Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Fungsi dan Pemakai Informasi - Seperti telah ditanyakan di atas, apakah fungsi akuntansi itu? Siapakah pemakai jasa isu akuntansi? Dan apa yang akan dibuat oleh sang pemakai jasa dari isu akuntansi? Serta bagaimana sistem akuntansi membantu dalam mengambil keputusan?


Fungsi  dan Pemakai Informasi  Fungsi  dan Pemakai Informasi


berperan bagi banyak sekali pihak dalam menyajikan isu yang diperlukan. Studi wacana sistem akuntansi modern, remaja ini telah menghasilkan wawasan gres mengenai tugas manajer dan akuntansi dalam suatu organisasi, baik organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun organisasi yang tidak berorientasi mencari laba (nirlaba). Pertanyaan kedua berkaitan dengan kejadian mengenai jenis-jenis keputusan manajemen, baik ditinjau dari dimensi waktu maupun permasalahan yang dihadapi.

Adapun pertanyaan ketiga berkaitan dengan tugas sistem akuntansi sebagai pengolah isu yang dibutuhkan oleh pihak intern organisasi maupun ekstern organisasi. Siapakah yang disebut pihak ekstern dan pihak intern?

Informasi akuntansi dipergunakan oleh pihak ekstern untuk membuat keputusan ekonomi terhadap organisasi. Adapun oleh pihak intern, isu akuntansi dipergunakan untuk membuat keputusan yang harus dipergunakan oleh organisasi. Pemakaian isu akuntansi keuangan tersebut oleh pemakainya sangat beragam, sesuai dengan kepentingan mereka terhadap organisasi/ perusahaan. Siapakah para pemakai isu akuntansi tersebut?

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam buku Standar Keuangan (2002 : 2 – 3) pihak-pihak ekstern yang membutuhkan isu akuntansi, yakni investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.


Masing-masing pihak beserta kepentingannya terhadap isu akuntansi dijelaskan berikut ini.

1. Investor
Mengapa investor membutuhkan isu akuntansi? Investor membutuhkan isu akuntansi untuk menentukan keputusan dalam membeli, menahan, atau menjual investasi mereka dalam saham perusahaan. Keputusan investor menyerupai ini biasa terjadi dalam perdagangan efek di bursa efek. Ingatkah Anda mengenai mekanisme perdagangan di bursa efek? Nah, pada ketika itulah isu akuntansi sangat dibutuhkan oleh para investor sebab merekalah yang ikut bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.

2. Karyawan
Apa pengaruh isu akuntansi bagi karyawan? Informasi akuntansi ini berfungsi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperlihatkan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. Ketika perusahaan dalam kondisi baik maka karyawan akan berkesempatan untuk meminta perbaikan gaji.

3. Pemberi Pinjaman
Apakah syarat utama bagi perusahaan yang ingin mengajukan derma ke bank? Selain agunan tentu pihak bank meminta laporan keuangan perusahaan itu bukan? Nah, bagi pihak bank atau pemberi pinjaman, akuntansi berfungsi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan derma dan bunganya pada ketika jatuh tempo.

4. Pemasok dan Kreditur usaha lain
Sama halnya dengan pihak bank atau pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya juga berkepentingan terhadap isu akuntansi. Melalui laporan keuangan atau isu akuntansi perusahaan terkait, pemasok dapat menilai apakah perusahaan itu bisa membayar utang sempurna waktu pada ketika jatuh tempo.

5. Pelanggan
Pelanggan yang terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan akan membutuhkan isu untuk menilai wacana kelangsungan usaha perusahaan. Mengapa? Karena dengan mengetahui isu akuntansi pelanggan tidak akan khawatir kalau suatu ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan perjanjian yang telah disepakati antara pelanggan dan perusahaan.

6. Pemerintah

Informasi memiliki tugas yang sangat besar bagi pemerintah. Berbagai kebijakan pemerintah senantiasa melibatkan isu akuntansi. Apakah itu? Tentu Anda ingat, untuk menyusun anggaran pemerintah berikut segala kebijakan anggaran pun menggunakan dasar isu akuntansi. Jadi, isu akuntansi berkhasiat untuk mengatur acara pemerintah/negara, menetapkan kebijakan pajak, kebijakan ekonomi makro dan mikro serta dasar penyusun statistik pendapatan nasional.

7. Masyarakat
Mengapa isu akuntansi dibutuhkan masyarakat? Secara sederhana, masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan mempunyai kepentingan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Mengapa? Masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan terbiasa untuk menggantungkan keinginan hidupnya pada perusahaan tersebut. Bentuknya menyerupai penyediaan lapangan kerja oleh perusahaan, jaminan keamanan, atau kesejahteraan. Jadi, isu akuntansi berkhasiat bagi masyarakat untuk menilai kecenderungan dan perkembangan perusahaan, terutama dalam kaitannya dengan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional.

Selain pihak ekstern tersebut di atas, pihak administrasi perusahaan pun memerlukan isu akuntansi keuangan untuk mengevaluasi banyak sekali kebijakan yang telah diambil dan sebagai salah satu materi dasar dalam perencanaan periode berikutnya.





Sekian materi mengenai Fungsi dan Pemakai Informasi , agar bermanfaat dan terimakasih.

Syarat laporan keuangan - Informasi akuntansi ternyata sangat memiliki kegunaan dan diharapkan aneka macam pihak, baik pihak ekstern maupun pihak intern. Fungsi akuntansi dan pihakpihak yang memerlukannya telah dijelaskan di muka. Untuk memenuhi aneka macam kebutuhan pihak ekstern dan pihak intern tersebut, isu akuntansi haruslah memiliki persyaratan. Apakah persyaratannya?


