3 Bentuk Pasar Modal yang Mempengaruhi Harga Saham, Mana yang Terbaik?
Harga saham dipengaruhi oleh nilai intrinsiknya yang ditentukan oleh tingkat arus kas.
Di mana arus kas tersebut kemungkinan dapat dihasilkan dan seberapa berisiko arus kas tersebut, serta persepsi investor tentang nilai instrinsik saham.
Dalam suatu pasar modal yang berfungsi dengan baik, persepsi investor seharusnya berhubungan erat dengan nilai intrinsik saham.
Di mana dalam hal ini harga saham akan mencerminkan nilai sebenarnya dengan cukup akurat.
Baca : Mana yang lebih Penting, Nilai Intrinsik atau Harga Saham Aktual?
Jika pasar benar-benar efisien, maka harga saham dalam trading saham akan cepat melakukan penyesuaian terhadap seluruh informasi yang relevan begitu informasi tersebut tersedia.
Hal ini akan menimbulkan satu pertanyaan penting “jenis informasi apakah yang tersedia bagi investor sehingga telah diperhitungkan dalam harga saham.
01. Tiga Bentuk Pasar Saham
Para ahli keuangan membagi tiga bentuk atau tingkat efisiensi pasar, yaitu :
#1. Pasar Saham Dengan Tingkat Efisiensi Lemah (Weak Form)
Tingkat ini menyatakan bahwa seluruh informasi yang dimuat dalam pergerakan harga saham masa lalu akan sepenuhnya tercermin dalam harga pasar saat ini.
Jika hal ini benar maka informasi tentang tren terbaru dalam harga saham akan tidak berguna dalam pemilihan saham.
Misalnya, adanya fakta bahwa suatu saham mengalami kenaikan dalam tiga hari terakhir tidak akan memberikan petunjuk yang berguna tentang apa yang akan terjadi pada hari ini atau esok.
Orang-orang yang menyakini tingkat efisiensi pasar yang lemah ini juga yakin bahwa pembuat grafik adalah pekerjaan yang membuang-buang waktu saja.
Misalnya, setelah mempelajari riwayat pasar modal masa lalu, seorang pembuat grafik bisa jadi menemukan adanya POLA berikut ini:
‘Jika suatu saham mengalami penurunan tiga hari berturut-turut, harga saham tersebut umumnya akan naik 10 persen pada keesokan harinya.
Teknisi ini akan mengambil kesimpulan bahwa investor dapat memperoleh keuntungan dengan membeli saham yang harganya telah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut’
Jika pola seperti ini benar-benar ada, bukankah investor yang lain juga akan mengetahuinya.
Kemudian mengapa setiap orang bersedia menjual saham setelah saham tersebut turun tiga hari berturut-turut?
Jika ia tahu bahwa harga saham kemungkinan akan naik sebesar 10 persen pada keesokan harinya?
Dengan kata lain jika suatu saham dijual pada harga Rp. 40 ribu per lembar setelah turun tiga hari berturut-turut.
Mengapa seorang investor menjual saham pada harga Rp 40 ribu jika mereka mengharapkan harga saham tersebut akan naik menjadi Rp 44 ribu per lembar saham pada keesokan harinya?
Mereka yang meyakini efisiensi pasar yang lemah berpendapat bahwa jika saham benar-benar memiliki kemungkinan akan naik menjadi Rp 44 ribu per lembar esok hari.
Harga sebenarnya akan naik menjadi sekitar Rp 44 ribu per lembar pada saat itu juga sehingga menghilangkan peluang perdagangan.
Baca artikel terkait : Cara Menghitung Pendapatan Per Lembar Saham (Earnings Per Share/EPS)
Konsekuensinya, efisiensi pasar yang lemah mengandung arti bahwa setiap informasi yang berasal dari penelaahan harga saham masa lalu tidak dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dengan meramalkan harga saham masa depan.
