Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Tanpa dijelaskanpun, kita sebagai orang accounting tahu persis bahwa “Harga Jual” tidak sama dengan “Harga Pokok Penjualan”. No doubt. Yang hendak dibahas dalam artikel ini yakni “Harga Jual” yang di set (dirancang) sedemikian rupa sehingga menjadi sama dengan “Harga Pokok Penjualan”, yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan UNDER VALUE. Mengapa under value dilakukan ?, bagaimana under value dirancang ?, bagaimana kajian perpajakannya?, apakah ini legal ?.


Harga Jual

Secara sederhana harga jual yang dimaksudkan disini yakni harga atas penyerahan produk/jasa yang dihasilkan. Atau nilai setara uang tertentu atas penyerahan suatu barang/jasa.

Struktur Harga Jual Normal

Harga Jual dari suatu produk/jasa terdiri dari :

* Cost Of Good Sold (Harga Pokok Penjualan)
Segala bentuk pengeluaran yang terkait dengan harga pokok dari barang/jasa tersebut, yang masing-masing bidang usaha berbeda strukturnya. Secara umum terdiri dari : Penggunaan Bahan Baku (untuk industri), Biaya Tenaga Kerja Langsung (semua bidang usaha), Overhead (Semua bidang usaha). Penggunaan Persediaan Barang Kaprikornus (untuk industri & Dagang). Masing-masing elemen Cost ini terpilah-pilah lagi menjadi elemen yang lebih kecil lagi. Disini tidak akan dibahas lebih jauh lagi mengenai pemilihan unsure-unsur yang lebih kecil lagi, sebab artikel ini tidak dimaksudkan untuk itu. Akan kita bahas dilain kesempatan khusus mengenai Struktur Cost.

* Expenses (Biaya Operasional)
Pengeluaran-pengeluaran yang tidak mampu dihubungkan dengan produk/jasa yang dihasilkan. Artinya, pengeluaran-pengeluaran ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah/volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : Biaya Gaji Pegawai Tetap, Biaya Telepon, Office Supplies, Biaya Sewa Gedung, Biaya Asuransi, dan lain sebagainya.

* Interest (Biaya Bunga)
Jika modal yang dipergunakana bersumber dari perlindungan (bank, institusi pembiayaan lainnya), maka bunga atas perlindungan tersebut diperhitungkan dalam struktur harga jual.

* Tax (Pajak)
Pajak yang diperhitungkan dalam hal ini, hanya Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) dan PPn atas pembelian materi baku atau lainnya. Sedangkan retribusi, bea meterai, bea masuk (untuk importer), PPn atas pembelian materi baku, dan pajak-pajak lainnya sudah termasuk dalam perhitungan cost & expense. Sedangkan PPh Pasal 23, Pph Pasal 4 (2), PPh Pasal 21 yakni withholding tax yang dalam hal ini perusahaan hanya bertindak selaku pemungut (bukan episode dari cost maupun expense dari entity).

* Profit Margin (Laba)
Setiap usaha tentunya dibuat untuk menghasilkan laba, dan untuk maksud tersebut perusahaan memasukkan unsur profit margin dalam perhitungan harga jual atas produk/jasa yang akan diserahkan. Mengenai besaran profit margin yang di set tentunya tergantung dari goal yang diset.


Penjualan dan Harga Jual

Harga jual besar lengan berkuasa eksklusif terhadap penjualan, untuk volume/jumlah penjualan yang sama, semakin tinggi harga jual makin tinggi pula penjualan yang akan dihasilkan.


Kaitan Harga Jual dengan Harga Pokok Penjualan

Dalam struktur harga normal, menyerupai telah dijelaskan di depan, Harga Pokok Penjualan yakni komponen utama dalam struktur harga suatu produk/jasa, dimana Harga Pokok Penjualan memiliki kontribusi terbesar terhadap harga jual.


Kaitan Harga Jual dengan Laba

Laba secara eksklusif dipengaruhi oleh harga jual, tepatnya struktur harga secara eksklusif besar lengan berkuasa terhadap laba yang akan dihasilkan. Jika “Profit Margin” tidak diperhitungkan dalam struktur harga, maka tidak akan ada laba. Jika dalam struktur harga profit margin dihitung hanya 10% maka laba yang akan dihasilkan oleh produk/jasa tersebut tentunya juga 10%.


Bagaimana Praktek Ini Dirancang ?

Jika perusahaan memakai system yang sudah terintegrasi, maka hal ini sangat mudah untuk dilakukan. Apalagi system sudah dirancang sedemikian rupa.
Sederhananya dilakukan dengan cara :
(-) Mula-mula dicari consumption dari produk/jasa yang sedang dihitung harga jualnya, yang meliputi : Raw Material beserta PPn-nya, component beserta PPn-nya (jika ada), labour cost, dan serta estimate overheadnya. Maka Harga Pokok Atas produk tersebut sudah mampu diketahui.
(-) Pada dikala product development, benar-benar dibandingkan antara estimasi dengan real cost yang terjadi, kalau consumption tidak berubah, maka Harga Pokok Penjualan sudah mampu ditentukan. Jika masih berubah-ubah, berarti estimasi dan kalkulasi cost belum akurat. Disempurnakan lagi sampai karenanya benar-benar stabil.
(-) Jika sudah stabil, maka harga pokok tersebut dijadikan standard cost untuk produk tersebut, dimasukkan ke dalam system sebagai harga jual.

Setiap perubahan harga terjadi pada salah satu komponen harga, maka struktur harga direvisi, dan standard cost diupdate, maka harga jual juga ter-upadte. Demikian lah terus terjadi setiap kali ada update, sehingga posisi Harga Jual = Harga Pokok Penjualan tersebut tetap mampu dipertahankan.


Siapa dan Dimana Praktek Under Value Berpotensi Terjadi ?

Praktek menyerupai ini berpotensi dilakukan oleh corpoarate gila yang memiliki anak perusahaan di Indonesia (mungkin juga dinegara lain) yang merupakan subyek PPh Badan. Harga jual yang equal dengan Harga Pokok Penjualan biasanya diterapkan pada perusahaan anaknya yang berada di Indonesia. Perusahaan induk bertindak selaku pembeli.


Mengapa Under Value Dilakukan ?

Dari penjelasan-penjelasan di atas, obviously mampu kita lihat mengapa ada perusahaan yang membuat harga produk/jasanya sedemikian rupa sehingga menjadi sama (equal) dengan Harga Pokok Penjualannya (Under Value). Dengan under value ada dua kemungkinan benefit yang dipetik :

(-) Under value, dimaksudkan semoga si peserta barang (perusahaan induk) mampu menekan bea masuk dan pajak import. Seperti pernah saya bahas di artikel saya yang lain. Dasar Pengenaan Bea Masuk maupun Pajak Import, yakni Cost Insurance & Freight (CIF). Artinya nilai barang besar lengan berkuasa eksklusif terhadap bea masuk maupun pajak import.

(-) Jelas supaya mengahsilkan “zero (0) profit”, ya, laba nihil. Laba nihil tentunya akan membuat Pajak Penghasilan Nihil juga.

Benarkah praktek menyerupai demikian, akan membuat perusahaan benar-benar terbebas dari kewajiban pajak ?.


