Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Konsep Manajemen Pemasaran untuk Ledakkan OMSET!

Manajemen Pemasaran – Dalam keseharian kita akan melihat petani yang mengangkut hasil pertaniannya untuk dijual, pedagang mengadakan jual beli, dan pabrik-pabrik menghasilkan bermacam-macam produk seperti mobil, motor, alat-alat listrik, mesin-mesin dan sebagainya.
Semua aktivitas itu, tak bisa dihindarkan dari marketing, sebuah aktivitas yang meng-upayakan barang dan jasa ke tangan konsumen.
Semakin besar cakupan dan kompleknya aktivitas ini, maka akan membutuhkan pengelolaan atau manajemen pemasaran yang baik.
Elemen dan proses apa saja yang ada dalam manajemen pemasaran? Mari kita pelajari bersama…
Konsep dan Pengertian Manajemen Pemasaran

01. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Phlip Kotler dan Amstrong, pengertian manajemen pemasaran (marketing management) adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
(Marketing management is the analysis, planning, implementation, and control of programs designed a create, build, and maintain beneficial exchanges with target buyers for purpose of achieving organizational objectives) 
Menurut William J. Stanton, marketing management is the marketing consept in action. Definisi manajemen pemsaran ini bila diimplementasikan berarti aktivitas pemasaran harus dikoordinasi, dikelola dengan sebaik-baiknya.
Dan peran seorang manajer pemasaran sangat penting dalam perencanaan perusahaan.
Sedangkan menurut William J. Shultz, pengertian manajemen pemasaran atau Marketing Management adalah merencanakan, pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau pun bagian dari perusahaan.
(Marketing management is the planning, direction and control of the entire marketing activity of a firm or division of a firm)
Definisi marketing management menurut Ben M.Enis, pengertian manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan.
(Marketing management is the process of increasing the effectiveness and or efficiency by which marketing activities are performed by individuals or organizations)
Logika dari definisi manajemen pemasaran di atas ialah apabila seseorang atau perusahaan, ingin memperbaiki pemasarannya maka ia harus melakukan strategi pemasaran itu sebaik mungkin.
Apa yang dapat disimpulkan dari pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli pemasaran di atas?
Definisi Manajemen Pemasaran menurut para ahli
Pengertian ini mempunyai implikasi pada konsep marketing, yaitu:

Implikasi #1:

Pengertian manajemen pemasaran di atas menekankan adanya strategi pemasaran yang efektif dan efisiensi.
Strategi pemasaran yang efektif artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

Implikasi #2:

Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses pemasaran. Penekanan pada efisiensi dan efektivitas erat hubungannya dengan pengertian produktivitas.
Ada pendapat dari Paul Mali, yang menyatakan bahwa produktivitas adalah merupakan kombinasi antara efektivitas dan efisiensi.
Jika orang ingin menentukan produktivitas, maka ia harus mengetahui hasil yang dicapai dan ini adalah masalah efektivitas.
Faktor lain yang menentukan produktivitas adalah berkaitan dengan sumber-sumber apa yang telah digunakan, dan ini menyangkut masalah penggunaan sumber-sumber se-efisien mungkin dan memperoleh hasil yang maksimal. Inilah efisiensi dan efektivitas.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Agar lebih mudah dalam memahami implikasi dari pengertian manajemen pemasaran sebagai suatu proses, maka perhatikan ilustrasi berikut ini:
Alur Proses Manajemen Pemasaran
Proses Manajemen Pemasaran
Ilustrasi di atas merupakan sebuah pendekatan sistem atau system approach dari konsep marketing. Untuk keberhasilan kegiatan manajemen pemasaran pada sebuah perusahaan, maka diperlukan masukan.
Masukkan ini misalnya berasal dari informasi aktivitas yang berjalan di lapangan. Misalnya, barang-barang merk tertentu kurang laku, ternyata harganya lebih tinggi dari saingan. Hal ini merupakan masukan informasi yang harus diproses.
Setelah diadakan analisis, dari berbagai sumber informasi lainnya, akhirnya muncul output berupa suatu keputusan atau kebijaksanaan yang harus ditempuh agar mencapai tujuan perusahaan.
Setelah keputusan diambil dan dilaksanakan, terus dipantau dan diamati bagaimana hasil pelaksanaannya.
Inilah yang disebut feedback yang sangat berguna bagi manajemen untuk memperbaiki strategi marketing yang baik.
Dengan demikian proses manajemen pemasaran akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Unsur-unsur Manajemen Keuangan

02. Unsur-unsur Manajemen Pemasaran

Ada 4 (empat) unsur dalam manajemen pemasaran, yaitu:
  1. Organisasi

Organisasi perusahaan ini berhubungan dengan suppliers (pemasok) barang-barang ke perusahaan. Artinya perusahaan membeli barang-barang dari pihak penjual, untuk diolah kembali dalam pabrik, atau untuk dijual kembali pada usaha perdagangan.
Dalam hubungannya antara suppliers dan perusahaan ini, bekerjalah segala fungsi-fungsi yang terdapat dalam marketing.
Setelah barang-barang diolah atau tidak diolah dalam organisasi, barang tersebut barang tersebut ke konsumen akhir, melalui berbagai saluran perantara.
Di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ini, perusahaan tidak bisa terlepas dari pengaruh kekuatan luar, yaitu pengaruh keadaan ekonomi, situasi pemerintah, dan pengaruh sosial budaya.
organisasi manajemen pemasaran
  1. Sistem Ekonomi

