Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar - Setelah Anda memahami pengelompokan transaksi keuangan tersebut, sekarang pahamilah ilustrasinya berikut ini.


1. Tuan Amir mendirikan bengkel dengan menyetor uang pribadinya ke kas perusahaan sebesar Rp30.000.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut di atas memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya penyetoran uang tunai menjadikan kas dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp30.000.000,00.


2. Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Amir meminjam uang ke bank sebesar Rp10.000.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan kewajiban (utang bank). Adanya sumbangan uang dari bank menjadikan kas dan utang bertambah sebesar Rp10.000.000,00.


3. Perusahaan Tn. Amir membeli peralatan bengkel sebesar Rp13.000.000,00 secara tunai.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva, yaitu kas dan peralatan bengkel. Adanya pembelian peralatan bengkel secara tunai menjadikan kas berkurang dan peralatan bengkel bertambah besar Rp13.000.000,00


4. Tn. Amir mengambil uang kas perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar Rp1.500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (modal Ny. Linda). Adanya pengambilan langsung (prive) menjadikan kas dan modal berkurang sebesar Rp1.500.000,00.


5. Tn. Amir membeli perlengkapan bengkel dari Toko Enggal sebesar Rp2.000.000,00 secara kredit.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembelian perlengkapan secara kredit menjadikan perlengkapan dan utang usaha bertambah sebesar Rp2.000.000,00.


6. Tn. Amir membayar sebagian utangnya pada Toko Enggal sebesar Rp500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembayaran utang menjadikan kas dan utang usaha berkurang Rp500.000,00.


7. Tn. Amir mendapatkan pendapatan jasa bengkel sebesar Rp5.000.000,00 secara tunai.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (kas) dan modal (Modal Tn. Amir). Adanya penerimaan pendapatan jasa bengkel menjadikan kas dan modal bertambah Rp5.000.000,00.

8. Tn. Amir membayar gaji pegawai sebesar Rp1.500.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pembayaran gaji pegawai menjadikan kas dan modal berkurang sebesar Rp1.500.000,00.


9. Tn. Amir melaksanakan jasa perbaikan kendaraan beroda empat sebesar Rp1.000.000,00 dan pembayarannya akan diterima satu bulan kemudian.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (piutang) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pendapatan jasa yang belum diterima menjadikan piutang dan modal bertambah Rp1.000.000,00.


10. Perlengkapan bengkel yang sudah terpakai sebesar Rp800.000,00.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut mengurangi kelompok aktiva (perlengkapan) dan modal (modal Tn. Amir). Adanya pemakaian perlengkapan menjadikan terjadinya beban perlengkapan sehingga perlengkapan dan modal berkurang sebesar Rp800.000,00.


11. Pada selesai periode akuntansi, peralatan bengkel disusutkan sebesar 5% dari nilai perolehannya.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Analisis transaksi:
Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (akumulasi penyusutan peralatan) dan modal (modal Tn. Amir) alasannya yaitu terjadi beban penyusutan. Adanya penyusutan peralatan menjadikan akumulasi penyusutan bertambah dan modal berkurang sebesar Rp650.000,00.


Berbagai ilustrasi transaksi di atas apabila diakumulasikan dalam bentuk persamaan dasar akuntansi akan tampak menyerupai di bawah ini.


Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar  Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar


Dapatkah Anda membuat kesimpulan mengenai transaksi dan persamaan dasar akuntansi di atas? Dengan memperhatikan tabel persamaan dasar akuntansi di atas, dapat kita peroleh kesimpulan berikut ini.
1. Komposisi dan nilai posisi keuangan mengalami perubahan akhir pengaruh transaksi, tetapi keseimbangannya tetap terjaga.
2. Setiap pencatatan dilakukan berdasarkan prinsip berpasangan (double entry).
3. Keseimbangan dan berpasangan merupakan dua prinsip dasar dalam pencatatan akuntansi keuangan.


Itulah materi mengenai Cara dan Aturan Pencatatan Persamaan Dasar . Semoga dapat bermanfaat.

Analisis transaksi dan saldo normal - Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transaksi akan sangat menentukan proses acara akuntansi tahap selanjutnya. Kesalahan yang terjadi pada tahap pencatatan akan mengakibatkan kesalahan pada tahap-tahap berikutnya. Oleh alasannya itu, sebelum dilaksanakan pencatatan seringkali dilakukan satu tahap pendahuluan, yaitu analisis transaksi.


Analisis transaksi dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan, yaitu untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut.
1. Menentukan akun-akun yang relevan dengan transaksi yang terjadi
2. Menentukan pada sisi mana pencatatan
pengaruh transaksi tersebut dilakukan dalam akun yang relevan. “Sisi” yang dimaksud dalam kalimat tersebut ialah sisi “debit” atau sisi “kredit”. Pada akun berbentuk “T” istilah debit memperlihatkan sisi kiri akun dan kredit memperlihatkan sisi kanan akun.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Hanya ada satu kemungkinan pengaruh suatu transaksi terhadap akun yang relevan, yaitu “menambah” nilai atau “mengurangi” nilai akun. Sebelum menentukan pada sisi mana bertambah atau berkurangnya nilai suatu akun akan dicatat, terlebih dahulu harus dipahami aturan saldo normal. Apakah aturan saldo normal itu?

