Latest Post

Account Assistant Account Officer Account Payable Account Receivable Accounting Accounting Case Study Accounting Certification Accounting Contest Accounting For Manager Accounting Manager Accounting Software Acquisition Admin Administrasi administrative assistant Administrator Advance accounting Aktiva Tetap Akuisisi Akun Akuntan Privat Akuntan Publik AKUNTAN. Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Dasar Akuntansi Management Akuntansi Manajemen Dan Biaya Akuntansi Pajak Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Syariah Akuntansi Translasi Akunting Analisis Transaksi Announcement Aplikasi Akuntansi archiving ARTICLES ARTIKEL Asumsi dasar Akuntansi Asuransi Aturan Pencatatan Akuntansi Audit Audit Kinerja Auditing Balance sheet Bank Basic Accounting Bea Cukai Bea Masuk Bidang Akuntansi Bukti Transaksi Buku Besar Calculator Capital Cara Pencatatan Akuntansi Career Cash Cash Flow Cat Certification Checker Checker Gudang COGS Collection Contest Corporate Social Responsibility (CSR) Cost Cost Analysis CPA CPA EXAM Credit Credit Policy Current Asset Custom Custom Clearence Dasar Akuntansi Data Debit Kredit Discount Diskon Distributor Dyeing Ekspor Engineering Etika Profesi & Tata Kelola Korporat Example Expense Export - Import FASB Finance FINANCIAL Financial Advisor Financial Control Finansial Foreign Exchange Rate Form FRAUD Free Download Freebies Fungsi Akuntansi GAAP GAJI Garansi Gift Goodwill Gudang Harga Pokok Penjualan Hotel HPP HRD IFRS Impor Import Import Duty Informasi Akuntansi International Accounting Investasi IT Jasa Jasa Konstruksi Job Vacant JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU Jurnal Khusus Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik Dagang Jurnal Penutup Jurnal Penutup Dagang Jurnal Penyesuaian Jurnal Umum Kas Kas Bank Kas Kecil Kasus Akuntansi Kasus Legal Kasus Pajak Kepala Rekrutment Kertas Kerja Keuangan Knitting Komentar Komputer Konsolidasi Konstruksi Konsultan Laba-Rugi Laboratorium Lain-lain lainnya LANDING COST Laporan akuntansi Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dagang Laporan Keuangan Jasa Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal laporan Rugi Laba Layanan Konsumen Lean Accounting Lean Concept Lean Manufacturing Legal Logistik Lowongan Kerja Accounting MA Accounting Macam Transaksi Dagang Management Management Accounting Manager Manajemen Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Manajemen Stratejik Manajer Manajer Administrasi Manfaat Akuntansi Manufaktur Marketing Matching Color Mekanisme Debit Mekanisme Kredit Mencatat Transaksi Merger metode fifo dan lifo Mid Level Miscellaneous Modal Neraca Neraca Lajur Neraca Saldo Neraca Saldo Setelah Penutupan Nerasa Saldo Office Operator Operator Produksi Paint PAJAK pajak pusat.pajak daerah(provinsi dan kabupaten) payroll Pelaporan Korporate Pemasaran Pembelian Pemberitahuan Pemindahbukuan Jurnal Pencatatan Perusahaan Dagang Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengarsipan Pengendalian Pengendalian Keuangan Pengertian Akuntansi PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN pengertian pajak PENGERTIAN PSAK PENGGELAPAN Pengguna Akuntansi Pengkodean Akun Penjualan Perbankan Perlakuan akuntansi Perpajakan Persamaan Dasar Akun Petty Cash Piutang Posting Buku Besar PPH PASAL 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 26 PPn PPn Import Prefesi Akuntansi Prinsip Akuntansi PRINSIP DASAR AKUNTANSI Produksi Profesi Akuntansi Professi Akuntan Profit-Lost Proses Akuntansi Proyek PSAK PSAK TERBARU PURCHASE Purchasing QA QC Quality Assurance Quality Control Quiz Rabat Rajut rangkuman Rebate Recruitment Recruitment Head Rekrutment Retail Retur Return Revenue Review Saldo Normal Sales Sales Representative Sejarah Akuntansi SERIE ARTIKEL Sertifikasi Shareholder Shipping Agent Shipping Charge siklus akuntansi Silus Akuntansi Dagang Sistem sistem akuntansi Sistem Informasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal Soal dan Jawaban CPA SPI Spreadsheet Accounting Spreadsheet Gratis Staff Struktur Dasar Akuntansi Supervisor system pengendalian system pengendalian gaji Tax Taxation Teknik Tekstil Template Teori-teori Akuntansi Tinta Tip n Tricks TIPS AND TRICKS Tools Top Level Transaksi Keuangan Tutup Buku Ujian CPA UPAH update situs USAP Utilities Video Tutor Warehouse Warna warranty What Is New

