Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

2 Metode Ampuh Pengelolaan Kas Kecil, Terbukti Berikan Hasil Maksimal Terhadap Kas Perusahaan

metode pengelolaan kas kecil
Kas adalah laksana aliran darah pada manusia. Tersumbatnya aliran darah akan mengganggu semua proses dalam tubuh. Mulai dari gejala ringan sampai super berat, bahkan kematian,
Demikian juga dengan perusahaan. Agar semua aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar, perlu di-support oleh kas.
Hanya kas yang sehat yang bisa memberikan manfaat dan kegunaan yang optimal dalam mendukung semua aktivitas bisnis.
Dan agar kas sehat maka perlu dikelola secara apik dan baik.
Bagaimana prosedur pengelolaan kas yang baik? Materi ini yang akan kita pelajari bersama. Dimulai dari pengertian dan konsep kas dan kas kecil, metode pencatatan, serta contoh aplikasi-nya di perusahaan.

01. Pengertian Kas

Kas adalah alat tukar yang digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.Sifat kas yang sangat lancar dan nilainya bisa dengan cepat berubah-ubah, maka perlu ada manajemen kas yang bisa menjaga agar jumlah tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, “sedang-sedang saja”.
Sedangkan pengertian kas menurut akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Diterima sebagai setoran oleh bank bank dengan nilai nominal” adalah batasan utama sesuatu dikategorikan sebagai kas.
Berdasarkan batasan tersebut, maka check mundur, wesel tagih, saham dan obligasi tidak dikelompokkan sebagai kas.
Perhatikan penjelasannya, mengapa mereka tidak dimasukkan sebagai kas:
  • Wesel Tagih
Wesel tagih akan tetap dimasukkan sebagai piutang wesel sampai dilunasi oleh yang membuat wesel.
  • Cek Mundur (post dated checks)
Cek mundur tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal di mana cek tersebut diuangkan. Cek mundur yang diterima untuk membayar pada pihak lain, maka cek mundur dicatat dalam rekening cek mundur yang termasuk dalam kelompok piutang.
  • Saham dan Obligasi
Saham dan obligasi relatif mudah dijual dan menjadi uang tunai, tapi sebelum dijual saham dan obligasi tersebut tidak termasuk kas.
  • Uang kas yang dibatasi penggunaannya.
Biasanya dalam bentuk dana, tidak dimasukkan dalam kas tapi dilaporkan terpisah sebagai dana.
Jika penggunaannya masih dalam waktu satu tahun, maka termasuk dalam kelompok aktiva lancar, tapi jika tidak dapat digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan dalam kelompok aktiva tidak lancar.
Sedangkan Kas Kecil, simpanan dalam bentuk giro, traveller’s check dikategorikan sebagai kas, karena memenuhi batasan-batasan sebagai kas.
2 Metode Pencatatan Kas Kecil

02. Pengertian Kas Kecil

Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan check.
Dana ini diserahkan ke kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil.
Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah.
Penambahan kas kecil biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
Penentuan jumlah penambahan dana didasarkan pada pengalaman lalu, misalnya dalam satu minggu jumlah penambahan dana Rp 15 juta.
Bila anda ingin meningkatan keakuratan kas kecil, caranya sudah dibahas di: Bagaimana Cara Rekonsiliasi Kas Kecil 

03. Pengelolaan Kas Kecil

Ada dua metode yang sudah teruji untuk mengelola kas kecil yaitu :