Pengaruh dari sistem ekonomi, dapat berupa kebijaksanaan umum dalam bidang, perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah, misalnya munculnya peraturan-peraturan baru yang mengatur dan berpengaruh terhadap harga, jumlah barang di pasar, pembatasan ekspor dan impor.
Semua kebijaksanaan ini akan mempengaruhi  perusahaan. Kemudian ada juga pengaruh teknologi, sangat membantu kemudahan dalam produksi dan teknis kegiatan marketing, seperti menggunakan alat komunikasi canggih, menggunakan sistem komputer untuk prosesing data perusahaan.
Akhirnya adanya sistem persaingan, tidak bisa diabaikan oleh organisasi perusahaan. Hal ini menuntut manajemen perusahaan selalu berpikir, mencari teknik-teknik baru agar dapat menarik perhatian langganan, dengan kebijaksanaan harga, dan pelayanan.
  1. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan, karena pemerintah melalui kegiatan partai politik dapat merubah atau menciptakan peraturan baru.
Ataupun melalui kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam pemerintahan atau melalui wakil-wakil rakyat mengusulkan program tertentu, sehingga menjadi kebijakan umum berupa perundang-undangan.
  1. Sistem Sosial Budaya

Sosial budaya yang berlaku di masyarakat, sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Adanya nilai-nilai tertentu, kebiasaan, adat-istiadat masyarakat akan berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan.
Tugas Manajemen Pemasaran

03. Tugas Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran atau marketing management berasal dari 2 (dua) kata, yaitu manajemen dan pemasaran/marketing.
Kedua istilah itu sebenarnya dua ilmu yang berbeda, kemudian digabungkan dalam satu aktivitas. Artinya, fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu tersebut digabung dalam bentuk suatu kerjasama.
Yuk dipelajari kedua fungsi tersebut…

#1. Fungsi-fungsi dalam Manajemen

Henry Fayol mengidentifikasi adanya 5 (lima) fungsi manajemen, yaitu:
  • Planning
  • Organizing
  • Commanding
  • Coordinating
  • Controlling
Luther Gullick menyatakan adanya tujuan unsur yang dihimpun dari 7 elemen berikut:
  • Planning
  • Organizing
  • Staffing
  • Directing
  • Coordinating
  • Reporting
  • Budgeting
Persatuan Administrasi Sekolah Amerika Serikat mengemukakan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
  • Planning
  • Allocating
  • Stimulating
  • Coordinating
  • Evaluating
Menurut Gregg, fungsi manajemen ada 7, yaitu:
  • Decision making
  • Planning
  • Organizing
  • Communicating
  • Influencing
  • Coordinating
  • Evaluating
Litchfield menyebut ada 5 (lima) fungsi manajemen yaitu:
  • Decision making
  • Programming
  • Communicating
  • Controlling
  • Reppraising
Campbell merinci fungsi-fungsi manajemen menjadi 5 (lima), yaitu:
  • Decision making
  • Programming
  • Stimulating
  • Coordinating
  • Appraising
Kemudian yang terakhir, lebih populer dan sederhana adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh G.R. Terry dengan istilah POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
Penerapan Fungsi Manajemen di Pemasaran

Bagaimana fungsi-fungsi manajemen ini diterapkan dalam konsep pemasaran?

Untuk menyederhanakan ilustrasi ini, kita menggunakan fungsi manajemen menurut G.R. Terry.
Misalnya untuk aktivitas marketing suatu produk, pertama perlu dilakukan Planning. Planning ini disusun berdasarkan data-data yang dimiliki perusahaan.
Data-data yang dijadikan dasar untuk membuat Planning tersebut antara lain: wilayah pemasaran, harga, strategi pemasaran yang akan digunakan dalam memasuki pasar, dan teknik promosi yang akan dijalankan.
Selanjutnya dibentuk organisasi yang jelas dan efisien, sehingga dengan jelas diketahui siapa yang bertanggung jawab, kepada siapa harus dipertanggungjawabkan, bagaimana koordinasi dalam perusahaan.
Jadi di tahap ini, diperlukan suatu struktur yang jelas, sehingga tidak terjadi saling lempar tanggung jawab bilamana terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pekerjaan.
Actuating, sebagai fungsi ketiga, adalah melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, ke mana harus pergi, kapan dan lain sebagainya.
Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan mulus, maka para pelaksana tugas harus diberi insentif. Dengan demikian perlu ditetapkan secara jelas tentang gaji, honor, uang lelah, dan uang komisi penjualan.
Fungsi manajemen ke-empat dalah Controlling. Fungsi ini dilaksanakan untuk mengontrol setiap pekerjaan yang dilakukan.
Kontrol atau pengawasan harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang berlarut-larut. Jika terjadi penyimpangan dari planning yang telah ditetapkan maka perlu diambil tindakan pencegahan.
Fungsi-fungsi Pemasaran