Strategi Marketing Mix ini Mungkin Cocok Meledakkan Penjualan Anda!

Strategi Marketing Mix untuk Meledakkan Penjualan
Pada artikel tentang manajemen pemasaran dan strategi pemasaran telah disinggung variabel strategi yang dapat dikontrol, salah satunya adalah marketing mix (bauran pemasaran).
Apa itu marketing mix?
Untuk lebih memahami tentang marketing mix serta komponen apa saja yang bisa di-mix-kan, mari kita pelajari step by step….

Pengertian Marketing Mix

Seperti telah disinggung pada artikel strategi pemasaran, marketing mix adalah strategi mencampur/membaurkan aktivitas-aktivitas pemasaran, sehingga ditemukan kombinasi optimal sehingga memberikan hasil yang paling baik.

Ada 4 elemen dalam marketing mix ini, yaitu:

  1. Product
  2. Price
  3. Place
  4. Promotion
Yuk kita pelajari satu per satu…

#1. Product

Jenis sub kombinasi komponen produk ini dapat dipecah lagi menjadi 4 (empat) komponen. Pertama, jumlah macam barang yang akan ditawarkan bagi perusahaan yang menawarkan jasa, adalah segala macam jasa yang ditawarkan.
Komponen kedua, adalah segala pelayanan khusus (teknis, pemeliharaan, dan pelayanan setelah transaksi penjualan) yang ditawarkan perusahaan yang menawarkan guna mendukung penjualan barang (after sales service).
Komponen ketiga, adalah cap beserta reputasinya (untuk barang-barang konsumsi), kualitas, ketangguhan, serta faktor umum penggunaan (terutama untuk barang-barang industri dan peralatan).
Walaupun faktor kualitas dan keawetan penting pula peranannya untuk barang-barang konsumsi, namun keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai bagian penting dari cap dagang dan reputasi barang. Jadi tidak diperlakukan sebagai faktor tersendiri.
Komponen terakhir adalah yang bersangkutan dengan penampilan barang dan packaging-nya.
Secara singkat dapat diuraikan bahwa kombinasi komponen produk untuk barang-barang konsumsi akan terjadi dari barang itu sendiri, potongannya, model, warna, cap dagang, pembungkus dan labelnya, kualitas, penampilan serta keawetannya.
berbagai kombinasi dalam marketing mix
Adapun untuk barang-barang industri, kombinasi komponen tersebut terdiri dari model atau variasinya, tampang, keawetan, spesifikasi teknis dan ketangguhannya.
Walaupun dalam komponen di muka tidak disebutkan faktor pembungkusannya, namun banyak perusahaan modern memasukkan unsur pembungkus sebagai pelindung barang selama dalam pengangkutan, sebagai bagian penting dari kombinasi komponen produk.
Dengan perkataan lain, keselamatan barang tersebut sampai ke tangan pemesan merupakan bagian penting dari kombinasi produk barang-barang industri.
Di dalam mengambil keputusan atau komponen produk mana yang akan dipergunakan, hal-hal berikut merupakan bahan pertimbangan bagi para pengusaha.
Pertama, bahwa kekuatan bersaing dari tiap macam (seri) barang akan tergantung dari nilai seri barang itu sendiri, serta modifikasi jenis barang yang terkandung dalam setiap seri, sesuai dengan perkembangan kebutuhan konsumen.
Dari segi pertimbangan ini, maka setiap produsen barang berseri haruslah tetap telah ketinggalan jaman harus segera dikeluarkan dari seri, sedang jenis barang baru atau penambahan jenis harus segera diproduksi.
Kedua, pelayanan yang disediakan perusahaan dalam rangka mendukung penjualan barang, hendaklah selalu disesuaikan dengan perkembangan jumlah barang yang diproduksi, teknologi dan kebutuhan konsumen.
Ketiga, oleh karena teknologi sedang berkembang, maka standar yang telah ditetapkan perusahaan baik untuk kualitas, umur, penggunaan, bentuk barang, dan sebagainya. Setiap waktu membutuhkan peninjauan kembali.
Beberapa strategi yang perlu dikembangkan dalam produk ini adalah:

Strategi #1. Memberi Merk

Seperti telah diketahui, merk sangat menentukan ciri suatu barang. Dalam strateginya kemungkinan produsen tidak memberi merk barangnya, akan tetapi menyerahkan merk-nya kepada para penyalur, seperti halnya toko-toko supermarket memberi merk sendiri, padahal produsennya bukan supermarket.
Strategi ini tentu telah dipikirkan secara matang, apa akibatnya jika merk dari supermarket itu makin terkenal.
Bagi produsen mungkin tidak menimbulkan persoalan sepanjang supermarket masih memesan barang ke produsen bersangkutan. Namun akan menimbulkan kesulitan apabila supermarket tidak lagi membeli atau membuat pabrik sendiri.

Strategi #2. Packaging (Pembungkus)

Strategi pembungkus ini perlu diperhatikan kemungkinan perubahan pembungkus, kapan harus dirubah, dan kemungkinan pengaruhnya terhadap penjualan.
Juga strategi pembuatan pembungkus yang dapat digunakan kembali setelah isinya habis (reuse packaging), dan multiple packaging yaitu memasukkan berbagai jenis barang ke dalam satu pembungkus.

Strategi #3. Trading Up and Trading Down

Strategi Trading Up artinya perusahaan membuat produk baru yang harganya tinggi  dan akan meningkatkan prestise bagi para pembelinya, di samping produk yang sudah ada yang harganya lebih murah, dan kurang mementingkan prestise.
Misalnya, mobil Daihatsu, disamping mobil komersial yang relatif murah, juga memproduksi sedan yang harganya cukup tinggi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan, dari harga mobil yang mahal tersebut.
Strategi Trading Down adalah membuat produk baru yang harganya rendah, di samping produk lama yang harganya lebih mahal.
Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada konsumen yang berpenghasilan rendah agar dapat membeli.
Misalnya Toyota yang memproduksi sedan Corolla, juga memproduksi mobil dengan mesin Corrola akan tetapi harganya jauh lebih murah seperti Kijang.
jalur distribusi dalam marketing mix

#2. Price

Masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer (pedagang eceran)
Banyak strategi harga dapat dilakukan oleh ketiga lembaga distribusi tersebut, antara lain:

Strategi inverted pricing

Strategi ini dilakukan produsen dengan mencoba menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Setelah HET ditetapkan produsen mencoba mengkalkulasi harga untuk retailler, harga untuk grosir, dan akhirnya harga untuk pabrik.
Dengan demikian produsen menetapkan value added atau nilai tambah untuk masing-masing lembaga penyalur dan mengawasi harga jual produknya.
Misalnya harga sebuah obat penurun panas per sachet untuk konsumen akhir sekitar Rp 900. Harga ini dihitung mundur, sampai ke harga produsen dan harga pokok penjualan (HPP). Persentasi keuntungan dihitung dari harga penjualan.
Penjelasan Proses Marketing Mix
Strategi inverted pricing
Dengan ditetapkannya harga seragam untuk konsumen Rp 900 maka dapat dihitung mundur harga pabrik, dengan memberikan persentase keuntungan bagi tiap-tiap lembaga.
Produsen mendapat keuntungan 50% dari harga pabrik, grosir mendapat 20% dari harga belinya ke produsen, retailer mendapat 25% dari harga belinya ke grosir.
Persentase di atas dihitung dari harga jual masing-masing penyalur.
Jika persentase keuntungan dihitung dari harga beli masing-masing penyalur, maka persentasenya adalah sebagai berikut:
Penjelasan Marketing Mix
Bila dihitung dari harga beli maka persentasenya makin besar, tapi keuntungan rupiahnya akan sama bila dihitung dari harga penjualan masing-masing penyalur.
Pada umumnya, ada 3 strategi harga yang dapat diikuti oleh produsen, tergantung pada keadaan produknya, yaitu:

Strategi #1. Skiming Price

Yaitu menetapkan harga setinggi-tingginya. Strategi ini hanya mungkin bila produkya diarahkan kepada konsumen yang berpenghasilan tinggi, dan ini merupakan produk baru yang sangat istimewa.
Untuk memperoleh produk tersebut, telah dikeluarkan biaya R&D yang cukup tinggi. Kemudian, harga barang-barang tersebut berangsur-angsur diturunkan.

Strategi #2. Penetration Price

Strategi yang bertujuan untuk meneroboskan produk di pasar, karena banyak barang sejenis yang sudah ada di pasar. Oleh karena itu produsen mencoba merebut pasar dengan harga rendah.

Strategi #3. Live and let live policy

Strategi yang mencoba mengikuti harga pasar. Walaupun misalnya produsen dapat menghasilkan barang dengan harga pokok rendah, dan mampu menjualnya dengan harga yang lebih murah.
Namun produsen tidak mau menurunkan harganya, akan lebih baik baginya mengikuti harga pasar. Karena ada kekhawatiran jika harga diturunkan akan timbul PERANG HARGA dan ini sangat berbahaya.
Marketing Mix - Place

#3. Place (Distribution)

Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan.
Di sini penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusinya. Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen.
Kita dapat bayangkan, betapa sulitnya pasaran produk jika tidak ada toko, kios, supermarket. Dalam sebuah ungkapan dikatakan “ you can eliminate the middlemen, but you can not eliminate their functions”.
Artinya, anda dapat meniadakan perantara , akan tetapi tidal bisa menghilangkan fungsinya.
Perantara dapat menjadi agen pembelian yang baik bagi para konsumen dan adpat pula menjadi penjual yang ahli bagi produsen.
Produsen dapat mengadakan lomba pajak rak toko di antara para retailer guna meningkatkan penjualan. Toko mana yang paling baik pajanganganya akan diberi hadiah.
Atau produsen tidak mengadakan perlombaan, tapi hanya meminjam rak toko dari suatu toko selama sekian bulan, kemudian diberi hadiah, sebagai sewa pajangannya.
Distributor itu harus dipilih hati-hati, sebab dalam dunia bisnis banyak kemungkinan terjadi ketidakjujuran.
Padahal sudah ditekankan bahwa bisnis yang berhasil dan bisa hidup kontinue ialah bisnis yang dijalankan atas dasar etika kejujuran, artinya berperilaku jujur dalam segala hal, seperti jujur dalam membayar utang, menetapi janji dan sebagainya.
Ada ungkapan “choose your distribution channel like chossing yaour wife, because when you get trouble it’s difficult to set it right
Produsen juga dapat melaksanakan strategi push dan pull. Push strategy berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual lebih banyak produk ke konsumen, karena distributor akan memperoleh hadiah dari dalam toko ke tangan konsumen dengan mengandalkan promosi di media masa.
Jadi untuk mendorong penjualan melalui saluran distribusi dapat dilakukan dengan memberikan diskon khusus, bonus, kontes dan periklanan.
Marketing Mix - Promotion

