Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New



Metode Gross Up merupakan salah satu pilihan di dalam Perencanaan dan penghematan pajak yang bersifat legal. Seperti kita ketahui di dalam Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pekerja (Karyawan / Pegawai / Buruh) Kebijakan Pemotongan PPh Pasal 21 dapat dilakukan melalui 3 (tiga) bentuk :
1.             PPh Pasal 21 “Ditanggung Pekerja ( Karyawan / Pegawai / Buruh)”-Dipotong-
Berdasarkan kebijakan tersebut, juml;ah PPh Pasal 21 yang terhutang akan “ditanggung” sendiri olah  “Pekerja (Karyawan / Pegawai / Buruh) yang bersangkutan, sehingga “mengurang” Penghasilan mereka. Perihal tersebut disebut sebagai “PPh Pasal 21 Dipotong Perusahaan / Majikan.
2.             PPh Pasal 21 “Ditanggung Perusahaan” - Ditanggung –
Berdasarkan kebijakan tersebut PPh Pasal 21 “Ditanggung” Perusahaan/Majikan,sehingga  “Penghasilan Gaji / Upah” Pekerja “Tidak Berkurang”.  Penghitungan PPh Pasal 21 yang tidak dilakukan dengan Metode Gross Up maka PPh Pasal 21 yang “Ditanggung” Perusahaan tersebut tidak boleh dibebankan sebagai Biaya Perusahaan alasannya ialah PPh Pasal 21 yang ditanggung Perusahaan bersifat “Beban Prive”.
3.             PPh Pasal 21 “Dalam Bentuk Tunjangan” – Ditunjang –
Berdasarkan kebijakan tersebut PPh Pasal 21 diberikan dalam bentuk “Tunjangan” dan bantuan tersebut menambah Penghasilan Karyawan dan selanjutnya dipotong PPh Pasal 21.

Metode Gross Ditanggung Karyawan :
1.             Take Home Pay akan berkurang
2.             PPh yang ditanggung karyawan tidak Boleh Kaprikornus Biaya Perusahaan
Metode Gross Ditanggung Perusahaan :
1.             Take Home Pay karyawan tetap
2.             PPh yang ditanggung Perusahaan tetap tidak Boleh Kaprikornus Biaya Perusahaan Implikasi
Metode Gross UP : Ditunjang Perusahaan
1.             Take Home Pay Karyawan Tetap
2.             PPh yang ditanggung Perusahaan Boleh Kaprikornus Biaya Perusahaan
http://www.scribd.com/doc/230641530/Metode-Gross-Dan-Gross-UP#scribd

Mengambil keputusan untuk untuk repair atau beli baru sungguh sering kita hadapi. Bagaimana mengambil keputusan yang sempurna in term dengan Controlling? Let’s talk about this now. Sekalian untuk membahas soal yang saya jadikan quiz di “Spreadsheet Cash Flow Statement” kemarin.

Tidak di rumah tidak di kantor kita sangat sering dihadapkan dengan pilihan itu. Gampang-gampang susah.

Ketika notebook atau desktop top kita rumah mulai rewel, kita harus mengambil keputsan apakah perbaiki saja atau beli gres sekalian. Apabila itu untuk keputusan untuk barang yang nilainya relatif kecil, mungkin dengan mudah kita bisa mengambil keputusan (beli gres saja, daripada repot). Begitu juga jikalau barang itu tidak terlalu kita butuhkan, maka dengan mudah juga kita bisa memutuskan untuk tidak usah membeli dan tidak usah repair.

Di kantor, meskipun itu bukan harta langsung kita, sebagai orang accounting tidak jarang dilibatkan untuk urusan ibarat itu. Terlebih-lebih jikalau anda seorang decision maker di adegan Accounting & Finance. Anda dituntut bisa mengambil keputusan yang tepat.

Mengapa di quiz saya memakai mesin photo copy sebagai contoh? Karena memang mesin photocopy kedudukannya di kantor termasuk unique:

[-]. Nilainya tergolong material.
Tidak diragukan lagi, mesin photocopy tidak lah murah. Dan keputusan belanja untuk barang yang nailianya material memang tidak mudah (tidak boleh sembarang beli).

[-]. Disisi lain, fungsi nya hanya sebagai pendukung kelancaran operasional perusahaan. Sangat berbeda dengan mesin atau peralatan produksi (yang berfungsi sebagai mesin/pelaralatan utama penghasil product/jasa).

[-]. Disi lainnya lagi, bagi perusahaan yang skalanya menengah atau besar (dengan tingkat aktifitas admin yang tinggi) akan sangat terganggu jikalau harus tanpa mesin photocopy, apalagi jikalau selama ini sudah biasa menggunakan inhouse copier machine. Sehari saja mesin photocopy mogok, dijamin kantor pasti sudah gaduh, banyak complain. Bahkan mogoknya mesin photo copy bisa dijadikan alasan atas keterlambatan suatu proses tertentu.

Terlambat antisipasi bisa mengakibatkan duduk perkara yang serius. Bagi rekan-rekan diluar adegan accounting dan keuangan, tentu tidak mau tahu ”pokoknya saya tidak mau terhambat gara-gara mesin photocopy mogok, itu konyol!”.

Memang konyol. Itulah sebabnya sering-sering saya katakan; kita sebagai orang accounting dan keuangan tidak cukup hanya bisa mennghitung dan menjurnal saja. Tidak cukup hanya bisa membuat buku menjadi balance saja. Perlu meningkatkan kemampuan dalam analytical roles, dan yang tak kalah pentingnya yaitu menempa dan mengasah diri untuk terampil dalam pengambilan keputusan. Jangan hingga S1 akuntansi kita diragukan.

Di sinilah kompetensi dan capability kita sebagai orang accounting dan keuangan diuji.

Dari tanggapan quiz yang disampaikan, saya bisa melihat teman-teman disini sudah tahu musti bagaimana kalau menghadapi kasus serupa itu.

Tetapi saya merasa perlu untuk menyajikannya dalam bentuk get—it—done:

Apa perlu melihat nilai bukunya? Tidak untuk ketika ini. Nilai buku perlu dilihat nanti pada waktu mencatatnya. Sekarang kita akan mengambil keputusan repair atau beli baru.

Hal-hal yang perlu dilakukan, yaitu:

Dapatkan perbandingan estimasi perkiraan pengeluaran antara memperbaiki dengan membeli baru, dengan nilai yang sudah paling rendah yang bisa di dapat.

Ini hanya bisa dipastikan, jikalau telah menggunakan minimal 3 supplier berbeda.