#2. Fungsi-fungsi dalam Pemasaran

Banyak pendapat dari para ahli tentang fungsi-fungsi marketing/pemasaran.
Di antaranya apa yang sampaikan oleh Paul D Converse, Huegy and Mitchel fungsi marketing adalah suatu kegiatan, pelaksanaan atau pelayanan yang diusahakan dalam rangka mendistribusikan barang dan jasa.
(A marketing function is an act, operation, or service performed in the process of distributing good or services)
William J. Shultz, manuliskan bahwa a marketing ‘function’ is a major specialized business activity, or a group a closely related business operation, involved to their consumer or users.
Artinya, fungsi-fungsi marketing merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bisnis, yang terlibat dalam pergerakan barang jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen.
Rayburn D. Tousley menyatakan a marketing function is major specialized  activity performed.  Fungsi marketing adalah suatu kegiatan khusus dalam pemasaran, ada 8 fungsi marketing yaitu:
Function of exchange (fungsi pertukaran):
  • Selling
  • Buying
Function of physical (fungsi secara fisik):
  • Transportation
  • Storage
Faciliting function (fungsi yang memberikan fasilitas)
  • Financing
  • Risk taking
  • Market information
  • standardization
Di samping pendapat di atas masih banyak pendapat-pendapat lainnya, tentang fungsi marketing, misalnya Ryan di dalam bukunya Functional Elements of Marketing Distribution menyebutkan ada 120 fungsi.
Fungsi Manajemen
Bila disederhanakan, paling tidak ada 9 fungsi pemasaran yaitu:

Fungsi marketing #1. Merchandising

Merchandising adalah kebijakan produsen untuk mendekatkan hasil produksinya kepada selera konsumen.
Menurut The Committee on Definitions of The American Marketing Association defines Merchandising as the planning and supervision involved in marketing the particular merchandise or service at the places times, and prices and in quantities which will serve to realize the marketing objectives of the business.
Paul D. Converse, Huegy and Metchel menyatakan merchandising is defined as…the planning involved in marketing the right merchandise or service at the right place, at the right time, in the right quantities.
Jadi merchandising adalah perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan barang atau jasa yang tepat pada tempatnya, waktu yang tepat, jumlah yang tepat dan dengan harga yang tepat.
Sedangkan menurut Duddy and Revzan memberikan definisi merchandising may be define as that function of marketing which emphasize the use of strategy by either sellers or buyers other than ultimate customer or both working together, in coordination in order to secure the advantages of innovation. 
Dari definisi-definisi yang telah disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan paling tidak ada 4 faktor yang dapat dilakukan berkaitan dengan fungsi merchandising, yaitu:
Faktor #1. Product strategy and service
Yang termasuk dalam strategi produk dan pelayanan adalah:
  • Product development, yaitu menciptakan barang baru yang sesuai dengan selera konsumen.
  • Product specialization vs product diversification,
Strategi pemasaran perusahaan dengan memproduksi bermacam-macam barang dan mengusahakan barang-barang yang bersifat spesialisasi.
  • Product branding, salah satu tujuannya adalah untuk identifikasi dan untuk proteksi terhadap barang-barang merk lain.
  • Product packaging and labeling
  • Product quarantees and service
strategi pemasaran dan service
Faktor #2. Struktur organisasi dan service
Organisasi di sini adalah organisasi penjualan, metode penjualan dan service yang diusahakan agar dapat menarik konsumen.
Misalnya banyak penjual yang memberikan pelayanan dengan mengantarkan barang yang dibeli ke rumah-rumah konsumen.
Faktor #3. Teknik memperbesar penjualan
Beberapa strategi pemasaran yang digunakan untuk memperbesar penjualan adalah dengan menggunakan tools iklan seperti reklame dan alat-alat promosi penjualan lainnya.
Faktor #4. Siasat penetapan harga
Cara ini banyak dijumpai dalam praktek, misalnya toko-toko yang menetapkan harga-harga murah untuk barang-barang yang dikenal umum, mencari keuntungan dari penjualan barang yang kurang dikenal oleh umum.
Jadi merchandising lebih dulu harus merencanakan strategi pemasaran produk kemudian taktik atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi Buying dalam Manajemen Pemasaran

Fungsi marketing #2. Buying

Jika merchandising memberikan overall plan, maka pembelian merupakan langkah pertama untuk suksesnya penjualan kelak.
Penjualan akan berhasil baik, bila pembelian dilakukan dengan baik, dengan demikian akan diperoleh laba.
Ada 3 aspek dari pembelian (buying) yaitu:
  • Menentukan kebutuhan
  • Mencari penjual yang memiliki barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli.
  • Penyelesaian tentang harga dan syarat-syarat lain.
Fungsi Penjualan dalam Manajemen Pemasaran