#4. Promotion

Promosi pada zaman pemasaran modern sekarang ini tidak dapat diabaikan. Promosi ini sangat berkembang pada masa “selling concept”, di mana produsen sangat mengandalkan, sangat memberi harapan tinggi akan meningkatnya penjualan dengan mempergunakan promosi.
Pada akhir-akhir ini para produsen, mulai memperhatikan selera mereka, dengan cara membuat barang yang memenuhi needs dan wants konsumen.  Produsen sudah melihat jendela, tidak lagi melihat kaca.
Dengan istilah lain di sini produsen mulai memperhatikan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang saling berangkulan untuk menuju suksesnya pemasaran.
Di sini harus ada keseimbangan produk, baik sesuai dengan selera konsumen dan dibarengi dengan marketing communication yang tepat akan sangat membantu suksesnya strategi marketing.
Termasuk di dalam kombinasi promosi ini adalah aktivitas-aktivitas periklanan, personal selling, promosi penjualan, publicity yang kesemuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk meningkatkan penjualan.
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh jenis kegiatan yang dilakukan. Ruang lingkup jangkauan kegiatan promosi yang dilakukan hanya dengan pemasangan iklan saja akan lebih sempit dari pada dipergunakan serentak bersamaan dengan aktivitas teknik tergantung dari macam variasi media yang dipergunakan dalam tiap komponen.
Bilamana media iklan yang dipergunakan adalah harian nasional maka jarak jangkauan iklan akan lebih jauh daripada bilamana hanya menggunakan harian lokal.
Kegiatan promosi ini dari perusahaan pesaing merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Bilamana perusahaan belum terkenal reputasinya dan saingan terlalu aktif dalam promosinya maka perusahaan perlu mengambil langkah-langkah tertentu.
jenis-jenis marketing mix

Kesimpulan

Dalam menempatkan marketing mix harus berpegang pada prinsip ekonomis yaitu: “dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya ingin mendapatkan hasil mix yang optimal” ðŸ™‚
Maka dalam menetapkan marketing mix dalam marketing plan, dalam arti untuk mencapai target penjualan tertentu, kita harus menetapkan marketing mix yang sebaik-baiknya.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

Marketing mix harus seimbang

Dalam melaksanakan marketing mix secara umum haruslah diusahakan dalam keadaan yang seimbang.
Seimbang di sini adalah dalam keadaan seimbang yang sebaik mungkin, misalnya diadakan advertisi secara besar-besaran tanpa usaha memperbaiki kualitas produksinya, maka hasil yang dicapai akan kurang memuaskan.
Oleh karena itu, advertensi besar-besaran harus diimbangi oleh mutu produk yang baik.

Marketing mix tidak boleh statis

Di sini marketing mix tidak boleh bersifat statis, tapi harus dinamis. Misalnya pesaing mencoba meniru strategi marketing mix, maka kita harus cepat mengatur siasat dan taktik marketing baru. Di sini dituntut dinamika dan kreativitas dari seorang manajer pemasaran.

Marketing mix tidak boleh meniru

Dalam melaksanakan marketing mix belum tentu tepat bila satu perusahaan meniru atau menjiplak begitu saja perusahaan yang lain, sebab situasi dan kondisi perusahaan tidaklah persis sama.
Bila kita hanya meniru-niru maka justeru dapat merugikan perusahaan, misalnya marketing mix barang industri lebih dominan menggunakan personal selling, sedangkan marketing mix pada perusahaan rokok lebih banyak menggunakan iklan/reklame.
Strategi Marketing Mix untuk Meledakkan Penjualan

Marketing mix harus bertujuan jangka panjang

Dalam melaksanakan marketing mix, maka sebaiknya diusahakan mencapai tujuan jangka panjang, hal ini tidak berarti tujuan jangka pendek diabaikan. Sebab tujuan jangka pendek ada pula yang dipakai untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Dengan mengarahkan pada tujuan jangka panjang dalam menetapkan marketing mix, maka kestabilan perusahaan akan lebih baik.
Misalnya untuk menguasai pasar dalam jangka panjang, pada produk tertentu, sebut saja produk X mencoba menggunakan pasar dalam jangka panjang, maka mutu produk dan saluran distribusi (product and place).
Jadi perusahaan ini menciptakan produk bermutu tinggi dan mengangkat distributor yang bonafit di tiap area tertentu, misalnya kabupaten.
Sedangkan perusahaan lain mungkin saja mencoba menggunakan marketing mix antara product dan promotion. Jadi di samping mutu dijaga, juga dilakukan promosi  dan iklan besar-besaran.

