Sheet)

Neraca lajur merupakan alat yang digunakan untuk me ngum pul kan data akuntansi serta mengikhtisarkan ayat jurnal penye suaian dan saldo akun untuk menyusun laporan keuangan. Neraca lajur bukan bab dari jurnal, buku besar, atau laporan keuangan. Neraca lajur hanya sebagai alat untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam buku Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI, bahwa neraca lajur dapat disusun dalam bentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom, dan 12 kolom.

Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang


Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang Neraca Saldo dan Neraca Lajur Perusahaan Dagang

Kolom-kolom yang ada dalam neraca saldo, di antaranya sebagai berikut.
a. Neraca Saldo
Neraca saldo terdiri atas kolom debet dan kredit. Kolom neraca saldo berisi nilai setiap akun pada final periode akuntansi (biasanya pada 31 Desember) yang dapat dilihat pada buku besar setiap akun.
b. Penyesuaian
Kolom penyesuaian terdiri atas kolom debet dan kredit. Penyesuaian dilakukan untuk menggambarkan ketepatan besarnya nilai setiap akun.
c. Neraca Saldo Disesuaikan
Neraca saldo diadaptasi disusun dengan cara meng gabungkan angka pada neraca saldo dan penyesuaian.
d. Laporan Laba/Rugi
Kolom laba/rugi berisi angka-angka yang termasuk akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dari neraca saldo disesuaikan.
e. Neraca
Kolom neraca berisi angka-angka semua akun riil, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal dari neraca saldo disesuaikan.

Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry) Perusahaan Dagang - digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi biar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian, antara lain dibuat untuk hal-hal sebagai berikut.


Beban Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka)
Saldo beban yang dibayar terlebih dahulu harus diubahsuaikan dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, pada 1 Desember 2007 perusahaan membayar beban sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp1.200.000,00. Pada selesai tahun (31 Desember 2007), beban tersebut gres terpakai satu bulan. Dengan demikian, beban yang telah dibayar untuk 5 bulan harus dikoreksi sebab jumlah tersebut tidak mencerminkan keadaan beban perusahaan yang sebenarnya. Besarnya beban sewa dibayar di muka yang harus ada dalam jurnal dibuat berdasarkan garis waktu berikut.

 digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang


Jurnal adaptasi yang harus dibuat, yaitu sebagai berikut.
Sewa dibayar di muka Rp1.000.000,00 (D)
Beban sewa Rp1.000.000,00 (K)


Pendapatan yang Belum Direalisasi (Pendapatan Diterima di Muka)
Sama dengan beban dibayar di muka, pendapatan yang belum direalisasikan harus diubahsuaikan biar jumlah pendapatan yang tercantum dalam laporan laba/rugi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya, pada 1 November 2007 perusahaan me nerima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Ayat jurnal adaptasi yang harus dibuat didasarkan pada garis waktu ialah sebagai berikut.

 digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

 digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang



Beban yang Belum Dibayar
Berbeda dengan beban dibayar di muka, beban yang belum dibayar merupakan biaya yang akan dibayar pada periode yang akan datang. Misalnya, gaji karyawan dibayar setiap tanggal 3. Pada selesai periode (31 Desember) perusahaan belum membayar jasa yang diberikan karyawan terhitung mulai 4 Desember hingga 31 Desember sebab pembayaran akan dilakukan pada 4 bulan berikutnya sebesar Rp3.000.000,00. Dengan demikian, perusahaan memiliki utang kepada karyawan. Utang inilah yang harus dibuat jurnal penyesuaiannya. Jurnal penye suaian dapat dibuat berdasarkan garis waktu berikut.

 digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang



Pendapatan yang Belum Diterima
Pendapatan yang belum diterima merupakan pendapatan yang akan diterima pada periode yang akan datang. Misalnya, perusahaan mendapatkan pendapatan bunga setiap 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp180.000,00. Jurnal adaptasi dibuat berdasarkan garis waktu berikut.

 digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang



Pemakaian Perlengkapan
Selama tahun berjalan, jumlah perlengkapan yang dibeli akan berkurang sebab pemakaian yang terus-menerus sehingga jumlah yang tercantum dalam neraca saldo tidak memperlihatkan jumlah yang sebenarnya. Oleh sebab itu, diharapkan jurnal adaptasi untuk mencatat jumlah pemakaian selama tahun biar jumlah perlengkapan yang ada sesuai dengan jumlah sebenarnya. Misal nya, pada 1 Januari 2007 terdapat perlengkapan sebesar Rp1.500.000,00. Selama tahun 2007 perusahaan membeli perlengkapan sebesar Rp12.500.000,00. Adapun jumlah perlengkapan pada 31 Desember sebesar Rp2.000.000,00. Jurnal adaptasi yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Beban perlengkapan Rp12.000.000,00 (D)
Perlengkapan Rp12.000.000,00 (K)


Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya untuk memperoleh aktiva tetap merupakan beban untuk perusahaan. Biaya tersebut harus dialokasikan menjadi beban sesuai dengan lamanya waktu penggunaan aktiva (umur ekonomis aktiva). Misalnya, perusahaan membeli peralatan toko Rp20.000.000,00. Peralatan toko tersebut disusutkan 10% dari harga perolehan. Jurnal adaptasi yang harus dibuat untuk mengalokasi biaya tersebut, yaitu sebagai berikut.

Beban penyusutan peralatan toko Rp2.000.000,00 (D)
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp2.000.000,00 (K)


Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan yang harus disesuaikan, yaitu persediaan barang dagangan awal dan akhir.

a. Penyesuaian terhadap Saldo Persediaan Barang Dagangan Awal
Saldo persediaan barang dagangan awal merupakan per sediaan barang dagangan yang siap untuk dijual pada tahun yang bersangkutan. Pada selesai periode, jumlah tersebut tidak men cermin kan persediaan barang dagangan yang bekerjsama sebab jumlah persediaan awal barang dagangan kemung kinan besar telah habis dijual. Misalnya, terdapat persediaan barang dagangan awal sebesar Rp5.000.000,00. Jurnal adaptasi yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Ikhtisar laba/rugi Rp5.000.000,00 (D)
Persediaan barang dagangan Rp5.000.000,00 (K)

b. Penyesuaian terhadap Saldo Akhir Persediaan Barang Dagangan
Pada selesai periode akuntansi, jumlah persediaan barang dagang an yang ada di perusahaan dagang mengalami perubahan jawaban adanya pembelian dan penjualan barang dagangan. Oleh sebab itu, saldo persediaan barang dagangan pada selesai periode harus disesuaikan. Misalnya, terdapat data persediaan barang dagangan selesai sebesar Rp4.500.000,00. Jurnal adaptasi yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Persediaan barang dagangan Rp4.500.000,00 (D)
Ikhtisar laba/rugi Rp4.500.000,00 (K)

Selain menggunakan pendekatan ikhtisar laba/rugi, penye suaian persediaan barang dagangan juga dapat dicatat dengan pendekatan harga pokok penjualan. Penyesuaian dengan meng gunakan pendekatan harga pokok penjualan, meliputi akun persediaan barang dagangan awal, pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, pecahan pembelian, dan persediaan barang dagangan akhir.
1) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan Awal
Harga pokok penjualan Rpxxxx (D)
Persediaan barang dagangan Rpxxxx (K)
2) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Pembelian
Harga pokok penjualan Rpxxxx (D)
Pembelian Rpxxxx (K)
3) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Beban Angkut Pembelian
Harga pokok penjualan Rpxxxx (D)
Beban angkut pembelian Rpxxxx (k)
4) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Retur pembelian dan pengurangan harga Rpxxxx (D)
Harga pokok penjualan Rpxxxx (K)
5) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Potongan Pembelian
Potongan tunai pembelian Rpxxxx (D)
Harga pokok penjualan Rpxxxx (K)
6) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persediaan barang dagangan Rpxxxx (D)
Harga pokok penjualan Rpxxxx (K)

Jurnal Penutup (Closing Entry) - Pada Bab 1, telah dibahas Siklus untuk Perusahaan Dagang mulai dari pencatatan, posting jurnal ke buku besar, membuat neraca saldo, neraca lajur, jurnal penyesuaian, dan laporan keuangan. Apakah setelah laporan keuangan disusun, siklus akuntansi sudah selesai? Jawabannya belum alasannya masih harus dilakukan tahap penutup an siklus akuntansi perusahaan dagang dengan membuat jurnal penutup.

