Articles by "Manajemen Stratejik"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts with label Manajemen Stratejik. Show all posts


                  Langkah  stratejik  yang  akan dilakukan oleh pesaing

Menurut Thompson (2015), kepanduan pesaing cukup baik untuk mengantisipasi tindakan mereka yang dapat membantu perusahaan menyiapkan tindakan efektif (bahkan mungkin mengalahkan tentangan untuk kekuatan) dan memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan tentangan yang kemungkinan memperhitungkan dalam merancang saja perusahaan mereka sendiri sesuai tindakan terbaik.
\
Menurut Michael E. Porter “Strategi bersaing ialah meliputi penentuan posisi atau positioning suatu usaha untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang membedakannya dari pesaing”. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan – tindakan yang ofensif maupun defensif guna menciptakan posisi yang aman (defendable position) terhadap kelima kekuatan persaingan. Kelima kekuatan itu ialah kekuatan yang mensugesti persaingan industri yaitu masuknya pendatang baru, bahaya produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar – menawar pemasok, serta persaingan diantara pesaing yang ada.

Tujuan dari taktik bersaing perusahaan ialah biar perusahaan dapat bersaing lebih efektif dan memperkuat posisi pasarnya dalam industri tersebut. Strategi bersaing yang efektif memiliki beberapa pendekatan, antara lain : 

·               Penempatan posisi
Menempatkan perusahaan dalam suatu posisi sehingga perusahaan dapat memperlihatkan pertahanan yang terbaik untuk menghadapi kekuatan persaingan yang ada.
·               Mempengaruhi keseimbangan
Mempengaruhi keseimbangan kekuatan melalui gerakan strategis. Inovasi dapat meningkatkan identifikasi atau kalau tidak mendiferensiasikan produk. Keseimbangan kekuatan dipengaruhi oleh faktor – faktor eksternal dan internal.
·               Memanfaatkan perubahan
Mengantisipasi pergeseran pada faktor – faktor yang menjadi penyebab kekuatan persaingan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan perubahan dengan memilih taktik yang cocok dengan keseimbangan persaingan yang gres sebelum pesaing menyadarinya.


                  Faktor  kunci  keberhasilan kompetisi masa depan.

Menurut Thompson (2015), faktor kunci keberhasilan suatu industri (KSFs) ialah elemen taktik tertentu, atribut produk, pendekatan operasional, sumber daya, dan kemampuan kompetitif yang semua anggota industri harus memiliki untuk bertahan hidup dan berkembang di Industri. KSFs dengan sifatnya sangat penting untuk keberhasilan kompetitif bahwa semua perusahaan dalam industri harus memperhatikan secara akrab dengan mereka atau risiko yang diusir dari industri. Untuk industri apapun, bagaimanapun, mereka dapat disimpulkan dengan menjawab tiga pertanyaan dasar: Atas dasar apa pembeli produk industri memilih antara merek bersaing penjual, (2) apa yang sumber daya dan kemampuan kompetitif harus perusahaan harus kompetitif sukses, dan (3) apa kekurangan yang hampir pasti menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif yang signifikan?


                  industri  memberikan prospek laba yang bagus


Menurut Thompson (2015), langkah terakhir dalam analisis industri menyimpulkan hasil dari penerapan masing-masing kerangka yang digunakan dalam menjawab pertanyaan 1 hingga 6 : PESTEL, analisis lima kekuatan, kekuatan pendorong, pemetaan kelompok strategis, analisis pesaing, dan faktor-faktor kunci keberhasilan, menerapkan beberapa lensa untuk pertanyaan ihwal apa prospek industri ibarat menyampaikan tanggapan yang lebih besar lengan berkuasa dan bernuansa. Jika tanggapan dari masing-masing kerangka, dilihat secara keseluruhan, mengungkapkan bahwa prospek keuntungan perusahaan dalam industri yang berada di atas rata-rata, maka lingkungan industri pada dasarnya menarik bagi perusahaan itu, bila prospek laba industri berada di bawah rata-rata, kondisi tidak menarik bagi mereka. Apa yang banyak terlihat ibarat lingkungan yang menarik untuk satu perusahaan mungkin tampak tidak menarik dari perspektif perusahaan yang berbeda.