Marketing mix harus didasarkan pengalaman

Ada suatu ungkapan yang terkenal yaitu pengalaman adalah guru yang paling baik. Berdasarkan hal ini sebenarnya menetapkan marketing mix berdasarkan pengalaman-pengalaman yang lalu pada umumnya akan lebih sukses, karena dapat mengetahui kekurangan dan kelemahannya.
Namun hal ini akan sulit bagi perusahaan yang harus didirikan atau perusahaan yang memproduksi barang baru. Meskipun demikian perusahaan harus tetap melaksanakan marketing mix yang sebaik-baiknya.
Bagaimana dengan perusahaan anda, marketing mix manakah yang paling cocok?

Pengertian Iklan, Cara Membuat dan Memasang yang Efektif

Pengertian Iklan dan Promosi
Promosi dan iklan digunakan sebagai salah satu strategi pemasaran pada saat menyusun marketing plan dalam manajemen pemasaran. Data-data promosi dan iklan digunakan sebagai salah satu dasar saat membuat planning.

Pengertian Iklan

Pengertian iklan adalah bagian dari promosi. Iklan adalah salah satu cara melaksanakan promosi. Iklan dilakukan melalui media-media misalnya internet, TV, radio, koran, majalah dan media lain.
Sedangkan aktivitas promosi dalam usaha mempengaruhi konsumen dilakukan dengan jalan seperti pada iklan dan mengatur windows display, demonstrasi, mendatangi rumah-rumah, menyelenggarakan  after sales service.
Banyak orang berpendapat bahwa antara iklan dan promosi adalah sama. Sebaliknya ada yang berpendapat bahwa iklan sebagian dari promosi sehingga dengan demikian kegiatan iklan meliputi kegiatan promosi.
Untuk menghilangkan keragu-raguan terhadap istilah promosi, iklan advertising, dan reklame maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Promosi adalah segala cara yang dipakai untuk meningkatkan penjualan termasuk iklan, advertising, dan reklame.
  • Iklan sama dengan advertising, biasanya dipasang pada media massa, seperti surat kabar. Di film dan bioskop bahkan seringkali ada iklan keluarga, dan iklan lainnya.
  • Reklame lebih luas dari iklan. Artinya iklan termasuk ke dalam kegiatan reklame. Pokoknya segala yang berseru berulang-ulang, baik secara diam seperti papan-papan reklame ataupun berkoar-koar seperti tukang obat pinggir jalan disebut reklame. Reklame ini pun termasuk dari promosi.
Baca juga: Contoh SOP Iklan dan Registrasi Produk Baru
Setelah kita mengetahui dan memahami mengenai pengertian iklan, sekarang kita akan membahas tentang problema dalam periklanan di surat kabar atau koran.

#1. Cara Menyusun Iklan

Untuk menyusun iklan yang baik, orang hendaknya cukup mengetahui tentang produk-produk (product knowledge).
Kemukakan faktor yang cocok dengan produk yang dijual itu. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh khalayak ramai dan yang menarik hatinya, serta jangan memuji diri sendiri secara berlebihan, namun lebih baik berikan bukti yang mendatangkan kepercayaan.
Oleh karena itu untuk menyusun iklan (text) yang baik harus memperhatikan 3 (tiga) faktor berikut ini:

Faktor #1. Bagian Atas

Bagian atas dimaksud sebagai terompetnya, yang mengundang para pembaca untuk melihat dan harus dapat memikat mata.
Kepala iklan kalau bisa jangan dimulai dengan nama perusahaan atau merk perniagaan, tetapi hendaknya dimulai dengan perkataan atau semboyan-semboyan yang menarik dan berhubungan dengan isi iklan itu.