Aturan saldo normal ialah selisih kasatmata antara sisi debit dan sisi kredit sebuah akun dalam keadaan normal. Jika sebuah akun memiliki saldo normal debit, jumlah sisi debit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi kredit. Jika sebuah akun memiliki saldo normal kredit, jumlah sisi kredit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi debit. Bagaimana cara mengetahui aturan debit dan kredit dalam aturan saldo normal? Mendebit dan mengkredit suatu akun sesuai aturan saldo normal dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Berdasarkan aturan saldo normal tersebut, sisi debit digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. mencatat tambahnya nilai akun aktiva (harta)dan beban pendapatan;
2. mencatat berkurangnya nilai akun kewajiban (utang), modal, dan penghasilan.

Adapun sisi kredit digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. mencatat bertambahnya nilai akun kewajiban (utang), modal, dan penghasilan;
2. mencatat bertambahnya nilai akun aktiva (harta) dan beban.

Istilah debit dan kredit seringkali ditulis dengan “D” dan “K”. Dalam bahasa Latin, debit ditulis “Dr” (debere) dan kredit ditulis “Cr” (credere). Pada persamaan dasar akuntansi, aturan mendebit dan mengkredit akan tampak ibarat berikut ini.


 Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transa Analisis Transaksi dan Saldo Normal


Setelah mengetahui saldo normal dan pengaruh transaksi, maka langkah selanjutnya kita membuat jurnal. Nah, untuk mencatat transaksi yang kita jurnal, pelajarilah adegan berikutnya

Perusahan Jasa - Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi. Coba Anda ingat kembali, apakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimanakah konsepnya? Bekal pemahaman pada Bab posting sebelumnya akan memudahkan Anda dalam mempelajari materi dalam episode ini.

Perhatikan skema siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Apa saja yang akan dimasukkan dalam tahap-tahap tersebut di atas?
Bagaimana informasi dalam akuntansi diolah semoga mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkhasiat bagi pemakai informasi?

Tahap pencatatan dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dalam akuntansi suatu perusahaan. Tahap pencatatan dimulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap pengikhtisaran, yaitu setelah posting ke buku besar disusunlah akun-akun dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Bagaimanakah aplikasi tahap-tahap akuntansi tersebut di perusahaan jasa?

Agar lebih jelas, pelajari materi dalam episode ini!

Setiap acara operasi perusahaan hanya mempunyai satu tujuan, yaitu memperoleh laba. Dalam dunia usaha, kita mengenal tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Tahukah Anda, apakah ciri khas masing-masing perusahaan itu?

Perhatikan ciri khas masing-masing perusahaan itu berikut ini!


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Berbeda dengan perusahaan dagang, meskipun ia juga menjual produk kepada pelanggan namun ia tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Lain lagi dengan perusahaan jasa (services business), ia hanya menawarkan jasa berupa pelayanan kepada masyarakat. Apakah karakteristik yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Untuk mengetahuinya, pelajari karakteristik perusahaan jasa berikut ini.


Ada empat karakteristik yang membedakan antara perusahaan jasa (service) dan perusahaan barang (goods), yaitu sebagai berikut.
1. Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik; ia hanya dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya, pinjaman jasa potong rambut di salon sekaligus merupakan produksi dan penjualan produk jasa.
3. Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi alasannya ialah sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.

Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh alasannya ialah itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.


 Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi  Perusahaan Jasa


Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung dikala ada akad antara perusahaan dan konsumen. Oleh alasannya ialah itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan.


Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapantahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa ialah sebagai berikut:
1. Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).
2. Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo final dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).
Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Tahap pembuatan laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal Umum - Jurnal (jurnal) merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan. Oleh alasannya ialah itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama (books of original entry). 


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam bukti transaksi.

Ada dua macam jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dapat digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode akuntansi. Adapun jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Pembahasan mengenai jurnal khusus disajikan pada siklus akuntansi perusahaan dagang. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal biasanya menggunakan bentuk yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi Indonesia. Bentuk standar jurnal umum ialah sebagai berikut.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Keterangan:
1. Nomor halaman, diisi dengan nomor halaman jurnal.
2. Kolom tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi.
3. Kolom keterangan, diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat perihal transaksi yang dicatat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang dicatat di sisi debit ditulis terlebih dahulu
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat perihal transaksi
4. Kolom tumpuan digunakan untuk mencatat instruksi akun dikala ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum posting dilakukan biarkan kolom tumpuan kosong.
5. Kolom debit dan kredit, digunakan untuk mencatat nilai transaksi.

Pencatatan satu transaksi dengan transaksi berikutnya dalam jurnal harus dipisahkan. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan memberi jarak satu baris kosong. Contoh pencatatan transaksi dalam jurnal disajikan sebagai berikut.

Transaksi:
3 Maret 2006 Tn. Adi memulai usahanya dengan menyerahkan uang pribadinya sebagai modal awal perusahaan bengkel “XX” sebesar Rp15.000.000,00.
5 Maret 2006 Dibayar sewa gedung sebesar Rp5.000.000,00.


