Konsep Manajemen Pemasaran untuk Ledakkan OMSET!
Manajemen Pemasaran – Dalam keseharian kita akan melihat petani yang mengangkut hasil pertaniannya untuk dijual, pedagang mengadakan jual beli, dan pabrik-pabrik menghasilkan bermacam-macam produk seperti mobil, motor, alat-alat listrik, mesin-mesin dan sebagainya.
Semua aktivitas itu, tak bisa dihindarkan dari marketing, sebuah aktivitas yang meng-upayakan barang dan jasa ke tangan konsumen.
Semakin besar cakupan dan kompleknya aktivitas ini, maka akan membutuhkan pengelolaan atau manajemen pemasaran yang baik.
Elemen dan proses apa saja yang ada dalam manajemen pemasaran? Mari kita pelajari bersama…
01. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Phlip Kotler dan Amstrong, pengertian manajemen pemasaran (marketing management) adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
(Marketing management is the analysis, planning, implementation, and control of programs designed a create, build, and maintain beneficial exchanges with target buyers for purpose of achieving organizational objectives)
Menurut William J. Stanton, marketing management is the marketing consept in action. Definisi manajemen pemsaran ini bila diimplementasikan berarti aktivitas pemasaran harus dikoordinasi, dikelola dengan sebaik-baiknya.
Dan peran seorang manajer pemasaran sangat penting dalam perencanaan perusahaan.
Sedangkan menurut William J. Shultz, pengertian manajemen pemasaran atau Marketing Management adalah merencanakan, pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau pun bagian dari perusahaan.
(Marketing management is the planning, direction and control of the entire marketing activity of a firm or division of a firm)
Definisi marketing management menurut Ben M.Enis, pengertian manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan.
(Marketing management is the process of increasing the effectiveness and or efficiency by which marketing activities are performed by individuals or organizations)
Logika dari definisi manajemen pemasaran di atas ialah apabila seseorang atau perusahaan, ingin memperbaiki pemasarannya maka ia harus melakukan strategi pemasaran itu sebaik mungkin.
Apa yang dapat disimpulkan dari pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli pemasaran di atas?
Pengertian ini mempunyai implikasi pada konsep marketing, yaitu:
Implikasi #1:
Pengertian manajemen pemasaran di atas menekankan adanya strategi pemasaran yang efektif dan efisiensi.
Strategi pemasaran yang efektif artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
Implikasi #2:
Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses pemasaran. Penekanan pada efisiensi dan efektivitas erat hubungannya dengan pengertian produktivitas.
Ada pendapat dari Paul Mali, yang menyatakan bahwa produktivitas adalah merupakan kombinasi antara efektivitas dan efisiensi.
Jika orang ingin menentukan produktivitas, maka ia harus mengetahui hasil yang dicapai dan ini adalah masalah efektivitas.
Faktor lain yang menentukan produktivitas adalah berkaitan dengan sumber-sumber apa yang telah digunakan, dan ini menyangkut masalah penggunaan sumber-sumber se-efisien mungkin dan memperoleh hasil yang maksimal. Inilah efisiensi dan efektivitas.
Agar lebih mudah dalam memahami implikasi dari pengertian manajemen pemasaran sebagai suatu proses, maka perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi di atas merupakan sebuah pendekatan sistem atau system approach dari konsep marketing. Untuk keberhasilan kegiatan manajemen pemasaran pada sebuah perusahaan, maka diperlukan masukan.
Masukkan ini misalnya berasal dari informasi aktivitas yang berjalan di lapangan. Misalnya, barang-barang merk tertentu kurang laku, ternyata harganya lebih tinggi dari saingan. Hal ini merupakan masukan informasi yang harus diproses.
Setelah diadakan analisis, dari berbagai sumber informasi lainnya, akhirnya muncul output berupa suatu keputusan atau kebijaksanaan yang harus ditempuh agar mencapai tujuan perusahaan.