Misalnya: Mesin baru
Dealer (Toko) A, Xerox = Rp 15,000,000,
Dealer (Toko) B, Canon = Rp 14,000,000
Delaer (Toko) C, Sharp = Rp 14,500,000

Bagaimana membandingkannya?, cukup dari harga per unit saja? Tidak. Rasanya saya sudah pernah bahas di artikel lain. Tapi in term dengan copier machine mungkin ada perlunya saya bahas lagi.

Basic-nya yaitu depreciation. Tetapi hati-hati, menganalisis usage cost mesin photo copy tidak ibarat menyutkan bangunan. Penyusutan mesin photo copy yaitu a combination:
[-]. Ada adegan mesin yang usianya relative panjang (hampir tidak terpengaruh oleh banyaknya output yang dihasilkan), so bisa alokasikan (disusutkan) dengan metode garis lurus.
[-]. Dan ada bagian-bagian mesin yang justru sangat vital dan cepat haus (lampu blits, Top & Bottom Roller, Header) yang harganya lumayan tinggi. Bagian-bagian ini harus dialokasikan berdasarkan output yang dihasilkan, artinya umur ekonomis diukur dengan jumlah lembar photo copy yang dihasilkan.

Bagaimana caranya membagi porsi yang menggunakan gari slurus dengan production output?

Caranya mudah: pada ketika meminta penawaran harga unit mesin baru, sekaligus minta penawaran spare-part lengkap dengan specifikasi dan kapaisatnya (1 part harganya berapa, bisa menghasilkan berapa lembar copy). Jumlahkan semua nilai spare-part-nya dibagi dengan kapasitas (jumlah lembar yang bisa dihasilkan). Maka sudah mendapat cost yang harus dialokasikan.

Bagaimana dengan yang disusutkan dengan metode garis lurus?

Misalnya:

Toko A, Xerox = Rp 15,000,000,
Total nilai sparepart Rp 3,500,000 (kapasitas 25,000 lembar)

Maka:

Porsi yang menggunakan metode garis lurus adalah=
Rp15,000,000-3,500,000=Rp11,500,000, umur ekonomis 5 tahun
Maka depreciation expense perbulannya yaitu 1/12 (11,500,000/5) = Rp 191,667/bulan

Sedangkan spare-partnya dihitung dengan cara:
Rp 3,500,000/25,000 = Rp 140/lembar

Bagaimana menyatukan kedua metode yang berbeda tadi?

Metode garis lurus di-convert ke Unit production output, dengan cara:
Lakukan estimasi; berapa lembar kebutuhan photo copy selama satu bulan?, katakanlah 15,000 lembar.
Maka : Cost per lembarnya = Rp 191,667/15,000= Rp 13

So total usage cost per lembar untuk Xerox dari took A =Rp140+13 = Rp153/lembar
Ditambah toner usage (dihitung dengan cara yang sama ibarat sparepart).

Dengan menjumlahkan semuanya, maka sudah mendapat usage cost per lembar untuk mesin xerox dari Toko A.

Lakukan hal yang sama terhadap penawaran dari toko B dan C. Dari sana akan diperoleh mesin merk apa (dari toko mana) yang usage cost per lembarnya paling rendah. Let say toko C.

Selanjutnya tinggal mencari perbandingan perkiraan pengeluaran jikalau mesin di repair (minimal dari 3 technician juga), perkiraan biaya untuk repair dibagi dengan kapasitas sparepar.

Barulah terakhir dibandingkan antara ”jika diperbaiki” dengan ”jika beli baru”. Jika ternyata perbaikan (repair) lebih efisien berarti sudah tidak ada masalah, tinggal di repair saja. Tetapi jika ternyata membeli gres jauh lebih effisien, maka ukur persediaan cash terlebih dahulu, jangan hingga photocopy lancar, tetapi tidak bisa beli raw material karena dana dialokasikan untuk membeli copier baru. Mudah-mudahan, jikalau terjadi kasus yang sama di masa-masa yaang akan datang, anda sudah bisa menganalisis-nya dengan cermat mengenai perlakuan (pencatatan dan pelaporan silahkan baca Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap.

Mungkin diantara ada yang bertanya-tanya "what is the recent update of our new accounting home?", sudah sejauh mana persiapan pindah situsnya? Berikut yaitu update terbarunya (sekaligus sebagai permakluman).

Polling mengenai "Rencana Pindah Kavling (Domain & Host)", telah tertutup hari ahad yang lalu. Dan hasilnya:

[-]. Setuju untuk pindah, dengan format tidak berubah = 18%
[-]. Setuju untuk pindah, dengan format berubah dan feature di tambah = 86%
[-]. Tidak oke = 3%
[-]. Tidak peduli/tidak penting = 0% (1 orang)

Jadi, kesimpulannya: Sebagian besar pengunjung oke blog ini akan pindah alamat, dengan format yang diubah dan feature ditambah.

Saya berterimakasih atas partisipasinya mengisi polling, apapaun pendapat dan keinginan anda, yaitu penting untuk saya jadikan materi pertimbangan. Bagi yang suaranya minoritas, saya menjamin ditempat yang gres nanti anda akan memperoleh lebih: nyaman, user friendly, banyak kemudahan dan feature pendukung) dibandingkan dengan disini. Mengenai URL (alamat situs yang gres nanti) tentu saja akan saya umumkan disini, dan kirimkan lewat e-mail (jaga-jaga jikalau ada member yang tidak membaca pemebritahuan disini alasannya usang offline).

Untuk diketahui saja, situs yang gres masih on process. Memerlukan waktu yang agak lama, alasannya banyaknya content dan feature yang akan ditambahkan di situs yang gres nanti.


Wajah situs Accounting, Finance & Taxation yang baru

Situs yang gres nanti, wajahnya akan menyerupai dibawah ini:

what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
Mudah-mudahan lebih fresh, lebih klimis, lebih masculin, lebih rapi, dan lebih smart (fungsional, feature dan navigasinya).


Feature

Walaupun gambar di atas kelihatannya sangat simple, bekerjsama situs yang gres nanti yaitu campuran dari 2 situs utama ditambah 2 blog yang saya integrasikan (kemas) menjadi sebuah situs.

Seperti telah anda lihat di atas (meskipun gambarnya agak kecil), tab sajian di ujung atas halaman sarat dengan muatan, feature, fungsional dan kemudahan (tentunya untuk anda-anda nantinya):

what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
[1] Home: Isinya yaitu short description recent update dari semua section/feature

[2] About us: Standard saja

[3]. News & Events (NEW FEATURE): pemberitahuan dan even-even yang akan diselenggarakan (Quiz, Contest, dan yang sejenisnya).

[4]. Product & Services (NEW FEATURE): isinya yaitu jasa yang akan saya tawarkan secara commercial kepada premium user (berbayar). Untuk maksud ini, saya telah menyiapkan professional team (accountant, auditor, tax consultant dan notaries).


what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
[5]. Blog: kiranya tidak perlu saya jelaskan lagi isinya.