SEBERAPA  BAIK  STRATEGI  PERUSAHAAN  SAAT INI?

Dalam mengevaluasi apakah taktik perusahaan berjalan dengan baik apa tidak dapat dilihat secara terang melalui taktik apa yang diperlukan. Hal pertama yang diuji yakni pendekatan kompetitif perusahaan. Hal apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik konsumen dan meningkatkan posisinya dipasar. Yang kedua yakni apakah perusahaan mencapai tujuan keuangan dan strategisnya dan apakah perusahaan merupakan pemain industri diatas rata-rata. Selain itu ada indikator lainnya yakni pertumbuhan penjualan perusahaan dan pangsa pasar, peningkatan margin laba, pertumbuhan kekuatan keuangan dan peringkat kredit, pandangan konkret oleh pemegang saham dan konsumen, peningkatan yang berkesinambungan dalam kinerja operasi dan sebagainya.

Indikator Lainnya yang mampu dijadikan panduan dari seberapa baik taktik perusahaan bekerja diantaranya :
a.              Apakah penjualan perusahaan tumbuh lebih cepat, lebih lambat atau sama kecepatannya dengan pasar secara keseluruhan, sehingga menimbulkan terpengaruhnya kesetabilan pasar,
b.             Apakah Perusahaan memperoleh pelanggan gres rating yang sangat memuaskan serta mempertahankan konsumen yang sudah mereka miliki,
c.              Apakah besaran keuntungan perusahaan meningkat atau menurun dan seberapa baik/buruknya perubahan itu jikalau dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya,
d.             Beberapa orientasi/trend terhadap Laba Bersih /ROI yang dapat dicapai oleh Perusahaan, dan bagaimana mereka membandingkan dengan Trend yang sama kepada perusahaan-perusahaan pesaing lainnya,
e.              Apakah keuangan perusahaan secara keseluruhan berpengaruh dan peringkat kredit membaik atau menurun,
f.              Bagaimana pemegang saham melihat perusahaan atas dasar musim harga saham perusahaan dan nilai pemegang saham (gambaran yang relatif terhadap musim harga saham pada perusahaan lain yang sejenis),
g.             Apakah citra dan reputasi perusahaan dengan pelanggan tumbuh lebih baik atau memburuk,
h.             Bagaimana perusahaan melawan persaingan teknologi, inovasi produk, layanan pelanggan, kualitas produk, ketepatan waktu, kestabilan harga, pengembangan produk gres ke pasar dengan tepat, dan faktor lainnya yang relevan yang didasarkan kepada selera/pilihan konsumen.
i.               Bagaimanakah pengukuran kinerja operasional  untuk menjamin bahwa operasional perusahaan akan stabil, membaik atau bahkan mampu memburuk.


APA  SUMBER  DAYA  DAN  KAPABILITAS  PERUSAHAAN  YANG  PENTING  UNTUK BERSAING?

Perusahaan dengan aset kompetitif minimal atau dalam posisi rendah akan tertinggal dalam industri. Peran penting sumber daya dan kapabilitas sebagai basis taktik dikarenakan dua faktor yaitu faktor lingkungan industri dimana perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya dan keunggulan kompetitif yang menjadi sumber utama dari profitabilitas dibandingkan dengan daya tarik industri. sumber daya ialah input produktif atau aset kompetitif yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. Kemampuan ialah kapasitas perusahaan untuk melaksanakan beberapa kegiatan secara profesional. Sumber daya dan kapabilitas perusahaan harus dikembangkan secara terus menerus sehingga memiliki kemampuan dan fleksibelitas dalam mengantisipasi bahkan memanfaatkan dinamika eksternal sebagai peluang gres bagi perusahaan. 