(a) Sistem Imprest

Sistem ini dijalankan dengan menentukan jumlah dalam rekening Kas Kecil selalu tetap, yaitu sebesar check yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk dana kas kecil.
Oleh kasir kas kecil, check tersebut diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil.
Setiap kali melakukan pembayaran, kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.
Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil.
Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil kembali lagi seperti semula.
Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
Pada waktu meminta pengisian kembali, kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan menerima check sebesar pengeluaran yang sudah dibayar.
Baca juga : Bagaimana Cara Mencatat Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Pengisian kembali ini dicatat dengan mendebit rekening yang sesuai untuk masing-masing pengeluaran yang dasarnya adalah bukti-bukti pengeluaran dan kreditnya adalah kas.
Pengelolaan Kas Kecil
Perhatikan contoh format jurnal kas kecil ini:
Biaya pengiriman surat-surat                                      xxx
           Kas                                                                                  xxx
Dengan cara seperti ini maka saldo rekening kas kecil tidak akan berubah. Yang membuat jurnal adalah bagian akuntansi.
Kasir kas kecil bertanggungjawab atas uang yang diserahkan kepadanya.
Apabila sebagian dari kas kecil sudah digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran maka bukti pengeluaran harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada dalam peti kas (cash box).
Untuk menjaga agar dana kas kecil bisa memenuhi tujuannya maka kas kecil tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat penukaran check-check dari peagwai.
Apabila diperbolehkan maka kas kecil akan berubah fungsinya sebagai tempat meminjam uang.
Untuk mengetahui sisa uang yang ada di dalam kas kecil, kasir kas kecil bisa membuat catatan kas kecil.
Tetapi perlu diketahui bahwa catatan kasir kas kecil  tadi bukannya buku jurnal tetapi merupakan catatan intens untuk kasir kas kecil.
Agar pemahaman kita semakin kuat, saya akan memberikan contoh pengelolaan kas kecil, mulai dari analisis transaksi hingga metode pencatatan jurnal kas kecil.
Manfaat Kas Kecil
Berikut ini soal dan penyelesainnya:
Misalnya MyCom Computer pada tanggal 1 Desember 2015 menentukan dana kas kecil sebesar Rp 10.000.000.
Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 19 Desember 2015 sebesar Rp. 9.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
  • Biaya angkut                                                  Rp. 1.500.000
  • Listrik                                                               Rp. 1.700.000
  • Telpon                                                              Rp. 2.800.000
  • Supplies  kantor                                              Rp. 3.000.000
Pada tanggal 19 Desember 2015 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp 9.000.000.
Sejak tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 pengeluaran kas kecil sebesar Rp. 8.000.000 dengan perincian sebagai berikut :
  • Biaya pengiriman penjualan                         Rp. 2.540.000
  • Langganan surat kabar dan majalah            Rp.    475.000
  • Biaya Rapat dan pertemuan                         Rp. 3.085.000
  • Biaya pencetakan form, dll                            Rp. 1.900.000
Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal seperti berikut ini :

kas kecil sistem impres
Apabila pada tanggal 31 Desember 2015 tidak dilakukan pengisian kembali maka kas kecil jumlahnya tinggal Rp 2.000.000 dan yang Rp 8.000.000 sudah dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya.
Karena tidak dilakukan pengisian kembali maka biaya-biaya sejumlah Rp 8.000.000 tersebut belum tercatat.
Oleh karena itu ada tanggal 31 Desember 2015 dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
kas kecil metode imprest jurnal penyesuaian
Pada hari kerja pertama  tahun berikutnya pada tanggal 2 Januari 2016 dibuat jurnal penyesuaian kembali.
Jurnal penyesuaian kembali ini dibuat agar saldo rekening kas kecil kembali seperti semula dan pengisian kembali kas kecil berikutnya bisa dicatat dengan cara yang sama seperti jurnal pengisian kembali di atas.
Kalau anda tidak ingin ribet dalam menangani prosedur pencatatan jurnal ini, saran saya, buat saja SOP dengan Accounting tools yang powerful, sehingga anda bisa jalan-jalan liburan dan tidak khawatir lagi dengan aktivitas bisnis.
Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 02 Januari 2016 adalah sebagai berikut :
jurnal penyesuaian contoh-01 v1
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2015 mengakibatkan saldo rekening kas kecil berubah, tetapi perubahan ini dikembalikan lagi pada tanggal 2 Januari 2016 dengan pembuatan jurnal penyesuaian kembali.
Perubahan saldo rekening kas kecil dapat juga terjadi jika ada penambahan atau atau pengurangan jumlah kas kecil.
Misalnya kas kecil Rp 10.000.000 dirasakan terlalu besar  untuk diputuskan untuk menurunkan jumlahnya menjadi Rp. 7.500.000.
Penurunan jumlah kas kecil ini dijurnal seperti berikut ini :
Kas                                                      Rp. 2.100.000
          Kas kecil                                                                        Rp. 2.100.000
Sebaliknya jika jumlah kas kecil  Rp 10.000.000 dirasakan terlalu kecil dan diputuskan untuk menambahnya menjadi Rp. 15.000.000,-
Sesudah jumlah untuk menambah atau mengarungi kas kecil di atas dibukukan  ke dalam rekening Kas Kecil maka rekening Kas Kecil akan menunjukkan saldonya yang baru.
Metode Pencatatan Kas Kecil

(b) Metode Fluktuasi

Dalam metode ini penentuan dana kas kecil dilakukan dengan yang sama seperti dalam sistem imprest.
Perbedaannya adalah dalam sistem metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaraan dari kas kecil.
Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat.
Jadi buku pengeluaran kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening-rekening buku besar.
Karena pencatatan dilakukan setiap terjadi pengeluaran maka rekening kas kecil akan diredit sebesar jumlah yang dikeluarkan.
Pada saat pengisian kembali rekening kas kecil di debet sebesar uang yang diterima.
Kegunaan Kas Kecil
Perhatikan contoh berikut ini dan perhatikan bedanya dengan sistem imprest:
Misalnya MyCom Computer menetapkan dana kas kecil sebesar Rp. 10.000.000 pada tanggal 1  Desember 2015 .
Transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil sebagai berikut :
Kas kecil metode fluktuatif - transaksi
Dengan menggunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi di atas dicatat dengan jurnal-jurnal sebagai berikut:
metode fluktuatif - jurnal
Jurnal Kas Kecil
Jurnal-jurnal di atas bila dibukukan ke dalam rekening kas kecil akan nampak sebagai berikut:
kas kecil jurnal
Dari rekening Kas Kecil di atas dapat dilihat bahwa saldonya berfluktuasi sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran kas kecil.
Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak diperlukan pembuatan jurnal penyesuaian karena setiap terjadi pengeluaran kas kecil sudah dicatat. 