Kajian Perpajakannya

Tidak ada penghasilan yang mampu benar-benar terbebas dari pajak. Dalam kasus under value, memang benar anak perusahaan di Indonesia yang bertindak selaku exporter tidak akan kena Pajak Penghasilan Badan, sebab besarnya “Penjualan” tidak lebih besar dari “Harga Pokok Penjualannya”, sehingga labanya nihil, bahkan rugi.
Akan tetapi bagi perusahaan induknya di luar negeri, sebab harga beli barang yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang seharusnya (under value), maka setelah terjadi realisasi penjualan dan laba rugi dihitung, Laba perusahan induk akan nampak di laporan keuangan perusahaan menjadi lebih besar dari yang seharusnya. Dengan demikian, maka perusahaan induk sebetulnya akan membayar pajak penghasilan yang lebih besar dari yang seharusnya bukan ?.
Pembengkakan corporate income tax perusahaan induk ini akan mengkompensasi bebas pajaknya yang di Indonesia. Kalau dikonsolidasikan, antara laporan keuangan perusahaan induk dengan perusahaan anak, maka beban pajaknya sebetulnya sama saja, antara harga jual biasa dengan under value.

Jika tariff pajak di negara perusahaan induk memang lebih rendah dengan negara dimana anak perusahaan berada, mampu jadi akan ada benefit dari praktek under value ditinjau dari segi perpajakannya.

Gejala apakah ini ?, apakah pengusaha gila yang melaksanakan praktek penerapan akuntansi menyerupai ini tidak mempertimbangkan hal tersebut ?. Bukankah karenanya sama saja ? apakah sebab faktor nasionalisme ?.

Tidak juga, perusahaan membayar lebih pada pajak penghasilan di perusahaan induknya, telah terkompensasi oleh bebas pajak penghasilannya di Indonesia, PLUS bea masuk dan import tax-nya yang rendah akhir under value ini.


Kajian Legal
Apakah praktek menyerupai ini mampu dibenarkan ?. Jelas tidak mampu dibenarkan. Negara tujuanpun tidak akan membenarkan praktek menyerupai itu. Karena akan mengurangi bea masuk dan pajak import. Akan tetapi apabila under value dirancang demikian rupa, sehingga harga jual kelihatan masih dalam range yang wajar, maka praktek itu tidak akan mudah untuk dibuktikan oleh pemeriksa, sepanjang perusahaan tidak mengatakan itu sebagai praktek under value.

Siapa sih Akuntan itu...? Apa kira-kira kiprah akuntan itu. Mungkin di benak kita tersirat saat kita menemui kata akuntan niscaya itu orang akuntansi ya, yah kurang lebih menyerupai itu tapi kali ini kami akan sedikit mengembangkan perihal apa yang dimaksud Akuntan.

Akuntan ialah suatu profesi yang dimiliki seseorang yang berfungsi sebagai pihak independen yang tidak memihak untuk menawarkan kesaksian atas kewajaran laporan keuangan yang disajiakan perusahaan.

Seorang akuntan memilii sifat profesi yang berfungsi sebagai pelindung kepentingan publik. ia mempunyai sifat sebagai profesi, keberadaanya bisanya diatur oleh pemerintah atau forum masyrkat lainnya. Dalam praktik kerjanya ia mempunyai mekanisme dan tata kerja (Standar Profesi Akuntan), adat (Kode Etik Akuntan) dan standar (seperti standar akuntansi keuangan) dan undang-undang serta hukum lainnya. Semua perangkat itu dimaksudkan untuk melindungi kepentingan masyarakatnya dari perbuatan yang sanggup merugikan publik.
 Mungkin di benak kita tersirat saat kita menemui kata akuntan niscaya itu orang akuntansi AKUNTAN
Akuntan

Apa saja isi laporan akuntan, berikut isi laporan akuntan intinya mencakup:
  1. Bunyi pernyataan akuntan
  2. Laporan keuangan yang diperiksa yang mencangkup Neraca, Daftar Laba Rugi, Laporan perubahan posisi keuangan, dan semua catatan dan klarifikasi atas laporan keuangan tersebut.
  3. Daftar lampiran yang merupakan perincian dari perkirana-perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan.
  4. Analisi laporan keuangan.
Dari 4 laporan akuntan tersebut di sini akuntan sanggup melaksanakan komentar baik dari analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Arus kas dan lain-lain. Analisis ini bermanfaat apa bila akuntan bekerja secara objektif dan tetap menjaga independensinya terhadap perusahaan yang diperiksanya.

Apa bila laporan akuntan hanya meliputi suara pernyataan laporan keuangan utama dan daftar perinciana laporan keuangan utama (yaitu no 1, 2 dan 3 dari isi laporan akuntan diataas) maka laporan akuntan tersebut laporan akuntan bentuk pendek (Short From Report). Tetapi apa bila laporan akuntan bentuk pendek ini di tambah lagi dengan laporan komentar dan analisis akuntan (no 4 dari isi laporan akuntan di atas) maka laporan akuntan tersebut di sebut laporan akuntan bentuk panjang (Long From Report).

Bentuk laporan akuntan panjang atau pendek tidak didasarkan pada tabel laporan, tetapi didasarkan pada pemanis gosip yang lebih detail dan yang diolah oleh akuntan. apabila akuntan menciptakan analisis, komentar atas laporan keuangan audit laporan keuangan akuntan tersebut di sebut bentuk panjang.

Demikian apa yang dimaksud dengan akuntan dan apa saja yang meliputi dalam isi laporan akuntan. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkujung ke kami akan terus berupaya memaksimalkan kinerja kami semoga mempermuda untuk ada dalam mencar ilmu segala yang bekerjasama dengan akuntansi, bila ada masukan kritik dan saran silahkan kami terbuka untuk kemajuan para pembaca setia .

Author’s Note :

Tak sedikit yang bertanya, “Apakah Bea Masuk sanggup dikreditkan ? bagaimana cara mengkreditkannya ?”. Dari pertanyaan ini, saya pikir masih banyak salah pengertian dan salah pemahaman mengenai : BEA MASUK

Saya merasa bersalah dikarenakan telah memposting mengenai : Import Duty Calculation (Perhitungan Bea Masuk) tanpa menunjukkan pemahaman yang cukup mengenai “Apa itu Bea Masuk ?”. Sebagai seruan maaf, pengantar mengenai Bea Masuk saya berikan di sini.


Pengertian Bea Masuk (Import Duty)

Dasar Hukumnya :
Tentang Kepabeanan : Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612).
Tentang Cukai : Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613).

Pengertian Bea Masuk (BM) atau dalam bahasa inggrisnya “IMPORT DUTY”
Bea masuk yaitu bea yang dikenakan atas barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean dan diperlakukan sebagai barang import, oleh balasannya terutang Bea Masuk.

Yang Bertanggung Jawab Untuk Membayar Bea Masuk
Importir bertanggung jawab atas Bea Masuk barang yang diimpornya melalui sistim menghitung dan membayar sendiri Bea Masuk yang terutang (self assessment).

Cara Penetapan dan Tujuan Penetapan
Bea Masuk ditetapkan dengan menggunakan “Dasar Penghitungan Bea Masuk (DPBM)” yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Keuangan, dan tujuannya yaitu untuk kepastian penghitungan dan memperlancar pengajuan Pemberitahuan Pabean oleh importir.

Saat Pembayaran (Pelunasan)
Bea masuk dilunasi selambat-lambatnya pada dikala barang akan dikeluarkan dari daerah pabean (kecuali import yang biayanya ditangguhkan atau dibebaskan)


Besaran Bea Masuk

Kutipan Keputusan Menteri Keuangan No. 491/KMK.05/1996, Tgl. 31-07-1996 :
“Bea Masuk dihitung berdasarkan tarif Bea Masuk dikalikan dengan Nilai Pabean barang impor yang bersangkutan”.


Tarif :
Untuk penghitungan Bea Masuk didasarkan pada ketentuan perihal pembagian terstruktur mengenai barang dan besarnya tarif Bea Masuk atas barang impor.