Sumber daya ialah input produktif atau aset kompetitif yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. Sumber daya konkret yang paling mudah diidentifikasi, sebab sumber daya yang konkret ialah mereka yang dapat disentuh atau diukur mudah. Jelas, mereka termasuk banyak sekali jenis sumber daya fisik seperti akomodasi manufaktur dan sumber daya mineral, tetapi mereka juga termasuk sumber daya perusahaan keuangan, sumber daya teknologi, dan sumber daya organisasi seperti komunikasi dan sistem kontrol perusahaan.

Sumber berwujud lebih sulit untuk membedakan, tetapi mereka sering yang paling penting dari aset kompetitif perusahaan. Mereka termasuk banyak sekali macam aset insan dan modal lectual intel serta merekperusahaan, image, dan aset reputasi. Sementara sumber berwujud tidak memiliki keberadaan material sendiri, mereka sering diwujudkan dalam sesuatu materi.  


APAKAH  PERUSAHAAN  MAMPU  MEREBUT PELUANG  PASAR  DAN  MENIADAKAN ANCAMAN EKSTERNAL?

Dalam mengevaluasi situasi keseluruhan perusahaan, pertanyaan kunci ialah apakah perusahaan berada dalam posisi untuk mengejar peluang pasar yang menarik dan membela terhadap bahaya eksternal untuk masa depan kesejahteraan nya. alat untuk melaksanakan pemeriksaan ini secara luas dikenal sebagai analisis SWOT, dinamakan demikian sebab angka nol dalam pada Kekuatan perusahaan internal dan Kelemahan, Peluang pasar, dan Ancaman eksternal.

Alat yang dapat digunakan dalam analisi SWOT (Strength Weakness, Opportunity and Threats) yaitu dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, yaitu :
a.              Identifikasi Kekuatan Internal Perusahaan. Kekuatan perusahaan tergantung pada kualitas sumber daya dan kemampuan. Analisis Sumber daya dan kemampuan dapat membantu manajer dalam menilai kualitas secara lebih objektif.
b.             Identifikasi Kelemahan Perusahaan. Kelemahan internal perusahaan dapat berafiliasi dengan keterampilan dan keahlian yang rendah, kekurangan dalam aset fisik kompetitif dan kemampuan kompetitif  dan sebagainya.
c.              Identifikasi Peluang Pasar Perusahaan. Peluang pasar ialah faktor yang paling besar dalam membentuk taktik perusahaan. Tidak semua perusahaan dilengkapi dengan kompetensi untuk berhasil mengejar setiap peluang yang ada dalam industrinya. Ada perusahaan yang bisa mengejar peluang namun ada perusahaan yang tidak mampu.
d.             Identifikasi Ancaman Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Ancaman dapat berasal dari munculnya teknologi yang lebih murah  atau lebih baik, pengenalan tentangan dari produk gres atau yang ditingkatkan, masuknya biaya yang lebih rendah dari pesaing, peraturan gres yang lebih memberatkan kepada perusahaan dan sebagainya.  



Rantai nilai perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama yang menciptakan nilaipelanggan dan terkait dengan kegiatan penunjang. Tujuan utama analisi rantai nilai adalah untuk memfasilitasi perbandingan, aktivitas-aktivitas, bagaiman efektif danefisien sebuah perusahaan menunjukkan nilai kepada pelanggan, relatif terhadap pesaingnya. Ada kekerabatan dekat antara kegiatan penciptaan nilai bahwa kegiatan perusahaan dan sumber daya dan kemampuan. Ada juga kekerabatan dinamis antara kegiatan perusahaan dan sumber daya dan kemampuan. Kegiatan penciptaan nilai lebih dari sekedar perwujudan dari sumber daya atau kemampuan potensi itu. 

Kondisi perusahaan yang tidak efisien dapat menjadikan biaya perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pesaing hal ini menjadikan kerawanan pada perusahaan yang bersangkutan sebab memperlemah daya saingnya. Maka biaya perusahaan harus diupayakan kompetitif dibandingkan dengan para pesaingnya. Disparitas biaya dapat terjadi mulai dari hal –hal yang kecil hingga yang signifikan diantaranya :
a.              Biaya materi baku, suku cadang dan energy
b.             Usia pabrik dan peralatan serta basic technology yang digunakan
c.              Biaya produksi, marketing, penjualan dan promosi

Dalam melaksanakan efisiensi perusahaan, tidak boleh dikorbankan mutu produk atau jasa, sebab hal itu akan besar lengan berkuasa negatif terhadap kepuasan konsumen. Demikian pula efisiensi biaya perusahaan tidak boleh dilakukan dengan memangkas anggaran R&D secara signifikan sebab hal itu akan menjadikan perusahaan kehilangan prospek penjualan di masa depan.