[6]. Software Review (NEW FEATURE): Isinya nanti yaitu review mengenai accounting & financial software terbaru yang beredar di pasar, new release, up-coming. Section ini akan diasuh oleh System analyst dan accountant juga. Section ini saya harapkan sanggup menyediakan informasi terkini (sekaligus) mengatakan review mengenai accounting software/tools terkini bagi rekan-rekan sekalian. So, sanggup menjadi panduan untuk menentukan accounting software/tools, apakah anda perlu upgrade software anda, dsb.

[7]. Tools & Spreadsheet: Saya yakin anda sudah tahu apa nanti isinya.

[8]. Converter (NEW FEATURE): Nantinya akan berisi 2 jenis converter yaitu: Currency (Exchange Rate) Converter dan Matrix Converter (measurements, volume, weight, dll) yang akan mempunyai kegunaan bagi anda yang kebetulan mengurus inventory control atau yang di PPIC (=Production Planning & Inventory Control). Mungkin sanggup dijadikan online terminal untuk converting.

what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
[9]. Dictionary/Kamus (NEW FEATURE): Dictionary ini bukan sembarang dictionary, ini yaitu kamus dan ensycopedia akuntansi dan keuangan, yang mungkin jarang anda temukan secara online.

what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
[10]. CPA-Quiz/Exam (NEW FEATURE): isinya yaitu soal-soal latihan international CPA, menunya saya bagi menjadi 2 sub-menu, yaitu: multiple choice dan essay. masing-masing disertai jawabannya.

[11]. Career Center (NEW FEATURE): Ruangan ini saya sediakan bagi mereka yang mencari pegawai accounting, keuangan, perpajakan dan export-import untuk membuka lowongan. Sekaligus memungkinkan adik-adik mahasiswa jurusan akuntansi dan administrasi yang gres lulus (akan lulus) untuk mengiklankan diri (mencari pekerjaan) dibidang accounting, keuangan dan perpajakan. Dimenu yang sama, juga ada career tips. Seperti anda lihat ditab menu-nya, sajian ini dibagi menjadi 3 sub-menu, yaitu: Employee Needed, Job Needed, dan Career Tips.

[12]. Global News & Media (NEW FEATURE): Saya sedang mencoba mengintegrasikan google allert dan RSS Feed untuk pulling (menarik) agregator-nya FASB, IFRS, SEC, IRS, ICPA, FORBES, BLOMBERG dan lain-lain, untuk saya syndicate ke situs ini, semoga di section ini anda sanggup menikmati news, update, perkembangan mengenai accounting dan keuangan, persis ketika news-nya dipublish di daerah aslinya. Sehingga rekan-rekan sekalian sanggup mendapat informasi akuntansi dan keuangan dan yang benar-benar fresh dan most recent.

what is the recent update of our new accounting home ACCOUNTING RECENT UPDATE
[13]. Member Profile (NEW FEATURE): ini khusus memuat profile member yang berkenan mengatakan profileny auntuk di publish. Jika nanti sudah berjalan lama, jangan kaget jikalau rekan-rekan yan pasang profile tiba-tiba ada yang contact anda dan menunjukkan pekerjaan (jabatan) accounting, keuangan atau perpajakan :-)

[14]. Support: Khusus daerah pengaduan, complain dan lain-lain.

Dengan feature di atas, sungguh besar cita-cita saya, semoga situs yang gres nanti benar-benar sanggup menjadi sumber informasi yang nyaman. Dan saya tidak berhenti untuk selalu minta sumbangan dari rekan-rekan sekalian, semoga saya sanggup mewujudkan itu semua dengan lancar tanpa hambatan. Tentu saja koreksi dan masukan tetap juga saya harapkan (in the same time).


Untuk sementara itulah update yang sanggup saya informasikan untuk ketika ini, semoga rekan-rekan sekalian mengetahuinya juga. Saya akan terus informasikan perkembangan (update) nya disini.

Updated Determinasi Cost Vs Expense ialah klarifikasi lebih detail untuk “Determinasi Cost & Expense – Terapan” yang memang saya buat belum detail, alasannya saya rancang untuk menjadi materi pertanyaan dalam Accounting Contest-1. Sudah saya bayangkan bahwa kesimpulan pendek tersebut masih meninggalkan keraguan, bahkan mungkin kekeliruam persepi. Di posting ini saya akan jelaskan secara tuntas, sekalian membahas ihwal marketing expenditure issue yang ada di Accounting Contest-1, jangan dimasukkan ke dalam hati. That is funny side of a game :-) so, no hurt feeling. Okay?


Determinasi Cost dan siklusnya

Seperti telah saya sampaikan di Determinasi Cost & Expense – Terapan, bahwa suatu expenditure (pengeluaran) disebut "Cost" apabila atas pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang nantinya sanggup mendatangkan cash atau potensi cash kembali. Kembalinya cash sanggup dalam jangka pendek (misalnya: inventory, contoh: pembelian baut oleh toko bangunan atau pembelian polo shirt oleh anda), atau dalam jangka panjang (misalnya: aktiva tetap, contoh: pembelian piano).

Common issue yang menciptakan pemahan ihwal cost menjadi terpenggal (tidak utuh) ialah ”Siklus perubahan dari cash kembali ke cash”. Mohon dibaca baik-baik kalimat di bawah ini:

”..........untuk memperoleh sesuatu yang nantinya sanggup mendatangkan cash atau potensi cash kembali

Warning!: Ini bukan problem main kalimat atau kata-kata, most of us from ”Economic” bukan orang-orang linguistic yang jago dalam bermain kalimat (kata). Sengaja saya bahas kalimat ini, merely supaya jangan hingga menjadikan salah persepi dan membingungkan, semoga kita benar-benar memperoleh pemahaman yang terang dan mantap (neither ambigous nor bias).

[a]. Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya mendatangkan cash.

Dari kalimat ini terang ada siklus dari cash hingga menjadi cash kembali. Siklus-nya menyerupai ini:


 alasannya saya rancang untuk menjadi materi pertanyaan dalam  Updated Determinasi Cost & Expense


Tentu anda sudah tahu, asset itu sanggup bermacam-macam: sanggup piutang, persediaan, aktiva tetap atau aktiva laib-lain. So, perubahan dari asset untuk kembali lagi ke cash itu sanggup memakan waktu usang (karena melalui siklus yang panjang) atau sanggup jadi pendek.