Nilai Pabean :
Nilai Pabean untuk penghitungan Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor yaitu Nilai pabean dengan kondisi Cost, Insurance, dan Freight (CIF).

Cost (FOB Cost) :
Harga Barang dimport hingga pada dek Kapal/pesawat pengangkut, atau biasa disebut Free On Board (FOB)

Insurance (Asuransi) :
Besarnya asuransi untuk menghitung Nilai Pabean ditetapkan sebagai berikut :
Dalam hal asuransi ditutup di luar negeri, didasarkan pada premi asuransi yang tertera pada polis asuransi.
Dalam hal asuransi ditutup di dalam negeri, besarnya premi asuransi untuk penghitungan Nilai Pabean dianggap nihil.
Dalam hal tidak ada polis asuransi, besarnya premi asuransi ditetapkan berdasarkan tata cara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Freight (Biaya Angkut) :
Biaya angkut (freight) untuk menghitung Nilai Pabean bagi barang impor didasarkan atas biaya angkut yang bahwasanya dibayar atau yang seharusnya dibayar. Jika menggunakan angkutan udara (Air Shipment) yang diberlakukan yaitu rate IATA.


Catatan : Mengenai cara menghitung Bea Masuk, silahkan baca Tips : Import Duty Calculation (Perhitungan Bea Masuk) [-baca-]


Besarnya Nilai Pabean Dalam Rupiah
Diperoleh dari perkalian antara Nilai Pabean dalam valuta abnormal dengan Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk (NDPBM) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Tempat Pembayaran Bea Masuk
Untuk pelaksanaan pembayaran Bea Masuk dan pungutan negara lainnya dalam rangka impor dibayar melalui Bank Devisa atau Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Bea Masuk Tidak Dapat Dikreditkan
Bea Masuk tidak sanggup dikreditkan. Akan tetapi sanggup "ditangguhkan" atau "dibebaskan".


Catatan :

Mengenai “Penangguhan dan Pembebasan Bea Masuk”, segera akan di posting di sini.

Juga akan diposting sini mengenai “Perlakuan Akuntansi Atas Bea Masuk dan Pajak Import”, secara terpisah.

Silahkan bookmark blog ini dengan mengklik tombol book mark di ujung bawah halaman ini, biar sanggup dengan gampang kembali ke sini tanpa perlu menghabiskan waktu untuk surfing kemana-mana :-)

Jobdesk Marketing Executive di Perusahaan Engineering Jobdesk Marketing Executive di Perusahaan Engineering, Tugas dan Tanggung Jawab

Pengertian Marketing Executive

Untuk kesekian kalinya membahas marketing Executive, perlu ditekankan lagi bahwa seorang marketing berbeda dengan sales. Marketing dalam hal ini bertugas untuk memasarkan, mencari klien dan memperkenalkan produk, berbeda dengan sales yang bertugas menjual produk. Seorang Marketing merupakan ujung tombak dari segala perusahaan alasannya yakni berkat kinerja seorang marketing perusahaan bisa terus berdiri. Jika pemasaran sebuah perusahaan buruk, maka dipastikan usia perusahaan itu pun tidak akan bisa bertahan lama. Karena itulah di setiap perusahaan, benefit bagi seorang marketing bisa dibilang selalu luar biasa, jauh dari posisi lainnya. Tapi entah kenapa banyak yang tidak berani untuk mengambil langkah dan memulai karir sebagai seorang marketing. Salah satu ranah yang memakai posisi marketing dalam perusahaan yakni perusahaan yang bergerak di bidang engineering, baik itu distribusi produk, maupun jasa instalasi dan konstruksi. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan seorang marketing executive yang sangat memahami medan dan dituntut untuk bisa mengikuti keadaan dengan kondisi dunia konstruksi dan engineering yang bisa dibilang "lebih keras" dibanding dunia industri lainnya.

Tugas Marketing Executive

1. Mencari Peluang untuk memasarkan produk perusahaan

Mencari peluang pemasaran, mencari para calon klien yang prospektif dan mempunyai kemungkinan besar untuk menjadi pembeli atau pengguna jasa/produk yang ditawarkan. Dalam hal ini seorang marketing Executive harus benar-benar bisa melihat peluang sekecil apapun biar senantiasa mencapai sasaran penjualan. Dikarenakan yang menjadi klien engineering biasanya yakni perusahaan, maka seorang marketing executive di bidang engineering akan sangat sering berkoordinasi dengan pihak engineering perusahaan atau dengan prihak purchasing perusahaan.

2. menyebarkan dan merealisasikan planning penjualan dan targetnya

Disetiap harinya seorang marketing executive harus selalu berpikir untuk melaksanakan pengembangan jaringan di pasar. Hal ini direalisasikan dengan cara menciptakan perencanaan yang meliput, akan kemana, siapa, untuk apa, bagaimana, dan lain-lain. Tugas inipun kemudian dibagi-bagi (bekerja sama dengan para sales) untuk bisa menjangkau wilayah yang ditargetkan dan benar-benar bisa mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3. Menjelaskan segala hal terkait produk yang dipasarkan

Jika seorang marketing executive menemukan seorang klien yang prospektif dan mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk menjadi konsumen, maka seorang marketing executive dituntut untuk bisa menciptakan si calon klien tersebut benar-benar memahami

4. Mencari gosip terkait pesaing yang menjual produk yang sama

Jika terdapat pesaing yang melaksanakan penawaran di ketika yang sama, seorang marketing executive harus bisa melaksanakan sampling untuk menciptakan penawaran harga dan mencari tahu kenapa perbedaan harga tersebut bisa terjadi, kemudian beliau harus melaksanakan analisa dan menciptakan laporan biar perusahaan bisa bersaing dengan baik di pasaran.

5. Melakukan Penawaran Harga dan Negosiasi dengan Klien

Jika seorang marketing executive telah mendapat calon konsumen, maka dilakukan pengajuan penawaran harga terhadap PIC (Person In Charge) dari perusahaan yang membeli, melaksanakan perundingan dan kepastian tanggal jadi. Serta memastikan barang atau jasa yang dipesan klien bisa datang sempurna waktu. 

Kualifikasi Marketing Executive di Perusahaan Engineering

Untuk menjadi seorang marketing executive bergotong-royong tidak dibutuhkan pendidikan yang terlalu spesifik, tapi dikarenakan bidang yang dijalani yakni bidang engineering, tentunya dibutuhkan pengetahuan dan skill yang memadai untuk memasarkan produk yang segmented ibarat itu. Biasanya yang dicari oleh perusahaan engineering untuk menjadi marketing executive yakni kandidat dengan pendidikan di bidang engineering dengan jenjang Sarjana Engineering atau Sarjana Teknik. Jika anda bukan sarjana teknik, tapi mempunyai pengalaman yang mumpuni di bidang teknik, tentunya hal ini akan sangat menguntungkan untuk anda. Untuk karakteristk, bagaimana dasarnya seorang marketing, aksara yang supel, gampang bergaul dan mempunyai komunikasi yang baik akan sangat menguntungkan bagi evaluasi terhadap kandidat. Apalagi jikalau ditunjang dengan bentuk fisik yang baik pula. 

Itulah sedikit pembahasan mengenai Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab seorang marketing executive di perusahaan engineering. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di-share dengan akun sosial media anda, Jika terdapat kesalahan dan kekurangan, silakan di posting di kolom komentar.