Ayat jurnal penutup (closing journal entry) yaitu ayat jurnal yang digunakan untuk meng hilang kan saldo akun sementara semoga dapat digunakan untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun pendapatan dan beban merupakan akun sementara. Oleh alasannya itu, pada simpulan periode nilai kedua akun tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan langsung (prive) juga merupakan akun sementara yang harus ditutup pada simpulan periode.

Jurnal penutup untuk akun sementara, yaitu sebagai berikut.



Menutup Seluruh Akun Pendapatan
Pendapatan utama perusahaan dagang diperoleh dari pen jualan. Oleh alasannya itu, akun penjualan ditutup dengan mendebet akun penjualan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi. Jurnal penutup yang dibuat untuk memindahkan akun pengurang pen jualan, yaitu sebagai berikut.

Penjualan Rpxxxxx (D)
Retur penjualan dan pengurangan harga Rpxxxxx (K)
Potongan penjualan Rpxxxxx (K)

Adapun jurnal untuk menutup penjualan bersih, yaitu sebagai berikut.
Penjualan Rpxxxxx (D)
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx (K)


Menutup Seluruh Akun Beban
Pembelian termasuk beban utama yang dikeluarkan perusahaan dagang untuk memperoleh barang dagangan. Oleh alasannya itu, pembelian atau harga pokok penjualan ditutup ke akun ikhtisar laba/ rugi. Jurnal untuk memindahkan akun pengurang dan penambah pembelian, yaitu sebagai berikut.

Retur pembelian dan pengurangan harga Rpxxxxx (D)
Potongan pembelian Rpxxxxx (D)
Pembelian Rpxxxxx (K)
Pembelian Rpxxxxx (D)
Beban angkut pembelian Rpxxxxx (K)

Adapun jurnal untuk menutup pembelian bersih, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx (D)
Pembelian Rpxxxxx (K)

Akun beban operasional lainnya ditutup dengan cara mengkreditkan jumlah beban yang ada dalam laporan laba/rugi alasannya saldo normal akun beban di sebelah debet. Sebaiknya diurutkan dari nilai beban terbesar hingga nilai beban terkecil. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx (D)
Beban gaji Rpxxxxx (K)
Beban bunga Rpxxxxx (K)
Beban asuransi Rpxxxxx (K)


Menutup Laba atau Rugi
Selisih antara ikhtisar laba/rugi sisi debet dan sisi kredit ditutup ke akun modal. Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah debet, berarti perusahaan memperoleh laba. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx (D)
Modal Rpxxxxx (K)

Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah kredit, berarti perusahaan menderita kerugian. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu sebagai berikut.

Modal Rpxxxxx (D)
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx (K)


Menutup Akun Pengambilan Pribadi (Prive)
Pengambilan langsung bersaldo normal di sebelah debet. Oleh alasannya itu, penutupan dibuat dengan mengkreditkan akun tersebut menyerupai berikut.

Modal Rpxxxxx (D)
Pengambilan langsung (prive) Rpxxxxx (K)

Jika jurnal penutup telah dibuat, akun-akun yang dibuatkan jurnal penutup akan memiliki saldo yang berbeda dengan jumlah sebelum jurnal penutup, yaitu memiliki saldo nol. Oleh alasannya itu, perubahan yang diakibatkan jurnal penutup tersebut harus di-posting ke buku besar. Cara mem-posting jurnal penutup sama dengan cara mem-posting jurnal khusus ke buku besar atau mem-posting jurnal umum ke buku besar, yaitu menyerupai berikut.

 telah dibahas Siklus  untuk Perusahaan Dagang mulai dari pencatatan Jurnal Penutup


Jurnal penutup untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai berikut.

 telah dibahas Siklus  untuk Perusahaan Dagang mulai dari pencatatan Jurnal Penutup

 telah dibahas Siklus  untuk Perusahaan Dagang mulai dari pencatatan Jurnal Penutup

Pengertian dan Manfaat -  Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini:


Pengertian

Pengertian akuntansi terus berkembang semenjak tahun 1494 oleh Luca Paciali, pada ketika itu akuntansi dirumuskan sebagai ilmu. Sebagai ilmu pengetahuan, pengertian akuntansi mengalami beberapa tahap definisi.

Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini Pengertian dan Manfaat


Menurut American institute of Certified Public Accountants (AICPA) 1953, mengartikan :

" sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai abjad keuangan dan penafsiran hasilnya".

Sedangkan Pengertian akuntansi menurut "American Accounting Association” (AAA) tahun 1966 :

" sebagai proses. Proses itu meliputi identifikasi pengukuran dan pengkomunikasian isu ekonomi yang memungkinkan penilaian dan pengambilan keputusan yang berharga oleh penggunaan informasi."

Pengertian akuntansi menurut AICPA (Penyempurnaan tahun 1953)/APB opinion no. 4 tahun 1990 :

" sebagai acara jasa yang berfungsi untuk menghasilkan isu yang bersifat angka, terutama perihal finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat memiliki kegunaan sebelum pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang berpengaruh di bandingkan kalau mengambil pilihan yang lain."

Menurut Waren, et.al (2004) :
” sebagai suatu sistem informasi. Sistem isu merupakan bab dari sistem bisnis keseluruhan di kurun informasi.”

Dari beberapa pengertian akuntansi tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa akuntansi semakin diperlukan di setiap denyut bisnis, akuntansi menjadi semakin multidimensi tidak hanya dipandang sebagai catatan historis, realitas ekonomi, sistem informasi, komoditi, pertanggungjawaban, teknologi, pelaporan, pengukuran kinerja melainkan menjadi dasar pemilihan seni administrasi sebuah entitas.


Manfaat dan Pemakaian

a) Manfaat
Beberapa manfaat dari akuntansi bagi dunia bisnis, antara lain sebagai berikut.
1) Menyediakan isu ekonomis suatu perusahaan untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit.
2) Memberikan gambaran kondisi perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
3) Memberikan potret yang dapat mengemban amanah mengenai kemampuan untuk menghasilkan laba.
4) Menjadi media komunikasi antar administrasi dengan pengguna informasi.
5) Merupakan bentuk pertanggungjawaban administrasi kepada stockholder.

b) Pemakai
Pemakai (pengguna) isu akuntansi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Pemakaian internal
2. Pemakaian eksternal

Pemakaian internal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan yang berakibat eksklusif kepada operasional perusahaan, misalnya komisaris, direksi, manajemen, dan karyawan perusahaan.

Pemakaian eksternal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan terkait dengan kekerabatan mereka dengan perusahaan, misal kreditur, investor, pemasok, pemerintah, pelanggan, peneliti, dan komunitas terkait.

Pengertian, Sifat, Kendala Informasi – Adalah pribadi saja kita bahas.


Pengertian Informasi
Informasi tidak sama dengan data, walaupun seringkali dianggap sama. Data ialah suatu rekaman fakta, sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan. Penjualan tahun depan diperkirakan naik 10% dari tahun sekarang, ini ialah referensi sebuah informasi, sedangkan faktur penjualan ialah merupakan data atas gosip tersebut. Informasi akuntansi ialah merupakan data akuntansi yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan akuntansi.


sebagai sistem informasi
Tujuan utama akuntansi ialah menyajikan gosip kepada para pengguna ekstern (akuntansi keuangan) dan menyajikan gosip kepada para pengguna internal (institusi manajemen). Dengan demikian akuntansi ialah merupakan gosip bagi pihak-pihak terkait di dalam pengambilan keputusan dalam satu kesatuan usaha yang utuh.