Fungsi marketing #3. Penjualan

Sukses atau tidaknya suatu perusahaan banyak ditentukan oleh penjual. Oleh sebab itu fungsi penjualan dikatakan top function dari pada usaha di mana ditentukan selisih antara input dan output.
Dapat dikatakan bahwa profit adalah elemen atau alat untuk mengukur efisiensi dan juga untuk mengukur risk bearing.
Dengan adanya elemen-elemen tersebut maka profit tersebut bukan hanya timbul dalam susunan suatu keharusan.
grading dalam manajemen pemasaran

Fungsi marketing #4. Grading and Standardization

Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau sifat bahwa suatu produk memenuhi grade tertentu.
Grading adalah suatu tindakan untuk memisahkan atau memeriksa barang-barang menurut pengkhususan yang telah ditetapkan untuk menentukan grade-nya. Grading merupakan suatu tindakan fisik dari barang-barang.
Standar memungkinkan pembeli dan penjual mengetahui dengan tepat dari suatu barang. Misalnya kita mengenal standar kualitas kopi, karet untuk ekspor.
Untuk mencapai masing-masing kualitas dilakukan grading, mungkin dengan cara diproses, disortir, dan dimasak.
Keuntungan grading:
  • Menurunkan biaya marketing, karena mutu barang sudah dikethaui sehingga tidak perlu menjelaskan lagi secara detil.
  • Menghemat waktu pembeli dan penjual.
  • Mengurangi risiko dan harga bersaing
Kekurangan grading:
  • Perlu upaya lebih untuk meng-upgrade produk secara baik.
  • Suatu grade kadang-kadang belum cukup untuk menguraikan sifat suatu produk dengan tepat.
  • Memerlukan pengawasan yang ketat untuk melakukan grading.
  • Konsumen seringkali tidak mengetahui arti grade, sehingga perlu penjelasan detil.
  • Grade kadangkala kurang fleksibel sehingga mengurangi kecepatan perubahan untuk kemajuan produk.
pengelolaan persediaan dalam manajemen pemasaran

Fungsi marketing #5. Storage and Warehousing

Fungsi storage ini menciptakan time utility yaitu untuk mendekatkan waktu produksi dan waktu konsumsi.
Fungsi ini dapat dilakukan oleh:
  • Perusahaan produk sendiri
  • Perusahaan pengankutan
  • Perusahaan penyimpanan
  • Lembaga-lembaga niaga sendiri
Fungsi storage ini harus ada disebabkan oleh hal sebagai berikut:
  1. Barang diproduksi menurut musim, sedangkan konsumsi berlaku terus menerus, misalnya beras.
  2. Konsumsi berlaku pada satu musim saja, sedangkan produksi berlangsung sepanjang masa, misalnya payung.
  3. Untuk menghindarkan fluktuasi harga, dan kadang-kadang dipakai untuk spekulasi.
  4. Mengingat pembelian-pembelian yang terlalu kecil tidaklah ekonomis maka dibelilah dalam partai-partai lebih besar, daripada yang dibutuhkan agar terdapat penghematan harga pengangkutan dan pengurangan harga (prce reduction)
  5. Karena sifat dari barang memerlukan storage yang khusus, misalnya ikan dan daging yang memerlukan alat pengangkatan khusus agar tidak lekas buruk.
  6. Adanya sifat dari barang yang bertambah lama disimpan, bertambah naik nilainya.
Baca: Inilah 5 Contoh SOP Perusahaan Untuk Pengelolaan Gudang
fungsi pengangkutan dalam manajemen pemasaran

Fungsi marketing #6. Pengangkutan

Fungsi pengangkutan memberikan place utility, dan time utility sehingga fungsi pengangkutan ini merupakan suatu jasa yang ditemukan centre produktif.
Karena dengan pengankutan ini secara geografis dapat ditentukan centre produksi dan centre konsumsi.
Fungsi Financing dalam Manajemen Pemasaran

Fungsi marketing #7. Pembelanjaan (Financing)

Pembelanjaan dimaksudkan bagaimana usaha memperoleh modal untuk membelanjai aktivitas-aktivitas dalam marketing.
Modal untuk investasi bidang marketing ini tidak sebesar investasi mendirikan pabrik. Dalam hal ini pembelanjaan dari lembaga-lembaga marketing bisa menggunakan cara Leverancier’s credit atau afnemer’s crediet (kredit penjual atau kredit pembeli).
Cara ini dilakukan dengan menerapkan syarat pembayaran, misalnya syarat pembayarannya dalam tempo 10 hari setelah pembelian, diberi diskon 2%, namun setelah lewat 10 hari sampai 30 hari tidak ada diskon lagi. Dan setelah lewat 30 hari, pihak pembeli dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga umum.
Komunikasi dalam manajemen pemasaran