Pilihan Strategis untuk Memperbaiki kelemahan Biaya atau Nilai Kerugian ; Hasil analisis rantai nilai dan benchmarking dapat mengungkapkan biaya atau nilai kerugian relatif terhadap tentangan utama. Informasi tersebut sangat penting dalam menyusun langkah strategis untuk menghilangkan kelemahan tersebut dan meningkatkan profitabilitas. Sumber- sumber Informasi Benchmarking :
a.              Laporan, aliansi perdagangan, analisis dan pelanggan
b.             Kunjungan ke perusahaan ( benchmark )
c.              Data dari perusahaan konsultan



Menggunakan analisis sumber daya, analisis rantai nilai, dan bancharking untuk menentukan daya saing suatu perusahaan pada nilai dan biaya yang diharapkan tetapi tidak cukup. Sebuah penilaian yang lebih komprehensif perlu dibuat dari kekuatan kompetitif perusahaan secara keseluruhan.

Ada tiga Indikator Kompetitif Keuntungan yaitu :
a.              Kemampuan secara efektif dan efisien sumber daya dan kemampuan 
b.             Mencapai peringkat tinggi pada setiap faktor kunci keberhasilan. 
c.              Memiliki keunggulan kompetitif bersih atas para pesaingnya.  

Implikasi Strategis Penilaian Kekuatan Kompetitif
1.             Semakin tinggi keseluruhan rating  tertimbang kekuatan suatu perusahaan, semakin besar lengan berkuasa daya saing secara keseluruhan dibandingkan pesaing.
2.             Rating skor  menyampaikan total keunggulan kompetitif bersih untuk sebuah perusahaan dibanding  perusahaan lain.
3.             Perusahaan dengan nilai daya saing yang tinggi yaitu target untuk benchmarking.
4.             Rating menyampaikan bagaimana sebuah perusahaan dibandingkan dengan rival, faktor per faktor (kapabilitas/kapabilitas)
5.             Skor Kekuatan dapat berkhasiat dalam menentukan apa langkah-langkah maju taktik yang di buat. 


Ada perbedaan besar antara memiliki isyarat etik alasannya diamanatkan dan memiliki standar watak yang benar-benar memperlihatkan bimbingan untuk taktik bisnis dan perilaku perusahaan. Kode etik perusahaan ialah sebagai kosmetik perusahaan untuk melihat sejauh mana isyarat etik tersebut dianut dalam penyusunan taktik dan operasi hari kerja sehari – hari. Misalnya, kalau administrator perusahaan sangat percaya pada standar watak perusahaan, mereka tanpa ragu akan menolak inisiatif strategis dan pendekatan operasi yang tidak mengukur. Namun, dalam perusahaan dengan pendekatan kosmetik etika, setiap korelasi strategi-etika berasal terutama dari cita-cita untuk menghindari risiko aib dan kemungkinan tindakan disipliner untuk menyetujui inisiatif strategis yang dipandang oleh masyarakat menjadi tidak etis dan mungkin ilegal. Sementara sebagian besar manajer perusahaan berhati-hati untuk memastikan bahwa taktik perusahaan ialah dalam batas-batas dari apa yang legal, namun bukti menunjukkan bahwa mereka tidak selalu berhati-hati untuk memastikan bahwa semua elemen taktik dan acara operasi berada dalam batas-batas apa yang dianggap etis.


Ada tiga pemicu utama dari perilaku bisnis yang tidak etis ditunjukkan sebagai berikut :
• Faulty oversight, enabling the unscrupulous pursuit of personal gain and self-interest.

