A. Pengertian Operator Produksi
Dalam dunia industri istilah operator sangat sering digunakan, tidak hanya sering dipakai saja, posisi operator ini merupakan posisi yang bisa menampung banyak pekerja alasannya ialah hampir di seluruh ranah industri, operator ialah posisi yang membutuhkan pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan seorang operator merupakan posisi yang sangat vital dalam memilih produktivitas suatu perusahaan. Bagaimana tidak, dalam memulai sebuah produksi, operator ini merupakan posisi yang menghandle semua kerja produksi (sesuai bab dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan material produksi hingga proses finishing alias penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh operator ini. Kata operator berasal dari bahasa inggris, Operate yang mempunyai arti, mengoperasikan. Operator itu sendiri bisa diartikan seseorang atau sekelompok orang yang mengoperasikan suatu alat kerja, baik berupa mesin, alat manual, maupun kendaraa. Sebenarnta kiprah operator ini berbeda beda sesuai dengan embel embel di belakang kata operator nya, misal, operator timbang, maka mungkin bisa diartikan kiprah utama dalam kesehariannya ialah melaksanakan proses timbang, begitu pula dengan posisi operator yang lain. Tapi dalam postingan kali ini akan dibahas secara umum saja kiprah operator produksi secara keseluruhan.
B. Tugas Operator Produksi
Dalam segala industri seorang operator produksi mempunyai kiprah yang sama meskipun secara spesifik cara kerja nya yang berbeda, untuk lebih jelasnya silakan dilihat urutannya di bawah ini ;
1. Briefing
Setiap akan memulai kerja, seorang operator diwajibkan untuk mengikuti briefing yang akan dipimpin oleh leader produksi. Karenanya jikalau seorang operator masuk jam 8 pagi, biasanya perusahaan mengharapkan durunya tiba 30 menit sebelumnya untuk mengikuti briefing yang bisa dibilang wajib. Hal ini dikarenakan, dalam briefing ini biasanya dibahas rencana kerja hari tersebut, target, dan review dari kerja dihari sebelumnya. Rencana kerja yang dibahas biasanya meliputi pembagian pekerjaan, pembagian mesin jaga, pembagian sasaran kerja dan lain lain. Di sebagian industri, pada dikala yang bersamaan di beberapa perusahaan biasanya juga diinformasikan isu penting lainnya yang masih berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan. Briefing biasanya ditutup dengan doa bersama.
2. Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya
Setelah dilakukan briefing, seorang operator akan memulai pekerjaannya sesuai bidangnya masing masing, misal, seorang operator mesin akan mulai menyalakan mesinnya dan bekerja sesuai perkerjaannya, begitupula seorang operator jahit ia akan mulai menyalakan mesin jahitnya sesuai dengan bagiannya. Dari awal kerja ini seorang operator sudah mulai menyalakan mesin sesuai dengan sasaran yang diberikan kepadanya. Tentu saja aspek yang harus diperhatikan ialah kecepatan mesinnya, alasannya ialah kecepatan operasi sebuah mesin berbanding lurus dengan kuantitas atau jumlah produksi yang dihasilkan.
3. Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure)
Dalam bekerja, seringkali seorang operator tidak memperhatikan SOP (Standar Operational Procedure) yang sudah ditentukan perusahaan, SOP ini bahwasanya sangat penting alasannya ialah mencakup
a. Pemeliharaan media kerja
Dengan mengikuti SOP yang ditentukan perusahaan, maka tata cara seorang operator dalam menjalankan mesin dan atau media kerja lainnya tidak akan asal asalan dan sesuai dengan prosedyr yang seharusnya. Misal, jikalau seharusnya pada dikala mengganti gear sebuah mesin harus dilumasi oli dulu dan seorang operator mengikutinya, Hal ini tentunya akan menciptakan mesin lebih infinit dibanding tidak memakai pelumas, padahal meskipun tidak pakai pelumas, mesin akan tetap jalan dan bisa beroprasi, tapi kemungkinan akan lebih cepat rusak.
b. Efisiensi material produksi
Jika mesin lancar dan tidak ada kendala, kemungkinan material atau materi produksi yang dipakai akan lebih efisien. Tapi jikalau tidak mengikuti SOP dan terjadi kerusakan mesin, kemungkinan material yang sudah dijalankan ialah 50:50, bisa dipakai atau bisa saja terbuang alasannya ialah kualitasnya jadi buruk.
c. Kualitas produksi yang dihasilkan
Dengan mengikuti SOP yang ditentukan perusahaan pada dikala bekerja, seorang operator tentu akan bisa menghasilkan produksi yang berkualitas sehingga lebih efektif dan efisien baginya dalam memenuhi target.
d. Keamanan (safety) bagi operator itu sendiri
Dengan mengikuti SOP yang ditenyikan perusahaan, seorang operator telah menjaga keselamatan difinya sendiri. Tidak bisa dipungkiri, SOP itu sendiri bahwasanya dibentuk untuk mengutamakan keselamatan pekerja.