Salam

Jobdesk Finance Supervisor di Perusahaan Jasa Konstruksi Jobdesk Finance Supervisor di Perusahaan Jasa Konstruksi

Pengertian Finance Supervisor

Dalam dunia industri apapun, istilah finance yang mempunyai arti keuangan, selalu mempunyai peranan yang penting. Hal ini dikarenakan posisi yang berkaitan dengan finance merupakan salah satu pilar yang sangat penting bagi perusahaan untuk menunjang kinerja perusahaan dalam segala aspek. Dalam hal ini, salah satu jabatan yang memegang peranan penting dalam bab finance yaitu supervisor finance. Supervisor Finance yaitu seseorang yang bertugas mengawasi dan supervisi posisi dibawahnya di bab finance yang bertanggung jawab atas kelancaran proses kinerja finance di perusahaan. 

Tugas Finance Supervisor di Perusahaan Konstruksi

1. Membuat Laporan Keuangan

Tugas paling utama dari seorang Finance Supervisor yaitu menciptakan laporan keuangan yang tentunya akan dipertanggungjawabkan oleh dirinya sendiri sebagai supervisor dihadapan manajer finance. Meskipun terdapat admin finance atau data entry yang notabene berada dibawahnya secara hierarki. Tetap saja seorang supervisor finance yang akan mempertanggungjawabkan kinerja bawahannya tersebut dihadapan atasannya. Karena itu dibutuhkan seorang supervisor finance mengawasi dan menjamin kualitas kerja bawahannya terutama pada bab laporan keuangan.

2. Melakukan Kontrol Finance

Selain bertugas mengontrol anak buahnya, seorang supervisor finance juga bertugas dalam pengelolaan budgeting dan forecasting dengan berinteraksi secara sinergis dengan divisi-divisi lain yang terkait di dalamnya.

3. Melakukan Fungsi Accounting

Meskipun menjabat sebagai supervisor finance, tetap saja dekat kaitannya dengan akuntansi, maka dari itu salah satu kiprah supervisor finance di perusahaan Jasa Konstruksi yaitu melaksanakan fungsi akunting ibarat menciptakan invoice, merealisasikan utang piutang, dan menciptakan laporan keuangan.

4. Melakukan Treasury Function

Jika anda belum memahami maksud dari treasury function, sanggup diartikan treasury function ini segala kinerja yang berkaitan dengan petty cash (kas kecil perusahaan), kasir, perbankan dan pembayaran lainnya.

5. Melakukan Tax Function

Salah satu kiprah lainnya yang tidak kalah penting bagi seorang supervisor Finance di perusahaan Jasa Konstruksi yaitu melaksanakan tax function yang mencakup perencanaan keuangan dan laporan keuangan. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa secara manajemen, kinerja accounting sepenuhnya dipertanggungjawabkan oleh seorang supervisor dan ditandatangani oleh manajer.

Tanggung Jawab Finance Supervisor

Dalam kerjanya, seorang supervisor finance bertanggung jawab untuk ;
1. Memastikan laporan keuangan tersedia
2. Memastikan kinerja para admin dan pegawai lain yang secara hierarki berada dibawahnya benar benar terkordinir dengan baik.
3. Memastikan pendataan terkait isu finance lainnya seperti, invoice, account receivable dan account payable, serta petty cash dan lain-lain tersedia dengan baik.
4. Memastikan divisi finance yang dipimpin berkontribusi dengan baik terhadap perusahaan.

Kualifikasi Supervisor Finance

Dalam proses rekrutmen untuk posisi Supervisor Finance di perusahaan jasa konstruksi, biasanya dibutuhkan kandidat dengan pendidikan minimum Diploma atau Sarjana dari jurusan akuntansi atau pajak, serta mempunyai pengalaman di dunia konstruksi. Diharapkan seorang Supervisor Finance mempunyai pemahaman yang baik mengenai perpajakan. Dalam kerjanya akan sangat menguntungkan kalau anda yaitu seorang yang menyenangi hitungan dan siap bekerja dibawah deadline dan target, serta mempunyai jiwa kepemimpinan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi misalnya yaitu PT Jangkar Mandiri Propertindo, Pt. Harjaguna Kurnia Mitra, PT. Grand Kartech, PT. SSI Schaefer, dan lain-lain.

Berikut itulah sedikit isu mengenai jobdesk, kiprah dan tanggung jawab supervisor finance di perusahaan jasa konstruksi. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, dan kalau dirasa terdapat kekurangan atau kesalahan silakan ditambahkan di kolom komentar.

Salam

Jobdesk Petty Cash di Perusahaan Pembiayaan Jobdesk Petty Cash di Perusahaan Pembiayaan, Tugas dan Tanggung Jawab

 Ditulis Oleh : Ernawati Widaningsih

A. Pengertian Petty Cash

Jika mendengar posisi petty cash tentunya anda akan sedikit merasa asing alasannya yakni saya pikir nama posisi ini juga agak lucu. Petty ini sendiri berasal dari kata Pet yang berasal dari Bahasa Inggris yang artinya Peliharaan. Sedangkan Cash bisa diartikan Uang atau pembayaran secara langsung. Dalam hal ini secara harfiah, Petty Cash bisa diartikan pengelolaan dan atau penggunaan dana untuk kantor yang dipergunakan untuk operasional kecil kantor. Dalam Bahasa Indonesia posisi ini biasanya disebut kas kecil. Posisi ini biasanya berada dibawah divisi Accounting dan berada pribadi di bawah supervisor accouting. Lantas apa saja kiprah dan tanggung jawab seorang staff yang menangani petty cash di perusahaan pembiayaan? Silakan baca artikel di bawah ini ;


B. Tugas Petty Cash di Perusahaan Pembiayaan

1. Melakukan Verifikasi

Verifikasi yang dimaksud bisa diartikan sebagai pengecekan keaslian dari segala dokumen pendukung biaya operasional yang diajukan oleh karyawan. Biaya operasional ini bisa berupa biaya transportasi, makan, tol, atau biaya manajemen lainnya dalam konteks pekerjaan. Makara misalkan seorang karyawan ditugaskan melaksanakan demo produk atau canvass, biaya operasional yang dikeluarkan oleh karyawan diganti dengan petty cash ini. Jika dokumen pendukung menyerupai Bon Bensin, bon sewa daerah dan lain-lain dirasa palsu atau dibuat-buat, maka pencairan tidak akan dilakukan.


2. Melakukan Pencairan

Jika dokumen pendukung dirasa cukup memadai dan keasliannya terjamin, maka petty cash akan mencairkan dana tersebut dan memberi penggantian yang sesuai,  maksud sesuai disini adalah, misalkan kalau seorang pegawai melaksanakan perjalanan dinas dari Tempat A ke Tempat B yang diketahui biaya ongkosnya biasanya Rp. 50.000,- tapi lalu karyawan melaksanakan klaim dengan nominal Rp. 300.000, tentunya hal ini perlu di cek ulang meskipun dokumen pendukungnya orisinil alasannya yakni bisa saja karyawan menambahkan biaya pribadinya ke dalam pengajuan.


3. Melakukan Klaim

Setelah melaksanakan pencairan dan menunjukkan uang kepada karyawan atau bab yang melaksanakan pencairan di Petty Cash, Admin Petty Cas lantas mengumpulkan semua gosip terkait pencairan tersebut dari mulai tanggal, yang mengajukan, jumlah yang diajukan dan jumlah yang di setujui, laporan tersebut lalu dilampiri dokumen-dokumen pendukung menyerupai bukti pembayaran, bon, faktur atau nota terkait pencairan tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul, lalu data-data tersebut dikirimkan ke kantor sentra untuk dilakukan reimburstment (klaim/pencairan). Kantor sentra akan mengganti biaya yang telah petty cash keluarkan untuk biaya produksi dan fasilitas perusahaan. Proses klaim ini bisa anda atur sendiri, bisa seminggu sekali, dua ahad sekali, tiga ahad sekali ataupun sebulan sekali.