 Informasi akuntansi ternyata sangat memiliki kegunaan dan diharapkan aneka macam pihak Syarat Laporan Keuangan


Menurut standar akuntansi keuangan (SAK), terdapat empat karakteristik pokok yang membuat laporan keuangan memiliki kegunaan bagi para pemakainya. Karakteristik pokok itu bersifat kualitatif, ialah dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

1. Dapat Dipahami ( Understandability )
Pernahkah Anda membaca prospektus suatu perusahaan? Prospektus perusahaan ditujukan untuk aneka macam pihak, dengan impian aneka macam pihak memahami kondisi keuangan perusahaan sehingga menjadikan keputusan keuangan. Seperti, membeli saham atau obligasi perusahaan tersebut. Jadi, isu akuntansi mempunyai syarat dapat dipahami, maksudnya, isu yang disajikan harus dapat dipahami oleh aneka macam pihak yang memakai laporan keuangan. Asumsi yang digunakan, ialah pemakai memiliki pengetahuan yang memadai perihal acara ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari isu dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan ( Relevance )
Mengapa pula isu akuntansi harus relevan? Informasi akuntansi harus sesuai dengan kondisi bergotong-royong perusahaan ketika itu. Contohnya, ketika terjadi penilaian oleh akuntan publik apakah perusahaan masih mampu eksis atau tidak, perusahaan harus menunjukkan data yang bergotong-royong ketika itu. Jadi, maksudnya, isu yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan para pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi terhadap perusahaan, baik yang bersifat menilai (evaluate) maupun meramalkan (predictive).

3. Keandalan ( Reliability )
Bagaimanakah isu akuntansi memiliki sifat keandalan? Maksudnya, isu yang disajikan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan yang material, dan sanggup mendapatkan amanah sebagai perjanjian yang jujur dari keharusannya disajikan (realiable).

4. Dapat Diperbandingkan ( Comparability )
Mengapa isu akuntansi memiliki syarat dapat diperbandingkan? Maksudnya, isu yang disajikan harus dapat diperbandingkan oleh pemakai dari waktu ke waktu. Apakah tujuannya? Dapat diketahui kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan perusahaan. Pemakai pun harus dapat membandingkan laporan keuangan antarperusahaan.


Jadi, untuk dapat digunakan oleh aneka macam pihak, penyajian isu akuntansi memiliki persyaratan, ialah dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan dapat diperbandingkan. Setelah isu akuntansi dapat disajikan sesuai persyaratan tersebut, timbul pertanyaan baru; apakah aneka macam pihak tersebut memerlukan isu akuntansi yang sama? Untuk lebih jelas, Anda perlu mempelajari berikut ini.

Spesialisasi bidang akuntansi -  Samakah informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pemerintah dengan masyarakat? Investor dengan pemasok? Atau pelanggan dengan bank? Tidak bukan? Seperti telah dikemukakan di muka, informasi akuntansi dibutuhkan oleh pihak ekstern dan pihak intern. Berbagai pihak tersebut tentunya membutuhkan informasi akuntansi yang berbeda sesuai bidang informasi yang diperlukan. Karena itu, bidang-bidang informasi akuntansi berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhan para pemakainya. Apa sajakah bidang-bidang akuntansi tersebut? Simak uraian berikut ini!



1. Keuangan ( Financial Accounting )
keuangan atau sering dikatakan akuntansi umum (general accounting) merupakan cabang akuntansi yang secara khusus memusatkan perhatian pada pencatatan transaksi perusahaan dan secara periodik menyajikannya dalam laporan keuangan. keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum berdasarkan Standar Keuangan (SAK).

2. Pemeriksaan ( Auditing )
Beberapa waktu lalu dunia perbankan kita disibukkan dengan adanya pemeriksaan kesehatan perbankan. Proses penilaian ini dilakukan oleh tim independen atau sering kita mendengar ia disebut sebagai auditor. Auditor dalam melaksanakan pemeriksaan berdasarkan laporan keuangan masing-masing perbankan. Apakah nama pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor ini? Jawabnya ialah auditing. Auditing merupakan cabang akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran laporan keuangan. Proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan untuk meneliti kecermatan dan kewajaran laporan keuangan. Dasar kewajaran laporan keuangan ini ialah objektivitas dan kebebasan pemeriksa (auditor). Auditor sendiri dikelompokkan atas auditor intern (auditor internal) dan auditor ekstern (eksternal auditor). Auditor intern ini biasanya bertanggungjawab di dalam perusahaan. Oleh sebab itu, harus ada keterkaitan antara auditor intern dengan auditor ekstern/akuntan publik. Kejujuran dan kebebasan seorang akuntan publik ini sangat diharapkan oleh pihak pemakai informasi akuntansi. Seorang akuntan publik harus mempertahankan instruksi etik atau norma pemeriksaan akuntan publik. Laporan keuangan yang menyajikan informasi secara wajar, oleh akuntan publik akan dinyatakan bahwa laporan keuangan tersebut disusun sesuai dengan prinsip akuntansi.

3. Biaya ( Cost Accounting )
biaya merupakan cabang khusus dari akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian informasi biaya. Siapakah yang memerlukan informasi akuntansi biaya ini? Informasi biaya ini digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan dan pengendalian biaya serta menentukan harga pokok produksi secara tepat. ini biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang acara utamanya memproduksi dan menjual barang dagangan.

4. Manajemen ( Management Accounting )
manajemen merupakan cabang dari akuntansi yang secara khusus mengolah dan menyajikan informasi bagi para manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen. manajemen tidak hanya berkaitan dengan informasi masa lalu, tetapi juga mengolah dan menyajikan data-data yang bersifat proyeksi untuk masa yang akan datang.

5. Lembaga Nirlaba ( Non-profit Accounting )
Sekarang ini banyak sekali lembaga-lembaga sosial, di antaranya lembaga penyalur zakat dan lembaga peduli gempa. Untuk apakah akuntansi bagi mereka? Setiap transaksi berupa penerimaan pinjaman dana dan penyaluran dana kepada yang berhak dicatat kemudian dilaporkan secara transparan melalui media. Bidang akuntansi lembaga nirlaba inilah yang mereka perlukan. Jadi, apakah akuntansi lembaga nirlaba itu? lembaga nirlaba merupakan bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada organisasi-organisasi yang aktivitasnya bertujuan tidak mencari keuntungan, ibarat yayasan sosial dan lembaga pendidikan.

6. Sistem
Setiap perusahaan, dalam kegiatan usahanya memerlukan pencatatan yang baik, teratur, dan berkesinambungan. Pada perusahaan jasa salon misalnya, pencatatan dimulai saat transaksi permintaan pelayanan hingga dengan pembayaran atas selesainya pelayanan jasa. Proses pencatatan beserta pihak yang terlibat inilah yang dinamakan sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan bidang akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada pembuatan sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut, dirancang untuk mengendalikan praktik akuntansi perusahaan secara intern, menciptakan suatu arus laporan keuangan yang efisien, dan menimbulkan informasi yang memiliki kegunaan bagi para pemakai informasi akuntansi.

