Search Result For "analisa-pengadaan-aktiva-tetap"

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New
Showing posts sorted by date for query analisa-pengadaan-aktiva-tetap. Sort by relevance Show all posts

Tingkat Kebutuhan Aktiva Tetap
-baca-]

Tidak tabah rasanya untuk membaginya disini, apa daya hari sudah malam, sementara peran berat esok hari telah menanti.

Just FYI : Saya sedang menghadapi pemeriksaan pajak, yang memerlukan konsentrasi, fatwa dan energy.

Kabar gembiranya : Begitu kasus pemeriksaan pajak ini tuntas, aku akan membagi pengalaman aku dalam menghadapi pemeriksaan pajak dari awal proses hingga simpulan !! Yess!! :-)
Saya yakin itu akan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, utamanya bagi yang bergelut dibidang corporate financial.

Sementara itu :

Silahkan baca artikel atau tips aku yang lain, pilihan artikel dan tips ada pada bab atas judul posting ini, jikalau anda merasa kesulitan menemukan topic yang anda inginkan, anda mampu melaksanakan pencarian pada kemudahan pencarian yang ada pada ujung atas halaman blog ini, mungkin saja topic yang dicari berada pada judul yang berbunyi berbeda.

Agar dapat kembali mengikuti kelanjutan posting ini dengan mudah, tanpa harus melalui search engine, aku sarankan :

Bookmark blog ini, dengan cara meng-klik tombol bookmark dibawah, atau;
Tambahkan ke menu favorite pada piranti browser anda, dengan cara : Klik menu “Favorites” --> “Add to favorites” --> “Ok”
Dikesempatan lain, jikalau anda ingin kembali ke blog ini, anda hanya perlu mengklik menu "Favorite" --> temukan dan pilih "ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION" pada menu drop down yang muncul --> browser akan eksklusif membawa anda ke blog ini.

Senang saya mampu posting lagi :-)

Dan ibarat akad saya sebelumnya, saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP. Yang sudah menunggu, sorry sudah membuat menunggu. Mudah-mudahan penantian anda tidak sia-sia :-)

Oh iya, mungkin ada yang bertanya; “mengapa disebut pengadaan ? kenapa tidak disebut pembelian saja ?”. :-)

No ! :-), kalau disebut pembelian, berarti pribadi beli. Aktiva tidak selalu harus dibeli, anda mampu menyewanya (leasing) atau mampu juga dengan menukarkan aktiva anda yang sudah tidak produktif lagi (mungkin karena sudah tidak memproduksi barang yang sama lagi). Makanya tidak disebut pembelian aktiva tetap. Akan tetapi untuk ketika ini kita batasi dengan membeli saja :-) Ok ?, siip!.

Tapi sebelum masuk ke pembahasan, bagi yang belum membaca artikel : Prosedur & Analisa Pengadaan Aktiva Tetap [-baca-], saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu, akan membantu untuk lebih mudah memahami pembahasan yang berikutnya.

Sebelum melaksanakan pengadaan/pembelian aktiva tetap, ada beberapa analisa dan perhitungan yang penting untuk dilakukan.


Analisa Ketersediaan dan Alokasi Kas Untuk Pengadaan Aktiva Tetap

Pembelian Aktiva Tetap melibatkan dana yang relative besar, salah mengalokasikan dana, bisa-bisa produksi malah tersendat atau bahkan tidak jalan, dana yang seharusnya anda perioritaskan untuk berproduksi tapi di alokasikan untuk menambah mesin. Makara harus di analisa terlebih dahulu. Identifikasi kapan ketika yang sempurna untuk menambah aktiva tetap.