Sifat gosip yang bermanfaat
Kualitas gosip sangat menentukan kualitas keputusan yang diambil. Agar keputusan berkualitas diharapkan karakteristik gosip sebagai berikut.
a) Relevan
Informasi harus relevan dengan keputusan yang akan dibuat, oleh alasannya ialah itu keputusan yang berbeda membutuhkan gosip yang berbeda, maka gosip yang disampaikan harus selaras dengan keputusan yang diambil.
b) Ketelitian
Keputusan itu selalu untuk waktu yang akan datang. Masa mendatang ialah masa yang penuh ketidakpastian, sehingga gosip mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang haruslah seteliti mungkin semoga ada nilai gunanya, bila gosip tunggal dianggap kurang teliti, maka gosip perlu dibuat dalam kisaran, misal penjualan dimasa mendatang berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta dengan probabilitas 95%.
c) Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sempurna waktu, artinya gosip harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitasnya untuk memengaruhi keputusan, maka gosip harus disajikan sedini mungkin pada dikala keputusan akan diambil.
d) Efektivitas Biaya
Manfaat gosip harus melebihi biaya untuk memperolehnya, gosip tidak ada gunanya bila pengorbanan lebih besar dari manfaatnya.
e) Mudah dipahami
Informasi haruslah disajikan dalam bentuk yang lugas, singkat, terang dan mudah dipahami. Jangan menggunakan istilah-istilah yang justru sulit dipahami.

 sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan Pengertian, Sifat, Kendala Informasi


Kendala Kualitas Informasi
Di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, terdapat 4 (empat) kendala yaitu :
a. Cost - benefits
b. Materialism
c. Conservatism
d. Industrial practice

Cost - benefits
Informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan gosip tersebut. Permasalahannya ialah kita sulit mengukur manfaat dan sebuah informasi, namun relatif lebih mudah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan gosip tersebut.
Materialism
hanya menyajikan gosip penting, yaitu gosip yang dapat mensugesti keputusan pengguna.
Conservatism
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan administrasi dan pemilik perusahaan.
Conservatism mempunyai 2 (dua) kaidah pokok, yaitu :
a. Tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi.
Contoh :
Dalam kasus hukum kemungkinan >60% memenangkan sejumlah uang, hal ini tidak boleh dicatat sebagai harta sebelum benar-benar diterima uangnya, sedangkan bila >60% kalah dan harus membayar tambahan, maka kerugian dan kewajiban harus segera dibukukan.
b. Apabila dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Contoh:
Pada dikala inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO. Industri praktis
Masing-masing industri memiliki karakteristik pelaporan yang berbeda, hal ini akan menjadikan kesulitan pengguna membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.



Sekian materi mengenai Pengertian, Sifat, Kendala Informasi semoga bermanfaat.

Proses Keuangan - Dilihat dari proses dan kegunaannya, acara akuntansi meliputi halhal berikut ini. perekrutan pegawai baru? Hal tersebut tidak dapat digolongkan sebagai transaksi akuntansi dan alasannya itu tidak diproses lebih lanjut dalam akuntansi.



Proses Identifikasi dan Pengukuran Data
Data ialah transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Setiap transaksi atau kejadian akan berafiliasi dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Sedangkan impian membeli barang tidak termasuk transaksi, alasannya belum dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. Satuan pengukur yang sempurna ialah satuan uang (rupiah, dollar, yen, dan lain-lain). Bagaimana dengan acara perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, misalnya 



Proses Pemrosesan dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data meliputi acara pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan (recording) transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Selain dicatat, transaksi perusahaan juga digolongkan dalam kelompok yang berhubungan. Penggolongan (classifiying) transaksi sangat penting alasannya penyajian dapat diringkas. Sedangkan pengikhtisaran ialah menyajikan informasi yang telah dikelompok-kelompokkan ke dalam bentuk laporan menyerupai yang diinginkan pemakai.



Proses Laporan
Laporan akuntansi (accounting reports) ialah hasil dari sistem akuntansi. Laporan akuntansi banyak jenisnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung kepada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu jenis laporan akuntansi yang utama ialah laporan keuangan (financial statement). Selain laporan keuangan masih banyak lagi jenis laporan antara lain: laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporanlaporan kepada pemerintah, misalnya kepada Bapepam dan laporan-laporan khusus untuk administrasi perusahaan secara intern.



