Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Mekanisme Debet dan Kredit - Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang benar. Perkiraan/rekening/akun (account) ialah suatu formulir (alat) yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban serta untuk menggolongkan transaksitransaksi yang sejenis. Akun-akun tersebut, dapat dikelompokkan menjadi akun riil atau akun neraca dan akun nominal atau akun laba/ rugi. Akun riil terdiri atas akun aktiva, kewajiban, dan modal.



Aktiva (Assets)
Aktiva terdiri atas empat unsur utama, yaitu aktiva lancar, investasi, aktiva tetap berwujud, dan aktiva tetap tidak berwujud.

1) Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar, yaitu uang tunai yang dimiliki perusahaan dan aktiva yang diperlukan mudah untuk dicairkan menjadi uang tunai. Aktiva lancar terdiri atas kas (cash), surat berharga (marketable securities), wesel tagih (notes receivable), piutang usaha (account receivable), persediaan barang dagangan (merchandise inventory), beban dibayar di muka (prepaid expenses), dan per lengkapan (supplies).

2) Investasi (Investment)
Investasi, yaitu bentuk penyertaan jangka panjang yang tujuannya untuk menguasai perusahaan dan tidak akan dijual dalam waktu dekat. Misalnya, investasi dalam saham, investasi dalam obligasi, dan investasi berupa tanah.

3) Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud, yaitu aktiva yang wujud fisiknya terlihat dan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasinya serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun (satu periode akuntansi). Aktiva tetap, di antaranya peralatan (equip ment), bangunan (building), dan tanah (land).

4) Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu aktiva yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, tetapi wujud fisiknya tidak dapat dilihat. Aktiva tetap tidak berwujud, di antaranya goodwill, hak paten, hak cipta, dan merek dagang.



Kewajiban (Liabilities)
Unsur-unsur kewajiban, terdiri atas kewajiban lancar dan ke wajiban jangka panjang.

1) Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Kewajiban lancar, yaitu kewajiban per usa haan kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun (satu periode akuntansi). Kewajiban lancar, di antaranya utang usaha (account payable) dan wesel bayar (notes payable).

2) Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban perusahaan pada pihak lain yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (lebih dari satu periode akuntansi). Misalnya, utang hipotek dan utang bank jangka panjang.



Modal (Capital)
Modal ialah hak atau tuntutan pemilik dalam suatu perusahaan sebagai akhir adanya modal pokok yang diserahkan untuk memulai suatu usaha. Adapun akun nominal terdiri atas akun pendapatan dan modal.

1) Pendapatan
Pendapatan ialah hasil yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagangan atau jasa kepada pelanggan. Pendapatan dapat dikelompokkan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan merupakan komponen penambah modal.

2) Beban
Beban ialah pengorbanan ekonomis untuk memperoleh barang, jasa, atau akomodasi yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam periode akuntansi berjalan. Pencatatan akun aktiva, kewajiban, dan modal tersebut didasarkan pada sistem pencatatan ganda atau sistem pencatatan berpasangan. Artinya, setiap transaksi paling sedikit akan meme ngaruhi dua akun.

Misalnya, terjadi transaksi pembelian peralatan secara tunai sebesar Rp5.000.000,00. Transaksi tersebut akan menambah akun peralatan dan akan mengurangi akun kas perusa haan sebesar Rp5.000.000,00.

Pencatatan atas penambahan atau pengurangan suatu akun dapat dilihat pada akun bentuk T berikut.

 Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang ben Mekanisme Debet dan Kredit


Sisi kiri disebut sisi debet dan dapat disingkat dengan D. Adapun sisi kanan disebut sisi kredit dapat disingkat dengan K. Semua penambahan suatu akun akan dicatat pada satu sisi dan semua pengurangan dicatat pada sisi lainnya. Pola pencatatan pada sisi debet dan kredit, yaitu sebagai berikut.

 Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang ben Mekanisme Debet dan Kredit


Aktiva berada pada sisi yang berlawanan dengan kewajiban dan modal sehingga penambahan dan pengurangan aktiva berbeda dengan kewajiban dan modal. Pola pencatatan modal berbeda dengan kewajiban dan aktiva alasannya ialah modal dipengaruhi oleh akun pendapatan dan beban. Hal ini dapat dilihat pada buku besar berikut.

 Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang ben Mekanisme Debet dan Kredit


Pendapatan merupakan bab dari akun modal yang akan menambah jumlah modal. Adapun beban merupakan akun yang akan menurunkan jumlah modal sehingga penambahan dan pengurangan beban berada di sisi yang berbeda dengan pe nam materi dan pengurangan pendapatan. Berikut ringkasan aturan pendebetan, pengkreditan, serta saldo normal untuk setiap akun.

 Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang ben Mekanisme Debet dan Kredit




Sekian materi mengenai Mekanisme Debet dan Kredit, biar bermanfaat.

Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba



Pengertian Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba Slamet Sugiri (1992) yakni laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Dengan demikian laporan rugi laba menyajikan pendapatan selama satu periode dan biaya-biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama.

Di dalam menyusun laporan rugi laba harus :
a. memuat secara rinci segenap pendapatan dan biaya pada periode yang bersangkutan;
b. disusun dalam posisi vertikal dengan pendapatan posisi atas dan biaya dibawahnya; dan
c. harus dipisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan antara biaya usaha dan biaya di luar usaha.


Manfaat Laporan rugi Laba

Sukses tidaknya suatu perusahaan selama satu periode tertentu dapat dilihat dari laporan rugi laba, sehingga laporan rugi laba dapat sebagai dasar pijakan dalam pengambilan keputusan.

Berikut ini beberapa manfaat laporan rugi laba :
a. Laporan rugi laba merupakan titik pangkal penafsiran keberhasilan perusahaan pada periode berikutnya. Dengan mendasar pada analisis masing-masing pendapatan dan biaya, maka dapat disusun kecenderungan pendapatan dan biaya pada periode berikutnya.
b. Laporan rugi laba merupakan media untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (rentabilitas ekonomis atau return on investment di singkat ROI).
c. Laporan rugi laba merupakan tolok ukur keberhasilan perusahaan.
Dengan menganalisa laporan rugi laba para pengguna dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber ekonomis perusahaan biar berhasil dan berdaya guna.


Bentuk Laporan Rugi Laba

Dipandang dari cara penyajiannya, terdapat dua macam bentuk laporan rugi laba, yaitu :
a. Laporan Rugi Laba bertahap (multi step)
Laporan rugi laba bertahap yakni laporan rugi laba yang penyajiannya mengikuti tahap-tahap. Sebagai ilustrasi, laporan rugi laba milik Sinta Private Investigation dapat disusun sebagai berikut.

Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba


b. Laporan Rugi Laba satu tahap (single step)
Contoh :

Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba




Sekian mengenai Pegertian Manfaat Bentuk Laporan Rugi Laba, semoga bahan ini dapat bermanfaat.

Pengertian Bentuk Rekening Neraca




Pengertian

Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) Slamet Sugiri (1992) yaitu laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu ketika tertentu.



Rekening-rekening di Neraca

Ada tiga kelompok rekening yang ada di neraca yaitu aktiva, hutang dan modal pemilik, untuk lebih jelasnya, berikut disajikan rekening :

 yaitu laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan posisi keuangan p Pengertian Bentuk Rekening Neraca


a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar meliputi kas dan sumber ekonomis lainnya yang dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun semenjak tanggal neraca atau selama siklus acara normal perusahaan.
Aktiva lancar dilaporkan di neraca dengan mengurutkan likuiditasnya yaitu cepatnya aktiva lancar menjadi kas atau di konsumsi atau dijual.

b. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan bentuk penyertaan di perusahaan lain di dalam jangka panjang baik untuk memperoleh pendapatan tetap (berupa bunga) dan pendapatan tidak tetap (berupa deviden) maupun untuk menguasai perusahaan lain.
Contoh : saham atau obligasi.

c. Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud yaitu sumber-sumber ekonomis yang memiliki wujud fisik yang cara memperolehnya sudah dalam kondisi siap untuk dipakai atau dengan membangun lebih dulu.
Contoh : tanah, gedung dan peralatan. Aktiva tetap selain tanah setiap selesai periode disusutkan, dilaporkan di neraca sebelah debet. Tanah dilaporkan sesuai dengan harga perolehannya, sedangkan selain tanah sebesar nilai bukunya.

d. Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud mencerminkan hak-hak istimewa atau kondisi dan posisi yang menguntungkan perusahaan dalam mencapai pendapatan.
Contoh : good will, hak paten, merk dagang.
Penyusutan aktiva tetap tidak berwujud juga disusut sebagai halnya aktiva tetap berwujud, tetapi istilahnya yaitu amortisasi bukan penyusutan.

e. Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain yaitu aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tak berwujud, misalnya gedung yang masih dalam proses pembangunan, mesin pabrik yang sudah tidak digunakan tetapi masih mempunyai nilai buku.
Bilamana terdapat aktiva tetap yang sudah tak digunakan lagi dengan nilai buku nol, tetapi masih mempunyai harga pasar, maka dicantumkan di neraca sebelah debet dengan nilai Rp 1,- hal ini sekedar untuk pengawasan bahwa aktiva tersebut memang masih dimiliki oleh perusahaan.

f. Utang Lancar
Utang lancar yaitu utang yang akan dilunasi dalam rentang waktu kurang dari satu tahun semenjak tanggal neraca atau siklus operasi perusahaan.
Contoh utang lancar antara lain: utang wesel, utang usaha, utang biaya gaji, sewa diterima dimuka, utang obligasi jatuh tempo kurang dari satu tahun.

g. Utang jangka panjang
Utang jangka panjang atau utang tidak lancar yaitu utang yang pelunasannya akan jatuh tempo lebih dari satu tahun semenjak tanggal neraca atau lebih dari satu siklus operasi mana yang lebih panjang.
Contoh : hutang obligasi dan utang hipotik.

h. Modal pemilik
Modal pemilik yaitu sisa hak milik atas aktiva neto perusahaan.
Aktiva neto yaitu total aktiva dikurangi total hutang. Nama rekening modal pemilik tergantung pada jenis perusahaan.



Bentuk Neraca

Secara garis besar bentuk (format) neraca dapat disusun dalam bentuk :
a. Staffel (report form)
b. Scontro (account form)

Berikut masing-masing bentuk neraca :
a. Staffel (report form)
- Berdasarkan pada soal diatas yaitu "Sinta Private Investigation" maka dapat dibuat neraca sebagai berikut.

 yaitu laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan posisi keuangan p Pengertian Bentuk Rekening Neraca


b. Scontro (account form)

 yaitu laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan posisi keuangan p Pengertian Bentuk Rekening Neraca



Semoga materi Pengertian Bentuk Rekening Neraca ini bermanfaat.

Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal





Pengertian

Laporan perubahan modal ialah laporan keuangan yang menyajikan gosip mengenai perubahan modal perusahaan jawaban operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu.



Bentuk-bentuk Laporan Perubahan Modal

Bentuk laporan perubahan modal, sangat dipengaruhi oleh jenis perusahaan. Tiga jenis perusahaan yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan persekutuan dan perusahaan perseroan akan mempunyai bentuk laporan yang berbeda-beda.


Untuk lebih jelasnya perhatikan teladan laporan perubahan modal untuk masing-masing jenis perusahaan.

a. Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan
Pemilik perusahaan perseorangan ialah individu tertentu, pelengkap modal dapat diperoleh dari :
1) laba bersih yang diperoleh
2) pelengkap modal pemilik

Pengambilan langsung (prive) merupakan pengurang modal. Sebagai contoh, laporan perubahan modal untuk "Sinta Private Investigation" sebagai berikut.

Gambar 8

b. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Persekutuan
Pemilik perusahaan persekutuan ialah dua orang atau lebih. Pada dasarnya bentuk laporan perubahan modal perusahaan persekutuan tidak berbeda dengan laporan perubahan modal perusahaan perseorangan.

Contoh :
CV Ayola ini didirikan pada tanggal 3 Maret 2005, oleh Angga dan Yola dengan modal awal masing-masing Rp 20.000.000 dan Rp 20.000.000, sesuai dengan akad bahwa pembagian rugi laba sesuai dengan perbandingan modal awal mereka. Pada tahun operasi 2005 :
1) Memperoleh laba Rp 3.000.000
2) Mendapatkan setoran pelengkap modal dari :
- Angga Rp 4.000.000
- Yola Rp 6.000.000
3) Pengambilan Prive
- Angga Rp 1.000.000
- Yola Rp 500.000

Dari data tersebut, maka laporan perubahan modalnya sebagai berikut.

Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal

Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal



c. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Perseroan
Pemilikan dalam perusahaan perseroan ditandai dengan pemilikan saham. Laba perusahaan perseroan dapat dialokasikan menjadi :
1) Deviden yaitu laba yang dibagikan kepada para pemegang saham
2) Laba ditahan yaitu laba yang tidak dibagi

Berikut teladan laporan perubahan modal perusahaan perseroan :


Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal





Sekian mengenai Pengertian Bentuk Laporan Perubahan Modal, supaya bermanfaat.


Pengakuan atas instrumen keuangan diadaptasi dengan pembagian terstruktur mengenai yang telah penulis jelaskan di atas, Jadi, apabila mengacu kepada PSAK No. 50 (1998), maka diakui ke dalam salah satu dari 3 kategori Held to Maturity, trading dan Available for Sale dimana mengklasifikasikan instrumen keuangan tersebut lebih kepada menurut penyajiannya dalam neraca.
PSAK No. 50 (revisi 2006) melaksanakan pengklasifikasian berdasarkan akreditasi dan pengukurannya adalah berdasar jangka waktu suatu aset keuangan akan dimiliki ataupun jangka waktu tempo untuk kewajiban keuangan.

Pemindahan (posting) jurnal ke buku besar - Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar. Jadi, apakah posting itu? Posting atau pemindahbukuan yakni memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai. Buku besar ini merupakan kumpulan akun-akun yang saling berafiliasi dan merupakan satu kesatuan. Karena itu, buku besar hampir sama dengan akun. Perbedaannya hanyalah pada penyebutannya.
Ingatkah Anda, apakah akun itu?


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar


Lalu, bagaimana cara memposting ke buku besar? Cara memposting ke buku besar melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
1. mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke dalam akun yang sesuai;
2. mengisi kolom “Referensi: dalam akun nomor halaman jurnal;
3. mengisi kolom “Referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.
Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk T, akun 2 kolom, akun 3 kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom” mengacu pada jumlah kolom yang digunakan untuk mencatat nilai uang. Berikut disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar



Keterangan:
1. Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan
2. Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan
3. Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
4. Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
5. Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen yang menjadi sumber pencatatan.
6. Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
7. Saldo, untuk mencatat saldo selesai suatu akun setelah suatu transaksi dicatat dalam akun tersebut.

Perhatikan cara memposting dari jurnal ke dalam buku besar bentuk tiga kolom di bawah ini!




Setelah Anda mempelajari aneka macam bentuk akun buku besar, akan lebih terperinci lagi kalau Anda mempelajari cara pencatatan transaksi dalam jurnal dan melaksanakan posting ke dalam buku besar yang disajikan berikut ini.

Transaksi selama bulan Oktober pada Eva Salon
1 Oktober 2005, Ny Eva memulai usaha salon yang diberi nama “Eva Salon”
a. Uang tunai senilai Rp5.000.000,00
b. Piutang jasa Rp300.000,00
c. Perlengkapan salon Rp7.000.000,00
d. Peralatan salon Rp10.000.000,00
2 Dibayar sewa gedung untuk salon Rp1.200.000,00 untuk masa sewa satu tahun.
4 Pembelian peralatan salon sebesar Rp3.000.000,00 secara kredit.
6 Dikeluarkan uang tunai sebesar Rp50.000,00 untuk membayar beban iklan di koran.
10 Dikeluarkan uang per kas sebesar Rp500.000,00 untuk membayar angsuran utang kepada Toko Sinar.
15 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
16 Diterima pendapatan setengah bulan pertama Rp4.000.000,00.
27 Dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini Rp150.000,00.
31 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
31 Pelayanan salon yang pembayarannya tidak diterima pribadi berjumlah Rp1.450.000,00.
31 Pengambilan prive oleh pemilik sebesar Rp200.000,00.

Diminta :
1. Buatlah jurnal umumnya!
2. Dari jurnal postinglah ke buku besar!


 tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar Posting Jurnal ke Buku Besar


Apabila akun dalam jurnal umum diposting ke buku besar maka keseluruhan transaksi EVA Salon akan terlihat sebagai berikut.








Tahap pencatatan akuntansi yang meliputi jurnal dan posting ke buku besar telah Anda pelajari. Berikut ini Anda akan mempelajari tahap selanjutnya, yaitu tahap pengikhtisaran.

Jurnal Penyesuaian - Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa acara akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh alasannya yaitu itu, biar neraca saldo menyampaikan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan adaptasi dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal adaptasi (adjusting journal entry).