Faktor #2. Bagian Tengah

Bagian tengah harus diisi dengan perkataan-perkataan yang menguntungkan pembeli dan disusun secara menarik.
Untuk menyusun bagian tengah ini hendaknya perhatikan hal-hal berikut ini:
  • Buatlah kalimat yang pendek-pendek.
  • Tunjukkan iklan itu kepada orang yang mungkin membeli.
  • Hindarkan semboyan-semboyan yang membosankan.

Faktor #3. Bagian Penutup

Bagian penutup hendaknya dicantumkan nam perusahaan, alamat dan nomor telponnya.
cara memasang iklan yang efektif

#2. Tempat dan Waktu Memasang Iklan

Yang harus diperhatikan saat memasang memasang iklan di media massa offline maupun online:
  • Di daerah di mana media itu tersebut. Untuk dapat memasang iklan yang sesuai dengan keinginan kita, hal ini perlu untuk diperhatikan. Untuk media online, poin ini kurang diperhatikan karena jangkauan media online lebih luas dari media offline.
  • Berapa harga iklannya, ini penting diketahui agar tidak menyulitkan rencana-rencana yang akan kita buat.
  • Bagaimana kualitas pembacanya. Yang penting atau yang harus diperhatikan adalah golongan, keadaannya dan kepentingannya serta tenaga belinya. Misalnya, pembacanya, golongan pedagang dan PNS, pelajar dan remaja.
    Salah satu cara untuk mengetahui kualitas pembacanya yaitu dengan memperhatikan harga langganannya. Misalnya tarif langganan tinggi merupakan suatu tanda pembacanya mempunyai daya beli yang tinggi.
  • Kualitas pembacanya, yaitu jumlah pembaca surat kabar itu, ini dapat ditaksir dari usia surat kabar itu dan jumlah peredarannya serta banyaknya pelanggan tetap.
Pengertian iklan dan

Tempat Memasang Iklan yang Baik

Hal ini agak sukar dipastikan, di halaman mana yang paling baik untuk suatu iklan. Namun dapat dikemukakan bahwa sebelah atas kanan dari sebuah surat kabar adalah tempat yang paling baik untuk iklan.
Kenapa demikian? Karena padangan seorang pembaca mulai dari atas dan terus meluncur ke bawah.
Tempat itulah yang pertama-tama menjadi perhatian seorang pembaca.
Bagian kiri dianggap orang kurang tepat tapi ada juga yang menganggap di sebelah kiri itu tempat yang baik, karena pada bagian halaman ini terdapat iklan-iklan berita keluarga yang selalu mendapat perhatian juga.
Pada sebuah majalah, halaman muka adalah yang paling baik.
membuat ikan di surat kabar

#3. Ukuran iklan

Yang paling dipastikan yaitu jumlah pembaca surat kabar itu, ini dapat ditaksir dari usia surat kabar itu dan jumlah peredarannya serta banyaknya pelanggan tetap.
  • Ukuran mutlak, yaitu harus berapa cm ukuran suatu alat reklame tersebut agar dapat menarik perhatian yang lebih besar.
  • Ukuran nisbi, yaitu perbandingan ukuran suatu iklan dengan besarnya lembaran surat kabar.
    Ahli-ahli sudah menyelidiki tentang ukuran mutlah suatu iklan, yaitu Nehall dan Heim, Cutler dan Karowski. Hasil reklame penyelidikan mereka itu sama, yaitu bahwa besar mutlak reklame itu hampir tidak berpengaruh terhadap daya ingatan.
    Jadi ukuran dapatlah kita abaikan, dan ingin berapa cm suatu iklan itu harus dibuat terserah pada jumlah biaya yang tersedia.
Nixon Adams dan Dandison, menyatakan bahwa makin besar suatu iklan dibandingkan dengan luas halaman surat kabar pasti lebih baik hasilnya yang setengah halaman.
Iklan kecil yang bergandengan dengan iklan besar akan kehilangan daya tariknya, dengan kata lain kurang menarik.
Sedangkan Starch berkata, seperti berikut ini:
  • Ukuran besar akan menimbulkan pengaruh besar.
  • Makin besar suatu iklan, makin kecil atau sedikit ia mendapatkan gangguan dari iklan sekitarnya.
  • Dalam iklan besar, tema reklame dapat dinyatakan sejelas-jelasnya dengan berbagai bentuk.
  • Iklan besar berkesan baik, dapat menimbulkan rasa penting percaya. Di sini kita kenal iklan mini yang berbiaya rendah dan bisa digunakan untuk mengiklankan rumah, mobil, tanah, kos. Walaupun mini namun hasilnya bisa MAXI dan cukup memuaskan.
memilih harga iklan murah

