Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

2 Metode atau Cara Membuat Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

2 Metode atau Cara Membuat Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas  (statement of cash flow) adalah laporan yang menyajikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu.
Kegunaan Laporan Arus Kas adalah untuk mengetahui realisasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan, sehingga akan bisa diketahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang.
Selain itu perusahaan akan bisa mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen dalam bentuk kas.
Bila ada yang mengatakan : “bukankah saldo akhir kas sudah ada di neraca?
Iya benar, di neraca sudah dicantumkan saldo akhir kas, namun belum dirinci mengenai asal kas dan untuk apa saja kas itu dikeluarkan. Sehingga diperlukan Laporan Arus Kas (statement of cash flow).
Tutorial Membuat Laporan Arus Kas

1. Elemen Laporan Arus Kas

Perhatikan tiga elemen dalam Laporan Arus Kas, yaitu:

a. Arus Kas dari Kegiatan Usaha (Operating Activities

Arus kas baik pemasukan maupun pengeluaran  yang berasal dari kegiatan usaha perusahaan.
Kegiatan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini tercermin dari Laporan Laba Rugi perusahaan.
Misalnya : penerimaan uang dari pelanggan, pengeluaran uang untuk membayar utang dan gaji, penerimaan dividen, penerimaan bunga dan pelunasan pajak.

b. Arus Kas dari  Kegiatan Investasi (Investing Activities

Arus kas baik pemasukan maupun pengeluaran yang berasal dari kegiatan investasi.
Kegiatan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok ini adalah semua kegiatan yang terkait dengan aktifitas pembelian dan penjualan aktiva perusahaan serta kegiatan yang terkait dengan piutang perusahaan dengan entitas lain.
Contoh : pembelian mesin, penjualan mesin lama.

c. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities

Arus kas atau aliran kas yang berasal dari kegiatan pendanaan perusahaan.
Misalnya : penjualan obligasi, emisi saham, pembayaran dividen, pelunasan kredit dari bank. 

2. Metode Membuat Laporan Arus Kas

Ada 2 metode untuk menyusun Laporan Arus Kas, yaitu:

a. Cara Membuat Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Metode atau cara ini disusun dalam tiga elemen, untuk elemen kas dari kegiatan usaha diletakkan paling atas kemudian diikuti dua elemen lainnya, yaitu arus kas dari kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan pendanaan.

Perhatikan langkah-langkah membuat Laporan Arus Kas berikut ini:

Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu:
  1. Laporan Laba Rugi periode Berjalan.
  2. Neraca periode Berjalan dengan Neraca periode sebelumnya
Agar lebih jelas berikut ini diberikan contoh penyusunan Laporan Arus Kas tahun 2015 step by step, baca terus artikel ini ðŸ™‚
Elemen Laporan Arus Kas

Langkah #1. Data Laporan Laba Rugi Tahun 2015

Perhatikan contoh Laporan Laba Rugi berikut ini:
Laporan Laba Rugi - Contoh

Perhatikan Laba Bersih sebelum pajak dari contoh Laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat perusahaan dalam keadaan merugi sebesar Rp. 244.473.335,
Seluk beluk Laporan Laba Rugi bisa anda pelajari di artikel: Ternyata ada Informasi Super Penting Bagi Bisnis Anda dari Laporan Laba Rugi (Case Study)

Contoh Membuat Laporan Arus Kas

Langkah #2. Mengumpulkan data Neraca tahun 2014 dan 2015

Untuk langkah kedua, perhatikan dua contoh Neraca berikut ini:
Neraca tahun 2014:
Neraca tahun 2014 - Contoh

Neraca tahun 2015:
Neraca tahun 2015 - contoh
Pembahasan tentang Neraca secara LENGKAP bisa Anda pelajari di artikel: Laporan NERACA Perusahaan : Pengertian, Komposisi dan Contoh Analisis
Langkah Praktis Laporan Arus Kas

Langkah #3. Membandingkan Neraca periode sebelumnya  dengan Neraca periode Berjalan.