Pada kondisi ibarat apakah jurnal adaptasi diperlukan? Jurnal adaptasi diharapkan untuk hal-hal sebagai berikut.


  • Transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada tamat periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, gres akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 yaitu sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada tamat periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.
Misalnya, pada tamat periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Perhatikan rujukan lainnya! Perusahaan mendapatkan bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, hingga dengan 31 Des perusahaan masih harus mendapatkan pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan adaptasi sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


c. Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) yaitu aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan adaptasi pada tamat periode? Semua aktiva tetap setiap tamat periode harus dilakukan adaptasi kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun alasannya yaitu kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.

Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau peniadaan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.

Pada waktu adaptasi dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada tamat umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Penyusutan tahunan =
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Jika pada tamat periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00



  • Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi alasannya yaitu tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diharapkan dengan dua cara sebagai berikut.

1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada ketika pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada tamat periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.

Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada ketika terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Pada tamat periode dilakukan adaptasi dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:




Dengan sumbangan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006.




2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada ketika pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada rujukan di atas maka pada ketika pembayaran dibuatlah jurnal adaptasi ibarat berikut.




Analisis dilakukan dengan menggunakan sumbangan garis waktu sebagai berikut:




Karena pada ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi yaitu nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00

Maka, jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:




b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada tamat periode dapat diketahui dengan melaksanakan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik
pada tamat periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.




Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka
1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada ketika penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, bekerjsama sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada ketika terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal adaptasi tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan yaitu 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan rujukan di atas, maka pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.




Pada tamat periode diharapkan jurnal adaptasi untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal adaptasi tanggal 31 Des 2006 yaitu sebagai berikut:




Jurnal adaptasi selain berkhasiat untuk menyampaikan data keuangan yang sebenarnya, berkhasiat juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada ketika menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit aneka macam perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal ketika terjadi transaksi adalah




Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama adaptasi yaitu dengan menghapus jurnal yang salah.




Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.




Kesalahan pada rujukan di atas yaitu kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.


Sekian mengenai Jurnal Penyesuaian, semoga dapat bermanfaat.

Kertas kerja (work sheet) - Pernahkah Anda membuat kertas kerja? Apa kekerabatan kertas kerja dengan laporan keuangan? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahuinya! Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang memiliki kegunaan untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam dokumen akuntansi yang wajib dibuat.

Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:

Kertas Kerja bentuk 6 kolom




Kertas Kerja bentuk 8 kolom




Kertas kerja bentuk 10 kolom




Di antara ketiga jenis kertas kerja di atas, manakah yang menurut Anda mudah?

Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom. Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.

1. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya.
2. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
3. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo diadaptasi diperoleh dari neraca saldo yang telah diadaptasi dengan data dari jurnal penyesuaian.
4. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.
a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut:
a) saldo laba pada sisi kredit;
b) saldo rugi pada sisi debit.

Berikut ini disajikan pola kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada final periode terdapat catatan sebagai berikut.
1. Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
2. Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00

Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
2. Sewa yang telah menjadi beban adalah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
3/12 × Rp1.200.000,00 = Rp300.000,00
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
9/12 × Rp1.200.000,00 = Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.




Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja Eva Salon berikut ini!




Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada sisi neraca ini berarti Eva Salon menerima laba/ keuntungan.

Neraca saldo setelah penutupan - Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berkhasiat untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.

Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya yaitu akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini pola neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.


 Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah ber Neraca Saldo Setelah Penutupan


Data neraca saldo setelah penutupan tersebut, diambil dari saldo akun buku besar setelah posting jurnal pembiasaan dan jurnal penutupan.


Masalah penentuan fair value, untuk instrumen yang memiliki kuotasi di pasar aktif ibarat FVTPL, tentunya mudah untuk menentukan fair valuenya, namun apabila tidak memiliki pasar aktif fair value ibarat itu tidak akan didapat. PSAK No. 55 (revisi 2006) AP 86 dan 89 mengatur mengenai pengukuran instrumen yang tidak mempunyai pasar aktif dengan teknik penilaian :
• Penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan (arm’s length market transaction)
• Nilai wajar terkini instrumen lain yang secra substansial sama
• Analisis discounted cash flow
• Penggunaan option pricings model

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.