03. Kesimpulan

Demikian pembahasan 2 metode pengelolaan kas kecil. Pilih dan gunakan yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis Anda,  sehingga hasilnya akan optimal.
Sebelum kejadian buruk atau kebangkrutan menghampiri usaha anda, segera kelola kas dengan baik.
Semoga bermanfaat untuk BISNIS anda.
Terima kasih, salam sukses penuh KEBERKAHAN

Ternyata ada Informasi Super Penting Bagi Bisnis Anda dari Laporan Laba Rugi (Case Study)

Inilah Informasi yang akan Anda Dapatkan dari Laporan Laba Rugi Perusahaan
Laporan Laba Rugi adalah salah satu dari empat bagian Laporan Keuangan Perusahaan.
Jika NERACA menggambarkan potret kondisi perusahaan pada suatu waktu, LAPORAN LABA RUGI melaporkan  aktivitas perusahaan selama satu periode waktu.
Saat ditanya tentang laporan laba rugi mungkin ada yang komentar “biar nanti kata ntar aja, kalau now sih tidak dulu deh”
Yuk kita bahas secara lebih rinci laporan laba rugi ini, sebenarnya penting nggak sih untuk perusahaan?
Informasi apa saja yang akan diperoleh dari sebuah laporan laba rugi? yuk kita lakukan analisis laporan laba rugi…

01. Pengertian Laporan Laba Rugi

Secara umum pengertian Laporan Laba Rugi adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu bulan, kuartal atau satu tahun.
Laporan laba rugi dapat melaporkan berapa pun waktu, namun umumnya perusahaan membuatnya secara bulanan, kuartalan dan tahunan.
Laporan kuartalan dan tahunan biasanya diperuntukkan untuk investor.
Sedangkan laporan bulanan digunakan secara internal untuk tujuan anggaran dan pengendalian, yaitu membuat perbandingan antara anggaran dengan hasil aktual.
Bila anda ingin melihat contoh laporan laba rugi, baik laporan laba rugi perusahaan daganglaporan laba rugi perusahaan jasalaporan keuangan laba rugi, serta laporan keuangan perusahaan tbk jenis bisnis lainnya, klik saja atikel di bawah ini :
  1. 10 Contoh laporan Keuangan Perusahaan tbk yang Sudah Diaudit
  2. Inilah Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Lengkap
  3. Langkah Sederhana dan Cepat Membuat Laporan Kuangan Perusahaan Jasa Travel

02. Format Laporan Laba Rugi

Format laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Komponen #1. Pendapatan yang berasal dari penjualan disajikan pada bagian atas laporan.

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi, yaitu :
  • Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.
  • Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang maupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.
  • Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke perusahaan.
  • Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

Komponen #2. Beban atau biaya operasi, bunga, dan pajak dikurangkan untuk memperoleh nilai laba bersih.

Beban operasi (operating expenses) terdiri dari beban penjualan (selling expenses) dan beban umum & administrasi (general and administrative expenses).
Contoh beban penjualan antara lain : gaji pegawai penjualan, fee penjualan, biaya iklan, promosi, entertainment, transportasi.
Contoh beban umum dan administrasi antara lain : gaji karyawan kantor, biaya sewa, listrik, air, telepon, perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor.
Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif.
Jika bunga yang belum dibayar telah diakui sebelum pembelian investasi yang berbunga, maka penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode sebelum pembelian dan sesudah pembelian, dan hanya bagian setelah pembelian yang diakui sebagai pendapatan.

Komponen #3. Laba dan dividen per saham disajikan pada bagian bawah laporan laba rugi.

Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.
Bila di-ilustrasikan dalam sebuah gambar adalah seperti berikut ini :
format-laporan-laba-rugi

Laba per saham (earning per share – EPS) terletak di barisan bawah dari laporan dan ini merupakan pos terpenting bagi para pemegang saham.
Baca juga : Cara Menghitung Pendapatan Per Lembar Saham (EPS) 

03. Analisis Laporan Laba Rugi 2 Perusahaan

Perusahaan yang berbeda memiliki struktur keuangan, situasi pajak, dan jumlah aset non operasi  yang berbeda pula.
Perbedaan ini dapat menyebabkan dua perusahaan dengan operasi yang sama melaporkan tingkat laba bersih yang berbeda.
Misalnya, dua perusahaan yang memiliki aktivitas yang identik, penjualan, biaya operasi dan aset yang identik.
Tapi, satu perusahaan di-danai dengan utang, sementara yang lain hanya menggunakan ekuitas (modal) biasa.
Walaupun kinerja aktivitas dua perusahaan tersebut sama, perusahaan yang tidak memiliki utang , sehingga tidak memiliki beban bunga akan melaporkan laba bersih yang LEBIH TINGGI karena tidak ada bunga yang dikurangkan dari laba operasinya.
Akibatnya, bila anda ingin membandingkan kinerja operasi perusahaan, penting untuk memusatkan perhatian pada LABA SEBELUM mengurangi pajak dan pembayaran bunga.
Dan ini disebut laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes – EBIT) atau dikenal juga dengan istilah laba operasi (operating income).
Dan bila dituliskan dalam sebuah rumus adalah sebagai berikut :
EBIT = Pendapatan Penjualan – Biaya Operasi

Pengaruh Penyusutan Aset

Bila kita melihat kembali laporan laba rugi secara lebih mendalam, kita akan dapat melihat bahwa penyusutan (depreciation dan amortisasi adalah komponen-komponen penting biaya operasi.
Penyusutan merupakan beban terhadap laba yang mencerminkan perkiraan biaya peralatan modal dan aset berwujud (tangible assets) lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
Contoh tangible asset adalah pabrik dan peralatan produksi.
Penyusutan merupakan beban untuk mencerminkan biaya penggunaan aset. Penyusutan bukan merupakan suatu pengeluaran kas.
Sedangkan amortisasi (amortization) adalah beban non kas yang sama dengan penyusutan, kecuali digunakan untuk menghapuskan biaya aset tidak berwujud.
Amortisasi mencerminkan penurunan nilai aset tidak berwujud (intangible assets) seperti paten, hak cipta, merk dagang dan goodwill.
Baca juga : 8 Aktiva Tidak Berwujud yang Sebaiknya Diketahui Orang Akuntansi dan Perusahaan
Penyusutan dan amortisasi memiliki kemiripan, sehingga terkadang disatukan untuk tujuan analisis keuangan atas laporan laba rugi dan tujuan-tujuan lainnya.
Keduanya merupakan penghapusan atau pengalokasian biaya aset sepanjang masa manfaatnya.
Walaupun penyusutan dan amortisasi dilaporkan sebagai biaya dalam laporan laba rugi, keduanya bukanlah beban kas.
Kasnya sudah dikeluarkan di masa lalu ketika aset yang dihapuskan dibeli, tapi tidak ada kas yang keluar untuk  menutupi penyusutan.
Oleh karena itu seringkali analis saham dan bank yang berkepentingan dengan jumlah kas yang dihasilkan oleh perusahaan menghitung LABA sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization – EBITDA)
Perhatikan contoh laporan keuangan perusahaan dagang berikut ini:
contoh-laporan-laba-rugi-perusahaan-dagang
Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang

Penjelasan:

Dari laporan laba rugi yang tersaji seperti di atas, kita bisa melihat bahwa laba operasi perusahaan naik dari 263 pada 2015 menjadi 283,8 pada tahun 2016.
Tapi laba bersih perusahaan tahun 2016 malah turun.
Penurunan ini terjadi karena perusahaan meningkatkan utangnya ada tahun 2016, dan beban bunga yang naik mengurangi laba bersihnya meskipun laba operasi lebih tinggi.
Dari analisis laporan laba rugi di atas, kita bisa mengetahui bahwa perusahaan tidak memiliki beban amortisasi, sehingga beban penyusutan dan amortisasi dalam laporan laba rugi yang disajikan di atas merupakan penyusutan.
Di mana pada tahun 2016, nilai EBITDA adalah 383,8. Mengurangi penyusutan sebesar 100 dari EBITDA akan menyisahkan laba operasi (EBIT) sebesar 283,8 bagi perusahaan.
Setelah mengurangi bunga sebesar 88 dan pajak sebesar 78,3 Perusahaan mendapatkan LABA BERSIH sebesar 117,5.
Bila pendapatan turun atau biaya naik di atas tingkat yang dianggarkan, maka manajemen perusahaan akan mencari tahu penyebabnya dan melakukan tindakan perbaikan sebelum masalah tersebut semakin serius.
Demikian pembahasan mengenai informasi super penting yang akan didapatkan dari sebuah laporan laba rugi perusahaan.
Sebuah analisis laporan laba rugi, yang hasilnya terbukti bisa maksimalkan informasi laporan laba rugi perusahaan.
Masih menganggap Laporan Laba Rugi tidak penting?

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.