Contoh Kasus :

Pada tanggal 01 November 2007, Sebuah perusahaan manufaktur bermaksud meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara menambah mesin. Saldo Kas pada tanggal 01 November 2007 yaitu sebesar Rp 450,000,000. Perusahaan sedang menyelesaikan produksi atas pesanan yang diterima pada tanggal 01 Sept 2007, lamanya waktu berproduksi (production lead time) yaitu 3 bulan, diperkirakan akan selesai dan siap dikirim pada tanggal 01 Desember 2007, termin pembayarannya net 30 hari. Profit margin di set 30%. Dari Laporan Peramalaan Penjualan (Sales Forecast) nampak sales akan meningkat 15%. Produksi akan dikerjakan mulai 01 Desember 2007, dengan production lead time 3 bulan, termin pembayaran net 30 hari. Tambahan Informasi : Dari Laporan Laba Rugi berjalan nampak : Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good Sold) 01 Sept – 31 Okt 2007 yaitu Rp 110,000,000,- Sedangkan biaya operasional (Expenses) yaitu Rp 87,000,000,-

Kapan ketika yang sempurna untuk melaksanakan pembelian mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi ? dan berapa besarnya dana yang mampu dialokasikan untuk pembelian mesin tersebut?.

Perhatikan screen shoot berikut :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Format analisa terdiri dari 3 kolom yaitu :
Description : memuat elemen-elemen Kas dan Cost untuk periode tertentu.
Cost & Revenue Analysis : berisi perhitungan-perhitungan cost, profit & sales
Cash Analysis : Berisi mutasi kas sejalan dengan proses alur perubahan dari produksi hingga menjadi sales/AP hingga menjadi kas.

Jika kita perhatikan pada kolom “ Cost & Revenue Analysis” dan “ Cash Analysis” dapat kita lihat bahwa setiap acara cost akan menimbulkan mutasi kas keluar (warna merah bertanda minus) sedangkan “sales” akan memicu adanya mutasi kas masuk, hanya saja tidak seketika, akan tetapi gres sebulan kemudian, hal ini disebabkan oleh termin pembayaran yang net 30 hari.

Besarnya kas keluar yaitu sebesar biaya produksi (COGS) ditambah dengan beban operasional (Expenses), sedangkan besarnya kas masuk (incoming cash) yaitu sebesar sales. Setiap kas keluar atau masuk sengaja saya ikuti dengan saldo (cash balance, diberi warna biru), hal ini dimaksudkan supaya adapat dilihat dengan saldo kas pada ketika (tanggal tertentu), dengan impian nantinya kita mampu menentukan ketika yang sempurna untuk melaksanakan pembelian aktiva tetap.

Pada SALES FORECAST, perlu diperhitungkan kemungkinan adanya pembengkakan cost maupun expense dengan memasukkan cadangan (reserve) sebesar 10%, masing-masing perusahaan menentukan berbeda untuk reservenya, logikanya diubahsuaikan dengan tingakat pengendalian perusahaan (efisiensi & kinerja/produktifitas).

Jika dirangkum, mutasi kas akan menjadi ibarat dibawah :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Kapan ketika yang sempurna untuk melaksanakan pembelian dan berapa yang mampu dialokasikan ?.

Pembelian mesin dimaksudkan untuk mengantisipasi peningkatan sales sebesar 15%
Perhatikan episode : “SALES FORECAST (01-Des-07 01-Mar-08)
Produksi akan dimulai pada tanggal 01 Desember 2007, maka mesin gres hendaknya sudah terpasang, artinya mesin sudah harus dibeli jauh-jauh hari sebelum tanggal 01 Desember 2007.

Apakah saldo kas mencukupi ? berapa besarnya dana yang mampu dialokasikan untuk membeli mesin ?.

Saldo Kas (cash balance) yang semula Rp 450,000,000, pada tanggal 01 Desember 2007 sudah berkembang menjadi Rp 347,000,000. Hal ini disebabkan oleh adanya aktifitas produksi dari tanggal 01 Nov s/d 31 Desember 2007 yang memicu kas keluar sebasr Rp 103,000,000,-

Apakah Saldo Kas yang sebesar Rp 347,000,000 sudah mampu dialokasikan untuk membeli mesin semuanya?. jawabannya tidak.