Orang-orang yang terobsesi dengan akumulasi kekayaan, kekuasaan, status, dan kepentingan mereka sendiri sering mendorong prinsip-prinsip budpekerti dalam upaya mereka untuk keuntungan pribadi. Mengabaikan budpekerti bisnis umumnya dapat mendorong semua jenis manuver strategis yang tidak etis dan perilaku di perusahaan. Tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab dan pengawasan oleh dewan perusahaan perusahaan dibutuhkan untuk menjaga terhadap diri sendiri (self-dealing) dan manipulasi gosip untuk menyamarkan tindakan tersebut oleh manajer perusahaan. Self-dealing terjadi dikala manajer mengambil keuntungan dari posisi mereka untuk memajukan kepentingan langsung mereka sendiri daripada orang-orang dari perusahaan.

Sebuah pola yang sangat merugikan dari kurangnya pengawasan yang sempurna yakni skandal atas praktik pertolongan hipotek dan perbankan yang menimbulkan krisis bagi perumahan pasar real estate di AS dan konsekuensi menyayat hati bagi banyak pembeli rumah. Skandal ini berasal dari taktik sadar tidak etis di banyak bank dan perusahaan hipotek untuk meningkatkan biaya yang diperoleh dari kredit rumah dengan sengaja menurunkan standar pertolongan untuk menyetujui yang disebut "pinjaman subprime" untuk pembeli rumah yang pendapatannya tidak cukup untuk melaksanakan pembayaran hipotek bulanan mereka.

• Heavy pressures on company managers to meet or beat short-term performance targets.
• A company culture that puts profitability and business performance ahead of ethical behavior.


Ada dua alasan mengapa taktik perusahaan harus etis: (1) alasannya ialah taktik yang tidak etis secara moral salah dan mencerminkan keburukan pada huruf personil perusahaan dan (2) alasannya ialah taktik adat mampu menjadi bisnis yang baik dan melayani kepentingan eksklusif pemegang saham.

• Kasus Moral Strategi Etis
Manajer tidak tanpa perasaan menilai apa saja yang strategis untuk mengendalikan. Pembuatan taktik etis biasanya dimulai dengan manajer sendiri yang memiliki huruf moral yang besar lengan berkuasa (misalnya, yang dipercaya, memiliki integritas, dan benar-benar peduli wacana melaksanakan bisnis perusahaan secara terhormat). Manajer dengan prinsip-prinsip adat yang tinggi biasanya mendukung arahan etik perusahaan dan kepatuhan adat yang kuat, dan mereka benar-benar berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan dan prinsip-prinsip bisnis yang etis.

• Kasus Bisnis Strategi Etis
Selain alasan moral alasannya ialah mengadopsi taktik etika, mungkin ada alasan bisnis yang kuat. Mengejar taktik tidak etis dan toleransi perilaku tidak etis tidak hanya merusak reputasi perusahaan, tetapi juga dapat menimbulkan serangkaian luas dari konsekuensi mahal lainnya.

Dampak dari kesalahan etis dari pihak perusahaan melampaui biaya mati untuk membuat kesalahan untuk kejahatan. Rehabilitasi reputasi perusahaan hancur cukup memakan waktu dan memakan biaya. Pelanggan menghindari perusahaan yang dikenal untuk perilaku mereka teduh. Perusahaan diketahui telah terlibat dalam perilaku tidak etis mengalami kesulitan dalam merekrut dan mempertahankan karyawan berbakat. Kebanyakan etis masyarakat terhormat tidak ingin menerima terjebak dalam situasi kompromi, juga tidak ingin reputasi eksklusif mereka ternoda oleh tindakan majikan buruk. Kreditur terkesima oleh tindakan tidak etis dari peminjam alasannya ialah kejatuhan bisnis potensial dan risiko berikutnya default pada pinjaman.


Istilah keberlanjutan digunakan dalam banyak sekali cara. Di banyak perusahaan, itu yaitu identik dengan tanggung jawab sosial perusahaan; itu dipandang oleh beberapa sebagai istilah yang secara bertahap menggantikan CSR dalam leksikon bisnis.

