Inilah Pengertian Aktiva dan Jenis-jenisnya
Pengertian Aktiva adalah atau aset adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa lalu.
Selain definisi umum seperti itu ada dua pertanyaan yang sering ditanyakan berkenaan dengan aktiva yaitu:
Bagaimana sesuatu dapat dikategorikan sebagai aktiva?
Apa saja jenis-jenis Aset atau Aktiva?
Blog manajemen keuangan akan membahas secara sistematis dan terstruktur,
yuk kita mulai membahasnya step by step ya….
01. Sifat Aktiva/Aset
Aktiva mempunyai tiga sifat pokok, yaitu :
- Mempunyai kemungkinan manfaat di masa datang yang berbentuk kemampuan baik sendiri.
Atau kombinasi dengan aktiva lainnya untuk menyumbang pada aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun tidak langsung. - Badan usaha tertentu dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi manfaat tersebut.
- Transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi.
Ada sifat-sifat lain yang tidak harus selalu ada pada aktiva yaitu diperoleh dengan jumlah sebesar harga perolehan, berwujud, dapat ditukar dengan aktiva lain atau mempunyai kekuatan hukum.
02. Jenis-jenis Aset / Aktiva
Jenis-jenis aset terdiri dari:
Aktiva Lancar/Aset Lancar
Adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun.
Pembahasan lengkap tentang kas ada di artikel ini : Tingkatkan Ketepatan Pengelolaan Kas Kecil dengan 2 Metode Ampuh ini
Siklus usaha perusahaan ditentukan dengan menghitung rata-rata waktu yang diperlukan sejak pengeluaran uang untuk membeli barang atau jasa sampai dengan saat di mana barang-barang atau jasa tadi dapat diubah kembali menjadi uang.
Jadi merupakan waktu rata-rata sejak pengeluaran uang, disimpan sebagai persediaan, dijual dan berubah menjadi piutang dan penerimaan kas serta pelunasan piutang.
Di neraca, aktiva lancar disusun dengan urutan sesuai pada tingkat likuiditas-nya.
Jadi yang paling likuid dicantumkan paling atas kemudian disusul dengan pos-pos yang likuiditasnya semakin berkurang dan seterusnya.
Perhatikan elemen-elemen yang termasuk dalam aktiva lancar adalah :
- Kas yang tersedia untuk usaha saat ini dan elemen-elemen yang dapat disamakan dengan kas misalnya check dan money order.
- Persediaan barang dagangan, bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku cadang yang dipakai dalam pemeliharaan alat-alat atau mesin.
- Piutang dagang dan piutang wesel (notes receivable).
- Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak lain jika akan diterima dalam waktu satu tahun.
- Piutang (account receivable) angsuran dan piutang wesel angsuran, jika merupakan hal yang umum dalam perdagangan dan akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
- Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.
- Biaya-biaya yang dibayar di muka seperti asuransi, bunga, sewa, pajak-pajak, bahan pembantu dan lain-lain.
Ditinjau dari batasan bahwa aktiva lancar adalah kas atau aktiva lain yang diharapkan dapat segera diubah menjadi uang.
Maka sesungguhnya biaya-biaya yang dibayar di muka tidak dapat memenuhi kriteria sebagai aktiva lancar, karena biaya dibayar di muka tidak akan kembali menjadi uang.
Tapi jika tidak dibayar di muka maka biaya-biaya tersebut akan dibayar dengan menggunakan sumber aktiva lancar.
Oleh karena itu maka biaya dibayar di muka dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar.
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan aktiva tidak lancar yang di dalamnya termasuk beberapa macam investasi yang bisa berbentuk surat-surat berharga dan penyisihan dana serta investasi jangka panjang yang lain.
Elemen-elemen yang termasuk dalam kelompok investasi jangka panjang adalah :
- Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan wesel jangka panjang.
- Investasi dalam surat berharga biasanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan yang tetap, mengawasi perusahaan lain atau menjaga kontinuitas supply bahan baku.
- Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang.
- Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud seperti tanah dan mesin tapi belum digunakan untuk usaha saat ini.
- Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan dana obligasi, dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pensiun, dana penggantian gedung.
- Cash surrender value dan polis asuransi jiwa
Aktiva Tetap Berwujud
Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode seperti tanah, gedung-gedung, mesin, alat produksi, perabot dan kendaraan.
Cara untuk mencantumkan di dalam neraca dimulai dari yang paling tetap atau yang paling panjangumurnya disusul dengan yang lebih pendek umurnya.
Untuk aktiva yang di-depresiasi di neraca harus ditunjukkan harga perolehan dan akuntansi depresiasinya.
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Adalah hak-hak jangka panjang yang sifatnya tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan seperti goodwill, hak patent, merk dagang dan hak cipta,
Yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah saldo debit dari pengeluaran-pengeluaran yang belum diakui sebagai biaya tapi pembebanannya ditunda seperti biaya pendirian perusahaan (organization costs).
Aktiva / Harta Lain-lain
Termasuk dalam aktiva atau harta lain-lain adalah aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain.
Seperti misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan dalam pengerjaan, piutang-piutang dalam jangka panjang dan uang muka pada pejabat perusahaan.
Selain dari lima jenis atau kelompok aktiva di atas, pada saat penyusunan neraca mungkin masih ada hak-hak atau klaim-klaim tertentu yang belum pasti.
Karena haknya yang belum pasti maka dianggap sebagai aktiva yang belum pasti (contingent assets).
Aktiva sejenis ini akan dilaporkan dalam neraca dengan catatan kaki (footnotes).
Contoh dari aktiva yang belum pasti ini misalnya klaim terhadap perusahaan asuransi, klaim atas pajak dan klaim terhadap penjual barang.
Demikan pembahasan topik tentang aktiva atau aset dan jenis-jenis aset..
Dengan penjelasan ini semoga kita lebih memahami aktiva adalah harta perusahaan yang dilaporkan di neraca.
Bagaimana pendapat Anda?
Post a Comment
Post a Comment