Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New


FOREIGN EXCHANGE REVENUE (Penerimaan Devisa).

Devisa merupakan Segala mata uang asing yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki catatan kurs resmi di bank sentral. Devisa juga dapat dikatakan sebagai alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang diterima dunia internasional sebagai alat pembayaran. Berupa : emas dan perak, valuta aneh dan wesel asing.

           Devisa Umum : diperoleh tanpa ada kewajiban untuk mengembalikan.
           Devisa Kredit : berasal dari pemberian atau kredit dari luar negeri sehingga ada kewajiban untuk mengembalikan.

Fungsi penerimaan devisa :
§    Alat tukar internasional
§    Alat pembayaran luar negeri
§    Alat stabilisasi mata uang suatu negara
§    Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa
§    Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri
§    Membiayai pembinaan dan pemeliaharaan kekerabatan luar negeri, ialah untuk kedutaan, konsultan,biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke luar negeri
§    Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri
§    Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional

Sumber penerimaan devisa berupa :
§    Ekspor barang
§    Penerimaan jasa
Penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri.
·                Penerimaan dari turis mencanegara
§    Pinjaman luar negeri
§    Bunga atau pendapatan investasi
§    Bantuan luar negeri
§    Pungutan bea masuk
§    Kiriman uang aneh dari luar negeri ke dalam negeri

Pengendalian Devisa
Pengendalian impor dikenakan pada pembayaran impor dimana semua transaksi impor harus menerima ijin dari bank sentral.

Dampak positif penerimaan devisa :
a)             Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
b)              Meningkatkan produktivitas usaha
c)              Mengurangi pengangguran
d)             Menambah pendapatan devisa bagi negara

Dampak negatif penerimaan devisa :
a)             Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
b)              Masyarakat menjadi konsumtif
c)              Mematikan usaha-usaha kecil

Sekarang kita memasuki Harga Pokok Penjulana (COGS) untuk Usaha Dagang (Trading). Di artikel ini akan dibahas mengenai alur, jurnal, perhitungan, dan pelaporan Harga Pokok Penjualan (COGS). Inventory Valuation akan menjadi salah satu topic penting. Kajian perpajakan terkait dengan COGS akan menjadi penutup artikel ini.


Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya: Harga Pokok Penjualan (COGS) – Basic, bahwa untuk usah dagang (trading), entah itu wholesaler maupun retailer, perhitungan harga pokok penjualannya lebih sederhana dibandingkan dengan usaha manufaktur (Industry), namun demikian usaha dagang memiliki characteristic yang khas, antara lain :

[-]. Tidak menggunakan mesin produksi, oleh karenanya tidak akan ada depreciation cost atas mesin. Mungkin ada depreciation cost atas peralatan. Misal : peralatan vacuum untuk packing.

[-]. Tidak ada Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost), jikapun ada tenaga kerja yang terlibat dalam membawa barang tersebut menjadi siap untuk dijual, cost-nya sulit untuk dialokasikan sebagai Upah Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost), oleh karenanya upah tenaga kerja menyerupai ini biasanya dibebankan sebagai bab dari “Overhead Cost” i.e.: Ongkos packing.

[-]. Cost perusahaan dagang siklusnya lebih pendek.

[-]. Menjadi duduk perkara tersendiri bagi perusahaan dagang yang menjual barang yang relative sama dalam jenis, ukuran dan kwalitas, oleh karenanya diharapkan penerapan methode tertentu untuk menilai barang persediaannya (Inventory Valuation) yang tentunya juga akan kuat eksklusif terhadap pembebanan inventory cost-nya.


Struktur Harga Pokok Penjualan (COGS) Usaha Dagang

Harga Pokok Penjualan usaha dagang terdiri dari 2 kelompok besar yaitu: Persediaan Barang (Inventory ) dan Overhead saja.

