Teknologi Informasi dan Perkembangan Akuntasi
Perkembangan teknologi isu yang pesat menjadikan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu masa bercocok tanam, masa industri,
dan masa informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).
Tonggak sejarah akuntansi dimulai semenjak tahun 1494, yaitu ketika Luca Pacioli memperkenalkan sistem doble entry book keeping. Akan tetapi, praktik akuntansi sesungguhnya sudah ada semenjak zaman sebelum itu. Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi.
Pada masa bercocok tanam paradigma terhadap penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi alam. Orang belum mengenal teknik untuk mengubah materi baku menjadi produk. Teknologi pada masa itu masih bersifat fisik sehingga teknologi isu masih tertulis dan dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah dianggap cukup. Dengan sistem ini orang hanya memerlukan isu mengenai berapa aset dan utangnya pada suatu ketika tertentu. Orang belum berpikir mengenai berapa perubahan kekayaannya dan apa penyebab perubahan tersebut.
Tahun 1650 hingga dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai masa industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu semenjak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja insan di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Kantong-kantong industri mulai bermunculan dan pertukaran dengan uang semakin berkembang.
Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping sudah tidak memadai dalam penyediaan isu akuntansi. Orang mulai memerlukan isu mengenai berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu periode tertentu dan berapa perubahan kekayaan yang dimiliki. Pada masa ini sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan ia penemu sistem ini. Karena kebutuhan insan akan isu semakin kompleks, maka sistem doble entry book keeping mengalami perkembangan. Mulai dari teknik pembukuan hingga dengan metode akuntansi yang kompleks menyerupai akuntansi untuk inflasi, dana pensiun, leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Pada masa ini sistem
isu akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan pinjaman mesin hitung ataupun kalkultor.
Era isu dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Pada masa ini teknologi isu sudah menggunakan komputer dan pemrosesan isu menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan isu menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan daerah dan waktu.
Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI ialah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya kegiatan yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah abjad dari suatu aktivitas.
Perubahan proses akuntansi akan menghipnotis proses audit alasannya ialah audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memperlihatkan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga menghipnotis perkembangan proses audit.
Post a Comment
Post a Comment