Kas gres akan masuk lagi pada tanggal 01 Januari 2008, Saldo tersebut masih harus dicadangkan untuk membiayai produksi dari tanggal 01 s/d. 31 Desember 2007 sebesar Rp 114,375,000,- . Sisanya yang Rp 232,625,000 mampu dialokasikan untuk membeli mesin.


Analisa Perbandingan Cost & Benefit Pengadaan Aktiva Tetap

Selain ketersediaan dan alokasi kas, untung ruginya pun harus dikalkulasi terlebih dahulu. Jangan hingga volume prouksi meningkat karena penambahan mesin, akan tetapi di selesai penutupan buku, laba perusahaan tidak ikut meningkat. Sia-sia bukan ?.

Dengan menggunakan pola kasus yang sama (perusahaan memutuskan untuk mengalokasikan dananya hanya sebesar Rp 200,000,000), kita perhatikan analisa berikutnya :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Cost yang ditimbulkan pribadi oleh penambahan mesin yaitu depreciation cost (penyusutan) yang nantinya akan masuk ke dalam COGS, yaitu pada Overhead Cost, dan akan ikut mengurangi laba secara langsung. Pada kasus di atas, akhir pembelian mesin Sebesar Rp 200,000,000 menimbulkan deprecition cost sebesar Rp 6,250,000,- per satu kwartal (01 Des 07 01 Maret 08), sehingga profit yang tadinya sebesar Rp 103,612,500, pada kwartal yang sama berubah mejadi Rp 97,362,500,- saja. Jika dibandingkan dengan produksi pada kwartal sebelumnya ( 01 Sept 31 Des 07) dimana perusahaan hanya memperoleh profit sebesar Rp 90,000,000,-, maka nampaklah profit perusahaan meningkat sebesar Rp 7,362,500, sehingga profit menjadi Rp 97,362,500,-
Dengan demikian rencana pembelian mesin tidak diragukan lagi. Bisa dilaksanakan.


Membeli Tunai atau dengan Mencicil ?

Pada pola kasus di atas, kebetulan kas perusahaan mencukupi untuk melaksanakan pembelian. Bagaimana kalau kas tidak mencukupi sementara mesin sudah harus di beli ?.

Coba kita bandingkan, bagimana kalau perusahaan membelinya dengan mencicil. Anggap saja perusahan membeli masinnya dengan cara mencicil, tentu saja dikenakan bunga. Suku bunga pada ketika itu yaitu 20% flat per tahun, dan perusahaan akan mencicilnya selama 5 tahun.

Perhatikan perbandingan berikut :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP

Bunga akhir pencicilan aktiva harus dikapitalisasi terlebih dahulu, artinya : bunga yang sebesar Rp 10,000,000 selama satu kwartal (01 Des 07 01 Maret 08) ditambahkan pada harga perolehan mesin, sehingga menjadi Rp 210,000,000,- dan depreciation cost (penyusutan) berkembang menjadi Rp 6,562,500,- . Dibandingkan kalau membeli tunai terang cost menjadi naik sebesar Rp 312,500,- Keputusan apakah akan membeli tunai atau mencicil, tergantung apakah penurunan profit sebesar Rp 312,500,- sebanding dengan mencadangkan Kas untuk acara usaha lainnya ?.


Analisa perbandingan antara satu type mesin dengan type mesin lain, juga dengan source (supplier) yang berbeda-beda.

Cukup kas pun terkadang tidak cukup membuat kita tenang, kita masih harus memilih memakai type mesin apa?, membeli dimana ? bagaimana dengan garansinya, bagaimana dengan sparepartnya?. Melihat harga mesin saja tidak lah cukup memadai, harus dianalisa lebih detail lagi :-)

Contoh Kasus :

Pada ketika akan melaksanakan pembelian masin, anda memperoleh 3 quotation dari 3 supplier ( Type X ditawarkan oleh PT. SUN, Type Y diatarkan oleh PT. SIN, dan type Z ditawarkan oleh PT. SAN) pada dasarnya fungsi mesin sama, hanya saja ada beberapa faktor lainnya yang berbeda. Perhatikan pola dibawah :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Melihat data diatas, dengan mudah kita mampu melihat bahwa yang paling competitive yaitu mesin Type Y dari PT. SIN. Setelah dianalisis lebih detail, apakah benar type mesin Y dari PT SIN yaitu pilihan sempurna ?.