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Analisis transaksi


 merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan Mencatat Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum


Rationalisasi yakni komponen kecurangan yang paling krusial. Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya, misalnya:
1. Tidak akan ada orang lain yang terluka.
2. Saya berhak menerima sesuatu yang lebih.
3. Tindakan kecurangan yang ia lakukan bertujuan baik.
4. Sesuatu yang menjadi kepuasaannya kalau ia bertindak curang.
5. Semua orang melaksanakan itu, jadi saya melakukannya juga .
6. Orang-orang tidak bisa dan tidak peduli perihal konsekuensi atas tindakan atau atas pelakunya yang tidak jujur.
7. Pelaku percaya bahwa kalau mereka bertindak curang, mereka tidak akan kehilangan keluarga, uang dan kekayaannya.
8. Ketidakpuasan pekerjaan akan sesuatu hal yang berafiliasi dengan gaji,lingkungan pekerjaan, perhatian yang diberikan oleh manajer, membuat pelaku berpikiran bahwa perusahaan berhutang kepada dia.
9. Saya hanya meminjam uang perusahaan saja, nanti akan saya kembalikan.
10. Perusahaan telah menerima keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa kalau pelaku mengambil bab sedikit dari keuntungan tersebut.

Untuk menjelaskan kenapa rasionalisasi menawarkan kontribusi terhadap terjadinya kecurangan, alasannya yakni rasionalisasi akan menawarkan suatu pembenaran perihal apa saja yang kita lakukan dengan tujuan untuk memuaskan diri sendiri, meskipun tidak memiliki alasan yang besar lengan berkuasa dan pembenaran tersebut juga tidak dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi moral maupun etika.

Transaksi Keuangan - Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita, kegiatan akuntansi pun merupakan suatu sistem yang memiliki masukan (input) proses dan keluaran (out put). Masukan sistem akuntansi keuangan, berupa transaksi keuangan. Adapun keluarannya ialah laporan keuangan.

sebagai suatu sistem digambarkan dalam denah berikut:


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


Transaksi keuangan ialah kegiatan perusahaan atau tubuh usaha yang dapat diukur dengan menggunakan satuan moneter. Transaksi keuangan perusahaan dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. Agar transaksi tersebut dapat dicatat secara benar, untuk setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Apa sajakah bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan itu? Anda akan mempelajarinya pada subbab setelah ini.

Setiap jenis transaksi keuangan memiliki sumber yang berbeda dan pelaku yang berbeda pula. Perhatikan penggolongan jenis transaksi keuangan berdasarkan sumber dan pihak yang melakukannya berikut ini.


Jenis Transaksi Menurut Sumbernya
a. Transaksi modal yaitu transaksi yang mempunyai korelasi dengan pemilik perusahaan. Misalnya, penyetoran uang/barang sebagai modal oleh pemilik perusahaan dan pengambilan uang/barang oleh pemilik modal (prive).
b. Transaksi usaha merupakan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha/operasi perusahaan. Misalnya, pembayaran gaji karyawan dan pendapatan berupa hasil usaha.


Jenis Transaksi Menurut pilak yang melakukannya
a. Transaksi intern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, antara lain, sebagai berikut.
1) Penyusutan aktiva perusahaan
2) Transaksi dengan pihak ketiga (dari luar perusahaan) yang tidak mungkin didapat bukti transaksinya, misalnya ongkos naik becak.


 Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita Transaksi Keuangan


3) Pengakuan beban perlengkapan yang telah dipakai.
b. Transaksi ekstern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi antara pihak perusahaan dan pihak luar, antara lain, sebagai berikut.
1) Pembayaran gaji karyawan
2) Surat bukti penanaman modal dari pemilik.
3) Pembelian/penjualan barang yang dilengkapi dengan bukti transaksi jual beli.
4) Sewa-menyewa yang dilengkapi dengan surat perjanjian sewa menyewa dan kwitansi pembayaran.
5) Pinjaman uang ke bank yang disertai surat bukti pengeluaran dan penerimaan kas.

Pengungkapan transaksi dapat dilihat dalam bukti transaksi, misalnya kuitansi, faktur, nota, dan memo. Transaksi yang terjadi biasanya diungkapkan secara uraian (descriptive).

Contoh:
11 Juni 2005 diterima pembayaran dari A. Sabar untuk jasa basuh kendaraan beroda empat yang telah dilakukan senilai Rp20.000,00.

Keterangan:
Tanggal transaksi 11 Juni 20005
Uraian transaksi diterima … senilai ….
Nilai transaksi Rp20.000,00

Jenis transaksi yang terjadi dapat diketahui dengan melihat kata kunci yang ada dalam uraian transaksi. Dari teladan di atas, kata kuncinya ialah diterima pembayaran dari jasa cuci. Hal ini menawarkan bahwa perusahaan telah mendapatkan uang tunai sebagai balas jasa dari manfaat basuh kendaraan beroda empat yang dinikmati A. Sabar. Coba Anda cari beberapa kata kunci lainnya!

