Pemilihan Metode Penyusutan
Pengertian penyusutan atau depresiasi menurut Zaki Baridwan, (2004:305) “depresiasi ialah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi”.
Menurut PSAK No. 17 (2004.17.1) “Penyusutan ialah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara eksklusif maupun tidak langsung”.
Sedangkan yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan ialah sebagai berikut : “Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha” (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22). Dimana, aktiva yang dapat disusutkan ialah aktiva yang:
a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
b. Memiliki suatu manfaat yang terbatas
c. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Penting bagi kita untuk memperhatikan akuntansi penyusutan terhadap akuntansi tetap, alasannya penyusutan merupakan pengalokasian biaya. Karena kesalahan dalam pengalokasian biaya akan menghipnotis perhitungan laba rugi.
Sebagaimana telah diatur dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang pajak penghasilan bahwa pengeluaran untuk mendaptkan manfaat, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan. Dalam ketentuan ini pengeluaran yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dikurangkan sebagai biaya sekaligus pada tahun pengeluarannya.
Penysutan akitva tetap yang diakui oleh fiskus semenjak tahun 1995 terdiri dari dua metode yaitu garis lurus dan metode saldo menurun. Penyusutan dengan metode garis lurus akan menghasilkan biaya penyusutan yang sama tiap periodenya. Sedangkan saldo menurun akan menghasilkan biaya penyusutan yang lebih besar pada awal periode dan makin menurun pada periode-periode berikutnya. Pada dikala umur ekonomis aktiva tersebut habis, maka jumlah akumulasi penyusutan dari kedua metode ini sama.
Untuk mengefisiensi beban pajak sebelum menentukan metode penyusutan mana yang akan digunakan, terlebih dahulu haruslah melihat kondisi dari perusahaan yang bersangkutan. Jika kondisi perusahaan laba dan besarnya penghasilan kena pajak telah mencapai tariff pajak tertinggi maka metode saldo menurun lebih menguntungkan. Tetapi sebaliknya jikalau kondisi perusahaan rugi maka lebih baik menggunakan metode garis lurus.
Post a Comment
Post a Comment