Inilah Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Lengkap untuk Bisnis Perdagangan Anda
Bila Anda Bisnis Perdagangan tapi belum memiliki Laporan Keuangan dan ingin membuat laporan keuangan perusahaan dagang.
Blog manajemen keuangan kali ini akan menyajikan contoh Laporan Keuangan perusahaan Dagang Lengkap yang bisa dijadikan referensi bisnis Anda.
Pembahasan dimulai dari pengertian dasar dan secara bertahap dengan contoh transaksinya, so… mudah dan bisa dilakukan siapapun.
Pada contoh berikut ini, disajikan secara rinci step by step, sehingga anda bisa mengikuti setiap langkahnya, tanpa bantuan software akuntansi, cukup dengan menggunakan Excel.
Contoh yang disajikan di sini terdiri dari 6 laporan, yaitu:
1) Laporan Laba Rugi
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Piutang
5) Laporan Utang
6) Laporan Persediaan.
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Piutang
5) Laporan Utang
6) Laporan Persediaan.
Bagaimana detilnya? Mari dibedah satu per satu…
#1. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah salah satu dari 6 Laporan Keuangan utama yang harus disusun oleh perusahaan.
Pengertian sederhana dari laporan laba rugi adalah laporan yang dibuat untuk mengetahui laba atau rugi yang diterima perusahaan pada akhir periode dengan memperhitungkan total pendapatan dan beban periode tersebut.
Perhatikan contoh laporan laba rugi perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Ada 2 komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban. Komponen lain adalah harga pokok penjualan. Perhitungan komponen-komponen tersebut sebagai berikut :
Persediaan Barang Siap Jual = Pembelian bersih (Pembelian-Potongan Pembelian-Retur Pembelian) + Persediaan awal.
= Rp. 120.404.000 + Rp. 189.501.000 = Rp. 309.905.000
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Siap jual – Persediaan Akhir
= Rp. 309.905.000 – Rp. 200.884.000 = Rp. 109.021.000
Laba Kotor = Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan
= Rp. 158.265.000 – Rp. 109.021.000 = Rp. 49.244.000
Laba Rugi Operasional = Laba Kotor – Beban usaha
= Rp. 49.244.000 – Rp. 12.773.500 = Rp. 36.470.500
Laba Rugi Usaha = Laba Rugi Operasional + (Pendapatan lain-Beban lain)
= Rp. 36.470.500 – Rp. 1.332.438 = Rp. 37.802.938
#2. Neraca
Neraca adalah laporan yang menampilkan informasi posisi harta, utang dan modal perusahaan pada akhir periode tertentu.
Berikut ini contoh neraca perusahaan dagang :
Keterangan :
Dari contoh di atas terlihat total aktiva = Rp. 777.821.738, total utang Rp. 210.763.300 dan total modal Rp. 569.058.438 . Sehingga balance pada nilai Rp. 777.821.738.
#3. Laporan Arus Kas ( Cash Flow )
Pengertian Laporan Arus Kas adalah resume atau ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu, yang terbagi dalam 3 kelompok aktivitas yaitu, aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Aktivitas operasi (cash from operating activities) adalah transaksi yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan.
Transaksi-transaksi tersebut ada di dalam laporan laba rugi antara lain transaksi penjualan, harga pokok penjualan dan beban operasional perusahaan.
Aktivitas investasi (cash flow from investing activities) adalah transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap.
Aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities), adalah transaksi yang berkaitan dengan kewajiban dan modal perusahaan, seperti pembayaran utang, penambahan modal dan penjualan surat berharga.
( Baca juga : Tingkatkan Ketepatan Pengelolaan Kas Kecil dengan 2 Metode Ampuh ini )
Ada 2 contoh format yang bisa dijadikan referensi, yaitu :
#3.1. Format Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method)
Metode ini menghitung langsung arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan catatan pengeluaran dan penerimaan yang terjadi di perusahaan.
Contoh laporan arus kas perusahaan dagang dengan metode langsung adalah sebegai berikut :
Keterangan :
Arus kas aktivitas operasi sebesar Rp. 108.689.438. Arus kas aktivitas investasi tidak ada, dan arus kas kas aktivitas pendanaan Rp. (20. 562.200)
Kenaikan atau penurunan kas sebesar Rp. 88.127.238 dan saldo akhir kas Rp. 394. 522.238.
(Baca juga : 2 Metode atau Cara Membuat Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flow)
#3.2. Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung, besarnya arus kas dari aktifitas operasi perusahaan dihitung dari laporan laba rugi setelah disesuaikan dengan penyusutan dan amortisasi.
Data yang digunakan untuk membuat laporan arus kas dengan metode tidak langsung berasal dari :
- Neraca periode sebelumnya
- Neraca tahun berjalan
- Laporan laba rugi tahun berjalan
Contoh laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung seperti berikut ini :
Keterangan :
Arus kas aktivitas operasi = Rp. 5.466.938
Arus kas aktivitas investasi = Rp. 0
Arus kas aktivitas pendanaan = Rp. 82.660.300
Kenaikan atau penurunan kas = Rp. 88.127.238
Saldo akhir kas = Rp. 394.522.238
Arus kas aktivitas investasi = Rp. 0
Arus kas aktivitas pendanaan = Rp. 82.660.300
Kenaikan atau penurunan kas = Rp. 88.127.238
Saldo akhir kas = Rp. 394.522.238
Dengan menggunakan kedua metode perhitungan arus kas tersebut hasilnya sama yaitu Rp. 394.522. 238.
Tutorial lengkap dan detil langkah per langkah mengenai pembuatan ketiga laporan di atas bisa dibaca dalam artikel Siklus Akuntansi Lengkap dari A – Z.
Atau bila ingin memperoleh template laporan keuangan perusahaan lengkap, silahkan download di : Free Template Laporan Keuangan.
#4. Laporan Piutang
Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang masing-masing customer.
Berikut ini contoh laporan piutang :
Keterangan :
Laporan piutang di atas menyajikan data-data kode customer, nama customer, saldo awal piutang, penjualan, uang muka customer, potongan penjualan, retur penjualan, PPN Keluaran, pembayaran piutang dan saldo akhir piutang.
#5. Laporan Utang
Laporan Utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan pengurangan utang perusahaan serta saldo akhir utang masing-masing supplier.
Contoh Laporan Utang seperti di bawah ini :
Keterangan :
Dalam Laporan Utang di atas kita bisa melihat daftar kode supplier, nama supplier, saldo awal hutang, pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, PPN Masukan, pembayaran utang dan saldo akhir hutang.
#6. Laporan Persediaan
Laporan persediaan barang adalah laporan yang menyajikan rincian saldo dan stock akhir persediaan atau produk.
Baca juga : 3 Metode Penilaian Persediaan yang akan Membantu Meningkatkan Nilai Barang Dagangan Anda
Dan contoh Laporan Persediaan bisa dilihat dibawah ini :
Keterangan :
Dalam laporan piutang di atas kita bisa melihat daftar barang dengan kodenya, harga, stock awal, pembelian, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, stock akhir dan jumlah harga pokok.
Demikian pembahasan tentang contoh laporan keuangan perusahaan dagang lengkap yang bisa dijadikan referensi untuk anda yang bisnis perdagangan atau yang sedang merintis bisnis tersebut.
Terima kasih
Semoga bermanfaat.
Post a Comment
Post a Comment