7. Anggaran
Ingatkah Anda, pada materi di depan telah dijelaskan mengenai cara penyusunan APBN atau APBD? Kegiatan penyusunan anggaran ini melibatkan aneka macam komisi, departemen, dan pihak-pihak yang terkait. Proses penyusunannya melibatkan akuntansi. Apakah akuntansi anggaran itu? anggaran ialah bidang akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada perencanaan kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan ini, menjadi materi perbandingan antara anggaran yang direncanakan dan hasil kerja yang dicapai.

8. Pemerintah ( Government Accounting )
sektor publik dan akuntansi pemerintah merupakan bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada instansi-instansi pemerintah. Fokus akuntansi sektor publik, di antaranya pengelolaan anggaran, baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan belanja tempat (APBD).

Samakah informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pemerintah dengan masyarakat Spesialisasi Bidang 9. Pajak ( Tax Accounting )
Tugas akuntan dalam akuntansi perpajakan, yaitu melaksanakan peraturan perpajakan, perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan manajemen perpajakan, atau mewakili perusahaan sebagai wajib pajak di hadapan kantor pajak.

10. Internasional ( International Accounting )
Ingatkah Anda mengenai perdagangan internasional? Setiap Negara memerlukan akuntansi dalam acara antarnegara ini. Hal-hal yang terkait dalam akuntansi internasional ini telah kita pelajari di depan, ibarat neraca pembayaran, kurs, devisa, dan neraca perdagangan internasional. Jadi, akuntansi internasional berkaitan dengan permasalahan perusahaan yang lingkup aktivitasnya mencakup lebih dari satu negara (multinational business organizations).


Berbagai bidang-bidang akuntansi di atas semakin memperjelas, manakah yang akan Anda sajikan kepada pihak bank, pelanggan, masyarakat, pihak intern/manajemen perusahaan, dan pihak-pihak ekstern yang lain.





Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, meskipun pelaku fraud yaitu orang yang dapat dipercaya. Kemungkinan besar suatu fraud terjadi dikala lingkungan pekerjaan integritasnya lemah, pengendaliannya tidak kuat, kehilangan akuntabilitas, atau mendapat tekanan yang besar, maka tidak dapat dipungkiri seseorang akan melaksanakan ketidakjujuran.

Pelaku kecurangan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu administrasi dan karyawan/pegawai. Pihak administrasi melaksanakan kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan, pola kecurangan yang dilakukan oleh administrasi yaitu salah saji yang timbul alasannya kecurangan pelaporan keuangan (misstatementsarising from fraudulent financial reporting). Sedangkan karyawan/pegawai melakukankecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).

Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan alasannya dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji yang timbul alasannya kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan menyerupai ini seringkali dinamakan kecurangan administrasi (management fraud), misalnya berupa: manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau isu penting dari laporan keuangan.

Kecurangan penyalahgunaan aktiva biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang menimbulkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi problem keuangan dan dilakukan alasannya melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh dari kecurangan karyawan (employeefraud) mengacuh pada Sawyers dalam “The Practice of Modern Internal Audit” yangtelah dialih bahasakan oleh Amin Widjaja, ada 40 bentuk kecurangan karyawan, antara lain :
a) Pemalsuan cap stempel
b) Mencuri barang dagangan, peralatan, persediaan, dan barang-barang perlengkapan lainnya
c) Mengambil sejumlah kecil uang kas dari mesin kasir
d) Tidak mencatat penjualan barang dan mengantongi uangnya
e) Menciptakan kelebihan dana kas dan register dengan melaksanakan kurang pencatatan
f) Pembebanan berlebihan pada akun-akun pengeluaran atau menggunakan uang muka untuk kepentingan pribadi
g) Memutar penagihan atas rekening pelanggan
h) Membiayakan rekening pelanggan dan mencuri uangnya
i) Mengeluarkan kredit untuk klaim dan pengembalian oleh pelanggan palsu
j) Tidak menunjukkan setoran harian ke bank, atau menyetorkan sebagian dari uang saja

Mengacu pada Albrecht, dan Zimbelman (2009:10), berdasarkan pihak yang menjadi korban, fraud dikelompokkan menjadi:
1. Fraud yang menimbulkan perusahaan atau organisasi menjadi korban. Dalam kategori ini, fraud dibagi kembali menjadi kelompok – kelompok yang lebih spesifik;
a. Penggelapan oleh karyawan – pelaku fraud merupakan anggota atau karyawan dari perusahaan atau organisasi. Dalam fraud jenis ini, pelaku mengambil aset perusahaan baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Pengambilan aset secara eksklusif dilakukan dengan cara mengambil uang tunai, perlengkapan, peralatan serta aset – aset lain perusahaan, sedangkan kecurangan secara tidak eksklusif dilakukan dengan mendapatkan sogokan atau komisi dari pihak ketiga.
b. Fraud yang melibatkan pemasok – pelaku fraud yaitu pemasok dari suatu perusahaan atau organisasi. Fraud ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang dilakukan sendiri dan fraud yang melibatkan pihak lain. Pada fraud yang melibatkan pihak lain, biasanya pelaku bekerja sama dengan bab pembelian suatu perusahaan.
c. Fraud yang melibatkan pelanggan – pelaku fraud yaitu pelanggan dari suatu perusahaan atau organisasi. Pelanggan yang melaksanakan kecurangan biasanya tidak membayar untuk barang yang dibeli, atau menipu perusahaan atau organisasi untuk menunjukkan mereka (pelaku) barang yang tidak seharusnya mereka miliki.

2. Fraud yang dilakukan oleh administrasi – korban dari fraud jenis ini yaitu pemegang saham dan pemberi perlindungan dari suatu organisasi atau perusahaan. Fraud yang dilakukan oleh administrasi juga sering disebut sebagai kecurangan pelaporan keuangan. Manajemen melaksanakan fraud ini dengan memanipulasi laporan keuangan perusahaan.

3. Penipuan investasi dan penipuan pelanggan lainnya – korban dalam fraud jenis ini yaitu pihak – pihak yang kurang berhati – hati atau kurang pengetahuan. Para pelaku fraud jenis ini umumnya menjual investasi palsu ke korban.

