Dalam setiap operasional perusahaan, selalu kita temukan perlatan-peralatan kecil yang memang diharapkan untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Untuk perusahaan-perusahaan jenis manufaktur yang acara utamanya menggunakan mesin, sudah barang tentu menggunakan peralatan-peralatan kecil sebagai penunjang kelancaran operasional perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang tidak menggunakan mesinpun juga menggunakan peralatan kecil untuk kelancaran pekerjaan kantor.
Karakteristik Peralatan Kecil
Jenis peralatan kecil banyak macam dan jenisnya, tergantung dari jenis dan bidang usahanya. Jika kita sebutkan mungkin akan menghasilkan daftar yang panjang, bahkan sangat mungkin ada jenis peralatan yang tidak kita ketahui namanya atau bahkan tidak pernah kita lihat sebelumnya.
Tetapi “Peralatan Kecil (Small Tools)”, dapat kita kenali karakternya. Karakter small tools ini termasuk unik, yaitu :
Fungsinya : tidak mampu menghasilkan barang/jasa secara langsung, melainkan memerlukan mesin/equipment lain, karena memang fungsinya hanya sebagai penunjang kelancaran operasional mesin utama.
Nilainya : tidak material
Umur Ekonomis : sering kali umur ekonomisnya lebih dari satu tahun buku
Misalnya : Tang, Kunci pas, Obeng, Stapler, Punch hole, Penggaris, Meteran (mistar), Gunting, Cutter, Helmet, Safety belt, dongkrak, dan lain-lain.
Karakter unik ini terkadang membuat kita ragu untuk menerapkan perlakuan akuntansinya.
Melihat nilai unit-nya yang relative tidak material, rasanya peralatan kecil pas jikalau dikelompokkan ke dalam biaya, itulah sebabnya mengapa banyak pihak (orang/perusahaan) menglompokkannya ke dalam biaya saja. Misalnya : Biaya pemeliharaan, ada juga yang mengelompokkannya ke dalam office supplies, bahkan tidak sedikit yang mencatatnya sebagai “biaya peralatan”. Apakah itu sudah sempurna ?. Akan tetapi faktor umur ekonomis atau time service-nya menjadi terabaikan. Small tools seringkali memiliki umur ekonomis yang lebih dari satu tahun buku. Bahkan ada beberapa peralatan kecil yang jikalau disimpan dan dirawat dengan baik, umurnya mampu bertahun-tahun. Memperlakukannya sebagai biaya terang tidak sesuai dengan “matching principle”.
Jika dikelompokkan ke dalam aktiva tetap (fixed asset), lalu bagaimana cara membebankannya, mengingat nilainya yang relative kecil ?. Jika dibebankan bertahap dengan cara menyusutkannya, terang merupakan pekerjaan yang rumit. Bisa dibayangkan ratusan atau bahkan ribuan items (untuk perusahaan-perusahaan besar) harus dihitung penyusutannya satu persatu. Sungguh merepotkan bukan ?.
Bagaimana Mendeterminasi dan Memperlakukannya ?
Untuk menjawab abjad dilematis ini, ada 2 tahapan determinasi yang dapat kita lakukan, yaitu :
1. Lihat dari Umur Ekonomisnya (The Economical Life Time)
Karakteristik Peralatan Kecil
Jenis peralatan kecil banyak macam dan jenisnya, tergantung dari jenis dan bidang usahanya. Jika kita sebutkan mungkin akan menghasilkan daftar yang panjang, bahkan sangat mungkin ada jenis peralatan yang tidak kita ketahui namanya atau bahkan tidak pernah kita lihat sebelumnya.
Tetapi “Peralatan Kecil (Small Tools)”, dapat kita kenali karakternya. Karakter small tools ini termasuk unik, yaitu :
Fungsinya : tidak mampu menghasilkan barang/jasa secara langsung, melainkan memerlukan mesin/equipment lain, karena memang fungsinya hanya sebagai penunjang kelancaran operasional mesin utama.
Nilainya : tidak material
Umur Ekonomis : sering kali umur ekonomisnya lebih dari satu tahun buku
Misalnya : Tang, Kunci pas, Obeng, Stapler, Punch hole, Penggaris, Meteran (mistar), Gunting, Cutter, Helmet, Safety belt, dongkrak, dan lain-lain.
Karakter unik ini terkadang membuat kita ragu untuk menerapkan perlakuan akuntansinya.