Kita perhatikan analisa dibawah ini :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Pertama kita kapitalisasi ongkos angkut menjadi harga perolehan mesin, lalu kita susutkan menggunakan metode Unit Production Output Method, dengan cara membagi Harga perolehan dengan Kapasitas mesin, Maka kita akan memperoleh Depreciation Cost. Ingat : Cost utama yang timbul akhir penggunaan aktiva tetap yaitu depreciation cost.

Lalu kita tambahkan parameter analisa dengan memperhitungkan maintenance cost, yang kita masukkan ke dalam maintenance analysis yaitu sparepart-sparepart utama saja, (yang harganya material), pada pola diatas ada 3 sparepart utama, lalu masing2 kita susutkan, jangan lupa garansi harus kita masukkan terlebih dahulu, gres kita susutkan. Target kita yaitu memperoleh perbandingan cost per unit production output. Perhatikan pada baris terakhir “ COST PER UNIT”, sekarang manakah yang paling layak untuk dibeli ? mesin type Z dari PT San !.

Selamat mencoba. Goodluck !.

Prosedur dan Analisa Pengadaan Aktiva Tetap, dan Analisa Pengadaan Aktiva Tetap, yang memang khusus membahas mengenai analisa menjelang pengadaan aktiva tetap bagi yang belum mengikuti, silahkan dibaca.


Rasanya kurang lengkap kalau tidak disertai dengan pembahasan mengenai PERLAKUAN AKUNTANSI –nya.

Di artikel kali ini, akan dibahas khusus PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP.

Permasalahan Akuntansi aktiva tetap berada pada kisaran 3 fase berikut :

[Phase-1]. Perolehan Aktiva Tetap [-baca-]

Adalah fase di saat-saat aktiva tetap diperoleh sampai aktiva tetap tersebut dapat beroperasi (berfungsi). Permasalahan yang timbul pada fase ini meliputi :

1. Perolehan Aktiva Tetap (Acquisition)
2. Pemasangan Aktiva Tetap (
Installation)

Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas perolehan aktiva tetap. Baca artikel lengkapnya [-baca-]

[Phase-2]. Penggunaan Aktiva Tetap [-baca]

Permasalahan yang timbul pada fase ini antara lain :

-baca-]
2. Penyusutan & Amortisasi [-baca-]

3. Penilaian Kembali (
Revaluation)
Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas penggunaan aktiva tetap.


[Phase-3]. Penarikan Aktiva Tetap (Retirement of Plant Asset)

Permasalahan disekitar penarikan aktiva tetap yakni :

1. Penjualan Aktiva Tetap [-baca-]
2. Penukaran Aktiva Tetap
3. Laba-Rugi Penarikan Aktiva Tetap [-baca-]

Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas penarikan aktiva tetap.

Jika tidak ada halangan, saya juga akan bahas mengenai; hal-hal terkait dengan aktiva tetap yakni :

(-). Audit dan Rasio Aktiva Tetap
(-). Penilaian Investasi atas Aktiva Tetap
(-). Sekilas mengenai Aktiva Tetap Sumber Alam


-baca-]
(-). Aktiva tetap yang terbakar [-baca-]
(-). Most Watched Plant Asset’s Expenses on Tax Investigation

Tapi mohon bersabar dahulu, semua topik dan pembahasan detail beserta pola kasus dari masing-masing yang di atas, akan saya turunkan satu persatu secara bertahap.