Bukti Transaksi - Apakah bukti transaksi itu? Macam macamya? Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall, Anda pasti akan memperoleh bukti penerimaan barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi ini bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan.

Oleh alasannya ialah itu, menyerupai telah disebutkan di muka bahwa setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Mengapa demikian? Karena bukti transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi.

Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bab pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.

Contoh bukti transaksi ekstern ialah kuitansi, faktur, nota debit, nota kredit, nota kontan, dan bukti memorial.
a. Kuitansi ialah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


b. Faktur ialah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan (secara kredit).
Contoh bentuk faktur:


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


c. Nota debit ialah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


d. Nota kredit ialah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


e. Nota kontan ialah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


f. Cek ialah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut.

g. Bukti memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam perusahaan kepada bab akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
Contoh bukti memorial


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi


Staf bab akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai materi terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan.


 Setiap ketika Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall Bukti Transaksi

Pengertian dan Manfaat -  Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini:


Pengertian

Pengertian akuntansi terus berkembang semenjak tahun 1494 oleh Luca Paciali, pada ketika itu akuntansi dirumuskan sebagai ilmu. Sebagai ilmu pengetahuan, pengertian akuntansi mengalami beberapa tahap definisi.

Adalah eksklusif saja kita bahas dengan bahan berikut ini Pengertian dan Manfaat


Menurut American institute of Certified Public Accountants (AICPA) 1953, mengartikan :

" sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai abjad keuangan dan penafsiran hasilnya".

Sedangkan Pengertian akuntansi menurut "American Accounting Association” (AAA) tahun 1966 :

" sebagai proses. Proses itu meliputi identifikasi pengukuran dan pengkomunikasian isu ekonomi yang memungkinkan penilaian dan pengambilan keputusan yang berharga oleh penggunaan informasi."

Pengertian akuntansi menurut AICPA (Penyempurnaan tahun 1953)/APB opinion no. 4 tahun 1990 :

" sebagai acara jasa yang berfungsi untuk menghasilkan isu yang bersifat angka, terutama perihal finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat memiliki kegunaan sebelum pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang berpengaruh di bandingkan kalau mengambil pilihan yang lain."

Menurut Waren, et.al (2004) :
” sebagai suatu sistem informasi. Sistem isu merupakan bab dari sistem bisnis keseluruhan di kurun informasi.”

Dari beberapa pengertian akuntansi tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa akuntansi semakin diperlukan di setiap denyut bisnis, akuntansi menjadi semakin multidimensi tidak hanya dipandang sebagai catatan historis, realitas ekonomi, sistem informasi, komoditi, pertanggungjawaban, teknologi, pelaporan, pengukuran kinerja melainkan menjadi dasar pemilihan seni administrasi sebuah entitas.


Manfaat dan Pemakaian

a) Manfaat
Beberapa manfaat dari akuntansi bagi dunia bisnis, antara lain sebagai berikut.
1) Menyediakan isu ekonomis suatu perusahaan untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit.
2) Memberikan gambaran kondisi perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
3) Memberikan potret yang dapat mengemban amanah mengenai kemampuan untuk menghasilkan laba.
4) Menjadi media komunikasi antar administrasi dengan pengguna informasi.
5) Merupakan bentuk pertanggungjawaban administrasi kepada stockholder.

b) Pemakai
Pemakai (pengguna) isu akuntansi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Pemakaian internal
2. Pemakaian eksternal

Pemakaian internal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan yang berakibat eksklusif kepada operasional perusahaan, misalnya komisaris, direksi, manajemen, dan karyawan perusahaan.

Pemakaian eksternal yaitu mereka yang menghasilkan keputusan terkait dengan kekerabatan mereka dengan perusahaan, misal kreditur, investor, pemasok, pemerintah, pelanggan, peneliti, dan komunitas terkait.

Asumsi Dasar dan Prinsip Prinsip – Adalah pribadi ayok kita bahas mengenai hal ini dengan uraian dibawah ini:


Asumsi Dasar

Untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi-asumsi akuntansi sebagai berikut.
a) Dasar tunai (cash basic) yakni dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menyebabkan perubahan pada kas.
b) Dasar akrual (accrual basic) yakni dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada dikala kejadian (bukan pada dikala kas atau setara kas diterima atau dibayar). Transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
c) Konsep entitas (kesatuan usaha) Yang dimaksud konsep kesatuan usaha yakni akuntansi harus berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian kejadian keuangan yang menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan unit ekonomi lain maupun dengan pemiliknya.
d) Kelangsungan usaha (going concern assumption) Laporan keuangan disusun dengan anggapan bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak bermaksud mengurangi skala usahanya, atau bahkan melikuidasi.
e) Unit moneter (monetary unit assumption) Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat dinyatakan dalam satu mata uang tertentu.
f) Periode (accounting periode assumption) Laporan keuangan perusahaan harus dilaporkan secara terpola dibagi dalam periode tertentu (periode akuntansi).

