A. Pengertian Operator QC di Manufaktur
Operator QC yaitu serpihan yang menangani pengelolaan kualitas dalam suatu proses produksi di perusahaan manufaktur. Secara bahasa QC yaitu akronim dari Quality Control yang mempunyai arti kontrol kualitas atau pengelolaan kualitas. Dalam hal ini harus dipahami dulu perbedaan antara Quality Control dengan Quality Assurance (Penjaminan kualitas). Quality assurance lebih cenderung ke bentuk akreditasi terhadap suatu produk bahwa produk tersebut terjamin secara kualitas, sedang Quality Control lebih ke bagaimana proses produksi suatu barang sanggup menghasilkan kualitas produk yang sanggup lolos di Quality Assurance. Tapi lantaran terkadang banyak hal yang terlalu merumitkan, perusahaan manufaktur seringkali menyatukan kedua kiprah ini menjadi kiprah satu orang, yaitu Operator Quality Control. Karenanya dalam pembahasan kiprah dan tanggung jawab operator qc ini akan ada beberapa kiprah qa (quality assurance) yang dimasukkan. Untuk lebih lengkapnya silakan lanjut ke paragraf selanjutnya.
B. Tugas Operator Quality Control
Dalam kesehariannya seorang operator QC diharuskan melaksanakan hal-hal yang tentunya sangat teliti dan penuh tanggung jawab ibarat ;
1. Briefing
Briefing atau meeting pagi yaitu sebuah keharusan di dunia industri, terutama untuk para pekerja yang bekerja di line produksi yang tentunya menjadi titik awal produksi suatu perusahaan. Dalam briefing pagi, biasanya akan dibahas schedule kerja hari tersebut, review dari shift sebelumnya dan info penting lain terkait urusan kerja pada hari tersebut. Karenanya jikalau seorang operator tidak menghadiri briefing pagi, tentunya ia akan kebingungan lantaran ia tidak mengetahui secara lengkap info terkait pekerjaan hari tersebut. Dalam hal ini operator QC (Quality Control) juga mempunyai kans yang sama lantaran mereka merupakan salah satu serpihan dari line produksi yang bertanggung jawab dalam kualitas dan kuantitas produksi. Dalam hal ini, perusahaan terkadang hanya menyebut operator QC sebagai operator produksi juga dikarenakan kesamaan mereka di line produksi. Tapi ada juga beberapa perusahaan yang memang membedakan secara signifikan antara operator produksi dengan operator QC meskipun pada kenyataannya, kiprah mereka selintas memang terlihat sama.
2. Melihat Task Schedule
Setelah melaksanakan briefing pagi, Operator Quality Control pribadi berkumpul dengan sub leader QC, atau leader QC untuk meminta WPS (work planning sheets). Istilah perusahaan berbeda beda dalam menamai WPS ini, ada yang dinamai Plan Sheets saja, ada Agenda Kerja, ada Task Schedule, dan lain lain. Tapi pada dasarnya sama saja lantaran di dalam WPS ini berisikan kegiatan kerja yang harus dilakukan oleh operator QC pada hari itu. Dari WPS ini operator QC sanggup melihat poin poin ibarat ;
a. Target
Target apa saja yang harus tercapai pada hari itu.
b. Material
Produk apa saja yang harus dicek pada hari tersebut, mana yang harus didahulukan, mana yang tidak harus didahulukan, mana yang tidak lolos, mana yang lolos, mana yang audah di cek, mana yang belum di cek, dan lain lain.
c. Kendala
Selain dua hal di atas, dari WPS ini seorang operator QC sanggup menemukan apa saja hambatan dari pengecekan hasil produksi sebelumnya.
3. Melakukan pengecekan hasil produksi
Setelah selesai dengan dua poin penting di atas, kiprah operator QC selanjutnya berlanjut pada kiprah mereka yang paling utama yaitu melaksanakan pengecekan terhadap hasil produksi. Tentunya anda tahu bahwa hasil produksi disini sanggup berbeda beda tergantung bidang perjuangan dari perusahaan masing masing, ada yang memproduksi sparepart, kendaraan, elektronik, kain, gerabah, dan lain lain. Lepas dari jenis produksi perusahaan, intisari dari kiprah operator QC ini yaitu melaksanakan pengecekan secara menyeluruh dan mendetail terhadap hasil produksi ini. Bagaimana cara mengeceknya? Anda tidak usah khawatir akan ketidaktahuan, lantaran setiap perusahaan akan mempunyai standarisasi masing masing. Standarisasi ini biasanya dibukukan atau setidaknya dibentuk semacam poster di sekitar daerah anda bekerja. Dengan mengacu pada standarisasi dari perusahaan ini anda sanggup memilih mana yang lolos dan mana yang tidak.