Misalnya:

Anda mengeluarkan Cash (asset) Rp 100,000 untuk membeli materi baku (inventory=asset), dari materi baku dijadikan barang dalam proses (another asset), dari barang dalam proses kemudian dijadikan barang jadi (inventory=asset), dari barang jadi dijual ke customer menjadi piutang (another asset), dari piutang gres menjadi cash (asset). Maka pengeluaran untuk membeli materi baku tadi ialah Cost.

atau:

Anda membayar buruh, buruh menghasilkan barang setengah jadi (inventory=asset), dan seterusnya menyerupai yang di atas hingga menjadi cash.

Atau siklus pendek:

Anda membeli barang jadi (inventory), kemudian anda jual kembali dan menghasilkan cash (sales term: cash on delivery).

Selanjutnya, belahan kalimat yang kedua....................


[b].Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya berpotensi mendatangkan cash.

Critical point (jangan hingga anda terkecoh):

Kalimat pada pint [b] di atas yang mengenadung kata “potensi” sangat terang (potensi=expected=diharapkan) terang mencerminakan bahwa “bisa jadi cost tidak menghasilkan cash kembali”. Pada dikala itulah terjadi “LOST” atau “KERUGIAN” (dan diakui sebagai lost/kerugian). It is a lost!

Misalnya:

Anda membeli raw material, ternyata raw materialnya terbakar atau hilang, atau sehabis diproses ternyata product yang dihasilkan gagal (rusak). It is another lost!

Atau:

Anda membeli barang jadi (inventory), kemudian anda jual, ternyata buyer (customer) tidak mau membayar (bad debt). It is lost as well!.

How about Expense?


Determinasi Expense dan Siklusnya.

Expense apabila atas pengeluaran tersebut dipergunakan untuk memperoleh sesuatu yang tidak menghasilkan atau berpotensi menghasilkan cash kembali.

Batasan ini tidak berarti bahwa atas expense yang terjadi tidak akan menghasilkan apa-apa. Tentu saja menghasilkan sesuatu. Hanya saja hasilnya bukan asset atau cash kembali, melainkan hanya support, yaitu manfaat yang sanggup memperlancar operasional perusahaan.



 alasannya saya rancang untuk menjadi materi pertanyaan dalam  Updated Determinasi Cost & Expense


Critical point (don’t let this fool ya!):

Batasan inilah yang terkadang sanggup stretch (deutch:molor) hingga mengaburkan, bahkan sanggup menjadikan kebingungan. Pada dasarnya, tidak ada satu pun perusahaan yang mau melaksanakan pengeluaran (baik yang berupa cost maupun expense) untuk sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat (read:manfaat ekonomis).

Misalnya:

Perusahaan membeli kertas photocopy. Ini hádala expense. Apakah kertas ini tidak menawarkan manfaat?. Bukankah kertas ini nantinya akan menciptakan bab penagihan sanggup menciptakan debit note, dan dari debit note tersebut sanggup menghasilkan cash?.

atau:

Perusahaan membeli kerupuk untuk perlombaan makan kerupuk pada tanggal 17-August. Ini ialah expense. Apakah itu tidak bermanfaat? Bukankah dengan adanya perayaan 17-August sanggup menjadikan keakraban pegawai, sanggup memupuk kerjasama, membentuk a solid teamwork, dan karenanya sanggup meningkatkan produktifitas perusahaan, sehingga laba meningkat?

Jawabannya adalahYes, they are all great support for the company!” but….

Artinya, semua itu memang memberi manfaat bagi kelancaran dan kelangsungan usaha, akan tetapi manfaat yang dihasilkan “TIDAK MEMPENGARUHI ATAU DIPENGARUHI OLEH OUTPUT PRODUCT/JASA PERUSAHAAN MAUPUN REVENUE PERUSAHAAN“. Itulah batasan manfaat atas suatu expense.

Seperti referensi di atas, pembelian kertas photo copy atau pembelian kerupuk untuk lomba 17-august, meskipun memberi manfaat akan tetapi samasekali tidak besar lengan berkuasa terhadap dan juga tidak mensugesti output product atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

So, how about the "young-professional marketer-lady"?


Jawaban Accounting Contest-1

Dari klarifikasi saya di atas, apakah anda masih memerlukan jawabannya?

Anyway, jawabannya:

Jika professional marketer dibayar menurut sasaran revenue atau sales (monthly/quarterly/annual revenue), maka pengeluaran untuk pembayaran kepadanya ialah "COST" otherwise it is "EXPENSE".

Mengapa?

Karena kalau besarnya pembayaran diukur berdasarkan TARGET REVENUE/SALES atau by COMISSION , maka expenditure tersebut akan dipengaruhi oleh total revenue (sales) yang dihasilkan. Dan atas pengeluara tersebut terang besar lengan berkuasa terhadap revenue (which could be account payable or cash) kembali yang akan diterima perusahaan.

Misalnya:

Professional Marketer akan dibayar Rp 1000,- kalau berhasil menghasilkan revenue Rp 1,000,000 s/d 5,000,000. akan dibayar Rp 2,000,000 kalau menghasilkan revenue di atas Rp 5,000,000.

atau:

Professional Marketer mendapatkan komisi 5% untuk setiap sales yang dihasilkan.

Bagimana kalau sebuah kombinasi?

Misalnya:

Diberikan Gaji Pokok Rp 500/bulan dan 5% comission per sales.

Maka yang Rp 500 ialah expense, sedangkan yang 5% x sales ialah "Cost of sales"

Mungkin anda ingin mengatakan: “Waktu saya kuliah dosen menyampaikan bahwa: Expense (biaya operasional) ialah pengeluaran yang mau tidak mau harus dikeluarkan oleh perusahaan guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan, apakah batasan itu boleh dipakai?"

Boleh juga, hanya saja masih ada kelemahannya.

Apakah pak putra sanggup menyebutkan kelemahan batasan itu?

Okay, saya beri satu contoh:

Biaya kertas, bukankah itu expense?, bagaimana kalau mulai hari ini saya tidak mengijinkan anda menggunakan kertas lagi?, sebagai gantinya, semua document harus di simpan dalam softcopy (digital), discan, dan lain-lain. So, mulai hari ini tidak ada kertas di kantor. Dan asumsi biaya kertas saya hapus! Apakah operasional perusahaan menjadi tidak lancar? (Atau malah lebih lancar dan lebih effisien? :-P)

Mau referensi lain lagi?

Biaya listrik, bukankah itu expense?, bagaimana kalau mulai hari ini kita pakai genset, tidak pakai listrik lagi. Apakah tanpa biaya listrik perusahaan akan berhenti beroperasi?.

Jika balasan anda semuanya: ”tidak”, maka saya mau bertanya, apakah ”pengeluaran wajib/tidak wajib” masih relevan untuk dijadikan batasan untuk mendeterminasi cost dan expense?



