OPSI
Opsi sebagai instrument derivatif yakni kontrak keuangan yang menyampaikan hak (tetapi bukan kewajiban) kepadapemiliknya untuk membeli atau menjual aktiva induk instrumen keuangan pada harga tertentu (strike prices / exercise price atau harga patokan / harga tebus). Pemilik kontrak opsi tidak wajib membeli atau menjual, tetapi mempunyai kebebasan untuk memilih antara membeli atau menjual aktiva induk harga yang telah disepakati. Untuk mendapatkan hak opsi tersebut, pemegang hak opsi harus membayar sejumlah premi (option premium).
Sebagai contoh, biasanya seorang investor akan membeli suatu saham atau aktiva induk jikalau optimis dengan prospek dan akan menjualnya apabila ia pesimis dengan masa depan prospeknya. Latar belakang penciptaan hak opsi atas saham atau aktiva sebagai alternatif investasi yakni :
1. Opsi memperbesar peluang menguntungkan bagi investor dan menyediakan kombinasi risk return dapat memperbaiki portofolio.
2. Opsi pada dasarnya menyediakan alat pendongkrak keuntungan (leverage) dikarenakan transaksinya hanya dengan modal margin.
3. Investor dapat mengendalikan (jangkapendek) klaim atau tuntutan atas saham / aktiva induk jauh lebih menduplikasi short – sale tanpa saldo margi dan menurunkan biasa sesuai pergerakan nilai saham / aktiva.
Kontrak opsi dianggap penting bagi kalangan investor alasannya ada dua dimensi pengembalian (return) dan risiko (risk) dari setiap investasi pada aktiva individual atau pada kumpulan aktiva (portofolio). Opsi seringkali digunakan oleh para investor untuk banyak sekali macam keperluan lindung nilai aktiva (hedging) dan menjadi salah satu adegan dari administrasi resiko. Disisi lain juga menyampaikan kesempatan kepada spekulator melipatgandakan keuntungan dengan me – leverage investasinya melalui downside risk yang terbatas. Pada prinsipnya opsi dapat diterbitkan atas banyak sekali aktiva induk (underlying assets). Setiap transaksi opsi dapat merupakan opsi beli atau opsi jual. Dan berdasarkan periode waktu penggunaannya maka opsi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Opsi tipe Eropa (Europian Option), yakni opsi hanya dapat diunakan pada ketika tanggal jatuh tempo ; dan
2. Opsi tipe Amerika (American Option), yakni opsi yang dapat digunakan sebelum tanggal atau pada tangal jatuh tempo.
Selanjutnya, pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi opsi beli dan opsi jual terdir dari :
1. Pembeli opsi beli atau pemegang opsi beli (call holder), memiliki hak untuk membeli suatu aktiva induk pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
2. Penerbit atau penjual opsi beli, mendapatkan pembayaran dan berjanji menyerahkan suatu aktiva induk atau underlying asset pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
3. Pembeli opsi jual atau pemegang opsi jual (put), memiliki hak untuk menjual suatu aktiva induk atau underlying asset pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
4. Penerbit atau penjual opsi jual (put writer), mendapatkan pembayaran dan berjanji untuk membeli suatu aktiva induk atau underlying asset pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
Sebagaimana telah dijelaskan diawal, opsi yakni hak tetapi bukan kewajiban yang diberikan kepada pemilik atau pemegang opsi (option buyer, option holders) untuk membeli atau menjual suatu aktiva dengan harga tertentu di masa depan sebelum atau pada ketika jatuh tempo. Adanya hak tetapi bukan kewajiban dalam suatu opsi merupakan pencerminan adanya kebebasan untuk memilih dan melaksanakan suatu tindakan sesudah adanya gosip suplemen yang menaikkan atau menurunkan nilai dari suatu aset yang dikuasai oleh pemegang opsi.
Apabila pelaksanaan eksekusi sebuah hak opsi akan berakibat negatif atau membawa kerugian maka pemegang hak opsi dapat memberikannya hingga jatuh tempo. Opsi beli dan jual diciptakan oleh penjual opsi yang wajib menjual aktivanya sesuai dengan ketentuan kontrak opsi, dan penjual opsi (seller / writer) yakni investor yang mencari laba berdasarkan keyakinan pergerakan aktiva induk atau ekmungkinan kinerja aktiva induk pada masa depan sebagaimana diharapkan juga dari sisi pembeli opsi. Dengan demikian pembeli dan penjual opsi mempunyai impian yang berlawanan ihwal kemungkinan kinerja aktiva induk dan kinerja opsi pada masa yang akan datang. Sebagai ilustrasi :
· Penjual opsi beli berharap harga aktiva tetap atau kemungkinan turun sedagkan pembeli opsi beli berharap harga aktiva tetap atau kemungkinan naik.