Setelah keputusan diambil dan dilaksanakan, terus dipantau dan diamati bagaimana hasil pelaksanaannya.
Inilah yang disebut feedback yang sangat berguna bagi manajemen untuk memperbaiki strategi marketing yang baik.
Dengan demikian proses manajemen pemasaran akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
02. Unsur-unsur Manajemen Pemasaran
Ada 4 (empat) unsur dalam manajemen pemasaran, yaitu:
Organisasi
Organisasi perusahaan ini berhubungan dengan suppliers (pemasok) barang-barang ke perusahaan. Artinya perusahaan membeli barang-barang dari pihak penjual, untuk diolah kembali dalam pabrik, atau untuk dijual kembali pada usaha perdagangan.
Dalam hubungannya antara suppliers dan perusahaan ini, bekerjalah segala fungsi-fungsi yang terdapat dalam marketing.
Setelah barang-barang diolah atau tidak diolah dalam organisasi, barang tersebut barang tersebut ke konsumen akhir, melalui berbagai saluran perantara.
Di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ini, perusahaan tidak bisa terlepas dari pengaruh kekuatan luar, yaitu pengaruh keadaan ekonomi, situasi pemerintah, dan pengaruh sosial budaya.
Sistem Ekonomi
Pengaruh dari sistem ekonomi, dapat berupa kebijaksanaan umum dalam bidang, perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah, misalnya munculnya peraturan-peraturan baru yang mengatur dan berpengaruh terhadap harga, jumlah barang di pasar, pembatasan ekspor dan impor.
Semua kebijaksanaan ini akan mempengaruhi perusahaan. Kemudian ada juga pengaruh teknologi, sangat membantu kemudahan dalam produksi dan teknis kegiatan marketing, seperti menggunakan alat komunikasi canggih, menggunakan sistem komputer untuk prosesing data perusahaan.
Akhirnya adanya sistem persaingan, tidak bisa diabaikan oleh organisasi perusahaan. Hal ini menuntut manajemen perusahaan selalu berpikir, mencari teknik-teknik baru agar dapat menarik perhatian langganan, dengan kebijaksanaan harga, dan pelayanan.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan, karena pemerintah melalui kegiatan partai politik dapat merubah atau menciptakan peraturan baru.
Ataupun melalui kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam pemerintahan atau melalui wakil-wakil rakyat mengusulkan program tertentu, sehingga menjadi kebijakan umum berupa perundang-undangan.
Sistem Sosial Budaya
Sosial budaya yang berlaku di masyarakat, sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Adanya nilai-nilai tertentu, kebiasaan, adat-istiadat masyarakat akan berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan.
03. Tugas Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran atau marketing management berasal dari 2 (dua) kata, yaitu manajemen dan pemasaran/marketing.
Kedua istilah itu sebenarnya dua ilmu yang berbeda, kemudian digabungkan dalam satu aktivitas. Artinya, fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu tersebut digabung dalam bentuk suatu kerjasama.
Yuk dipelajari kedua fungsi tersebut…
#1. Fungsi-fungsi dalam Manajemen
Henry Fayol mengidentifikasi adanya 5 (lima) fungsi manajemen, yaitu:
- Planning
- Organizing
- Commanding
- Coordinating
- Controlling
Luther Gullick menyatakan adanya tujuan unsur yang dihimpun dari 7 elemen berikut:
- Planning
- Organizing
- Staffing
- Directing
- Coordinating
- Reporting
- Budgeting
Persatuan Administrasi Sekolah Amerika Serikat mengemukakan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
- Planning
- Allocating
- Stimulating
- Coordinating
- Evaluating
Menurut Gregg, fungsi manajemen ada 7, yaitu:
- Decision making
- Planning
- Organizing
- Communicating
- Influencing
- Coordinating
- Evaluating
Litchfield menyebut ada 5 (lima) fungsi manajemen yaitu:
- Decision making
- Programming
- Communicating
- Controlling
- Reppraising
Campbell merinci fungsi-fungsi manajemen menjadi 5 (lima), yaitu:
- Decision making
- Programming
- Stimulating
- Coordinating
- Appraising
Kemudian yang terakhir, lebih populer dan sederhana adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh G.R. Terry dengan istilah POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
Bagaimana fungsi-fungsi manajemen ini diterapkan dalam konsep pemasaran?