Fungsi marketing #8. Komunikasi

Dalam rangka untuk menperoleh informasi yang cepat dan tepat pada saat ini, maka fungsi komunikasi tidak bisa diabaikan.
Para pengusaha, terutama yang bergerak dalam bidang marketing harus selalu menggunakan komunikasi dua arah antara pengusaha dan konsumen.
Pengusaha harus memperoleh informasi valid dari konsumen, bukan abal-abal apalagi HOAX. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah melalui riset, survey kepuasaan pelanggan dan iklan di internet atau media masa konvensional seperti surat kabar dan televisi.
Intinya yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai terjadi mis-komunikasi antara pengusaha dan pelanggan.
Manajemen Pemasaran

Fungsi Marketing #9. Risk Taking

Dalam marketing, kita jumpai unsur lag of time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian barang dari produsen ke konsumen.
Adanya lag of time, maka pengusaha dalam sektor dagang inheren dengan penanggungan risiko. Risiko dalam lapangan dagang antara lain: fisik, pencurian, gagal bayar kredit oleh debitur, dan situasi pemasaran.
Untuk mengurangi risiko-risiko itu, maka perlu diterapkan sebuah prosedur tentang manajemen risiko (risk management), dan pembahasan tentang hal ini sudah kami tulis di Standar Operasional Prosedur (SOP) Manajemen Risiko.
Dan secara sederhana ada 2 cara untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, yaitu:
Pertama, mengurangi kemungkinan timbulnya risiko, dengan jalan antara lain:
  • Mengurangi risiko kebakaran dengan menggunakan sistem fire proof pada gudang penyimpanan.
  • Menggunakan teknologi untuk mengurangi risiko kehilangan barang di outlet/toko.
  • Dengan menerapkan sistem akuntansi dan keuangan yang baik. Silahkan pelajari contohnya di topik Accounting Tools dan SOP.
Kedua, dengan cara shift of risk (menggeser risiko), cara yang sering digunakan antara lain:
  • Asuransi
  • Sistem produksi sell and make (dijual dulu baru dibuat/sistem pesanan)
  • Sub contracting, yaitu kontraktor yang pertama mengontrakkan lagi kepada kontraktor yang lain.
  • Hedging (pasar berjangka)
Perpaduan antara dua fungsi, yaitu manajemen dengan pemasaran bila diracik secara apik akan menghasilkan ilmu manajemen pemasaran yang powerful.
perbedaan pemasaran dan penjualan

04. Perbedaan Penjualan dan Pemasaran

Perbedaan antara penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) ialah:

Penjualan:

  • Menekankan kegiatan pada produk (emphasis is on the product)
  • Perusahaan pada awalnya membuat produk, kemudian menjualnya ( company first makes the product and then figures out how to sell it)
  • Penerapan manajemen berorientasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya (management is sales volume oriented)
  • Rencana biasanya berjangka pendek, dengan kata lain produk saat ini harus dijual sekarang (planning is short-run oriented, in term of today’s products and markets)

Pemasaran:

  • Menekankan pada apa yang diinginkan oleh konsumen (emphasis is on customer’s want)
  • Perusahaan pada awalnya melakukan risert dan penelitian mengenai keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan konsumen (company first determines what the customer want, and then figurers out how to make and deliver of product to satisfy those want).
  • Manajemen berorientasi pada profit, dalam arti laba total, bukan laba per unit barang (management is profit oriented)
  • Rencana dibuat jangka panjang, dalam arti memikirkan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang ( planning is long-run oriented, in term of new product, tomorrow’s markets, and future growth)
Adanya perbedaan tersebut, maka dalam manajemen pemasaran pun berbeda dengan manajemen penjualan.
Manajemen penjualan khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan (sales management is the planning, direction and control of the personal selling activities of the business)
Aktivitas-aktivatas yang dilakukan dalam manajemen penjualan antara lain:
  • Mencari orang yang tepat untuk melakukan penjualan.
  • Mengadakan training-training penjualan.
  • Menyediakan marketing tool
  • Menetapakn area-area penjualan.
  • Menetapkan kebijakan sistem komisi, bonus dan gaji untuk tenaga penjual.
  • Memberikan supervisi bagi para penjual.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen penjualan sangat terkait erat dengan manajemen pemasaran yang memiliki cakupan lebih luas.
perbedaan manajemen penjualan dan manajemen pemasaran

05. Kesimpulan

Demikian pembahasan tentang konsep dan pengertian manajemen pemasaran. Diawali dengan pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli. Kemudian dilanjutkan dengan unsur-unsur dan tugas manajemen pemasaran.
Terakhir dibahas tentang perbedaan antara penjualan dan pemasaran, serta antara manajemen pemsaran dengan manajemen penjualan.
Bahasa sederhananya, adalah “bagaimana caranya bisa menjual produk sebanyak-banyaknya secara berkelanjutan, produsen dan konsumen sama-sama untung serta memperoleh manfaat yang memuaskan”.  Itu saja sih ðŸ™‚
Bagaimana dengan penerapan manajemen pemasaran di tempat Anda?

Sudah Optimalkah Fungsi Audit Internal dalam Investigasi Fraud, Error, dan Collusion di Perusahaan Anda?