· Penjual opsi jual berharap hara aktiva tetap atau kemungkinan meningkat sedangkan pembeli opsi jual berharap harga aktiva bergerak turun dan kalau memungkinkan secepatnya turun.
Adanya impian yang berlawanan atas kinerja aktiva induk dan kinerja opsi pada masa datang menyebabkan justifikasi penilaian suatu opsi menjadi suatu hal yang penting. Secara umum di lingkungan investor, penilaian opsi menjadi penting dikarenakan :
1. Dua jenis sekuritaspenting yang dapat diterbitkan oleh perusahaan, yaitu waran dan convertibel bond memiliki karakteristik opsi sehingga penilaiannya didasarkan pada teori opsi.
2. Investasi atas modal dan hutang dalam suatu perusahaan dapat dipandang dalam kerangka opsi.
3. Beberapa proyek perusahaan memiliki nilai strategik yang tidak mudah dianalisis menggunakan DCF yang konvensional. Nilai tersebut dapat dianalisis berdasarkan teori opsi.
Terminologi transaksi opsi. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan opsi beli dan opsi jual maka kita perlu mengetahui beberapa istilah / terminoloi yang biasa digunakan dalam transaksi opsi sebagai berikut :
1) Harga exercise (harga strike), yakni harga tertentu yang disepakati dalam kontrak opsi maupun jual.
2) Exercise, berarti membeli atau menjual suatu aktiva pada harga tertentu sebelum atau pada ketika tanggal jatuh tempo.
3) Expiration / maturity date, yakni tanggal kadaluarsa atau batas waktu pemegang opsi beli dan opsi jual dapat menggunakan haknya.
4) Premi opsi (options premium) premi opsi yakni imbalan yang dibayar oleh pembeli opsi kepada penjual opsi untuk memperoleh hak untuk membeli atau menjual suatu aktiva. Premi ini merupakan hara opsi beli dan jual.
PENILAIAN OPSI
Nilai opsi merupakan refleksi nilai intrinsik sebuah opsi. Nilai intrinsik opsi merupakan nilai ekonomis jikalau hak opsi dilaksanakan. Apabila pelaksanaan suatu hak opsi tidak menghasilkan nilai ekonomis yang kasatmata maka nilai intrinsik opsi yakni nol. Karakteristik hak opsi dapat dipahami dengan menguji potensi kerugian dan keuntungan dari pembelian hak opsi pada ketika opsi berakhir atau jatuh tempo. Pada ketika berakhir, hak opsi memiliki nilai ekonomis atau laba – rugi (payoff). Nilai ekonomis atau laba – rugi disini yakni perhitungan besarnya keuntungan atau selisih antara harga pasar aktiva induk pada ketika opsi berakhir dengan mempertimbangkan harga pasar aktiva, harga exercise opsi dan biaya opsi.
RUMUS HARGA OPSI
Premium yakni harga yang dibayar untuk mendapatkan sebuah opsi. Harga suatu opsi pada dasarnya merupakan fungsi dari harga aktiva induk, harga penyerahan opsi, volatilitas harga aktiva induk, tingkat suku bunga bebas risiko, jangka waktu jatuh tempo, tingkat dividen, sehingga dengan demikian dibutuhkan formula untuk menghitung sebuah opsi.
Harga opsi beli (C) = S N (d1) – Xe – rfT N (d2)
Untuk mencari d1 dan d2 dipecahkan dengan persamaan sebagai berikut :
d1 = In (S / X) + (rf + σ2 / 2) T
σ √T
d2 = d1 – σ √t
dimana : In = logaritma natural
S = harga saham / aktiva induk
X = hara pelaksanaan (exercise / strike price)
T = waktu yang tersisa hingga jatuh tempo dari opsi dalam setahun
rf = suku bunga bebas risiko ketika ini
e = bilangan antilog 2, 7183
σ = standar deviasi / volalitas probabilitas kumulatif. Nilai untuk N (.) dipunyai dari fungsi distribusi normal yang ditabulasi pada sebagian besar buku satatistik.
Harga opsi put (P) = Xe – rfT N (-d2) – SN (-d1)