Untuk menyederhanakan ilustrasi ini, kita menggunakan fungsi manajemen menurut G.R. Terry.
Misalnya untuk aktivitas marketing suatu produk, pertama perlu dilakukan Planning. Planning ini disusun berdasarkan data-data yang dimiliki perusahaan.
Data-data yang dijadikan dasar untuk membuat Planning tersebut antara lain: wilayah pemasaran, harga, strategi pemasaran yang akan digunakan dalam memasuki pasar, dan teknik promosi yang akan dijalankan.
Selanjutnya dibentuk organisasi yang jelas dan efisien, sehingga dengan jelas diketahui siapa yang bertanggung jawab, kepada siapa harus dipertanggungjawabkan, bagaimana koordinasi dalam perusahaan.
Jadi di tahap ini, diperlukan suatu struktur yang jelas, sehingga tidak terjadi saling lempar tanggung jawab bilamana terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pekerjaan.
Actuating, sebagai fungsi ketiga, adalah melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, ke mana harus pergi, kapan dan lain sebagainya.
Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan mulus, maka para pelaksana tugas harus diberi insentif. Dengan demikian perlu ditetapkan secara jelas tentang gaji, honor, uang lelah, dan uang komisi penjualan.
Fungsi manajemen ke-empat dalah Controlling. Fungsi ini dilaksanakan untuk mengontrol setiap pekerjaan yang dilakukan.
Kontrol atau pengawasan harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang berlarut-larut. Jika terjadi penyimpangan dari planning yang telah ditetapkan maka perlu diambil tindakan pencegahan.
#2. Fungsi-fungsi dalam Pemasaran
Banyak pendapat dari para ahli tentang fungsi-fungsi marketing/pemasaran.
Di antaranya apa yang sampaikan oleh Paul D Converse, Huegy and Mitchel fungsi marketing adalah suatu kegiatan, pelaksanaan atau pelayanan yang diusahakan dalam rangka mendistribusikan barang dan jasa.
(A marketing function is an act, operation, or service performed in the process of distributing good or services)
William J. Shultz, manuliskan bahwa a marketing ‘function’ is a major specialized business activity, or a group a closely related business operation, involved to their consumer or users.
Artinya, fungsi-fungsi marketing merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bisnis, yang terlibat dalam pergerakan barang jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen.
Rayburn D. Tousley menyatakan a marketing function is major specialized activity performed. Fungsi marketing adalah suatu kegiatan khusus dalam pemasaran, ada 8 fungsi marketing yaitu:
Function of exchange (fungsi pertukaran):
- Selling
- Buying
Function of physical (fungsi secara fisik):
- Transportation
- Storage
Faciliting function (fungsi yang memberikan fasilitas)
- Financing
- Risk taking
- Market information
- standardization
Di samping pendapat di atas masih banyak pendapat-pendapat lainnya, tentang fungsi marketing, misalnya Ryan di dalam bukunya Functional Elements of Marketing Distribution menyebutkan ada 120 fungsi.
Bila disederhanakan, paling tidak ada 9 fungsi pemasaran yaitu:
Fungsi marketing #1. Merchandising
Merchandising adalah kebijakan produsen untuk mendekatkan hasil produksinya kepada selera konsumen.
Menurut The Committee on Definitions of The American Marketing Association defines Merchandising as the planning and supervision involved in marketing the particular merchandise or service at the places times, and prices and in quantities which will serve to realize the marketing objectives of the business.
Paul D. Converse, Huegy and Metchel menyatakan merchandising is defined as…the planning involved in marketing the right merchandise or service at the right place, at the right time, in the right quantities.
