Dampak dari Pendanaan Melalui Modal (Equity Financing) dan Disitribusi Laba (Distributing Dividend)
Penerbitan saham mengisyaratkan adanya pengembalian yang dibutuhkan oleh pemodal. Terkait dengan unsur pajak dalam dividen, Miller dan Scholes (1978) dalam Fama dan French (1997), beranggapan bahwa kebijakan atas pembayaran dividen yang tinggi akan memindahkan harga saham alasannya dividen dikenakan pajak yang tinggi daripada keuntungan modal (Brennan 1970 dalam Fama dan French 1997). Bagi perusahaan yang membagikan dividen, apapun bentuknya (dividen tunai dan dividen saham), bukan merupakan pengurang beban pajak perusahaan. Pengembalian yang dibutuhkan investor tidak hanya berupa dividen saja melainkan juga keuntungan modal. Pajak atas keuntungan modal dapat ditunda sampai penjualan saham yang bekerjsama (ketika direalisasi).
Selain itu, dengan menjual saham untuk merealisir keuntungan modal, pemodal membayar biaya transaksi tertentu dan (seharusnya) membayar pajak. Tetapi dengan mendapatkan dividen (tidak perlu membayar biaya transaksi), pemodal justru hanya membayar pajak. Hal ini dapat menjadikan pajak atas keuntungan modallebih kecil dari dividen (Husnan dan Pudjiastuti, 2004).
Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (disebut juga pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Investor ekuitas merupakan sumber utama pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan impian untuk mendapatkan pengembalian atas investasi mereka. Setelah mempertimbangkan pengembalian yang dibutuhkan (expected return) dan resiko pengembalian adalah bab investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba atau reinvestasi laba. Distribusi laba ialah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dividen dapat dibayar pribadi dalam bentuk tunai atau deviden saham, atau secara tidak pribadi melalui pembelian kembali saham.
Pembayaran dividen mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering dinyatakan dalam ratio atau presentase yaitu ratio, pembayaran dividen reinvestasi laba atau laba ditahan mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisinis perusahaan : yang disebut pula pendanaan internal. Reinvestasi laba sering diukur dengan ratio penahanan. Reinvestasi laba juga diukur dengan pertumbuhan ekuitas. Earning retention ratio. (Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
Investor menunjukkan pendanaan dengan impian mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkan dan resiko.
Post a Comment
Post a Comment