Metode akuntansi FIFO dan LIFO merupakan sarana pengelolaan persediaan dan problem keuangan perusahaan perusahaan yang berkaitan dengan persediaan barang yang dihasilkan, materi baku, suku cadang, komponen atau saham feed.
FIFO merupakan kependekan dari First in first out atau dalam bahasa Indonesia, Pertama masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual.
LIFO merupakan kependekan dari Last in first out atau dalam bahasa Indonesia, Terakhir masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang terakhir masuk yakni barang yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijua.
metode Fifo |
1. FIFO
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan simpulan dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual alasannya pesanan yakni barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali yakni barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang gres dipakai untuk evaluasi laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, semenjak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas dipakai dalam evaluasi persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara eksklusif pada pedoman fisik dari barang tersebut alasannya pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang dipakai untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka dipakai harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
- Metode FIFO (First In First Out) pertama kali dikenal dalam akuntansi keuangan sebagai salah satu metode dalam evaluasi persediaan barang. Harga yang dipakai sebagai dasar dalam menilai persediaan barang sanggup menggunakan harga lama atau harga baru.
- Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga berdasarkan urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk evaluasi pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga gres atau harga urutan yang terakhir.
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan keuntungan kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan simpulan yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan menjadikan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan keuntungan kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan simpulan yang rendah
– Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
2. LIFO
Metode FIFO yakni membebankan biaya dari pembelian terakhir dan menawarkan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan Metode LIFO. Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya materi baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti mekanisme yang dipilih secara konsisten.
*Kelebihan :
- Mudah menandingakan kos kini dengan pendapatan sekarang
- Jika harga naik, harga barang konservatif
- laba operasi tidak terkotori oleh untung/rugi fluktuasi harga
- Jika harga berfluktuasi , sanggup meratakan keuntungan tahunan.
- bertentangan dengan pedoman fisik sesungguhnya
- Tidak memperlihatkan potensi jasa yang bahwasanya /kos yang sudah usang.
- Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan dengan biaya produksiyang dikeluarkan periode kini dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata tertimbang.
- Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen sesudah departemen pertama merupakan harga pokok kumulatif,yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen satu ditambahkan dengan depar temen berikutnya yang bersangkutan.
Post a Comment
Post a Comment