Please be patient…for a while :-)

Tingkat Kebutuhan Aktiva Tetap
-baca-]

Tidak sabar rasanya untuk membaginya disini, apa daya hari sudah malam, sementara kiprah berat esok hari telah menanti.

Just FYI : Saya sedang menghadapi investigasi pajak, yang memerlukan konsentrasi, aliran dan energy.

Kabar gembiranya : Begitu perkara investigasi pajak ini tuntas, saya akan membagi pengalaman saya dalam menghadapi investigasi pajak dari awal proses hingga final !! Yess!! :-)
Saya yakin itu akan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, utamanya bagi yang bergelut dibidang corporate financial.

Sementara itu :

Silahkan baca artikel atau tips saya yang lain, pilihan artikel dan tips ada pada bab atas judul posting ini, kalau anda merasa kesulitan menemukan topic yang anda inginkan, anda sanggup melaksanakan pencarian pada akomodasi pencarian yang ada pada ujung atas halaman blog ini, mungkin saja topic yang dicari berada pada judul yang berbunyi berbeda.

Agar sanggup kembali mengikuti kelanjutan posting ini dengan mudah, tanpa harus melalui search engine, saya sarankan :

Bookmark blog ini, dengan cara meng-klik tombol bookmark dibawah, atau;
Tambahkan ke hidangan favorite pada piranti browser anda, dengan cara : Klik hidangan “Favorites” --> “Add to favorites” --> “Ok”
Dikesempatan lain, kalau anda ingin kembali ke blog ini, anda hanya perlu mengklik hidangan "Favorite" --> temukan dan pilih "ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION" pada hidangan drop down yang muncul --> browser akan pribadi membawa anda ke blog ini.

Senang saya sanggup posting lagi :-)

Dan menyerupai komitmen saya sebelumnya, saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP. Yang sudah menunggu, sorry sudah menciptakan menunggu. Mudah-mudahan penantian anda tidak sia-sia :-)

Oh iya, mungkin ada yang bertanya; “mengapa disebut pengadaan ? kenapa tidak disebut pembelian saja ?”. :-)

No ! :-), kalau disebut pembelian, berarti eksklusif beli. Aktiva tidak selalu harus dibeli, anda sanggup menyewanya (leasing) atau sanggup juga dengan menukarkan aktiva anda yang sudah tidak produktif lagi (mungkin lantaran sudah tidak memproduksi barang yang sama lagi). Makanya tidak disebut pembelian aktiva tetap. Akan tetapi untuk dikala ini kita batasi dengan membeli saja :-) Ok ?, siip!.

Tapi sebelum masuk ke pembahasan, bagi yang belum membaca artikel : Prosedur & Analisa Pengadaan Aktiva Tetap [-baca-], saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu, akan membantu untuk lebih gampang memahami pembahasan yang berikutnya.

Sebelum melaksanakan pengadaan/pembelian aktiva tetap, ada beberapa analisa dan perhitungan yang penting untuk dilakukan.


Analisa Ketersediaan dan Alokasi Kas Untuk Pengadaan Aktiva Tetap

Pembelian Aktiva Tetap melibatkan dana yang relative besar, salah mengalokasikan dana, bisa-bisa produksi malah tersendat atau bahkan tidak jalan, dana yang seharusnya anda perioritaskan untuk berproduksi tapi di alokasikan untuk menambah mesin. Kaprikornus harus di analisa terlebih dahulu. Identifikasi kapan dikala yang sempurna untuk menambah aktiva tetap.