A. Inventory :

Adalah persediaan barang dagangan yang diperoleh dari sisa persediaan periode sebelumnya yang dalam akuntansi kita sebut sebagai saldo awal persediaan (opening balance) ditambah dengan pembelian pada periode yang sama, dikurangi dengan sisa persediaan di final periode (Saldo Akhir = Closing Balance), itulah inventory Cost yang dibebankan sebagai Harga Pokok Penjualan.

Jika kita konstruksi,maka struktur lengkap inventory-nya akan menyerupai dibawah ini:

A.1. Opening Balance

A.2. Purchase:
A.2.a. Purchase
A.2.b. Freight In
A.2.c. Discount
A.2.d. Return

A.3. Sales

A.4. Closing Balance


B. Overhead:

Elemen HPP (COGS) usaha dagang yang kedua ialah overhead, yaitu cost yang kuat secara tidak eksklusif terhadap harga pokok penjualan, berikut ialah overhead cost yang biasa muncul pada usaha dagang:

B.1. Packing
B.2. Warehousing
B.3. Freight Out

Akumulasi semua element cost diatas itulah Total Harga Pokok Penjualan usaha dagang.

Detail dari masing-masing elemen di atas akan kita bahas pada sub-topic berikut ini.


Alur, Siklus Transaksi dan Jurnalnya

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa elemen COGS perusahaan dagang terdiri dari kelompok besar yaitu: Inventory dan Overhead Cost.

Alur dan siklus Transaksi Inventory Cost:

Setiap proses akuntansi yang terkait dengan Neraca selalu berawal dari: Neraca berupa saldo awal (Opening Balance), dilanjutkan dengan Current Activities (Transaksi Debit [minus] Transaksi Credit), yang pada alhasil akan bermuara ke Neraca kembali berupa saldo final (Closing Balance).

Demikian halnya dengan Inventory, Inventory ialah bab dari Neraca. Maka alur inventory juga berawal dari saldo awal inventory, selanjutnya:

Jika terjadi pembelian barang dagangan, maka saldo inventory akan bertambah juga.

Jurnalnya:

[Debit]. Inventory à Menambah saldo inventory di Neraca
[Credit]. Cash / Utang à Mengurangi saldo Kas di Neraca

Dan kalau terjadi penjualan barang dagangan , maka saldo inventory akan berkurang. Pada ketika terjadi penjualan inilah Inventory Cost diakui:

Jurnalnya:

[Debit]. Cost of Goods Sold à Menambah Saldo COGS di Laba Rugi
[Credit]. Inventory à Mengurangi saldo Inventory di Neraca

Catatan: COGS ialah cost yang akan menjadi faktor pengurang Laba, menyerupai kita ketahui Laba ialah element Neraca. Berkurangnya inventory pada aktiva di seimbangkan oleh berkurangnya laba pada pasiva. Sehingga Neraca akan tetap dalam kondisi balance.

Karena ini transaksi penjualan, maka penjualan diakui di ketika yang sama

Jurnalnya:

[Debit]. Cash/Piutang à Menambah Saldo Cash atau Piutang di Neraca
[Credit]. Sales à Menambah saldo penjualan di Laba Rugi

Catatan: Sales ialah revenue yang akan menjadi faktor penambah Laba, Laba ialah element Neraca. Berkurangnya Cash/Piutang pada aktiva di seimbangkan oleh bertambahnya laba pada pasiva.

Jika kita gambarkan dalam bentuk diagram, maka alur transaksi harga pokok penjualan akan menjadi menyerupai dibawah ini:

 Di artikel ini akan dibahas mengenai alur HARGA POKOK PENJUALAN (COGS) – Usaha Dagang (Trading)Harga Pokok Produksi - COGS

Halaman ini saya khususkan untuk membahas KASUS-KASUS AKUNTANSI yang telah masuk ke dalam e-mail saya. Adapaun kasus-kasus yang diangkat dihalaman ini yaitu kasus-kasus akuntansi dalam tataran pelaksanaannya di lapangan kerja. Kasusnya bervariasi, mulai dari cara memposting sehar-hari hingga pada translasi mata uang asing.