Fungsi Audit Internal
Kita sering menjumpai dalam kehidupan sehari-hari di instansi atau perusahaan, mulai dari office boy yang memainkan bon pembelian makanan sampai pegawai yang memasukkan biaya entertainment untuk KELUARGA sebagai biaya perusahaan.
Apakah hal tersebut termasuk bentuk fraud? Atau sesuatu yang wajar dan biarlah terjadi?
Yuk kita bahas dari sisi audit, dan bagaimana fungsi audit internal dalam mencegah dan mengurangi terjadinya kesalahan dan kecurangan?
Perusahaan yang makin berkembang akan menjadi tantangan yang semakin berat bagi pengelola atau manajemen perusahaan.
Agar target yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen dapat tercapai, aset perusahaan tetap terjamin, dan kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka pihak manajemen perlu melakukan pengendalian intern yang baik.
Bila pengendalian intern perusahaan lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan sangat besar.
Sebaliknya, bila pengendalian intern kuat, maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan bisa diperkecil.
Kalaupun kesalahan dan kecurangan masih terjadi akan bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.

1. Pengertian Fraud, Error, dan Collusion

Kesalahan dan kecurangan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti intentional errorunintentional errorcollusion, employee dan management fraud, white-collar crime, embezzlement, computer crime dan lainnya.
Bila kesalahan dan kecurangan tidak segera ditangani akan sangat merugikan perusahaan bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan.
Bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi kesalahan dan kecurangan itu?
Salah satu elemen penting untuk mengatasi kesalahan dan kecurangan tersebut adalah dengan membentuk tim internal audit yang tangguh.
Internal auditor yang merupakan bagian dari tim internal audit harus benar-benar memahami jenis-jenis kesalahan dan kecurangan.
Selain itu juga harus mengetahui gejala-gejalanya, modus operandinya, bagaimana mendeteksi dan menangani, dan bagaimana mencegah terjadinya.
Audit Internal; Pengertian Error

1. Pengertian Error

Ada dua jenis kriteria ini, yaitu:
Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing dan check kiting.
Window dressing atau merekayasa laporan keuangan agar terlihat lebih baik, tujuannya agar lebih mudah mendapat pendanaan (kredit) dari bank
Check kiting adalah merekayas saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga current ratioterlihat lebih baik.
Masih ingat kan kasus Enron dan WorldCom yang akhirnya memunculkan Undang-undang Sarbanes Oxley pada tahun 2002?
Kasus itu bermula ketika Enron secara dramatis mengalami kebangkrutan. Diawali dengan jatuhnya harga saham dan kemudian mengumumkan kerugiannya dan akhirnya mengarah menuju kebangkrutan.
Enron telah melakukan kecurangan untuk menipu investornya.
Sedangkan WorldCom melakukan kecurangan akuntansi dengan menggelembungkan laba dan arus kasnya. WorldCom menyajikan biaya operasi normal sebagai pengeluaran modal sehingga meningkatkan laba yang dilaporkan.
Un-Intentional error adalah kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja (human error), misalnya salah menghitung jumlah, dan penerapan standar akuntansi keuangan (SAK) yang salah karena ketidaktahuan.
fraud-collusion

2. Pengertian Collusion

Collusion adalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara bekerjasama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya merugikan perusahaan atau pihak ketiga.
Perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian, bagian gudang, bagian keuangan, dan supplier dalam pembelian bahan baku produksi atau barang lainnya.
Kita ambil contoh. PT X memesan 1.000 unit barang A kualitas premium dari pemasok Y dengan harga Rp. 100.000 per unit.
Dari transaksi tersebut, ada 2 kemungkinan yang terjadi, yaitu:
  • Barang yang dikirim 1.000 unit barang A kualitas standar dengan harga yang seharusnya di bawah premium yaitu Rp 95.000.Bagian gudang PT X akan membuat laporan penerimaan barang yang menyebutkan menerima 1000 unit barang A dengan kualitas premium. Supplier Y akan tetap menagih dan dibayar sebesar Rp 100.000.000
  • Supplir Y mengirim 900 unit barang A kualitas premium, tapi bagian gudang PT X akan membuat laporan penerimaan barang sebanyak 1.000 unti barang A kualitas premium serta menagih dan dibayar Rp 100.000.000.
    Selisih Rp 10.000.000 akan dibagi-bagi diantara mereka.
Cara yang kedua lebih sulit terdeteksi jika jenis barang PT X sangat banyak dan pencatatan persediaan menggunakan physical system.
Collusion merupakan bentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian intern perusahaan cukup baik.
Salah satu cara pencegahan yang banyak digunakan adalah dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga (suami-istri, adik-kakak) untuk bekerja di perusahaan yang sama.
Pengertian Fraud