#2. Pasar Saham Dengan Tingkat Efisiensi Semi Kuat (Semistrong Form)
Harga pasar saat ini mencerminkan seluruh informasi yang tersedia untuk publik.
Jadi, bila ada efisiensi semi kuat, memeriksa laporan tahunan untuk melihat pendapatan dan laba serta berbagai rasio keuangan yang didasarkan pada data historis akan sia-sia.
Karena harga pasar akan disesuaikan untuk setiap kabar baik atau buruk yang dimuat dalam laporan ketika kabar tersebut pertama kali muncul.
Dengan efisiensi semi kuat, investor seharusnya tidak berharap untuk menerima pengembalian di atas rata-rata.
Kecuali jika bernasib baik atau memiliki informasi yang tidak tersedia bagi publik akan dapat menerima pengembalian di atas rata-rata bahkan dalam kondisi pasar dengan efisiensi yang semikuat.
Pengaruh lain dari bentuk ini adalah ketika informasi dirilis ke publik, harga saham akan merespon hanya jika informasi itu berbeda dari yang diharapkan.
Misalnya, suatu perusahaan mengumumkan kenaikan LABA sebesar 30 persen.
Dan jika kenaikan itu kira-kira sama dengan yang diharapkan oleh analis, pengumuman itu tidak atau hanya akan sedikit berdampak pada harga saham perusahaan.
Sebaliknya harga saham kemungkinan akan turun jika analis telah memperkirakan laba akan mengalami kenaikan sebesar 50 persen.
Tapi akan naik jika analis memperkirakan kenaikan sebesar 10 persen.
#3. Pasar Saham Dengan Tingkat Efisiensi Kuat (Strong Form)
Tingkat ini menyatakan bahwa harga saham di pasar saat ini mencerminkan seluruh informasi yang relevan, entah itu tersedia bagi publik atau dimiliki secara pribadi.
Bila bentuk ini berlaku, bahkan orang dalam atau manajemen perusahaan sekali pun mustahil akan mendapatkan pengembalian abnormal yang tinggi dalam bursa saham.
Telah banyak studi empiris yang dilakukan untuk menguji ketiga bentuk efisiensi pasar modal.
Dan kebanyakan hasil studi ini menunjukan bahwa pasar modal memang sangat efisien dalam bentuk lemah dan cukup efisien dalam bentuk semikuat.
02. Dampak Efisiensi Pasar Modal
Sebagaimana dituliskan pada paragraf awal dalam artikel ini, bahwa bila harga saham telah mencerminkan seluruh informasi yang tersedia ke publik.
Kondisi seperti itu menyebabkan nilai saham dihargai secara wajar, maka hanya nasib baiklah yang bisa mengalahkan pasar.
Penting untuk dipahami bahwa efisiensi pasar bukan berarti seluruh saham selalu dihargai dengan tepat.
Pada suatu waktu seringkali terjadi beberapa harga saham dinilai terlalu tinggi dan lainnya dinilai terlalu rendah.
Namun demikian seperti yang dinyatakan oleh hipotesis pasar efisien, sulit mengidentifikasi di muka saham-saham dalam setiap kategori.
03. Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang bagaimana harga saham dipengaruhi oleh bentuk pasar modal.
Untuk menguasai pasar seorang investor atau analis harus memiliki informasi di atas rata-rata, keahlian analitis di atas rata-rata, atau NASIB BAIK di atas rata-rata.
Penting juga untuk dipahami bahwa meskipun market saham memang efisien dan seluruh saham dihargai secara wajar.
Namun seorang investor hendaknya tetap perlu berhati-hati ketika memilih saham untuk portofolio-nya.
Untuk mendapatkan perkiraan pengembalian terbesar dengan jumlah risiko terkecil, portofolio tersebut sebaiknya terdiversifikasi dengan kombinasi saham dari berbagai industri.
Dan pada kenyataannya pasar modal tidak selalu efisien, dan menurut para ahli keuangan bahwa pasar pada umumnya efisien dalam jangka panjang.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Post a Comment
Post a Comment