Secara umum dikenal konsep Taxable – Deductible atau Non taxable – Non Deductible. Taxable biasanya ditujukan untuk pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh orang atau tubuh tanpa melihat dari mana penghasilan tersebut diperoleh (sumber penghasilan). Deductible yakni biaya yang diakui oleh pajak, biasanya ditujukan kepada beban / biaya yang menurut ketentuan menjadi pengurang penghasilan Bruto sebagai mana diatur dalam Pasal 6 UU PPh.

Pada umumnya kalau suatu biaya yang terkait dengan karyawan akan terutang PPh 21 kalau biayanya diakui misalnya biaya gaji, tunjangan bonus dan sebagainya. Jika pinjaman dalam bentuk natura atau kenikmatan tidak dapat dibebankan sebagai biaya fiscal (Non deductible) sehingga bagi karyawan yang mendapatkan bukan merupakan penghasilan (Non Taxable).

Apakah Non deductible mampu menjadi deductible kalau Non Taxable menjadi Taxable misalnya dengan membayar PPh 21 atas biaya Non Deductible akan menimbulkan otomatis biaya tersebut menjadi Deductible? Tidak selalu. Harus hati – hati jangan hingga sudah membayar PPh 21 ternyata biaya tersebut tetap Non deductible WP mampu rugi dua kali.

Terdapat beberapa penyimpangan konsep Taxable – Deductible atau Non taxable – Non Deductible sebab adanya ketentuan khusus yang mengaturnya. Bentuk penyimpangan tersebut mampu berupa Taxable – Non Deductible atau Non Taxable – Deductible. Hal ini terkadang menyulitkan WP sebab hal ini akan menimbulkan perbedaan objek pajak yang dilaporkan dalam SPT PPh 21 tahunan dengan SPT tubuh pos biaya karyawan.

Pembayaran imbalan kepada karyawan yang harus mendapatkan perhatian saat melaksanakan rekonsiliasi antara SPT PPh 21 dan PPh 29 yakni sebagai berikut :
                Premi asuransi yang dibayarkan Pemberi Kerja.
                Iuran Pensiun, JHT atau THT ditanggung Pemberi Kerja.
                Bonus, Gratifikasi dan Jasa Produksi yang dananya dari Laba Yang Ditahan
                Imbalan berupa Tantiem
                Biaya Perjalanan Dinas
                Beban Pendidikan dan Pelatihan
                Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
                Pemberian Natura dan Kenikmatan.
                Pembayaran Imbalan dalam Mata Uang Asing

Daily Planner Journal ialah multi-module organizer yang handal, cocok untuk anda orang accounting, keuangan dan perpajakan yang padat dengan jadwal ketat sehari-hari. Membuat daily cash analysis, mengirimka tagihan ke customer (client), cash disbursement, weekly AP/AR Reconciliation, Monthly bank Reconciliation, Monthly Tax filing, dan lain-lain. Semua itu perlu direncanakan, dicatat didalam buku jadwal yang handal.

Maksimalkan waktu anda dalam sehari dengan membuat to do list yang dilengkapi dengan reminder. Dengan time management yang berkala teratur dan rapi, niscaya semua target kerja anda tidak akan ada yang ketinggalan.


Multi-Tasking Tips

Multi-tasking ialah bab dari keseharian kita di dunia kerja yang modern sekarang ini, tahukan anda bahwa menurut banyak research di negara-negara maju, multi tasking yang tidak berkala dengan baik malah membuat productivity menurun sampai 20%, alasannya ialah banyaknya roles & tasks yang dilakukan dengan tidak tuntas.

Saya ada tips kecil untuk menghadapi multi tasking dan intruption sehari-hari. Jika ada sesuatu yang masuk ke dalam system anda (sesuatu itu: bisa email, bisa bisa phone call, memo, panggilan rekan sekerja, dll. System di sini maksudnya: dearah kerja anda, computer anda, ruangan anda). Anda hanya memiliki 3 pilihan untuk me-response-nya secara effective:

[1]. Jika bisa diselesaikan dalam 3 menit, maka eksklusif anda response!

[2]. Jika kemungkinan akan memakan waktu lebih dari 3 menit tetapi mungkin bisa diselesaikan dalam 1 hari, delegasikan kepada sub-ordinat/bawahan).

[3]. Jika tidak mungkin selesai dalam satu hari, masukkan lah ke dalam agenda, calendar dan planner anda.


Daily Planner Journal

Hari ini saya akan memperlihatkan anda: FREE DAILY PLANNER JOURNAL SOFTWARE

Adapun feature utamanya beliau adalah:

[-]. Daily Planner
[-]. Small Daily Journal
[-]. To Do List

Yang luar biasa dari daily planner ini: mampu meng-import data dari fungsi daily planner-nya ke fungsi pembuat Calendar-nya.

 keuangan dan perpajakan yang padat dengan jadwal ketat sehari Daily Planner Keren-For Accounting


Program ini memiliki 3 fungsi unggulan:

[-]. Fungsi Daily Planner: memperlihatkan kemampuan untuk membuat rencana harian (daily plan) untuk 100 years bagi pemegangnyanya!

[-]. Fungsi Daily Journal: memperlihatkan kemampuan bagi pemegangnya untuk mencatat (menulis) ide, pemikiran, pengalaman harian.

[-]. Fungsi To Do List: pemegang bisa membuat rencana apa yang harus dikerjakan dalam sehari untuk 100 tahun!, dan dilengkapi dengan reminder voice yang bisa di customize!

Silahkan anda unduh di sini: [[Download]]

Petunjuk!: Setelah download, extract dengan Rar Extractor, lalu install di notebook (desktop) anda, jikalau sedang membawa flashdisk, bisa juga anda masukkan copy-nya ke flashdisk untuk diinstall di rumah. Jika mau dimasukkan ke flash disk (copy file-nya yang belum diextract). Update (06-06-08): Register No (Serial Key) ada di file: linezero.txt (notepad).


Mudah-mudahan Daily Planner Journal yang saya berikan ini bisa menjadi pendamping sekaligus virtual personal assistant dalam kesibukan anda sehari-hari di accounting. Selamat beraktifitas untuk hari ini, sekaligus selamat berakhir pekan.

Mengambil keputusan untuk untuk repair atau beli baru sungguh sering kita hadapi. Bagaimana mengambil keputusan yang sempurna in term dengan Controlling? Let’s talk about this now. Sekalian untuk membahas soal yang saya jadikan quiz di “Spreadsheet Cash Flow Statement” kemarin.

Tidak di rumah tidak di kantor kita sangat sering dihadapkan dengan pilihan itu. Gampang-gampang susah.