Dasar Pertimbangan & Tujuan

Saya pikir, sangat mungkin rekan-rekan yang lain mengalami masalah yang serupa atau bahkan sama. Di sisi lainnya, saya menyadari sepenuhnya, tidak ada insan yang sempurna. Setiap individu membutuhkan individu yang lain untuk saling berbagai, melengkapi, dan saling mendukung. Ini sanggup kita jadikan sebagai materi pembelajaran untuk menempa diri guna sanggup meningkat kualitas diri kita termasuk mentalitas.

Dengan diangkatnya beberapa masalah ini, saya berharap :

1). Agar kalau ada rekan-rekan lain yang mengalami masalah yang serupa, sanggup menerima citra (jika tidak jawaban) dengan melihat referensi masalah yang sudah ada.

2). Meskipun tentu saja saya berupaya untuk sanggup membantu secara maksimal, akan tetapi sangat mungkin ada diantara rekan-rekan yang lain yang lebih memahami masalah tertentu (mungkin sudah pernah menyelesaikannya), saya berharap rekan-rekan berkenan membaginya disini. Entah itu yang bersifat melengkapi, menambahkan atau bahkan mempunyai pandangan yang berbeda. Dengan demikian, maka secara tidak pribadi akan membantu rekan yang bertanya memperoleh pemahaman yang jelas, lebih luas, lengkap dan mendalam.

Karena ini diangkat dari kasus-kasus perseorangan, untuk lalu dipublikasikan yang mungkin akan dibaca oleh banyak orang, maka demi menghormati privacy, saya sengaja tidak menyebutkan nama secara lengkap, dan e-mail address tidak saya tampilkan. Tidak semua masalah saya angkat, tetapi kalau ada rekan-rekan yang ingin kasusnya diangkat disini, sanggup meminta pribadi kepada saya untuk dipublikasikan.

Untuk menghindari overload, masalah akan diangkat secara bertahap, judulnya akan sama, hanya saja akan diberi angka dibelakangnya sebagai tanda, dan akan diberi label “Kasus Akuntansi”

Langsung saja ke kasus-kasusnya :

Kasus – 1 : ARUS KAS (CASH FLOW)

Dari : Am B

Hallo Bapak Putra,Salam kenal, secara kebetulan saya mampir ke blog Bapak waktu cari cara bikin cash flow. Ada yg mau saya tanyakan, mengapa waktu saya bikin direct and indirect cash flow angkanya tidak sama, padahal berdasarkan teori2 yang saya baca, seharusnya saldo operating, investing dan financing sama walaupun berbeda pos2 cash flownya. Bagaimana saya tahu mana yang benar dan mana yg salah? Indirect atau Direct? atau mungkin malah dua2nya salah. Mohon bantuannya sebab saya gres belajar.
Jawaban :

Memakai metode apapun (direct/indirect) jadinya seharusnya sama saja. Jika hingga jadinya berbeda, berarti ada yang salah. Saya juga tidak tahu dimana letak salahnya (karena saya tidak melihatnya). Potensi kesalahan sanggup terjadi dimetode apa saja saja (ditahapan mana saja), tetapi biasanya kesalahan terjadi pada :

(1) Pengklasifikasian transaksi-transaksi ke dalam jenis cash activity (operating, investing or financing). Cobalah periksa pengklasifikasiannya, apakah sudah konsisten ?.

Misalnya :

Saat menciptakan direct method, pembelian suku cadang dimasukkan ke dalam acara investasi sebab dianggap membeli aktiva, sedangkan di indirect method pembelian suku cadang digolongkan ke dalam biaya pemeliharaan, biaya pemeliharaan masuk ke dalam acara operasi bukan?.

(2) Penentuan acara tahun berjalan yang tidak akurat pada metode indirect method.

Misalnya :

jika ada pelunasan piutang, maka piutang jadi berkurang bukan ?, tetapi kas juga dianggap berkurang, padahal berbanding terbalik, seharusnya kas bertambah.

Silahkan diperiksa kembali laporannya. Mudah-mudahan sanggup di identifikasi dimana letak perbedaannya, sehingga sanggup dikoreksi.