Asumsi Dasar dan Prinsip Prinsip  Asumsi Dasar dan Prinsip




Prinsip

Pada dasarnya ada 4 prinsip akuntansi sebagai berikut.
a) Prinsip biaya (cost principles).
b) Prinsip akreditasi pendapatan (revenue recoqnition).
c) Prinsip penandingan biaya - pendapatan (matching principles).
d) Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principles).

Prinsip Biaya (Cost Principles).
Pada prinsip biaya, menekankan bahwa harta (assets) dicatat pada biaya perolehannya (cost principles).

Prinsip akreditasi pendapatan (revenue recoqnition).
Pada prinsip akreditasi pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui dikala periode pendapatan itu terjadi.

Prinsip Penandingan biaya - pendapatan (matching principles).
Pada prinsip penandingan biaya-pendapatan menekankan bahwa akreditasi pendapatan harus ditandingkan dengan beban terkecil dalam satu periode yang sama.

Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principles).
Pada prinsip pengungkapan penuh, menekankan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara full (penuh), fair (wajar) dan adequate (memadai).


Sekian materi Asumsi Dasar dan Prinsip , agar bermanfaat.


Pelaku kecurangan selalu memiliki pengetahuan dan kesempatan untuk melaksanakan tindakan tersebut biar tindakan itu tidak dapat terdeteksi. Cressey berpendapat ada dua komponen dari peluang, yaitu ;
1) General information, yang merupakan pengetahuan bahwa kedudukan yang mengandungtrust (kepercayaan), dapat dilanggar tanpa konsekuensi. Pengetahuan ini diperoleh pelaku dari apa yang dia dengar atau lihat, misalnya dari pengalaman orang lain yang melaksanakan fraud dan tidak tertangkap tangan atau tidak dihukum atau terkena sanksi.
2) Technical skill atau keahlian/keterampilan
3) Keahlian/keterampilan yang diharapkan untuk melaksanakan kejahatan tersebut. Ini biasanya keahlian atau keterampilan yang dipunyai orang itu dan yang menjadikan dia mendapat kedudukan tersebut.

Selain itu, faktor yang menciptakan kesempatan ialah lemahnya pengendalian internal (internal controls) yang telah ada pada perusahaan. Committee of SponsoringOrganizations (COSO) dan mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internyang saling berhubungan, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian (control environment)
Faktor pembentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas dapat berupa integritas dan nilai etika, janji terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, filosofi dan gaya operasi manajemen, struktur organisasi, penetapan wewenang dan tanggung jawab, serta kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2. Penilaian Resiko (risk assessment)
Penilaian resiko oleh administrasi harus mencakup pertimbangan khusus atau resiko yang dapat muncul dari perubahan kondisi lingkungan operasi, personel baru, sistem berita yang gres atau dimodifikasi, pertumbuhan yang cepat, teknologi baru, restrukturisasi perusahaan, operasi di luar negri, pernyataan akuntansi, dan lini, produk, atau kegiatan baru.
3. Informasi dan Komunikasi (information and communication system)
Sistem akuntansi yang efektif harus mencatat transaksi yang valid dan benar-benar terjadi, otorisasi yang tepat, penyajian secara sempurna dalam laporan keuangan.
4. Aktivitas pengendalian (control activities)
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat dikategorikan dalam aneka macam cara, yaitu pemisahan tugas, pengendalian pemrosesan informasi, pengendalian fisik, review kerja.
5. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan dapat dilaksanakan melalui kegiatan yang berkelanjutan (ongoing activities) dan melalui pengevaluasian periodik secara terpisah.

Pengertian, Sifat, Kendala Informasi – Adalah pribadi saja kita bahas.


Pengertian Informasi
Informasi tidak sama dengan data, walaupun seringkali dianggap sama. Data ialah suatu rekaman fakta, sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan. Penjualan tahun depan diperkirakan naik 10% dari tahun sekarang, ini ialah referensi sebuah informasi, sedangkan faktur penjualan ialah merupakan data atas gosip tersebut. Informasi akuntansi ialah merupakan data akuntansi yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan untuk pengambilan keputusan akuntansi.


sebagai sistem informasi
Tujuan utama akuntansi ialah menyajikan gosip kepada para pengguna ekstern (akuntansi keuangan) dan menyajikan gosip kepada para pengguna internal (institusi manajemen). Dengan demikian akuntansi ialah merupakan gosip bagi pihak-pihak terkait di dalam pengambilan keputusan dalam satu kesatuan usaha yang utuh.