Ketika notebook atau desktop top kita rumah mulai rewel, kita harus mengambil keputsan apakah perbaiki saja atau beli gres sekalian. Apabila itu untuk keputusan untuk barang yang nilainya relatif kecil, mungkin dengan simpel kita bisa mengambil keputusan (beli gres saja, daripada repot). Begitu juga bila barang itu tidak terlalu kita butuhkan, maka dengan simpel juga kita bisa tetapkan untuk tidak usah membeli dan tidak usah repair.

Di kantor, meskipun itu bukan harta langsung kita, sebagai orang accounting tidak jarang dilibatkan untuk urusan menyerupai itu. Terlebih-lebih bila anda seorang decision maker di serpihan Accounting & Finance. Anda dituntut bisa mengambil keputusan yang tepat.

Mengapa di quiz saya menggunakan mesin photo copy sebagai contoh? Karena memang mesin photocopy kedudukannya di kantor termasuk unique:

[-]. Nilainya tergolong material.
Tidak diragukan lagi, mesin photocopy tidak lah murah. Dan keputusan belanja untuk barang yang nailianya material memang tidak simpel (tidak boleh sembarang beli).

[-]. Disisi lain, fungsi nya hanya sebagai pendukung kelancaran operasional perusahaan. Sangat berbeda dengan mesin atau peralatan produksi (yang berfungsi sebagai mesin/pelaralatan utama penghasil product/jasa).

[-]. Disi lainnya lagi, bagi perusahaan yang skalanya menengah atau besar (dengan tingkat aktifitas admin yang tinggi) akan sangat terganggu bila harus tanpa mesin photocopy, apalagi bila selama ini sudah biasa menggunakan inhouse copier machine. Sehari saja mesin photocopy mogok, dijamin kantor niscaya sudah gaduh, banyak complain. Bahkan mogoknya mesin photo copy bisa dijadikan alasan atas keterlambatan suatu proses tertentu.

Terlambat antisipasi bisa menimbulkan duduk kasus yang serius. Bagi rekan-rekan diluar serpihan accounting dan keuangan, tentu tidak mau tahu ”pokoknya saya tidak mau terhambat gara-gara mesin photocopy mogok, itu konyol!”.

Memang konyol. Itulah sebabnya sering-sering saya katakan; kita sebagai orang accounting dan keuangan tidak cukup hanya bisa mennghitung dan menjurnal saja. Tidak cukup hanya bisa menciptakan buku menjadi balance saja. Perlu meningkatkan kemampuan dalam analytical roles, dan yang tak kalah pentingnya yaitu menempa dan mengasah diri untuk terampil dalam pengambilan keputusan. Jangan hingga S1 akuntansi kita diragukan.

Di sinilah kompetensi dan capability kita sebagai orang accounting dan keuangan diuji.

Dari balasan quiz yang disampaikan, saya bisa melihat teman-teman disini sudah tahu musti bagaimana kalau menghadapi masalah serupa itu.

Tetapi saya merasa perlu untuk menyajikannya dalam bentuk get—it—done:

Apa perlu melihat nilai bukunya? Tidak untuk dikala ini. Nilai buku perlu dilihat nanti pada waktu mencatatnya. Sekarang kita akan mengambil keputusan repair atau beli baru.

Hal-hal yang perlu dilakukan, yaitu:

Dapatkan perbandingan estimasi asumsi pengeluaran antara memperbaiki dengan membeli baru, dengan nilai yang sudah paling rendah yang bisa di dapat.

Ini hanya bisa dipastikan, bila telah menggunakan minimal 3 supplier berbeda.

Misalnya: Mesin baru
Dealer (Toko) A, Xerox = Rp 15,000,000,
Dealer (Toko) B, Canon = Rp 14,000,000
Delaer (Toko) C, Sharp = Rp 14,500,000

Bagaimana membandingkannya?, cukup dari harga per unit saja? Tidak. Rasanya saya sudah pernah bahas di artikel lain. Tapi in term dengan copier machine mungkin ada perlunya saya bahas lagi.

Basic-nya yaitu depreciation. Tetapi hati-hati, menganalisis usage cost mesin photo copy tidak menyerupai menyutkan bangunan. Penyusutan mesin photo copy yaitu a combination:
[-]. Ada serpihan mesin yang usianya relative panjang (hampir tidak terpengaruh oleh banyaknya output yang dihasilkan), so bisa alokasikan (disusutkan) dengan metode garis lurus.
[-]. Dan ada bagian-bagian mesin yang justru sangat vital dan cepat haus (lampu blits, Top & Bottom Roller, Header) yang harganya tidak mengecewakan tinggi. Bagian-bagian ini harus dialokasikan menurut output yang dihasilkan, artinya umur irit diukur dengan jumlah lembar photo copy yang dihasilkan.

Bagaimana caranya membagi porsi yang menggunakan gari slurus dengan production output?

Caranya mudah: pada dikala meminta penawaran harga unit mesin baru, sekaligus minta penawaran spare-part lengkap dengan specifikasi dan kapaisatnya (1 part harganya berapa, bisa menghasilkan berapa lembar copy). Jumlahkan semua nilai spare-part-nya dibagi dengan kapasitas (jumlah lembar yang bisa dihasilkan). Maka sudah menerima cost yang harus dialokasikan.

Bagaimana dengan yang disusutkan dengan metode garis lurus?

Misalnya:

Toko A, Xerox = Rp 15,000,000,
Total nilai suku cadang Rp 3,500,000 (kapasitas 25,000 lembar)

Maka:

Porsi yang menggunakan metode garis lurus adalah=
Rp15,000,000-3,500,000=Rp11,500,000, umur irit 5 tahun
Maka depreciation expense perbulannya yaitu 1/12 (11,500,000/5) = Rp 191,667/bulan

Sedangkan spare-partnya dihitung dengan cara:
Rp 3,500,000/25,000 = Rp 140/lembar

Bagaimana menyatukan kedua metode yang berbeda tadi?

Metode garis lurus di-convert ke Unit production output, dengan cara:
Lakukan estimasi; berapa lembar kebutuhan photo copy selama satu bulan?, katakanlah 15,000 lembar.
Maka : Cost per lembarnya = Rp 191,667/15,000= Rp 13

So total usage cost per lembar untuk Xerox dari took A =Rp140+13 = Rp153/lembar
Ditambah toner usage (dihitung dengan cara yang sama menyerupai sparepart).

Dengan menjumlahkan semuanya, maka sudah menerima usage cost per lembar untuk mesin xerox dari Toko A.

Lakukan hal yang sama terhadap penawaran dari toko B dan C. Dari sana akan diperoleh mesin brand apa (dari toko mana) yang usage cost per lembarnya paling rendah. Let say toko C.

Selanjutnya tinggal mencari perbandingan asumsi pengeluaran bila mesin di repair (minimal dari 3 technician juga), asumsi biaya untuk repair dibagi dengan kapasitas sparepar.