4. Mengisi Buku Induk

Segala Pengeluaran dan pemasukan petty cash harus diinput ke buku induk baik secara komputerisasi maupun secara manual. Buku induk ini akan dijadikan pola bilamana terjadi selisih atau terjadi kesalahan dalam proses pencairan. Baiknya buku induk ini dibentuk dua versi yaitu versi komputerisasi dan versi manual. Karena kalau salah satu data hilang, masih ada backup nya. Pun adanya buku induk ini memudahkan petty cash dikala menghadapi audit.


C. Tanggung Jawab Petty Cash di Perusahaan Pembiayaan

1. Memastikan operasional berjalan lancar sesuai dengan agenda. 
2. Memastikan pengaturan keuangan terorganisir dengan baik biar bisa meliputi semua operasi perusahaan.
3. Memastikan dokumen-dokumen pendukung pencairan tersimpan rapi dan tidak hilang.
4. Memastikan laporan yang diinput ke buku induk sama persis dengan keadaan sebenarnya.
5. Memastikan uang tidak berkurang dengan alasan pribadi atau alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

D. Kualifikasi Petty Cash

Untuk menjadi seorang Petty Cash diharapkan seseorang yang mempunyai ketelitian yang luar biasa dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini strata pendidikan minimal yang biasanya diharapkan untuk menjadi seorang petti cash di perusahaan pembiayaan yakni minimal Diploma 3 Akuntansi, atau Diploma 3 segala jurusan dengan pengalaman minimal 2 tahun. Seorang petty cash juga dituntut mempunyai kemampuan lebih dalam mengoperasikan Software Ms. Excel atau Accurate. Jika anda mempunyai jiwa yang tegas dan jago berhitung serta negosiasi, akan sangat menguntungkan kalau anda berencana mengisi posisi ini. Dalam hal ini contoh perusahaan pembiayaan yang biasa mempekerjakan Petty Cash yakni PT. Columbindo Perdana (Columbia), FIF, Manda Finance, Bess Finance, dan perusahaan pembiayaan lainnya, tak jarang juga ada BANK yang memakai denah posisi petty cash di kantor rantingnya.

Berikut itulah Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab seorang Petty Cash di Perusahaan Pembiayaan, Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dan anda ingin menambahkan, silakan tulis di kolom komentar.


Salam

 Dalam menggerakkan suatu perjuangan berbentuk toko Jobdesk Store Supervisor (Supervisor Toko), Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Store Supervisor

Dalam menggerakkan suatu perjuangan berbentuk toko, dibutuhkan gaya organisasi yang baik alasannya yakni selain mobilitas kerja di toko yang sangat jauh berbeda dengan kinerja di Manufaktur atau bentuk perjuangan lainnya, kadang kala gampang sekali terjadi kerugian ibarat barang hilang atau rusak alasannya yakni toko senantiasa didatangi oleh orang gres dan harus senantiasa diawasi di setiap harinya.
Di toko toko besar yang dinaungi oleh perusahaan besar, biasanya hierarki yang diterapkan sangat terang dan terorganisir dengan baik. Salah satu Posisi penting yang ada di toko yakni Supervisor Store alias Supervisor Toko. Supervisor Toko ini bisa diartikan seorang atau posisi yang diisi oleh satu orang (biasanya) atau beberapa orang yang bertugas menjadi supervisi dan mengawasi serta mengingatkan para karyawan untuk terus bekerja sesuai ekspektasi perusahaan dan senantiasa menunjukkan layanan yang baik bagi konsumen atau pengunjung toko. Dalam proses kinerja di toko, seorang supervisor toko haruslah mempunyai ketegasan dan jiwa kepemimpinan alasannya yakni seringkali kebijakan perusahaan tidak senada dengan harapan para karyawan. Jika anda berminat untuk mengisi posisi ini, perlu anda ketahui sebenarnya menjadi seorang supervisor di toko anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah saya rangkum dibawah ini ;

B. Tugas Store Supervisor

1. Melayani Konsumen dengan baik

Dalam memastikan layanan terhadap konsumen berjalan dengan maksimal, seorang store supervisor haruslah mengadakan briefing disetiap harinya sebelum memulai pekerjaan dan membahas tentang sasaran penjualan, dan promosi toko. Dalam hal ini seorang supervisor toko harus memastikan sebenarnya setiap karyawan yang berada dibwah naungannya termasuk sales dan admin memahami betul akan standar kerja yang diterapkan supaya tidak terjadi kesalahan baik dikala itu maupun kedepannya.


2. Mengatur Kinerja Sales

Bekerjasama dengan para salesman, seorang supervisor bertugas membantu manager toko meningkatkan penjualan toko supaya pendapatan dan laba toko jadi bertambah. Dalam hal ini, cara yang dilakukan yakni dengan mengawasi ketat dan melaksanakan kontrol terhadap kinerja sales. Hal ini dikarenakan terkadang seorang sales membutuhkan tandem atau support untuk mendongkrak penghasilan mereka. Penjualan sales yang stabil merupakan salah satu ciri bahwa kiprah seorang supervisor gudang terealisasi dengan baik. 

3. Mengatur Toko secara Teknis

Dalam mengatur toko, seorang supervisor toko dibutuhkan bisa menghandle semua acara yang terjadi di toko dari mulai buka hingga tutup toko. Dalam hal ini, aspek aspek yang perlu diperhatikan adalah,

  • Mengatur cara dan mekanisme pembukaan toko
  • Pengelolaan stok barang yang ada di toko yang biasanya memakai sketsa FEFO - (first end first Out = barang yang erat tanggal kadaluarsanya harus diprioritaskan dijual). 
  • Seorang Supervisor Toko juga dibutuhkan bisa mengatur tampilan toko supaya terasa nyaman dan menciptakan konsumen merasa betah.
  • Selain aspek-aspek yang telah disebutkan diatas, seorang supervisor toko haruslah menciptakan laporan keuangan dan laporan penjualan serta laporan pembelanjaan yang terjadi di toko dengan lengkap dan detail supaya tidak terjadi kesalahan dalam proses di tahap selanjutnya.
  • Bekerjasama dengan manajer, seorang supervisor toko harus bisa mengambil keputusan yang cepat terkait pengembangan dan kinerja toko.


C. Tanggung Jawab Supervisor Toko

Dalam kinerjanya seorang supervisor toko bertanggung jawab untuk ;
  1. Memastikan konsumen merasa puas dengan layanan toko
  2. Memastikan penjualan toko mencapai sasaran yang telah ditentukan.
  3. Memastikan para sales mencapai sasaran penjualan ibarat yang diharapkan
  4. Memastikan Stok barang sesuai dengan undangan konsumen
  5. Memastikan Kinerja Toko berjalan dengan lancar.
  6. Memastikan semua pengeluaran dan pemasukan toko dicatat dan dibentuk laporan untuk ditandatangani dan diketahui oleh manajer toko.

D. Kualifikasi Supervisor Toko

Menjadi Supervisor Toko biasanya dibutuhkan pengalaman di bidang yang sama supaya tidak kaku dan sudah memahami produk yang dijual tanpa perlu berguru dari awal lagi. Akan tetapi kalau anda berminat untuk menjadi seorang supervisor toko dengan pengalaman yang minimal, biasanya kriteria yang dijadikan standar oleh perusahaan yakni Seorang laki-laki atau perempuan dengan penampilan menarik dan kemampuan komunikasi yang baik serta mempunyai jiwa kepemimpinan dan siap untuk bekerja dibawah tekanan. Pendidikan yang seringkali dipertimbangkan yakni Diploma 3 dan menguasai manajemen akunting. 