Kasus-2 : MULTI CURRENCY

Dari : Ag. S

Selamat sore pak, saya ingin menanyakan wacana pembuatan laporan keuangan dengan multi currency. Sebenarnya yang dimaksud dengan multi currency itu apa? Sedikit isu untuk bapak ketahui bahwa saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang sub-kontraktor Telekomunikasi, sebagian honor dibayarkan dengan USD dan kadang bila dana di bank IDR tidak cukup untuk pengeluaran biaya operasional maka akan ditarik sejumlah dana dari bank USD untuk memenuhi dana IDR tersebut.

Jawaban :

Sebuah perusahaan dikatakan memakai "Multi currency" apabila dalam opersionalnya perusahaan memakai dua jenis mata uang yang berbeda. Meskipun dalam penyajian laporan keuangannya perusahaan tetap harus menentukan memakai salah satu jenis mata uang saja.

Dari referensi yang disampaikan, berarti perusahaan memakai multi currency, dan saya yakin perusahaan memakai mata uang IDR dalam laporan keuangannya.

Atas penggunaan mata uang aneh (USD), baik dalam bukti transaksi maupun dalam catatan perusahaan hendaknya di convert ke dalam Rupiah.

Contoh :
Pada tanggal 31 Januati 2008 perusahaan membayar honor Mr. X sebesar USD 750.00, kurs pada ketika itu 1 USD = 9450, atas transaksi ini, tina harus menciptakan bukti pengeluaran kas bukan ?, entah itu berupa kwitansi atau voucher pengeluaran kas yang di cetak sendiri. Buatlah konversi di atas kertas bukti pengeluaran kas tsb sbb :

USD 750,00
X-rate : 9450
Rp 7,087,500,-

Pada BUKU BANK REK USD, buatlah kolom untuk mata uang USD, X-RATE & RUPIAHNYA

Demikian juga untuk jenis2 transaksi lain. Lakukan hal yang sama. Sehingga dari setiap account sanggup diperoleh saldo buku besar dalam mata uang rupiah saja. Jika sudah begitu, maka laporan keuangan akan kita peroleh dalam single currency saja, yaitu IDR. Jika tina mau mengetahui lebih dalam mengenai multi currency, tina sanggup baca artikel saya mengenai translasi mata uang asing.

Akan tetapi, saya lebih merekomendasikan methode yg saya berikan di atas, sederhana, gampang dipahami dan tetap menghasilkan laporan yang akurat dan accountable.

Jika kebetulan semuanya sudah dalam bentuk laporan keuangan, maka harus ditranslasikan dengan memakai metode tertentu. Mengenai metode translasi silahkan baca artikel saya mengenai TRANSLASI MATA UANG ASING.

Kasus : Asuransi
Dari : Tn

Hi P' Putra,Begini pola transaksinya; Semua karyawan diikutsertakan dalam asuransi dan akan dipotong dari honor mereka 50% dr premi tiap bulannya. Gaji dibayar pada tgl. 4 setiap bulannya. Total honor bln Jan'08 sebesar IDR 115,882,700 dan total asuransi yang dipotong dari honor IDR 1,220,000 Sedangkan asuransi gres dibayarkan pada tanggal 25 Jan '08 sebesar IDR 2,026,500Bagaiman mencatat jurnal nya pak? Jurnal pd tgl 4 & 25?

Jawaban :

Jurnalnya :

Pada tgl 04 :

Biaya Gaji 115,882,700
Biaya Asuransi 806,500
Cash 114,362,700
Utang Asuransi 2,026,500

Pada tanggal 25 :

Utang Asuransi 2,026,500
Cash 2,026,500


Kasus : Peralatan Kantor & Office Supplies
Dari : Y Xi

Dear Mr. Putra,Mohon bantuannya. Apakah sapu, sendok piring dan embertermasuk dalam office supplies atau office equipment?Jika termasuk dalam office supplies, apakah langsungdipost-kan ke beban office supplies pada bulan yangbersangkutan? Terima kasih.