4. Kecurangan lain–korban dari fraud jenis ini tidak memiliki batasan golongan.
Secaraumum fraud dapatterjadiapabilaadakesempatan (opportunity), tekanan (pressure) atauinsentif (incentive), danrasionalisasi (rationalization). Tiga halinilebihdikenaldengansegitiga fraud ataufraud triangle. Pressure (menunjukkan motivasi dan sebagai “unshareable need”), rationalization (personal ethics)dan opportunity.

Profesi - Berikut ini kita akan membahas bahan wacana profesi akuntansi. Mengapa? Karena profesi akuntansi ini terkait dengan bidang-bidang akuntansi.


Akuntan merupakan profesi bagi orang-orang yang telah memenuhi syarat tertentu dalam bidang akuntansi. Untuk menjadi akuntan diharapkan beberapa persyaratan, antara lain, memiliki ijazah kesarjanaan dari fakultas ekonomi jurusan akuntansi, baik dari universitas maupun sekolah tinggi, serta memperoleh sertifikasi dari ikatan profesi akuntan. Di Indonesia, ikatan profesi akuntan berjulukan ikatan akuntan Indonesia (IAI).


Profesi akuntan terdiri atas akuntan perusahaan, akuntan publik, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Apakah peran masing-masing akuntan tersebut? Pelajari bahan berikut.


1. Perusahaan ( Private Accounting )
Akuntan perusahaan yaitu akuntan yang diperkerjakan oleh perusahaan (sebagai karyawan perusahaan) untuk menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan.
Tugas akuntan perusahaan, antara lain:
a. menyusun sistem akuntansi,
b. menyusun laporan akuntansi untuk administrasi dan pihak luar perusahaan,
c. anggaran perusahaan,
d. mengenai duduk perkara perpajakan,
e. melaksanakan pemeriksaan intern.


2. Publik ( Public Accounting )


 Berikut ini kita akan membahas bahan wacana profesi akuntansi Profesi


publik yaitu akuntan yang bekerja secara independen untuk menjalankan fungsi pemeriksaan terhadap kebenaran laporan keuangan dan proses akuntansi yang dijalankan perusahaan.

Akuntan publik mendapat bayaran dari hasil pekerjaannya, tetapi akuntan public bukan karyawan perusahaan atau instansi yang pembukuannya diperiksa. Mereka hanya menunjukkan pendapat atau pernyataan terhadap laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Pendapat para akuntan publik akan menunjukkan derajat ketaatan perusahaan dalam menjalankan proses akuntansi dan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK). Dalam menjalankan tugasnya, para akuntan public terikat oleh aba-aba etik yang dirumuskan oleh IAI.


3. Pendidikan ( Instruction Accounting )
Akuntan pendidik yaitu akuntan yang menyebarluaskan ilmu akuntansi kepada masyarakat melalui jalur pendidikan. Akuntan pendidik mempunyai peran sebagai berikut.
a. Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
b. Mengajar akuntansi untuk semua jenjang pendidikan
c. Melakukan penelitian untuk menyebarkan bidang ilmu akuntansi sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. Setelah mempelajari wacana akuntansi dan informasi, kita akan mempelajari wacana struktur dasar akuntansi.







4. Etika Profesi Akuntan

Para akuntan publik memiliki aba-aba etik sebagai anutan dalam final menjalankan praktik profesional akuntan. Pedoman tersebut terakhir dikodifikasi dalam buku “Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001”. Sebelumnya, anutan tersebut berjulukan “Norma pemeriksaan akuntan”.

Struktur Dasar  - Bagaimana akuntansi berperan dalam menyajikan info untuk banyak sekali pihak? Ketepatan menyajikan info untuk pihak yang memerlukan merupakan salah satu syarat sistem akuntansi. Untuk menyajikan data secara sempurna diharapkan pemahaman mengenai apakah struktur dasar akuntansi itu? Hal-hal apakah yang berkaitan dengan struktur dasar akuntansi? Perhatikan peta konsep di bawah ini!


 Bagaimana akuntansi berperan dalam menyajikan info untuk banyak sekali pihak Struktur Dasar


Pernahkah Anda membaca brosur mengenai kredit pemilikan rumah yang ditawarkan oleh bank? Jika Anda cermati, proses kredit pemilikan rumah mengandung makna keseimbangan (balance). Apakah itu? Anda memiliki sejumlah uang sebagai uang muka. Setelah melalui banyak sekali syarat administrasi,

Anda mendapat rumah secara kredit dari bank. Rumah yang Anda miliki dikala ini dikatakan sebagai harta Anda. Harta yang Anda miliki terbentuk dari utang di bank dan uang yang telah Anda bayarkan di bank. Jadi, apabila dibuat persamaan dasar akuntansinya akan terlihat ibarat pada peta konsep di atas, yakni harta sama dengan utang ditambah modal.

Harta, utang, dan modal yang Anda miliki tadi harus dikelompok kantersendiri, sesuai dengan kaidah yang berlaku. Untuk itu perlu adanya pengkodean akun. Mulai dari harta yang paling lancar hingga modal. Serta penempatan saldo normal masing-masing akun, harus sesuai.

Dari ilustrasi di atas, dapatkah Anda menceritakan apakah struktur dasar akuntansi itu?

Jika kita perhatikan dengan saksama, badan kita terdiri atas banyak sekali sistem. Misalnya, sistem pernapasan yang berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi tubuh. Sistem pernapasan terdiri atas unsur-unsur yang membentuk struktur sistem pernapasan, ibarat hidung, tenggorokan, paru-paru, pembuluh darah. Unsur struktur sistem pernapasan tersebut bekerja dan proses tertentu untuk mencapai tujuan sistem pernapasan.

Demikian pula dengan struktur sistem akuntansi. Unsur sistem akuntansi berkhasiat bagi perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dan menyediakan info untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal-hal yang berkaitan dengan struktur dasar akuntansi meliputi persamaaan dasar akuntansi (basic accounting equation), dan penyajian info akuntansi dalam laporan keuangan.