Info tambahan, perusahaan yang mempekerjakan posisi ini yakni perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum, ibarat Matahari Mall, Carefour, Alfa Mart, Indomart, Lotte Mart dan lain-lain.

Itulah sedikit pembahasan yang bisa saya sampaikan terkait Jobdesk, Tugas dan Tanggung Jawab seorang supervisor toko. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, kalau terdapat kekurangan dan kesalahan sehingga perlu ditambahkan atau diperbaiki silakan tambahkan di kolom komentar.

Salam

Author’s Notes :

Pernah mendengar “Akuntansi Perpajakan” ?, mungkin ada yang sudah tahu, sudah pernah mendengar atau mungkin belum pernah mendengar sama sekali. Di topik kali ini, kita bahas khusus mengenai Akuntansi Pajak, keterkaitannya, perkembangan dan prospeknya. Bagi yang mempunyai pandangan berbeda mengenai topik ini, atau sekedar berkomentar atau bertanya, silahkan mengisi komentar (click link “comment” di ujung halaman ini, isi, kemudian submit/send). Pada dasarnya, setiap goresan pena di blog ini terbuka terhadap pertanyaan, komentar bahkan kritikan :-)


Kaitan Akuntansi Dengan Perpajakan

Waktu kita di universitas mata kuliah Perpajakan diberikan pada mahasiswa jurusan Akuntansi pada semester-semester atas (Semester V, VI & VII), yang dibagi menjadi tiga mata kuliah yaitu : Hukum Pajak, Perpajakan dan Laboratorium (praktek) Perpajakan.

Akan tetapi sejauh yang saya tahu, belum pernah disajikan secara “khusus dan mendalam” mengenai bagaimana menciptakan jurnal akuntansi atas pembayaran pajak, denda pajak, bunga pajak, penetapan pajak (Taxation events). Pun belum ada diajarkan mengnai bagaimana caranya menciptakan jurnal adaptasi (adjustment journal) atas koreksi fiskal. Singkatnya, tidak (belum) ada istilah Perlakuan Akuntansi Atas Pajak.

Pembelajaran, lebih difokuskan pada bagaimana caranya menghitung dan menciptakan laporan pajak, serta sedikit mengenai pengantar aturan perpajakan. Entah alasannya keterbatasan alokasi waktu perkuliahan atau alasannya hingga ketika ini pengajar (dosen) akuntansi, perpajakan dan civitas akademika, belum melihat kekerabatan antara Akuntansi dan perpajakan secara terintegrasi.

Ironinya, sungguh banyak kita temui Tugas Akhir (Skripsi) perihal perpajakan, mulai dari “Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak” yang memakai metode survey (kuisioner), “Koreksi Fiskal” yang memakai analisa kuantitatif, hingga pada “Penilaian Potensi Pajak” yang memakai analisa kwalitatif, kwantitatif dan komparatif . Tetapi Jika dibaca hingga di kesimpulan skripsi, tidak ditemukan satupun jurnal akuntansi atas kejadian ekonomi terkait dengan pajak.

Sekiranya, ada diantara pembaca yaitu bapak/ibu pengajar akuntansi atau perpajakan, dan menilai goresan pena ini tidak sesuai dengan kenyataannya, mohon kiranya sanggup memperlihatkan koreksi, bahwa di daerah bapak/ibu mengajar telah disajikan perkuliahaan khusus akuntansi perpajakan, mungkin saya sanggup berkunjung dan melihat sebagai materi bagi saya untuk belajar.

Di dunia kerja, kejadian perpajakan (text event) mulai dari pembayaran dimuka PPh perusahaan (PPh Pasal 25), pelunasan PPh pasal 29, pungutan PPh Pasal 21 (yang memang hanya withholding), pungutan PPn atas pembelian materi baku atau barang jadi, Export (yang di Indonesia ber PPn nihil), Pembayaran Pajak Import (PPn Import, PPnBM, PPh Pasal 22) hingga pada pembayaran Pajak swakelola (membangun sendiri), PBB, Pajak Atas sewa asset (Pasal 4 ayat 2), Pajak Atas persewaan asset, bunga deposito, dividen (PPh Pasal 23), Pajak Final Bunga Jasa Giro, dan lain sebagainya (tidak sanggup disebutkan semua), kesemua itu sungguh-sungguh terkait pribadi dengan keuangan perusahaan. Bagaimana tidak, semua itu membutuhkan pendanaan (mengurangi kas), menciptakan nilai pembelian menjadi naik. atau menciptakan kas kembali ke level yang seharusnya jawaban restitusi, kredit PPn Import dan PPh Pasal 22-nya jawaban re-export.

Atau sebaliknya, setiap kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan, yang dicatat dalam laporan komersial, berkonsekwensi dan berimplikasi terhadap kewajiban pajak, baik secara pribadi maupun tidak langsung.

Mau tidak mau, semua pembayaran maupun penerimaan kredit pajak tersebut harus di jurnal (diakui), dinyatakan dalam laporan komersial yang berbasis akuntansi keuangan sebagai pengurangan terhadap keuntungan perusahaan.


Apa Itu Akuntansi Pajak (Tax Accounting) ?

Secara sederhana sanggup didifinisikan sebagai “Bidang Akuntansi yang mengkalkulasi, menangani, mencatat, bahkan menganalisa dan menciptakan seni administrasi perpajakan sehubungan dengan kejadian-kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan”.

Apa Peranannya Di Dalam Perusahaan ?

Pernannya didalam perusahaan yaitu signifikan, yaitu :
1). Memberikan menciptakan perencanaan dan seni administrasi perpajakan (dalam artian positif)
2). Memberikan analisa dan prediksi mengenai potensi pajak perusahaan di masa yang akan datang.
3).Dapat menerapkan perlakuan akuntansi atas kejadian perpajakan (mulai dari penialian/penghitungan, pencatatan (pengakuan) atas pajak, dan sanggup menyajikannya di dalam laporan komersial maupun laporan fiskal perusahaan.
4). Dapat melaksanakan pengarsipan dan dokumentasi perpajakan dengan lebih baik, sebagai materi untuk melaksanakan investigasi dan evaluasi.


Bagaimana Perkembangannya ?

Pada perusahaan bersekala menengah dan besar, kesadaran akan pentingnya akuntansi pajak telah ada dan diterapkan secara serius. Akan tetapi tidak sedikit perusahaan (apapun sekalanya) belum menyadari pentingnya akuntansi pajak. Ada kecendrungan untuk mengabaikan atau tidak mau pusing mengurusinya, sehingga diserahkan kepada konsultan, yang hampir niscaya tidak mengetahui operasional perusahaan yang ditanganinya secara benar dan detail, yang sangat mungkin sanggup menjerumuskan perusahaan.

Apakah diharapkan management dan staf atau petugas khusus di dalam perusahaan untuk akuntansi pajak ?

Mengingat eratnya keterkaitan antara akuntansi dengan perpajakan pajak (dan sebaliknya), implikasi dan konsekwensi setiap transaksi di perusahaan terhadap pajak, rasanya tidak hiperbola bila administrasi dan staf akuntansi pajak signifikan diharapkan di dalam perusahaan.

Sampai ketika ini masih banyak perusahaan merangkapkan pegawai accounting (yang menangani laporan komersial) untuk menangani perpajakan juga.

Akibat sedikitnya pegawai accounting yang sungguh-sungguh memahami perpajakan ( bahkan untuk menghitunya pun masih banyak yang belum bisa), tidak punya cukup waktu untuk mengikuti perkembangan (perubahan) undang-undang dan peraturan perpajakan, banyak kejadian perpajakan tidak ditangani dengan baik.