Jadi merchandising adalah perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan barang atau jasa yang tepat pada tempatnya, waktu yang tepat, jumlah yang tepat dan dengan harga yang tepat.
Sedangkan menurut Duddy and Revzan memberikan definisi merchandising may be define as that function of marketing which emphasize the use of strategy by either sellers or buyers other than ultimate customer or both working together, in coordination in order to secure the advantages of innovation.
Dari definisi-definisi yang telah disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan paling tidak ada 4 faktor yang dapat dilakukan berkaitan dengan fungsi merchandising, yaitu:
Faktor #1. Product strategy and service
Yang termasuk dalam strategi produk dan pelayanan adalah:
- Product development, yaitu menciptakan barang baru yang sesuai dengan selera konsumen.
- Product specialization vs product diversification,
Strategi pemasaran perusahaan dengan memproduksi bermacam-macam barang dan mengusahakan barang-barang yang bersifat spesialisasi.
- Product branding, salah satu tujuannya adalah untuk identifikasi dan untuk proteksi terhadap barang-barang merk lain.
- Product packaging and labeling
- Product quarantees and service
Faktor #2. Struktur organisasi dan service
Organisasi di sini adalah organisasi penjualan, metode penjualan dan service yang diusahakan agar dapat menarik konsumen.
Misalnya banyak penjual yang memberikan pelayanan dengan mengantarkan barang yang dibeli ke rumah-rumah konsumen.
Faktor #3. Teknik memperbesar penjualan
Beberapa strategi pemasaran yang digunakan untuk memperbesar penjualan adalah dengan menggunakan tools iklan seperti reklame dan alat-alat promosi penjualan lainnya.
Faktor #4. Siasat penetapan harga
Cara ini banyak dijumpai dalam praktek, misalnya toko-toko yang menetapkan harga-harga murah untuk barang-barang yang dikenal umum, mencari keuntungan dari penjualan barang yang kurang dikenal oleh umum.
Jadi merchandising lebih dulu harus merencanakan strategi pemasaran produk kemudian taktik atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi marketing #2. Buying
Jika merchandising memberikan overall plan, maka pembelian merupakan langkah pertama untuk suksesnya penjualan kelak.
Penjualan akan berhasil baik, bila pembelian dilakukan dengan baik, dengan demikian akan diperoleh laba.
Ada 3 aspek dari pembelian (buying) yaitu:
- Menentukan kebutuhan
- Mencari penjual yang memiliki barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli.
- Penyelesaian tentang harga dan syarat-syarat lain.
Fungsi marketing #3. Penjualan
Sukses atau tidaknya suatu perusahaan banyak ditentukan oleh penjual. Oleh sebab itu fungsi penjualan dikatakan top function dari pada usaha di mana ditentukan selisih antara input dan output.
Dapat dikatakan bahwa profit adalah elemen atau alat untuk mengukur efisiensi dan juga untuk mengukur risk bearing.
Dengan adanya elemen-elemen tersebut maka profit tersebut bukan hanya timbul dalam susunan suatu keharusan.
Fungsi marketing #4. Grading and Standardization
Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau sifat bahwa suatu produk memenuhi grade tertentu.
Grading adalah suatu tindakan untuk memisahkan atau memeriksa barang-barang menurut pengkhususan yang telah ditetapkan untuk menentukan grade-nya. Grading merupakan suatu tindakan fisik dari barang-barang.
Standar memungkinkan pembeli dan penjual mengetahui dengan tepat dari suatu barang. Misalnya kita mengenal standar kualitas kopi, karet untuk ekspor.
Untuk mencapai masing-masing kualitas dilakukan grading, mungkin dengan cara diproses, disortir, dan dimasak.
Keuntungan grading:
- Menurunkan biaya marketing, karena mutu barang sudah dikethaui sehingga tidak perlu menjelaskan lagi secara detil.
- Menghemat waktu pembeli dan penjual.
- Mengurangi risiko dan harga bersaing
Kekurangan grading:
- Perlu upaya lebih untuk meng-upgrade produk secara baik.