Langkah ketiga ini tujuannya adalah untuk memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada periode tahun berjalan (dalam studi kasus ini, menggunakan neraca tahun 2014 dan 2015).
Dari dua contoh Neraca di langkah ke-2 di atas, kita akan memperoleh data laporan sebagai berikut :
perbandingan neraca tahun 2014 dengan tahun 2015-01
perbandingan neraca tahun 2014 dengan tahun 2015-02
Perhatikan pada kolom Net Change menunjukkan aktivitas atau kegiatan yang terjadi sejak 01 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.
Kolom net change merupakan selisih antara data neraca tahun 2015 dengan 2014 :
(a). Kelompok AKTIVA :
Bila angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : terjadi pengeluaran kas.
Contohnya  pada rekening “BANK”, net change-nya adalah  Rp. 159.031.548 artinya untuk rekening BANK perusahaan mengeluarkan kas sebesar Rp. 159.031.548,-
Sebaliknya jika angka pada kolom net change ini bertanda negatif, artinya : terjadi penerimaan kas.
Contohnya pada rekening “KAS” net change-nya adalah  (Rp. 2.352.092.580), artinya telah terjadi realisasi kas masuk sebesar Rp. 2.352.092.580,-
(b). Kelompok KEWAJIBAN dan EKUITAS  (Passiva) :
Bika angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : telah terjadi realisasi kas masuk, sebaliknya bila angka pada kolom net change bertanda negatif maka telah terjadi penerimaan kas.

Langkah #4. Menyusun Laporan Arus Kas

Dari Laporan Laba Rugi  dan perbandingan neraca tahun 2014 dengan 2015 seperti diatas, kita sudah siap untuk menyusun Laporan Arus Kas.
Bentuk Laporan Arus Kas
Sebagaimana telah disebutkan di bagian awal artikel ini bahwa Laporan Arus Kas terdiri 3 elemen, yuk kita perhatikan tiap elemennya untuk menyusun laporan arus kas (masih menggunakan contoh Laporan Laba Rugi dan Neraca di atas).

A. Arus Kas dari Kegiatan Operasi (Operating Activities)

Berdasarkan sumber data dari Laporan Laba Rugi Tahun 2015, selama tahun 2015 perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 244.473.335,-.
Kerugian itu bisa dilihat dari angkanya yang bertanda negatif (Jika perusahaan memperoleh laba, maka tandanya akan positif).
Laba atau rugi dikurangi dengan Cost/Expense non cash (depreciation & amortization).
Maka akan diperoleh Arus kas dari aktifitas operasi. Dalam contoh di atas nilai kas dari operating activities sebesar (Rp. 32. 886.142.667,-)
( Ingin bisa buat laporan arus kas dengan benar dan akurat? Baca ini :Training & Kursus Akuntansi Lengkap ) 

B. Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activities)

Arus Kas dari Kegiatan Investasi diperoleh dari kolom net change pada perbandingan neraca periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya.
Angka yang bertanda positif diganti  menjadi negatif, begitu juga sebaliknya angka yang bertanda negatif diganti dengan tanda negatif.
Kebetulan dalan contoh di atas hanya ada satu rekening untuk item ini yaitu aktiva tetap.
Bila jumlah item-nya banyak  maka jumlahkan semua angka  sehingga  akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas Investasi.
Dari contoh di atas diperoleh jumlah arus kas dari kegiatan investasi adalah sebesar Rp. 16.843.930.
Langkah Mudah Membuat Laporan Arus Kas

C. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)

Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan diperoleh dengan memindahkan angka dari kolom  net changepada perbandingan neraca tahun 2014 dengan neraca tahun 2015 dari kelompok KEWAJIBAN dan EKUITAS.
Angka bertanda positif dibiarkan tetap positif,  dan yang bertanda negatif dibiarkan tetap negatif.
Kemudian tinggal menjumlahkan sehingga akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan.
Dari contoh di atas diperoleh jumlah arus kas dari kegiatan pendanaan adalah sebesar Rp. 30.709.925.565,-
Baca juga artikel bagus yang akan membantu meningkatkan omset bisnis Anda berikut ini : Accounting Tools dan SOP Akuntansi Keuangan. 

D. Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)

Total Kegiatan Kas diperoleh dengan menjumlahkan angka total dari masing-masing kelompok A, B & C di atas.
Dari contoh di atas diperoleh Total Kegiatan Kas sebesar (Rp. 2.193.061.032,-)
Metode Membuat Laporan Arus Kas

E. Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance)

Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance) diambil dari Neraca Tahun 2014. Data yang diperoleh dari Neraca tahun 2014 diperoleh angkanya sebesar
Rp. 2.510.230.120,- 

F. Saldo Kas yang Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)

Diperoleh dengan menjumlahkan Total Aktivitas Kas dengan Saldo Awal Kas. Dari data-data di atas diperoleh nilainya sebesar Rp. 317.169.097,- 

G. Saldo Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance)

Diambil dari data Kas pada Neraca Tahun 2015, nilainya Rp.  317.169.097 

H. Selisih (Variance)

Untuk memeriksa apakah laporan Arus Kas sudah selesai atau belum dengan melakukan pengajian akhir dengan membandingkan antara Saldo Kas yang seharusnya dengan saldo Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance).
Bila hasil dari perhitungan ditersebut nilai variance-nya 0 (nol), maka laporan arus  kas tersebut sudah sesuai.
Bila semua langkah di atas telah selesai dibuat, maka hasilnya akhirnya akan nampak seperti dibawah ini :
laporan arus kas-cek
Bila disusun dalam bentuk resmi sebuah Laporan Arus Kas akan nampak seperti berikut ini:
Laporan Arus Kas - contoh-01
Laporan Arus Kas - contoh-02

