Ternyata ada Informasi Super Penting Bagi Bisnis Anda dari Laporan Laba Rugi (Case Study)
Laporan Laba Rugi adalah salah satu dari empat bagian Laporan Keuangan Perusahaan.
Jika NERACA menggambarkan potret kondisi perusahaan pada suatu waktu, LAPORAN LABA RUGI melaporkan aktivitas perusahaan selama satu periode waktu.
Saat ditanya tentang laporan laba rugi mungkin ada yang komentar “biar nanti kata ntar aja, kalau now sih tidak dulu deh”
Yuk kita bahas secara lebih rinci laporan laba rugi ini, sebenarnya penting nggak sih untuk perusahaan?
Informasi apa saja yang akan diperoleh dari sebuah laporan laba rugi? yuk kita lakukan analisis laporan laba rugi…
01. Pengertian Laporan Laba Rugi
Secara umum pengertian Laporan Laba Rugi adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu bulan, kuartal atau satu tahun.
Laporan laba rugi dapat melaporkan berapa pun waktu, namun umumnya perusahaan membuatnya secara bulanan, kuartalan dan tahunan.
Laporan kuartalan dan tahunan biasanya diperuntukkan untuk investor.
Sedangkan laporan bulanan digunakan secara internal untuk tujuan anggaran dan pengendalian, yaitu membuat perbandingan antara anggaran dengan hasil aktual.
Bila anda ingin melihat contoh laporan laba rugi, baik laporan laba rugi perusahaan dagang, laporan laba rugi perusahaan jasa, laporan keuangan laba rugi, serta laporan keuangan perusahaan tbk jenis bisnis lainnya, klik saja atikel di bawah ini :
- 10 Contoh laporan Keuangan Perusahaan tbk yang Sudah Diaudit
- Inilah Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Lengkap
- Langkah Sederhana dan Cepat Membuat Laporan Kuangan Perusahaan Jasa Travel
02. Format Laporan Laba Rugi
Format laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
Komponen #1. Pendapatan yang berasal dari penjualan disajikan pada bagian atas laporan.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi, yaitu :
- Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.
- Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang maupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.
- Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke perusahaan.
- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Komponen #2. Beban atau biaya operasi, bunga, dan pajak dikurangkan untuk memperoleh nilai laba bersih.
Beban operasi (operating expenses) terdiri dari beban penjualan (selling expenses) dan beban umum & administrasi (general and administrative expenses).
Contoh beban penjualan antara lain : gaji pegawai penjualan, fee penjualan, biaya iklan, promosi, entertainment, transportasi.
Contoh beban umum dan administrasi antara lain : gaji karyawan kantor, biaya sewa, listrik, air, telepon, perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor.
Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif.
Jika bunga yang belum dibayar telah diakui sebelum pembelian investasi yang berbunga, maka penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode sebelum pembelian dan sesudah pembelian, dan hanya bagian setelah pembelian yang diakui sebagai pendapatan.
Komponen #3. Laba dan dividen per saham disajikan pada bagian bawah laporan laba rugi.
Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.
Bila di-ilustrasikan dalam sebuah gambar adalah seperti berikut ini :
Laba per saham (earning per share – EPS) terletak di barisan bawah dari laporan dan ini merupakan pos terpenting bagi para pemegang saham.
Baca juga : Cara Menghitung Pendapatan Per Lembar Saham (EPS)
03. Analisis Laporan Laba Rugi 2 Perusahaan
Perusahaan yang berbeda memiliki struktur keuangan, situasi pajak, dan jumlah aset non operasi yang berbeda pula.
Perbedaan ini dapat menyebabkan dua perusahaan dengan operasi yang sama melaporkan tingkat laba bersih yang berbeda.
Misalnya, dua perusahaan yang memiliki aktivitas yang identik, penjualan, biaya operasi dan aset yang identik.
Tapi, satu perusahaan di-danai dengan utang, sementara yang lain hanya menggunakan ekuitas (modal) biasa.
Walaupun kinerja aktivitas dua perusahaan tersebut sama, perusahaan yang tidak memiliki utang , sehingga tidak memiliki beban bunga akan melaporkan laba bersih yang LEBIH TINGGI karena tidak ada bunga yang dikurangkan dari laba operasinya.