Jawaban :

Jika perlatan tsb sanggup digunakan lebih dari satu tahun buku, sanggup dikelompokkan ke dalam office equipment, tetapi bila kurang dari satu tahun buku sebaiknya dijadikan biaya saja : office supplies atau miscellaneous expense.



Kasus : Gaji & PPh Pasal 21
Dari : Su

Saya sering mencari rujukan dari blog Bapak. Saya ingin menanyakan wacana PPh 21 karyawan dan hal lain :

1. Jika seorang karyawan tetap mendapatkan honor Rp. 4.000.000 sebulan, perusahaan memperlihatkan karyawan tersebut asuransi dengan membayar premi kepada perusahaan asuransi selama setahun dan tidak dipotong dari honor karyawan. Tidak ada Jamsostek dan lainnya. Akan tetapi take home pay nya selalu tergantung dengan jumlah hari kerja karyawan tersebut bekerja. Misalnya : Jika pada bulan Agustus karyawan tersebut hanya bekerja 22 hari dari yang seharusnya 26 hari, makagajinya akan di potong.

Bagaimana perhitungan PPh 21-nya? apakah sama menyerupai perhitungan PPh 21 untuk honor yang tetap setiap bulan?(- )Jika seorang karyawan berstatus karyawan tetap apakah lajim dikenakan kebijakan potong honor menyerupai di atas? alasannya yaitu konotasi saya, karyawan tersebut menjadi menyerupai karyawan harian.


2. Jika suatu perusahaan pertama di dirikan untuk bidang sosial dan bergerak dibidang modal ventura, tetap mengambil keuntungan dalam bentuk bunga dan mendapatkan pemberian dana donor dari pihak luar. Pada tahun 2007 di jadikan bentuk Perseroan ( akte pendirian pada bulan Juli ). NPWP terbit tertanggal “……….”, sudah ada SITU akan tetap blom ada SIUP.(-) Apakah pelaporan pajak PPh 21 tubuh dan karyawan di mulai bulan Agustus atau September?

3. Selama ini setiap dana donor dari pihak laen akan selalu dicatat dalam akun pendapatan. Apakah bole bila setiap dana pemberian dari luar itu di masukan ke dalam akun modal perusahaan sehabis perusahaan tersebut sudah berbentuk perseroan? dengan demikian akan mengurangi keuntungan perusahaan dan akan mengurangi PPh badan. Apakah hal itu boleh dilakukan dan apakah akan ada akibatnya?

Jawaban :

Terimakasih sudah mengakibatkan blog saya sebagai referensi.

Langsung ke tanggapan atas pertanyaan :

1) PPh Pasal 21 ( saya penggal menjadi beberapa bagian, agar jelas).

Asalkan honor dibayarkan secara bulanan, maka perhitungan PPh Pasal 21-nya akan sama saja menyerupai pegawai tetap, bahkan untuk pegawai harian sekalipun. Hanya saja, untuk pegawai harian, tidak dikurangi dengan biaya jabatan (yang 5% atau max 1,296,000/tahun), sedangkan pegawai tetap dikurangi tunjangan jabatan.

Masalah asuransi, asuransi apapun yang digunakan (tidak harus jamsostek), asalkan perusahaan asuransi tersebut sudah menerima akreditasi dari menteri keuangan, maka sudah dimasukkan ke dalam perhitungan PPh Pasal 21. Jika asuransi tersebut 100% ditanggung oleh perusahaan, maka itu dianggap sebagai pelengkap atas penghasilan karyawan, artinya atas nilai premi asuransi yang dinikmati oleh pegawai, diberlakukan sebagai penggalan dari penghasilan (faktor penambah penghasilan).

Pegawai tetap dibayar menurut kehadiran, terang tidak sesuai dengan hukum depnaker. Yang namanya pegawai tetap, kehadiran seharusnya tidak menghipnotis honor pokok. Jika dimakusdkan untuk mengefektifkan hari kerja.