4. Menyortir hasil produksi yang lolos dengan yang tidak lolos
Setelah melaksanakan pengecekan secara menyeluruh dan mendetail terhadap hasil produksi, selanjutnya operator QC harus melaksanakan penyortiran terhadap material hasil produksi yang telah dicek, jadi disini anda akan menemukan tiga jalur atau tiga daerah untuk menyimpan hasil sortir
- Jalur pertama yaitu jalur untuk material atau hasil produksi yang lolos
- Jalur kedua yaitu jalir untuk hasil produksi yang tidak lolos dengan kegagalan dibawah 50%, dalam artian, produk ini sanggup diperbaiki dalam waktu yang singkat.
- Jalur ketiga yaitu jalur untuk material dan hasil produksi yang kegagalannya diatas 50%, sanggup dikatakan harus di daur ulang, atau mungkin bila diperbaiki akan memakan waktu yang sangat lama. Dalam pembagian jalur atau daerah ini tentunya anda harus sanggup memastikan bahwa anda benar benar mengikuti SOP (Standard Operational Procedure) alias standarisasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk barang barang yang bersifat ambigu atau anda ragu akan kerusakannya, akan lebih baik jikalau anda mengambil kemungkinan terburukbdari produk tersebut. Kaprikornus jangan ambil resiko dan mengorbankan karir anda hanya lantaran sebuah kesalahan kecil atas nama kemungkinan atau perasaan anda.
5. Menemukan kesalahan atau penyebab tidak lolos secara detail
Setelah berhasil menemukan produk mana saja yang lolos dengan yang tidak lolos Quality Control, dari sini anda pastinya akan sangat paham mengenai alasannya sebab suatu produk tidak anda loloskan. Sebab alasannya ini harus anda analisa dengan baik dan jangan hingga lupa, minimal anda harus menandai atau memperlihatkan note pada setiap barang yang tidak diloloskan sebagai materi analisa dan investigasi nantinya. Tidak sembarangan lantaran terkadang hal ini menjadikan konflik dengan operator produksi yang memproduksi barang yang tidak anda loloskan jikalau anda tidak tahu secara mendetail penyebab barang tersebut tidak anda loloskan.
6. Menemukan solusi untuk produk yang gagal
Tidak hanya menemukan cacat atau kesalahan dari suatu hasil produksi, operator QC juga harus memperlihatkan solusi kepada operator produksi terkait kesalahan yang mengakibatkan hasil produksi menjadi cacat atau tidak lolos. Hal ini juga merupakan salah satu kiprah dari operatot QC ini. Demi efisiensi dan efektifitas kerja di line produksi, kerjasama dan koordinasi yang baik sangat diharapkan untuk mencapai sasaran produksi yang ditentukan perusahaan.
7. Membuat laporan kerja
Setelah semua kiprah terealisasi dengan baik, kiprah operator QC selanjutnya yaitu sama dengan operator produksi yaitu menciptakan dan menyusun laporan kinerja sebagai materi pertanggungjawaban nantinya. Laporan ini berisikan sasaran yang dicapai dan info penting lainnya terkait kondisi produksi, agenda, kendala, dan lain lain.
8. Berkoordinasi antar shift
Tugas operator QC yang terakhir yaitu melaksanakan koordinasi dengan shift lain terkait pekerjaan yang telah dilakukan dan info lainnya. Kordinasi antar shift ini sangat penting untuk dilakukan lantaran akan menghasilkan efisiensi kerja.
C. Tanggung Jawab Operator QC di Manufaktur
1. Memastikan kinerja sesuai WPS (work plan sheet)
2. Memastikan barang hasil produksi di cek dengan baik
3. Memastikan barang yang tidak lolos cek diketahui kesalahan dan cara menanggulangi nya
4. Memastikan koordinasi dengan shift lain terealisasi dengan baik
5. Memastikan laporan kerja dibentuk sempurna waktu
6. Memastikan sasaran produksi tercapai dengan maksimal
7. Menjaga nama baik perusahaan
D. Kualifikasi Operator QC di Manufaktur
Untuk menjadi operator QC di manufaktur biasanya diharapkan kandidat dengan pendidikan minimal diploma 3 atau D3, tapi tak jarang perusahaan hanya mematok pendidikan Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan untuk mengisi posisi ini. Pengalaman minimal 1 tahun di bidang yang sama akan sangat membantu untuk anda yang berencana mengisi posisi sebagai operator QC.
E. Keahlian Khusus
Untuk menjadi seorang operator QC biasanya diharapkan kandidat yang teliti dan mempunyai pengetahuan mengenai produk yang di cek. Selain itu fokus yang tinggi dan daya tahan badan yang besar lengan berkuasa juga sangat diharapkan untuk mengisi posisi ini.
Berikut itulah jobdesk, kiprah dan tanggung jawab operator QC yang sanggup kami jelaskan, jikalau dirasa artikel ini bermanfaat silakan di share, jikalau terdapat kesalahan atau kekurangan, silahkan ditambahkan di kolom komentar.
Salam
Post a Comment
Post a Comment