3. Pengertian Fraud

Fraud adalah kecurangan yang bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti berikut ini:
  • Intentional misrepresentation, memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu salah, oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.
  • Negligent mispresentation pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang yang tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul.
  • Membocorkan kepada pihak lain, sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. Misalnya memberikan inside information di pasar modal.
  • False promises, suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji tersebut.
  • Employee fraud, kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk menguntungkan dirinya sendiri.
    Misalnya seperti yang dituliskan pada paragraf pertama artikel ini; office boy yang memainkan bon pembelian, dan pegawai yang memasukkan biaya entertainment untuk keluarganya sebagai biaya perusahaan.
  • Management fraud, kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya, manipulasi pajak, manipulasi kredit bank, kontraktor yang menggunakan cost plus fee.
  • Organized crime, kejahatan yang terorganisir, misalkan pemalsuan kartu kredit, pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya di mana di pelaksana akan mendapatkan bagian sejumlah persentase tertentu, misalnya 10%.
  • Computer crime, kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer sehingga pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
  • White collar crime, kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas), misalnya; mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger.
Suatu penelitian terhadap 100 kecurangan di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa kecurangan yang ditemukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan internal auditor hanya 29%.
Bagaimana kasus fraud di Indonesia?
Hasil report to The Nation yang dikeluarkan oleh ACFE Indonesia tahun 2016, menyatakan bahwa  fraud yang paling banyak terjadi di Indonesia dalam bentuk asset missappropriation.
Fungsi Audit Internal