Sifat gosip yang bermanfaat
Kualitas gosip sangat menentukan kualitas keputusan yang diambil. Agar keputusan berkualitas diharapkan karakteristik gosip sebagai berikut.
a) Relevan
Informasi harus relevan dengan keputusan yang akan dibuat, oleh alasannya ialah itu keputusan yang berbeda membutuhkan gosip yang berbeda, maka gosip yang disampaikan harus selaras dengan keputusan yang diambil.
b) Ketelitian
Keputusan itu selalu untuk waktu yang akan datang. Masa mendatang ialah masa yang penuh ketidakpastian, sehingga gosip mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang haruslah seteliti mungkin semoga ada nilai gunanya, bila gosip tunggal dianggap kurang teliti, maka gosip perlu dibuat dalam kisaran, misal penjualan dimasa mendatang berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta dengan probabilitas 95%.
c) Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sempurna waktu, artinya gosip harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitasnya untuk memengaruhi keputusan, maka gosip harus disajikan sedini mungkin pada dikala keputusan akan diambil.
d) Efektivitas Biaya
Manfaat gosip harus melebihi biaya untuk memperolehnya, gosip tidak ada gunanya bila pengorbanan lebih besar dari manfaatnya.
e) Mudah dipahami
Informasi haruslah disajikan dalam bentuk yang lugas, singkat, terang dan mudah dipahami. Jangan menggunakan istilah-istilah yang justru sulit dipahami.

 sedangkan gosip ialah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki kegunaan Pengertian, Sifat, Kendala Informasi


Kendala Kualitas Informasi
Di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, terdapat 4 (empat) kendala yaitu :
a. Cost - benefits
b. Materialism
c. Conservatism
d. Industrial practice

Cost - benefits
Informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan gosip tersebut. Permasalahannya ialah kita sulit mengukur manfaat dan sebuah informasi, namun relatif lebih mudah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan gosip tersebut.
Materialism
hanya menyajikan gosip penting, yaitu gosip yang dapat mensugesti keputusan pengguna.
Conservatism
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan administrasi dan pemilik perusahaan.
Conservatism mempunyai 2 (dua) kaidah pokok, yaitu :
a. Tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi.
Contoh :
Dalam kasus hukum kemungkinan >60% memenangkan sejumlah uang, hal ini tidak boleh dicatat sebagai harta sebelum benar-benar diterima uangnya, sedangkan bila >60% kalah dan harus membayar tambahan, maka kerugian dan kewajiban harus segera dibukukan.
b. Apabila dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Contoh:
Pada dikala inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO. Industri praktis
Masing-masing industri memiliki karakteristik pelaporan yang berbeda, hal ini akan menjadikan kesulitan pengguna membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.



Sekian materi mengenai Pengertian, Sifat, Kendala Informasi semoga bermanfaat.

Sejarah Munculnya - Adalah eksklusif saja kita bahsa. Sebelum Anda mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa secara keseluruhan, Anda akan diajak mene lusuri sejarah mun culnya akuntansi. Apakah Anda sudah mengetahui sejarah munculnya akuntansi?

merupakan hasil dari masa Renaissance Italia yang dikemukakan oleh Luca Pacioli. Namun, semenjak 4.000 tahun yang lalu, catatan-catatan atas transaksi keuangan telah ada di beberapa negara, menyerupai di Mesopotamia, Mesir, India, dan Timur Tengah. Italia merupakan peserta akumulasi kebijakan-kebijakan akuntansi dari negara-negara tersebut.

 Sebelum Anda mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa secara keseluruhan Sejarah Munculnya


Selanjutnya, pada kurun ke-13 dan ke-14, di beberapa sentra perniagaan Italia bab utara muncul sistem tata buku ber pa sangan (double entry bookkeeping). Sejak itulah muncul istilah akuntansi, menyerupai debet, kredit, ayat jurnal, buku besar, neraca saldo, neraca, akun, dan laporan keuangan laba/rugi.


Pada selesai kurun ke-19, perubahan telah membentuk sistem akuntansi menjadi suatu bentuk yang lebih sesuai dengan kebutuh an perusahaan atau korporasi industri besar, di antaranya ditandai dengan hal-hal berikut.
a. Bentuk-bentuk awal perusahaan telah diciptakan dan di beda kan
dari pemiliknya.
b. Saham-saham dalam perusahaan telah diciptakan.
c. Ada perbedaan antara modal dan pendapatan.
d. Konsep kelangsungan usaha (going concern) mulai digunakan.
e. Adanya bursa saham efektif.
f. Tumbuhnya industri dan perdagangan.



Sekian mengenai Sejarah Munculnya dari s, biar ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Terimakasih

Macam Profesi dan Bidang - Adalah Jabatan dalam profesi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi, yaitu akuntan publik dan akuntan internal. Akuntan publik ialah akuntan yang memperlihatkan jasa atau pelayanan dalam bidang akuntansi untuk masyarakat umum. Oleh alasannya ialah itu, akuntan publik akan mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikannya dari pemakai jasa tersebut. Jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh akuntan publik, yaitu pemeriksaan atas laporan keuangan (auditing), dukungan perpajakan, dan konsultasi manajemen.

Adapun akuntan internal ialah akuntan yang bekerja dalam sebuah perusahaan tertentu. Akuntan intern hanya melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan daerah dia bekerja. Akuntan intern terdapat dalam banyak sekali organisasi, baik dalam perusahaan maupun organisasi nirlaba (perusahaan yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan), menyerupai rumah sakit atau yayasan sosial. Organisasi profesi akuntan di Indonesia berjulukan Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI.