Sebenarnya ada cara lain yang lebih sesuai dengan hukum depnaker (dengan tetap sanggup menciptakan karyawan rajin masuk kerja), yaitu :

Gaji dibuatkan strukturnya :

(-). Gaji Pokok (dibuat tetap, tdk terpengaruh jml kehadiran),

(-). Ditambah dengan tunjangan kehadiran (terpengaruh juml kehadiran).

Misalnya :

Gaji yang tadinya solid Rp 4,000,000 (tetapi tergantung jml kehadiran), dipecah menjadi :

(-) Gaji tetap Rp 3,000,000
(-) Tunj Kehadiran (per hari) : Rp 1,000,000 : 26

Make sense ? atau dibuatkan formulasi yang ideal.

2) PPh Pasal 21 dilaporkan semenjak NPWP diterbitkan, bila diterbitkan lewat dari masa pelaporan (diatas tanggal 20) maka dilaporkan di bulan depannya.
Tambahan : Pada penghitungan SPT Tahunannya nanti, Jumlah pendapatan bruto karyawan dihitung semenjak mulai bekerja diperusahaan anda sampai penutupan tahun takwim, atau sampai karyawan berhenti (bila karyawan berhenti sebelum penutupan tahun takwim). Bukan semenjak NPWP diterbitkan.

3). Dana sumbangan; Sumbangan ya sumbangan-modal ya modal. Jika yayasan sudah bermetamorfosis perseroan, seharunya tidak ada istilah sumbangan lagi, jikapun ada maka itu dianggap sebagai dana hibah, dana hibah berbeda dengan penjualan. Hibah menerima perlakuan khusus. Nanti saya carikan perlakuan dan perhitungannya.

Catatan :

Hati2 memperlakukan pelengkap modal, bila suatu perusahaan sudah berbentuk perseroan. Tambahan modal pada PT, harus diikuti dengan perubahan akte pendirian (modal disetornya).
Jika tidak ada akte perubahan, maka itu tidak akan sah diakui sebagai pelengkap modal oleh ditjen pajak.....

Mudah-mudahan sanggup membantu, bila masih ada keraguan atau dilema lain, silahkan kirimkan email lagi...........

Bagi rekan-rekan yang ingin menambahkan, atau memberi pendapat, atau bertanya, silahkan tulis komentar...


REKONSILIASI  PEREDARAN  USAHA  DAN PENGHASILAN  LAINNYA  DENGAN  DPP  PPN KELUARAN  DAN  DPP  PPH  YANG DIPOTONG/DIPUNGUT.


Nilai lain sebagai dasar pengenaan pajak (DPP) pasal 1 angka 17.Jo.KMK-567/KMK.04//2000 ialah dalam hal harga jual atau penggantian sukar ditetapkan, menteri keuangan dapat menentukan nilai lain sebagai dasar pengenaan pajak. Nilai lain yang ditetapkan menteri keuangan sebagai dasar pengenaan pajak, ialah :
1.             Untuk pemakaian sendiri dan pinjaman cuma-cuma bkp/jkp ialah harga jual/penggantian setelah dikurangi laba kotor
2.             Untuk penyerahan media rekaman bunyi atau gambar ialah perkiraan harga jual rata-rata
3.             Untuk penyerahan film dongeng ialah perkiraan hasil rata-rata per judul film
4.             Untuk persediaan bkp yang masih tersisa pada ketika pembubaran perusahaan, sepanjang ppn atas perolehan aktiva tsb. dpt dikreditkan ialah harga pasar wajar
5.             Untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan yang masih tersisa pada ketika pembubaran perusahaan ialah harga pasar wajar
6.             Untuk kendaraan bermotor bekas ialah 10% dari harga jual (s.d.  maret 2010)
7.             Untuk penyerahan jasa agen perjalanan/pariwisata ialah 10% dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
8.             Untuk jasa pengiriman paket ialah 10% dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
9.             Untuk jasa anjak piutang ialah 5% dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih (s.d.  maret 2010)
10.         Untuk penyerahan yang dilakukan oleh pkp pedagang eceran emas komplemen adalah  20%  x  jumlah seluruh penyerahan barang dagangan ((s.d.  maret 2010)

Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pasal 2, 8A UU PPN ;
·                Harga jual atas BKP, tidak termasuk PPN dan belahan harga.
·                Penggantian atas JKP, tidak termasuk PPN dan belahan harga.
·                Nilai Ekspor, Berdasar dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
·                Nilai Impor, CIF ditambah biaya dan pungutan kepabeanan.
·                Nilai Lain.

