Updated Determinasi Cost & Expense
Determinasi Cost dan siklusnya
Seperti telah saya sampaikan di Determinasi Cost & Expense – Terapan, bahwa suatu expenditure (pengeluaran) disebut "Cost" apabila atas pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang nantinya mampu mendatangkan cash atau potensi cash kembali. Kembalinya cash mampu dalam jangka pendek (misalnya: inventory, contoh: pembelian baut oleh toko bangunan atau pembelian polo shirt oleh anda), atau dalam jangka panjang (misalnya: aktiva tetap, contoh: pembelian piano).
Common issue yang membuat pemahan perihal cost menjadi terpenggal (tidak utuh) yaitu ”Siklus perubahan dari cash kembali ke cash”. Mohon dibaca baik-baik kalimat di bawah ini:
”..........untuk memperoleh sesuatu yang nantinya mampu mendatangkan cash atau potensi cash kembali”
Warning!: Ini bukan problem main kalimat atau kata-kata, most of us from ”Economic” bukan orang-orang linguistic yang jago dalam bermain kalimat (kata). Sengaja saya bahas kalimat ini, merely supaya jangan hingga menjadikan salah persepi dan membingungkan, biar kita benar-benar memperoleh pemahaman yang terperinci dan mantap (neither ambigous nor bias).
[a]. Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya mendatangkan cash.
Dari kalimat ini terperinci ada siklus dari cash hingga menjadi cash kembali. Siklus-nya ibarat ini:
Tentu anda sudah tahu, asset itu mampu bermacam-macam: mampu piutang, persediaan, aktiva tetap atau aktiva laib-lain. So, perubahan dari asset untuk kembali lagi ke cash itu mampu memakan waktu lama (karena melalui siklus yang panjang) atau mampu jadi pendek.
Misalnya:
Anda mengeluarkan Cash (asset) Rp 100,000 untuk membeli materi baku (inventory=asset), dari materi baku dijadikan barang dalam proses (another asset), dari barang dalam proses kemudian dijadikan barang jadi (inventory=asset), dari barang jadi dijual ke customer menjadi piutang (another asset), dari piutang gres menjadi cash (asset). Maka pengeluaran untuk membeli materi baku tadi yaitu Cost.
atau:
Anda membayar buruh, buruh menghasilkan barang setengah jadi (inventory=asset), dan seterusnya ibarat yang di atas hingga menjadi cash.
Atau siklus pendek:
Anda membeli barang jadi (inventory), kemudian anda jual kembali dan menghasilkan cash (sales term: cash on delivery).
Selanjutnya, kepingan kalimat yang kedua....................
[b].Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya berpotensi mendatangkan cash.
Critical point (jangan hingga anda terkecoh):
Kalimat pada pint [b] di atas yang mengenadung kata “potensi” sangat terperinci (potensi=expected=diharapkan) terperinci mencerminakan bahwa “bisa jadi cost tidak menghasilkan cash kembali”. Pada ketika itulah terjadi “LOST” atau “KERUGIAN” (dan diakui sebagai lost/kerugian). It is a lost!
Misalnya:
Anda membeli raw material, ternyata raw materialnya terbakar atau hilang, atau setelah diproses ternyata product yang dihasilkan gagal (rusak). It is another lost!
Atau:
Anda membeli barang jadi (inventory), lalu anda jual, ternyata buyer (customer) tidak mau membayar (bad debt). It is lost as well!.
How about Expense?
Determinasi Expense dan Siklusnya.
Expense apabila atas pengeluaran tersebut dipergunakan untuk memperoleh sesuatu yang tidak menghasilkan atau berpotensi menghasilkan cash kembali.
Batasan ini tidak berarti bahwa atas expense yang terjadi tidak akan menghasilkan apa-apa. Tentu saja menghasilkan sesuatu. Hanya saja hasilnya bukan asset atau cash kembali, melainkan hanya support, yaitu manfaat yang mampu memperlancar operasional perusahaan.
Critical point (don’t let this fool ya!):
Batasan inilah yang terkadang mampu stretch (deutch:molor) hingga mengaburkan, bahkan mampu menjadikan kebingungan. Pada dasarnya, tidak ada satu pun perusahaan yang mau melaksanakan pengeluaran (baik yang berupa cost maupun expense) untuk sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat (read:manfaat ekonomis).
Misalnya:
Perusahaan membeli kertas photocopy. Ini hádala expense. Apakah kertas ini tidak menunjukkan manfaat?. Bukankah kertas ini nantinya akan membuat bab penagihan mampu membuat debit note, dan dari debit note tersebut mampu menghasilkan cash?.
atau:
Perusahaan membeli kerupuk untuk perlombaan makan kerupuk pada tanggal 17-August. Ini yaitu expense. Apakah itu tidak bermanfaat? Bukankah dengan adanya perayaan 17-August mampu menjadikan keakraban pegawai, mampu memupuk kerjasama, membentuk a solid teamwork, dan jadinya mampu meningkatkan produktifitas perusahaan, sehingga keuntungan meningkat?
Jawabannya adalah ”Yes, they are all great support for the company!” but….
Artinya, semua itu memang memberi manfaat bagi kelancaran dan kelangsungan usaha, akan tetapi manfaat yang dihasilkan “TIDAK MEMPENGARUHI ATAU DIPENGARUHI OLEH OUTPUT PRODUCT/JASA PERUSAHAAN MAUPUN REVENUE PERUSAHAAN“. Itulah batasan manfaat atas suatu expense.
Seperti pola di atas, pembelian kertas photo copy atau pembelian kerupuk untuk lomba 17-august, meskipun memberi manfaat akan tetapi samasekali tidak kuat terhadap dan juga tidak mensugesti output product atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
So, how about the "young-professional marketer-lady"?