4. Bekerja sesuai target
Perusahaan menerapkan sasaran kepada operator atau line produksi alasannya ialah berkaitan dengan deadline yang diminta oleh klien. Sebagai operator, tentunya harus berusaha untuk memenuhi sasaran produksi tersebut demi menjaga dapat dipercaya perusahaan.
5. Memberikan Informasi pada dikala pergantian shift
Sebagian perusahaan menerapkan bagan shift pada karyawannya demi mencapai sasaran produksi. Satu hari biasanya dibagi menjadi tiga shift dengan masing masing jam kerja 8 jam dipotong satu jam untuk istirahat. Kaprikornus jikalau shift pagi masuk jam 8.00 hingga jam 16.00, shift siang masuk jam 16.00 hingga jam 12 malam dan shift malam masuk jam 12 malam hingga jam 8.00 pagi. Pada dikala pergantian shift ini seorang operator harus memperlihatkan isu selengkap lengkapnya pada shift selanjutnya terkait order yang dijalankan, perubahan rencana kerja, target, kendala, dan lain lain.
6. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja
Dalam bekerja, seorang operator haruslah menjaga dan memelihara lingkungan kerja nya yang meliputi, peralatan produksi, material mentah, sparepart, kebersihan mesin dan line, dan lain lain.
7. Membuat Laporan
Seperti hal wajib, seorang operator apapun di dunia industri haruslah menciptakan laporan dari kinerja yang ia lakukan sebagai materi analisa bagi leader produksi dan sebagai laporan untuk akunting produksi nantinya. Biasanya dalam laporan ini berisikan,
1. Kuantitas produksi yang dicapai
2. Jenis produk yang dihasilkan
3. Jam lembur
4. Keterangan pemanis lainnya
C. Tanggung Jawab Operator Produksi
1. Memastikan kinerjanya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai hasil briefing pagi
2. Memastikan segala sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure)
3. Memastikan sasaran yang ditentukan perusahaan tercapai dengan baik
4. Memastikan lingkungan kerja terjaga kerapihan dan kebersihannya
5. Memastikan shift selanjutnya memahami kiprah yang disampaikan dikala briefing
6. Menjaga Safety
7. Memastikan Laporan kerja dibentuk sebagai materi pertanggung balasan nantinya
D. Kualifikasi Operator Produksi
Sebuah perusahaan biasanya mencari kandidat operator produksi dengan kualifikasi pendidikan minimal SMU atau Sekolah Menengah kejuruan sederajat. Tapi biasanya Sekolah Menengah kejuruan lebih diminati. Hal ini biasanya dikarenakan lulusan Sekolah Menengah kejuruan lebih kompatible untuk bekerja alasannya ialah memang dipersiapkan untuk menjadi engineer. Berbeda dengan lulusan Sekolah Menengan Atas yang lebih cenderung ke administratif. Tapi ada juga beberapa perusahaan yang masih mendapatkan lulusan SD-SMP (biasanya garment). Dari segi pengalaman ada di kisaran 0 hingga 1 tahun pengalaman kerja. Kaprikornus bisa dibilang fresh graduate atau lulusan gres dengan pengalaman minim bisa bekerja menjadi operator produksi. Untuk tinggi tubuh biasanya perisahaan mematok 165 cm untuk tinggi tubuh laki-laki dan 150 cm untuk tinggi tubuh perempuan meskipun ada juga perusahaan yang tidak mempermasalahkan tinggi tubuh untuk menjafi operator di perusahaannya.
E. Kemampuan Khusus
Seorang operator produksi biasanya dibutuhkan untuk mempunyai kemampuan sebagai berikut ;
1. Memiliki ketahan fisik yang baik
2. Tidak buta warna
3. Mampu bekerja dengan target
4. Mampu berada dalam tekanan
5. Mampu bekerja dalam tim
6. Memiliki inisiatif
7. Bersedia bekerja secara shift
Berikut itulah jobdesk, kiprah dan tanggung jawab seorang operator produksi di perusahaan industri dan manufaktur. Untuk melihat jenis jenis operator produksi lainnya bisa dilihat di Jenis-jenis Operator Produksi. Jika diras artikel ini bermanfaat silakan di share, jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan silakan ditambahkan di kolom komentar.
Salam
Post a Comment
Post a Comment