Contoh Kasus :

Pada tanggal 01 November 2007, Sebuah perusahaan manufaktur bermaksud meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara menambah mesin. Saldo Kas pada tanggal 01 November 2007 ialah sebesar Rp 450,000,000. Perusahaan sedang menuntaskan produksi atas pesanan yang diterima pada tanggal 01 Sept 2007, lamanya waktu berproduksi (production lead time) ialah 3 bulan, diperkirakan akan selesai dan siap dikirim pada tanggal 01 Desember 2007, termin pembayarannya net 30 hari. Profit margin di set 30%. Dari Laporan Peramalaan Penjualan (Sales Forecast) nampak sales akan meningkat 15%. Produksi akan dikerjakan mulai 01 Desember 2007, dengan production lead time 3 bulan, termin pembayaran net 30 hari. Tambahan Informasi : Dari Laporan Laba Rugi berjalan nampak : Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good Sold) 01 Sept – 31 Okt 2007 ialah Rp 110,000,000,- Sedangkan biaya operasional (Expenses) ialah Rp 87,000,000,-

Kapan dikala yang sempurna untuk melaksanakan pembelian mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi ? dan berapa besarnya dana yang sanggup dialokasikan untuk pembelian mesin tersebut?.

Perhatikan screen shoot berikut :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Format analisa terdiri dari 3 kolom yaitu :
Description : memuat elemen-elemen Kas dan Cost untuk periode tertentu.
Cost & Revenue Analysis : berisi perhitungan-perhitungan cost, profit & sales
Cash Analysis : Berisi mutasi kas sejalan dengan proses alur perubahan dari produksi hingga menjadi sales/AP hingga menjadi kas.

Jika kita perhatikan pada kolom “ Cost & Revenue Analysis” dan “ Cash Analysis” sanggup kita lihat bahwa setiap acara cost akan menjadikan mutasi kas keluar (warna merah bertanda minus) sedangkan “sales” akan memicu adanya mutasi kas masuk, hanya saja tidak seketika, akan tetapi gres sebulan kemudian, hal ini disebabkan oleh termin pembayaran yang net 30 hari.

Besarnya kas keluar ialah sebesar biaya produksi (COGS) ditambah dengan beban operasional (Expenses), sedangkan besarnya kas masuk (incoming cash) ialah sebesar sales. Setiap kas keluar atau masuk sengaja saya ikuti dengan saldo (cash balance, diberi warna biru), hal ini dimaksudkan biar adapat dilihat dengan saldo kas pada dikala (tanggal tertentu), dengan keinginan nantinya kita sanggup menentukan dikala yang sempurna untuk melaksanakan pembelian aktiva tetap.

Pada SALES FORECAST, perlu diperhitungkan kemungkinan adanya pembengkakan cost maupun expense dengan memasukkan cadangan (reserve) sebesar 10%, masing-masing perusahaan menentukan berbeda untuk reservenya, logikanya diadaptasi dengan tingakat pengendalian perusahaan (efisiensi & kinerja/produktifitas).

Jika dirangkum, mutasi kas akan menjadi menyerupai dibawah :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Kapan dikala yang sempurna untuk melaksanakan pembelian dan berapa yang sanggup dialokasikan ?.

Pembelian mesin dimaksudkan untuk mengantisipasi peningkatan sales sebesar 15%
Perhatikan cuilan : “SALES FORECAST (01-Des-07 01-Mar-08)
Produksi akan dimulai pada tanggal 01 Desember 2007, maka mesin gres hendaknya sudah terpasang, artinya mesin sudah harus dibeli jauh-jauh hari sebelum tanggal 01 Desember 2007.

Apakah saldo kas mencukupi ? berapa besarnya dana yang sanggup dialokasikan untuk membeli mesin ?.

Saldo Kas (cash balance) yang semula Rp 450,000,000, pada tanggal 01 Desember 2007 sudah bermetamorfosis Rp 347,000,000. Hal ini disebabkan oleh adanya aktifitas produksi dari tanggal 01 Nov s/d 31 Desember 2007 yang memicu kas keluar sebasr Rp 103,000,000,-

Apakah Saldo Kas yang sebesar Rp 347,000,000 sudah sanggup dialokasikan untuk membeli mesin semuanya?. jawabannya tidak.

Kas gres akan masuk lagi pada tanggal 01 Januari 2008, Saldo tersebut masih harus dicadangkan untuk membiayai produksi dari tanggal 01 s/d. 31 Desember 2007 sebesar Rp 114,375,000,- . Sisanya yang Rp 232,625,000 sanggup dialokasikan untuk membeli mesin.