Apa (bagaimana) kwalifikasi untuk administrasi atau staff akuntansi pajak (tax accounting) ?

Considering the accounting and taxation interlated, kwalifikasi ideal untuk petugas (manajemen & staff) akuntansi pajak hendaknya :

a). Minimal D3 Akuntansi atau D3 Pajak (untuk level staf) dan Sarjana untuk level Manajemen.
b). Minimal menguasai Akuntansi Keuangan (basic & Intermediate) untuk level staf dan bersertifikasi Akuntan Publik untuk level Manajemen.
c). Memegang sertifikasi Perpajakan (Brevet A & B) untuk level staff dan Brevet C untuk level Manajemen.
d). Mengikuti perkembangan (perubahan) Undang-Undang Perpajakan dan peraturan-peraturannya.


Berapa Gaji yang Ideal Untuk Petugas Akuntansi Pajak ?

Setara Book keeper atau Internal auditor untuk level staff
Setara Accounting Manajer untuk level Manajemen

 Posisi System Support biasanya direkrut dengan bagan MDP  Jobdesk System Support, Tugas dan Tanggung Jawab

A. Pengertian System Support

Posisi System Support biasanya direkrut dengan bagan MDP (Management Development Program) secara garis besar, MDP ini sama dengan Management Training. Posisi System Support ketika ini sangat penting dalam sebuah perusahaan dalam ranah apapun, sebab seorang system support senantiasa menunjang kinerja karyawan dan proses produksi suatu perusahaan dan mengkonversinya dalam bentuk laporan secara komputerisasi. Dalam konteks lain system support bisa diartikan sebagai posisi yang melaksanakan sinkronisasi antara teknis mesin atau proses kerja dengan sistem atau aktivitas yang digunakan oleh perusahaan biar data-data yang terjadi di lapangan selama proses produksi bisa terekam dengan baik oleh aktivitas yang digunakan oleh perusahaan yang memang sengaja digunakan untuk memantau dan melaksanakan data entry otomatis terkait proses produksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Jika anda berminat untuk menjalani karir dalam dunia teknologi, terutama system support, ada baiknya anda membaca klarifikasi mengenai jobdesk, kiprah dan tanggung jawab seorang system support dibawah ini ;

B. Tugas System Support

Dalam kesehariannya seorang system support akan melaksanakan kiprah tugas menyerupai ;

1. Pengembangan Aplikasi (Program)

Pengembangan aplikasi yang dimaksud disini mempunyai artian, seorang system support harus benar benar memahami pemrograman. Entah bahasa pemrograman apa yang digunakan atau diterapkan. System Support harus benar-benar menguasai bahasa pemrograman tersebut sebab sebagai system support, apabila ada fitur atau bagan dalam aplikasi yang digunakan perusahaan tidak cocok atau tidak sinergis dengan kinerja dan proses produksi, maka seorang system suppot harus segera memodifikasi aplikasi tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan produksi. Dalam hal ini, sebab sebagian besar operator produksi tidak memahami dengan baik bahasa pemrograman, seorang system support juga harus bisa memaksimalkan tampilan dan perintah-perintah yang harus dimasukkan biar lebih gampang dipahami dan digunakan tanpa mengurangi fungsi dan manfaat dari pensinkronan aplikasi tersebut dengan mesin atau elemen yang berada di line produksi.

2. Melakukan Support terhadap segala kebutuhan produksi

Dalam proses kerjanya selain melaksanakan pengembangan aplikasi yang sudah ada, seorang system support juga harus melaksanakan pertolongan penuh terhadap kinerja produksi lain yang mungkin belum tersentuh komputerisasi dalam proses pendataannya. Dalam hal ini seorang system support harus bisa menciptakan penemuan dan terobosan gres biar segala hal yang terkait dengan proses produksi bisa disnkronisasi dengan system biar laporan dan pendataannya lebih akurat.

3. Melakukan pengawasan dan pendataan

Melakukan pengawasan dan pendataan disini hanya dalam konteks komputerisasi atau sistem. Kaprikornus seorang System SUpport harus memastikan sebetulnya pendataan yang diinput kedalam komputer terdistrisbusi dengan baik dan efektif serta mempunyai masa update yang sangat cepat. Hal ini dimaksudkan biar tidak terjadi missunderstanding antar divisi yang memakai aplikasi yang sama dengan tujuan kerja dan kiprah berbeda.

4. Melakukan Maintenance

Perawatan merupakan hal yang utama, meskipun dirasa secara system dan faktual tidak terjadi kesalahan dalam pendataan proses produksi, pemeliharaan terhadap aset-aset yang dipercayakan tetap harus dilakukan secara rutin.

5. Membuat Laporan

Jika dirasa semua system telah terealisasi dan bekerja dengan baik, seorang system suppor biasanya ditugaskan untuk menciptakan laporan terkait kinerja, status dan kondisi dari material material yang terkait dengan system yang dihandle. Selain untuk data, laporan ini sangat berkhasiat untuk memantau kondisi system biar bisa segera dilakukan tindakan preventif untuk melindungi data-data perusahaan dari kehilangan.

C. Tanggung Jawab System Support

1. Memastikan sistem/aplikasi/program yang digunakan ialah aplikasi yang paling update dan kompatibel dengan kinerja perusahaan
2. Memastikan system yang diterapkan bisa mendukung dan menunjang kinerja perusahaan
3. Memastikan data yang diinput ke sistem terdistribusi dan terjaga dengan baik

D. Kualifikasi System Support

Untuk menjadi system support biasanya diperlukan seorang yang sudah berpengalaman sebab terkadang seorang system support harus bertarung dengan deadline. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau anda seorang fresh graduate dengan kemampuan programming yang mumpuni, anda bisa masuk, apalagi kalau mengikuti aktivitas MDP alias administrasi training. Untuk keahlian, biasanya akan diminta kandidat yang menguasai beberapa bahasa pemrograman, tapi sejauh ini yang paling sering diminta ialah delphi dan java serta konsep database di Access dan SQL. Seorang System Support juga harus bersedia untuk melaksanakan perjalanan dinas apabilah diminta oleh perusahaan, sebab itu bagi anda yang merasa keberata untuk melaksanakan perjalanan dinas dan menginap di luar kota berhari-hari sebaiknya jangan melamar posisi ini.

Serikut itulah sedikit info mengenai jobdesk, kiprah dan tanggung jawab system support yang bisa say sampaikan. Jika dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, kalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan tambahkan di kolom komentar.

Salam


EMPAT  LANGKAH  DALAM  SIKLUS PEMROSESAN DATA

Para akuntansi dan pengguna sistem lainnya memainkan peran penting dalam siklus pengolahan data. Misalnya, mereka berinteraksi dengan analis sistem  untuk menjawab beberapa pertanyaan menyerupai :
§    Data apa yang harus dimasukkan dan disimpan oleh organisasi?
§    Siapa yang harusnya memiliki jalan masuk ke data tersebut?
§    Bagaiaman seharusnya data di organisir, di perbaharui, disimpan,  diakses, serta didapatkan kembali?
§    Bagaimana jadwal dan gosip yang tidak dapat diantisipasi dapat bersesuaian?

Satu fungsi penting AIS yaitu untuk memproses transaksi perusahaan secara efisien dan efektif. Dalam sistem manual (tidak basis komputer), data dimasukkan ke dalam jurnal dan buku besar diolah dalam kertas kerja. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan dalam komputer dan disimpan ke dalam file serta data bases. Operasi yang ditunjukkan dalam  data untuk menghasilkan gosip yang relevan dan bermakna mengacu pada siklus pemprosesan data.