DPP tidak mengakui pembayaran di atas atau di bawah kewajaran akhir korelasi istimewa.

DPP : Nilai Lain (PMK No. 75/ PMK.03/ 2010) ;
·                Untuk pemakaian sendiri dan pinjaman cuma – cuma.
ü   Harga jual atau penggantian, dikurangi laba kotor.
·                Untuk BKP yang semula tidak hendak diperjualbelikan.
ü   Harga pasar wajar.
·                Untuk penyerahan sentra – cabang atau antar cabang
ü   Harga Pokok Penjualan atau harga perolehan.
·                Untuk penyerahan kepada pedagang perantara.
ü   Nilai janji dengan pembeli.
·                Untuk penyerahan melalui juru lelang.
ü   Harga lelang.
·                Untuk penyerahan jasa pengiriman paket, agen perjalanan, dan agen pariwisata.
ü   10% dari jumlah tagihan. Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan.

Kali ini, aku mau bagi-bagi: SPREADSHEET BANK RECON (REKONSILIASI BANK), NERACA (BALANCE SHEET) & LABA RUGI CUMA-CUMA (dengan nama rekening yang sudah lengkap, dan dilengkapi dengan formula, anda cukup memasukkan angkanya). Mungkin rekan-rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi, alasannya ialah sudah ada "Instant Accounting Software". tapi bagi rekan-rekan yang mengurus UKM (Small business), mungkin masih membutuhkannya.

Saya sendiri membagikannya bukan alasannya ialah aku sudah tidak membutuhkannya lagi, bukan juga alasannya ialah aku sudah memakai accounting software yang nan-canggih. Lebih alasannya ialah ingin mengembangkan saja. Toh ini sesuatu yang mampu dicopy (tanpa membuatnya menjadi susut), so makin banyak yang mampu memakai, aku pikir akan makin bagus.

Dikantor aku memakai Lean Accounting-nya SAGE (MAS200) yang sudah sangat terintegrasi, mulai dari book-keeping, Credit System, Inventory Management, Production Planning, Budgeting, Forecasting, dan lain-lain. Di notebook maupun desktop aku eksklusif dirumah ada setidaknya 5 accounting software (3 fully licenced & 2 atau lebih piraced), ada 3 software statistic. Wait.... jangan salah mengerti, aku tidak bermaksud bragging or sacking or else. Saya ingin mengatakan.....

"Somehow, aku masih banyak memakai spreadsheet untuk keperluan analysis. Data aku export dari system ke spreadsheet lalu aku analyze... bahkan aku masih punya template dari lotus & symponi yang aku buat waktu masih jamannya sekolah. Mungkin rekan-rekan sekarang sebagian besar sudah sebagian besar tidak kenal lotus or symponi. Itu spreadsheet yang populer sebelum ada windows".

Ok, enaugh ngobrol dan curhatnya...

Next is Q&A's session, bukan Quality Assurance, tapi Questions and answers :P

[Q]. What is the price?
[A]. As the title its says, the price is as much as "not even single red dim", alias gratis.

[Q]. Why?
[A]. Come on, ini bahkan lebih mudah dibandingkan aku membuat posting laporan case study setiap hari disini untuk even anonymous. Lagian aku hanya ingin berbagi.

[Q]. Sampai kapan gratisnya?
[A]. Sampai anda mendelete-nya daro computer anda

[Q]. Is it a password protected spreadsheet?
[A]. No.

[Q]. Is there any debugging guidance?
[A]. Ini hanya "plain simple spreadsheet" no broken, no even macro's command, I believe it doesn't necessary.

