Beginilah Cara Mudah Menilai Kinerja Keuangan Sebuah Bank dengan 4 Komponen Kunci Penilaian
Bagaimana cara melalukan penilaian kinerja BANK?
Cara menilai kinerja keuangan sebuah bank adalah dengan melakukan penilaian terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah bank sehingga bisa dikatakan sebagai ‘bank sangat sehat’,
Ada 4 komponen kunci penilaian kinerja keuangan sebuah bank yaitu :
#1. Capital
#2. Asset Quality
#3. Earning & Efficiency
#4. Liquidity
Yuk kita bahas satu per satu komponen-komponen tersebut…
Komponen #1. Capital
Untuk menilai kondisi capital atau modal sebuah bank digunakan beberapa rasio berikut ini :
- Total Capital
- ATMR Risiko Kredit, Operasional dan Pasar
- Capital Adequacy Ratio (CAR)
- Ratio Modal terhadap Total Modal
- Rasio Modal terhadap Total Asset
Dan berikut ini key performance capital:
Dari key performance di atas kita bisa mengetahui bahwa kondisi capital sebuah bank bisa dikatakan sehat apabila memiliki struktur modal yang kuat.
Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) kredit, operasional dan pasar semakin naik.
Rasio kecukupan modal (CAR) menurut ketentuan BI adalah 8% dari ATMR untuk bank dengan profil resiko peringkat 1(satu), 9% untuk bank dengan profil resiko perangkat 2 (dua), 10% untuk bank dengan profil resiko tingkat 3 dan 11% untuk bank dengan profil resiko tingkat 4 atau 5.
Rasio modal inti terhadap total modal nilainya di atas 80% serta rasio modal terhadap total aset semakin naik.
Komponen #2. Asset Quality
Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kualitas aset sebuah bank adalah sebagai berikut :
- Total Asset
- Gross Loans
- Rasio Non-Performing Loans terhadap Gross Loan
- Non-Performing Loans Net
- Rasio CKPN terhadap Aset Produktif
- Rasio Loan Loss Provisions terhadap Gross Loan
- Pemenuhan PPA
Dan berikut ini key performance asset quality:
Sebuah bank memiliki kualitas aset yang sehat bila memenuhi kreteria seperti pada key performance di atas, yaitu : total aset yang semakin meningkat, gross loan yang naik, NPL di bawah ketentuan Bank Indonesia (5%), rasio CKPN terhadap aset produkti yang rendah, rasio LLP terhadap gross loan kecil serta pemenuhan PPA di atas 100%.
Komponen #3. Earning & Efficiency
Pendapatan dan efisiensi sebuah bank bisa dinilai dari beberapa rasio berikut ini :
- Total Profit
- Return on Equity (ROE)
- Return on Asset (ROA)
- Net Interest Margin (NIM)
- BOPO
- Biaya Operasional non bunga to Total Asset
- Biaya Operasional Non Bunga to Pendapatan Bunga
- Funding Cost
- Fee Based Income to Total Income
Dan berikut ini key performance earning & efisiensi:
Bila pertumbuhan total profit sebuah bank semakin naik, ROE, ROA dan NIM tinggi, BOPO semakin kecil, rasio biaya operasional non bunga terhadap total aset di bawah 3,5%.
Rasio biaya operasional non bunga terhadap pendapatan bunga di bawah 50%, funding cost kecil serta fee based income terhadap total income semakin naik, maka bank tersebut memiliki tingkat sehat.
Bila Anda belum membaca, saya menyarankan agar membaca artikel tersebut sehingga akan diperoleh tingkat pemahaman yang utuh.
Komponen #4. Liquidity
Berikut ini rasio-rasio yang bisa digunakan untuk menilai tingkat likuiditas sebuah bank :
- Customer Deposit
- Low Cost Deposit
- Loans Deposit Ratio (LDR)
- Rasio Aset Likuid terhadap Total Asset
- Rasio Aset Likuid terhadap Customer Deposit
Dan berikut ini key performance liquidity :
Dan kriteri ke-empat untuk menilai sebuah bank dari tingkat likuiditas-nya.
Bila customer deposit semakin naik, low cost deposit cenderung naik, LDR ada di kisaran 78% – 92%, rasio aset likuid terhadap total aset di atas 20%, dan rasio aset likuid terhadap customer deposit cenderung naik maka sebuah bank layak memperoleh predikat sebagai bank sehat.
Sekali lagi bila Anda ingin mengetahui dan mendalami implementasi penilaian tentang liquidity sebuah bank, maka baca juga : Contoh Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Tbk: Mandiri, BCA dan BNI
Bila Anda membutuhkan materi dalam bentuk presentasi, saya juga menyediakan slide presentasi yang bisa di-download gratis tentang cara menilai kinerja keuangan sebuah bank.
Demikian pembahasan tentang 4 metode penilaian kinerja bank.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Bagaimana menurut Anda? ada yang mau disampaikan?
Post a Comment
Post a Comment