- Suatu grade kadang-kadang belum cukup untuk menguraikan sifat suatu produk dengan tepat.
- Memerlukan pengawasan yang ketat untuk melakukan grading.
- Konsumen seringkali tidak mengetahui arti grade, sehingga perlu penjelasan detil.
- Grade kadangkala kurang fleksibel sehingga mengurangi kecepatan perubahan untuk kemajuan produk.
Fungsi marketing #5. Storage and Warehousing
Fungsi storage ini menciptakan time utility yaitu untuk mendekatkan waktu produksi dan waktu konsumsi.
Fungsi ini dapat dilakukan oleh:
- Perusahaan produk sendiri
- Perusahaan pengankutan
- Perusahaan penyimpanan
- Lembaga-lembaga niaga sendiri
Fungsi storage ini harus ada disebabkan oleh hal sebagai berikut:
- Barang diproduksi menurut musim, sedangkan konsumsi berlaku terus menerus, misalnya beras.
- Konsumsi berlaku pada satu musim saja, sedangkan produksi berlangsung sepanjang masa, misalnya payung.
- Untuk menghindarkan fluktuasi harga, dan kadang-kadang dipakai untuk spekulasi.
- Mengingat pembelian-pembelian yang terlalu kecil tidaklah ekonomis maka dibelilah dalam partai-partai lebih besar, daripada yang dibutuhkan agar terdapat penghematan harga pengangkutan dan pengurangan harga (prce reduction)
- Karena sifat dari barang memerlukan storage yang khusus, misalnya ikan dan daging yang memerlukan alat pengangkatan khusus agar tidak lekas buruk.
- Adanya sifat dari barang yang bertambah lama disimpan, bertambah naik nilainya.
Baca: Inilah 5 Contoh SOP Perusahaan Untuk Pengelolaan Gudang
Fungsi marketing #6. Pengangkutan
Fungsi pengangkutan memberikan place utility, dan time utility sehingga fungsi pengangkutan ini merupakan suatu jasa yang ditemukan centre produktif.
Karena dengan pengankutan ini secara geografis dapat ditentukan centre produksi dan centre konsumsi.
Fungsi marketing #7. Pembelanjaan (Financing)
Pembelanjaan dimaksudkan bagaimana usaha memperoleh modal untuk membelanjai aktivitas-aktivitas dalam marketing.
Modal untuk investasi bidang marketing ini tidak sebesar investasi mendirikan pabrik. Dalam hal ini pembelanjaan dari lembaga-lembaga marketing bisa menggunakan cara Leverancier’s credit atau afnemer’s crediet (kredit penjual atau kredit pembeli).
Cara ini dilakukan dengan menerapkan syarat pembayaran, misalnya syarat pembayarannya dalam tempo 10 hari setelah pembelian, diberi diskon 2%, namun setelah lewat 10 hari sampai 30 hari tidak ada diskon lagi. Dan setelah lewat 30 hari, pihak pembeli dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga umum.
Fungsi marketing #8. Komunikasi
Dalam rangka untuk menperoleh informasi yang cepat dan tepat pada saat ini, maka fungsi komunikasi tidak bisa diabaikan.
Para pengusaha, terutama yang bergerak dalam bidang marketing harus selalu menggunakan komunikasi dua arah antara pengusaha dan konsumen.
Pengusaha harus memperoleh informasi valid dari konsumen, bukan abal-abal apalagi HOAX. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah melalui riset, survey kepuasaan pelanggan dan iklan di internet atau media masa konvensional seperti surat kabar dan televisi.
Intinya yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai terjadi mis-komunikasi antara pengusaha dan pelanggan.
Fungsi Marketing #9. Risk Taking
Dalam marketing, kita jumpai unsur lag of time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian barang dari produsen ke konsumen.