[Q]. May I get 3 of them?
[A]. Don't be greedy, that is not good for your fat (kidding :p), sayang sekali anda harus memilih salah satu.... either one please...

[Q]. How are you going to deliver the gift?
[A]. I am going to submit it to right in your inbox, I am not going to use feeder agent anylonger for such gift delivery, it was too much delay we did before.

[Q]. Final Q..... Bagaimana cara mendapatkannya?, ada aturan main?
[A]. Tentu saja... kita main gundu waktu kecil saja ada aturannya, masa ini tidak... "APA KATA DUNIA...!"... :-))

Okay... caranya mudah:

Tulis komentar di halaman posting ini (mohon tidak di shoutbox, shoutbox khusus aku pakai untuk tanya jawab singkat saja). Commentnya cukup katakan anda ingin minta "spreadsheet: REKONSILIASI BANK" atau "Spreadsheet: LAPORAN LABA RUGI" atau "Spreadsheet: NERACA", cantumkan e-mail address anda, dan.....


Dan jawab pertanyaan poolling aku dibawah ini:

Jika aku membuat software (piranti lunak) accounting/perpajakan/keuangan sederhana, piranti kerja apa yang paling anda butuhkan?

Jawab (boleh menjawab lebih dari 1, cukup sebutkan hurufnya saja):

[a]. System penggajian, mulai dari gajian berdasarkan menit lamanya bekerja, dengan rate tertentu yang mampu anda tentukan sendiri, hingga menghasilkan slip gaji, terintegrasi dengan perhitungan PPh Pasal 21, uang muka PPh 21, dan mengasilkan bukti potong PPh 21, SPT PPh 21 Masa dan Bukti Potongnya.

[b]. Penghitung Penyusutan dan amortisasi, dilengkapi dengan fitur kapitalisasi biaya perolehan dan maintenance, disediakan pilihan metode penyusutan, dihitung berdasarkan tanggal perolehan (bukan bulan dan tahun saja), terintegrasi dengan blanko lampiran khusus A1 SPT PPh Badan (Pasal 29).

[c]. Penghitung persediaan, EOQ, Inventory cost, dilengkapi dengan multi unit conversion, matrix colour dan size.

Sekarang silahkan click link komentar dibawah, jawab pertanyaan aku di atas, sebutkan spreadsheet yang anda inginkan, jangan lupa tinggalkan e-mail address anda secara unique (i.e.: putra[at]yahoo.co.id, dan lain sebagainya).

Enjoy!

L.D.Putra

Update: 10-Apr-08

[1]. Spreadsheet akan di deliver ke inbox e-mail anda paling lambat 1 x 24 jam.

[2]. Yang belum pernah subscribe di sini, silahkan subscribe dahulu, caranya? lihat di ujung halaman ini.

[3]. Saya luruskan, anda perlu menyebutkan:

Spreadsheet yang anda minta sekarang (salah satu: Bank Rekonsiliasi/Neraca/Laba-Rugi)

Dan sebutkan software yang anda paling butuhkan untuk masa yang akan datang (sehingga aku mampu perioritaskan develope yang mana dahulu.

[4]. Penting: jangan lupa sebutkan e-mail anda, jikalau belum silahkan ulangi sebutkan.


Thanks,
Putra

Update: 12-April-2008

Just for your information........

Ternyata template "Bank Reconciliation" dalam file "Word Processor" di luar sana di jual seharga USD 10.00, wahhh... berapa ya kalo di Rupiahkan?, kira-kira jadi Rp 91,000,- dan masih dalam file "Ms Word".
rekan yang di corporate atau Middle enterprise sudah tidak membutuhkannya lagi SPREADSHEET BANK RECON, NERACA & LABA RUGI CUMA-CUMADisini aku tidak mengeluarkan template atau form dalam Ms Word file, itu hanya cocok untuk "Secretary" atau "Receptionist" or else. Untuk rekan-rekan di accounting pastinya harus dalam spreadsheet, sudah ada formulanya (dan FREE tentunya).... :-)
So Grab yours now, while they are FREE!

Enjoy!

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.