2. Fungsi Audit Internal dan Cara Mencegah Kecurangan

Kecurangan yang terjadi di sebuah perusahaan atau entitas seringkali disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
  • Kelemahan pengendalian intern:
  • Tidak adanya job description sehingga terjadi perangkapan tugas
  • Sistem otorisasi yang tidak berjalan baik, tidak berungsinya bagian internal audit, kurangnya pegawai yang kapabel, dan tidak adanya rotation of duties.
  • Adanya conflict of interest dari pejabat perusahaan
  • Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis mengenai fair dealing.
  • Adanya pegawai dan pejabat perusahaan yang tidak jujur.
  • Tidak tegasnya sangsi yang diberikan kepada mereka yang melakukan kecurangan.
  • Manajemen terlalu yakin bahwa orang kepercayaannya tidak mungkin berbuat curang, padahal justeru sering terjadi bahwa orang kepercayaan tersebut yang melakukan kecurangan
  • Terlalu beratnya target yang ditentukan top management, sehingga manajer pelaksana cenderung untuk melaporkan hasil kerja yang lebih baik dari sebenarnya.
  • Bonus yang didasarkan pada kinerja akan menggoda manajer pelaksana untuk melakukan window dressing pada laporan divisinya.
  • Adanya manajer yang ambisinya terlalu besar, sehingga sikut kiri kanan dan merugikan manajer lainnya.
Lalu bagaimana untuk mencegah kecurangan-kecurangan tersebut? Ikuti terus artikel ini….. stay tune:)
Standards for the professional Practice of Internal Auditing dari IIA menyebutkan bahwa internal auditor harus melakukan pemeriksaan intern dengan hati-hati dan menggunakan menggunakan skill jabatannya.
Internal auditor harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisiensi, pemborosan, ketidakefektifan, dan conflict of interest.
Mereka juga harus hati-hati terhadap kondisi dan kegiatan yang memungkinkan terjadinya irregularities.
Seorang auditor harus membuka mata lebar-lebar, memasang telinga dengan baik dan harus mengetahui modus operandi terjadinya macam-macam kecurangan.
Adalah lebih baik mencegah terjadinya kecurangan daripada menangani kecurangan yang sudah terjadi.
Namun demikian jika kecurangan sudah terjadi atau ada indikasi mengenai terjadinya kecurangan, maka internal auditor harus turun tangan.
Bila internal auditor menemukan indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di perusahaan, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top management.
Bila indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan investigasi.
Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditorlawyerinvestigatorsecurity dan spesialis dari luar atau dalam perusahaan, misalkan ahli komputer, ahli perbankan.
Hasil investigasi tim harus dilaporkan secara tertulis kepada top management yang mencakup fakta, temuan, kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan.
Dari sini kita paham bahwa peran internal auditor dalam menemukan indikasi terjadinya kecurangan dan melakukan investigasi terhadap kecurangan sangat besar.
Selain itu, seorang internal auditor juga harus memeriksa apakah semua peraturan pemerintah yang berlaku sudah ditaati oleh perusahaan, yaitu dengan melakukan compliance audit.
Top management setelah mempelajari laporan tersebut akan memutuskan apakah kecurangan akan diselesaikan secara hukum atau tidak.
Kennish menyarankan beberapa tindakan berikut ini:
  • Lindungi yang tidak bersalah, kumpulkan fakta-fakta, pecahkan persoalannya, dan buatlah suasana menjadi tenang.
  • Amankan lingkungan kejadian secepatnya untuk menghentikan kerugian yang mungkin terjadi.
  • Tentukan elemen-elemen yang penting dari kecurangan tersebut untuk mendukung keberhasilan tuntutan secara hukum.
  • Inditifikas, kumpulkan, dan amankan bukti-bukti.
  • Identifikasi dan wawancari saksi-saksi
  • Identifikasi pola dan sifat kecurangan yang terjadi.
  • Tentukan motivasi dari kejadian tersebut yang seringkali bisa membantu dalam mengidentifikasi tersangka utama.
  • Siapkan fakta yang akurat dan obyektif sebagai dasar pertimbangan mengenai disiplin, pemecatan atau penuntutan.
  • Hitung kerugian yang terjadi dan kemungkinan memperoleh kembali barang yang hilang atau ganti rugi.
  • Identifikasi kelemahan-kelemahan tersebut dengan merevisi sistem dan standar prosedur operasional yang berlaku atau menyarankan sistem dan prosedur yang baru dan jika memungkinkan gunakan peralatan keamanan, seperti memasang CCTV.
Bantuan kepolisian akan diperlukan jika top management memutuskan bahwa kecurangan yang terjadi akan diselesaikan secara secara hukum, bila ada unsur pidana.
Dan perusahaan harus membuat pengaduan ke pihak kepolisian yang akan membuat berita acara.
Selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan pengusutan dan penyidikan serta tindakan-tindakan lain sesuai dengan prosedur yang berlaku di kepolisian.
Bantuan kepolisian juga dapat diminta, jika tersangka melakukan ancaman-ancaman kepada manajemen atau pegawai lainnya.
Fungsi Internal Audit
Dalam proses investigasi, interview adalah bagian yang sangat penting maka perhatikan beberapa hal penting berikut ini:
  • Usahakan untuk menggunakan cara interogasi/interview yang halus dan sopan, hindari kekerasan dan intimidasi.
  • Usahakan untuk menggunakan asas praduga tak bersalah terhadap tersangka
  • Kemukakan fakta, bukan opini
  • Tugaskan dua orang interviewer, satu orang mengajukan pertanyaan dan satu orang lagi mendengarkan dan memperhatikan atau menyaksikan dan mencatat.
  • Gunakan alat perekam
  • Dengarkan jawaban tersangka dengan penuh kesabaran, lakukan interupsi hanya untuk memperjelas jawaban tersangka
  • Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau kalimat-kalimat untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian tersangka untuk menceritakan dengan kata-katanya sendiri kejadian yang sebenarnya.
  • Amati dengan seksama untuk mengetahui apakah tersangka berbohong atau menjawab dengan jujur. Perhatikan body language.Langkah ini biasanya dilakukan oleh interviewer yang berpengalaman dan terlatih.
  • Tersangka jangan diperbolehkan untuk kembali ke ruang kerjanya, tujuannya untuk menghindari hilangnya bukti-bukti yang diperlukan.
Sebagaimana kita pahami bahwa mencegah adalah lebih baik dari pada menangani yang sudah terjadi, so…. untuk mencegah terjadinya kecurangan, perhatikan beberapa hal berikut ini:
  • Tingkatkan pengendalian intern yang terdapat di perusahaan
  • Lakukan seleksi pegawai secara baik, bila perusahaan belum memiliki psikolog, gunakan jasa psikolog dari luar perusahaan dan hindari katebelece dalam penerimaan pegawai.
  • Tingkatkan keandalan tim internal audit, antara lain dengan:
  • Memberikan balas jasa yang menarik
  • Memberikan perhatian yang cukup besar terhadap laporan mereka
  • Mengharuskan internal auditor melaksanakan continuing professional education
  • Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai, tumbuhkan sense of belonging di antara pegawai.
  • Lakukan rotation of duties dan wajibkan para pegawai untuk menggunakan hak cuti mereka.
  • Lakukan pembinaan rohani
  • Berikan sangsi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
  • Tumbuhkan iklim keterbukan di dalam perusahaan
  • Manajemen harus memberikan contoh dengan bertindak jujur, adil, dan bersih
  • Buat kebijakan tertulis mengenai fair dealing.
Implementasi di lapangan memang tidak harus saklek seperti itu, namun memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi dan kebutuhan. 

3. Kesimpulan

Demikian pembahan tentang fungsi internal auditor dalam investigasi kecurangan yang terjadi di perusahaan.
Kecurangan harus dicegah sebelum terjadi. Biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan untuk menangani kecurangan yang telah terjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya pencegahan.
Adalah tugas manajemen perusahaan untuk menciptakan kondisi perusahaan yang bisa mencegah terjadinya kecurangan.
Peranan internal auditor sangat penting dalam mencegah terjadinya kecurangan dan dalam melakukan investigasi jika terjadi kecurangan.
Meskipun demikian, internal auditor tidak dapat sepenuhnya menjamin tidak akan terjadinya kecurangan, namun mereka harus menggunakan kemampuan dan jabatannya dengan baik.
Sehingga diharapkan mampu mendeteksi indikasi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yan bermanfaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Internal auditor perlu mengetahui bermacam-macam cara kecurangan dilakukan, tanpa harus melakukan kecurangan itu sendiri.
Bagaimana pendapat anda?

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.