Barulah terakhir dibandingkan antara ”jika diperbaiki” dengan ”jika beli baru”. Jika ternyata perbaikan (repair) lebih efisien berarti sudah tidak ada masalah, tinggal di repair saja. Tetapi jika ternyata membeli gres jauh lebih effisien, maka ukur persediaan cash terlebih dahulu, jangan hingga photocopy lancar, tetapi tidak bisa beli raw material lantaran dana dialokasikan untuk membeli copier baru. Mudah-mudahan, bila terjadi masalah yang sama di masa-masa yaang akan datang, anda sudah bisa menganalisis-nya dengan cermat mengenai perlakuan (pencatatan dan pelaporan silahkan baca Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap.



Rekonsiliasi PPh pasal 21 dalam ledger perusahaan apakah melulu menyangkut akun gaji dan komponen-komponennya? Kelompok akun gaji biasanya berkaitan dengan beban perusahaan kepada pegawainya. Lantas bagaimana dengan akun biaya lain yang melibatkan perorangan sebagai peserta imbalan jasanya? Apakah termasuk dalam objek PPh pasal 21 juga? Atau malah PPh pasal 23?

Kalau akun beban yang menyangkut pegawai biasanya sudah terkelompokkan dan lebih mudah dianalisa. Namun untuk objek PPh pasal 21 selain pegawai agak sedikit repot rekonsiliasinya. Karena kita harus mengenali akun-akun apa saja yang kemungkinan terdapat transaksi yang terkait dengan PPh pasal 21. Biasanya akun-akun itu mampu berupa :
-                 Repair & Maintenance
-                 Cleaning Service
-                 Security
-                 Courier/Postage
-                 Professional Exp
-                 Management Exp
-                 Notary Exp
-                 Technical Advisor
-                 Legal Exp
itu ialah pola akun-akun beban yang kemungkinan terdapat objek PPh pasal 21 dari bukan pegawai.

Sama halnya objek PPh pasal 21 pada pegawai, data dari akun-akun ledger ini diverifikasi satu per satu mana yang merupakan objek dan mana yang bukan. Lalu dibandingkan dengan SPT 1721 bulanan yang telah dilaporkan. Dalam hal ini biasanya akan banyak membutuhkan pengecekan ke dokumen hard copy juga. Karena sering kali jumlah objek tidak seratus persen sama dengan total beban pada akun-akun tersebut.

Namun adakalanya objek PPh pasal 21 ini tidak hanya terdapat pada akun biaya menyerupai di atas. Bisa saja objek terdapat pada biaya perolehan asset tertentu. Oleh alasannya itu pendekatan identifikasi objek PPh pasal 21 mampu melalui subjeknya, misalnya :
-                 Tenaga ahli, seperti: pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, aktuaris.
-                 Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang sinetron, model, seniman, dll
-                 Olahragawan
-                 Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, moderator.
-                 Pengarang, peneliti, penerjemah.
-                 Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan.
-                 Agen iklan.
-                 Pengawas atau pengelola proyek
-                 Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara.
-                 Petugas penjaja barang dagangan.
-                 Petugas dinas luar asuransi.
-                 Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya.

Dan selain itu juga peserta kegiatan yang mendapatkan atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain meliputi:
1.             Peserta perlombaan dalam segala bidang antara lain perlombaan olahraga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi, dll.
2.             Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, kunjungan kerja.
3.             Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu.
4.             Peserta pendidikan, pelatihan, magang.
5.             Peserta kegiatan lainnya.

Yakinkah anda dengan angka-angka yang ada pada debit note shipping charge yang ditagih oleh shipping agent? Bagaimana semoga anda merasa nyaman membayarnya?. Itulah kira-kira yang menjadi topic di posting ini. Dari beberapa email yang masuk, masih banyak yang ragu-ragu (sebagian lagi tidak tahu) mengenai unsur apa saja yang ditagihkan oleh shipping agent, dan apakah charges tersebut wajar?.

Bagaimana semoga anda merasa nyaman membayarnya Menganalisa Shipping ChargeCOGS, PPN & PPh Imprt (Pasal 22).

[2]. membawa mesin atau peralatan hingga peralatan tersebut dapat berfungsi (read: beroperasi) ialah bab dari harga perolehan mesin atau peralatan tersebut (jika yang di-import ialah mesin atau peralatan). Baca artikel: Perolehan Aktiva Tetap

Yang menjadi masalah adalah; terdiri dari apa sajakah biaya-biaya tersebut?


Okay, read on the detail….

Lets assume freight forwarder (or shipping line for sea shipment) or the shipping agent (broker) mengirimkan deit note (tagihan) kepada kita selaku importer. Tentu ada banyak unsur yang dibebankan kepada kita, diantaranya:


[1]. Freight cost

Adalah beban (charge) yang ditagihkan oleh airlines (shipping lines for sea shipment) yang diteruskan oleh pihak shipping agent kepada kita. Ideally, shipping agent tidak melaksanakan mark-up atas beban ini. Purely hanya memindahkan angka debit note dari airlines/shipping-lines ke dalam debit notenya sendiri.

To make it sure (in the case kalau anda tidak yakin), mampu di check eksklusif ke airlines/shipping lines-nya. Tetapi ada cara yang terbaik ialah selalu meminta quotation sebelum menunjuk shipping agent (meskipun anda sudah memiliki regular agent), you never know that might tens of other shipping agents attempts to get a business from you with a better quotes (saya akan post satu tips khusus secara terpisah, yaitu: How hire a shipping agent in smart way).


[2]. PIB (pemberitahuan import barang)

Dalam hal import barang, iya benar PIB dibutuhkan (it’s a must), dan kalau importer tidak memiliki ijin import, iya biasanya forwarder mengenakan fee ini diluar document/admin fee (karena mungkin forwarder akan mempergunakan ijin import pihak ke-3). Dalam hal impoter memiliki ijin import sendiri, seharusnya, pengurusan PIB telah included dalam document fee.


[3]. Handling Fee (Handling Charge)

Adalah charge yang dikenakan sebagai imbal balik atas jasa bongkar muat hingga barang naik ke truck. Handling ini mampu disebutkan berbeda-beda antara satu shipping agent dengan shipping agent yang lain: ada yang menyebutnya ”Ground Handling” mampu disebut ”Terminal Handling”. Kita yang bukan orang shipping, tentunya lumayan dibuat galau oleh sebutan-sebutan ini. Yang konyol, terkadang handling charge (fee) di sebutkan dua kali dalam satu debit note. Yang satunya di sebut THC (=terminal handling charge) yang satunya lagi disebut handling saja (handling ”toq) entah apalagi yang di handle selain mengeluarkan barang dari custom.