Adanya lag of time, maka pengusaha dalam sektor dagang inheren dengan penanggungan risiko. Risiko dalam lapangan dagang antara lain: fisik, pencurian, gagal bayar kredit oleh debitur, dan situasi pemasaran.
Untuk mengurangi risiko-risiko itu, maka perlu diterapkan sebuah prosedur tentang manajemen risiko (risk management), dan pembahasan tentang hal ini sudah kami tulis di Standar Operasional Prosedur (SOP) Manajemen Risiko.
Dan secara sederhana ada 2 cara untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, yaitu:
Pertama, mengurangi kemungkinan timbulnya risiko, dengan jalan antara lain:
- Mengurangi risiko kebakaran dengan menggunakan sistem fire proof pada gudang penyimpanan.
- Menggunakan teknologi untuk mengurangi risiko kehilangan barang di outlet/toko.
- Dengan menerapkan sistem akuntansi dan keuangan yang baik. Silahkan pelajari contohnya di topik Accounting Tools dan SOP.
Kedua, dengan cara shift of risk (menggeser risiko), cara yang sering digunakan antara lain:
- Asuransi
- Sistem produksi sell and make (dijual dulu baru dibuat/sistem pesanan)
- Sub contracting, yaitu kontraktor yang pertama mengontrakkan lagi kepada kontraktor yang lain.
- Hedging (pasar berjangka)
Perpaduan antara dua fungsi, yaitu manajemen dengan pemasaran bila diracik secara apik akan menghasilkan ilmu manajemen pemasaran yang powerful.
04. Perbedaan Penjualan dan Pemasaran
Perbedaan antara penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) ialah:
Penjualan:
- Menekankan kegiatan pada produk (emphasis is on the product)
- Perusahaan pada awalnya membuat produk, kemudian menjualnya ( company first makes the product and then figures out how to sell it)
- Penerapan manajemen berorientasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya (management is sales volume oriented)
- Rencana biasanya berjangka pendek, dengan kata lain produk saat ini harus dijual sekarang (planning is short-run oriented, in term of today’s products and markets)
Pemasaran:
- Menekankan pada apa yang diinginkan oleh konsumen (emphasis is on customer’s want)
- Perusahaan pada awalnya melakukan risert dan penelitian mengenai keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan konsumen (company first determines what the customer want, and then figurers out how to make and deliver of product to satisfy those want).
- Manajemen berorientasi pada profit, dalam arti laba total, bukan laba per unit barang (management is profit oriented)
- Rencana dibuat jangka panjang, dalam arti memikirkan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang ( planning is long-run oriented, in term of new product, tomorrow’s markets, and future growth)
Adanya perbedaan tersebut, maka dalam manajemen pemasaran pun berbeda dengan manajemen penjualan.
Manajemen penjualan khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan (sales management is the planning, direction and control of the personal selling activities of the business)
Aktivitas-aktivatas yang dilakukan dalam manajemen penjualan antara lain:
- Mencari orang yang tepat untuk melakukan penjualan.
- Mengadakan training-training penjualan.
- Menyediakan marketing tool
- Menetapakn area-area penjualan.
- Menetapkan kebijakan sistem komisi, bonus dan gaji untuk tenaga penjual.
- Memberikan supervisi bagi para penjual.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen penjualan sangat terkait erat dengan manajemen pemasaran yang memiliki cakupan lebih luas.
05. Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang konsep dan pengertian manajemen pemasaran. Diawali dengan pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli. Kemudian dilanjutkan dengan unsur-unsur dan tugas manajemen pemasaran.
Terakhir dibahas tentang perbedaan antara penjualan dan pemasaran, serta antara manajemen pemsaran dengan manajemen penjualan.
Bahasa sederhananya, adalah “bagaimana caranya bisa menjual produk sebanyak-banyaknya secara berkelanjutan, produsen dan konsumen sama-sama untung serta memperoleh manfaat yang memuaskan”. Itu saja sih
Bagaimana dengan penerapan manajemen pemasaran di tempat Anda?
Post a Comment
Post a Comment