Akibatnya, bila anda ingin membandingkan kinerja operasi perusahaan, penting untuk memusatkan perhatian pada LABA SEBELUM mengurangi pajak dan pembayaran bunga.
Dan ini disebut laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes – EBIT) atau dikenal juga dengan istilah laba operasi (operating income).
Dan bila dituliskan dalam sebuah rumus adalah sebagai berikut :
EBIT = Pendapatan Penjualan – Biaya Operasi
Pengaruh Penyusutan Aset
Bila kita melihat kembali laporan laba rugi secara lebih mendalam, kita akan dapat melihat bahwa penyusutan (depreciation dan amortisasi adalah komponen-komponen penting biaya operasi.
Penyusutan merupakan beban terhadap laba yang mencerminkan perkiraan biaya peralatan modal dan aset berwujud (tangible assets) lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
Contoh tangible asset adalah pabrik dan peralatan produksi.
Penyusutan merupakan beban untuk mencerminkan biaya penggunaan aset. Penyusutan bukan merupakan suatu pengeluaran kas.
Sedangkan amortisasi (amortization) adalah beban non kas yang sama dengan penyusutan, kecuali digunakan untuk menghapuskan biaya aset tidak berwujud.
Amortisasi mencerminkan penurunan nilai aset tidak berwujud (intangible assets) seperti paten, hak cipta, merk dagang dan goodwill.
Baca juga : 8 Aktiva Tidak Berwujud yang Sebaiknya Diketahui Orang Akuntansi dan Perusahaan
Penyusutan dan amortisasi memiliki kemiripan, sehingga terkadang disatukan untuk tujuan analisis keuangan atas laporan laba rugi dan tujuan-tujuan lainnya.
Keduanya merupakan penghapusan atau pengalokasian biaya aset sepanjang masa manfaatnya.
Walaupun penyusutan dan amortisasi dilaporkan sebagai biaya dalam laporan laba rugi, keduanya bukanlah beban kas.
Kasnya sudah dikeluarkan di masa lalu ketika aset yang dihapuskan dibeli, tapi tidak ada kas yang keluar untuk menutupi penyusutan.
Oleh karena itu seringkali analis saham dan bank yang berkepentingan dengan jumlah kas yang dihasilkan oleh perusahaan menghitung LABA sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization – EBITDA)
Perhatikan contoh laporan keuangan perusahaan dagang berikut ini:
Penjelasan:
Dari laporan laba rugi yang tersaji seperti di atas, kita bisa melihat bahwa laba operasi perusahaan naik dari 263 pada 2015 menjadi 283,8 pada tahun 2016.
Tapi laba bersih perusahaan tahun 2016 malah turun.
Penurunan ini terjadi karena perusahaan meningkatkan utangnya ada tahun 2016, dan beban bunga yang naik mengurangi laba bersihnya meskipun laba operasi lebih tinggi.
Dari analisis laporan laba rugi di atas, kita bisa mengetahui bahwa perusahaan tidak memiliki beban amortisasi, sehingga beban penyusutan dan amortisasi dalam laporan laba rugi yang disajikan di atas merupakan penyusutan.
Di mana pada tahun 2016, nilai EBITDA adalah 383,8. Mengurangi penyusutan sebesar 100 dari EBITDA akan menyisahkan laba operasi (EBIT) sebesar 283,8 bagi perusahaan.
Setelah mengurangi bunga sebesar 88 dan pajak sebesar 78,3 Perusahaan mendapatkan LABA BERSIH sebesar 117,5.
Bila pendapatan turun atau biaya naik di atas tingkat yang dianggarkan, maka manajemen perusahaan akan mencari tahu penyebabnya dan melakukan tindakan perbaikan sebelum masalah tersebut semakin serius.
Demikian pembahasan mengenai informasi super penting yang akan didapatkan dari sebuah laporan laba rugi perusahaan.
Sebuah analisis laporan laba rugi, yang hasilnya terbukti bisa maksimalkan informasi laporan laba rugi perusahaan.
Masih menganggap Laporan Laba Rugi tidak penting?
Post a Comment
Post a Comment