Keberlanjutan berkaitan dengan korelasi perusahaan untuk yang lingkungan dan penggunaan dari sumber daya alam, termasuk tanah, air, udara, tanaman, hewan, mineral, materi bakar fosil, dan keanekaragaman hayati. Hal ini secara luas diakui bahwa sumber daya alam di dunia yang terbatas dan sedang dikonsumsi dan terdegradasi pada tingkat yang mengancam kapasitas mereka untuk pembaharuan. Karena perusahaan yaitu pengguna terbesar dari sumber daya alam, mengelola dan memelihara sumber daya tersebut sangat penting bagi kepentingan ekonomi jangka panjang perusahaan.

Sebagian besar perusahaan besar telah mulai mengubah cara mereka melaksanakan bisnis, menekankan penggunaan praktek bisnis yang berkelanjutan, yang didefinisikan sebagai mereka yang bisa memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Banyak juga sudah mulai untuk memasukkan pertimbangan kelestarian lingkungan ke dalam aktivitas membuat strategi-mereka.

Strategi keberlanjutan lingkungan memerlukan tindakan yang disengaja dan bersama untuk menjalankan usaha dengan cara yang melindungi sumber daya alam dan sistem pendukung ekologi, penjaga terhadap hasil yang pada kesannya akan membahayakan planet ini, dan alasannya yaitu itu berkelanjutan selama berabad-abad. Salah satu aspek kelestarian lingkungan yaitu menjaga penggunaan yang sumber daya alam bumi dalam tingkat yang dapat diisi ulang melalui para penggunaan praktek bisnis yang berkelanjutan.


Tugas menyusun taktik perusahaan perusahaan yang terdiversifikasi secara keseluruhan jatuh sempurna di pangkuan administrator tingkat atas dan melibatkan empat aspek yang berbeda :

1) Memilih industri gres untuk masuk dan memutuskan cara masuk. Keputusan untuk melaksanakan diversifikasi bisnis mengharuskan administrasi menentukan industri-industri gres untuk masuk dan apakah masuk dengan memulai bisnis gres dari bawah ke atas, mengakuisisi perusahaan yang sudah dalam industri sasaran, atau membentuk usaha patungan atau aliansi strategis dengan perusahaan lain.

2) Peluang untuk meningkatkan korelasi rantai nilai lintas bisnis dan strategis cocok menjadi keunggulan kompetitif. Tugas di sini yakni untuk menentukan apakah ada peluang untuk memperkuat bisnis perusahaan yang terdiversifikasi ini dengan cara menyerupai mentransfer sumber daya kompetitif yang berharga dan kemampuan dari satu bisnis yang lain, menggabungkan aktivitas rantai nilai yang terkait bisnis yang berbeda untuk mencapai biaya yang lebih rendah, membuatkan penggunaan nama yang besar lengan berkuasa dan dihormati merek di beberapa bisnis, dan membuatkan pengetahuan mendorong dan aktivitas kolaboratif antara bisnis.

3) Menetapkan prioritas investasi dan kemudian sumber daya perusahaan ke dalam unit bisnis yang paling menarik. Biasanya, ini diterjemahkan ke dalam mengejar taktik pertumbuhan yang cepat dalam bisnis yang paling menjanjikan, memulai peningkatan laba atau taktik turnaround dalam bisnis lemah berkinerja dengan potensi, dan divestasi bisnis yang tidak lagi menarik atau yang tidak sesuai dengan rencana jangka panjang manajemen.

4) Tindakan memulai untuk meningkatkan kinerja gabungan dari perusahaan bisnis. Pilihan strategis untuk meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan meliputi (a) menempel dekat dengan lineup bisnis yang ada dan mengejar peluang yang disajikan oleh bisnis ini, (b) memperluas lingkup diversifikasi dengan memasukkan industri tambahan, (c) divestasi beberapa bisnis dan retrenching ke koleksi sempit usaha diversifikasi dengan prospek kinerja yang lebih baik secara keseluruhan, dan (d) restrukturisasi seluruh perusahaan dengan melepas beberapa bisnis dan memperoleh lain sehingga dapat menempatkan wajah gres di jajaran bisnis perusahaan.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.