Macam Profesi

Berdasarkan pengelompokan profesi akuntan tersebut, bidang akuntansi dapat dikelompokkan menjadi akuntansi publik dan akuntansi internal. publik terdiri atas bidang-bidang akuntansi berikut.
a. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing)
Pemeriksaan laporan keuangan atau auditing yang dilakukan oleh akuntan publik harus dilakukan secara independen. Akuntan akan menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh administrasi perusahaan untuk investor, kreditor, dan pihak yang berkepentingan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan akuntan.
b. Perpajakan
Pelayanan atau jasa akuntansi perpajakan merupakan jasa akuntan publik yang banyak diperlukan masyarakat. Jasa yang diberikan akuntan dalam bidang perpajakan, di antaranya bertujuan memenuhi peraturan perpajakan dan menekan pajak seminimal mungkin.
c. Konsultasi Manjemen
Jasa konsultasi administrasi ini biasanya diberikan bersamaan dengan pemeriksaan laporan keuangan alasannya ialah biasanya akuntan memiliki pengetahuan yang mendalam perihal operasi perusahaan yang diperiksanya. Akuntan dapat memperlihatkan saran yang dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki operasi perusahaan yang diperiksanya.


Macam Bidang

Adapun akuntansi internal, terdiri atas bidang-bidang akuntansi berikut.
a. Biaya
biaya merupakan bidang akuntansi yang menangani analisis biaya perusahaan yang memiliki kegunaan untuk membantu administrasi dalam pengawasan biaya, penetapan harga jual produk, serta memperlihatkan informasi kepada administrasi perihal produk yang tidak menguntungkan dan produk yang menguntungkan.
b. Anggaran
anggaran merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan penetapan sasaran penjualan dan laba serta perencanaan yang yang terang untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai tersebut. Anggaran juga memiliki kegunaan untuk mengawasi operasi perusahaan dengan cara mem ban ding kan data sebetulnya dengan data anggaran. Anggaran dibuat berdasarkan data masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi.
c. Sistem Informasi
Sistem informasi akuntansi merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan proses identifikasi kebutuhan informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal. Sistem informasi akuntansi memiliki kegunaan untuk membantu pengawasan operasi perusahaan.
d. Pemeriksaan Internal
Pemeriksaan internal ialah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan internal perusahaan. Akuntan internal tersebut melaksanakan evaluasi terhadap sistem akuntansi dan administrasi perusahaan. Tujuan utama dilakukannya pemeriksaan internal, yaitu membantu administrasi efisiensi operasi perusahaan serta menjamin pelaksanaan prosedur dan rencana sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

 Adalah Jabatan dalam profesi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi Macam Profesi dan Bidang

Secara sederhana, bidang-bidang akuntansi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
a. Keuangan
keuangan ialah akuntansi yang tujuan utamanya menghasilkan laporan keuangan untuk pihak-pihak di luar administrasi perusahaan (pihak eksternal), menyerupai investor, kreditor, pemerintah, dan pelanggan perusahaan.
b. Manajemen
administrasi ialah akuntansi yang tujuan utamanya menghasilkan informasi untuk kepentingan administrasi perusahaan (pihak internal). Informasi yang disajikan untuk pihak administrasi akan berbeda dengan informasi yang disajikan untuk pihak luar manajemen. Informasi akuntansi untuk administrasi penyajiannya akan lebih mendalam alasannya ialah digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Oleh alasannya ialah itu, informasi yang disajikan untuk administrasi biasanya tidak dipublikasikan kepada pihak luar.


Sekian mengenai Macam Profesi dan Bidang , agar bermanfaat.

Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance - Seperti dikemukakan di depan, neraca saldo merupakan salah satu tahap pengikhtisaran dalam siklus akuntansi. Tahukah Anda, apakah neraca saldo itu? Mari kita simak penjelasan berikut.

Keseimbangan posisi keuangan, sulit dilihat secara eksklusif dari akunakun yang ada. Oleh alasannya yaitu itu, pada simpulan periode perlu dilakukan verifikasi terhadap akun-akun yang ada untuk melihat keseimbangan antara sisi debit dan sisi kredit. Verifikasi ini dikenal dengan istilah neraca saldo atau neraca sisa (trial balance). Jadi, yang dimaksud dengan neraca saldo yaitu suatu dokumen yang berisi saldo-saldo akun buku besar. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo ini?

Tujuan pembuatan neraca saldo yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menguji pembuatan neraca debit dan kredit dalam akun buku besar
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Coba Anda perhatikan ilustrasi neraca saldo Eva Salon berikut ini!


Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance Pengertian dan Tujuan Nerasa Sisa Atau Saldo Trial Balance


Apakah fungsi neraca saldo? Dapatkah Anda mengambil kesimpulan setelah memahami bahan di atas? Coba Anda tulis kesimpulan Anda dan tunjukkan pada gurumu!


Kecurangan dalam laporan keuangan antara lain berupa mempublikasikan secara sengaja terhadap berita yang palsu dari episode suatu laporan keuangan. Kecurangan ini biasanya terjadi dikala sebuah perusahaan melaporkan lebih tinggi dari yang bekerjsama (overstates) terhadap asset atau pendapatan, atau dikala perusahaan melaporkan lebih rendah dari yang bekerjsama (understates) terhadap kewajiban dan beban. Sering kali para pemegang saham, karyawan dan investor tidak mengetahui sepenuhnya dari ketidakjelasan terhadap nilai asset perusahaan dan adanya kewajiban kalau terjadi suatu kecurangan.