Analisa Perbandingan Cost & Benefit Pengadaan Aktiva Tetap

Selain ketersediaan dan alokasi kas, untung ruginya pun harus dikalkulasi terlebih dahulu. Jangan hingga volume prouksi meningkat lantaran penambahan mesin, akan tetapi di selesai penutupan buku, keuntungan perusahaan tidak ikut meningkat. Sia-sia bukan ?.

Dengan menggunakan teladan kasus yang sama (perusahaan tetapkan untuk mengalokasikan dananya hanya sebesar Rp 200,000,000), kita perhatikan analisa berikutnya :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Cost yang ditimbulkan eksklusif oleh penambahan mesin ialah depreciation cost (penyusutan) yang nantinya akan masuk ke dalam COGS, yaitu pada Overhead Cost, dan akan ikut mengurangi keuntungan secara langsung. Pada kasus di atas, akhir pembelian mesin Sebesar Rp 200,000,000 mengakibatkan deprecition cost sebesar Rp 6,250,000,- per satu kwartal (01 Des 07 01 Maret 08), sehingga profit yang tadinya sebesar Rp 103,612,500, pada kwartal yang sama berubah mejadi Rp 97,362,500,- saja. Jika dibandingkan dengan produksi pada kwartal sebelumnya ( 01 Sept 31 Des 07) dimana perusahaan hanya memperoleh profit sebesar Rp 90,000,000,-, maka nampaklah profit perusahaan meningkat sebesar Rp 7,362,500, sehingga profit menjadi Rp 97,362,500,-
Dengan demikian rencana pembelian mesin tidak diragukan lagi. Bisa dilaksanakan.


Membeli Tunai atau dengan Mencicil ?

Pada teladan kasus di atas, kebetulan kas perusahaan mencukupi untuk melaksanakan pembelian. Bagaimana kalau kas tidak mencukupi sementara mesin sudah harus di beli ?.

Coba kita bandingkan, bagimana kalau perusahaan membelinya dengan mencicil. Anggap saja perusahan membeli masinnya dengan cara mencicil, tentu saja dikenakan bunga. Suku bunga pada dikala itu ialah 20% flat per tahun, dan perusahaan akan mencicilnya selama 5 tahun.

Perhatikan perbandingan berikut :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP

Bunga akhir pencicilan aktiva harus dikapitalisasi terlebih dahulu, artinya : bunga yang sebesar Rp 10,000,000 selama satu kwartal (01 Des 07 01 Maret 08) ditambahkan pada harga perolehan mesin, sehingga menjadi Rp 210,000,000,- dan depreciation cost (penyusutan) bermetamorfosis Rp 6,562,500,- . Dibandingkan kalau membeli tunai terang cost menjadi naik sebesar Rp 312,500,- Keputusan apakah akan membeli tunai atau mencicil, tergantung apakah penurunan profit sebesar Rp 312,500,- sebanding dengan mencadangkan Kas untuk acara perjuangan lainnya ?.


Analisa perbandingan antara satu type mesin dengan type mesin lain, juga dengan source (supplier) yang berbeda-beda.

Cukup kas pun terkadang tidak cukup menciptakan kita tenang, kita masih harus menentukan menggunakan type mesin apa?, membeli dimana ? bagaimana dengan garansinya, bagaimana dengan sparepartnya?. Melihat harga mesin saja tidak lah cukup memadai, harus dianalisa lebih detail lagi :-)

Contoh Kasus :

Pada dikala akan melaksanakan pembelian masin, anda memperoleh 3 quotation dari 3 supplier ( Type X ditawarkan oleh PT. SUN, Type Y diatarkan oleh PT. SIN, dan type Z ditawarkan oleh PT. SAN) intinya fungsi mesin sama, hanya saja ada beberapa faktor lainnya yang berbeda. Perhatikan teladan dibawah :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Melihat data diatas, dengan gampang kita sanggup melihat bahwa yang paling competitive ialah mesin Type Y dari PT. SIN. Setelah dianalisis lebih detail, apakah benar type mesin Y dari PT SIN ialah pilihan sempurna ?.