[4]. Red Line Inspection Charge

Untuk regular CI (=Custom Inspection) ialah tidak berbayar, alasannya ialah itu sudah menjadi tanggung jawabnya bea cukai. Tetapi ”Red Line Inspectionadalah charge untuk custom clearance dalam hal barang yang diimport bermasalah e.g.: kondisi muatan (barang) tidak sesuai dengan apa yang tercantum di document Import, atau barang yang dilarang untuk di import, atau prosedur kemasan barang tidak memenuhi standard custom, yang terkadang di over-ride oleh oknum yang biasa berstatus ”pak ogah”. Bagaimana kalau efek (barang kiriman) anda baik-baik saja alias no problem, should shipping agent charge us for a red line inspection? They should not!.

Tips: hindari masalah ini dengan meminta guide-lines dari shipping agent sebelum import dilakukan (shipping agent should be able to provide a proper guide-lines, otherwise you may consider to recruit a better agent), lalu koordinasikan guidelines tersebut dengan pihak exporter atau shipping agent anda yang di di luar negeri sana, semoga semuanya compliance dengan regulation di both departure custom and destination custom (again: saya akan post tips khusus mengenai cara memilih shipping agent secara terpisah, get a more insightful tips about this).


[5]. Trucking (pengangkutan dari port ke gudang)

It should been quiet obvious already.


[7]. Documents Charge/fee

Seperti sudah saya sampaikan di point no.2 di atas (PIB), segala document import (kertas, pengurusan fee yang di charge oleh pihak ketiga) seharusnya telah termasuk di sini. Dirinci satu-persatu secara terpisah ialah bagus, tetapi hati-hati dengan double-charged.


[8]. Storage (demurage charge)

This is another tricky charge (so watchout). Demurage diperlukan kalau barang hingga menginap di port karena kondisi barangnya itu sendiri (e.g.: barang perlu di re-packed) atau alasannya ialah barangnya bermasalah di custom, diluar masalah menyerupai itu mustinya demurage charge menjadi tanggung jawab forwarder/broker, alasannya ialah mereka lambat dalam menangani proses clearance. So, hati-hati dengan charge menyerupai ini.


Mengenai Bea Masuk (Import Duty): silahkan baca article mengenai menghitung be masuk (import duty calculation), mengenai pajak import: silahkan baca artikel import tax calculation.


Hey, tahukah anda: ada satu jenis charge yang belum saya sebutkan dalam menganalisa shipping charge di atas?, apa itu? PPN! :-P, bukan PPN Import, tetapi PPN yang dikenakan oleh shipping agent atas jasa mereka. Berapakah besarnya PPN yang dikenakan oleh shipping agent? Berapa tariff-nya (clue: ada tariff biasa ada tariff effective), mengapa ada tariff effective? berapa tariff effective-nya?, bagaimana menghitung PPN Shipping agent dengan tariff effective? Bagaimana mengitung PPN shipping jasa shipping agent dengan tariff biasa?. Kita bahas di posting saya selanjutnya: Menghitung PPN untuk Shipping Agent.

Daily Planner Journal ialah multi-module organizer yang handal, cocok untuk anda orang accounting, keuangan dan perpajakan yang padat dengan jadwal ketat sehari-hari. Membuat daily cash analysis, mengirimka tagihan ke customer (client), cash disbursement, weekly AP/AR Reconciliation, Monthly bank Reconciliation, Monthly Tax filing, dan lain-lain. Semua itu perlu direncanakan, dicatat didalam buku jadwal yang handal.

Maksimalkan waktu anda dalam sehari dengan menciptakan to do list yang dilengkapi dengan reminder. Dengan time management yang bersiklus teratur dan rapi, pasti semua sasaran kerja anda tidak akan ada yang ketinggalan.


Multi-Tasking Tips

Multi-tasking ialah bab dari keseharian kita di dunia kerja yang modern kini ini, tahukan anda bahwa berdasarkan banyak research di negara-negara maju, multi tasking yang tidak bersiklus dengan baik malah menciptakan productivity menurun sampai 20%, alasannya banyaknya roles & tasks yang dilakukan dengan tidak tuntas.

Saya ada tips kecil untuk menghadapi multi tasking dan intruption sehari-hari. Jika ada sesuatu yang masuk ke dalam system anda (sesuatu itu: bisa email, bisa bisa phone call, memo, panggilan rekan sekerja, dll. System di sini maksudnya: dearah kerja anda, computer anda, ruangan anda). Anda hanya mempunyai 3 pilihan untuk me-response-nya secara effective:

[1]. Jika bisa diselesaikan dalam 3 menit, maka eksklusif anda response!

[2]. Jika kemungkinan akan memakan waktu lebih dari 3 menit tetapi mungkin bisa diselesaikan dalam 1 hari, delegasikan kepada sub-ordinat/bawahan).

[3]. Jika mustahil selesai dalam satu hari, masukkan lah ke dalam agenda, calendar dan planner anda.


Daily Planner Journal

Hari ini saya akan memperlihatkan anda: FREE DAILY PLANNER JOURNAL SOFTWARE

Adapun feature utamanya ia adalah:

[-]. Daily Planner
[-]. Small Daily Journal
[-]. To Do List

Yang luar biasa dari daily planner ini: mampu meng-import data dari fungsi daily planner-nya ke fungsi pembuat Calendar-nya.

 keuangan dan perpajakan yang padat dengan jadwal ketat sehari Daily Planner Keren-For Accounting


Program ini mempunyai 3 fungsi unggulan:

[-]. Fungsi Daily Planner: memperlihatkan kemampuan untuk menciptakan planning harian (daily plan) untuk 100 years bagi pemegangnyanya!

[-]. Fungsi Daily Journal: memperlihatkan kemampuan bagi pemegangnya untuk mencatat (menulis) ide, pemikiran, pengalaman harian.

[-]. Fungsi To Do List: pemegang bisa menciptakan planning apa yang harus dikerjakan dalam sehari untuk 100 tahun!, dan dilengkapi dengan reminder voice yang bisa di customize!

Silahkan anda download di sini: [[Download]]

Petunjuk!: Setelah download, extract dengan Rar Extractor, kemudian install di notebook (desktop) anda, jikalau sedang membawa flashdisk, bisa juga anda masukkan copy-nya ke flashdisk untuk diinstall di rumah. Jika mau dimasukkan ke flash disk (copy file-nya yang belum diextract). Update (06-06-08): Register No (Serial Key) ada di file: linezero.txt (notepad).


Mudah-mudahan Daily Planner Journal yang saya berikan ini bisa menjadi pendamping sekaligus virtual personal assistant dalam kesibukan anda sehari-hari di accounting. Selamat beraktifitas untuk hari ini, sekaligus selamat berakhir pekan.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.