Melihat nilai unit-nya yang relative tidak material, rasanya peralatan kecil pas jikalau dikelompokkan ke dalam biaya, itulah sebabnya mengapa banyak pihak (orang/perusahaan) menglompokkannya ke dalam biaya saja. Misalnya : Biaya pemeliharaan, ada juga yang mengelompokkannya ke dalam office supplies, bahkan tidak sedikit yang mencatatnya sebagai “biaya peralatan”. Apakah itu sudah sempurna ?. Akan tetapi faktor umur ekonomis atau time service-nya menjadi terabaikan. Small tools seringkali memiliki umur ekonomis yang lebih dari satu tahun buku. Bahkan ada beberapa peralatan kecil yang jikalau disimpan dan dirawat dengan baik, umurnya mampu bertahun-tahun. Memperlakukannya sebagai biaya terang tidak sesuai dengan “matching principle”.
Jika dikelompokkan ke dalam aktiva tetap (fixed asset), lalu bagaimana cara membebankannya, mengingat nilainya yang relative kecil ?. Jika dibebankan bertahap dengan cara menyusutkannya, terang merupakan pekerjaan yang rumit. Bisa dibayangkan ratusan atau bahkan ribuan items (untuk perusahaan-perusahaan besar) harus dihitung penyusutannya satu persatu. Sungguh merepotkan bukan ?.
Bagaimana Mendeterminasi dan Memperlakukannya ?
Untuk menjawab abjad dilematis ini, ada 2 tahapan determinasi yang dapat kita lakukan, yaitu :
1. Lihat dari Umur Ekonomisnya (The Economical Life Time)
Pertama-tama, pertimbangkanlah umur ekonomisnya, jikalau umurnya jelas-jelas kurang dari satu tahun buku, maka tidak ada keraguan lagi untuk mengelompokkan dan memperlakukannya sebagai biaya (dibebankan diperiode yang sama). Jika memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun buku, maka alat ini berpotensi untuk di kelompokkan ke dalam asset (Tools & Equipment), akan tetapi masih perlu pertimbangan yang kedua.
2. Lihat dari Nilai Gabungannya (The Bulk Value)
Pertimbangan kedua, jikalau alat tersebut digabungkan dengan alat lain (yang umurnya lebih dari satu tahun buku juga) nilai gabungannya menjadi material, maka tidak diragukan lagi alat tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam Asset (Peralatan & Perlengkapannya/Tools & Equipment). Untuk perusahaan yang beru beroperasi, mungkin memang belum ada banyak peralatan, maka yang dijadikan pertimbangan yaitu potensi penggunaan peralatan di masa yang akan datang, karena sangat mungkin ketika ini peralatannya masih sedikit, sehingga jikalau digabungkanpun nilainya tidak akan material, akan tetapi di masa yang akan datang alat-alat kecil tersebut akan signifikan nilai gabungannya.
Membebankan Peralatan Gabungan (Bulk Tools)
Seperti telah disampaikan di atas bahwa; membebankan peralatan kecil secara gabungan dengan cara menyusutkannya satu persatu menggunakan metode penyusutan garis lurus maupun saldo menurun, tidaklah efektif.
Pembebanan peralatan gabungan dilakukan menjelang penutupan buku, dengan cara melaksanakan penghitungan fisik (Physical count) atas peralatan gabungan tersebut.
Total pembelian peralatan tersebut merupakan saldo awal, sedangkan hasil penghitungan fisik merupakan saldo simpulan dari peralatan tersebut. Dengan demikian, maka peralatan yang terpakai dapat ditentukan nilainya, menyerupai pada rujukan tabel dibawah ini :
Membebankan Peralatan Gabungan (Bulk Tools)
Seperti telah disampaikan di atas bahwa; membebankan peralatan kecil secara gabungan dengan cara menyusutkannya satu persatu menggunakan metode penyusutan garis lurus maupun saldo menurun, tidaklah efektif.
Pembebanan peralatan gabungan dilakukan menjelang penutupan buku, dengan cara melaksanakan penghitungan fisik (Physical count) atas peralatan gabungan tersebut.
Total pembelian peralatan tersebut merupakan saldo awal, sedangkan hasil penghitungan fisik merupakan saldo simpulan dari peralatan tersebut. Dengan demikian, maka peralatan yang terpakai dapat ditentukan nilainya, menyerupai pada rujukan tabel dibawah ini :
[-Debit-]. Penyusutan Peralatan & Perlengakapan = Rp 1,082,500
[-Kredit-]. Akum. Penyusutan Peralatan & Perlengakapan = Rp 1,082,500
Post a Comment
Post a Comment