Cara Pengelompokan dan pengkodean akun - Ingatkah Anda, seberapa pentingkah bukti transaksi itu? Ya, bukti transaksi merupakan sumber dalam melaksanakan proses pencatatan akuntansi yang pertama. Apa yang harus diperhatikan dalam tahap pencatatan tersebut? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.


  • Pengelompokan Akun
Satu hal yang harus diketahui dalam tahap awal pencatatan akuntansi ialah memahami pengelompokan akun-akun. Seorang akuntan harus dapat mengelompokkan bukti transaksi ke dalam akun-akun yang tepat. Lalu, apa sajakah kelompok akun-akun itu? Bagaimana pula proses pengelompokan transaksi dalam akun?

Pengelompokan akun berdasarkan atas posisi keuangan perusahaan, yaitu harta atau aktiva, utang atau kewajiban, modal dan ekuitas, penghasilan, dan beban. Apakah akun itu? Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau pengurangan) dan saldo dari suatu pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Proses pengelompokan transaksi ke dalam akun ialah dipilih transaksi yang sejenis ke dalam akun yang sesuai.


Berdasarkan sifatnya, akun dibagi menjadi dua, yaitu akun riil dan akun nominal. Akun tersebut dapat dirinci sebagai berikut.

a. Akun Riil (Real Accounts)
Akun riil merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam neraca, yang terdiri atas kelompok akun aktiva, utang, dan modal.

b. Akun Nominal (Nominal Accounts)
Akun nominal merupakan akun-akun yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi, terdiri atas kelompok akun penghasilan dan kelompok akun biaya/beban.
Rincian kelompok akun nominal sebagai berikut:
1) Akun penghasilan (income) terdiri atas
a) pendapatan operasional,
b) pendapatan lain-lain.
2) Akun beban terdiri atas
a) beban operasional,
b) beban manajemen dan umum,
c) beban lain-lain,
d) beban luar biasa.


  • Pengkodean Akun
Mengapa diharapkan isyarat akun? Apakah fungsinya? Setelah mengetahui pengelompokan akun, dalam proses pencatatan selanjutnya diharapkan isyarat akun. Fungsinya, untuk memudahkan pencatatan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan keuangan. Setiap perusahaan dapat menerapkan aturan yang berbeda mengenai pengkodean akun sesuai dengan budi manajemen dan kaedah-kaedah yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan. Bagaimanakah sistem pengkodean akun ini?

Sistem penyusunan isyarat akun dapat dilakukan dengan cara numerical. Kode akun dengan sistem numerical merupakan pengkodean akun dengan menggunakan angka mulai 1 hingga dengan 9.

Penyusunan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Disusun Menurut Angka Berurutan
Perhatikan teladan berikut!

100-108 Aktiva lancar
101 Kas
102 Kas di bank
103 Piutang usaha
104 Asuransi dibayar dimuka
105 Sewa dibayar dimuka
106 Persediaan barang dagangan
107 Perlengkapan kantor
108 Perlengkapan toko

109-115 Aktiva tetap
110 Gedung
111 Akun pembiasaan gedung
112 Kendaraan
113 Akumulasi penyusutan kendaraan
114 Peralatan
115 Akumulasi penyusutan kendaraan

b. Disusun Menurut Kelompok Akun (Group)
Perhatikan teladan berikut! Pemberian isyarat akun menurut kelompok dilakukan berdasarkan beberapa kelompok, yaitu aktiva, modal, penghasilan, dan beban. Setiap isyarat akun terdiri atas beberapa angka yang menyampaikan nama akun, kelompok, subkelompok, dan nomor urut akun. Contoh pengkodean menurut kelompok ialah sebagai berikut:


 seberapa pentingkah bukti transaksi itu Pengelompokan Dan Pengkodean Akun


c. Disusun Menurut Blok (Blok Code)
Pengkodean akun menurut blok dilakukan dengan membagi akun menjadi beberapa blok secara sistematis, menyerupai berikut:
Blok Akun Kode Akun
Aktiva 100-199
Kewajiban 200-299
Modal 300-399
Penghasilan 400-499
Beban 500-599

Penggambaran isyarat akun di atas hanya merupakan petunjuk umum. Bagaimanakah pengkodean akun dilakukan dalam perusahaan? Pengkodean akun pada perusahaan diubahsuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing perusahaan.

Persamaan Dasar - Hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi ialah konsep persamaan akuntansi. Mengapa? Karena semua pencatatan transaksi sampai berbentuk laporan keuangan berangkat dari konsep ini. Dengan konsep inilah kita dapat mengetahui pengaruh dari suatu transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, persamaan akuntansi memungkinkan pihak pemakai isu akuntansi menilai suatu perusahaan.

Perhatikan gambar berikut!


 Hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi ialah konsep persamaan akuntansi Persamaan Dasar


Apa yang dapat Anda ceritakan mengenai gambar di atas? Coba Anda ceritakan keterkaitan gambar di atas dengan persamaan dasar akuntansi! Pada gambar di atas, dapat kita umpamakan timbangan sebelah kanan sebagai pasiva dan timbangan sebelah kiri sebagai aktiva. Keseimbangan berat timbangan kita umpamakan sebagai persamaan dasar akuntansi. Pencatatan transaksi dalam akuntansi harus dilakukan secara sistematis dan teratur sehingga membentuk suatu persamaan dasar akuntansi.

Persamaan dasar akuntansi (basic accounting equation) menggambarkan relasi antara aktiva, kewajiban, dan modal/ekuitas. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.


Aktiva = Passiva


Pasiva terdiri atas modal dan kewajiban. Modal (capital) merupakan hak dari pemilik perusahaan. Kewajiban (liabilities) merupakan hak dari pihak kreditur/pihak luar yang mempunyai tagihan kepada perusahaan. Berdasarkan perincian tersebut, persamaan dasar akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut.


Aktiva = kewajiban + modal
atau
Asset = liabilities + capital/equity


Penghasilan dan beban merupakan hasil usaha yang menambah dan mengurangi modal. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi dapat dikembangkan sebagai berikut.


Aktiva = kewajiban + modal + (penghasilan – beban)
atau
Asset = liabilities + capital/equity + (income – expense)


Setiap transaksi dicatat berdasarkan prinsip berpasangan (double entry), yaitu prinsip yang menjaga keseimbangan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan/kekayaan.