Sebagian besar dari skandal kecurangan yang terjadi pada tahun 2002 di USA yang menimbulkan lahirnya Sarbanes-Oxley Acttermasuk kecurangan yang terjadi di perusahaan raksasa, Enron dan WorIdCom yakni berupa kecurangan terhadap laporan keuangan. Skema kecurangan yang mereka lakukan tergolong rumit, namun pada akibatnya motifnya relatif serupa, yaitu: menimbulkan kerugian besar terhadap pemegang saham dan timbulnya utang kepada kreditur, belum lagi menimbulkan stress berat kepada karyawan dimana mereka kehilangan pekerjaan dan dana pensiun.

Pada 2008 Laporan yang disampaikan kepada lembaga Pencegahan terhadap Kecurangan dan Penyalahgunaan Wewenang yang diterbitkan oleh Association of Certified Fraud Examiners, perusahaan-perusahaan USA menderita kerugian rata-rata sebesar $2 juta yang disebabkan terjadinya sketsa kecurangan tersebut. Dalam Laporan tersebut menyatakan bahwa bentuk kecurangan sangat berbeda dari jenis kecurangan yang lazim karenatipe tujuan dari kecurangan yang terjadi tidak secara eksklusif memperkaya si pelaku, tetapi untuk menyesatkan kepada pihak ketiga (investor, pemilik, regulator, dan lain-lain) menyerupai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau menyangkut kelangsungan hidup dari suatu organisasi.

Dengan kata lain, biasanya pelakunya yakni oleh manajer perusahaan yang memanipulasi kemampuan yang bersifat ekonomi suatu perusahaan dengan menutupi hutang yang jumlahnya yang sangat besar atau hilangnya aktiva yang lain. Para pihak administrasi memperoleh keuntungan seacara eksklusif dari terjadinya kecurangan dengan menjual saham, mendapatkan bonus atas kinerja yang dipalsukan, atau dengan menggunakan laporan palsu untuk menyembunyikan tindakan curang lainnya. Manfaat secara tidak eksklusif yang diperoleh pihak administrasi dari adanya kecurangan terhadap laporan keuangan tersebut dimana cara ini digunakan untuk memperoleh sumber dana atas nama perusahaan, atau untuk melaksanakan penggelembungan harga jual perusahaan.

Setiap usaha untuk mencegah kecurangan atas laporan keuangan harus fokus pada tiga faktor sebagai berikut :
1. Mengurangi tekanan situational yang mendorong terjadinya kecurangan
a. Hindari penetapan tujuan keuangan yang tidak mungkin dicapai.
b. Hilangkan tekanan yang berasal eksternal yang mungkin dapat menarik hati staf akuntansi untuk menyiapkan kejahatan terhadap laporan keuangan.
c. Pengendalian modal kerja, kelebihan volume produksi, atau pengendaiian terhadap inventaris.
d. Menetapkan dengan terang dan prosedur akuntansi yang seragam tanpa adanya klausul pengecualian.

2. Mengurangi peluang untuk melaksanakan kecurangan
a. Menjaga keakuratan dan kelengkapan catatan akuntansi internal.
b. Hati-hati dalam memonitor transaksi bisnis dan korelasi yang bersifat pribadi dari pemasok, pembeli, biro pembelian, perwakilan penjualan, dan pihak lain-lain yang bekerjasama dalam bertransaksi diantara unit-unit keuangan.
c. Menetapkan sebuah sistem keamanan yang bersifat fisik untuk memastikan aset perusahaan, termasuk barang jadi, uang tunai, peralatan modal, peralatan, dan barang-barang lainnya yang berharga.
d. Pembagian fungsi penting diantara karyawan, memisahkan adanya pengendalian penuh yang berada pada satu orang.
e. Menjaga keakuratan catatan pegawai termasuk memeriksa latar belakang pada karyawan baru.
f. Mendorong pengawasan yang berpengaruh dan korelasi kepemimpinan yang berpengaruh dalam kelompok untuk menjamin penegakan prosedur akuntansi.

3. Mengurangi rasionalisasi dari adanya kecurangan untuk memperkuat integritas karyawan
a. Para manajer harus mempromosikan kejujuran dengan menunjukkan contoh. Tindakan tidak Jujur oleh manajemen, bahkan kalau mereka akan diarahkan pada sasaran di luar organisasi, menciptakan lingkungan yang tidak jujur dapat digunakan untuk merasionalisasikan kegiatan bisnis yang tidak sah lainnya oleh karyawan atau pihak eksternal.
b. Perilaku jujur dan tidak jujur harus didefinisikan dalam kebijakan perusahaan. Kebijakan akuntansi oleh Organisasi harus berkaitan dengan prosedur akuntansi yang dapat dipertanyakan atau bersifat controversial.
c. Konsekuensi terhadap pelanggaran aturan dan ketentuan untuk hukuman dari pelaku kecurangan harus tertulis dengan terang dan dikomunikasikan

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.