Input Data
Langkah pertama dalam pengolahan input yaitu menangkap data transaksi dan memasukkannya ke dalam sistem. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh acara bisnis. Data harus dikumpulkan sekitar tiga fase dari masing-masing acara bisnis, diantaranya ;
·                Setiap acara yang berkepentingan
·                Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
·                Orang-orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas

Penyimpanan Data
Data perusahaan yaitu salah satu sumber daya yang penting. Namun, eksistensi data yang relevan tidak menjamin bahwa mereka berguna. Untuk berfungsi dengan tepat, sebuah organisasi harus memiliki teah siap dan mudah mengakses data tersebut. Oleh balasannya para akuntan harus memahami bagaiman data harus di organisir dan disimpan dalam sebuah sistem gosip akuntansi serta bagaimana data mampu di akses.

Buku besar. Informasi akuntansi secara kumulatif disimpan dalam buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum berisi ringkasan data untuk setiap akun aset kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Sedangkan buku besar pembantu berisi data untuk akun besar umum dengan banyak sub-sub akun individual. Akun piutang perusahaan memiliki catatan terpisah untuk setiap pelanggan, dengan gosip rinci menyerupai nama, alamat, pembelian, pembayaran, saldo rekening, dan batas kredit. Buku besar pembantu sering digunakan untuk piutang, persediaan, aset tetap, dan hutang.

Keterkaitan akun buku besar umum dengan buku besar pembantu disebut akun control. Hubungan antara akunt control buku besar umum dan akun besar pembantu yang seimbang akan membantu menjaga akurasi data sistem gosip akuntansi. Secara khusus, jumlah semua saldo rekening buku besar pembantu harus sama jumlah dalam rekening buku besar yang sesuai. Ada perbedaan antara mereka yang menunjukkan bahwa kesalahan perekaman telah terjadi.

Teknik- teknik pengkodean. Data di dalam buku besar secara kebijaksanaan menggunakan teknik-teknik pengkodean. Pengkodean penentuan angka atau karakter sistematik ke dalam aitem untuk mengklasifikasi dan mengorganisir mereka. Pengkodean dapat di lakukan dengan beberapa cara :
·                Kode-kode berurutan, item-item diberi angka secara teratur kedalam akun untuk semua aitem.
·                Kode blok, blok-blok angka dipisahkan untuk kategori kategori data tertentu.
·                Kode group, dimana dua atau lebih sub group digit digunakan untuk mengkode item.
·                Kode hapalan, karakter dan angka saling berseling untuk mengidentifikasi sebuah item.

Bagan Rekening. Sebuah pola yang mengagumkan dari coding yaitu denah akun, yang merupakan daftar nomor ditugaskan untuk setiap akun buku besar. Nomor rekening ini memungkinkan data transaksi yang akan dikodekan, diklasifikasikan, dan masuk ke dalam rekening yang tepat. Mereka juga memfasilitasi penyusunan laporan keuangan dan laporan, alasannya data yang disimpan dalam rekening individu dengan mudah dapat disimpulkan untuk presentasi.

Namun, data yang disimpan dalam rekening ringkasan tidak dapat dengan mudah dianalisis dan dilaporkan secara lebih rinci. Karena itu, penting bahwa denah akun mengandung detail yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gosip organisasi. Untuk menggambarkan, mempertimbangkan konsekuensi kalau S & S yaitu untuk hanya menggunakan satu account buku besar untuk semua transaksi penjualan. Ini akan mudah untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan jumlah total penjualan untuk jangka waktu tertentu, tetapi akan sangat sulit untuk mempersiapkan laporan memisahkan tunai dan penjualan kredit. Memang, satu-satunya cara untuk menghasilkan laporan-laporan yang terakhir akan kembali ke rekor penjualan asli untuk mengidentifikasi sifat dari setiap transaksi penjualan. Jika S & S menggunakan rekening buku besar terpisah untuk penjualan tunai dan kredit, kemudian melaporkan menunjukkan kedua jenis penjualan dapat dengan mudah diproduksi. Total penjualan juga dapat dengan mudah dilaporkan dengan menjumlahkan masing-masing jenis penjualan.

Jurnal. Data transaksi dicatat dalam jurnal sebelum dimasukkan kedalam buku besar. Sebuah jurnal menunjukkan akun dan jumlah yang didebet serta dikredit. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak rutin, misalnya pembayaran gaji, dan pembiasaan di selesai periode serta jurnal penutup. Sedangkan jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi rutin yang berulang misalnya penjualan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas.

Audit trail. Jejak audit yaitu dilacaknya jalan transaksi melalui sistem pengolahan data dari titik asal ke hasil akhir, atau mundur dari output selesai ke titik asal. Hal ini digunakan untuk memeriksa akurasi dan validitas posting buku besar.

Komputer - Berdasarkan Konsep Storage. Suatu entitas yaitu sesuatu yang disimpan informasinya, menyerupai karyawan, persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut, atau karakteristik yang menarik, yang disimpan, menyerupai tingkat upah dan alamat.  

File yaitu sekelompok catatan yang terkait. Sebuah file induk, menyerupai buku manual di AIS, menyimpan gosip kumulatif perihal sebuah organisasi. Persediaan dan peralatan file induk menyimpan gosip perihal sumber daya penting organisasi.

File induk yang permanen, mereka ada di periode fiskal. Namun, catatan master file individu mungkin sering berubah. Secara berkala, catatan gres ditambahkan atau dihapus dari file induk.

Sebuah file transaksi berisi catatan transaksi bisnis individu yang terjadi selama waktu tertentu. Hal ini serupa dengan sebuah jurnal di AIS secara manual. File transaksi tidak permanen dan mungkin tidak diharapkan di luar periode fiskal ketika ini. Namun, mereka biasanya diadopsi untuk jangka waktu tertentu untuk tujuan cadangan.

Pemprosesan Data
Setelah data acara bisnis  dimasukkan ke dalam sistem, data harus diproses untuk menjaga database ketika ini. Ada empat jenis acara pengolahan data, antara lain sebagai berikut :
1)              Membuat catatan data baru, menyerupai menambahkan karyawan gres direkrut ke database penggajian,
2)              Membaca, mengambil, dan melihat data yang ada.
3)              Memperbarui data yang tersimpan sebelumnya.
4)              Menghapus data, menyerupai membersihkan file master vendor perusahaan yang tidak berkaitan bisnis

Memperbarui dilakukan secara berkala, misalnya setiap hari, disebut sebagai batch processing. Meskipun batch processing lebih murah dan lebih efisien, data yang terbaru dan akurat hanya setelah pengolahan. Untuk itu, batch processing hanya digunakan untuk aplikasi, menyerupai gaji, yang tidak perlu sering memperbarui dan yang secara alamiah terjadi atau diproses pada periode waktu yang tetap.

Sebagian besar perusahaan memperbarui setiap transaksi yang disebut sebagai online, pemrosesan real-time alasannya memastikan bahwa gosip yang tersimpan selalu ketika ini, sehingga meningkatkan kegunaan pengambilan keputusan. Hal ini juga lebih akurat alasannya kesalahan input data dapat diperbaiki secara real time atau menolak. Hal ini juga memperlihatkan keuntungan kompetitif yang signifikan.  

Output Informasi
Langkah terakhir dalam siklus pengolahan data yaitu output informasi. Ketika ditampilkan di monitor, output mengacu pada "soft copy" ketika di print dalam kertas disebut "hard copy" gosip biasanya disajikan dalam salah satu dari tiga bentuk, yaitu : dokumen, laporan, atau respon query.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.