Agar lebih terang dalam memahami dasar prinsip berpasangan ini, Anda dapat mempelajari pengelompokan jenis-jenis transaksi keuangan berikut ini.
1. Transaksi yang hanya memengaruhi kelompok aktiva, yaitu suatu aktiva berkurang dan diganti dengan aktiva lainnya. Misalnya pembelian aktiva secara tunai.
2. Transaksi yang hanya memengaruhi kelompok kewajiban, yaitu suatu kewajiban berkurang dan diganti dengan kewajiban lainnya. Misalnya, pengalihan utang usaha menjadi utang wesel.
3. Transaksi yang memengaruhi kelompok aktiva dan kewajiban, yaitu terjadi penambahan atau pengurangan aktiva yang diikuti oleh penambahan atau pengurangan kewajiban. Misal, pembelian aktiva secara kredit dan pembayaran atau pelunasan utang.
4. Transaksi yang memengaruhi kelompok aktiva dan modal, yaitu penambahan atau pengurangan aktiva yang diikuti oleh penambahan atau pengurangan modal. Misal, setoran atau pengambilan tunai modal pemilik (prive) atau pembagian laba secara tunai.
5. Transaksi yang memengaruhi kelompok kewajiban dan modal, yaitu penambahan atau pengurangan kewajiban yang diikuti oleh penambahan atau pengurangan modal. Misal, penetapan pembagian dividen, tetapi belum dibayarkan.


Itulah materi mengenai persamaan dasar akuntansi,, untuk pola pengerjaan soalnya akan kita bahas pada postingan selanjutnya.


Tekanan merujuk pada sesuatu hal yang terjadi pada kehidupan eksklusif pelaku yang memotivasinya untuk mencuri. Biasanya motivasi tersebut timbul alasannya yaitu duduk perkara keuangan, tetapi ini dapat menjadi gejala dari faktor-faktor tekanan lainnya, sehingga tekanan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: tekanan dari faktor keuangan (financial), dan tekanan dari faktor sosial (non financial)
1. Financial Pressures
Masalah keuangan yang dialami pelaku dapat dipecahkan dengan mencuri uang atau aset lainnya. Berikut faktor-faktor dari tekanan keuangan :
a. Greed. Keserakahan seseorang akan kekayaan dapat memicu orang tersebut bertindak curang alasannya yaitu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki.
b. Gaya hidup mewah
c. High personal debts. Hutang yang menumpuk dapat membuat seseorang tertekan. Ketertekanan akan semakin tinggi dikala hutang tersebut tidak dapat dilunasi, sehingga akan menghalalkan segala cara untuk dapat melunasinya.
d. High medical bills. Ketika calon pelaku kecurangan mengalami duduk perkara kesehatan dan membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi, sedangkan si calon pelaku tidakmempunyai cukup dana, maka dari tekanan biaya tersebut akan mendorong tindakan kriminal/ curang sebagai cara memenuhi biaya tersebut.
e. Kerugian keuangan yang tak terduga.

2. Social Pressure
Tekanan yang berasal dari faktor non-keuangan diantaranya :
a. Vice Pressure
b. Kebiasaan berjudi (gambling), drugs dan alcoholic (peminum berat)dapat menciptakan harapan keuangan yang besar semoga supaya mendukung kebiasaan-kebiasaan tersebut. Hal ini menciptakan kekerabatan tekanan dengan aspek ini sebagai fraud triangle.
c. Work related
1) Seseorang akan merasa tertekan dikala performa pekerjaan kurang diakui dan dinilai secara adil oleh administrasi
2) Kepuasan atas pekerjaannya
3) Takut akan kehilangan pekerjaannya
4) Tertekan alasannya yaitu ingin menerima promosi
5) Merasa digaji rendah oleh perusahaan
3. Other Pressure
a. Perubahan perilaku secara signifikan, seperti: easy going, tidak ibarat biasanya.
b. Sedang mengalami stress berat emosional di rumah atau kawasan kerja
c. Tertantang untuk merusak atau membobol sistem
d. Krisis keuangan yang tak terduga

Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar - Setelah Anda memahami pengelompokan transaksi keuangan tersebut, sekarang pahamilah ilustrasinya berikut ini.


1. Tuan Amir mendirikan bengkel dengan menyetor uang pribadinya ke kas perusahaan sebesar Rp30.000.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut di atas memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya penyetoran uang tunai menjadikan kas dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp30.000.000,00.


2. Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Amir meminjam uang ke bank sebesar Rp10.000.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan kewajiban (utang bank). Adanya sumbangan uang dari bank menjadikan kas dan utang bertambah sebesar Rp10.000.000,00.


3. Perusahaan Tn. Amir membeli peralatan bengkel sebesar Rp13.000.000,00 secara tunai.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva, yaitu kas dan peralatan bengkel. Adanya pembelian peralatan bengkel secara tunai menjadikan kas berkurang dan peralatan bengkel bertambah besar Rp13.000.000,00


4. Tn. Amir mengambil uang kas perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar Rp1.500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (modal Ny. Linda). Adanya pengambilan langsung (prive) menjadikan kas dan modal berkurang sebesar Rp1.500.000,00.


5. Tn. Amir membeli perlengkapan bengkel dari Toko Enggal sebesar Rp2.000.000,00 secara kredit.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembelian perlengkapan secara kredit menjadikan perlengkapan dan utang usaha bertambah sebesar Rp2.000.000,00.


6. Tn. Amir membayar sebagian utangnya pada Toko Enggal sebesar Rp500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembayaran utang menjadikan kas dan utang usaha berkurang Rp500.000,00.


7. Tn. Amir mendapatkan pendapatan jasa bengkel sebesar Rp5.000.000,00 secara tunai.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (Modal Tn. Amir). Adanya penerimaan pendapatan jasa bengkel menjadikan kas dan modal bertambah Rp5.000.000,00.

8. Tn. Amir membayar gaji pegawai sebesar Rp1.500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pembayaran gaji pegawai menjadikan kas dan modal berkurang sebesar Rp1.500.000,00.


9. Tn. Amir melaksanakan jasa perbaikan kendaraan beroda empat sebesar Rp1.000.000,00 dan pembayarannya akan diterima satu bulan kemudian.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (piutang) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pendapatan jasa yang belum diterima menjadikan piutang dan modal bertambah Rp1.000.000,00.