Metode Langsung Laporan Arus Kas

2. Cara Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method) 

Berikut ini contoh bentuk susunan Laporan Arus Kas dengan menggunakan metode Langsung (Direct Method) :
contoh laporan arus kas - metode langsung
Elemen Laporan Arus Kas Direct Method sama saja dengan Indirect method, yang berbeda adalah sumber data dan langkah-langkahnya.
Cara atau metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya  adalah :
  • Buku Kas Bank.
  • Buku Kas Kecil (Petty Cash).
Laporan Arus Kas Lengkap
Perhatikan 4 (empat) langkah untuk membuat Laporan Arus Kas dengan metode langsung berikut ini:
Langkah #1. Lakukan pemeriksaan silang antara : Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil.
Bila rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan secara teratur, angkah #1 ini bisa dilewati.
Langkah #2. Eliminasi (menghapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.
Langkah #3. Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas.
Aktivitas ini akan memakan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat semua catatan sudah selesai dan laporan arus kas sudah harus selesai.
Dan cara terbaik untuk mengatasi persoalan ini adalah melakukan pekerjaan ini sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan seperti itu maka akan terasa ringan.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa elemen-elemen Laporan Arus Kas adalah  Kegiatan Operasi , Kegiatan Investasi dan Kegiatan pendanaan.

Bagaimana cara memasukan setiap transaksi ke dalam masing-masing kegiatan tersebut?

Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing kegiatan tersebut, maka dapat menggunakan panduan berikut ini:
Kegiatan Operasi: adalah  semua transaksi yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan.
Yang tergolong ke dalam kegiatan utama perusahaan adalah semua transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba Rugi, yaitu transaksi Pendapatan (revenue), Harga Pokok Penjualan, dan Biaya operasional.
Kegiatan Investasi: adalah semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.
Kegiatan Pendanaan : adalah transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu: pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans). Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

Langkah #4. Setelah melakukan klasifikasi terhadap semua transaksi, selanjutnya adalah  mulai menyusun Laporan Arus Kas.
Caranya dengan menjumlahkan setiap jenis kegiatan yang telah dikelompokkan sesuai dengan  jenis kegiatannya, yaitu operasional, investasi dan pendanaan.
Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.
Cara Membuat Laporan Kas
Saat melakukan langkah-langkah ini tidak perlu lagi berpikir tentang eliminasi atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash basis, karena penglompokkan ini telah dilakukan pada buku kas. Sehingga apapun jenis transaksinya sudah pasti menggunakan kas,.

Cara Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung dengan Excel

Untuk mempermudah pemahaman tentang penyusunan laporan  arus kas  metode langsung ini, maka saya akan memberikan contoh laporan arus kas (cash flow) berikut ini:

Langkah Pertama:

Kita akan mengambil contoh data dari Buku Kas Bank, bentuknya bisa seperti ini :
contoh buku bank
Dan data dari contoh Buku Petty Cash seperti ini :
contoh petty cash

Langkah Kedua:

Setelah kita mengambil data dari buku kas bank & buku petty cash seperti pada langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah :
  • Tambahkan 2 (dua) kolom baru di sebelah kiri kolom TRANSAKSI, masing-masing beri nama kolom KEGIATAN dan CREDIT ACCT.
  • Pada kolom Credit Acct, masukkan lawan rekening dari masing-masing transaksi.
  • Pada kolom Kegiatan, masukkan salah satu jenis kegiatan yang sesuai dengan elemen-elemen dari laporan arus kas, yaitu kegiatan Operasi, Investasi & Pendanaan hingga semua baris terisi.
Sehingga buku kas bank akan menjadi nampak seperti ini :
penggabungan buku bank dengan petty cash
Lakukan hal yang sama pada buku petty cash.

Langkah Ketiga:

Selanjutnya gabungkan buku kas bank dengan buku petty cash, caranya dengan copy paste saja.
Bila sudah digabungkan langkah berikutnya adalah menghitung sub total dengan cara sebagai berikut :
Blok lembar kerja mulai dari header utama, klik menu DATA – Sub Total (perhatikan screen shootdibawah) dengan kondisi : setiap perubahan pada kolom KEGIATAN jumlahkan kolom JUMLAH.
Klik kotak “replace current subtotal” dan “summary below data”.
menghitung sub total kegiatan
 Jika sudah, maka hasilnya akan nampak seperti dibawah ini :
hasil perhitungan sub total
Perhatikan : Sekarang masing-masing KEGIATAN sudah ter-subtotal ya.