Proses Analisis dan Interpretasi
Diketahui laba perusahaan tahun 2005 ialah Rp50 juta. Angka ini tidak banyak berarti. Namun bila angka ini dibandingkan dengan total penjualan Rp1 Milyar, maka akan lebih banyak berarti alasannya diketahui relasi antara laba dengan total penjualan yaitu sebesar 5%, artinya perusahaan telah memperoleh laba sebesar 5% dari penjualan. Akan lebih lengkap lagi dalam mengambil keputusan administrasi jikalau angka tersebut dihubungkan dengan laba periode yang lalu, misalnya laba tahun 2004 sebesar 12%. Dari data tersebut diketahui bahwa laba perusahaan mengalami penurunan. Dengan demikian analisis laporan keuangan ialah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahannya. Hasil analisis tersebut akan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Adapun interpretasi laporan keuangan yaitu menghubungkan angkaangka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari relasi ini dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Misalnya dari tumpuan di atas bahwa laba perusahaan mengalami penurunan, untuk mencegah adanya penurunan lebih lanjut, maka perlu diadakan promosi besar-besaran atau acara yang menunjang peningkatan penjualan. Perlu diketahui bahwa informasi akuntansi sangat penting dalam mengambil keputusan, namun suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut. Secara ringkas, proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut.

 acara akuntansi meliputi halhal berikut ini Proses  Keuangan




Sekian mengenai Proses Keuangan supaya bermanfaat dan terimakasih

Macam dan Jenis Kode Akun – Adalah Kode akun dalam akuntansi yang lazim digunakan berbentuk angka, yang memiliki kegunaan untuk mempermudah mengidentifikasi dan membedakan akun dalam suatu klasifikasi.

Berikut ini ada beberapa macam isyarat akun.


Kode Kelompok (Group Code)
Kode kelompok biasanya dengan menggunakan angka 0 hingga dengan 9 atau dapat juga dimulai dengan angka 1 hingga dengan 9. Setiap angka dalam isyarat mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Jumlah angka dalam isyarat akun tergantung banyak dan luasnya pembagian terstruktur mengenai akun. Angka pertama dari akun ini menyampaikan kelompok-kelompok akun, yaitu:

 Adalah Kode akun dalam akuntansi yang lazim digunakan berbentuk angka Macam dan Jenis Kode Akun



Kode Blok (Block Code)
Kode blok juga disusun berdasarkan pembagian terstruktur mengenai akun. Pada isyarat blok, pinjaman isyarat pada setiap pembagian terstruktur mengenai disediakan bloknya masing-masing, Di bawah ini pola isyarat blok.

 Adalah Kode akun dalam akuntansi yang lazim digunakan berbentuk angka Macam dan Jenis Kode Akun



Kode Rekening Stelsel
Pemberian isyarat berdasarkan rekening stelsel dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: rubik, golongan, dan perkiraan. Adapun pembagian rubik sebagai berikut:
Rubik 0 = aktiva-aktiva tetap dan modal
Rubik 1 = perkiraan-perkiraan keuangan
Rubik 2 = perkiraan-perkiraan netral
Rubik 3 = persediaan bahan-bahan dan lain-lain
Rubik 4 = macam-macam biaya
Rubik 5 = golongan-golongan dan tempat-tempat biaya
Rubik 6 = proses produksi
Rubik 7 = persediaan barang dagangan
Rubik 8 = hasil penjualan dan macam-macam pendapatan
Rubik 9 = laba-rugi


Kode Urut Angka
Menurut cara ini, akun diberi nomor berdasarkan urutan angka mulai dari angka yang kecil hingga dengan angka yang besar, misalnya:
1) Kas
2) Wesel tagih
3) Piutang usaha
4) Bunga yang akan diterima
5) Persediaan barang dagangan
6) Perlengkapan kantor
7) Perlengkapan toko
8) Asuransi dibayar di muka
9) Sewa dibayar di muka
10) Tanah
11) Gedung
12) dan lain-lain


Sekian mengenai Macam dan Jenis Kode Akun , biar dapat memiliki kegunaan bagi yang membutuhkan

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.