10. Perlengkapan bengkel yang sudah terpakai sebesar Rp800.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut mengurangi kelompok aktiva (perlengkapan) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pemakaian perlengkapan menjadikan terjadinya beban perlengkapan sehingga perlengkapan dan modal berkurang sebesar Rp800.000,00.


11. Pada selesai periode akuntansi, peralatan bengkel disusutkan sebesar 5% dari nilai perolehannya.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (akumulasi penyusutan peralatan) dan modal (modal Tn. Amir) alasannya yaitu terjadi beban penyusutan. Adanya penyusutan peralatan menjadikan akumulasi penyusutan bertambah dan modal berkurang sebesar Rp650.000,00.


Berbagai ilustrasi transaksi di atas apabila diakumulasikan dalam bentuk persamaan dasar akuntansi akan tampak menyerupai di bawah ini.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Dapatkah Anda membuat kesimpulan mengenai transaksi dan persamaan dasar akuntansi di atas? Dengan memperhatikan tabel persamaan dasar akuntansi di atas, dapat kita peroleh kesimpulan berikut ini.
1. Komposisi dan nilai posisi keuangan mengalami perubahan akhir pengaruh transaksi, tetapi keseimbangannya tetap terjaga.
2. Setiap pencatatan dilakukan berdasarkan prinsip berpasangan (double entry).
3. Keseimbangan dan berpasangan merupakan dua prinsip dasar dalam pencatatan akuntansi keuangan.


Itulah materi mengenai Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar . Semoga dapat bermanfaat.

Analisis transaksi dan saldo normal - Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transaksi akan sangat menentukan proses acara akuntansi tahap selanjutnya. Kesalahan yang terjadi pada tahap pencatatan akan mengakibatkan kesalahan pada tahap-tahap berikutnya. Oleh alasannya itu, sebelum dilaksanakan pencatatan seringkali dilakukan satu tahap pendahuluan, yaitu analisis transaksi.


Analisis transaksi dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan, yaitu untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut.
1. Menentukan akun-akun yang relevan dengan transaksi yang terjadi
2. Menentukan pada sisi mana pencatatan
pengaruh transaksi tersebut dilakukan dalam akun yang relevan. “Sisi” yang dimaksud dalam kalimat tersebut ialah sisi “debit” atau sisi “kredit”. Pada akun berbentuk “T” istilah debit memperlihatkan sisi kiri akun dan kredit memperlihatkan sisi kanan akun.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Hanya ada satu kemungkinan pengaruh suatu transaksi terhadap akun yang relevan, yaitu “menambah” nilai atau “mengurangi” nilai akun. Sebelum menentukan pada sisi mana bertambah atau berkurangnya nilai suatu akun akan dicatat, terlebih dahulu harus dipahami aturan saldo normal. Apakah aturan saldo normal itu?

Aturan saldo normal ialah selisih kasatmata antara sisi debit dan sisi kredit sebuah akun dalam keadaan normal. Jika sebuah akun memiliki saldo normal debit, jumlah sisi debit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi kredit. Jika sebuah akun memiliki saldo normal kredit, jumlah sisi kredit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi debit. Bagaimana cara mengetahui aturan debit dan kredit dalam aturan saldo normal? Mendebit dan mengkredit suatu akun sesuai aturan saldo normal dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Berdasarkan aturan saldo normal tersebut, sisi debit digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. mencatat tambahnya nilai akun aktiva (harta)dan beban pendapatan;
2. mencatat berkurangnya nilai akun kewajiban (utang), modal, dan penghasilan.

Adapun sisi kredit digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. mencatat bertambahnya nilai akun kewajiban (utang), modal, dan penghasilan;
2. mencatat bertambahnya nilai akun aktiva (harta) dan beban.

Istilah debit dan kredit seringkali ditulis dengan “D” dan “K”. Dalam bahasa Latin, debit ditulis “Dr” (debere) dan kredit ditulis “Cr” (credere). Pada persamaan dasar akuntansi, aturan mendebit dan mengkredit akan tampak ibarat berikut ini.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Setelah mengetahui saldo normal dan pengaruh transaksi, maka langkah selanjutnya kita membuat jurnal. Nah, untuk mencatat transaksi yang kita jurnal, pelajarilah adegan berikutnya

Perusahan Jasa - Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi. Coba Anda ingat kembali, apakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimanakah konsepnya? Bekal pemahaman pada Bab posting sebelumnya akan memudahkan Anda dalam mempelajari materi dalam episode ini.

Perhatikan skema siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Apa saja yang akan dimasukkan dalam tahap-tahap tersebut di atas?
Bagaimana informasi dalam akuntansi diolah semoga mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkhasiat bagi pemakai informasi?

Tahap pencatatan dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dalam akuntansi suatu perusahaan. Tahap pencatatan dimulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap pengikhtisaran, yaitu setelah posting ke buku besar disusunlah akun-akun dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Bagaimanakah aplikasi tahap-tahap akuntansi tersebut di perusahaan jasa?

Agar lebih jelas, pelajari materi dalam episode ini!

Setiap acara operasi perusahaan hanya mempunyai satu tujuan, yaitu memperoleh laba. Dalam dunia usaha, kita mengenal tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Tahukah Anda, apakah ciri khas masing-masing perusahaan itu?

Perhatikan ciri khas masing-masing perusahaan itu berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Berbeda dengan perusahaan dagang, meskipun ia juga menjual produk kepada pelanggan namun ia tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Lain lagi dengan perusahaan jasa (services business), ia hanya menawarkan jasa berupa pelayanan kepada masyarakat. Apakah karakteristik yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Untuk mengetahuinya, pelajari karakteristik perusahaan jasa berikut ini.


Ada empat karakteristik yang membedakan antara perusahaan jasa (service) dan perusahaan barang (goods), yaitu sebagai berikut.
1. Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik; ia hanya dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya, pinjaman jasa potong rambut di salon sekaligus merupakan produksi dan penjualan produk jasa.
3. Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi alasannya ialah sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.

Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh alasannya ialah itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung dikala ada akad antara perusahaan dan konsumen. Oleh alasannya ialah itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan.


Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapantahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa ialah sebagai berikut:
1. Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).
2. Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo final dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).
Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Tahap pembuatan laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal Umum - Jurnal (jurnal) merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan. Oleh alasannya ialah itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama (books of original entry). 