#4. Frekuensi Pemasangan Iklan

Agar iklan berhasil baik, hendaknya dipasang secara rutin. Bila ingatan orang terhadap suatu produk mulai menurun, maka oleh kekuatan ulangan akan teringat kembali dan bernyala terus, sehingga tidak terdesak oleh ingatan dari merk lain.
Jadi berapa hari kah jarak yang terbaik untuk pemasangan iklan itudari satu ulangan ke ulangan beriutnya?
Menurut penyelidikan Strong, jarak yang paling baik adalah SATU MINGGU. Bila jaraknya terlalu pendek maka hasilnya mungkin besar, akan tetapi persentase kelebihan hasil tidak akan sebanding.
Kapan iklan harus dipasang, ada 2 (dua) pertimbangan, yaitu:
Pertimbangan #1. Beberapa saat sebelum orang-orang mendapat uang
Hal ini dilakukan agar keinginan membeli betul-betul dapat dilaksanakan. Jika pembayaran upah dilakukan sekali dalam seminggu, maka iklan itu harus dipasang sehari sebelum hari pembayaran.
Dan jika yang ditujunya para pegawai bulanan, maka pemasangan iklan hendaknya dilakukan beberapa hari sebelum tanggal pembayaran gaji.
Pertimbangan #2, Kekurangan waktu
Pandangan lain menyatakan bahwa iklan itu pada umumnya jarang dibaca orang karena mereka kekurangan waktu.
Oleh karena itu, disarankan agar memasang iklan pada hari Sabtu, karena besoknya Ahad hari libur, sehingga orang akan mempunyai cukup waktu untuk membaca iklan.
Perusahaan-perusahaan yang customer-nya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mungkin sekali akan memerlukan bermacam-macam surat kabar, dan untuk tiap-tiap surat kabar itu berbeda-beda hari pemasangan.
Oleh karena itu bagaimana perusahaan melakukan strategi pemasangan iklan dengan frekuensi yang tepat.
cara membuat dan memasang reklame iklan

Pemasangan Papan Reklame

Papan reklame hendaknya dipasang terus menerus, sebab jika papan reklame ini dicabut, rusak tidak diperbaharui, akibatnya orang yang belum pernah melihat/membacanya tidak akan mengetahui reklame tersebut. Padahal bisa dikatakan bahwa pasar itu merupakan suatu parade.
Market is a parade. Parade inilah yang akan menonton reklame dan bila diilustrasikan seperti berikut ini:
proses pola kerja reklame
Jadi, bila reklame itu dicabut maka generasi yang pawai di belakang itu tidak akan mengenal barang/produknya.
Agar berhasil, maka produsen harus memasang reklame terus menerus sesuai dengan anggaran yang tersedia, agar para konsumen tidak lupa akan produk tersebut dan selalu melekat di hati konsumen.
Demikian pembahasan topik tentang pengertian iklan, contoh, dan penerapannya dalam dunia nyata, dalam pembahasan kali ini, khususnya di surat kabar.
Ingin tahu strategi pemasaran lain?
Baca: Strategi Pemasaran Produk Konsumsi dan Industri
Mudah-mudahan bermanfaat dan terima kasih.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.