Langkah Ke-empat:

Lakukan cara yang sama untuk kolom Credit Acct, yaitu dengan memblok worksheet seperti screen shoot di bawah.
Lalu klik menu DATA-Sub Total dengan kondisi yang berbeda, yaitu: Setiap perubahan pada kolom CREDIT ACCT jumlahkan lah kolom JUMLAH.
Perhatikan screen shoot dibawah, hilangkan tanda centang pada kotak “replace current subtotal”.
Instruksi ini bertujuan agar pengelompokan berdasarkan aktivitas tadi, dipecah-pecah lagi berdasarkan lawan rekeningnya (“credit account”).
hitung sub total credit acc
Hasilnya akan seperti screen shoot dibawah. Perhatikan angka yang berderet di pojok kiri atas ( yang tadinya hanya angka 1,2,3 saja sekarang menjadi 1,2,3,4,5.
hasil hitung sub total credit acct
Bila di-klik angka 3, maka anda akan mendapat laporan seperti dibawah ini :
Semua transaksi dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar saja, yaitu : OPERASI, INVESTASI danFINANCE dengan jumlahnya masing-masing tentunya.
Perhatikan kelompok “silang” yang saya kasih tanda di screen shoot, nilainya jadi nol dengan sendirinya (tanpa perlu di-eliminasi),
Kenapa ?
Karena di kas bank bertanda negatif sedangkan di petty cash bertanda positif, jika ditotal hasilnya 0 (nol).
bentuk laporan arus kas-resume tanpa rincian
Namun kenapa rincian kegiatan dari masing-masing  rekeningnya jadi tidak kelihatan ya?
Tunggu dulu belum selesai…
Sekarang… coba klik angka 4 di pojok kiri atas, maka anda akan memperoleh laporan seperti di bawah ini :
bentuk laporan arus kas - dengan rincian detail
Dari contoh-contoh di atas kita bisa melihat bahwa menyusun Laporan Arus Kas dengan metode langsung lebih lengkap bila dibandingkan dengan metode tidak langsung.
Step by step Membuat Laporan Keuangan

Template Laporan Arus Kas Excel

Untuk mempercepat proses pembuatan Laporan Arus Kas maka saya akan memberikan templateLaporan Arus Kas.
Template Laporan Arus Kas ini disusun sesuai dengan bentuk Laporan Arus Kas yang standar.
Sehingga bagi mereka yang belum pernah membuat laporan arus kas pun bisa membuatnya.
Anda tinggal memasukkan saldo-saldo dari buku besar. Untuk rekening-rekening yang ada bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Bentuknya adalah seperti berikut ini:
template - Laporan Arus Kas-01
template-Laporan Arus Kas-02

Cara menggunakan template laporan arus kas Excel

Cara menggunakannya sangat mudah:
  1. Input data ke sel yang berwarna putih saja, selain yang berwarna putih anda tidak perlu isi, karena Excel yang akan melakukannya untuk anda.
  1. Nama rekening bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan anda.
Bila anda membutuhkan template Laporan Arus Kas seperti di atas, silahkan kirim email dan subyek “Template Laporan Arus Kas”.
Kenapa melalui prosedur seperti ini?
Karena tidak setiap orang membutuhkan template ini. Jadi,template ini hanya untuk mereka yang memang benar-benar membutuhkan!
Atau kalau ingin membuat sendiri sekalian untuk latihan, bisa mengambil contoh seperti di atas. Selanjutnya tinggal menambah atau mengurangi sesuai dengan kebutuhan. 

3. Kesimpulan

Demikian pembahasan tentang materi Laporan Arus Kas LENGKAP dari pengertian, tujuan, bentuk, contoh hingga cara membuat laporan arus kas, step by step.
Perhatikan bahwa Laporan Arus Kas berorientasi pada ability to perform sebuah perusahaan. Ia menunjukkan berapa uang masuk dan uang keluar. Namun tidak peduli pada apakah perusahaan untung atau tidak.
Sedangkan laba adalah membangun performa perusahaan dan kas adalah upaya perusahaan untuk mampu membangun performa-nya.
Maka, perhatikan dan amankan arus kas anda untuk membuat perusahaan tetap hidup dan memiliki performa yang fit.
Dan disertai contoh dan template yang bisa langsung di-implementasikan dalam pekerjaan atau tugas-tugas Anda.
Semua data dari contoh-contoh di atas telah dilakukan pengujian terhadap tingkat akurasinya.
Bila terjadi perubahan dan pembaharuan terhadap kebijakan maka kami secara berkala akan melakukan pembaharuan.
Bagaimana menurut Anda?

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.