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam bukti transaksi.

Ada dua macam jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dapat digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode akuntansi. Adapun jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Pembahasan mengenai jurnal khusus disajikan pada siklus akuntansi perusahaan dagang. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal biasanya menggunakan bentuk yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi Indonesia. Bentuk standar jurnal umum ialah sebagai berikut.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Keterangan:
1. Nomor halaman, diisi dengan nomor halaman jurnal.
2. Kolom tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi.
3. Kolom keterangan, diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat perihal transaksi yang dicatat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang dicatat di sisi debit ditulis terlebih dahulu
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat perihal transaksi
4. Kolom tumpuan digunakan untuk mencatat instruksi akun dikala ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum posting dilakukan biarkan kolom tumpuan kosong.
5. Kolom debit dan kredit, digunakan untuk mencatat nilai transaksi.

Pencatatan satu transaksi dengan transaksi berikutnya dalam jurnal harus dipisahkan. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan memberi jarak satu baris kosong. Contoh pencatatan transaksi dalam jurnal disajikan sebagai berikut.

Transaksi:
3 Maret 2006 Tn. Adi memulai usahanya dengan menyerahkan uang pribadinya sebagai modal awal perusahaan bengkel “XX” sebesar Rp15.000.000,00.
5 Maret 2006 Dibayar sewa gedung sebesar Rp5.000.000,00.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Analisis transaksi


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Rationalisasi yakni komponen kecurangan yang paling krusial. Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya, misalnya:
1. Tidak akan ada orang lain yang terluka.
2. Saya berhak menerima sesuatu yang lebih.
3. Tindakan kecurangan yang ia lakukan bertujuan baik.
4. Sesuatu yang menjadi kepuasaannya kalau ia bertindak curang.
5. Semua orang melaksanakan itu, jadi saya melakukannya juga .
6. Orang-orang tidak bisa dan tidak peduli perihal konsekuensi atas tindakan atau atas pelakunya yang tidak jujur.
7. Pelaku percaya bahwa kalau mereka bertindak curang, mereka tidak akan kehilangan keluarga, uang dan kekayaannya.
8. Ketidakpuasan pekerjaan akan sesuatu hal yang berafiliasi dengan gaji,lingkungan pekerjaan, perhatian yang diberikan oleh manajer, membuat pelaku berpikiran bahwa perusahaan berhutang kepada dia.
9. Saya hanya meminjam uang perusahaan saja, nanti akan saya kembalikan.
10. Perusahaan telah menerima keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa kalau pelaku mengambil bab sedikit dari keuntungan tersebut.

Untuk menjelaskan kenapa rasionalisasi menawarkan kontribusi terhadap terjadinya kecurangan, alasannya yakni rasionalisasi akan menawarkan suatu pembenaran perihal apa saja yang kita lakukan dengan tujuan untuk memuaskan diri sendiri, meskipun tidak memiliki alasan yang besar lengan berkuasa dan pembenaran tersebut juga tidak dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi moral maupun etika.

Transaksi Keuangan - Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita, kegiatan akuntansi pun merupakan suatu sistem yang memiliki masukan (input) proses dan keluaran (out put). Masukan sistem akuntansi keuangan, berupa transaksi keuangan. Adapun keluarannya ialah laporan keuangan.

sebagai suatu sistem digambarkan dalam denah berikut:


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


Transaksi keuangan ialah kegiatan perusahaan atau tubuh usaha yang dapat diukur dengan menggunakan satuan moneter. Transaksi keuangan perusahaan dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. Agar transaksi tersebut dapat dicatat secara benar, untuk setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Apa sajakah bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan itu? Anda akan mempelajarinya pada subbab setelah ini.

Setiap jenis transaksi keuangan memiliki sumber yang berbeda dan pelaku yang berbeda pula. Perhatikan penggolongan jenis transaksi keuangan berdasarkan sumber dan pihak yang melakukannya berikut ini.


Jenis Transaksi Menurut Sumbernya
a. Transaksi modal yaitu transaksi yang mempunyai korelasi dengan pemilik perusahaan. Misalnya, penyetoran uang/barang sebagai modal oleh pemilik perusahaan dan pengambilan uang/barang oleh pemilik modal (prive).
b. Transaksi usaha merupakan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha/operasi perusahaan. Misalnya, pembayaran gaji karyawan dan pendapatan berupa hasil usaha.


Jenis Transaksi Menurut pilak yang melakukannya
a. Transaksi intern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, antara lain, sebagai berikut.
1) Penyusutan aktiva perusahaan
2) Transaksi dengan pihak ketiga (dari luar perusahaan) yang tidak mungkin didapat bukti transaksinya, misalnya ongkos naik becak.


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


3) Pengakuan beban perlengkapan yang telah dipakai.
b. Transaksi ekstern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi antara pihak perusahaan dan pihak luar, antara lain, sebagai berikut.
1) Pembayaran gaji karyawan
2) Surat bukti penanaman modal dari pemilik.
3) Pembelian/penjualan barang yang dilengkapi dengan bukti transaksi jual beli.
4) Sewa-menyewa yang dilengkapi dengan surat perjanjian sewa menyewa dan kwitansi pembayaran.
5) Pinjaman uang ke bank yang disertai surat bukti pengeluaran dan penerimaan kas.

Pengungkapan transaksi dapat dilihat dalam bukti transaksi, misalnya kuitansi, faktur, nota, dan memo. Transaksi yang terjadi biasanya diungkapkan secara uraian (descriptive).

Contoh:
11 Juni 2005 diterima pembayaran dari A. Sabar untuk jasa basuh kendaraan beroda empat yang telah dilakukan senilai Rp20.000,00.

Keterangan:
Tanggal transaksi 11 Juni 20005
Uraian transaksi diterima … senilai ….
Nilai transaksi Rp20.000,00

Jenis transaksi yang terjadi dapat diketahui dengan melihat kata kunci yang ada dalam uraian transaksi. Dari teladan di atas, kata kuncinya ialah diterima pembayaran dari jasa cuci. Hal ini menawarkan bahwa perusahaan telah mendapatkan uang tunai sebagai balas jasa dari manfaat basuh kendaraan beroda empat yang dinikmati A. Sabar. Coba Anda cari beberapa kata kunci lainnya!

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.