Kita perhatikan analisa dibawah ini :
 saya akan lanjutkan pembahasan mengenai ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP ANALISA PENGADAAN AKTIVA TETAP
Pertama kita kapitalisasi ongkos angkut menjadi harga perolehan mesin, kemudian kita susutkan menggunakan metode Unit Production Output Method, dengan cara membagi Harga perolehan dengan Kapasitas mesin, Maka kita akan memperoleh Depreciation Cost. Ingat : Cost utama yang timbul akhir penggunaan aktiva tetap ialah depreciation cost.

Lalu kita tambahkan parameter analisa dengan memperhitungkan maintenance cost, yang kita masukkan ke dalam maintenance analysis ialah sparepart-sparepart utama saja, (yang harganya material), pada teladan diatas ada 3 suku cadang utama, kemudian masing2 kita susutkan, jangan lupa garansi harus kita masukkan terlebih dahulu, gres kita susutkan. Target kita ialah memperoleh perbandingan cost per unit production output. Perhatikan pada baris terakhir “ COST PER UNIT”, kini manakah yang paling layak untuk dibeli ? mesin type Z dari PT San !.

Selamat mencoba. Goodluck !.

Prosedur dan Analisa Pengadaan Aktiva Tetap, dan Analisa Pengadaan Aktiva Tetap, yang memang khusus membahas mengenai analisa menjelang pengadaan aktiva tetap bagi yang belum mengikuti, silahkan dibaca.


Rasanya kurang lengkap jikalau tidak disertai dengan pembahasan mengenai PERLAKUAN AKUNTANSI –nya.

Di artikel kali ini, akan dibahas khusus PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP.

Permasalahan Akuntansi aktiva tetap berada pada kisaran 3 fase berikut :

[Phase-1]. Perolehan Aktiva Tetap [-baca-]

Adalah fase di saat-saat aktiva tetap diperoleh sampai aktiva tetap tersebut sanggup beroperasi (berfungsi). Permasalahan yang timbul pada fase ini mencakup :

1. Perolehan Aktiva Tetap (Acquisition)
2. Pemasangan Aktiva Tetap (
Installation)

Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas perolehan aktiva tetap. Baca artikel lengkapnya [-baca-]

[Phase-2]. Penggunaan Aktiva Tetap [-baca]

Permasalahan yang timbul pada fase ini antara lain :

-baca-]
2. Penyusutan & Amortisasi [-baca-]

3. Penilaian Kembali (
Revaluation)
Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas penggunaan aktiva tetap.


[Phase-3]. Penarikan Aktiva Tetap (Retirement of Plant Asset)

Permasalahan disekitar penarikan aktiva tetap yakni :

1. Penjualan Aktiva Tetap [-baca-]
2. Penukaran Aktiva Tetap
3. Laba-Rugi Penarikan Aktiva Tetap [-baca-]

Beserta : Penilaian (pengukuran), Pengakuan (pencatatan) dan Pelaporan (disclosure) atas penarikan aktiva tetap.

Jika tidak ada halangan, saya juga akan bahas mengenai; hal-hal terkait dengan aktiva tetap yakni :

(-). Audit dan Rasio Aktiva Tetap
(-). Penilaian Investasi atas Aktiva Tetap
(-). Sekilas mengenai Aktiva Tetap Sumber Alam


-baca-]
(-). Aktiva tetap yang terbakar [-baca-]
(-). Most Watched Plant Asset’s Expenses on Tax Investigation

Tapi mohon bersabar dahulu, semua topik dan pembahasan detail beserta pola kasus dari masing-masing yang di atas, akan saya turunkan satu persatu secara bertahap.


Please be patient…for a while :-)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.